• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Farmasetika

Dalam dokumen farmasi (Halaman 61-64)

Bab 3. Kurikulum

3.2. Kurikulum Farmasi Klinik dan Komunitas

3.2.11. Silabus Mata Kuliah Farmasi Klinik dan

3.2.11.3. Bidang Farmasetika

Resep, singkatan latin, undang-undang dan perhitungan farmaseutika; Sediaan larutan obat dalam: eleksir, linktus, obat tetes pediatrik, draught, obat kumur dan cuci mulut; Sediaan larutan obat luar dan larutan khusus: douche, enema, linimen, kolodion, obat tetes telinga dan hidung; Sediaan koloid dan emulsi; Sediaan serbuk dan kapsul: serbuk kasar, terbungkus, Eferfescent, kapsul gelatin keras, lunak, enterik; Sediaan supositoria: dasar supositoria, nilai sesaran, cara penyediaan, penyerapan melalui rektum; Sediaan semi-padat: dasar salap dan krim, pasta, jeli, poultis, cara penyediaan semi-padat, pengemasan; Zat perasa (corigen saporis) dan pewarna; Obat-obat yang tidak tercampurkan secara fisika, kimia dan terapeutik; Sediaan anti serum: serum-serum antitoksin, antibakteria, antivirus; Sediaan darah manusia dan pengenalan bioteknologi. Sediaan injeksi (suntikan): pemberian, bentuk dosis, formulasi, stabilitas, pengemasan dan pelabelan; Sediaan obat mata: bentuk dosis, formulasi, stabilitas, perhitungan tonisitas pengemasan dan pelabelan; Prinsip-prinsip pengawetan: kontaminasi (dampak pencemaran), fungsi pengawet, prinsip pengawetan, pemilihan pengawet; Prinsip sterilisasi, kriteria steril, cara sterilisasi; Teknik aseptik dan ruangan aseptis: sumber pencemaran, rancangan ruang aseptik, kabinet aliran laminar; Sutur dan ligatur: bahan, jenis, cara sterilisasi; Uji sterilitas: pengambilan sampel, medium kultur, cara pengujian; Uji pirogen: efek fisiologi, sifat fisikokimia, efek obat, penentuan; Uji partikel asing: bahaya partikel asing, sumber kontaminasi, pemeriksaan, cara menghitung mikroba, uji USP; Uji keutuhan kemasan: spesifikasi kebocoran, cara uji kebocoran. Mata kuliah ini juga menjelaskan tentang perkembangan obat dari laboratorium sampai masuk pasar dengan memberi penekanan kepada proses penemuan obat (drug discovery); Memperkenalkan kepada mahasiswa tentang teknik-teknik dalam merancang obat secara rasional dengan lebih menekankan kepada cara pemodelan molekul dan ilmu statistik; Teori-teori atom, mekanik kuantum, mekanik molekul, QSAR dan bioinformatika juga akan diperkenalkan.

FARMASI FISIK 3/1 SKS

Memperkenalkan prinsip fisiko-kimia yang berperan dalam berbagai aspek termasuk kelarutan, pelepasan dan penyerapan obat; Formulasi dan perencanaan dosis obat, stabilitas fisika dan kimia obat serta interaksi yang mungkin terjadi; Topik-topik meliputi ciri-ciri hablur, ikatan dan daya antara molekul dan implikasi klinika; konsep keterlarutan, proses

pelarutan, keseimbangan fasa, gambar fasa dan koefisien pembagi. ionisasi, larutan buffer, difusi, kompleksitasi, ciri-ciri koligatif, larutan isotonik, hukum-hukum gas, jenis larutan, penyulingan sederhana dan penyulingan bertingkat; Fenomena antar permukaan, energi bebas, tegangan permukaan, dampak zat larutan, monolapisan terlarutkan, monolapisan tak larut, tekanan permukaan, sudut kontak, penyebaran, pembahasan dan zat aktif permukaan; Pelekatan molekul fisika dan kimia gas dan zat larutan ke permukaan padat, isoterma pelekatan molekul. Mata kuliah ini juga merangkumi topik-topik surfaktan, sistem suspensi, emulsi dan polimer serta reologi dalam farmasi; Topik surfaktan meliputi kegunaan surfaktan dalam sediaan obat dan formulasi farmaseutika; Mahasiswa juga akan diberi penjelasan tentang prinsip dan ciri fisikokimia suspensi, emulsi, koloid dan polimer serta ditekankan kegunaan formulasi ini dalam farmasi; Di dalam topik reologi, penekanan kepada sifat reologi, hukum-hukum yang berkaitan dengan reogram untuk aliran Newton, bahan-bahan ’shear thinning dan shear thickening’ plastik Bingham dan Casson serta fenomena tiksotropi.

BIOFARMASI 2/1 SKS

Pengantar Biofarmasi dan farmakokinetik: a. Batasan dan kegunaan Biofarmasi dalam farmasi; b. Perjalanan dan nasib obat dalam tubuh (dari sejak pelepasan zat aktif dari sediaan sampai eliminasi oleh tubuh); Teori umum pelepasan (liberation), pelarutan (disolution), dan difusi/absorpsi (absorption), yang disingkat LDA; Membran Biologis dan Mekanisme Absorpsi: a. Macam-macam konsep membran biologis; b. Macam-macam mekanisme absorpsi; Berbagai Faktor yang Berpengaruh terhadap pelepasan, pelarutan dan absorpsi obat: a. Faktor sifat fisiko-kimia zat aktif; b. Faktor formulasi dan teknologi; c. Faktor fisio-patologi; Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Oral: a. Anatomi dan fisiologi saluran cerna; b. Pembuluh darah yang melewati saluran cerna; c. Komponen dan karakteristik cairan saluran cerna; d. Gerakan saluran cerna dan waktu transit; e. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian secara oral; f. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan secara oral; Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum: a. Anatomi dan fisiologi rektum; b. Pembuluh darah yang melewati rektum; c. Komponen dan karakteristik cairan rektum; d. Gerakan rektum dan waktu transit; e. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian secara rektal; f. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan secara rektal; Biofarmasi Sediaan yang diberikan melalui kulit: a. Anatomi dan

fisiologi kulit; b. Pembuluh darah yang melewati kulit; c. Komponen dan karakteristik tiap lapisan kulit; d. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian secara perkutan; e. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan secara perkutan; Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Mata: a. Anatomi dan fisiologi mata; b. Pembuluh darah yang melewati mata; c. Karakteristik tiap ‘lapisan’ mata; d. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian melalui mata; e. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan melalui mata’ Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Paru-paru: a. Anatomi dan fisiologi saluran nafas; b. Pembuluh darah yang melewati paru-paru; c. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian melalaui paru-paru; d. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan melalui paru-paru; Bifarmasi Sediaan yang Diberikan Secara Parenteral: a. Anatomi dan fisiologi daerah penyuntikan; b. Pembuluh darah yang melewati daerah penyuntikan; c. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian secara parenteral; d. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan secara parenteral; Evaluasi Ketersediaan Hayati Sediaan Farmasi: a. Metode uji ketersediaan hayati; b. Disain percobaan; c. Pemilihan subyek uji dan jenis sampel yang akan dikumpulkan; d. Protokol pelaksanaan uji ketersediaan hayati; e. Perhitungan parameter ketersediaan hayati; f. Penetapan bioekivalensi

COMPOUNDING DAN DISPENSING 2 SKS

Membahas tentang praktek farmasi, resep dokter; cara compounding obat yang baik; perhitungan dalam compounding; compounding obat non-steril dan steril; aplikasi dan saling keterkaitan berbagai bidang ilmu kefarmasian; pemrosesan resep secara profesional, dan studi kasus

compounding dan dispensing

KOSMETOLOGI 2 SKS

Pemilihan, kepentingan dan pengawasan bahan mentah; Struktur dan fisiologi kulit; Sediaan perawatan kulit: pencuci, pembersih, penjaga, pelindung matahari, penggelap kulit; Struktur dan fisiologi rambut; Sediaan perawatan rambut: shampo, konditioner, bahan pengkeriting, pelurus, pewarna dan hair spray; Kosmetik pewarna: muka, mata, bibir, kuku; Sumber bau badan; Sediaan deodoran dan anti-perspiran; Sediaan bayi; Sediaan gigi: pasta gigi, serbuk gigi, pencuci mulut, pembersih gigi, adhesif gigi palsu; Pewangi: asal dan sejarah minyak wangi, jenis dan klasifikasi minyak wangi; Jaminan mutu: bahan mentah, sediaan akhir, bahan pembungkus, praktek laboratorium yang baik, praktek

produktivitas yang baik, perlindungan terhadap lingkungan; Aspek penjagaan sediaan kosmetik.

FARMASI VETERINER 2 SKS

Sejarah perkembangan perawatan hewan dari dulu hingga ke peternakan besar-besaran secara moderen; Hubungan penyakit hewan dengan ekonomi dan kesehatan manusia; Pengetahuan epidemiologi dalam pengawasan penyebaran penyakit; Formulasi dan sistem penghantaran obat untuk peternakan secara besar-besaran; Penyakit yang biasa menulari hewan ternak dan hewan peliharaan; Obat-obat yang selalu digunakan dalam veterinar; Indikasi terapeutik, spektrum keaktifan dan formulasi antibiotik dan antibakteria, antelmintik, pestisida, koksidiostat dan antiprotozoa lain serta perangsang pertumbuhan dan hormon.

PENYAMPAIAN OBAT TERKONTROL 2 SKS

Sistem penyampaian obat peroral, keuntungan dan kerugiannya, metode pembuatan melalui pendekatan sistem pemberian obat tipe kapsul, tipe matriks, tipe sandwich; faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pelepasan obat, penggolongan bentuk sediaan dan pengaturan dosis obat, serta evaluasi secara in vitro dan in vivo. Sistem penyampaian transdermal, keuntungan dan kerugian, absorbsi perkutaneus, faktor-faktor yang mempengaruhi penetrasi permiasi, metode untuk meningkatkan permiasi, model hewan yang digunakan untuk penelitian. Sistem penyamapaian obat terkontrol secara parenteral melalui pendekatan depot terkontrol, depot tipe adsobsi, depot tipe enkapasulasi, depot tipe esterifikasi, dan evaluasi secra in vivo. Sistem penyampaian secara implantasi, keuntungan dan kerugian, mekanisme pelepasan obat secra implantasi melalui pengontrolona difusi, membran permiasi, matriks, disolusi reservoadran kimia. Klasifikasi polimer implant dan pengujian secara in vitro.

3.2.11.4. Bidang Biologi Farmasi

Dalam dokumen farmasi (Halaman 61-64)

Dokumen terkait