• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Kesenian

Dalam dokumen 9f18d099 5b40 49cd 8e8d ac0457ba0f8a (Halaman 126-138)

LAMPIRAN II PROFIL PELAYANAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

XIII. Bidang Kesenian

1. Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian

a. Cakupan Kajian Seni Dalam melaksanakan kegiatan di bidang kajian seni, pemerintah kabupaten/ kota sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun berkewajiban untuk menyelenggarakan 7 (tujuh) atau 8 (delapan) kegiatan dari 15 (lima belas) kajian seni di wilayah kerjanyasampai tahun 2014.

50% 2014

b. Cakupan Fasilitas Seni

Pemerintah kabupaten/kota

berkewajiban menyelenggarakan seluruh fasilitas sesuai dengan kemampuan yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan kesenian yang diselenggarakan masyarakat, minimal 1 (satu) atau 2 (dua) kegiatan fasilitas senisampai tahun 2014.

30% 2014

c. Cakupan Gelar Seni Pemerintah kabupaten/kota berkewajiban menyelenggarakan minimal 3 (tiga) dari 4 (empat) kegiatan gelar senisampai tahun 2014.

LAMPIRAN d. Misi Kesenian Pemerintah kabupaten/ kota wajib

mengadakan misi kesenian antar-daerah sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dalam rangka pertukaran budaya, diplomasi, dan promosi kesenian di daerahnya keluar daerah.

100% 2014

2. Sarana dan Prasarana a. Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian

Pemerintah kabupaten/kota berkewajiban menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kesenian, minimal 2 (dua) dari 8 (delapan) kualii kasi SDM sampai tahun 2014, yaitu:

1. Seniman/ budayawan; dan 2. pamong budaya

25% 2014

b. Cakupan Tempat Pemerintah kabupaten/kota berkewajiban menyediakan minimal: 1. Tempat untuk menggelar seni

pertunjukan dan untuk pameran 2. Tempat memasarkan karya seni untuk

mengembangkan industri budaya.

100% 2014

c. Cakupan Organisasi Pemerintah kabupaten/kota minimal melaksanakan 1 (satu) dari 3 (tiga) cakupan organisasi sampai tahun 2014.

34% 2014

XIV. SPM Bidang Perhubungan

1. Angkutan Jalan a. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota.

118 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH 118 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH

No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) PencapaianTahun

Realisasi Capaian Tahun

Indikator Target 1 2 3 4 5

Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota.

60% 2014

b. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan

Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/ Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

100% 2014

Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

40% 2014

c. Fasilitas Perlengkapan Jalan

Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. 60% 2014 d. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji.

60% 2014

e. Sumber Daya Manusia (SDM)

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.

50% 2014

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.

LAMPIRAN Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM)

di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota.

40% 2014

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum

100% 2014

f. Keselamatan Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota.

100% 2014

2. Angkutan Sungai dan Danau. a. Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai dan Danau

Tersedianya kapal sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat dilayari.

75% 2014

Tersedianya kapal sungai dan danau yang melayani trayek dalam Kabupaten/Kota yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat dilayari.

40% 2014

b. Jaringan Prasarana Angkutan Sungai dan Danau

Tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai dan danau yang beroperasi pada trayekdalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah dilayari angkutan sungai dan danau.

60% 2014

c. Keselamatan Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi pada lintas antar pelabuhan dalam satu Kabupaten/Kota.

120 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH 120 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH

No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) PencapaianTahun

Realisasi Capaian Tahun Indikator Target 1 2 3 4 5 d. Sumber Daya Manusia (SDM)

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensisebagai awak kapal angkutan sungai dan danauuntuk daerah yang telah melayani angkutan sungai dan danau.

50% 2014

3. Angkutan Penyeberangan a. Jaringan Pelayanan Angkutan Penyeberangan

Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/ Kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kabupaten/ Kota.

60% 2014

Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/ Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam kabupaten/Kota.

100% 2014

b. Jaringan Prasarana Angkutan Penyeberangan

Tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran.

60% 2014

c. Keselamatan Terpenuhinya standar keselamatan kapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT dan kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN d. Sumber Daya

Manusia (SDM)

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT atau yang beroperasi di lintas penyeberangan dalam Kabupaten/ Kota

50% 2014

4. Angkutan Laut a. Jaringan Pelayanan Angkutan Laut

Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.

90% 2014

Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/ Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.

100% 2014

b. Jaringan Prasarana Angkutan Laut

Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.

60% 2014

c. Keselamatan Terpenuhinya standar

keselamatankapaldengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota.

100% 2014

d. Sumber Daya Manusia (SDM)

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT

122 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH 122 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH

No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun

Pencapaian

Realisasi Capaian Tahun

Indikator Target 1 2 3 4 5

XV. Bidang Penanaman Modal

1. Kebijakan Penanaman Modal Tersedianya informasi peluang usaha sektor/ bidang usaha unggulan

1 (satu) sektor/ bidang usaha per tahun 2014

2. Kerjasama Penanaman Modal Terselenggaranya fasilitasi pemerintahdaerah dalam rangka kerjasama kemitraan:

1. antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM) tingkat provinsi dan pengusaha nasional/ asing

1 (satu) kali per tahun

2014

2. antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) tingkat kabupaten/ kota dengan pengusaha tingkat provinsi/ nasional

1 (satu) kali per tahun

2014

3. Promosi Penanaman Modal a. Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal provinsi

Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal provinsi mencakup antara lain kegiatan penyelenggaraan pameran, market sounding, investment forum, seminar investasi, dan penyebarluasan brosur penanaman modal. 1 (satu) kali per tahun 2014 b. Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten/ kota

Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten/ kota mencakup antara lain kegiatan penyelenggaraan pameran, market sounding, investment forum, seminar investasi, dan penyebarluasan brosur penanaman modal.

1 (satu) kali per tahun

LAMPIRAN 4. Pelayanan Penanaman Modal Terselenggaranya

pelayanan perizinan dan non-perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal: a. Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri, Perpanjangan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja lebih dari 1 (satu) kabupaten/ kota, sesuai kewenangan pemerintah provinsi.

Prosentase terselenggaranya pelayanan perizinan dan non-perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP PDPPM

124 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH 124 PANDU AN PENERAP AN D AN PENCAP AIAN ST AND AR PELA Y ANAN MINIMAL (SPM) DI D AERAH

No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun

Pencapaian Realisasi Capaian Tahun Indikator Target 1 2 3 4 5 b. Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),

Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja lebih dari 1 (satu) kabupaten/ kota, sesuai kewenangan pemerintah kabupaten/ kota.

Prosentase terselenggaranya pelayanan perizinan dan non-perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP PDKPM.

100% 2014 5. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal a. Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal oleh PDPPM. Terselenggaranya bimbingan

pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha.

1 (satu) kali per tahun 2014 b. Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal oleh PDKPM. Terselenggaranya bimbingan

pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha.

1 (satu) kali per tahun

LAMPIRAN 6. Pengelolaan Data dan Sistem

Informasi Penanaman Modal

Terimplementasikan- nya sistem pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).

Persentase jumlah jenis pelayanan yang dilayani menggunakan SPIPISE.

100% 2014

7. Penyebarluasan, Pendidikan, dan Pelatihan Penanaman Modal.

Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha.

1 (satu) kali per tahun

126

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

126

Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Menara BCA, 46th Floor

Jl. MH.Thamrin No.1 Jakarta 10310 - Indonesia T. +62-21-235 87 121/122/123 F. +62-21-235 87 120 I. www.giz.de Kementerian Dalam Negeri

Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda) Jl. Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat 10110 T: +62-21-384 2021 F: +62-21-384 2021

Dalam dokumen 9f18d099 5b40 49cd 8e8d ac0457ba0f8a (Halaman 126-138)

Dokumen terkait