TINJAUAN TEORITIS TENTANG PROMOSI BMT DAN MOTIVASI MENABUNG
B. BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) 1 Pengertian BMT
Baitul Mal Wa Tamwil dalam Bahasa Arab merupakan gabungan dari Baitul
mal dan baitul tamwil. Baitul mal berarti rumah harta atau tempat harta. Sementara
baitul tamwil artiya rumah pembiayaan.
Baitul mal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran
dana-dana non profit seperti zakat, infaq, dan sedekah. Sementara baitul tamwil
adalah usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.28
BMT adalah suatu program pemberdayaan ekonomi kecil melalui jaringan
koperasi-koperasi syariah di seluruh Indonesia. Lingkup program ini adalah:
a. Penguatan kapasitas modal koperasi-koperasi
b. Pengembangan bisnis, yaitu perluasan jangkauan dan pengembangan skala
bisnis jasa keuangan BMT
c. Pengawasan/ pembinaan, merupakan upaya deteksi dini dan antisipatif
terhadap berbagai kemungkinan yang akan berpengaruh (negative/ positif)
atas kinerja usaha BMT
d. Pengembangan jaringan.
“BMT yang dalam terminology disebut, Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga usaha ekonomi kerakyatan yang dapat dan mampu menangani masalah- masalah usaha kecil kebawah berdasarkan system bagi hasil dengan memanfaatkan potensi jaminan dalam lingkungannya sendiri. BMT berasal dari konsep (Baitul Mal dan Baitul tamwil).29
28
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi, Ed. 2, Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, 2005
29
Yayasan PINBUK, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistenm Syariah, Perjalanan Gagasan dan Gerkan BMT di Indonesia, (Jakarta: PINBUK, 2000), h. 182
Baitul Mal wat Tamwil adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya bayt
al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan
investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomis pengusaha kecil kebawah
dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan
kegiatan ekonominya. Selain itu Baitul Mal wat Tamwil juga bisa menerima titipan
zakat, infaq dan shadaqah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan
amanatnya.30
Baitul Mal wat Tamwil adalah lembaga ekonomi atau keuangan syariah non
perbankan yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini didirikan oleh
kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga keuangan
perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya.
Dari pengertian itu dapat dipahami bahwa pola pengembangan institusi
keuangan ini diadopsi dari bayt al maal yang pernah dan sempat tumbuh dan
berkembang pada masa Nabi dan para Khalifa’Rasyidin. Oleh kerena itu keberadaan
BMT selain bisa dianggap sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah
seperti zakat, infaq dan shadaqah, juga bisa dianggap sebagai institusi yang bergerak
di bidang investasi, yang bersifat produktif seperti layaknya bank.
30
A. Djazuli, dkk., Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat (Sebuah Pengenalan), (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), h. 183
2. Tujuan dan Fungsi BMT
BMT merupakan usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuh kembangkan
dengan swadaya dan dikelola secara professional, serta berorientasi untuk
kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya. BMT bertujuan:31
a. Meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
b. Mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat dari belenggu
rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi.
c. Mewujudkan gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan
ekonomi riil dan kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yang
makmur dan maju.
d. Dan mewujudkan gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani
yang adil berkemakmuran, berkemajuan, serta berkeadilan berlandaskan
syariah dan ridha Allah SWT.
Dalam rangka pencapaian tujuan, BMT berfungsi:32
a. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisisr, mendorong dan
mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota, kelompok usaha
anggota muamalat daerah kerjanya.
31
BMT Sebagian Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM), (Jakarta: PINBUK, t. th)
32
b. Mempertinggi kualitas SDM anggota dan kelompok usaha anggota muamalat
menjadi lebih professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh
menghadapi tantangan global.
c. Menggalang mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan anggota.
3. Pemasaran BMT
Karean target market BMT adalah pelaku usaha skala mikro maka sistem
pemasaran yang biasa dilakukan adalah dengan mendatangi langsung calon nasabah.
Staf market BMT berkeliling ke pasar-pasar tradisional dan memperkenalkan bentuk
pembiayaan BMT kepada calon nasabah.33 Informasi yang sampai pada satu nasabah
kemudian akan beredar dari mulut ke mulut kepada calon nasabah lainnya. Sistem
pemasaran ini sangat membantu perkembangan pasar BMT.
Selain itu pemasaran BMT juga disampaikan lewat pengajian formal maupun
informal, terutama di mesjid-mesjid yang memiliki BMT, di sekolah-sekolah yang
memiliki BMT, sasarannya adalah jemaah mesjid, sataf-staf, guru beserta murid-
murid sekolah, BMT juga aktif mencari jenis-jenis usaha mikro yang punya potensi
untuk berkembang di lingkungan sekitar BMT dan menawarkan bentuk-bentuk
pembiayaan yang bisa dilakukan.
33
4. Produk dan Kegiatan BMT
Sesuai dengan namanya produk yang dipasarkan oleh BMT terbagi dalam tiga
kategori yani produk penghimpun dana, produk pembiayaan dan produk atau usaha-
usaha sosial. Selain itu ada juga BMT yang punya usaha usaha di sektor riil.
Produk penghimpun dana atau simpanan di BMT dikemas dalam skema akad
Mudharabah, baik dalam bentuk tabungan ataupun deposito. Untuk tabungan,
beberapa produk yang biasa dijual BMT adalah tabungan mudharabah umum,
tabungan Mudharabah pendidikan, tabungan Mudharabah Idul Adha, tabungan
Mudharabah haji/ umrah, tabungan Mudharabah Idul Fitri, tabungan Mudharabah
walimah, tabungan Mudharabah Akikah, tabungan Mudharabah Perumahan,
tabungan Mudharabah wisata dan lain-lain.
BMT juga melakukan penghimpunan dana untuk modal usaha berupa
simpanan pokok khusus para pendiri. Modal ini selanjutnya bisa berasal dari dana
pihak lain, diantaranya berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan
sukarela anggota. Kerjasama modal usaha juga dapat dilakukan denagn beragam
lembaga seperti perbankan, BUMN, LSM, Baziz, lembaga pemerintah dan lain-lain.
Sementara untuk produk-produk pembiayaan dikemas dalam bentuk akad
Mudharabah, Musyarakah, ijarah daan murabahah. Produk-produk dalam kategori
usaha sosial diantaranya titipan zakat, Inpaq dan shadakah, dan penyaluran
pembiayaan qardul hasan.
Kegiatan BMT tidak hanya terfokus pada usaha keuangan, lembaga ini juga
BMT juga memiliki anak usaha di sektor teknologi informasi, sumber daya manusia,
konsultan, jasa dan lain-lain. Sementara bentuk kegiatan sosial BMT anatara lain
melakukan pengajian dan training pendampingan usaha untuk para nasabah.
C. Pengertian Motivasi Menabung