• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN REFERENSI MENDELEY DAN ZOTERO SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN REFERENSI MENDELEY DAN ZOTERO SKRIPSI"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN REFERENSI MENDELEY DAN ZOTERO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Untuk meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

NUR WAHYU 120709017

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Perangkat Lunak Manajemen Referensi Mendeley dan Zotero

Oleh : Nurwahyu

NIM : 120709017

Pembimbing I : Dr. A. Ridwan Siregar, M.Lib.

NIP : 19531125 197812 1 001

Tanda Tangan : _________________________

Tanggal : _________________________

Pembimbing II : Himma Dewiyana,S.T, M.Hum.

NIP : 19720825 200604 2 001

Tanda Tangan : _________________________

Tanggal : _________________________

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Perangkat Lunak Manajemen Referensi Mendeley dan Zotero

Oleh : Nurwahyu

NIM : 120709017

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd.

NIP : 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan : _________________________

Tanggal : _________________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Budi Agustono M.S.

NIP : 19511013 197603 1 001

Tanda Tangan : _________________________

Tanggal : _________________________

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Januari 2017 Penulis,

Nurwahyu 120709017

(5)

ABSTRAK

Wahyu, Nur. 2017. “Analisis Perangkat Lunak Manjemen Referensi Mendeley dan Zotero.”

Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui kualitas perangkat lunak manjemen referensi Mendeley dan Zotero.

Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif yang bersifat komparatif. Unit analisis dalam penelitian ini ialah Mendeley dan Zotero.Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melakukan eksplorasi (browsing), yaitu penelusuran (searching) di situs web perangkat lunak yang diteliti dan membuat daftar check list mengenai karakteristik kualitas perangkat lunak berdasarkan fungsinya sebagai perangkat lunak manjemen referensi.

Hasil Penelitian analisis perangkat lunak manajemen referensi Mendeley dan Zotero menunjukkan bahwa perangkat lunak Mendeley dinyatakan sangat baik karena dari 8 (delapan) indikator fitur yang dinyatakan 87,5 % terpenuhi dan perangkat lunak Zotero dapat dinyatakan 62,5% indikator terpenuhi. Dengan demikian kualitas perangkat lunak Mendeley lebih unggul untuk diimplementasikan dibandingkan dengan perangkat lunak Zotero.

Kata kunci: Perangkat lunak, Manajemen referensi, Mendeley, Zotero

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan Ridho-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: “Analisis Perangkat Lunak Manajemen Referensi Mendeley dan Zotero”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Ilmu Budaya.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Ibunda Asna dan Ayahanda Ibnu Hajar yang selalu memberikan dukungan dan do‟a hingga terselesaikannya skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya

3. Bapak Dr. A. Ridwan Siregar, M,Lib selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, dan nasihat kepada penulis

4. Ibu Himma Dewiyana, ST. M.Hum selaku Pembimbing II dan sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

5. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos. M.P selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis

6. Bapak Ishak, S.S. M.Hum selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis

7. Seluruh Dosen dan Staf administrasi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya

8. Seluruh anggota keluarga yang penulis sayangi dan hormati, abangnda Asmetra dan Darul Afdal Spd, kakanda Dewi Novia dan Yasri dan

(7)

Abang Ipar Fredo, berkat dukungan, perhatian, dan doa yang telah diberikan, penulis dapat menyelesaian skripsi ini.

9. Teman-Teman di Prodi Ilmu Perpustakaan dan informasi 2012 khususnya Firda, Pipit, Nurrahma, Fitri Handika, dan teman-teman lain yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

10. Terimakasih juga kepada Yazid Busthomi BB Amd.Kom yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama penulisan skripsi.

Akhir kata, penulis juga menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca khususnya bagi penulis sendiri. Terima kasih.

Medan, Januari 2017

Penulis Nurwahyu 120709017

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Manajemen Referensi (Reference Management) ... 8

2.1.1 Fungsi Manajemen Referensi ... 10

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Manajemen Referensi ... 14

2.2 Sitasi ... 15

2.2.1 Sitasi dalam Teks (In - Text Citation) ... 18

2.2.2 Bibliografi ... 31

2.2.3 Gaya sitasi ... 35

2.3 Perangkat Lunak Manajemen Referensi ... 38

2.3.1 Aplikasi Mendeley ... 39

2.3.2 Aplikasi Zotero ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Jenis Penelitan ... 43

3.2 Unit Analisis ... 43

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.4 Instrumen Penelitian ... 44

3.5 Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Analisis Deskriptif ... 48

4.1.1 Import Citations From Bibliographic Databases and Websites (Mengimpor Sitasi Dari Database Bibliografi Dan Website). ... 48

4.1.2 Gather Metadata From PDF Files (Mengekstrak Metadata dari File PDF). ... 60

4.1.3 Allow Organization Of Citations Within The Reference Manager Database (Mengelola Sitasi Pada Database Lokal) ... 66

(9)

4.1.4 Allow Annotation of Citations (Menambahkan Anotasi pada Referensi)

... .76

4.1.5 Allow Sharing of The Reference Manager Database or Portions There of With Colleagues (Memungkinkan Berbagi Informasi Referensi dengan Penulis Lain) ... 79

4.1.6 Allow Data Interchange With Other Reference Manager Products Through Standard Metadata Formats (Memungkinkan Pertukaran Data Melalui Format Metadata Standar) ... 83

4.1.7 Produce Formatted Citations In A Variety of Styles (Menghasilkan Sitasi Mengikuti Format Tertentu) ... 88

4.1.8 Work With Word Processing Software to Facilitate In-Text Citation (Dapat Digunakan dari Perangkat Lunak Word Processing) ... 103

4.2 Perbandingan Perangkat Lunak Mendeley dan Zotero ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 115

5.1 Kesimpulan ... 115

5.2 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119 LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Check List ... 45

Tabel 2. Hasil Pengujian Database Bibliografi dan Website oleh Mendeley ... 50

Tabel 3. Hasil pengujian Database Bibliografi dan Website oleh Zotero ... 55

Tabel 4. Perbandingan Mendeley dan Zotero Berdasarkan Indikator ... 109

Tabel 5. Hasil Pengukuran Indikator terhadap Mendeley dan Zotero ... 114

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Icon Perangkat Lunak Mendeley pada Browser... 49

Gambar 2. Icon Perangkat Lunak Zotero pada Browser ... 54

Gambar 3. Ekstraksi Metadata File Pdf pada Fitur Layanan Mendeley ... 62

Gambar 4. Klik Kanan “Retrieve Metadata For PDF” ... 64

Gambar 5. Ekstraksi Metadata File PDF pada Fitur Layanan Zotero ... 64

Gambar 6.Perbandingan Hasil Import Fields ... 66

Gambar 7. Tampilan Database Perangkat Lunak Mendeley ... 67

Gambar 8. Fasilitas Penambahan Referensi ... 68

Gambar 9. Tampilan Metadata Referensi ... 69

Gambar 10. Tampilan Pdf Viewer ... 69

Gambar 11. Fasilitas Pencarian pada Perangkat Lunak Mendeley ... 70

Gambar 12. Sinkronisasi dengan Mendeley Web ... 71

Gambar 13. Fasilitas Watch Folder Mendeley ... 71

Gambar 14. Tampilan Database Perangkat Lunak Zotero ... 72

Gambar 15. Artikel Lookup Engine Manager ... 73

Gambar 16. Tampilan Manage Lookup Engines ... 74

Gambar 17. Fasilitas Pencarian pada Perangkat Lunak Zotero ... 74

Gambar 18. Sinkronisasi Zotero Standalone dan Zotero Web ... 75

Gambar 19. Note dan Highligt pada Fitur Layanan Mendeley ... 77

Gambar 20. Note pada Fitur Layanan Zotero... 78

Gambar 21. Membuat Groups Sharing pada Layanan Fitur Mendeley ... 81

Gambar 22. Membuat Group Sharing pada Layanan Fitur Zotero ... 83

Gambar 23. Export Data pada Layanan Fitur Mendeley ... 85

Gambar 24. Import Data pada Layanan Fitur Mendeley ... 85

Gambar 25. Sinkronisasi Mendeley Dekstop dengan Akun Zotero ... 86

Gambar 26. Export Data pada Layanan Fitur Zotero ... 87

Gambar 27. Import Data pada Layanan Fitur Zotero ... 87

Gambar 28. Pertukaran Data dengan Firefox Bookmarks ... 88

Gambar 29. Right click : Add and Edit Citation Styles ... 89

Gambar 30. Mendeley Visual CSL Editor ... 90

Gambar 31. Letak Kursor pada Tulisan yang akan Disisipkan Sitasi ... 91

Gambar 32. Menu bar yang Akan Menghubungkan... 92

Gambar 33. Menubar yang Sudah Terhubung denga Mendeley ... 92

Gambar 34. Salah Satu Referensi yang Dipilih ... 93

Gambar 35. Mencari Referensi yang diacu ... 93

Gambar 36. Salah Satu Referensi yang Dipilih ... 94

Gambar 37. Tampilan Setelah Penghapusan Titik Koma ... 94 Gambar 38. Tampilan Hasil Secara Otomatis Sitasi dalam Teks pada Microsoft

(12)

Gambar 39. Citation Style Language Mendeley ... 95

Gambar 40. Tampilan secara otomatis Sitasi dalam Teks dan Bibliografi dengan Mendeley ... 96

Gambar 41. Citation Style Zotero ... 97

Gambar 42. Zotero Style Repository ... 98

Gambar 43. Letak kursor pada Tulisan yang akan Disisipi Sitasi dalam Teks ... 99

Gambar 44. Menu Bar yang akan Menghubungkan ke Perangkat Zotero ... 100

Gambar 45. Tampilan yang Sudah Terhubung dengan Zotero ... 100

Gambar 46. Tampilan Halaman dengan Pilihan Multiple Source ... 101

Gambar 47. Tampilan Hasil Sitasi Secara Otomatis pada Ms.Word ... 101

Gambar 48. Citation Style Zotero ... 102

Gambar 49. Hasil Pencantuman Entri Bibliografis Secara Otomatis pada Ms.Word ... 103

Gambar 50. Menginstal Mendeley Citation Plugin untuk Microsoft Word... 105

Gambar 51. Mendeley Cite-O-Matic pada tab References di Microsoft word ... 106

Gambar 52. Menginstal Plugin Zotero pada Microsoft Word... 107

Gambar 54. Zotero pada Bilah Menu Microsoft word ... 108

Gambar 55. Ranking Popularitas Perangkat Manajemen Referensi dari Google Trends Ranking (Beel et al. 2011) ... 123

Gambar 56. Ranking Popularitas Perangkat Manajemen Referensi dari Google Keyword Planner Ranking (Beel et al. 2011) ... 124

Gambar 57. Ranking Popularitas Perangkat Manajemen Referensi ... 125

Gambar 58. Rata-rata Ranking Popularitas Perangkat Manajemen Referensi dari Google trend dan Alexa ranking (Beel et al. 2011) ... 125

Gambar 59. Ranking Overwiew (Beel et al. 2011) ... 126

Gambar 60. Ranking Popularitas Perangkat Lunak Manajemen Referensi dari Googe Trends ... 127

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Popularitas Perangkat Lunak Manajemen Referensi Peningkatan dan Penurunannya. ... 123

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali dalam pengelolaan referensi penulisan karya tulis ilmiah. Di dunia pendidikan tinggi, kemampuan penulisan ilmiah menjadi salah satu kegiatan akademik yang vital dalam mengembangkan dan meningkatkan keberadaan lembaga pendidikan tinggi, karena kemampuan penulisan ilmiah merupakan bagian dari tugas pokok civitas akademika sebuah perguruan tinggi, khususnya dosen dan mahasiswa terkait dengan aktivitas akademik lainnya, yaitu pengajaran, pengabdian, dan penelitian atau disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Publikasi dalam bentuk karya ilmiah atau jurnal ilmiah adalah bagian yang tidak terpisahkan. Bahkan, kualitas kemampuan penulisan Ilmiah dosen atau mahasiswa dan publikasi ilmiahnya di suatu lembaga pendidikan tinggi akan menjadi ukuran bagi kualitas aktivitas akademik lainnya. Untuk itu, upaya peningkatan kualitas kemampuan penulisan karya tulis ilmiah dan publikasinya dalam bentuk jurnal ilmiah menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan.

Dalam penulisan karya tulis diperlukan ketepatan dalam melakukan sitasi.

Menurut Siregar (2011) mengatakan “ Sitasi adalah rujukan terhadap suatu buku, artikel, halaman web, atau publikasi lain dengan rincian yang cukup untuk secara unik mengidentifikasi sumber tersebut”. Hal ini dilakukan untuk menghindari tindakan-tindakan plagiat yang selama ini menjadi catatan khusus dalam proses pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi. Oleh karena itu, para

(15)

mahasiswa dan dosen harus akrab dengan konvensi sitasi yang relevan dengan disiplin ilmu masing-masing. Pencantuman sitasi ditempatkan didalam teks dan entri bibliografisnya pada daftar pustaka (bibliography). Daftar pustaka tersebut mencerminkan adanya kutipan yang telah diacu atau disitasi oleh penulis pada badan tulisan ilmiahnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengkayaan ide dari suatu fokus subyek tema yang akan dijelaskan dalam tulisan ilmiahnya, dengan membandingkan ide, gambaran, dan hasil yang telah dicapai oleh penulis lainnya yang akan diacu dalam daftar pustaka tersebut.

Rujukan dapat diperoleh dari berbagai sumber penyedia jasa informasi pada database online maupun offline seperti Google Scholar atau sebuah layanan internet yang dikhususkan untuk mencari rujukan, jurnal atau artikel akademik secara efektif. Dengan adanya hal tersebut, menjadikan database online maupun offline sebagai salah satu penyedia sumber informasi penting bagi peneliti karena mudahnya pengaksesan objek informasi yang ada dengan biaya yang lebih murah, distribusi tanpa batas, dan ketersediaan yang terjamin.

Akan tetapi, jika kumpulan referensi tersebut tidak diorganisir dengan baik, maka akan menimbulkan kebingungan saat pencarian data. Pada umumnya untuk membuat daftar pustaka dilakukan secara manual yaitu melakukan pengetikan satu persatu dan sangat merepotkan. Apalagi style atau gaya penulisan daftar pustaka ini (bibliography) berbeda-beda. Disamping itu jumlah daftar pustaka yang banyak akan menyebabkan adanya kesalahan karena ketidakcermatan dalam mengetik. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah

(16)

tersebut, diperlukan keberadaan sebuah perangkat lunak manajemen referensi agar pengelolaan referensi dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan akurat.

Hal inilah menurut pengamatan awal penulis yang mungkin dihadapi oleh beberapa kebanyakan penulis, sehingga sampai saat ini masih banyak terjebak dalam prilaku buruk dalam dunia akademik yang harus dihindari. Padahal permasalahan tersebut tentu saja dapat dibantah atau dihiindari dengan munculnya banyak pilihan perangkat lunak manjemen referensi mulai dari yang dapat diperoleh secara gratis (Opensource) hingga yang berbayar (Proprietary) yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan referensi secara sistematis dalam penulisan karya tulis ilmiah. Sehingga kekeliruan dalam pencantuman sitasi dalam teks dan daftar pustaka dari karya orang lain bisa dikurangi serta tindakan plagiarisme dan prilaku buruk akademik yang disengaja maupun tidak disengaja dapat dihindari. Secara umum perangkat lunak yang berbayar memiliki fungsi yang lebih lengkap dibandingkan dengan yang dapat diperoleh secara cuma-cuma, namun perkembangan model perangkat lunak berbasis open source yang mengandalkan kontribusi dari komunitas menjadikan perangkat lunak manjemen referensi berbasis open source memiliki kemampuan setara dengan versi komersial. Perkembangan terkini dari sejumlah besar perangkat lunak manjemen referensi digunakan dalam pengelolaan referensi sangat membantu penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah, seperti yang dikatakan oleh Fenner ( 2014, 133) “ berbagai perangkat lunak manajemen referensi yang tersedia telah dipilih tujuh perangkat lunak popular antara lain : Zotero, Mendeley, Endnote, Refworks, Papers, Jabref dan CiteUlike”. Dengan memberikan gambaran tentang fitur dasar

(17)

perangkat lunak, daftar fitur, kemudahan pemakaian, stabilitas, harga, dan dukungan yang tersedia merupakan faktor penting.

Sesuai dengan kebutuhan, perangkat lunak manajemen referensi open source yang terus berkembang dengan kemampuan setara dengan perangkat lunak komersial yang dapat digunakan adalah Mendeley dan Zotero. Mendeley didirikan pada bulan November 2007 oleh tiga mahasiswa S3 Jerman, kemudian dikembangkan pada tahun 2008 oleh sebuah Web 2.0 start-up. Mendeley menawarkan paket gratis ( open source ) dalam versi dasar serta berbayar dengan fitur tambahan, seperti opsi ruang penyimpanan online yang lebih besar.

Mendeley merupakan kombinasi dari aplikasi desktop dan situs web yang dapat digunakan untuk mengelola, berbagi, dan mencari referensi maupun kontak.

Secara teknis manajemen referensi, Mendeley menyediakan fitur utama dari Mendeley Desktop mapun Situs web Mendeley. Dengan mengunakan mendeley kita dapat mengelola referensi dengan mudah, seperti extraksi referensi dan metadata secara otomatis.

Zotero dikembangkan pada tahun 2006 sebagai sebuah proyek oleh Roy Rosenzweig , George Mason University di Amerika Serikat, Center for History and New Media (CHNM). Zotero adalah perangkat manajemen referensi berbasis open-source. Perangkat ini dapat dipasang sebagai aplikasi standalone (desktop) maupun plug-in dari browser Firefox, Chrome, maupun Safari (berbasis web).

Sebagai alat berbasis web pada umummnya, Zotero dapat mengenali dan ekstrak data dan metadata dari berbagai perpustakaan digital yang berbeda. Pengguna dapat melakukan bookmark pada publikasi, menyimpan, mengatur, dan mengutip

(18)

referensi bibliografi, seperti buku dan artikel serta menambahkan tag pribadi dan catatan mereka.

Banyaknya perangkat lunak yang tersedia, baik yang komersial, freeware dan open source untuk pengelolaan referensi justru menyebabkan pengguna bingung dalam memilih perangkat lunak yang akan digunakannya. Perangkat lunak yang digunakan seharusnya berdasarkan pada kebutuhan dan dapat disesuaikan dengan pemakainya. Sebagai perangkat lunak manajemen referensi, Mendeley dan Zotero berada dalam kategori tiga perangkat lunak terpopuler dalam volume pencarian oleh pengguna sesuai dengan statistik data daftar perangkat lunak manajemen referensi yang diukur pada Alexa Ranking, Google Trends Rangking dan Google Keyword Planner ranking ( Beel et al. 2011, 465).

Selain itu, Mendeley dan Zotero merupakan perangkat lunak manajemen referensi memeringkat dengan kategori Hybrid Tools (Web-based & Dekstop based) dan berbasis open source.

Berdasarkan pengamatan diatas, dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap dua perangkat lunak Mendeley dan Zotero, berdasarkan kemampuan yang ditawarkan oleh keduanya, masing – masing memfasilitasi kebutuhan akan pengelolaan manajemen referensi sehingga menjadi salah satu software yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dengan mudah untuk manajemen referensi dalam membantu memenuhi kebutuhan para penggunanya.

Oleh sebab itu, pada penelitian ini penulis tertarik melakukan penelitian mengenai

“Analisis Perangkat Lunak Manajemen Referensi Mendeley dan Zotero”

(19)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, yang menjadi masalah sehingga dilakukannya penelitian ini adalah “ Bagaimanakah kualitas perangkat lunak manajemen referensi Medeley dan Zotero?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui kualitas perangkat lunak manjemen referensi Mendeley dan Zotero”

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :

a. Bagi mahasiswa dan program studi ilmu perpustakaan USU, diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat untuk memilih perangkat lunak yang dibutuhkan dalam melakukan manajemen referensi.

b. Bagi Peneliti lanjutan, sebagai salah satu bahan rujukan apabila melakukan penelitian lanjutan dengan topik yang berkaitan dengan penelitian ini.

c. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai perangkat lunak manejemen referensi Mendeley dan Zotero.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini mencakup kajian analisis perangkat lunak manjemen referensi Mendeley dan Zotero, dalam fungsinya sebagai perangkat lunak manjemen referensi yang terdiri dari :

(20)

1. Import citations from bibliographic databases and websites 2. Gather metadata from PDF files

3. Allow organization of citations within the RM database 4. Allow annotation of citations

5. Allow sharing of the RM database or portions thereof with colleagues 6. Allow data interchange with other RM products through standard

metadata formats (e.g., RIS, BibTeX)

7. Produce formatted citations in a variety of styles

8. Work with word processing software to facilitate in-text citation

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Referensi (Reference Management)

Manajemen berasal dari kata kerja to manage (bahasa Inggris) artinya mengelola, memimpin, mengurus, dengan kata benda management, dan manager orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.

Menurut Terry (2003, 16) menjelaskan bahwa “manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya”.

Manajemen mempunyai pengertian yang berbeda-beda namun secara umum manajemen adalah kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan cara- cara pemikiran yang ilmiah maupun praktis dengan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja tertentu secara efektif dan efesien.

Manajemen memang bisa diartikan seperti uraian diatas, tetapi bisa juga mempunyai pengertian yang lebih luas. Pengertian manajemen yang begitu luas, sehingga dalam kenyataan tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengerakkan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

(22)

Menurut Fadilla (2006, 1) mengatakan “Referensi merupakan bentuk pemberitahuan mengenai sumber informasi dan ide yang digunakan dalam sebuah tulisan ilmiah, baik itu berupa esai ataupun laporan”. Ketika seseorang mencari berbagai informasi untuk digunakan dalam tulisan akademisnya, maka orang tersebut diharuskan untuk mencantumkan sumber-sumber informasi yang didapatkannya.

Sedangkan menurut Agrawal (2009, 2) mendefenisikan “a re ference is short description or note that contains information about the source (Referensi adalah deskripsi singkat atau catatan yang berisi informasi tentang sumber”.

Secara sederhana, referensi adalah "alamat" dari sumber. Referensi memungkinkan pembaca untuk mengakses dan memverifikasi sumber asli dari informasi, dengan mengetahui alamat sumber, pembaca dapat melihat jurnal/

buku/website, dan sebagainya, di mana bahan asli diterbitkan. Referensi merupakan kombinasi sitasi pada teks dan entri bibliografisnya pada daftar pustaka.

Menurut Fenner (2014, 132) menyatakan bahwa “Reference management has traditionally been about managing information about scholarly content (authors, title, journal, and other metadata)”. Arti pendapat tersebut mengungkapkan secara sederhana bahwa manajemen referensi berarti mengelola informasi tentang penulisan konten ilmiah (penulis, judul, jurnal, dan metadata lainnya). Pengelolaan informasi lebih fokus untuk publikasi digital dengan ketersediaan konten dalam format PDF, serta format lainnya, seperti mengelola konten digital dalam menghubungkan referensi ke dokumen teks lengkap di

(23)

komputer, melakukan teks lengkap pencarian, membuat anotasi dalam PDF, mengelola file PDF pada hard drive, dll.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Jose and Jayakanth (2008, 2) bahwa “A systematic means of organizing the references is termed as reference management (Sebuah cara sistematis dalam mengatur referensi disebut sebagai manajemen referensi)”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen referensi merupakan fungsi-fungsi manajemen yang memfasilitasi dan mendukung pengelolaan dokumen referensi dalam penulisan konten ilmiah, dapat berupa keberadaan sebuah perangkat lunak sebagai alat bantu manajemen referensi.

2.1.1 Fungsi Manajemen Referensi

Manajemen referensi dapat dilakukan oleh individu atau departemen atau lembaga tingkat. Menurut Jose and Jayakanth (2008, 2) mengatakan bahwa “The reference management System can be manual, electronic or a combination of both (sistem manajemen referensi bisa manual, elektronik atau kombinasi keduanya)”.

Sistem manajemen referensi manual melibatkan penggunaan rincian catatan rujukan artikel dengan kartu indeks dan menyimpannya dalam lemari arsip. Sistem manajemen referensi elektronik menggunakan perangkat lunak khusus untuk tujuan tersebut. Paket perangkat lunak manajemen referensi dapat membantu dalam mengelola referensi secara efektif dan efisien. Paket perangkat lunak ini biasanya mempertahankan back-end database referensi beserta rincian dan menyediakan antarmuka pengguna, yang memudahkan dalam mencari dan membuat referensi dalam gaya yang diinginkan. Beberapa mungkin menggunakan

(24)

kombinasi dari kedua sistem manual dan elektronik untuk mengelola referensi mereka.

Paket perangkat lunak yang memungkinkan penulis ilmiah untuk mengumpulkan, mengatur, dan menggunakan referensi bibliografis atau sitasi dikenal dengan istilah Reference Manager (Fenner 2014). Dengan kata lain disebut juga dengan Citation manager or bibliographic management software or Reference Management Software.

Perangkat lunak reference manager pada umumnya menggunakan database untuk menyimpan referensi dan sitasi. Setelah sebuah sitasi ditambahkan pada database, maka informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat bibliografi secara otomatis. Hampir semua reference manager memiliki kemampuan mengimpor informasi dari database bibliografi, baik secara langsung maupun melalui browser. Alternatifnya, referensi dapat diimpor dari perangkat reference manager lain melalui format standar seperti BixTex.

Misalnya, database pada reference manager memudahkan proses pencarian, pemberian index, serta pelabelan. Mayoritas reference manager memberikan fasilitas pengorganisasian referensi ke dalam folder maupun subfolder. Beberapa perangkat lunak reference manager bahkan mendukung pengelolaan dokumen referensi format PDF dan penyimpanan berbasis cloud, sehingga referensi yang tersimpan dapat diakses oleh penulis lain yang memiliki hak akses.

Reference manager juga menyediakan fungsi untuk mengekspor sitasi dan referensi ke dalam perangkat lunak word processing. Pengguna juga dapat

(25)

memilih format sitasi yang akan diterapkan pada naskahnya, fungsi ini akan sangat membantu karena pengguna tidak perlu lagi menghafalkan format penulisan sitasi. Semua hal yang terkait dengan format dapat dilakukan secara otomatis oleh reference manager.

Menurut Fenner (2010, 1) sebagai alat manajemen referensi, penggunaan reference manager mempunyai tiga fungsi dasar yaitu :

1. Searching: find relevant scientific literature,

2. Storing: store the results of that search in a personal database for later retrieval, and

3. Writing: insert references when writing a manuscript..

Arti pendapat di atas adalah:

1. Pencarian : mencari literatur ilmiah yang relevan,

2. Penyimpanan : menyimpan hasil pencarian dalam database pribadi untuk memudahkan dalam sistem temu balik informasi

3. Penulisan : memasukkan referensi saat penulisan naskah

Meskipun ketiga fungsi diatas dapat dilakukan tanpa perangkat lunak khusus, namun pengelolaan secara manual tidak direkomendasikan untuk mengelola referensi karena mengelola referensi secara manual jauh lebih lambat dan rentan terhadap kesalahan, misalnya, ketika memasukkan sitasi kedalam naskah setelah mendapatkan rujukan baru.

Penggunaan alat manajemen referensi memungkinkan penulis untuk mencari literatur yang relevan, menyimpan referensi dan informasi bibliografi pada database, serta membantu penulisan sitasi dan referensi mengikuti format tertentu, misal APA, IEEE, dll. Menurut Gilmour and Cobus (2011, 1) Untuk mendukung ketiga fungsi dasar tersebut, reference manager harus memiliki fungsi berikut :

(26)

1. Import citations from bibliographic databases and websites 2. Gather metadata from PDF files

3. Allow organization of citations within the RM database 4. Allow annotation of citations

5. Allow sharing of the RM database or portions thereof with colleagues 6. Allow data interchange with other RM products through standard

metadata formats (e.g., RIS, BibTeX)

7. Produce formatted citations in a variety of styles

8. Work with word processing software to facilitate in-text citation Arti pendapat di atas adalah:

1. Mengimpor sitasi dari database bibliografi dan website 2. Mengekstrak metadata dari file PDF

3. Mengelola sitasi pada database local 4. Menambahkan anotasi pada referensi

5. Memungkinkan berbagi informasi referensi dengan penulis lain

6. Memungkinkan pertukaran data melalui format metadata standar seperti RIS, BibTeX, dll.

7. Menghasilkan sitasi mengikuti format tertentu

8. Dapat digunakan dari perangkat lunak word processing

Sejalan dengan pendapat di atas fungsi program perangkat lunak manajemen referensi (Agrawal, 2009) yaitu :

1. Menyimpan dan Mengelola Referensi

Dengan menyimpan referensi dalam perpustakaan digital pribadi untuk menghindari kehilangan data referensi, menemukan kembali sumber rujukan dengan beberapa kriteria seperti penulis, judul, jurnal, tahun, atau kata-kata kunci. Referensi harus dimasukkan ke dalam perpustakaan digital hanya sekali, baik secara manual mengetik di perpustakaan atau secara otomatis men-download dari database Internet.

(27)

2. Membuat Bibliografi

Dapat dengan mudah memasukkan kutipan dalam teks ke dalam tubuh naskah dan secara otomatis membuat bibliografi dengan format yang tepat menggunakan perangkat lunak pengelolaan referensi.

3. Melakukan pencarian dan mengambil referensi dari database online.

Dapat dengan mudah mencari berbagai database online seperti PubMed®, Ovid®, Perpustakaan Kongres, dan berbagai katalog universitas dengan menggunakan program ini

4. Bekerja dengan Komputer

Dapat berbagi informasi dengan para peneliti lain.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Manajemen Referensi

Tujuan dari perangkat lunak manajemen referensi adalah untuk menyimpan, mengatur, dan memformat referensi dalam naskah (Steele 2008).

Sejalan dengan pendapat Francese (2012) menyatakan bahwa “the main purpose of the reference management software is to organize, store and format their references in order to submit their manuscript (tujuan utama dari perangkat lunak manajemen referensi adalah untuk mengatur, menyimpan dan memformat referensi untuk dimasukkan kedalam naskah mereka)”. Dengan kebutuhan tersebut, perangkat lunak manajemen referensi dapat mengurangi beban-beban kerja untuk para peneliti dalam mengedit, mengoreksi, dan menghindari kesalahan format penulisan (Aronsky et al 2005).

Menurut oleh Jose and Jayakanth (2008, 2) mengemukakan bahwa The benefits of systematic reference management include:

(28)

1. Re-use of references

2. Consistency in rendering of references 3. Easy to locate the publication details

4. If the reference management is done using software then the references can be easily generated in different styles as needed by a publisher or learned journal.

5. the references can be shared with others

Arti pendapat diatas adalah manfaat penggunaan manajemen referensi yang sitematis meliputi :

1. Penggunaan kembali referensi

2. Konsistensi dalam membuat referensi 3. Mudah untuk menemukan rincian publikasi

4. Jika pengelolaan referensi dilakukan dengan menggunakan software maka referensi bisa menjadi mudah dihasilkan dalam berbagai gaya yang diperlukan oleh penerbit atau penulisan jurnal.

5. Memudahkan dalam berbagi informasi dengan peneliti lain.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak manajemen referensi bertujuan untuk memudahkan para peneliti akademis melakukan pengelolaan referensi, seperti mudah melacak literature ilmiah yang telah mereka baca dan memfasilitasi untuk mengedit karya ilmiah yang mereka tulis secara sistematis. Disamping itu, dengan adanya perangkat lunak tersebut , beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat, dipermudah dan diefisiensikan dengan mengotomatisasi seluruh proses berdasarkan sumber literature ilmiah yang benar, akurat dan relevan dengan disiplin ilmunya masing-masing dalam mengorganisasikan dan melakukan penulisan pustaka .

2.2 Sitasi

Berkaitan dengan rujukan ilmiah yang berkaitan dengan substansi tulisan, di dalam Bahasa Inggris Istilah sitasi dikenal dengan kata citation. Menurut International Encyclopedia Of Information And Library Science, “Citation are

(29)

notes placed in the main text of an academic publication that give a bibliographic reference to published work which has been used or quoted by the author (Sitasi adalah catatan yang ditempatkan dalam tulisan utama pada publikasi ilmiah yang memberikan acuan pustaka ke karya-karya yang diterbitkan, yang digunakan atau dikutip oleh pengarang tersebut)”. Sumber kutipan tersebut lazim disebut sebagai

“references” atau sumber rujukan.

Menurut Siregar (2011) mengatakan bahwa “sitasi adalah rujukan terhadap suatu buku, artikel, halaman web, atau publikasi lain dengan rincian yang cukup untuk secara unik mengidentifikasi sumber tersebut”.

Pengertian citation atau sitiran dalam Harrod‟s Librarian Glossary and Reference Book (1990, 77) mendefenisikan sitasi sebagai “a reference to a text or part of a text identifying the document in which it may be found”. Arti pendapat tersebut yaitu sitasi sebagai suatu rujukan pada suatu teks atau bagian dari suatu teks yang menunjuk pada suatu dokumen di mana teks itu dimuat.

Menurut Barret Library and Information Technology Services:

A citation is a reference to any item (book, journal article, dissertation, archival manuscript, newspaper editorial, report, website, musical composition, etc.) which clearly identifies the source in which the fulltext of the item is to be found. A citation provides sufficient information to acknowledge the author and locate the item.

Defenisi pendapat di atas menunjukkan bahwa setiap sitiran atau kutipan pasti mengacu kepada sumber yang dirujuk secara jelas dan benar, yang akan mempermudah bagi pembaca atau penulis berikutnya dalam melakukan penelusuran terhadap sumber aslinya.

(30)

Sedangkan dalam situs webnya (Texas U&M University Library) menyatakan bahwa “A citation is a reference that allows you to acknowledge the sources you use in a formal academic paper, and enables a reader to locate those sources through the key information it provides”. Pendapat tersebut diartikan bahwa sitasi adalah suatu rujukan yang memungkinkan anda untuk mengetahui sumber-sumber yang digunakan dalam sebuah makalah akademik yang formal, dan memungkinkan pembaca untuk menemukan sumber-sumber melalui kata kunci informasi yg disediakan.

Selanjutnya Sophia (2002, 3) menyatakan bahwa arti sitasi atau citation adalah:

1. Action of any word or written pa 2. ssage, quotation

3. A reference to a passage in a book

4. To cie (a book, atu etc) for a particular statemen or passage.

5. To copy or repeat ( a passage, statement, etc) from book, document, speech, etc with some indication that one is giving a word of another.

Dengan kata lain sitasi adalah:

Sitasi adalah menunjukkan asal–usul atau sumber kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya didalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengidentifikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.

Menurut Mufid (2015) pada umumnya sitasi terbagi dalam dua bagian utama :

1. Mengutip karya yang relevan dengan topik yang ditulis (citation) 2. Membuat daftar pustaka (bibliography)

(31)

Bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahawa setiap sitasi atau kutipan merupakan catatan yang ditempatkan dalam tulisan utama yang mengacu kepada sumber yang dirujuk secara jelas dan benar. Sitasi atau kutipan juga akan mempermudah bagi pembaca menemukan sumber teks yang dimuat dan dijadikan sebagai rujukan dalam menghasilkan dokumen baru atau karya tulisnya, misalnya merujuk terhadap suatu buku, artikel, halaman web, atau publikasi lain. Biasanya berisi informasi ringkas tentang dokumen yang disitir yang ditempat dalam teks (In-Text Citation), sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi atau bibliography yang umumnya disusun berupa daftar yang disajikan pada akhir bab, artikel atau buku. Pendapat diatas menjelaskan bahwa dalam penulisan sitasi dapat dibedakan menjadi dua bagian utama :

1. Sitasi dalam teks (In - text citation)

2. Entri bibliografisnya pada (Bibliography/Reference List) 2.2.1 Sitasi dalam Teks (In - Text Citation)

2.2.1.1 Pengertian Sitasi dalam Teks (In - Text Citation)

Dalam penulisan karya ilmiah sebuah kutipan disebut juga dengan sitasi (citation) merupakan indikasi (sinyal) dalam teks yang menunjukkan bahwa kita mengacu atau mengutip karya orang lain dan dimasukkan kedalam naskah (Saleh 2009). Sejalan dengan pendapat Nugroho (2015, 2) mengatakan bahwa sitasi ditulis untuk tiap-tiap gagasan pendukung yang dimasukkan dalam karya ilmiah, sitasi pada teks dalam karya ilmiah disebut sitasi dalam teks (In text), yang biasanya terdapat pengarang dan tahun (nama penulis, tahun).

(32)

Siregar (2011, 5) mengatakan “ada dua elemen penting dalam pencantuman sitasi atau citing berarti menempatkan rincian ringkas sebagai suatu tanda lokasi di dalam teks yang memandu pembaca kepada rujukan atau daftar pustaka”. Rujukan atau daftar pustaka memberikan rincian penuh sumber-sumber yang dirujuk dalam urutan angka atau secara alpabetis yang memungkinkan pembaca untuk menemukan sumber yang tepat untuk digunakan. Ditampilkan di dalam teks sebagai referensi versi pendek.

Menurut Purnomowati (2005, 3) menjelaskan bahwa “sitasi, sitiran atau citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir dan disisipkan dalam teks, sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi”. Referensi yang dimaksud dalam pendapat tersebut adalah deskripsi bibliografi dari dokumen yang disitir, umumnya disusun berupa daftar yang disajikan pada akhir bab pada suatu artikel atau buku.

Sejalan dengan pendapat diatas Pears and Shields (2008, 14) mengatakan bahwa :

In-text citations give the brief (abbreviated) details of the work which you are quoting from, or to which you are referring in your text. These citations will then link to the full reference in your reference list and bibliography at the end of your work, which is arranged in alphabetical order by author.

Pendapat diatas menjelaskan bahwa sitasi dalam teks memberikan rincian ringkas mengenai sumber yang dikutip dalam tulisan anda. Kemudian kutipan dalam teks ini akan menghubungkan pada referensi lengkap dalam daftar referensi dan bibliografi yang biasanya terdapat di akhir dokumen, yang disusun sesuai urutan abjad.

(33)

Sedangkan The Open University (2013, 2) mengatakan bahwa “An in-text citation, will include minimal details usually the name of the author and date the work was published (Sebuah kutipan dalam teks akan mencakup rincian minimal biasanya nama penulis dan tanggal karya tersebut dipublikasikan)”. Dalam tanggal karya, kutipan dalam teks biasanya membutuhkan nama penulis dan tahun publikasi. Nomor halaman disertakan jika peneliti mengutip langsung, menyadur sebagian atau peneliti ingin mengarahkan pembaca ke halaman tertentu. Nomor halaman juga dapat dimasukkan jika peneliti mengacu pada tulisan yang panjang dan nomor halaman mungkin berguna bagi pembaca.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sitasi dalam teks adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir (In-Text Citation) yang disisipkan dalam teks (kutipan langsung dan tidak langsung, gagasan yang diparafrase, atau informasi lain yang diambil dari sumber lain) dengan memasukkan rincian minimal berupa pengarang (hanya nama belakang), tahun penerbitan dan nomer halaman karya tersebut dipublikasikan dengan ketentuan format atau sistem penulisan sitasi yang akan memandu pembaca pada rujukan dan daftar pustaka.

2.2.1.1 Fungsi Sitasi di dalam Teks (In - Text Citations)

Sitasi atau citation di dalam penulisan ilmiah sangat penting, bahwa dalam penulisan ilmiah penulis memerlukan bahan pustaka pendukung bagi tulisannya. Kegunaan bahan pustaka pendukung antara lain untuk menunjukkan adanya kebijakan di bidang kajiannya, menerangkan suatu teori, pengertian atau definisi, memperlihatkan kepada pembaca apa yang pernah ditemukan

(34)

oleh ilmuwan lain, untuk memperkuat temuannya, untuk memanfaatkan metode, sebagai pembanding, dalam hal ini mungkin memperlihatkan beda atau kesamaan pendapat dengan ilmuwan lain, dan banyak lagi alasan lain yang dapat memperkuat kesahihan penelitian yang dilakukan.

Menurut Fox ( 2007, 2) alasan perlunya mengutip (cite) dan referensi memungkinkan kita untuk mengakui karya orang lain dan untuk menunjukkan bahwa :

1. Tell your reader which ideas are not your own 2. Save time

3. Enhance the credibility of your work

4. Protect your academic and professional career from plagiarism’s negative consequences

5. Present your research ethically Arti pendapat diatas:

1. Mengatakan kepada pembaca bahwa setiap ide-ide yang dipilih tidak hanya bersal dari anda sendiri

2. Hemat waktu

3. Meningkatkan kredibilitas pekerjaan anda

4. Lindungi karir akademik dan keprofesionalan anda dari konsekuensi negative plagiarisme

5. Menyajikan penelitian anda secara etis

Berdasarkan pendapat di atas dijelaskan bahwa dalam melakukakan penulisan sitasi dan referensi bertujuan untuk menunjukkan bahwa Anda telah mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung ide-ide dan argumen anda, telah menggunakan kredibel sumber kualitas yang baik dan menghemat waktu jika harus merujuk kembali penelitian, telah banyak membaca pada tingkat akademis yang sesuai, memungkinkan tutor anda untuk membedakan antara pekerjaan anda sendiri dan karya orang lain serta untuk menemukan sumber-sumber yang telah

(35)

Sedangkan menurut Lipson (2006, 1) mengungkapkan alasan perlunya mengutip adalah :

1. To give credit to others’ work and ideas, whether you agree with them or not. When you use their words, you must give them credit by using both quotation marks and citations.

2. To show readers the materials on which you base your analysis, your narrative, or your conclusions.

3. To guide readers to the materials you have used so they can examine it for themselves. Their interest might be to confirm your work, to challenge it, or simply to explore it further.

Arti pendapat diatas adalah:

1. Untuk memberikan penghargaan terhadap karya dan ide orang lain yang telah dipergunakan dalam tulisan anda, dengan menggunakan tanda kutip pada kalimat yang telah dikutip.

2. Untuk menunjukkan kepada pembaca dokumen yang telah dinalisis, dirangkum atau disimpulkan.

3. Untuk memandu pembaca pada rujukan yang digunakan sehingga mereka dapat memeriksa dan mendalami atau untuk mengeksplorasi lebih lanjut sumber rujukan.

Pendapat tersebut menjelaskan bahwa penempatan sitasi dalam teks ditujukan untuk memberikan penghargaan terhadap sumber informasi atau ide karya orang lain yang telah dipergunakan dalam tulisan anda, biasanya ditandai dengan penggunaan tanda kutip pada kalimat yang telah dikutip. Selain itu sitasi dalam teks menunjukkan bahwa gagasan yang digunakan dalam tulisan anda merupakan hasil rangkuman, analisis dan simpulan dari karya orang lain, serta memandu pembaca pada rujukan yang digunakan agar dapat memahami dan medalami lebih lanjut sumber rujukan.

International Baccalaureate Organization (2014, 2) menyebutkan bahwa sitasi berfungsi sebagai berikut :

(36)

1. Show respect for the work of others

2. Help a reader to distinguish our work from the work of others who have contributed to our work

3. Give the reader the opportunity to check the validity of our use of other people’s work

4. Give the reader the opportunity to follow up our references, out of interest

5. Show and receive proper credit for our research process

6. Demonstrate that we are able to use reliable sources and critically assess them to support our work

7. Establish the credibility and authority of our knowledge and ideas 8. Demonstrate that we are able to draw our own conclusions 9. Share the blame (if we get it wrong).

Arti pendapat tersebut adalah:

1. Memberikan penghormatan terhadap karya orang lain dalam bidang tertentu

2. Membantu pembaca untuk membedakan antara ide penulis, pemikiran, dan kesimpulan dari literatur dari karya orang lain yang telah memberikan kontribusi untuk karyanya

3. Memungkinkan pembaca untuk memeriksa validitas karyanya atas penggunaan ide dari karya orang lain

4. Memungkinkan pembaca untuk menindaklanjuti referensi yang digunakan

5. Memberikan penghargaan terhadap karya yang bersangkutan.

6. Menunjukkan bahawa kita menggunakan sumber terpercaya dan bernilai untuk mendukung argumen penulis

7. Membangun kredibilitas dan otoritas pengetahuan dan gagasan penulis 8. Menunjukkan bahwa kita dapat menarik kesimpulan sendiri

9. Dapat berbagi kritik baik terhadap karya sendiri maupun orang lain Menurut Nugroho (2015,1) Sitasi wajib ditulis dalam rangka memberikan

“pengakuan karya cipta dan penghargaan karya ilmiah” kepada author yang dituju, selain itu sitasi referensi diperlukan dengan tujuan :

1. Terhindar dari plagiarism, yaitu suatu bentuk pencurian akademik 2. Memberikan referensi dalam karya tulis secara benar berarti

memberikan jaminan pemberian rujukan terhadap sumber yang disitasi juga merujuk pada penulis sumber yang digunakan dalam karya tulis.

3. Memberikan referensi berarti juga menunjukkan kemampuan serta gambaran penulis yang telah melakukan penelusuran secara luas terkait karya tulis yang dikerjakan penulis tersebut.

(37)

4. Memberikan referensi secara jelas dan tepat juga akan membuat pembaca karya tulis mendapat arahan tentang materi yang ada dalam karya tulis tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penulisan sitasi dibutuhkan dalam menghasilkan suatu karya tulis yang sangat membantu para peneliti berargumen melalui teori yang terkait, serta penempatan sitasi dalam teks merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap pengarang, karena ide,gagasan, pendapat atau bahkan teorinya telah kita gunakan, untuk mendukung atau melengkapi pendapat, ide kita dalam sebuah karya tertentu. Selain itu, sitasi memandu pembaca pada rujukan asli sehingga dapat mengukur kekuatan dan validitas bahan yang digunakan penulis dengan memahami dan medalami lebih lanjut sumber rujukan, serta meningkatkan kredibilitas dan otoritas karya tulis karir akademik yang bebas dari konsekuensi negative plagiarism.

2.2.1.2 Format/Sistem Sitasi

Referencing system adalah suatu sistem dalam menuliskan sumber-sumber materi yang dipergunakan dalam penulisan suatu karya ilmiah. Referencing mencakup tiga hal, yaitu: cara penulisan kutipan dalam teks tulisan, cara penulisan referensi/sumber materi yang digunakan, dan cara penulisan bibliografi/daftar pustaka. Format pencantuman sitasi dalam teks berlaku untuk publikasi cetak dan elektronik (online).

Terdapat banyak format yang berbeda untuk mengutip sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian yang dikenal luas. Setiap sistem atau format sitasi memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Walaupun banyak format/sitem penulisan rujukan ilmiah yang saat ini dikenal, tetapi pada dasarnya

(38)

semua sistem atau gaya tersebut dapat digolongkan menjadi 3 kelompok (Universitas Nasional, 2012) yaitu:

1. Sistem Pengarang-Tahun (Sistem Nama-Tahun atau Author-Date System)

Dikenal juga dengan system Harvard referencing dengan menggunakan sistem nama dan tahun. Sistem ini memiliki ciri ciri sebagai berikut :

a. Pencantuman sitasi dalam teks : Penulisan sitasi dalam tulisan dinyatakan dalam bentuk nama pengarang dan tahun terbit dokumen sumber referensi. Cara penulisannya ada dua macam, dapat keduanya ditempatkan di dalam tanda kurung, atau hanya tahun terbit yang ditempatkan dalam kurung, seperti Nama pengarang pada kutipan dinyatakan dengan nama keluarga, daftar Pustaka disusun sesuai dengan urutan abjad nama (keluarga) pengarang. Sedangkan tanda sitasi di dalam teks dapat merujuk langsung ke Daftar Pustaka (bibliography) pada bagian akhir sebuah karya.

b. Penulisan daftar pustaka (bibliography): Format penulisan daftar pustaka ditentukan jenis sumber referensi (buku, jurnal, website, dll). Setiap jenis mempunyai format yang berbeda. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka secara keseluruhan antara lain :

(39)

1. Format penulisan mengikuti jenis dari sumber referensi sebagaimana dicontohkan diatas

2. Urutan penulisan daftar pustaka didasarkan pada urutan abjad / alphabet dari huruf pertama setiap sumber referensi dan bukan diurutkan berdasarkan jenis sumber referensinya. Urutan data bibliografi dalam Daftar Pustaka adalah: Nama pengarang, tahun terbit, judul, informasi lain yang dianggap perlu.

3. Hanya sumber referensi yang “dikutip” data atau informasinya saja yang dimasukkan dalam daftar pustaka

4. Tidak ada penomoran dalam penulisan daftar pustaka.

Kelebihan dari sistem nama dan tahun (Harvard system) adalah:

a. Jika akan menambah atau menghapus referensi, penulis tidak perlu merubah keseluruhan urutan dalam daftar referensi.

b. Pembaca dapat mengidentifikasi dokumen yang disitir tanpa melihat ke dalam daftar referensi.

c. Tahun terbit dokumen dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan perkembangan konsep dan metode yang sedang dibahas secara kronologis.

d. Nama pengarang yang disitir tampil dalam teks.

Kelemahan dari sistem nama dan tahun (Harvard system) adalah:

a. Pada teks yang memuat banyak sitasi atau nama pengarang/lembaga yang terlalu panjang, maka panjangnya sitasi dapat mengganggu keterbacaan teks.

(40)

b. Aturan pada sistem pengarang-tahun lebih rumit dibanding sistem numerik, misalnya tentang urutan sitasi, tanda baca antara sitasi, dan urutan abjad pengarang pada daftar referensi.

2. Sistem Numerik (Sistem Urutan atau Author-Number Style) Sistem ini memiliki ciri ciri sebagai berikut :

a. Pencantuman sitasi dalam teks : Dalam sistem urutan sitasi, Kutipan dalam naskah dinyatakan dalam bentuk angka yang ditempatkan di dalam tanda kurung atau di atas garis (superscript).

Pengurutan nomor dilakukan berdasarkan pemunculannya pertama sekali dalam teks. Sedangkan tanda sitasi di dalam teks tidak dapat merujuk langsung ke Daftar Pustaka, tetapi ke Rujukan (References) yang terdapat pada akhir sebuah artikel/makalah atau pada akhir setiap bab dalam sebuah karya monograf seperti tesis atau disertasi

b. Penulisan daftar pustaka (bibliography) : Format penulisan daftar pustaka ditentukan seuai jenis sumber referensi (buku, jurnal, website, dll). Setiap jenis mempunyai format yang berbeda,-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka secara keseluruhan antara lain :

1. Format penulisan mengikuti jenis dari sumber referensi sebagaimana sesuai dengan ketentuan

2. Urutan penulisan daftar pustaka didasarkan pada urutan tanda sitasi dalam text tersebut dirujuk atau digunakan dan bukan

(41)

diurutkan berdasarkan jenis sumber referensi maupun urutan alphabetnya

3. Hanya sumber referensi yang “dikutip” data atau informasinya saja yang dimasukkan dalam daftar pustaka.

4. Penomoran dalam daftar pustaka sama dengan penomoran pada in-text citation.

Kelebihan dari Sistem Numerik (Sistem Urutan atau Author-Number Style) adalah:

1. Keterbacaan teks tidak banyak mengalami gangguan

2. Lebih praktis digunakan untuk teks yang memuat banyak sitasi dan secara terus menerus seperti tinjauan literatur.

3. Menghemat ruang, kertas dan biaya.

Kelemahan dari Sistem Numerik (Sistem Urutan atau Author-Number Style) adalah :

a. Pembaca harus melihat daftar referensi jika ingin tahu karya siapakah yang disitir, karena sitasi dalam teks tidak memberikan informasi tentang hal itu.

b. Jika penulis akan menambah atau menghapus referensi, maka keseluruhan urutan nomor referensi harus diubah.

c. Nama pengarang kurang terlihat karena tidak muncul dalam teks

(42)

3. Sistem Catatan (Notes System)

Di samping Sistem Pengarang-Tahun dan Sistem Numerik, ada cara penulisan referensi dengan menggunakan sistem catatan (notes).

System catatan ini dapat berupa : - footnote (catatan kaki),

- backnote/ innote/sidenote (catatan tengah), atau - endnote (catatan akhir).

Ketiga teknik penulisan kutipan tersebut (footnote, backnote/innote/sidenote dan endnote) dapat digunakan dalam penulisan rujukan ilmiah dengan sistem catatan, dengan syarat harus memilih salah satu dan digunakan secara konsisten dari awal sampai akhir tulisan. Sedangkan Penulisan daftar pustaka (bibliography) ditentukan sesuai jenis sumber referensi (buku, jurnal, website, dll) dengan setiap jenis mempunyai format yang berbeda.

Sejalan dengan pendapat diatas, secara umum format/sistem sitasi dalam teks yang sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah antara lain sistem nama dan tahun (Harvard system) dan sistem urutan sitasi (citation order system) (Siregar, 2011).

Dalam sistem Harvard digunakan nama dan tahun, sedangkan dalam sistem urutan sitasi digunakan angka yang dicantumkan di atas (superscript).

Penggunaan sistem nama dan tahun dapat bervariasi sesuai dengan standar gaya sitasi tertentu, misalnya (Calvez, 2004: 41), (Calvez, 2004, p. 41), (Calvez 2004, 41) atau (Calvez 41). Dalam sistem urutan sitasi, pengurutan nomor dilakukan

(43)

berdasarkan pemunculannya pertama sekali dalam teks, dan selanjutnya nomor yang sama digunakan untuk sumber yang sama dalam tulisan. Selain itu, dalam sistem nama dan tahun, penggunaan superscript bisa dilakukan untuk merujuk kepada catatan kaki (footnote) yang berisikan penjelasan tambahan terhadap suatu ungkapan atau istilah di dalam teks.

Berikut ini adalah contoh untuk sistem nama dan tahun dan sistem urutan yang dimuat di dalam teks.

Sistem nama dan tahun

Hasil studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean Mammal Institute menunjukkan bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin kapal (Calvez, 2004: 41).

atau:

Menurut Leigh Calvez (2004: 41), studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean Mammal Institute menunjukkan bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin kapal.

Sistem urutan (pemberian nomor berurut)

Hasil studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean Mammal Institute menunjukkan bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin kapal1. atau:

Menurut Leigh Calvez1, studi yang dilakukan oleh Hawaii‟s Ocean Mammal Institute menunjukkan bahwa ikan hiu terpengaruh oleh kebisingan mesin kapal

(44)

2.2.2 Bibliografi

2.2.2.1 Pengertian Bibliografi

Bibliografi dalam Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI (2011) didefinisikan sebagai “daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan dari suatu subjek ilmu”. Dengan kata lain, bibliofrafi disebut juga daftar pustaka.

Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.

Menurut Cambridge Advanced Learner‟s Dictionaries (2011) bibliography didefinisikan sebagai “a list of the books and articles that have been used by someone when writing a particular book or article”. Defenisi dapat diartikan bahwa bibliografi adalah daftar buku-buku dan artikel yang telah digunakan oleh seseorang saat menulis buku tertentu atau artikel.

Sedangkan pendapat lain oleh Jose and Jayakanth (2008, 3) menyatakan bahwa “Bibliography is a term typically used to indicate a comprehensive list of all the resources the author has consulted during the course of the research. It may include resources in addition to those cited in the text”. Arti pendapat tersebut mengungkapkan bawhwa bibliografi adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menunjukkan daftar lengkap dari semua sumber daya penulis

(45)

telah berkonsultasi selama penelitian. Ini mungkin termasuk sumber daya selain yang dikutip dalam teks.

Daftar pustaka diletakkan di bagian belakang tulisan atau karangan.

Tulisan ilmiah mewajibkan adanya suatu daftar pustaka, karena semua kutipan yang dimuat di dalamnya harus dapat ditelusuri lagi sumber aslinya. Dengan menelusuri sumber pustaka asli, para pembaca tulisan tertentu akan dapat mengecek ulang ketepatan dan kebenaran kutipan atau untuk mempelajari sendiri sumber pustaka tersebut. Sebuah karya ilmiah tanpa menyertakan sebuah daftar pustaka yang lengkap dan benar, meskipun menyertakan sumber kutipan, akan dicurigai sebagai karya jiplakan. Sebuah daftar pustaka harus ditulis dengan konsisten mengikuti suatu cara (style) tertentu.

Bibliografi/daftar pustaka sebagaimana Reference List merupakan daftar kumpulan sumber rujukan yang kita gunakan, namun perbedaan utama antara bibliografi dan Reference List yaitu daftar pustaka memuat semua sumber pustaka yang bertalian dengan tulisan, termasuk sumber informasi yang telah ada pada kutipan ataupun sumber informasi yang dijadikan inspirasi atau sumber ide karya ilmiah tetapi tidak ada pernyataan yang dikutip, serta entri bibliografinya disusun secara alphabetis. Sedangkan daftar rujukan (reference list) hanya memuat pustaka yang dirujuk, dikutip (cited), atau dipergunakan secara langsung (in-text citations) dalam karya ilmiah yang disusun sesuai dengan urutan kutipan dalam teks (Wiley and sons 2015). Dengan kata lain, istilah bibliografi dan daftar referensi sering digunakan secara bergantian dalam praktek umum.

(46)

Siregar (2007, 1) menjelaskan perbedaan rujukan dan daftar pustaka sebagai berikut :

1. Rujukan (Referensi, Acuan, atau References/ reference List)

Biasanya terdapat pada akhir setiap bab dari suatu buku atau pada akhir suatu artikel jurnal atau makalah. Entri disusun sesuai urutan kutipan di dalam teks atau secara alpabetis.

2. Daftar Pustaka (Daftar Kepustakaan, Bibliografi, atau Bibliography) Terdapat pada akhir suatu buku atau jenis monograf lainnya. Entri disusun secara alpabetis (A–Z) tanpa pengelompokan jenis sumber.

Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda, entri didaftar secara kronologis berdasarkan tahun publikasi.

Jika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang dipublikasi pada tahun yang sama, tambahkan huruf kecil a, b, c, dst. setelah tahun terbit, Contoh: 2005a, 2005b, 2005c.

3. Tidak ada perbedaan format penulisan antara bibliografi dan reference List.

Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013, 42), unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam pustaka adalah:

1. Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga, 2. Tahun terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,

3. Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kalli kecuali untuk kata sambung dan kata depan, dan 4. Data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya

yang dikutip.

Jadi dapat dikatakan bahwa unsur-unsur utama yang diperlukan untuk semua referensi yaitu penulis, tahun, judul dan informasi tentang publikasi. Tata letak unsur-unsur daftar pustaka akan mengikuti format selingkung masing- masing.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bibliografi merupakan bentuk pemberitahuan mengenai semua sumber informasi dan ide/gagasan yang digunakan penulis dalam sebuah tulisan ilmiahnya. Semua bahan rujukan yang

(47)

digunakan penulis, baik sebagai bahan penunjang maupun sebagai data, disusun dalam bibliografi tersebut.

2.2.2.2 Fungsi Bibliografi

Menurut Andriani (2004, 2) penulisan daftar pustaka yang dicantumkan dalam artikel atau laporan penelitian dengan tujuan, yaitu:

1. Menunjukkan apresiasi penulis terhadap karya para pakar yang dijadikan masukan dalam pengembangan dan penulisan artikel/laporan penelitiannya

2. Memberikan kesempatan kepada pembaca, jika dibutuhkan, untuk menemukan referensi yang digunakan.

Sejalan dengan pendapat Azaria (.nd.) mengatakan bahwa tujuan penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

1. Agar terhindar dari tuduhan penjiplakan ( plagiarism)

Salah satu fungsi kutipan adalah untuk menguatkan atau mendukung tulisan ilmiah anda. Oleh karena itu, anda harus mencantumkan sumber kutipan anda secara singkat di bagian akhir setelah kalimat kutipan atau tepat sebelum kalimat kutipan (paling dekat dengan kalimat kutipan) dan menuliskan sumbernya secara lengkap pada daftar pustaka. Dengan melakukan ini sebenarnya anda sedang menghindarkan diri dari masalah di kemudian hari terkait dengan mengambil hak cipta karya tulis seseorang tanpa ijin.

2. Menghargai penulis sebelumnya

Ketika anda menuliskan secara lengkap sumber kutipan dan daftar pustaka, sebenarnya anda sedang menghargai orang yang mempunyai ide tersebut. Selain itu, juga pengakuan bahwa teks pada bagian tersebut adalah dari ide, argumen, dan atau analisa orang lain.

3. Membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan.

Salah satu manfaat dari menuliskan sumber kutipan dan daftar pustaka secara lengkap adalah membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kutipan tersebut. Kadang-kadang pembaca tertarik untuk membaca lebih dalam tulisan yang anda kutip.

Dengan demikian, pembaca dapat menelusuri informasi dari sumber kutipan dan kemudian mendapatkan rincian lengkapnya pada daftar pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Jika hal ini ditemukan, maka cara untuk mengambil data dari laman web tersebut adalah dengan klik icon yang ada pada tampilan Zotero sebagai plugin Firefox.. Membuat

Posisi sitasi yang paling lazim adalah bibliografi atau daftar pustaka pada akhir artikel, tetapi posisi citation dapat juga dalam body text (parenthetical citation), pada

4) Siswa yang tidak menjawab pertanyaan ada 2 siswa. Hal ini menunjukkan siswa tersebut kurang berminat dalam proses kegiatan belajar mengajar. Standar Ketuntasan Belajar Minimal

Dengan adanya redaman energi pada setiap kali ayunan dan bunyi yang terjadi pada setiap proses tumbukan antar bola, maka hukum kekekalan energi mekanik tidak digunakan

Mendeley Desktop Edition (selanjutnya dalam panduan ini akan disebut Mendeley saja) adalah perangkat lunak “citation & reference manager” yang bisa didapatkan

Dengan di tandatangani surat persetujuan ini, maka saya menyatakan bersedia / tidak bersedia untuk berperan serta menjadi responden dalam penelitian dengan judul “Gambaran

Akan tetapi setelah mengikuti pelatihan tentang penggunaan Mendeley ini mahasiswa STISIP Persada Bunda mampu menggunakan aplikasi Mendeley sebagai salah satu cara

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul “Pelatihan penggunaan aplikasi Mendeley dalam pengelolaan sitasi dan referensi karya ilmiah