• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. PEMBAHASAN

4.2. Budidaya Brokoli

Tanaman brokoli tumbuh baik pada suhu udara 13-24 °C. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman ini 80-90 persen. Tanaman brokoli memerlukan curah hujan yang cukup tinggi yaitu antara 1.000-1.500 cm/tahun. Tanah yang dibutuhkan adalah subur, gembur, kaya bahan organik dan tidak mudah menggenang seperti pada tanah lempung berpasir tetapi dapat hidup dengan baik pada tanah jenis Andosol, Latosol, Regosol, Mediteran, dan Aluvial. Kisaran keasaman (pH) yang cocok adalah 5,5-6,5. Masa pembibitan memerlukan intensitas cahaya lemah sehingga memerlukan pelindung untuk mencegah cahaya matahari langsung yang membahayakan pertumbuhan bibit. Masa pertumbuhan memerlukan intensitas cahaya yang kuat, sehingga tidak membutuhkan naungan. Proses budidaya brokoli dicantumkan pada Tabel 7.

1. Penyemaian benih

Sebelumnya benih brokoli disemai terlebih dahulu. Benih yang digunakan adalah varietas Green King. Persemaian dilakukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan bibit dan untuk keseragaman sewaktu penanaman di lahan. Lahan yang digunakan untuk persemaian brokoli sebelumnya dilakukan pembersihan terlebih dahulu dari rumput-rumput liar yang tumbuh. Selanjutnya tanah diolah dengan mencangkul sedalam 30 cm sampai gembur. Dilanjutkan dengan membuat bedengan-bedengan selebar 100-120 cm. Jarak antar bedengan 20-30 cm dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan.

Media semai menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 yang diaduk sampai rata sehingga tercipta media semai campuran. Rata-rata lahan brokoli adalah 0,12 Ha.

Tabel 7. Diagram proses budidaya brokoli

Waktu dalam

Hari Simbol Diagram Keterangan Proses

1 hari Penyemaian bibit

30 hari Penyiraman bibit

30 hari Bibit mengalami

pertumbuhan

1 hari Dipindahkan untuk

ditanam

1 hari Penanaman benih

3 hari Penyiraman dan

pemberian nutrisi

30 hari Pemanenan

1 hari Diangkut ke gudang

bandar

1 hari Pembersihan

1 hari Pengkelasan

1 hari Pengemasan

1 hari Penyimpanan

Keterangan : : Operasional : Pemeriksaan : Penyimpanan :Pemindahan :Masa tunggu

2. Penanaman

Jarak tanam yang dipakai adalah 50 × 50 cm untuk bibit bertajuk lebar dan 45 × 65 cm untuk bibit bertajuk tegak. Waktu tanam terbaik adalah di pagi hari antara pukul 06.00-09.00 WIB atau sore hari antara 15.00-17.00 WIB. Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur sekitar satu bulan, atau sudah mempunyai 3-4 helai daun. Satu lubang ditanami satu bibit. Pemindahan harus dilakukan secara hati-hati supaya akar atau daunnya tidak rusak.

3. Penyiraman dan Pemberian Nutrisi

Pemeliharaan bibit di persemaian, dilakukan dengan penyiraman 1-2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Penyiangan dilakukan saat umur bibit 14 hari atau saat gulma sudah terlihat. Pemupukan dilakukan ketika umur semaian 14-25 hari dengan menggunakan pupuk NPK (15:15:15) dan penyemprotan pestisida pada umur persemaian tujuh hari dan selanjutnya dilakukan seminggu sekali.

Pemupukan pada saat penanaman dilakukan tiga kali atau lebih jika kondisi pertumbuhan tanaman kurang memuaskan. Pemupukan pertama adalah pemupukan dasar pada saat penanaman. Pemupukan kedua dilakukan pada saat umur tanaman 10-15 hari setelah tanam. Pupuk yang digunakan adalah urea sebanyak 300 kg/ha. Pemupukan ketiga dilakukan setelah berumur 25-30 hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk NPK (15:15:15) sebanyak 600 kg/ha. Untuk memacu pertumbuhan brokoli maka

disemprotkan pupuk daun bioenergi sebanyak 50 cc/liter air untuk 1.000 m2.

Pemupukan ini dilakukan bersamaan dengan penyemprotan pestisida.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara kimiawi, yaitu dengan penyemprotan pestisida yang sesuai dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Hama yang biasa menyerang tanaman brokoli diantaranya adalah ulat tanah, ulat gerayak dan ulat plutella. Sedangkan penyakit yang umum menyerang brokoli antara lain akar bengkak dan busuk batang. Pengendalian yang digunakan adalah penyemprotan beberapa pestisida diantaranya Decis 2,5 EC atau Calicron (insektisida) sebanyak 30

cc/17 liter air untuk 1.000 m2, Antracol 70 WP (fungisida) sebanyak 20-30

g/17 liter air untuk 1.000 m2. Selama penyemprotan ini ditambahkan pula

perekat sebanyak 30-40 cc/17 liter air untuk 1000 m2. Fungsi perekat agar

hasil penyemprotan yang diberikan menempel pada tanaman karena brokoli merupakan tanaman berlilin. Pengendalian hama dan penyakit tanaman brokoli dilakukan jika sudah terdapat serangan pada tanaman tersebut sehingga dosis pemberian pestisida tidak dalam takaran yang baku. Dosis pestisida kimiawi yang digunakan disesuaikan dengan tingkat serangan hama dan penyakit.

4. Pemanenan

Brokoli yang siap dipanen memiliki massa bunga (curd) yang telah

kompak, berwarna hijau tua dan dalam keadaan rapat. Brokoli dipanen pada umur 60-80 hari setelah tanam secara manual, yaitu dengan menggunakan

pisau untuk memotong pangkal tanaman dan trimming ketika di kebun. Panen

brokoli dilakukan pada pagi hari agar kehilangan bobot setelah panen dapat dihindari. Panen pada sore hari hanya dilakukan oleh petani bila terdapat permintaan tambahan dari prosesor. Cara ini menguntungkan kedua belah pihak, yaitu petani dapat langsung menjualnya kepada bandar tanpa proses penyimpanan terlebih dahulu. Prosesor juga memperoleh keuntungan karena sayuran yang dibeli masih dalam keadaan segar.

Panen dimulai dengan memilih brokoli yang telah siap panen lalu dipotong pada bagian pangkal dengan menggunakan pisau kemudian dikumpulkan di luar lahan untuk penanganan lebih lanjut. Panen biasanya dilakukan 2-3 kali dalam satu musim tanam karena terkait dengan pola panen sortir, yang dilakukan oleh petani. Selang waktu yang digunakan antar panen adalah dua hari. Apabila setelah tiga kali pemanenan masih terdapat brokoli yang belum layak panen sortir, maka brokoli tersebut tetap akan dipanen dan dijual ke pasar tradisional karena umurnya sudah tua (lebih dari 3 minggu setelah masa panen).

5. Pasca Panen

Pasca panen dimulai setelah pemanenan oleh petani dan dilanjutkan oleh bandar, usaha dagang, dan pasar tradisional/pasar modern. Penanganan pasca panen di tiap titik pemasaran ditentukan oleh permintaan pasar terhadap kualitas sayuran. Semakin tinggi kualitas sayuran yang diminta maka penanganan pasca panen akan semakin intensif. Selain itu keberhasilan penanganan pasca panen juga tergantung pada pengalaman dan pengetahuan dari para pelaku pasca panen dan teknologi yang digunakan. Kegiatan pasca panen terdiri dari:

a. Pembersihan

Pembersihan dilakukan di tingkat petani, bandar dan UD. Petani membersihkan brokoli dengan menghilangkan kotoran-kotoran tanah di

bagian bunga dan batang. Setelah itu dibawa ke gudang bandar. Bandar mencuci brokoli lalu ditiriskan dengan menggunakan koran.

Kegiatan pembersihan sayuran dengan memotong bagian-bagian dari sayuran yang tidak dikehendaki untuk meningkatkan kualitas dan

kemudahan penanganan berikutnya. Aktivitas ini dinamakan trimming.

Trimming dilakukan sebelum pencucian untuk mencegah penyakit akibat pemotongan. Selanjutnya brokoli dipotong seluruh daun-daun di sekitar

bunga (curd) dan memotong batang brokoli sehingga hanya tersisa

sepanjang genggaman tangan petani (10-12 cm). Selama trimming,

brokoli kehilangan 50-60 persen bagiannya yang dibuang karena merupakan bagian yang tidak dikonsumsi.

b. Pengkelasan (Grading)

Tujuan dari pengkelasan adalah untuk memisahkan brokoli ke dalam kelas A, B, C. Pengkelasan dilakukan oleh orang yang berpengalaman karena membutuhkan ketelitian untuk memilah brokoli ke dalam beberapa kelas.

c. Pengemasan

Selanjutnya untuk brokoli kelas A dan B dilakukan pengemasan dalam

bentuk pack sedangkan kelas C tidak dikemas.

d. Penyimpanan

Pemasaran brokoli yang mudah rusak seringkali membutuhkan penyimpanan untuk mempertahankan kualitas sayuran. Penyimpanan bertujuan untuk memperpanjang umur simpan sayuran tanpa mengurangi kualitas dari sayuran tersebut. Penyimpanan brokoli dilakukan oleh bandar jika terjadi panen dari petani yang berlebih sedangkan permintaan dari UD lebih sedikit dibanding panen. Penyimpanan di bandar dilakukan di ruang biasa dengan suhu udara 15-24 °C. Sedangkan di tingkat UD ada

Dokumen terkait