• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM

13. Sendok Plastik/ Sendok Bebek

5.5 Proses Produksi

Proses produksi ikan hias air tawar pada Arifin Fish Farm melalui beberapa tahap mulai dari persiapan wadah sampai panen. Berikut adalah tahapan proses produksi ikan hias air tawar.

1) Persiapan Wadah

Pemijahan adalah suatu proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi dalam media pemijahan. Kegiatan pemijahan meliputi persiapan wadah pemijahan yang terdiri dari pencucian wadah, pengisian air, pemasangan selang aerasi, serta untuk tempat bertelur berupa pakis. Wadah yang digunakan untuk pemijahan adalah akuarium dengan ukuran 100 cm x 45 cm x 40 cm sebanyak tujuh akuarium pada tahun pertama dan untuk wadah yang digunakan pemijahaan ikan patin serta pemeliharaan larva ikan patin penggunakan bak semen dengan ukuran

2 m x 2 m sebanyak tiga buah bak semen pada tahun pertama. Pembersihan wadah dilakukan terlebih dahulu sebelum digunakan dan langsung diisi air yang berasal dari bak penampungan dengan menggunakan pompa hingga tinggi air mencapai 60 cm, serta diberi aerasi. Wadah pemeliharaan bisa dilihat pada Gambar 6.

     

a) Akuarium b) Bak Semen

Gambar 6. Tempat Pemeliharaan Ikan Hias Air Tawar Arifin Fish Farm Tahun 2009.

2) Pencucian Wadah

Pencucian wadah dilakukan untuk membersihkan kotoran sisa-sisa pakan ikan dan membersihkan kuman-kuman penyakit yang menempel pada akuarium dan bak semen. Dengan cara menggosok bagian dalam akuarium dengan menggunakan busa spon dan dibilas dengan air bersih

3) pH Air (Derajat Keasaman)

Ikan hias Black Ghost dapat hidup dengan air yang memiliki pH 6,5 ikan hias Ctenopoma memiliki pH 6,5 sampai 7 dan ikan Patin dengan pH 7. Bak penampung air tersebut berisi air yang diperoleh dari air sumur yang dipompa dengan jet pump. Air sumur mempunyai pH 6,6, air sumur tidak langsung dimasukkan dalam akuarium ataupun bak, air sumur diendapkan terlebih dahulu di bak panampungan dengan tujuan untuk menetralkan pH air. Suhu di lokasi perusahaan memiliki 28-300 C, hal ini sangat cocok untuk kehidupan ikan hias air tawar.

4) Pengisian Air

Pengisian air akuarium diisi dengan ketinggian 35 cm dengan pH 6,5 dan untuk ikan patin dapat hidup pada pH 7, maka cara pengisian akuarium adalah dengan memasukkan air sumur ke dalam bak kemudian air disirkulasi dengan

pompa untuk memasukakan air ke dalam akuarium dan bak semen. Setelah air diisikan ke dalam akuarium kemudian diberikan larutan methylene blue (MB). Tujuan dari pemberian methylene blue adalah untuk membutuh bakteri dan kuman yang ada dalam air.

5) Pemijahan

Pemijahan dengan cara set atau pasangan dilakukan di akuarium, dapat diisi 7 ekor induk black ghoast dengan 3:4 (perbandingan 3 ekor induk jantan dan 4 ekor induk). Pemijahan ikan Patin dan Ctenopoma

Perangsangan ovulasi merupakan kegiatan perangsangan yang dilakukan pada induk ikan yang sudah siap untuk dipijahkan. Tujuannya agar keluar telur dari kantung telur kemudian masukkan ke dalam saluran telur ke lubang urogenital dengan cara dirangsang dengan menggunakan hormon merk Ovaprim yang dilakukan dengan kawin suntik.

Sebelum ikan induk betina disuntik sehari sebelumnya dilakukan seleksi induk dan tidak diberi pakan. Induk yang sudah diseleksi kemudian diberok selama satu hari. Tujuan dari pemberokan adalah untuk mengosongkan lambung ikan sehingga ikan akan mudah pada saat ovulasi karena tidak tertahan oleh lemak dan juga untuk mengurangi penurunan kualitas air pada media pemijahan. Setelah induk diberok selama satu hari, maka selanjutnya dilakukan penyuntikan.

Pemijahan ikan ctenopoma 24 kali per tahun dalam penyuntikan sebanyak 0,2 ml per ekor untuk betina dan untuk jantan sebanyak 0,1, dengan jumlah ikan sebanyak 15 ekor betina dan 15 ekor jantan. Penggunaan Ovaprim dalam 1 tahun sebanyak 72 ml untuk penyuntikan induk betina, sehingga jumlah Ovaprim dalam tahun ke 1adalah 7,2 botol Ovaprim. Penggunaan Ovaprim untuk induk jantan 36 ml per tahun dengan jumlah 3,6 botol. Dalam 1 botol Ovaprim seberat 10 ml dengan harga Rp 200.000,00 Jadi jumlah keseluruhan penggunaan Ovaprim sebanyak 10,8 botol dengan harga Rp 2160.000,00.

Jumlah induk patin sebanyak 6 ekor betina dan 3 ekor jantan. Pemijahan ikan patin dilakukan sebanyak 28 kali per tahun. Penyuntikan betina 2,1 per ekor (ml) dan penyuntikan jantan 1,5 per ekor (ml) dengan penggunaan Ovaprim untuk betina sebanyak 352,8 ml per tahun, untuk jantan sebanyak 126 ml per tahun. Jumlah Ovaprim untuk induk betina tahun ke 1 adalah 35,28 botol, sedangkan

jumlah Ovaprim untuk jantan sebanyak 12,6 botol dengan jumlah keseluruhan yaitu 47,88 botol seharga Rp 9.576.000,00 per tahun. Dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11 Pemakaian Ovaprim untuk ikan Ctenopoma dan Patin.

6) Pemindahan Induk ikan

Setelah kegiatan pemijahan dilakukan induk ikan di pindahkan ke akuarium dan bak pemeliharaan induk. Akuarium pemeliharaan induk sebanyak 5 buah, 4 buah akuarium untuk pemeliharaan induk Black Ghost dan 1 buah akuarium untuk pemeliharaan induk Ctenopoma, sedangkan 1 buah bak pemeliharaan induk patin dengan ukuran bak 3 m x 2 m.

Persiapan penetesan telur ikan black ghost dan ikan ctenopoma pada akuarium yang berukuran 100 cm x 45 cm x 40 cm dibersihkan terlebih dahulu dan dilakukan pengisian air setinggi 30 cm, serta diaerasi selama sehari, sedangkan untuk menetasan ikan patin dilakukan pada bak semen dengan ukuran 2 m x 2 m dengan tinggi air 60 cm. Pemanenan telur dilakukan dua jam setelah pemijahan dengan cara diserok dari akuarium pemijahan dan ditampung di baskom besar. Telur ditebar ke akuarium penetesan dan dilakukan sampling untuk mengetahui derajat pembuahan dan jumlah telur yang dihasilkan. Padat benih ikan sebanyak 200-500 benih per akuarium dan akan menetas 3-4 hari.

7) Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakukan saat larva ctenopoma berumur 3 s/d 5 hari berupa pakan Artemia 1 gram/akuarium frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari pada pukul 07.00 pagi, pukul 12.00 siang, dan pukul 18.00, dan larva umur 6 hari s/d 8 hari pemberian pakan Artemia menjadi 1,5 gram per akuarium. Pada larva umur 9 hari s/d 11 pemberian pakan berupa cacing sutera 2 gram per akuarium, pada umur 12 hari s/d 14 ditambah dengan berat pakan 3 gram per akuarium dan pada umur 15 hari s/d 18 menjadi 4 gram per akuarium.

Untuk pemberian pakan ikan umur 18 s/d 21 hari 5 gram per akuarium, umur 22 s/d 25 hari menjadi 6 gram per akuarium dan umur 26 s/d 30 hari diberikan 7 gram cacing sutera. Meningkatnya pemberian pakan terjadi karena pertumbuhan ikan. Pemeliharaan ikan ctenopoma selama empat minggu dengan ukuran 1 ½ inci.

Pemberian pakan untuk larva black ghost langsung diberikan pakan cacing sutera frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari pada pukul 07.00 pagi, pukul 12.00 siang, dan pukul 18.00. Larva umur 4 hari s/d 10 diberikan 4 gram per akuarium dan larva umur 11 s/d 15 hari menjadi 6 gram sedangkan pada umur 16 s/d 21 diberikan 9 gram. Lamanya pemeliharaan ikan black ghost tiga minggu dengan ukuran 1 ½ inci.

Pemberian pakan dilakukan saat larva patin umur 3 s/d 6 hari berupa Artemia dengan berat pakan 3 gram per akuarium, setelah larva umur 7 hari s/d 10 pakan yang diberikan berupa cacing sutera dengan berat pemberian 4 gram per akuarium, umur 11 hari s/d 14 menjadi 5 gram per akuarium. Pada larva umur 14 s/d 17 diberikan 6 garm cacing sutera dan 18 s/d 21 ditambah menjadi 7 gram. Lamanya pemeliharaan patin adalah tiga minggu dengan ukuran 1 inci.

8) Penyediaan Pakan Alami

Pakan alami yang digunakan Arifin Fish Farm adalah cacing sutera dan artemia sp, yaitu jenis pakan alami berupa zooplankton atau udang-udangan tingkat rendah yang hidup di air asin. Cacing sutera yang digunakan yaitu cacing sutera segar (hidup) dan cacing beku. Artemia yang dibutuhkan dalam usaha budidaya terutama dalam pembenihan ikan dan udang memiliki nutrisi alami yang sangat baik. Keunggulan lain dari artemia sebagai pakan yaitu dapat disediakan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu, dan berkesinambungan melalui telur dorman atau kista yang dapat diawaetkan. Artemia sp diperlukan karena larva ikan hias air tawar memiliki bukaan mulut yang kecil, memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang cukup serta mudah dalam penyediaanya.

Media penetasan artemia sangat praktis, yaitu hanya dengan menetaskan telurnya ke dalam air asin dan diberikan aerasi. Air asin bisa berasal dari air laut maupun larutan garam dapur. Selanjutnya air asin berisi telur tersebut diberi aerasi selama 24 – 48 jam hingga menetas untuk dijadikan pakan larva ikan hias air tawar. Media penetasan artemia sp dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Media Penetasan Artemia sp Sumber Arifin Fish Farm (2009)

9) Pemanenan Ikan Hias Air Tawar

Arifin Fish Farm dalam kegiatan budidaya ikan hias air tawar produk yang dihasilkan adalah ikan Black Ghost ukuran 1 ½ inci dan patin ukuran 1 inci berumur tiga minggu sedangkan ikan Ctenopoma ukuran 1 ½ inci berumur empat minggu. Ikan hias air tawar sudah siap dipanen karena tergantung dengan permintaan pasar. Pemanenan dilakukan dengan cara membuang air sebanyak 80 persen dari volume awal, dengan tujuan untuk memudahkan penyerokan ikan. Selanjutnya ikan diserok dengan menggunakan serokan ukuran sedang, dan diletakkan dalam baskom yang telah diisi air, diatas baskom diberi kain kasa. Pemanenan dilakukan pada saat ikan akan dikirim ke eksportir dan pengumpul, sebelum dilakukan pengepakan ikan hias disortir kembali dengan menggunakan centong dilihat kelengkapan tubuh ikan dan sekaligus ukuran ikan. Adapun kriteria ikan yang dipasarkan adalah berukuran seragam, sehat, kelengkapan tubuh ikan dan warna ikan cerah.

10) Pengepakan dan Transportasi

Pengepakan dan transportasi ikan di Arifin Fish Farm merupakan kegiatan akhir yang dilakukan. Ikan yang telah dipanen kemudian dimasukkan ke dalam baskom besar untuk dihitung. Cara penghitungan ikan yaitu dengan mempersiapkan baskom yang telah berisi ikan, kemudian ikan dihitung sebanyak 100 ekor selanjutnya dimasukan ke dalam plastik packing berukuran 40 cm x 60 cm diberi oksigen, serta diikat dengan karet. Proses pemberian oksigen pada saat packing ikan hias air tawar, dapat dilihat pada Gambar 8. 

 

Gambar 8. Proses Pemberian Oksigen pada saat Packing Ikan Hias Air Tawar

Sumber Arifin Fish Farm (2009).

Pengangkutan ikan hias ini dilakukan pada pagi hari, karena pada saat pagi hari suhu relatif rendah sehingga dapat mengurangi stres pada ikan akibat fluktuasi suhu. Plastik yang telah berisi ikan kemudian diangkut ke eksportir Tofan Fish Farm yang berjarak 2 km dari perusahaan. Sistem pengangkutan yang dilakukan Arifin Fish Farm yaitu dengan menggunakan sepeda motor untuk pengangkutan jarak dekat dan mobil untuk pengangkutan jarak jauh.

Dokumen terkait