• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Ekonomi Pembangunan Kapal

4.3.5 Biaya total produksi

Biaya total produksi merupakan hasil penjumlahan total dari biaya -biaya yang digunakan dalam pembangunan kapal yaitu biaya sewa lahan, biaya material dan biaya upah tenaga kerja. Biaya total produksi juga merupakan biaya total yang dikeluarkan oleh pihak galangan pembuat kapal. Besar biaya total produksi dijadikan pertimbangan bagi pihak galangan untuk menentukan berapa besar keuntungan yang ingin diperoleh dari penjualan suatu kapal. Persentase biaya -biaya pembangunan kapal dan keuntungan setiap kapal contoh terhadap biaya total produksi masing-masing kapal contoh dapat dilihat pada Tabel 14. Adapun rincian biaya produksi kelima kapal yang diteliti dapat dilihat pada Lampiran 6.

Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa biaya total produksi kapal-kapal dengan ukuran CUNO antara 12,56 m³ 22,05 m³ di Desa Gebang berkisar antara Rp. 11.763.600,00 Rp. 14.169.600,00. Biaya total produksi terkecil adalah pada Kapal 1, sedangkan biaya total produksi terbesar adalah pada Kapal 4. Hal ini diduga terjadi karena komponen terbesar pada biaya total produksi yaitu biaya material utama (kayu) pada Kapal 1 paling rendah di antara keempat kapal lainnya. Sedangkan pada Kapal 4, biaya total produksinya paling besar karena ukuran kapal tersebut besar sehingga biaya pembangunannya pun besar. Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan ketiga galangan untuk menghasilkan suatu kapal adalah sebesar Rp.12.829.680,00.

Besar biaya total produksi per ukuran CUNO kapal terbesar adalah Kapal 5 yaitu sebesar Rp.1.036.624,2/m3. Sedangkan biaya total produksi per ukuran CUNO kapal terkecil adalah Kapal 2 yaitu sebesar Rp.604.833,33/m3.

Adapun harga jual kapal di Desa Gebang hampir seragam, yaitu berkisar antara Rp.14.000.000,00 Rp.16.000.000,00 dengan harga rata-rata sebesar Rp.14.600.000,00. Harga jual tertinggi adalah pada Kapal 4, sedangkan harga jual terendah adalah pada Kapal 1, 3 dan 5. Hal ini wajar terjadi karena Kapal 4 menghabiskan biaya produksi paling mahal sesuai dengan ukurannya yang juga terbesar dibandingkan keemp at kapal lainnya.

Keuntungan yang diambil pihak galangan tidak terlalu besar yaitu antara Rp.980.000,00 - Rp.2.236.400,00. Keuntungan terbesar diambil oleh Galangan 1, sedangkan keuntungan terendah diambil oleh Galangan 3. Hal ini diduga terjadi karena Galangan 1 mempertimbangkan para pekerjanya yang berjumlah paling banyak dibandingkan Galangan 2 dan 3. Selain itu, Galangan 1 merupakan galangan yang besar dan memiliki kredibilitas yang cukup baik di Gebang. Keuntungan ini merupakan hasil perhitungan antara biaya produksi dengan harga jual. Keuntungan ini bukan keuntungan bersih karena diperkirakan dari keuntungan tersebut piha k galangan harus mengeluarkan biaya : (1) keuntungan untuk pemilik galangan ; (2)investasi (galangan dan peralatan) ; (3) listrik ; dan sebagainya. Apabila keuntungan rata-rata kelima kapal tersebut adalah sebesar Rp. 1.770.320,00/kapal,

dengan jumlah kapal yang dapat dibuat oleh galangan adalah sebanyak 5 unit/tahun, maka diperkirakan galangan akan memperoleh untung rata-rata sebesar Rp.8.851.600,00/tahun atau Rp.295.053,30/bulan. Dengan keuntungan (keuntungan kotor) sekitar Rp. 295.053,03/bulan tersebut, pemilik galangan harus membiayai operasional galangan tiap bulannya selain keuntungan yang harus diperoleh secara pribadi.

Selanjutnya biaya -biaya pembangunan kapal tersebut dihitung persentasenya terhadap biaya total produksi dan harga jual. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui seberapa besar biaya-biaya tersebut memberikan pengaruh terhadap biaya total produksi dan harga jual suatu kapal.

Persentase biaya sewa lahan terhadap biaya total produksi hanya terdapat pada Kapal 3 dan 4 karena ketiga kapal contoh lainnya tidak mengeluarkan biaya untuk menyewa lahan. Pada kedua kapal tersebut, meskipun Kapal 4 berukuran lebih besar dari Kapal 3 tetapi persentase biaya sewa lahan terhadap biaya total produksi terbesar adalah Kapal 3 yaitu sebesar 0,39 %, adapun persentase Kapal 4 yaitu sebesar 0,35%. Dengan demikian % rata-rata sewa lahan terhadap total biaya produksi di Galangan 2 adalah sebesar 0,375 %. Jika dibandingkan dengan harga jual masing-masing kapal , persentase rata-rata biaya sewa lahan di Gebang adalah 0,335 %.

Persentase biaya material terhadap biaya produksi kapal terbesar adalah pada Kapal 4, yaitu sebesar 78,48 %, sedangkan persentase biaya material terhadap biaya produksi kapal terkecil adalah pada Kapal 5, yaitu sebesar 71,20 %. Persentase rata-rata biaya material terhadap biaya produksi kapal adalah sebesar 75,23 %. Hal ini wajar terjadi karena Kapal 4 menggunakan material dalam jumlah yang besar dalam pembangunannya. Adapun persentase biaya material terhadap harga jual berkisar antara 62,60 % 70,05 % dengan nilai rata-rata sebesar 66,12 %.

Persentase biaya upah tenaga kerja terhadap biaya total produksi terbesar adalah Kapal 5 yaitu sebesar 28,80 %. Sedangkan persentase biaya upah tenaga kerja terhadap biaya total produksi terkecil adalah Kapal 4 yaitu sebesar 21,17 %. Persentase rata-rata upah tenaga kerja terhadap total biaya produksi di Desa Gebang adalah sebesar 24,62 %. Adapun persentase biaya upah tenaga kerja terhadap harga

jual kapal terbesar tetap ditempati oleh Kapal 5 yaitu sebesar 26,79 %. Persentase biaya upah tenaga kerja terhadap harga jual kapal terkecil pun tetap ditempati oleh Kapal 4 yaitu sebesar 18,75 %. Persentase rata-rata biaya upah tenaga kerja terhadap harga jual kapal adalah sebesar 21,68 %

Persentase keuntungan yang diambil oleh galangan terhadap biaya total produksi kapal terbesar adalah oleh Kapal 2 yaitu sebesar 21,57 %. Sedangkan persentase keuntungan terhadap biaya total produksi kapal terkecil adalah oleh Kapal 5 yaitu sebesar 7,53 %. Adapun persentase keuntungan terhadap harga jual kapal terbesar adalah Kapal 2 yaitu sebesar 17,74 %, sedangkan persentase terkecil dari perbandingan keuntungan terhadap harga jual juga ditempati oleh Kapal 5 yaitu hanya sebesar 7 %.

Berdasarkan persentase keuntungan terhadap total biaya produksi dan harga jual kapal, diketahui bahwa Galangan 1 memiliki persentase terbesar yang kemudian diikuti oleh Galangan 2 dan 3. Nilai persentase rata -rata keuntungan terhadap total biaya produksi dan harga jual kapal di Desa Gebang masing-masing sebesar 13,98 % dan 12,06 %.

Dokumen terkait