• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

D. Seni Budaya

b. Pengaruh Qira’atul Qur’an

Hikayat disampaikan dengan memakai lagu (Aceh: lagee), secara tradisional dikenal dua macam lagu, ialah lagèe Aceh dan lagèe Pidie.

Kedua lagu ini masih mengenal dua macam gaya irama yang disebut:

lagèe bagaih (irama cepat) dan lagèe jareung (irama lambat). Kedua irama dipakai bergantian dengan tujuan untuk menghilangkan monotonous disamping juga dipakai untuk menyesuaikannya dengan suasana cerita, melukiskan sesuatu yang tragis atau sesuatu yang bersuasana gembira.

Kedua macam lagèe dalam resitasi hikayat dewasa ini barangkali sudah banyak kali mengalami variasi seperti terlihat misalnya dalam teknik resitasi Adnan PMTOH. PMTOH sudah merupakan semacam performance art seni drama, karena sudah membutuhkan alat-alat visualisasi, meskipun secara sederhana seperti mengganti pakaian, memakai pedang, berakting sebagai aktor sejauh kemampuan yang dimungkinkan, oleh karena itu corak berdialog jadi lebih dipentingkan.

Selanjutnya kedua lagèe, yaitu lagèe Pidie dan lagèe Aceh juga dikenal dalam masyarakat sebagai lagu dalam membaca Al-Qur’an, tentu saja yang dimaksudkan di sini.28

manusia dalam mengekspresikan lingkungan di luar dirinya yang tidak lain merupakan aktivitas dari proses pembentukan budaya itu sendiri.

Termasuk ke dalam seni budaya seperti seni ukir, seni suara, seni sastra dan seni tari.29 Kebudayaan dipahami menyangkut semua potensi manusia yang digerakkan guna merespon berbagai tuntutan dari berbagai aspek kehidupan.

Kebudayaan pada dasarnya merupakan segalam macam bentuk gejala dari aktifitas kemanusiaan, baik yang mengacu pada sikap, konsepsi, ideologi, perilaku, kebiasaan, karya kreatif, dan sebagainya.

Secara kongkret kebudayaan bisa mengacu pada adat istiadat yang dipraktekkan masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari seperti bentuk-bentuk tradisi lisan, karya seni, bahasa, pola interaksi dan sebagainya. Dengan kata lain, kebudayaan merupakan fakta kompleks tentang manusia yang selain memiliki keunikan pada batas tertentu juga memiliki ciri yang bersifat universal.30

Kebudayaan dipersepsikan demikian karena manusia dalam merespon berbagai fenomena, baik yang terkait langsung atau tidak, yang ada di dalam masyarakat sebagai sistem tanda yang terkandung makna tertentu, merupakan proses membentuk dan pengabstraksikan pemahaman secara rasional dari fenomena kebudayaan yang hadir dalam kesadaran masyarakat itu sendiri yang terkait dengan konsepsi, nilai, kebiasaan, pola interaksi, aspek kesejarahan, kesenian, maupun berbagai bentuk fenomena budaya. Fenomena budaya dapat berbentuk ______________

29Fauzi Ismail, Potret Budaya Lokal di Wilayah Syariat Kontribusi Seni Tari Seudati, (Banda Aceh : Ar-Rijal Institute, 2009), hal. 40.

30Fauzi Ismail, Potret Budaya Lokal …, hal. 40.

tulisan, rekaman lisan, perilaku, pembicaraan yang memuat konsepsi, pemahaman, pendapat, ungkapan perasaan, angan-angan, dan gambaran pengalaman kehidupan kemanusiaan. Pada sisi lain, fakta budaya yang terbentuk dari kesadaran seseorang bukan gambaran atau realitas melainkan merupakan hasil dari persepsi dan refleksi seseorang yang terbentuk melalui wahana kebahasaan, dimana secara lebih lanjut dapat ditelusuri secara pendekatan filsafat kebudayaan.

Aceh sebagai sebuah wilayah yang pernah jaya dengan kemajuan peradabannya yang begitu gemilang, tentu saja memiliki warisan kekayaan seni dan budaya yang tergolong unik dari seni budaya daerah lain di Nusantara. Kalau kita teliti lebih jauh hamoir semua jenis kesenian atau seni budaya Aceh adalah seni bernafaskan Islam. Hal ini terkait dengan latar belakang sejarah terbentuknya masyarakat Aceh yang selalu mengedepankan ajaran Islam dalam setiap aktivitasnya sehari-hari.

Oleh karenanya, seni sebagai suatu aktivitas dan kreativitas budaya yang lahir dalam masyarakat Aceh, tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat pada hampir semua jenis kesenian Aceh mengandung nilai-nilai agama Islam di dalamnya. Baik dalam seni sastra (Hikayat Aceh), seni tari seperti (seudati), seni musik (rapa-i), seni suara (zikir/dikeè Aceh) ataupun jenis-jenis kesenian lainnya. Karena tujuan seni bagi masyarakat Aceh bukanlah semata-mata “seni untuk seni”, tapi tujuannya berkesenian bagi masyarakat Aceh selain sebagai unsur “ibadah” juga sebagai “media dakwah” dalam menyebarkan agama Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat.31 ______________

31Nab Bahany, Warisan Kesenian Aceh, (Banda Aceh: Aceh Multivision, 2016), hal. 13.

2. Potret Budaya Aceh

Seni budaya merupakan identitas dari suatu suku bangsa. Hal tersebut dikarenakan seni budaya juga menggambarkan nilai-nilai yang berlaku di kalangan suku bangsa tersebut. Karena itu, dengan menelusuri seni budaya mereka, kita akan memperoleh gambaran dan pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan dan landasan adat istiadat mereka.32

Nilai-nilai tersebut merupakan unsur penting yang berperan dalam membangun dan mengokohkan karakteristik suatu suku bangsa karena memang dipraktekkan pada berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman terhadap seni budaya suatu suku bangsa menjadi penting karena merupakan pintu gerbang untuk membangun komunikasi antar budaya demi terbangunnya suatu kehidupan yang harmonis lewat proses saling mengenal antar masyarakat.

Seni budaya Aceh pada awalnya banyak dipengaruhi ajaran Hindu sebelum kedatangan Islam, namun seiring dengan perjalanan waktu dengan kehadiran Islam di bumi Aceh, pengaruh Hindu dalam masyarakat Aceh termasuk dalam kessenian mulai tereduksi oleh ajaran agama Islam dan semakin tidak terlihat dari hari ke hari. Hal tersebut terutama setelah Islam berkembang pesat di Aceh, dimana Islam berkembang pesat di Aceh, dimana Islam telah mewarnai sistem budaya dan sistem nilai, sehingga berbagai kebudayaan dan sistem nilai termasuk tarian telah merujuk kepada nilai-nilai Islam.

Dalam hal seni, unsur Islam lebih dominan. Setiap kesenian tidak terlepas dari nilai-nilai Islam, sebagaimana dapat ditemukan dalam ______________

32Fauzi Ismail, Potret Budaya Lokal…, hal. 41.

ucapan atau tulisan yang dimulai dengan salam atau bismillah.

Demikian juga kesenian Aceh sangat sarat dengan ekspresi jiwa heroik dan kepahlawanan Aceh yang berdasarkan nilai-nilai Islam. Aceh sebagai wilayah penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara mempunyai identitas seni budaya tersendiri. Kekhususan tersebut terletak pada paradigma dan barometer yang bersumber dari ajaran Islam yang digunakan sebagai rambu-rambu berperilaku dalam seluruh aspek kehidupan seni budaya. Identitas tersebut kemudian mewarnai hampir seluruh sistem nilai seni budaya masyarakat Aceh hinga hari ini.33

Kedua sistem tersebut saling terkait dan menjadi landasan bagi kegiatan sosial-kemasyarakatan, seperti dalam adat istiadat, model kehidupan bermasyarakat, sistem pendidikan demikian juga dengan berbagai bentuk kesenian. Seni budaya Aceh dapat dikatakan mempunyai ruang lingkup yang luas, karena tidak hanya terdapat dalam seni tari, namun dapat ditemukan dalam seni suara, seni sastra baik yang bersifat umum maupun mistik, seni bertempur tidak hanya dalam strategi mengecoh musuh bahkan hingga instrumen tempur juga diberikan seni ukir yang biasanya bertuliskan beberapa ayat Al-Qur’an sebagaimana dapat ditemukan pada senjata tradisonal mereka yang dikenang dengan sebutan rencong. Meskipun seni budaya Aceh mencakup hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Aceh, namun masih menjadikan nilai-nilai ajaran Islam sebagai landasannya.

Ada satu keunikan yang didapatkan dalam seni budaya masyarakat Aceh, yakni hampir setiap jenis kesenian yang berkembang ______________

33Fauzi Ismail, Potret Budaya Lokal…, hal. 42.

di Aceh dalam memainkan kesenian itu selalu dalam bentuk

“pertandingan”, minimal di setiap penampilan kesenian Aceh terdiri dari 2 grup. Tujuannya antara lain untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang suatu masalah agama dan masalah sosial yang sedang aktual pada zamannya. Kalau yang satu grup tampil duluan, maka grup ini dalam atraksi penampilan jenis kesenian yang sering mereka tampilkan adalah syair-syair yang dibawakan penuh dengan idiom pertanyaan-pertanyaan untuk mendapat jawaban atau penjelasan dari grup yang akan tampil berikutnya.

Dari jawaban dan penjelasan yang diajukan kepada grup lawan tanding itulah masyarakat yang menyaksikan kesenian ini akan mengerti tentang sesuatu masalah sosial dan agama. Demikian uniknya peran kesenian tradisional di Aceh dalam mengembankan misinya sebagai unsur budaya sekaligus media hiburan.34

______________

34Nab Bahany, Warisan Kesenian Aceh, (Banda Aceh: Aceh Multivision, 2016), hal. 14.

41

Dokumen terkait