• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Riwayat Hidup Muhammad Khudhari Bek

Beliau adalah Muhammad Bin „Afifi Al-Bajuri (nisbah kepada Al-Bajuri sebuah perkampungan di dalam daerah Al-Manufiyyah di Mesir). Beliau dikenali dengan panggilan "Syheikh Al-Khudhari". Beliau lahir pada tahun 1289 H bersamaan dengan tahun 1927 M. Beliau dibesarkan di Al-Zaitun di Cairo. Beliau berkelulusan dari Madrasah Darul Ulum dan setelah itu bertugas sebagai Qadhi Syar'i di Khurtoum, kemudian sebagai tenaga pengajar di Kuliah Al-Qadha' as-Syar'i di Cairo.

Beliau juga mengajar mata pelajaran Al-Tarikh Al-Islami (Sejarah Islam) di Universitas Mesir, kemudian menjadi Dekan di sebuah Kuliah Al-Qadha' As-Syar'i, sebelum akhirnya beliau dilantik secara resmi menjadi Inspektor di dalam Kementerian Pendidikan Mesir pada waktu itu. (https://id.wikipedia.org/wiki/Ensiklopedia.).

Beliau meninggal pada tahun 1345 H, dan dimakamkan di Cairo. Muhammad bin „Afifi Al-Bajuri lebih dikenal sebagai Syeikh Muhammad Khudhari Bek, seorang sarjana hukum dan sastra serta sejarah Islam dari Mesir. (Al-Muttaqin, 2007:vii).

14

B. Beberapa Karya Muhammad Khudhari Bek

Sebagai ulama serta tokoh Pendidikan yang menguasai berbagai bidang disiplin ilmu keagamaan dan juga merupakan salah satu tokoh pensyarah sejarah Islam di Universitas Mesir, Muhammad Khudhari Bek berhasil menghasilkan karya-karya hingga saat ini manfaatnya masih dapat dirasakan oleh kalangan pelajar, siswa dan mahasiswa serta masyarakat umum.

Adapun karya-karya Muhammad Khudhari Bek selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Kitab Ushul-fiqih

Diterbitkan oleh Pustaka Amani Jakarta cetakan 1 Sya‟ban 1428 H. / September 2007 M. kitab ini ditulis dengan bahasa Arab dan terlahir dari kumpulan diktat yang disampaikan kepada para mahasiswa tingkat dua Mahkamah Syariah Mesir, yang beliau kumpulkan selama empat tahun mengajar. (Al-Muttaqin, 2007:vii).

Kitab ini didasari pengamatan penulis bahwa dari kitab-kitab para ulama Salaf dan bahkan ulama Khalaf, tidak ada yang menjelaskan kaidah dasar yang diakui oleh syari‟ dalam pembentukan hukum dan menjadi dasar dalil qiyas. Maka sangat manfaat dalam menentukan hukum Islam dan problem dalam kehidupan lainnya. (Al-Muttaqin, 2007:vii).

15

Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan kitab ushul fiqih ini merupakan bagian studi penting dalam kurikulum syari‟at Islam, oleh karena itu Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Indonesia seperti IAIN, STAIN, UIN dan PTAI swasta senantiasa meletakan ilmu tersebut sebagai komponen penting dalam kurikulum studinya. (Al-Muttaqin, 2007:vii).

2. Kitab Tārikh Nūrul Yaqīen tentang perjalanan penghulu bagi Rasul-rasul Kitab ini diterbitkan oleh Maktab Syeikh Salim bin As‟ad Nabhan, maktab Muhammad bin Ahmad Nabhan, kitab ini merupakan disiplin ilmu tarikh Islam dan kitab dasar pembelajaran tarikh Islam di pondok-pondok pesantren tradisional, dan di nusantara pada umumnya.

Bahan referensi dalam tulisan ini adalah Al-Qur‟anul Karim dan Hadits-hadits Sahih yang diketengahkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kami sengaja tidak mengambil referensi lain kecuali dalam masalah-masalah yang tidak dapat dielakan lagi untuk memperjelas penyajian. Dalam hal ini banyak sekali menolong kami bahan-bahan referensi yang kami ambil dari kitab as-Syifa karya Qadhi “Iyadh, kitab

as-Shiratul Halabiyah dan kitab al-Mawahibul Ladunniyah, keduanya merupakan karya Al-Qashthalani, dan kitab Ihya „ulumid-din karya Imam Al-Ghazali. (Bek, 2014:3).

16

Di samping itu kitab ini terdiri dari tiga jilid, dengan bahasa Arab dan telah diterjemahkan oleh Ustadz Umar Ibnu Djabbar dan Sejarah Rasulullah SAW dengan beberapa sumber, yaitu:

Pertama. Al-Qur‟ānul Karīm (Al-Qur‟an yang mulia) Al-Qur‟an menyebutkan secara tegas nama dua puluh lima Nabi/Rasul; delapan belas diantaranya disebutkan dalam Al-Qur‟an surat Al-An‟am (6): 83 -86, sisanya didapatkan dari berbagai ayat berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW. Seperti dinyatakan Al-Qur‟an surat Al-A‟raf (7): 158 diutus kepada seluruh manusia, dan beliau merupakan khtaman nabiyyin

(penutup para nabi) QS. Al-Ahzab (33): 40). (Shihab, 1999:42)

Al-Quran merupakan sumber sejarah Rasulullah SAW yang paling fundamental, dari Al-Qur‟an ini kita akan mendapatkan gambaran sejarah Rasulullah SAW. Ada beberapa ayat Al-Qur‟an yang berbicara tentang Nabi Muhammad SAW sebelum kenabian beliau. Antara lain:



























Artinya:”Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk. dan Dia mendapatimu sebagai seorang

yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan”. (QS. Adh-dhuhaa:

17

Beliau yatim sejak di dalam kandungan, kemudian dipelihara dan dilindungi oleh paman dan kakeknya. Beliau hidup dalam keresahan dan kebimbangan melihat sikap masyarakatnya, lalu Allah SWT memberinya petunjuk, dan mengangkatnya sebagai Nabi dan Rasul. Beliau hidup miskin karena ayahnya tidak meninggalkan warisan untuknya, kecuali beberapa ekor kambing dan harta lainya yang tidak berarti. Tetapi Allah SWT memberinya kecukupan, khusunya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya Khadijah. (Shihab, 1999:44).

Al-Qur‟an juga mengakui secara tegas bahwa Nabi Muhammad SAW. Memiliki akhlak yang sangat agung. Bahkan dapat dikatakan konsideran pengangkatan beliau sebagi Nabi adalah keluhuran budi pekertinya. (Shihab, 1999:51).

Hal ini dipahami dari wahyu ketiga yang antara lain menyatakan bahwa:











Artinya:“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak

yang” . (QS. Al-Qalam:4).

Al-Qur‟an memaparkan mengenai siksaan dan kesulitan yang dialami Rasulullah SAW ketika mendakwahkan risalahnya, demikian juga hal-hal yang dibuat-buat oleh orang-orang Musyrik dengan menyebutnya sebagai seorang penyihir dan orang yang tidak waras, mereka lakukan hal tersebut untuk berpaling dari agama Allah SWT yang

18

dibawa oleh Muhammad SAW. Al-Qur‟an menjelaskan tentang hijrah Rasulullah SAW dan peperangan-peperangan penting yang diikuti Rasulullah SAW setelah beliau berhijrah, Al-Qur‟an bercerita tentang perang Badar, Uhud, Ahzab, perjanjian Hudaibiyah, Fathu Makkah, dan Hunain. Dan juga beberapa mukjizatnya, seperti mukjizat Isra‟ dan Mi‟raj.

Secara keseluruhan Al-Qur‟an telah menjelaskan banyak mengenai kejadian-kejadian yang terdapat dalam sejarah Rasulullah SAW dan jika Al-Qur‟an adalah kitab yang paling kuat dan valid yang terdapat dimuka bumi ini, dia kuat dengan bentuk yang Mutāwatir (istilah ahli hadits) yang manusia tidak akan mungkin meragukan keabsahan atau kevalidan teks-teksnya serta kevalidannya dari segi sejarah, maka hal-hal yang Al-Qur‟an ceritakan mengenai kejadian -kejadian yang terdapat dalam sejarah Rasulullah SAW adalah merupakan sumber yang paling valid secara mutlak.

Akan tetapi sesuai dengan pengamatan, Al-Qur‟an tidak menjelaskan kejadian-kejadian yang terdapat dalam sejarah Rasulullah SAW secara terperinci, ia hanya memaparkannya dengan bentuk yang global (garis besarnya saja), misalnya ketika Al-Qur‟an bercerita tentang peperangan ia tidak menceritakan sebabnya, begitupun jumlah orang-orang muslim dan musyrik yang ikut berperang, dan juga tidak menjelaskan jumlah orang-orang yang terbunuh dan yang tertawan dari pihak orang-orang musyrik, akan tetapi ia hanya bercerita tentang

19

pelajaran-pelajaran yang terdapat dalam peperangan begitupun nasihat-nasihat yang bisa dipetik darinya, beginilah gaya Al- Qur‟an yang mulia dalam memaparkan setiap kisah-kisah tentang para Nabi dan umat-umat terdahulu.

Oleh karena itu kita tidak cukup dengan teks-teks Al-Qur‟an yang berkaitan dengan sejarah Rasulullah SAW akan tetapi kita memerlukan sumber-sumber yang lain yang dapat menjelaskan sejarah Rasulullah SAW secara terperinci, supaya kita dapat menggambarkan sejarah kehidupan Rasulullah SAW secara detail dan utuh.

Kedua. Sunnah (hadits-hadits) Rasulullah SAW yang Şahih. yang dimuat oleh kitab-kitab ulama-ulama hadits yang dikenal dengan sifat keterpercayaan mereka dalam dunia Islam, seperti: kitab sunnah yang enam, yaitu: kitab Şahih Bukhari, kitab Şahih Muslim, kitab Abu Daud, kitab Tirmidzi, Kitab an- Nasaa‟i, dan kitab Ibn Majah, serta kitab-kitab yang lain seperti: kitab al Muwaţa‟ oleh Imam Malik dan kitab Musnad Imam Ahmad bin Hambal, dll.

Pada abad ke-3 H dan ke-4 H usaha pembukuan hadits mengalami masa kejayaanya. Karna pada umumnya buku-buku tersebut menjadi bahan rujukan hadits bagi yang ingin mengetahui dan belajar ilmu hadits. (Murodi, 2007:6-7).

Di bawah ini daftar ahli-ahli hadits dan masa hidup mereka: (At-tirmidzi, 1998:20).

20

1. Imam Bukhari, yakni Muhammad bin Ismail Abu Abdillah. Beliau dilahirkan pada bulan Syawal tahun 194 H. Dan wafat pada hari sabtu pertengahan bulan Syawal tahun 256 H.

2. Imam Muslim bin Al-Hajj Al-Qusyairi Abul Hasan. Ia dilahirkan pada tahun 209 H. Dan wafat tanggal 25 Rajab tahun 256 h.

3. Imam Al-Hafidh At-Tirmidzi. Ia dilahirkan pada tahun 209 H. Dan wafat pada tanggal 13 Rajab tahun 279 H.

4. Abu Daud, Sulaiman bin Al-„Asy‟ats As-Sajistani. Ia dilahirkan pada tahun 202 H. Dan wafat pada tanggal 16 Syawal tahun 257 H. 5. An-Nasai, yakni Ahmad bin Syuu‟aib, Abu „Abidirrahman

(panggilanya). Ia dilahirkan tahun 215 H. Dan wafat pada tanggal 13 Shafar tahun 303 H.

6. Ibnu Majah, yakni Muhammad bin Yazid bin Majah, Abu Abdillah (nama panggilanya). Ia dilahirkan pada tahun 209 H. Dan ia wafat pada tanggal 22 ramadan tahun 273 H.

Dari kitab-kitab ini yang memuat jumlah yang besar tentang kehidupan Rasulullah SAW, kejadian-kejadian yang terdapat di dalam sejarahnya, peperangannya dan aktivitasnya, dengan hal ini, kita mampu untuk membuat gambaran yang sempurna dan menyeluruh, meskipun terkadang tidak sempurna tentang sejarah Rasulullah SAW, diantara faktor yang menambahkan rasa kepercayaan kita kepada sejarah Rasulullah SAW tersebut ialah sejarahnya diriwayatkan dengan sanad

21

(istilah ilmu hadits) yang bersambungan sampai kepada Sahabat-sahabat Rasulullah SAW.

Dari merekalah kemudian kita banyak menperoleh informasi mengenai perkembangan ilmu hadits hingga kini. Mereka amat berjasa di dalam upaya melestarikan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Karya-kaya mereka menjadi bahan rujukan para ulama untuk mengambil sebuah keputusan hukum Islam. (Murodi, 2007:7).

Ilmu hadits adalah ilmu yang paling berkah, ilmu yang paling afdhal, ilmu yang paling banyak memberikan manfaat di dunia dan akhirat, serta merupakan ilmu yang paling sempurna setelah Kitab Suci Al-Qur‟an. (Az-Za‟bi, 1998:13).

Sesungguhnya ilmu hadits yang di dalamnya terdapat sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah merupakan suatu ilmu yang besar sekali kadarnya dan amat istimewa kedudukanya. Orang-orang yang mampu menghimpun ilmu itu akan meraih keutamaan yang banyak. sedangkan orang yang berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan tentang hal itu, berarti mencapai kebaikan yang banyak. (Al-Kasynawi, 1998:15-16).

Ketiga. Kitab-kitab sejarah fakta-fakta sejarah Rasulullah SAW adalah suatu bentuk periwayatan yang diriwayatkan oleh para sahabat untuk orang-orang setelah mereka, sebagian dari mereka ada yang hanya meriwayatkan bagian-bagian yang terperinci dari sejarah tersebut,

22

kemudian hal ini di nukil (ambil) oleh para tabi‟in (generasi setelah sahabat) dan menulisnya di dalam kitab mereka, dan sebagian yang lain ada yang meriwayatkan sejarah hidup Rasulullah SAW dengan sempurna.

Kitab-kitab yang bertalian dengan sunah Rasulullah SAW diantaranya meliputi: Al-Maghazi (jihad yang dilakukan Rasulullah SAW), At-Tarikh (sejarah kehidupan Rasulullah SAW), dan As-Syamail

(kepribadian dan budi pekerti Rasullah SAW), Nūrul Yaqīn Siyari

Sayyidul Mursalīn oleh Muhammad Khudary rahimahullah. Kesemuanya telah dapat menghimpun perkataan, perbuatan dan sifat-sifat Nabi, semenjak masa pengembanganya hingga beliau dipanggil oleh Allah SWT, lebih-lebih pada masa kerasulannya. (At-Tirmidzi, 1998:16). Tiada sesuatupun yang menyangkut beliau, baik kecil maupun besar, melainkan tersebut di dalam kitab-kitab itu. Sehingga kita dapat menemukan bagaimana cara Rasulullah SAW berpakaian, duduk, bangun tidur, tertawa, tersenyum, berjalan, beribadah dimalam hari maupun disiang hari, perbuatannya tatkala mandi, ketika makan, ketika minum, demikian pula bagaiman beliau berbicara dengan orang lain, cara menyapa ketika beliau bertemu dengan orang lain, warna kesukaanya, serta seluruh sifat yang terpuji yang senatiasa menghiasi dirinya serta pribadinya. (At-Tirmidzi, 1998:17).

23

Demikianlah, senantiasa para ulama menyusun kitab tentang sejarah Rasulullah SAW dengan bentuk yang semakin baru, yang diterima oleh khalayak ramai, diantara kitab yang sempurna menceritakan pribadi dan budi pekerti Rasulullah SAW adalah kitab “fi

Nūrul Yaqīn Siyari Sayyidul Mursalīn” oleh Muhammad

Khudhary rahimahullah, kitabnya diterima dengan baik oleh khalayak ramai, dan dipelajari di sekolah-sekolah agama di seluruh penjuru dunia Islam.

Sistematika penulisan karya Syeikh Muhammad Khudhori Bek selengkapnya sebagai berikut:

a. Khulāshah Nūrul Yaqīen jilid pertama versi cetakan Indonesia

Kitab ini diterbitkan oleh toko kitab Ahmad Nabhan, panggung No. 146 kotak pos No. 350 Surabaya. Di terjemahkan oleh Al-Ustadz Umar Abdul-Djabbar.

Kitab khulashah ini dibagi menjadi dua pembahasan, yaitu pembahasan pertama tentang masa pertama kehidupan Rasulullah SAW, dan pembahasan kedua masa kedua dari kehidupan Rasulullah SAW.

1) Masa pertama kehidupan Rasulullah SAW, meliputi: a) Penghulu kita, Muhammad SAW.

b) Nasab beliau dan kewafatan Ayah Nabi SAW. c) Kelahiran dan penyusuan beliau.

24

e) Pendidikan Nabi SAW.

f) Pengembalaan dan perjalanan bisnis Nabi ke Syam pertama kalinya.

g) Perjalanan kedua kalinya ke Syam. h) Perkawinan Nabi dengan Siti Khadijah. i) Peletakan Hajar Aswad.

j) Perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

k) Kehidupan Nabi Muhammad SAW sebelum menjadi Rasul. 2) Masa kedua dari kehidupan Rasulullah SAW, meliputi:

a) Permulaan turun Wahyu.

b) Keadaan bangsa Arab sebelum Islam.

c) Ajakan dakwah dengan tidak terang-terangan. d) Orang yang pertama beriman.

e) Ajakan dakwah dengan terang-terangan. f) Nabi kumpulkan keluarga.

g) Panas hati Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW. h) Kedatangan Quraisy kepada Abi Thalib kedua kalinya. i) Kedatangan Quraisy ketiga kalinya kepada Abi Thalib. j) Gangguan Quraisy kepada Rasulullah SAW.

k) Gangguan kepada Sahabat Nabi Muhammad SAW. l) Tuntutan Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW. m) Hijrah ke Habasyah pertama.

25

o) Nabi dan Anggota keluarganya diblockade. p) Hijrah ke Habasyah kedua kalinya.

q) Raja Habasyah masuk Islam. r) Nabi keluar dari kepungan. s) Utusan Najraan.

t) Wafat Khadijah dan pernikahan beliau dengan Saudah dan Aisyah r.a.

u) Paman Nabi wafat.

v) Gangguan Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW. w) Hijra ke Thaif.

x) Isra‟ dan Mi‟raj Nabi Muhammad SAW. y) Mengajak beberapa Pemuka keagamaan. z) Permulaan Islam kaum Anshar.

aa) Bai‟ah „Aqabah pertama. bb) Aqabah yang kedua.

cc) Hijrah kaum Muslimin ke Madinah.

dd) Kesepakatan Quraisy membunuh Nabi Muhammad SAW. ee) Hijrah Rasulullah SAW.

ff) Quraisy mencari Nabi Muhammad SAW. gg) Nabi Muhammad SAW keluar dari Gua. hh) Singgah di Quba‟.

ii) Awal jum‟at dan khutbah dalam Islam.

26

kk) Hijrah keluarga nabi,adanya qunut,dan demam madinah.

b. Khulāshah Nūrul Yaqīen jilid kedua

Kitab ini diterbitkan oleh tokoh kitab al-hikamah, jl. KH. M. Mansyur No.63 Surabaya. Diterjemah dari susunan ustadz Umar Abdul-Djabbar.

Kitab Khulāshah Nūrul Yaqīen jilid kedua ini dibagi menjadi 11 pembasan, diantaranya:

1) Tahun pertama hijrah, meliputi: mendirikan masjid, permulaan adzan, adzan fajar ramadhan dan adzan jum‟at, kaum yahudi Madinah, peperangan.

2) Tahun kedua hijrah, meliputi: beberapa peperangan tahun ini dan perang Qainuqa‟, perang Badar besar, tuan diutus membawa kebenaran dan keadilan, tebusan tahanan perang Badar, beberapa syari‟at Islam.

3) Tahun ketiga hijrah, meliputi: peperangan, cerita Da‟tsur dan keislamnya, perang Ghathafan, perang Uhud, Rasulullah SAW tetap diperang Uhud, korban dalam perang Uhud, beberapa kejadian (peristiwa).

4) Tahun keempat hijrah, meliputi: peperangan Banu Nadlir, beberapa kejadian dalam perang Dzatur-riqa‟.

5) Tahun kelima hijrah, meliputi: sebab-sebab masuk Islamnya Banu mus-thaliq, khabar bohong, perang Khandaq, peperangan Banu Quraidlah, masalah Zaid dan Zainab, membatalkan

27

pengangkatan anak angkat sebagai anak kandung, ayat hijab dan kewajiban haji.

6) Tahun keenam hijrah, meliputi: peperangan yang terjadi, dan masuk Islamnya Tsummah dan pengakuannya, perang Hudaibiah dan bai‟atur-ridlwan, perdamaian Hudaibiah.

7) Tahun ketujuh hijrah, meliputi: penaklukan Fadak, perdamaian Taima‟ dan peperangan Wadi-Qura,‟umrah Qadla‟, beberapa peristiwa Zainab binti Harits.

8) Tahun kedelapan hijrah meliputi: pesan Rasulullah SAW terhadap tentara mu‟tah dan pembebasan kota Mekkah, pembebasan kota Mekkah pada tanggal 20 Ramadhan, hari pengampunan, pengampun itu, ketika berkuasa, berjanji dan bai‟at, perang Hunain, perang Thaif, Rasulullah SAW kembali ke Madianh.

9) Tahun kesembilan hijrah, meliputi: perang Tabuk, orang-orang munafik membangkang, Rasulullah SAW kembali ke Madinah. 10)Tahun kesepuluh hijrah, meliputi: pengiriman utusan ke negeri

Yaman, Haji Wada‟, beberapa kejadian dalam tahun kesepuluh ini.

11)Tahun kesebelas hijrah, meliputi: persiapan tentara Usamah, Rasulullah SAW mulai sakit, Rasulullah SAW wafat, putera-puteri Rasulullah, isteri-isteri Rasulullah SAW, paman dan bibi

28

beliau, bentuk tubuh dan sebagian keadaan Rasulullah SAW, budi perangai Rasulullah SAW , mu‟jizat Rasulullah SAW.

c. Khulāshah Nūrul Yaqīen Jilid Ketiga

Kitab ini diterbitkan oleh Awad Abdullah At-tamimi, Ampel lonceng 50 Surabaya. Jilid yang ketiga ini menguraikan sejarahnya para khalifah rasyidien yang bijaksana-bijaksana, dan kitab ini telah dijual di pasar-pasar buku, sehingga mudah didapatkan.

Kitab jilid ketiga ini memuat beberapa pembahasan, yaitu ada 40 pelajaran, diantaranya:

1) Pengertian Khulafah Rasyidīn.

2) Kekhilafahan Abu Bakar Ashshidiq r.a. 3) Perjalanan Abu Bakar setalah Islam. 4) Ketabahan Abu Bakar r.a..

5) Pengangkatan Abu Bakar r.a. 6) Pengiriman balatentara Usamah. 7) Memerangi orang-orang Murtad. 8) Permulaan perang Parsi.

9) Penaklukan Khalid bin Walid di Negri Irak.

10)Pengiriman beberapa tentara untuk menaklukan Negeri Syam. 11)Perang Yarmuk.

12)Wafat Abu Bakar r.a, dan kekhilafahan Umar r.a. 13)Kekhilafahan Umar Ibnu khathab r.a.

29

14)Penaklukan Negeri Syam. 15)Penaklukan Baitul-Maqdis.

16)Penaklukan Mesir, Iskandaria dan Shahra‟.

17)Lanjutan penaklukan Irak, peristiwa jembatan pertama. 18)Peristiwa jembatan yang kedua.

19) Seruan perang umum. 20)Penaklukan Qadisyah.

21)Menaklukan kota Madain (ibu kota Parsi). 22)Berakhirnya kerajaan Parsi.

23)Ringkasan Sejarah Umar r.a. 24)Apa-apa yang dipelopori Umar r.a. 25)Hal-hal seputar Umar r.a.

26)Janji Umar dengan musyarawarah. 27)Kekhilafahan Utsman r.a.

28)Biografi Ustman r.a.

29)Penaklukan-penaklukan dimasa Utsman r.a. 30)Terbunuhnya Utsman r.a.

31)Pengangkatan Ali r.a. 32)Biografi Ali r.a. 33)Perang Unta.

34)Enggannya Mu‟awiyah dalam pembai‟atan. 35)Perang Shiffien.

30

37)Kaum Khawarij dan perang Nahrawan.

38)Kemenangan Mu‟awiyah atas sebahagian besar daerah-daerah. 39)Terbunuhnya Ali r.a.

40)Kekhilafahan Hasan dan turunnya kepada Mu‟awiyah. 3. Tarikh At-Tasyri‟ Al-Islami (sejarah hidup Nabi Muhammad)

4. Kitab itmamul wafa‟ dalam perjalanan khulafa‟ (sejarah para Khulafa‟

rasyidin) ia adalah kesinambungan bagi kitab sirah "Nurul Yaqin" yang menceritakan tentang perkembangan dakwah Islam.

5. Kitab mahdzibul aghoni, ada 9 juz.

6. Muhadharat fi Naqd Kitab As-Syi'r Al-Jahili (tulisan kritikan terhadap buku sastra Arab jahiliyyah karangan Dr. Taha Hussein).

7. Muhadharat fi Tarikh Al-Umam Al-Islamiyyah (sejarah masyarakat-masyarakat Islam) - 2 jilid.

8. Al-Ghazali; Ta'alimuhu wa Ara'uhu (Imam Ghazali; Ajaran-ajarannya dan pendapat-pendapatnya).

9. Durus Tarikhiyyah (pelajaran-pelajaran sejarah).

Meskipun seluruh kitab Karya Syeikh Muhammad Khudhari Bek ditulis dengan bahasa arab, namun tetap mudah dipahami oleh santri, siswa dan mahasiswa, karena pembahasannya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pelajar. Buku-buku tersebut dijadikan rujukan diberbagai pesantren di Indonesia, antara lain di pesantren Darussalam Gontor, pesantren Al-Kuddus Salam, pesantren Busytanul Usyaqul Qur‟an, dan di pesantren Al -Manar Bener, Tengaran, Semarang.

31 BAB III

Dokumen terkait