• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah suatu yang harus dikeluarkan seiring dengan bertambah atau berkurangnya produksi. Biaya variabel akan mengalami perubahan jika volume produksi berubah, beberapa biaya variabel yang sangat berpengaruh adalah ovaprim, artemia, pakan, dan bensin. Besarnya biaya variabel untuk usaha ikan hias air tawar selama satu tahun adalah Rp 114.400.387,00 dimana biaya-biaya tersebut terdiri dari :

a. Ovaprim

Ovaprim digunakan untuk merangsang ikan untuk memijah, dimana jumlah yang digunakan untuk ikan Ctenopoma sebanyak 48,60 botol dikali dengan Rp 200.000,00, maka biaya untuk pembelian ovaprim dalam satu tahun untuk ikan Ctenopoma sebesar Rp 9.720.000,00. Sedangkan ovaprim untuk ikan Patin sebanyak 176,13 botol dikali Rp 200.000,00, maka biaya pembelian ovaprim sebesar Rp 35.226.000,00 per tahun.

b. Artemia

Artemia adalah pakan alami yang diberikan ke larva Ctenopoma pada umur 3 hari sampai 8 hari dan larva patin pada umur 3 hari sampai 6 hari. Kebutuhan artemia untuk larva Ctenopoma sebanyak 22,96 kg dengan harga per kaleng Rp 190.000,00. dalam satu kaleng artemia dengan berat 500 gram atau ½ kg. Sehingga biaya yang diperlukan sebesar Rp 4.363.065,00 per tahun. Sedangkan kebutuhan artemia untuk larva Patin sebanyak 18,65 kg, harga satuan per kaleng Rp 190.000,00, biaya yang diperlukan sebesar Rp 3.543.120,00 per tahun.

c. Pakan Benih Ikan Hias

Pakan yang diberikan dalam pemeriharaan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan pertumbuhan ikan. Kebutuhan pakan cacing sutera untuk ikan Black Ghost per tahun sebanyak 179,26 kg, harga satuan sebesar Rp 6.000,00 per kg. Dengan total biaya sebesar Rp 1.075.536,00. Kebutuhan pakan ikan Ctenopoma dalam satu tahun sebanyak 168,40 kg dengan total biaya sebesar Rp

1.010.394,00. Sedangkan kebutuhan ikan Patin dalam satu tahun sebanyak 121,21 kg dengan total biaya sebesar Rp 727.272,00.

d. Pemakaian Listrik, Telpon, Solar, Bensin

Sumber tenaga listrik yang digunakan dalam kegiatan usaha ikan hias berasal dari PLN, sumber energi tersebut digunakan untuk penerangan ruangan, pompa air dan blower. Pengeluaran biaya listrik per tahun sebesar Rp 28.800.000,00 dan biaya telpon per tahun Rp 2.400.000,00. Biaya untuk pembelian bensin sebesar Rp 5.517.000,00 per tahun yang digunakan untuk transportasi, dan pembelian solar sebesar Rp 2.160.000,00 per tahun yang digunakan untuk menjalankan genset ketika listrik dari PLN mati atau ada gangguan.

e. Gas Oksigen

Gas oksigen digunakan untuk menyalurkan oksigen ke dalam kantong plastik dengan perbandingan air dalam oksigen 1:2. Kebutuhan oksigen per tahun sebanyak 51 tabung dengan harga isi ulang Rp 70.000,00 per tabung, sehingga kebutuhan biaya sebesar Rp 3.570.000,00 per tahun.

f. Obat-obatan dan Garam

Obat-obatan digunakan pada saat ikan hias terserang penyakit dalam pemeliharaan. Obat yang digunakan ada tiga jenis yaitu Methylene Blue (MB) berfungsi mengobati bintik putih pada tubuh ikan yang disebabkan oleh pakan alami; Toxytetrasiklin berfungsi untuk mengobati infeksi pada kulit kepala ikan dan sirip; Metronidasol berfungsi mengobati parasit yang menempel pada tubuh ikan dan sering terserang pada induk ikan. Kebutuhan Methylene Blue (MB) sebanyak 52 ons per tahun, harga per ons Rp 40.000,00 dengan total biaya sebesar Rp 2.080.000,00, kebutuhan Toxytetrasiklin 52 ons per tahun, harga per ons Rp 45.000,00 per ons dengan total biaya sebesar Rp 2.340.000,00, sedangkan kebutuhan Metronidasol sebanyak 52 ons per tahun, harga per ons Rp 45.000,00 dengan total biaya sebesar Rp 2.340.000,00.

Garam berfungsi sebagai antiseptik yang digunakan pada akuarium pemeliharaan. Kebutuhan garam per tahun 15 karung, harga per karung Rp 60.000,00 dengan total biaya sebesar Rp 900.000,00.

g. Biaya Kantong Plastik, Karet dan Tali Rapia

Kantong plastik digunakan untuk pengiriman secara tertutup, dimana ikan hias dimasukkan ke dalam kantong plastik sebanyak 100 ekor kemudian diberikan oksigen. Harga satu kg plastik Rp 18.000 dengan ukuran 60 cm x 40 cm. Kebutuhan plastik untuk pengepakan ikan hias sebanyak 460 kg plastik dengan total biaya adalah Rp 8.280.000,00 per tahun. Karet digunakan untuk mengikat palstik yang telah diisi oksigen, kebutuhan karet per tahun sebanyak 30 kg dengan harga per kg Rp 6.000,00 sehingga kebutuhan biaya untuk pembelian karet per tahun adalah sebesar Rp 180.000,00.

Tali rafia berfungsi untuk mengikat plastik, kebutuhan tali rafia sebanyak 28 rol per tahun dengan harga Rp 6.000,00 per rol, sehingga kebutuhan biaya per tahun sebesar Rp 168.000,00. Biaya variabel dalam usaha ikan hias air tawar Arifin Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Rincian Biaya Variabel Rencana Pengembangan (Lahan 8002) Usaha Ikan Hias Air Tawar Arifin FishFarm 2010.

No

Tahun 1 Keterangan Satuan Jumlah (Dengan

Pengembangan)

Harga (Rp/Satuan)

Jumlah (Rp/Tahun)

1 Ovaprim Ctenopoma botol 48,60 200.000 9.720.000 2 Ovaprim Patin botol 176,13 200.000 35.226.000

3 Isi Gas Oksigen tabung 51 70.000 3.570.000

4 Plastik Packing (60 x 40 cm) kg 460 18.000 8.280.000

5 Karet kg 30 6.000 180.000

6 Tali Rapia rol 28 6.000 168.000

7 Garam karung 15 60.000 900.000

8 Obat Methylene Blue (MB) ons 52 40000 2.080.000

9 Obat Toxytetrasiklin ons 52 45000 2.340.000

10 Obat Metronidasol ons 52 45000 2.340.000

11 Pakan Artemia larva Ctenopoma kg 22,96 190.000 4.363.065

12 Pakan Artemia larva Patin kg 18,65 190.000 3.543.120

13 Pakan Cacing Sutera Benih

Black Ghosh kg 179,26 6.000 1.075.536

14 Pakan Cacing Sutera Benih

Ctenopoma kg 168,40 6.000 1.010.394

15 Pakan Cacing Sutera Benih

Patin kg 121,21 6.000 727.272 16 Listrik Rp 24 1.200.000 28.800.000 17 Telpon Rp 24 100.000 2.400.000 18 Bensin Liter 1226 4.500 5.517.000 19 Solar Liter 480 4.500 2.160.000 Total 114.400.387

7.3 Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar

Analisis kelayakan usaha digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan suatu usaha dijalakan. Metode yang digunakan untuk mengukur kelayakan usaha ikan hias air tawar adalah metode penilaian investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Incremental Net Benefit dan Payback Period (PP).

Perhitungan kelayakan pengembangan usaha ikan hias menggunakan manfaat bersih tambahan (Incremental Net Benefit) yaitu manfaat bersih dengan bisnis/pengembangan (Net benefit with business) dikurangi dengan manfaat bersih tanpa bisnis/pengembangan (Net benefit without business) yang diperoleh dari selislih antara biaya dan manfaat setiap tahunnya dengan dikurangi pajak berdasarkan tarif pajak yang ditentukan dalam peraturan undang-undang No 38 tahun 2009 tentang tarif umum pph wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap sebesar 28 persen dan dibuat dalam bentuk rugi laba.

Hasil analisis finansial diperoleh dengan nilai NPV sebesar Rp 2.039.639.749,00, artinya usaha ikan hias air tawar Arifin Fish Farm memberikan manfaat yang positif pada tingkat suku bunga kredit 10,25 persen, hal ini merupakan rata-rata bunga pinjaman 14 persen dengan suku bunga deposito 6,5 persen. Usaha ini jika dijalankan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.039.639.749,00. Sedangkan nilai Net B/C sebesar 4,08 lebih besar dari satu yang artinya, dari setiap satu rupiah yang dikeluarkan selama umur proyek mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar 4,08 rupiah dan usaha ini layak untuk dijalankan.

Nilai IRR sebesar 60 persen lebih besar dari tingkat suku bunga pinjaman sebesar 10,25 persen. Artinya investasi di usaha ini menguntungkan. Berdasarkan kriteria IRR, usaha ini layak untuk dijalankan.

Payback Period yang diperleh adalah selama 2,03 tahun, yang artinya perusahaan dapat mengembalikan modal dalam jangka dua tahun tiga hari atau tingkat pengembalian modal lebih kecil dari pada umur proyek. Artinya perusahaan dilihat dari Payback Period usaha ini layak karena pengembalian modal tercapai sebelum proyek berakhir. Kriteria-kriteria investasi dengan

pengembangan usaha ikan hias air tawar Arifin Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Kriteria Investasi Tanpa dan Rencana Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar Arifin Fish Farm (Lahan 800 m2) Tahun 2010.

No Kriteria investasi Nilai

1 NPV Rp 2.039.639.749

2 Net B/C 4,08

3 IRR 60%

4 Payback Period 2,03 tahun

Sumber : Data Primer (diolah).

7.4 Analisis Rugi Laba

Analisis rugi laba digunakan untuk mengetahui perkembangan laba usaha setiap tahunnya. Komponen rugi laba terdiri dari penerimaan hasil penjualan, total biaya tetap, total biaya variabel, biaya penyusutan, biaya bunga, serta biaya pembayaran pajak. Laba diperoleh secara stabil tiap tahunnya. Hal ini disebabkan penerimaan yang diterima perusahaan tiap tahunnya tidak mengalami kerugian. Penjelasan laporan rugi laba tanpa dan dengan pengembangan (lahan 800 m2) dapat dilihat pada Lampiran 11.

7.5 Analisis Sensitivitas

Metode yang digunakan dalam melakukan analisis ini adalah sensitivitas terhadap penurunan harga jual sebesar 20 persen dan 30 persen. Hal ini yang pernah mengalami oleh perusahaan. Berdasarkan perhitungan sensitivitas terhadap penurunan harga ikan. Hasil kelayakan finansial menunjukan bahwa usaha pemasok ikan hias Arifin Fish Farm layak untuk dijalankan berdasarkan kriteria investasi. Analisis sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana usaha ikan hias air tawar jika terjadi perubahan-perubahan dalam arus manfaat dan biaya. Perubahan yang diamati adalah bagaimana nilai NPV, Net B/C, IRR dan Payback Period, jika terjadi perubahan harga yang sensitif maka tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan.

Berdasarkan perhitungan sensitivitas yang terjadi penurunan harga jual ikan sebesar 20 persen per tahun dan sebesar 30 persen per tahun. Dengan kondisi seperti ini, usaha masih layak untuk dikembangkan. Nilai kriteria investasi tanpa

dan dengan rencana pengembangan usaha ikan hias air tawar terjadinya penurunan harga jual 20 persen dan 30 persen dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Nilai Investasi tanpa dan Rencana Pengembangan (Lahan 800 m2) Setelah Terjadi Penurunan Harga Jual Ikan sebesar 20 % dan sebesar 30% Tahun 2010.

Kriteria Investasi Dasar Harga Jual Ikan Turun 20% Per tahun

Harga Jual Ikan Turun 30% Per tahun

NPV (Rp) 2.039.639.749 1.125.203.260 667.985.016

Net B/C 4,08 2,43 1,79

IRR (%) 60 34 24

PP (tahun) 2,03 3,15 4,34

Sumber : Data Primer (diolah).

Berdasarkan Tabel 11, bahwa dengan penurunan harga jual ikan hias sebesar 20 persen dan 30 persen per tahun. Nilai NPV dengan penurunan harga sebesar 20 persen sebesar Rp 1.125.203.260,00 yang berarti bahwa pada tingkat suku bunga 10,25 persen, nilai saat ini dari keuntungan (Net B/C) yang diperoleh selama umur proyek 10 tahun di masa yang akan datang adalah sebesar Rp 1.125.203.260,00, nilai B/C sebesar. Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh sebesar 60 persen sebelum terjadi penurunan harga. Nilai tersebut menurun sebesar 26 persen setelah terjadi penurunan harga jual 20 persen, dengan demikian diperoleh nilai IRR sebesar 34 persen. Sedangkan penurunan harga jual ikan hias sebesar 30 persen per tahun nilai NPV yang diperoleh adalah sebesar Rp 667.985.016,00 dengan Net B/C sebesar 1,79 berarti nilai tersebut lebih besar dari satu dan nilai IRR sebesar 24 persen. Sehingga pada kedua penurunan harga tersebut usaha yang akan dikembangkann oleh Arifin Fish Farm masih layak untuk dijalankan.

Dokumen terkait