• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANYAKNYA FASILITAS KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN/ PENGELOLAAN DI KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN

2.10. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

2.10.1 Fungsi Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Dan Penataan Ruang

Sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pembangunan dan sebagai penopang sistem kehidupan. Sumber daya alam, lingkungan hidup, dan penataan ruang di Kabupaten Aceh Jaya meliputi bidang pertanahan, lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, dan penataan ruang.

2.10.2 Urusan Pertanahan

Permasalahan pendaftaran tanah merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan urusan pertanahan. Hal tersebut dikarenakan kualitas sistem pendaftaran tanah yang belum optimal sehingga berpengaruh terhadap jumlah bidang tanah yang bersertifikat. Sebagai kabupaten yang memiliki tingkat pembangunan tinggi, maka kebutuhan akan sertifikasi lahan menjadi utama karena berkaitan dengan legalitas kepemilikan lahan.

2.10.3 Urusan Lingkungan Hidup

Kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat dari pencemaran udara, dan pembuangan air limbah.

2.10.4 Pencemaran Udara

Berbagai bentuk penurunan daya dukung lingkungan terjadi seiring dengan perkembangan aktivitas perkotaan antara lain tercermin dengan semakin menurunnya kualitas udara perkotaan. Sumber pencemaran udara di Kabupaten Aceh Jaya berasal dari:

1. Sumber Tetap yang berasal dari kegiatan proses industri pengolahan, konsumsi bahan bakar dari industri dan rumah tangga,

2. Sumber Tetap Spesifik yang berasal dari kegiatan pembakaran sampah,

3. Sumber Bergerak yang berasal dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor; Tingkat pencemaran udara di Kabupaten Aceh Jaya diukur melalui pengambilan sampling pada wilayah yang telah ditetapkan sebagai titik pantau. Berdasarkan pemantauan terhadap kualitas udara di Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2010, maka didapatkan kesimpulan :

 Secara umum monitoring yang dilakukan pada tahun 2010, kualitas udara yang melebihi baku mutu terdapat pada parameter hidrokarbon dan parameter debu.

 Lokasi yang melebihi dari baku mutu sebagian besar berada di daerah persimpangan, pasar daerah industri dan kantor kecamatan dimana aktivitas masyarakat dan mobilitas kendaraan

 Secara umum daerah-daerah yang telah melakukan penghijauan dengan baik menunjukkan peningkatan kualitas udara jika dibandingkan pengukuran pada tahun 2010, namun sebaliknya untuk lokasi-lokasi yang berkurang penghijauannya menunjukkan penurunan kualitas udaranya.

Berdasarkan hasil pemantauan pencemaran udara, diindikasikan bahwa kualitas udara di Kabupaten Aceh Jaya sudah mengalami penurunan akibat tingkat pencemaran dan kurangnya ruang terbuka hijau yang efektif. Upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya adalah sebagai berikut :

 Mewajibkan pemasangan alat pengendalian pencemaran bagi sumber pencemar tetap/industri  Daur ulang limbah, memanfaatkan limbah yang ditangkap oleh alat pengendali pencemaran

udara untuk kemudian digunakan dalam proses sendiri atau proses industri lain

 Pencegahan limbah, misalnya penutupan bocoran, pencegahan tumpukan limbah atau pemakaian kemasan yang dapat dipakai kembali

 Melaksanakan pemeriksaan dan perawatan kendaraan secara berkala, terutama bagi kendaraan plat merah dan plat kuning serta memperketat prosedur KIR.

Selain itu, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah :

 Menyebarkan pusat-pusat aktivitas masyarakat (tidak berpusat pada titik-titik tertentu saja)  Melakukan pembinaan, pengawasan dan penindakan kepada industri-industri dan pihak lain

yang berpotensi melakukan pencemaran udara.

 Melakukan pengawasan dan penindakan kepada kendaraan bermotor yang memproduksi limbah udara di atas ambang batas normal.

 Melakukan penghijauan dan membangun beberapa ruang terbuka hijau yang dapat berfungsi menetralisir kualitas udara

2.10.5 Air Limbah

Aktivitas penduduk dan industri di Kabupten Aceh Jaya telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kualitas perairan di Kabupaten Aceh Jaya akibat dari terjadinya peningkatan produksi limbah cair. Kabupaten Aceh Jaya memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengelola sebagian limbah domestiknya. Namun tingkat pelayanan IPLT dan IPAL masih terbatas belum mampu melayani kebutuhan.

2.10.6 Kondisi Dokumen Rencana Tata Ruang

Sebagaimana umumnya kawasan perkotaan yang memiliki lahan yang sangat terbatas, Kabupaten Aceh Jaya dihadapkan dengan permasalahan semakin menurunnya luas lahan terbuka akibat intensifnya penggunaan lahan khususnya untuk perkebunan dan permukiman. Dengan kecenderungan demikian, maka konsistensi terhadap implementasi perda penataan ruang harus

diupayakan guna mencegah terjadinya konversi lahan yang akan berakibat pada menurunnya daya dukung lahan. Lebih jauh lagi, aktivitas di kawasan perkotaan yang sangat tinggi tanpa diimbangi oleh upaya pengendalian lingkungan, pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan yang akan merugikan bagi kelangsungan pembangunan.

Hingga saat ini kelengkapan dokumen perencanaan tata ruang di Kabupaten Aceh Jaya sudah mencukupi. Upaya yang saat ini sedang dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi dokumen perencanaan tata ruang agar dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan menjaga konsistensi dalam melaksanakan pembangunan agar sesuai dengan rencana tata ruang.

2.10.7 Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Ruang Terbuka Hijau adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH berupa keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. RTH memiliki berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaannya (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan lingkungan). Lokasi RTH di Kabupaten Aceh Jaya tidak tersebar secara menyeluruh, hanya didominasi pada Kawasan perkantoran dan kawasan-kawasan perkotaan.

Penataan RTH dilakukan untuk lokasi taman kota calang dengan penanaman pohon Tranbesi dengan pemberian pagar, sedangkan pemeliharaan RTH berupa penyiraman dan penghijauan kembali area taman. Kecenderungan fakta memperlihatkan belum optimalnya fungsi ruang terbuka hijau di Kabupaten Aceh Jaya dan masih memerlukan peningkatan.

Lebih jelasnya rencana pengembangan kawasan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Aceh Jaya meliputi:

a) Penataan kawasan Ruang Terbuka Hijau yang terdiri dari:  Penataan kawasan sempadan jalan.

 Penataan kawasan sempadan sungai/saluran irigasi.  Penataan kawasan sekitar rawa/situ.

 Penataan kawasan di bawah jaringan listrik saluran tegangan tinggi.  Penataan taman kota, taman lingkungan dan tempat pemakaman umum. b) Pengembangan jalur hijau di sepanjang kawasan sempadan sungai, sempadan jalan.

Dokumen terkait