Budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya
hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil
panennya.Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani. Jagung
merupakan salah satu komoditas utama yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat terutama di Indonesia. Jumlah jagung yang diproduksi oleh
masyarakat belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar karena masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui tentang bagaimana cara membudidayakan
jagung yang benar dan baik dan tanah atau lahan untuk tanaman jagung telah
banyak dialih fungsikan sebagai gedung-gedung dan lain-lain. Perusahaan swasta
pun juga belum memproduksi jagung secara optimal. Jagung juga sebagai
makanan pokok di suatu daerah tertentu dan diubah menjadi beberapa makanan
ringan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga kebutuhan akan jagung
meningkat di masyarakat.
Hasil tanaman jagung juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
masih belum optimalnya penyebaran varietas unggul dimasyarakat, pemakaian
19
beum diperbaiki. Usaha untuk meningkatkan produksi tanaman jagung adalah
peningkatan taraf hidup petani dan memenuhi kebutuhan pasar maka perlu
peningkatan produksi jagung yang memenuhi standard baik kualitas dan kuantitas
jagung yan dihasilkan tetapi dalam melakukan hal tersebut perlu mengetahui atau
memahami karakteristik tanaman jagung yang akan ditanam seperti morfologi,
fisiologi dan agroekologi yang diperlukan oleh tanaman jagung sehingga dapat
meningkatkan produksi jagung di Indonesia.
Banyak kegunaan tanaman jagung selain sebagai makanan tetapi jagung
dapat dijadikan sebagai tepung, jagung rebus, jagung bakar dan lain-lain sehingga
dapat meningkatkan permintaan untuk tanaman jagung. Semakin banyak
permintaan pasar maka akan meningkatkan jumlah permintaan sehingga produksi
tanaman atau barang akan semakin menurun karena stok barang semakin menipis
serta meningkatkan harga barang. Jagung juga mengandung karbohidrat yang
sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Keunggulan komparatif daritanaman
jagung banyak diolah dalam bentuk tepung, makanan ringan atau digunakan untuk
bahan baku pakan ternak. Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan
untuk keperluan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Sejalan dengan
perkembangan industri pengolah jagung dan perkembangan sektor
peternakan, permintaan akan jagung cenderung semakin meningkat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi tanaman jagung dapat
dari berbagai hal, salah satu contohnya yaitu faktor iklim.Iklim merupakan
keadaan dimana yang sangat menentukan sehingga tidak semua tanaman dapat
20
jagung tetapi dapat juga menentukan dalam hal kandungan gizi yang dihasilkan
tanaman tetapi masyarakat tidak mementingkan gizi yang terkandung dalam
tanaman jagung tersebut.Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
iklim tropis yang hanya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau.Untuk
daerah iklim tropis kandungan gizi dalam tanaman hanya banyak mengandung
karbohidrat yang tinggi tetapi rendah kandungan protein pada setiap tanaman
yang dihasilkan (Kartasapoetra, 1990).
Peningkatan produktivitas tanaman jagung merupakan hal yang penting
dalam memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia. Dalam hal peningkatan produksi
tanaman jagung ini perlu memperhatikan berbagai faktor seperti iklim, esensial,
hama dan penyakit danvarietas tanaman yang akan ditanam. Salah satu faktok
iklim yang berpengaruh dalam meningkatkan produksi tanaman adalah cahaya.
Cahaya merupakan hasil dari gabungan antara berbagai warna yang ditimbulkan
oleh sinar matahari atau benda lain yang dapat menghasilkan cahaya. Bagi
tanaman cahaya sangat penting karena menyangkut berbagai hal dalam melakukan
fotosintesis yang dibutuhkan oleh tanaman untuk melangsungkan hidupnya.
Bukan hanya dalam hal fotosintesis cahaya yang diperlukan oleh tanaman tetapi
proses pekembangan seperti perkecambahan, perpanjangan batang, membukanya
hipocotyl, perluasan daun, sintesa klorofil, gerakan batang dan daun, pembukaan
bunga dan dormansi tunas (Fitter dan Hay, 1992).
Irigasi merupakan salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan air bagi
tanaman dengan membuat saluran-saluran irigasi sehingga ketika air dibutuhkan
21
tersebut.Hal ini tersebut merupakan salah satu manfaat pengairan atau irigasi bagi
tanaman dan petani.Untuk tanaman jagung panjang akar hanya mencapai panjang
25 cm sehingga dalam mencari sumber air tanaman jagung tidak dapat
menjangkau air tanah yang dalam.Untuk irigasi tanaman jagung lebih baik
menggunakan irigasi bawah permukaan karena panjang akar tanaman jagung tidak
cukup untuk menjangkau air tanah yang dalam selain itu irigasi ini hanya
diperuntukkan bagi tanaman produksi (Al Omran et al, 2012).
A. Morfologi Tanman Jagung
1. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman.
2. Batang jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum.Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.Batang beruas-ruas.Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin.
3. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna.Bentuknya memanjang.Antara
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
22
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun.
4. Bunga
Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious).Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).Serbuk sari berwarna kuning dan
beraroma khas.Bunga betina tersusun dalam tongkol.
5. Tongkol
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.Pada
umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina.Buah Jagung siap panen Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut
sebagai varietas prolifik.Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan
2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya protandri.
B. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung
1. Iklim
Iklim yang kehendaki oleh sebagian besar tanaman adalah daerah-daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah, jagung
dapat tumbuh didaerah yang terletak antara 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat
23
hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata.Pada fase pembungaan dan
pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.Sebaiknya jagung
ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau. Pertumbuhan
tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang
ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan biji yang
kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
2. Suhu
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi
pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajat
C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar
30 derajat C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik
dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan
pengeringan hasil.
C. Media Tanam
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus.Agar supaya dapat
tumbuh optimum tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah yang
dapat ditanami jagung antara lain andosol, latosol, grumosol, tanah berpasir.Pada
tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang
baik dengan pengolahan tanah secara baik.Sedangkan untuk tanah dengan tekstur
lempung/liat berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan. Keasaman tanah
erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman
24
Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam
kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung,
karena disana kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil.Sedangkan daerah
dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras
terlebih dahulu.
D. Teknik Penanaman
1. Persiapan
Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga perlu
penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman jagung
dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan penggaruan
tanah sampai rata. Ketika mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah jangan
terlampau basah tetapi cukup lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak
lengket.Untuk jenis tanah berat dengan kelebihan, perlu dibuatkan saluran
drainase.
2. Penanaman
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek.Jarak
tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan
pemeliharaan tanaman mudah.Beberapa varietas mempunyai populasi optimum
yang berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar
dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan
jarak tanam 100 cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm x 20 cm
25
perlubang. Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi
2-3 biji jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah.
3. Pemupukan
Dari semua unsur hara yang diperlukan tanaman yang paling banyak
diserap tanaman adalah unsur Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Nitrogen
dibutuhkan tanaman jagung selama masa pertumbuhan sampai pematangan
biji.Tanaman ini menghendaki tersedianya nitrogen secara terus menerus pada
semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Kekurangan nitrogen dalam
tanaman walaupun pada stadia permulaan akan menurunkan hasil.Tanaman
jagung membutuhkan pasokan unsur P sampai stadia lanjut, khususnya saat
tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat sebelum tanaman
setinggi lutut. Sejumlah besar kalium diambil tanaman sejak tanaman setinggi
lutut sampai selesai pembungaan.
4. Pemeliharaan
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman,
penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat
dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu.Penjarangan tanaman
dilakukan 2-3 minggu setelah tanam.Tanaman yang sehat dan tegap terus di
pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan.Penurunan hasil
yang disebabkan oleh persaingan gulma sangat beragam sesuai dengan jenis
tanaman, jenis lahan, populasi dan jenis gulma serta faktor budidaya
lainnya.Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai
26
Agar tidak merugi, lahan jagung harus bebas dari gulma.Penyiangan dilakukan
pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan sampai menganggu atau
merusak akar tanaman.Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubuan
pada waktu pemupukan kedua.Pembubuan selain untuk memperkokoh batang
juga untuk memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan.
Tindakan pemeliharaan lainnya yaitu pemangkasan daun.Daun jagung segar dapat
digunakan sebagai makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh
daun pada fase kemasakan tidak menurunkan hasil secara nyata karena pada fase
itu biji telah terisi penuh.
5. Pengairan
Air sangat diperlukan pada saat penanaman, pembungaan (45-55 hari
sesudah tanam) dan pengisian biji (60-80 hari setelah tanam).Pada masa
pertumbuhan kebutuhan airnya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan waktu
berbunga yang membutuhkan air terbanyak.Pada masa berbunga ini waktu hujan
pendek diselingi dengan matahari jauh lebih baik dari pada huja terus
menerus. Pengairan sangat penting untuk mencegah tanaman jagung agar tidak
layu.Pengairan yang terlambat mengakibatkan daun layu.Daerah dengan curah
hujan yang tinggi, pengairan melalui air hujan dapat mencukupi.Pengairan juga
dapat dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit diantara barisan jagung atau
menggunakan pompa air bila kesulitan air.
6. Panen
Waktu panen jagung di pengaruhi oleh jenis varietas yang ditanam,
27
cukup masak dan siap dipanen pada umur 7 minggu setelah berbunga. Pemanenan
dilakukan apabila jagung cukup tua yaitu bila kulit jagung sudah
kuning.Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari
pada bijinya, bila tidak membekas jagung dapat segera dipanen.Jagung yang
dipanen prematur butirannya keriput dan setelah dikeringkan akan menghasilkan
butir pecah atau butirnya rusak setelah proses pemipilan. Apabila dipanen lewat
waktunya juga akan banyak butiran jagung yang rusak. Pemanenan sebaiknya
dilakukan saat tidak turun hujan sehingga pengeringan dapat segera
dilakukan.Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot
(berkulit). Cara penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik
akan memberikan dampak yang buruk terhadap mutu jagung, apabila mutu
jagung menurun, maka harga jual menurun dan pendapatan petani menjadi
lebih rendah. Faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi baik buruknya
mutu jagung adalah adanya jamur dan cendawan yang ditandai dengan
warna kehitam-hitaman, kehijau-hijauan atau putih pada buah jagung. Salah
satu diantara jamur tersebut adalah Aspergilis sp yang menghasilkan
racun aslatoksin dan berbahaya bagi manusia maupun ternak lainnya,
jamur tersebut dapat dimatikan dengan pemanasan tetapi racunnya tidak
dapat ditangkal dengan pemanasan.
7.PascaPanen
Penanganan pasca panen bisa dengan cara pengeringan, pada umumnya dilakukan
dengan menghamparkan jagung dibawah terik matahari menggunakan alas tikar