• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

2. Bola Yang Digunakan Dalam Sepakbola Empat Gawang

 Bola yang digunakan adalah bola sepak dengan ukuran 4 (empat)

Gambar 2. Bola yang digunakan dalam sepakbola empat gawang

 Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)  Berat: 410-450 gram

 Ukuran: 68-70 cm 3. Gawang

 Setiap tim mempunyai satu gawang dimana tiap gawang tersebut di jaga oleh satu penjaga gawang

 Tinggi gawang adalah 2 meter  Lebar gawang adalah 2,5 meter

Gambar 3. Gawang sepakbola empat gawang

b) Jumlah pemain

 Permainan sepakbola empat gawang dimainkan oleh 4 tim.  Setiap tim terdiri dari 5 orang pemain.

 orang pemain dari masing-masing tim bergerak untuk dapat memasukan bola ke gawang lawannya dan 1 orang pemain yang bertugas sebagai penjaga gawang.

c) Perlengkapan permainan

 Memakai pakaian atau seragam olahraga yang berbeda warnanya setiap tim.

 Memakai celana olahraga pendek.  Memakai kaos kaki.

 Memakai sepatu olahraga atau sepatu sepakbola d) Lama permainan dan tendangan permulaan

 Lama permainan sepakbola empat gawang selama 30 menit.  Untuk memulai permainan dimulai dengan tendangan permulaan.

 Tendangan permulaan dilakukan dengan ketentuan semua pemain harus berada di luar daerah lingkaran kick off , kecuali yang melakukan tendangan permulaan.

 Jika terjadi gol, maka permainan dihentikan dan dimulai kembali melalui tendangan permulaan.

 Daerah permulaan permainan sepakbola empat gawang dilakukan seperti pertandingan sepakbola pada umumnya.

 Daerah permulaan berdiameter 6 meter

 Pada saat melakukan tendangan permulaan hanya terdapat dua orang pemain yang melakukan tendangan permulaan.

Gambar 4. Daerah permulaan permainan sepakbola empat gawang

e) Wasit

 Permainan sepakbola empat gawanng di pimpin oleh satu orang wasit.  Wasit mempunyai wewenang untuk mengawasi jalannya permainan

sepakbola empat gawang.

 Wasit bertugas untuk mengawasi bola yang sedang di mainkan.  Wasit berada di dalam lapangan yaitu di area lapangan permainan

f) Cara mencetak gol

 Suatu gol dicetak jika bola seluruhnya melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan di bawah palang gawang.

 Tim yang mencetak jumlah gol terbanyak selama pertandingan adalah pemenang pertandingan.

g) Tendangan ke dalam

 Tendangan ke dalam dilakukan jika bola seluruhnya telah melewati garis samping secara menggelinding di atas tanah maupun melayang di udara.  Saat melakukan tendangan ke dalam bola harus berada dan menyentuh

garis lapangan permainan. h) Tendangan dan lemparan gawang

 Tendangan maupun lemparan gawang boleh dilakukan jika bola yang dimainkan lawan seluruhnya telah melewati garis gawang dan tidak terjadi gol, baik baik menggelinding di atas tanah maupun di udara.  Untuk melanjutkan permainan dilakukan melalui tendangan maupun

lemparan yang dilakukan oleh penjaga gawang di depan garis garis gawang.

i) Tendangan sudut dan off side

 Dalam permainan sepakbola empat gawang tidak ada tendangan sudut  Dalam permainan sepakbola empat gawang tidak ada off side

2.7 Kerangka Berfikir

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan termasuk salah satu upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang diselenggarakan di sekolah, baik dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah.

Materi mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang meliputi : pengalaman mempraktikan keterampilan dasar permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri atau senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air), dan pendidikan luar kelas (outdoor) disajikan untuk membantu siswa agar memahami mengapa manusia bergerak dan bagaiman cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif.

Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa diharapkan dapat mempraktekkan permainan sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi. Pada kenyataannya dalam proses pembelajaran permainan sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih dikemas dalam bentuk permainan yang tidak dimodifikasi, baik dalam hal peralatan, lapangan yang digunakan maupun peraturannya. Pada akhirnya yang terjadi dari pelaksanaan pembelajaran tersebut

adalah dijumpainya anak-anak yang merasa tidak senang, bosan dan kurang aktif bergerak dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Modifikasi pembelajaran permainan sepakbola merupakan salah satu upaya yang harus diwujudkan. Model pembelajaran permainan sepakbola melalui permainan sepakbola empat gawang diharapkan mampu membuat anak lebih aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan, ketika mengikuti pembelajaran permainan sepakbola.

Berikut ini akan disajikan justifikasipengembangan model pembelajaran sepakbola melalui permainan sepakbola empat gawang :

Tabel 2. Justifikasi Pengembangan Model Pembelajaran Sepakbola Melalui Permainan Sepakbola Empat Gawang

No Kondisi Faktual Pembelajaran Sepakbola Kesulitan Yang Dihadapi Solusi Yang Ditawarkan 1. Lapangan permainan sepakbola

yang digunakan menggunakan lapangan ukuran standar bagi orang dewasa.

Siswa tidak mampu bermain sepakbola menggunakan lapangan ukuran standar.

Lapangan permainan yang mempunyai ukuran sesuai dengan kemampuan dan jumlah siswa.

2. Bola yang digunakan

menggunakan ukuran standar bagi orang dewasa yaitu bola ukuran 5.

Siswa merasa kesulitan dalam menendang karena bola yang digunakan terlalu berat.

Pemakaian bola sepak ukuran 4 yang sesuai dengan karakteristik dan pertumbuhan siswa.

3. Tekanan udara di dalam bola sebesar 1,0 atmosfer (1000 gram / centimeter persegi).

Siswa merasa kesakitan ketika menendang bola yang digunakan terlalu keras.

Tekanan udara pada bola dirubah menjadi 0,6 atmosfer (600 gram / centimeter persegi. 4. Peraturan permainan yang Siswa tidak bisa bermain Peraturan permainan

digunakan dalam bermain sepakbola adalah peraturan resmi atau peraturan baku.

dengan peraturan resmi karena sulit memahami dan dipraktikkan di lapangan.

yang sederhana, mudah dipahami dan mudah untuk dipraktikkan. 5. Tidak semua sekolah

mempunyai lapangan yang luas untuk bermain sepakbola.

Permainan sepakbola tidak bisa dilaksanankan jika harus membutuhkan lapangan ukuran standar .

Alternatif ukuran lapangan permainan sepakbola yang tidak membutuhkan lapangan yang luas.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan produk berupa model pembelajaran sepakbola melalui permainan sepakbola empat gawang bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono (2009:9). Penelitian dan pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tujuh langkah yang utama, yaitu :

1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi observasi lapangan.

2. Mengembangkan bentuk metode pembelajaran atau produk awal (berupa peraturan permainann sepakbola empat gawang).

3. Evaluasi para ahli dengan menggunakan satu ahli penjas dan dua ahli pemmbelajaran, serta uji coba kelompok kecil, dengan menggunakan kuesioner dan konsultasi serta evaluasi yang kemudian dianalisis.

4. Revisi produk pertama, revisi pembelajaran berdasarkan hasil dari evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti.

5. Uji coba lapangan.

6. Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan. 7. Hasil akhir model pembelajaran sepakbola melalui permainan sepakbola

empat gawang bagi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dihasilkan melalui revisi uji lapangan.

3.2Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan pada model pembelajaran sepakbola melalui permainan sepakbola empat gawang ini, dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut, antara lain :

Analisis Kebutuhan

Kajian Pustaka Observasi dan Wawancara Pembuatan Produk Awal

Tinjaunan Ahli Penjas Uji Coba Kelompok Kecil

Dan Ahli Pembelajaran 20 Siswa Kelas VIII SMP Al Uswah Revisi Produk Pertama

Uji Coba Lapangan

Siswa Kelas VIII SMP N I Lebaksiu Revisi Pembelajaran Akhir

Pembelajaran Akhir Permainan Sepakbola Empat Gawang

Gambar 5. Prosedur Pengembangan Model Pembelajaran Sepakbola Melalui Permainan Sepakbola Empat Gawang

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran sepakbola melalui permainan sepakbola empat gawang ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi di SMP N I Lebaksiu Kabupaten Tegal tentang pelaksanaan olahraga sepakbola dengan cara melakukan pengamatan lapangan tentang proses pembelajaran dan aktivitas fisik siswa.

3.2.2 Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan pembelajaran model permainan sepakbola empat gawang. Dalam pembuatan pembelajaran yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh ahli pembelajaran. Subjek peneliti ini adalah siswa kelas VIII SMP N I Lebaksiu Kabupaten Tegal.

3.2.3 Uji Coba Produk

Pelaksanaan uji coba pembelajaran dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : (1) menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) menyusun instrumen pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknik analisis data.

3.2.4 Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah diujicobakan.

3.2.5 Uji Coba Lapangan

Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa kelas putra kelas VIII SMP N 1 Lebaksiu yang berjumlah 159 siswa.

3.2.6 Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah diujicobakan siswa putra kelas VIII SMP N 1 Lebaksiu Kabupaten Tegal yang berjumlah 159 siswa.

3.2.7 Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa model pembelajaran sepakbola melalui permainan sepakbola dengan empat gawang.

3.3 Uji Coba Produk

Uji coba produk penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efektifitas, efisiensi dan kebermanfaatan dari produk. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksaan uji coba produk adalah sebagai berikut :

3.3.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan dan segi pemanfaatan pembelajaran yang dikembangkan. Desain uji coba yang dilaksanakan terdiri dari:

3.3.1.1 Evaluasi Ahli

Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diujicobakan kepada subjek, produk yang dibuat dievaluasi (validasi) terlebih dahulu oleh satu ahli Penjas, dan dua ahli pembelajaran.

Variabel yang dievaluasi oleh ahli meliputi fasilitas dan peralatan, jumlah pemain, perlengkapan pemain, lama permainan dan tendangan permulaan (kick off), wasit, cara mencetak gol, tendangan hukuman (tendangan penalti), tendangan ke dalam, dan tendangan gawang atau lemparan gawang. Untuk menghimpun data dari para ahli dilakukan dengan cara memberikan draf model awal dengan disertai lembar evaluasi dari para ahli yang berupa penilaian dan saran terhadap produk yang telah dibuat, dipergunakan sebagai acuan dasar pengembangan produk. 3.3.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahapan ini produk yang telah direvisi dari hasil evaluasi ahli kemudian diuji cobakan kepada siswa kelas VIII SMP Al Uswah Gunungpati. Pada uji coba kelompok kecil ini menggunakan 20 siswa putra sebagai subjeknya. Pengambilan siswa putra sebagai subjek dilakukan dengan menggunakan sampel secara total (total sampling).

Pertama-tama siswa diberikan penjelasan peraturan permainan sepakbola empat gawang yang kemudian melakukan uji coba permainan sepakbola empat gawang. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah dilakukan. Tujuan uji coba kelompok kecil ini adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari produk yang dikembangkan.

3.3.1.3 Revisi Produk Pertama

Hasil data dari evaluasi satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran, serta uji coba kelompok kecil tersebut dianalisis. Selanjutnya dijadikan acuan untuk merevisi pembelajaran yang telah dibuat.

3.3.1.4 Uji Coba Lapangan

Hasil analisis uji coba kelompok kecil serta revisi produk pertama, selanjutnya dilakukan uji coba lapangan. Uji coba lapangan ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP N I Lebaksiu sebanyak 159 siswa.

Pertama-tama siswa diberikan penjelasan peraturan permainan sepakbola empat gawang yang kemudian melakukan uji coba permainan sepakbola empat gawang. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah dilakukan.

3.4 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli penjas dan ahli pembelajaran.

2. Uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 20 siswa putra kelas VIII SMP Al Uswah Gunungpati dipilih menggunakan sampel secara total (total sampling).

3. Uji coba lapangan yang terdiri dari 159 siswa kelas VIII SMP N I Lebaksiu, sampel dipilih secara total (total sampling).

3.4.1 Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang berupa alasan dalam memilih jawaban dan saran-saran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk lembar evaluasi dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari para ahli Penjas dan ahli pembelajaran. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih kuesioner

adalah jumlah subjek yang relatif banyak sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu yang singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuesioner yang berbeda. Kuesioner ahli dititikberatkan pada pembelajaran pertama yang dibuat, sedangkan kuesioner siswa dititikberatkan pada kenyamanan pembelajaran.

Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas model permainan sepakbola empat gawang. Serta komentar dan saran umum jika ada. Rentangan evaluasi mulai dari “kurang baik” sampai dengan “sangat baik” dengan cara member tanda “√” pada kolom yang tersedia.

1 : Kurang baik 2 : Cukup baik 3 : Baik 4 : Sangat baik

Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan digunakan pada kuesioner ahli :

Tabel 3. Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Ahli

No. Faktor Indikator Jumlah 1. Kualitas Model Kualitas produk terhadap standar

kompetensi, keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan pada siswa SMP.

15

Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus dijawab oleh siswa dengan alternative jawaban “ ya” dan “tidak”. Faktor yang digunakan dalam kuesioner meliputi aspek kognitif, psikomotor, afektif. Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “Tidak”

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Ya 1 0

Tidak 0 1

Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan digunakan pada siswa :

Tabel 5. Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner

No. Faktor Indikator Jumlah 1. Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktekan variasi gerak

dalam bermain model permainan sepakbola empat gawang.

10 2. Kognitif Kemampuan siswa memahami peraturan dan

pengetahuan tentang model permainan sepakbola empat gawang.

10 3. Afektif Menampilkan siswa dalam bermain model

permainan sepakbola empat gawang, serta nilai kerjasama, sportifitas, dan kejujuran.

10

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk presentase. Sedangkan data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif.

Dalam pengolahan data, presentase diperoleh dengan rumus dari Martin Sudarmono. (2010:55), yaitu :

f’ = Frekuensi relatif / angka presentase

f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Jumlah data

100 % = Konstanta

Dari hasil presentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk memperoleh kesimpulan data. Pada tabel 6 akan disajikan klasifikasi presentase.

Tabel 6. Klasifikasi Presentase

Presentase Klasifikasi Makna 0 – 40 % 40,1 – 70 % 70,1 – 90 % 90,1 – 100 % Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik Diperbaikai Digunakan (bersyarat) Digunakan Digunakan

Sumber Faqih (dalam Martin, 2010:56)

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Hasil Data Uji Coba 4.1.1 Data Analisis Kebutuhan

Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembelajaran yang terjadi di lapangan terutama berkaitan dengan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya di lapangan, melakukan observasi pembelajaran dan melakukan studi pustaka / kajian literatur.

Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi permainan sepakbola besar khususnya sepakbola bagi kelas VIII, disebutkan bahwa siswa dapat mempraktika teknik dasar permainan bola besar dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk kerjasama dan toleransi. Kenyataan yang ada dalam proses pembelajaran permainan bola besar, khusunya permaianan sepakbola di SMP masih jauh yang diharapkan.

Pada proses pembelajaran sepakbola ditemui beberapa hal, antara lain alat dan fasilitas yang digunakan tidak sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan siswa, peraturan permainan sepakbola yang digunakan sesuai dengan peraturan yang sebenarnya atau aturan baku dalam permainan sepakbola. Diketahui ada beberapa siswa putra yang mengeluh rasa sakit ketika menendang bola yang digunakan keras, diketahui ada bebrapa siswa ketika mengikuti pembelajaran hanya duduk-duduk saja dan tidak aktif mengikuti pembelajaran

sepakbola. Pembelajaran permainan sepakbola yang diberikan oleh guru masih belum dikemas dalam bentuk modifikasi, sehingga dijumpai siswa yang merasa tidak senang, bosan, dan malas untuk bergerak.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran permainan olahraga sepakbola yang diberikan oleh guru masih kurang efektif dan kurang menumbuhkan minat siswa agar aktif bergerak.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengembangkan model permainan sepakbola dengan empat gawang yang sesuai bagi siswa SMP. Peneliti mengharapkan pembelajaran yang dihasilkan nanti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran permainan bola besar khususnya permainan sepakbola yang dapat membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran, sehingga diharapkan dapat membantu guru Penjasorkes dalam memberikan pembelajaran permainan sepakbola lebih bervariasi dengan menggunakan produk yang dihasilkan ini.

4.1.2 Diskripsi Draf Produk Awal

Setelah menentukan model pembelajaran yang akan dikembangkan berupa model permainan sepakbola dengan empat gawang yang sesuai bagi SMP. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah membuat suatu pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Analisis tujuan dan karakteristik permainan sepakbola di SMP 2. Analisis karakteristik siswa SMP

3. Mengkaji literatur tentang prinsip-prinsip atau cara membuat dan mengembangkan modifikasi permainan sepakbola.

4. Menetapkan prinsip-prinsip untuk mengembangkan model modifikasi permainan sepakbola.

5. Menetapkan tujuan, isi, dan strategi pengelolaan pembelajaran. 6. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

7. Menyusun pembelajaran awal model permainan sepakbola dengan empat gawang.

Setelah melalui proses desain, maka dihasilkan suatu pembelajaran awal model permainan sepakbola dengan empat gawang yang sesuai bagi siswa SMP tersebut. Berikut ini adalah penjelasan pembelajaran permainan sepakbola dengan empat gawang yang sesuai bagi siswa SMP.

4.2 Draf Pembelajaran Awal Model Permainan Sepakbola Empat Gawang Bagi Siswa SMP

4.2.1 Pengertian Permainan Sepakbola Empat Gawang

Permainan sepakbola empat gawang merupakan permainan sepakbola yang memiliki empat gawang dimana masing-masing tim terdiri dari 5 orang, dimana yang 1 bertugas sebagai penjaga gawang dan yang 4 lainnya maju. Aturan yang digunakan dalam permainan sepakbola empat gawang ini hampir sama dengan peraturan yang ada pada permainan sepakbola yang sebenarnya. Namun ada beberapa peraturan yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan.

Permulaan permainan sepakbola empat gawang (kick off) dilakukan seperti pada permainan sepakbola yang sebenarnya, dimana setiap pemain lawan berada di luar garis tendangan permulaan (kick off).

Pada permainan sepakbola ini terdapat 4 buah gawang. Setiap tim dapat kesempatan untuk mencetak gol ke gawang lawan yang berada di dekatnya. Boleh memasukkan bola di gawang lawan yang berada di depan maupun yang berada di samping.

Tinggi gawang adalah 2 meter dengan lebar gawang 2,5 meter, dengan lebar dan panjang lapangan masing-masing 50 meter. Pada waktu merebut bola, pemain diusahakan merebut dengan cara yang tidak kasar. Pemain yang melakukan pelanggaran baik handsball maupun pelanggaran lain, maka yang mendapatkan tendangan bebas adalah tim yang berada di depannya. Begitu pula dengan tendangan ke dalam, pada saat tim lain melakukan out ball maka yang melakukan tendangan ke dalam adalah tim yang berada di depannya.

Masing-masing tim boleh memilih salah satu dari ketiga gawang yang berada di dekatnya untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya. Tim yang memasukan bola mendapatkan nilai 1. Tim yang mendapatkan jumlah total nilai terbanyak dari hasil memasukkan bola selama 30 menit, maka tim itulah yang menjadi pemenangya.

4.2.2 Peraturan Permainan Sepakbola Empat Gawang

Berikut ini adalah peraturan-peraturan dalam permainan sepakbola empat gawang. Peraturan dalam permainan sepakbola empat gawang terdiri dari beberapa hal antara lain :

1. Lapangan

 Lapangan yang digunakan dalam permainan sepakbola empat gawang berbentuk persegi, dengan ukuran 50 meter.

Gambar 6. Lapangan Sepakbola Empat Gawang

2. Bola

 Bola yang digunakan adalah bola sepak dengan ukuran 4 (empat)

Gambar 7. Bola Yang Digunakan Dalam Sepakkbola Empat Gawang

Dokumen terkait