• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III RUANG LINGKUP PT INDOFARMA (Persero)Tbk

3.1 Direktorat

3.1.1 Direktorat Produksi

3.1.1.2 Bidang Produksi II

Bidang Produksi II dipimpin oleh seorang manager. Bidang ini membawahi tiga seksi, yaitu Seksi β-laktam, Seksi Salep, Sirup, Serbuk dan Seksi Produksi Steril. Bidang Produksi II bertugas untuk memastikan tersedianya produk tablet, kapsul dan sirup kering β-laktam, salep, sirup, serbuk, dan produk steril sesuai dengan target dengan cara merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan aktivitas pengolahan, pengemasan dan kegiatan terkait.

Pelaksanaan proses produksi dibidang Produksi II menggunakan vertical closed system untuk menghindari kontak dengan lingkungan. Sistem ini diterapkan untuk produksi oralit. Sedangkan untuk produksi sediaan -laktam, salep dan sirup menggunakan horizontal closed system dimana penyiapan bahan awal sampai produk akhir diproses dalam lantai yang sama, karena sediaan yang diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil.

A. Seksi Sediaan β-laktam

Seksi sediaan β-laktam bertugas memproduksi sediaan antibiotika yang mempunyai inti β-laktam. Bentuk sediaannya berupa tablet, kapsul, dan sirup kering. Gedung dan fasilitas produksi β-laktam secara fisik dipisahkan dari produksi lain (non β-laktam). Pemisahan ini dilakukan sebagai tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang dengan produk lain.

Arus keluar-masuk menggunakan air locked system untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang. Air locked system mempunyai tekanan udara lebih

rendah dari ruangan lainnya. Pengendalian udara dilakukan dengan sistem Air Handling Unit (AHU), dimana gedung β-laktam terpisah dari gedung non β- laktam. Ruangan β-laktam terdiri dari dua kelas, yaitu kelas tiga yang digunakan untuk proses dispensing, mixing, dan filling, tableting dan pengemasan primer, dan kelas empat untuk proses pengemasan sekunder sampai obat jadi. Ruangan kelas tiga dan Kelas empat dipisahkan berdasarkan perbedaan tekanan dimana tekanan udara kelas empat lebih tinggi daripada tekanan udara di kelas tiga sehingga kontaminasi dari β-laktam dapat dihindari.

B. Seksi Sediaan Salep, Sirup dan Serbuk 1. Produksi Sediaan Salep Kulit

Alur proses produksi sediaan salep kulit adalah sebagai berikut: 1. Penimbangan bahan awal yang telah lolos uji

2. Pelelehan basis di dalam vessel atau pelelehan (tanpa pengaduk)

3. Basis dipindahkan ke dalam vessel yang dilengkapi pengaduk melalui pompa dengan filter, kemudian dilakukan pengeringan basis. Massa basis selanjutnya didinginkan dan dilakukan pemeriksaan kadar air oleh bagian IPC.

4. Bahan aktif, penolong dan pengawet ditambahkan ke dalam massa basis sambil diaduk.

5. Massa salep dihomogenkan dengan menggunakan homogenizer dan kemudian divakumkan untuk mengusir udara yang terperangkap.

6. Massa salep yang telah lolos uji dipindahkan ke dalam penampung stainless steel, lalu dimasukkan ke dalam tube-tube alumunium menggunakan filling machine. Selama proses pengisian dilakukan kontrol keseragaman bobot

dengan penimbangan 20 tube setiap 15 menit dan dibuat peta kendalinya. Petugas IPC akan melakukan sampling untuk diuji.

2. Produksi Sediaan Sirup Cair

Sirup yang diproduksi oleh bidang Produksi II ada dua macam, yaitu sirup cair dan sirup kering. Sirup cair diproduksi secara horizontal closed sistem, sedangkan sirup kering dilakukan secara vertical closed sistem namun pengemasannya sama, yaitu secara in line process.

Tahap–tahap produksi sediaan sirup cair:

1. Dispensing bahan–bahan awal yang telah dinyatakan memenuhi syarat. 2. Pembuatan larutan bahan dalam DIW dan pembuatan suspensi induk.

3. Pencampuran larutan bahan dan suspensi induk dalam vessel yang dilengkapi pengaduk, kemudian dilakukan sirkulasi dengan menggunakan pompa, flavouring agent ditambahkan pada suhu massa suspensi 40ºC kemudian dilakukan pengecekan oleh IPC terhadap massa suspensi.

4. Massa suspensi yang telah lulus uji dialirkan ke filling machine melalui pompa. Filling machine dilengkapi dengan mesin peniup udara kering, mesin penutup botol dan mesin penempel etiket. Selama proses pengisian dilakukan, pengawasan terhadap keseragaman bobot dengan pemeriksaan bobot 6 botol setiap 15 menit dan dibuat peta kendalinya. Petugas IPC akan melakukan sampling untuk diuji.

5. Pengemasan ke dalam wadah pengemas sekunder dan tersier. 3. Produksi Sediaan Serbuk

Oralit merupakan contoh sediaan padat (serbuk) berbentuk granul yang dikemas dalam sachet kedap udara. Pengadukan oralit dilakukan dalam mixer

diosna. Pemeriksaan kualitas terhadap massa oralit dilakukan bagian Quality Control yang meliputi kadar, warna, homogienitas, distribusi partikel, dan kadar air. Untuk oralit kelembaban udara ruangan harus rendah karena produk mempunyai sifat sangat higroskopis. Pengendalian proses yang dilakukan antara lain penetapan kadar air.

4. Seksi Produk Steril

Seksi produk steril bertanggung jawab dalam memproduksi sediaan steril, dipimpin oleh seorang asisten manager yang membawahi dua subseksi, yaitu:

1. Subseksi pengolahan (penimbangan dan pelarutan, pengisian, sterilisasi, pengolahan cepalosporin dan dokumentasi).

2. Subseksi pengemasan (pengepakan, pemeriksaan kejernihan sediaan ampul, vial dan tetes mata serta pencetakan label).

Produk yang dihasilkan antara lain:

1. Sedian steril cairan, seperti injeksi vitamin B12, deksametason, diazepam,

lidokain compositum, papaverin HCl, atropine sulfat dan aqua PI, furosemid injeksi dan metoklopramida (dibuat dengan cara sterilisasi akhir). Sedangkan gentamicin dan ranitidine injeksi (dibuat secara aseptis).

2. Tetes mata, seperti gentamicin 0,3%.

3. Sediaan steril powder, seperti injeksi derivat sefalosporin yang dibuat secara aseptis yaitu Cefotaxim, Ceftriaxon.

Ruang produksi steril dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan persyaratan CPOB. Pembagian ini didasarkan kepada derajat kebersihannya, yaitu:

1. Ruang kelas A (white area atau ruang kritis) merupakan ruang kelas di bawah LAF (Laminar Air Flow) yang dilengkapi dengan HEPA (High Efficiency Particulare Air) filter berefisiensi 99,995%. Jumlah partikel dengan diameter 0.5 µm untuk setiap m3 tidak boleh lebih dari 3500.

2. Ruang kelas B (clean area ruang steril), sama dengan ruang kelas I tetapi tanpa LAF. Besarnya pertukaran udara adalah 20/jam. Jumlah partikel dengan diameter 0.5 µm untuk setiap m3 tidak boleh lebih dari 350.000.

3. Ruang kelas C (grey area atau ruag steril), dilengkapi dengan filter berefisiensi 95%. Jumlah partikel dengan diameter 0.5 µm untuk setiap m3 tidak boleh lebih dari 3.500.000.

4. Ruang kelas D (black area atau ruang bersih). Jumlah partikel pada ruang ini dengan diameter 0.5 µm untuk setiap m3 tidak ditetapkan.

Keempat ruangan di atas, masing-masing dipisahkan dengan ruang antara dan dilengkapi dengan sistem air lock, air shower, pass box dan sistem air handling unit (AHU) yang memiliki peranan dalam pengaturan suhu, kelembaban, tekanan dan sirkulasi udara. Aliran udara diatur berdasarkan perbedaan tekanan, dimana ruangan dengan kelas yang lebih tinggi memiliki tekanan yang lebih tinggi dari pada kelas yang lebih rendah.

Dokumen terkait