• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. E-LEARNING

2. Blended Learning

Secara etimologi istilah blended learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blend berarti “campuran” atau penyelarasan kombinasi ataupun perpaduan, sedangkan learning memiliki makna umum yakni

belajar, dengan demikian blended learning mengandung makna pencampuran antara satu pola dengan pola yang lainnya.

Blended learning merupakan proses pengembangan dalam pembelajaran yang mengintegrasikan kemajuan teknologi dari pembelajaran online dan pembelajaran tradisional secara tatap muka (Thorne, 2003). Blended learning merupakan gabungan dari multimedia teknologi, CD Room video streaming, kelas virtual, email dan voicemail. Bhonk dan Graham (2006 dalam Cepi 2012) menjelaskan bahwa blended learning adalah gabungan dari dua sejarah model perpisahan belajar dan mengajar yang mana sistem pembelajaran tradisional dan sistem penyebaran pembelajaran yang menekankan peran dari teknologi berbasis komputer dalam blended learning.

Menurut Mosa (2006, dalam Cepi 2012) menjelaskan bahwa pola yang dicampurkan adalah dua unsur utama, yakni pembelajaran di kelas (classroom lessons) dengan online learning.

Gambar 2. Unsur dari Blended Learning

Sumber : Riyana, Cepi, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mengembangkan Profesionalitas Guru. (Hal 242).

Online learning  

Classroom lessons merupakan proses belajar yang terjadi antara guru dan siswa yang dilakukan melalui tatap muka. Dalam hal ini proses belajar dilakukan didalam kelas, melakukan diskusi dan tanya jawab antara guru dan siswa. Pada pembelajaran blended learning, classroom lessons bisa dicontohkan sebagai pembelajaran didalam kelas (tatap muka) dengan menggunakan media elektronik untuk membantu proses pembelajaran. Sementara itu, Online learning yaitu proses belajar yang terjadi antara guru dan siswa dilakuan secara online dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran. Jadi, pendekatan blended learning dapat dikatakan sebagai pembelajaran tatap muka dimana siswa di kelas tetapi kegiatan belajar yang dilakukan terjadi selama waktu kelas dapat dilalukan secara online. Proses belajar tersebut dilakukan antara siswa dan guru melalui chatroom, e-mail dan website sekolah (Pennstate, 2009).

2.1.Karakteristik Blended Learning

Menurut Sharpen et.al (2006, dalam Cepi 2012) karakteristik blended learning adalah:

a. Ketetapan sumber suplemen untuk program belajar yang berhubungan selama garis tradisional sebagian besar, melalui institusional pendukung lingkungan belajar virtual.

b. Transformatif tingkat praktik pembelajaran didukung oleh rancangan pembelajaran sampai mendalam.

Berdasarkan karakteristik tersebut blended learning adalah sumber suplemen dengan pendekatan tradisional yang mendukung lingkungan belajar virtual melalui suatu lembaga, rancangan pembelajaran yang mendalam pada saat perubahan tingkatan praktek pembelajaran dan pandangan tentang teknologi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran.

2.2. Komponen Blended Learning

Blended learning merupakan model pembelajaran campuran yang mana proses pembelajaran secara tatap muka dipadukan dengan proses pembelajaran berbasis komputer dengan pembelajaran online. Dalam pembelajaran online terdapat pembelajaran berbasis internet yang didalamnya terdapat pembelajaran berbasis web. Hal tersebut menjelaskan bahwa dalam pembelajaran blended learning proses belajar tatap muka beririsan dengan blended e-learning beserta komponen yang berbasis komputer dan pembelajaran online berbasis web untuk pembelajaran.

Gambar. 3 Komponen Blended Learning

Sumber: (Hadjerrouit, 2007 dalam Cepi dkk, 2012) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mengembangkan Profesionalitas Guru. (Hal 246)

Berdasarkan gambar tersebut nampak bahwa blended learning beririsan dengan pembelajaran face to face dan pembelajaran berbasis komputer yang didalamnya menjelaskan bahwa proses belajar blended learning mencakup proses pembelajaran online berbasis web dan internet yang berpadu dengan proses pembelajaran tatap muka.

2.3. Model pengembangan blended learning

Menurut Haughey (1998, dalam cepi 2012) tentang pengembangan blended e-learning bahwa terdapat tiga kemungkinan dalam pengembangan sistwm pembelajaran berbasis internet, yaitu :

Blended Learning           E-learning       Online learning Internet based learning Web based learning Face to face learning Computer based learning

1. Web course, yaitu penggunaan internet sebagai kepeluan pendidikan yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar,diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Model pembelajaran ini menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh. Bagi guru model pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan “knowledege dan skill” yang dapat memperkuat pengetahuan tentang materi pembelajaran dan dapat memperkuat pemahaman siswa melalui metodologi pembelajaran yang disajikan melalui internet misalnya video streaming, video call dan lainnya.

2. Web centric course yaitu penggunaan internet yang memadukan antar belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui internet dan sebagian lagi melalui tatap muka. Dalam model ini guru dapat memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran melalui web. Dalam tatap muka, guru dan siswa lebih banyak berdiskusi mengenai temuan materi yang telah mereka pelajari melalui internet tersebut.

3. Web enhanced course, yaitu pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan dikelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik, anggota kelompok dan peserta didik dengan narasumber lain sehingga guru dituntut untuk dapat menguasai teknik mencari informasi di internet,

membimbing dan menemukan situs-situs yang relevan yang menunjang materi pembelajaran siswa.

2.4. Metode blended learning dalam pembelajaran berbasis web

Blended learning merupakan proses mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan menggabungkan sumber virtual dan fisik. Driscoll mendefinisikan blended learning sebagai pengintegrasian atau penggabungan program belajar yang berbeda dalam mencapai tujuan umum. Blended learning merupakan sebuah kombinasi dengan berbagai pendekatan didalam pembelajaran sehingga dapat dikatakan bahwa blended learning merupakan metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode pendekatan didalam pembelajaran. Blended learning dimulai dengan penyampaian materi secara prerequisite secara ansynchronous yang kemudian penyampaian materi dilakukan dilakukan didalam kelas virtual.

Dokumen terkait