• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Sitasi

2.2.2 Bibliografi

2.2.2.1 Pengertian Bibliografi

Bibliografi dalam Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI (2011) didefinisikan sebagai “daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan dari suatu subjek ilmu”. Dengan kata lain, bibliofrafi disebut juga daftar pustaka.

Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.

Menurut Cambridge Advanced Learner‟s Dictionaries (2011) bibliography didefinisikan sebagai “a list of the books and articles that have been used by someone when writing a particular book or article”. Defenisi dapat diartikan bahwa bibliografi adalah daftar buku-buku dan artikel yang telah digunakan oleh seseorang saat menulis buku tertentu atau artikel.

Sedangkan pendapat lain oleh Jose and Jayakanth (2008, 3) menyatakan bahwa “Bibliography is a term typically used to indicate a comprehensive list of all the resources the author has consulted during the course of the research. It may include resources in addition to those cited in the text”. Arti pendapat tersebut mengungkapkan bawhwa bibliografi adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menunjukkan daftar lengkap dari semua sumber daya penulis

telah berkonsultasi selama penelitian. Ini mungkin termasuk sumber daya selain yang dikutip dalam teks.

Daftar pustaka diletakkan di bagian belakang tulisan atau karangan.

Tulisan ilmiah mewajibkan adanya suatu daftar pustaka, karena semua kutipan yang dimuat di dalamnya harus dapat ditelusuri lagi sumber aslinya. Dengan menelusuri sumber pustaka asli, para pembaca tulisan tertentu akan dapat mengecek ulang ketepatan dan kebenaran kutipan atau untuk mempelajari sendiri sumber pustaka tersebut. Sebuah karya ilmiah tanpa menyertakan sebuah daftar pustaka yang lengkap dan benar, meskipun menyertakan sumber kutipan, akan dicurigai sebagai karya jiplakan. Sebuah daftar pustaka harus ditulis dengan konsisten mengikuti suatu cara (style) tertentu.

Bibliografi/daftar pustaka sebagaimana Reference List merupakan daftar kumpulan sumber rujukan yang kita gunakan, namun perbedaan utama antara bibliografi dan Reference List yaitu daftar pustaka memuat semua sumber pustaka yang bertalian dengan tulisan, termasuk sumber informasi yang telah ada pada kutipan ataupun sumber informasi yang dijadikan inspirasi atau sumber ide karya ilmiah tetapi tidak ada pernyataan yang dikutip, serta entri bibliografinya disusun secara alphabetis. Sedangkan daftar rujukan (reference list) hanya memuat pustaka yang dirujuk, dikutip (cited), atau dipergunakan secara langsung (in-text citations) dalam karya ilmiah yang disusun sesuai dengan urutan kutipan dalam teks (Wiley and sons 2015). Dengan kata lain, istilah bibliografi dan daftar referensi sering digunakan secara bergantian dalam praktek umum.

Siregar (2007, 1) menjelaskan perbedaan rujukan dan daftar pustaka sebagai berikut :

1. Rujukan (Referensi, Acuan, atau References/ reference List)

Biasanya terdapat pada akhir setiap bab dari suatu buku atau pada akhir suatu artikel jurnal atau makalah. Entri disusun sesuai urutan kutipan di dalam teks atau secara alpabetis.

2. Daftar Pustaka (Daftar Kepustakaan, Bibliografi, atau Bibliography) Terdapat pada akhir suatu buku atau jenis monograf lainnya. Entri disusun secara alpabetis (A–Z) tanpa pengelompokan jenis sumber.

Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda, entri didaftar secara kronologis berdasarkan tahun publikasi.

Jika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang dipublikasi pada tahun yang sama, tambahkan huruf kecil a, b, c, dst. setelah tahun terbit, Contoh: 2005a, 2005b, 2005c.

3. Tidak ada perbedaan format penulisan antara bibliografi dan reference List.

Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013, 42), unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam pustaka adalah:

1. Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga, 2. Tahun terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,

3. Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kalli kecuali untuk kata sambung dan kata depan, dan 4. Data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya

yang dikutip.

Jadi dapat dikatakan bahwa unsur-unsur utama yang diperlukan untuk semua referensi yaitu penulis, tahun, judul dan informasi tentang publikasi. Tata letak unsur-unsur daftar pustaka akan mengikuti format selingkung masing-masing.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bibliografi merupakan bentuk pemberitahuan mengenai semua sumber informasi dan ide/gagasan yang digunakan penulis dalam sebuah tulisan ilmiahnya. Semua bahan rujukan yang

digunakan penulis, baik sebagai bahan penunjang maupun sebagai data, disusun dalam bibliografi tersebut.

2.2.2.2 Fungsi Bibliografi

Menurut Andriani (2004, 2) penulisan daftar pustaka yang dicantumkan dalam artikel atau laporan penelitian dengan tujuan, yaitu:

1. Menunjukkan apresiasi penulis terhadap karya para pakar yang dijadikan masukan dalam pengembangan dan penulisan artikel/laporan penelitiannya

2. Memberikan kesempatan kepada pembaca, jika dibutuhkan, untuk menemukan referensi yang digunakan.

Sejalan dengan pendapat Azaria (.nd.) mengatakan bahwa tujuan penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

1. Agar terhindar dari tuduhan penjiplakan ( plagiarism)

Salah satu fungsi kutipan adalah untuk menguatkan atau mendukung tulisan ilmiah anda. Oleh karena itu, anda harus mencantumkan sumber kutipan anda secara singkat di bagian akhir setelah kalimat kutipan atau tepat sebelum kalimat kutipan (paling dekat dengan kalimat kutipan) dan menuliskan sumbernya secara lengkap pada daftar pustaka. Dengan melakukan ini sebenarnya anda sedang menghindarkan diri dari masalah di kemudian hari terkait dengan mengambil hak cipta karya tulis seseorang tanpa ijin.

2. Menghargai penulis sebelumnya

Ketika anda menuliskan secara lengkap sumber kutipan dan daftar pustaka, sebenarnya anda sedang menghargai orang yang mempunyai ide tersebut. Selain itu, juga pengakuan bahwa teks pada bagian tersebut adalah dari ide, argumen, dan atau analisa orang lain.

3. Membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan.

Salah satu manfaat dari menuliskan sumber kutipan dan daftar pustaka secara lengkap adalah membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kutipan tersebut. Kadang-kadang pembaca tertarik untuk membaca lebih dalam tulisan yang anda kutip.

Dengan demikian, pembaca dapat menelusuri informasi dari sumber kutipan dan kemudian mendapatkan rincian lengkapnya pada daftar pustaka.

Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013, 42) daftar pustaka atau bibliografi berfungsi sebagai berikut:

1. Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup studi penulis.

2. Memberikan petunjuk kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai tulisan yang dibacanya serta hubungannya dengan tulisan lain yang berkaitan.

3. Membantu pembaca memilih referensi yang sesuai dengan bidang studinya.

4. Sebagai bentuk keterbukaan dan kejujuran penulis mengenai sumber sumber yang dipergunakannya.

Dokumen terkait