• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG AKADEMIS 1. Bahan Ajar/Kurikulum

BAB III SUMBER DAYA

MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. BIDANG AKADEMIS 1. Bahan Ajar/Kurikulum

Masalah-masalahyang berkaitan dengan bahan ajar/kurikulum yaitu : a. Belum memadainya jumlah bahan ajar secara kuantitas dan kualitas.

Secara kuantitas, jumlah bahan ajar dirasakan kurang memadai jumlahnya untuk didistribusikan ke peserta diklat. Secara kualitas, bahan diklat ajar tersebut kadang terlambat dalam menyesuaikan dengan peraturan-peraturan terbaru (tidak up to date). Selain itu, tidak semua mata pelajaran/kuliah memiliki modul dan buku referensi yang dapat dipinjamkan atau dipergunakan oleh peserta diklat.

b. Beberapa kurikulum program diklat yang belum sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

c. Keterlambatan dalam pengiriman modul menyebabkan beberapa diklat tidak dapat diselenggarakan tepat waktu sesuai yang direncanakan. d. Garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP)/Satuan Acuan Pembelajaran

(SAP) yang seharusnya menjadi acuan oleh pengajar dalam menyampaikan materi masih belum dapat dilakukan sepenuhnya.

e. Kurikulum yang dibuat kurang dinamis dan berkesan agak kaku sehingga sulit disesuaikan apabila muncul peraturan baru.

f. Dalam ujian, sering terjadi soal ujian tidak sesuai dengan silabi/modul yang digunakan oleh peserta diklat.

BAB VI Masalah dan Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan yang perlu dilakukan sebagai berikut :

a. Melaksanakan perencanaan secara akurat mengenai jumlah bahan ajar/modul yang diperlukan dan selalu melakukan pengkajian atau merevisi kurikulum dan bahan ajar/modul yang ada sehingga senantiasa sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini.

b. Pembuatan modul yang sesuai dengan ketentuan/perundang-undangan yang terbaru serta pengiriman modul yang tepat waktu.

c. Perlu adanya sosialisasi materi diklat kepada calon pengajar yang akan mengampu materi tersebut.

2. Program Diklat

Permasalahan yang terkait dengan program diklat adalah :

a. Program diklat yang terlalu sering direvisi yang mempersulit penyelenggaraan diklat.

b. Program diklat yang dapat dilaksanakan di daerah (Balai Diklat Keuangan) kurang variatif, sangat tergantung pada kebijakan pusdiklat terkait, sehingga dari tahun ke tahun program yang dilaksanakan di Balai Diklat Keuangan tidak banyak mengalami perubahan. Hal ini menyebabkan beberapa diklat mengalami kejenuhan sehingga jumlah peserta selalu kurang dari yang ditargetkan.

c. Keterlambatan proses penyelesaian hasil diklat termasuk penyampaian Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) sehingga banyak keluhan dari peserta diklat.

d. Diklat yang penentuan peserta dan pemanggilannya menjadi wewenang pusdiklat terkait atau kantor pusat, kadang tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya SPPD untuk peserta diklat.

e. Banyak kegiatan diklat susulan yang tidak direncanakan pada awal tahun anggaran. Akibatnya kegiatan dilaksanakan secara bersamaan yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas penyelenggaraan diklat.

f. Masih adanya beberapa jenis program diklat yang telah disiapkan namun penyusunan GBPP dan modul belum menyelesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

BAB VI Masalah dan Pemecahan Masalah

g. Waktu penyelenggaran diklatpim III dan IV yang dipersingkat menyebabkan adanya keluhan dari peserta diklat mengenai padatnya waktu belajar.

h. Adanya jadwal mengajar pada Percepatan Akuntabilitas Kinerja Keuangan Instansi Pemerintah yang terkesan mendadak sehinngga mengganggu jadwal yang telah ditetapkan.

i. Peserta diklat sering tidak langsung mengumpulkan evaluasi pengajar setelah selesai pelajaran pada hari itu. Hal ini menyebabkan input data evaluasi pengajar ke komputer menjadi menumpuk disamping itu, pengisian evaluasi pengajar sudah kurang objektif lagi.

j. Peserta diklat (teknis) yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan pedoman diklat tetap diikutsertakan dengan menyertakan surat rekomendasi dari instansi masing-masing, karena jika tidak diikutsertakan peserta kurang dari yang ditargetkan.

Alternatif Pemecahan

a. Melakukan perencanaan yang komprehensif.

b. Perlunya dilakukan koordinasi mengenai program-program diklat dari pusdiklat terkait khususnya diklat-diklat yang dapat dilaksanakan di daerah/Balai Diklat Keuangan dan sangat dibutuhkan oleh instansi terkait.

c. Proaktif menghubungi pihak Pusdiklat dan kantor pusat secara kontinyu dan bila dipandang perlu langsung menghubungi calon peserta ke unit asalnya bila pada saat pembukaan diklat yang bersangkutan belum datang.

d. Mengadakan seminar Training Need Analysis.

e. Berusaha menyampaikan sesegera mungkin berkas-berkas peserta diklat sebagai bahan pembuatan sertifikat dan diperlukan pula standar waktu penyelesaian sertifikat (Standard Operating Procedure).

f. Ketentuan yang definitif mengenai keikutsertaan peserta diklat non Departemen Keuangan.

g. Ketentuan yang definitif yang mengatur tentang persyaratan peserta yang mengikuti diklat teknis dan perlakuan terhadap peserta yang tidak

BAB VI Masalah dan Pemecahan Masalah

h. Membuat komposisi ulang atas penjadwalan sehingga beban pelajaran dapat merata sepanjang waktu diklat.

i. Petugas piket diminta aktif untuk meminta evaluasi pengajar pada hari itu dari ketua kelas kemudian langsung menyerahkan ke bidang evaluasi dan pelaporan pada hari itu juga, disamping staf evaluasi aktif memonitor pengumpulan evaluasi pengajar pada hari itu. Evaluasi pengajar dan penyelenggaraan untuk Diklat Prajabatan, Ujian Dinas, dan UPKP proses evaluasinya dilakukan dengan sistem scanner.

3. Widyaiswara

Ada beberapa hal yang menjadi kendala berkenaan dengan widyaiswara :

a. Terbatasnya jumlah widyaiswara yang memiliki kompetensi pada beberapa mata pelajaran tertentu.

b. Distribusi widyaiswara yang kurang merata sehingga kekurangan tenaga pengajar/widyaiswara masih dirasakan terutama di balai-balai diklat keuangan. Kesulitan dalam memperoleh tenaga pengajar/widyaiswara tentu akan berpengaruh terhadap kualitas diklat.

c. Pada umumnya pengajar/widyaiswara mempunyai latar belakang pendidikan S1 atau D-IV sedangkan pengajar yang berkualifikasi pendidikan pasca sarjana masih kurang.

Alternatif pemecahan :

a.

Kekurangan widyaiswara untuk sementara diatasi dengan cara melibatkan sumber daya manusia dari unit lain untuk menjadi tenaga pengajar pada beberapa mata pelajaran tertentu sesuai dengan keahliannya.

b.

Mengusulkan permintaan widyaiswara untuk memenuhi kompetensi tersebut diatas.

c.

BPPK mengadakan rekruitmen widyaiswara berdasarkan kompetensi yang diperlukan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan menempatkan mereka secara merata terutama di balai diklat keuangan.

BAB VI Masalah dan Pemecahan Masalah

seperti pola mutasi bagi pejabat struktural sehingga penyebaran widyaiswara akan merata ke seluruh balai diklat keuangan.

Dokumen terkait