C. Pembahasan
2. Budidaya Tanaman Sambung Nyawa
Dalam pembudidayaan tanaman obat sambung nyawa ini cukup mudah dilakukan karena tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang terlalu rumit tanaman sambung nyawa ini dapat diperbanyak secara vegetatif yang meliputi stek tunas dan stek batang.meskipun mudah ditanam, tetapi tetap harus memperhatikan dalam hal perawatannya, seperti peyiraman, pemupukan, penyiangan gulma dan pengendalian terhadap hama dan penyakit.ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan secara baik dan berurutan agar kualitas senyawa kandungan dalam sambung nyawa ini juga mempunyai kualitas yang tinggi pula.
Adapun langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk kegiatan budidaya sambung nyawa antara lain :
1. Persiapan Bibit/Bahan Tanam
Bibit sambung nyawa yang baik berasal dari batang yang sudah tua, sehat dan bebas dari penyakit. Bibit menggunakan bahan tanaman setek batang dan tunas akar. Setek batang yang digunakan berukuran panjang 15 - 20 cm. Bila menggunakan tunas akar dilakukan dengan mencabut atau memisahkan tunas dari tanaman induk. Penanaman tunas dilakukan seperti pada stek batang.
Sebelum ditanam dilahan, bibit ditanam kedalam polybag dahulu. Dengan cara memasukkan media kedalam polybag kecil dengan perbandingan tanah : kompos : sekam 2 : 1 : 1. Bibit dipotong dengan penampang menyamping, bertujuan untuk membantu daerah perakaran tumbuh dengan luas. . Kemudian diremdam dengan larutan ZPT (SNN) sebanyak 2cc / liter selama 30 menit. Setelah itu bibit ditiriskan lalu disemaikan kedalam polybag dengan kedalaman 1/3 tinggi tanaman tersebut. Lalu dijaga kelembabannya dan setelah berumur 2-3 bulan siap dipindahkan ke lahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Persiapan Lahan dan Pemupukan Dasar
a. Olah Lahan Dengan Bedengan
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma dan dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan tanah dan juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul kemudian diistirahatkan selama 1 minggu. Lahan kemudian dibedeng dengan ukuran petak atau bedengan 1 m x 20 m dengan jarak tanam 25 x 25 cm dan jarak antar bedeng 40 cm
b. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan sebelum penanaman, dengan menggunakan :
- Pupuk pembenah tanah 5 kg
- Dolomit 5 kg
- Pupuk organik padat SAN tanaman 0,5 kg
- NPK ponska
Pupuk tersebut dicampur menjadi satu (kecuali SAN tanaman), kemudian ditebar kedalam bedengan dan diaduk dengan cangkul sampai tercampur merata. Kemudian bentuk bedengan lagi lalu dileb (posisi tinggi air tidak lebih dari 5 – 10 cm atau 1/3 dari tinggi bedengan) , kemudian baru diberi SAN tanaman dengan ukuran per 10 gram dalam 10 liter air. Lalu dibiarkan selama seminggu baru lahan siap untuk ditanami.
3. Penanaman
Tanam di lahan
Sebaiknya pada penanaman tanaman sambung nyawa dilakukan pada awal musim penghujan dan sebaiknya ditanam dibawah jam 10 pagi atau jam 5 sore, agar tanaman mampu beradaptasi di lapangan. Setelah penanaman, tanah disiram secara teratur agar tanah tidah terlau basah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
4. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati, maka dilakukan penanaman susulan dengan tanaman yang masih segar dan sehat dengan jangka waktu 3-5 hari setelah tanam.
b. Pengairan
Pengairan dilakukan bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah. Apabila tanah dalam kondisi kering, maka sebaiknya pengairan dilakukan sehari sebanyak 2x, yaitu pada pagi dan sore hari.
c. Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Penyiangan dan pembubunan perlu dilakukan untuk
menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara dan mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan setelah tanam atau dapat melihat perkembangan gulma di lahan tersebut. Bersamaan ini dilakukan juga penggemburan tanah agar tanaman dapat tumbuh besar.
5. Pemupukan dan Penyemprtan ZPT
Pemupukan setelah tanam dilakukan sebanyak dua kali, yaitu: Pemupukan susulan I : 2 bulan setelah tanam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Pemupukan tanaman sambung nyawa di lahan dalam skala 1000 m2 menggunakan pupuk sebagai berikut :
Tabel 1. Jenis Pupuk serta Dosis dan Aplikasi Pupuk
No Jenis Pupuk Dosis dan Aplikasi Pupuk
Total pupuk (kg) Dasar (kg) Susulan I (2 bln) (kg) Susulan II (4 bln) (kg) 1 NPK 20 8 6 6 2 Dolomit 5 5 - - 3 Urea 5 - 2,5 2,5 4 Pembenah Tanah 5 5 - - 5 SAN tanaman 1 0,5 0,5 -
6 SNN 2 cc / liter interval 1 minggu sekali
Sumber: Data Sekunder
NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung 3 unsur sekaligus (NPK) disebut pupuk lengkap, contoh dari pupuk ini adalah pupuk NPK dari Jerman, yaitu yustica yellow dengan rumus kimia NH4 NO3-NH4 H2 PO4-KCl dengan kadar unsur hara 15% N + 15% P2O5 + 15% K2O yang sifatnya berupa butiran-butiran berwarna kekuning-kuningan. Sifat nitrogen (pembawa nitrogen) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat
menunjang pertumbuhan tanaman. NPK Phonska dengan
perbandingan N:P2O5:K2O adalah 15:15:15.
Pupuk Dolomit adalah pupuk dengan kandungan hara, kalsium (CaO) dan magnesium (MgO) merupakan solusi utama bagi pertanian, perkebunan dan tambak yang banyak diusahakan di atas tanah yang bereaksi masam. Untuk itu pengapuran dan pemupukan dengan pupuk dolomit sangat tepat mengatasi masalah kemasaman dan miskin hara.
Pupuk urea adalah pupuk yang sangat mudah larut dalam air, nitrogen dalam bentuk amida pada umumnya terdapat dalam pupuk urea mudah larut dalam air. Dalam tanah amida segera berubah menjadi amonium karbonat. Karena memiliki perubahan tersebut nitrogen mudah hilang tercuci. Pupuk urea juga memiliki sifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
higroskopis, sudah mulai menarik uap air pada kelembaban nisbi 73%. Pengaruh terhadap tanah yaitu bila diberikan pada lahan yang miskin hara akan berubah ke wujud atau bahan awalnya yaitu amonia dan karbon dioksida yang mudah tercuci oleh air hujan atau irigasi dan mudah terbakar sinar matahari. Pengaruhnya bagi tanaman yaitu sangat penting dalam pertumbuhan awal karena pada urea terdapat kandungan N yang tinggi.
ST (Soil Treatment) yang digunakan merupakan pupuk yang diproduksi oleh PT Indmira yaitu SAN PT (Pembenah Tanah). SAN PT adalah produk yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan fisik dan kimia tanah. Kandungannya adalah mineral-mineral. SAN PT berbentuk padat serbuk berwarna cokelat muda. Kegunaannya adalah memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, pemantapan agregat tanah untuk mencegah erosi dan pencemaran, merubah sifat hydrophobic tanah sehingga meningkatkan kapasitas tanah menahan air (water
holding capacity), meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah.
pemberian secara teratur, mampu memperbaiki dan menjaga kelestarian lingkungan hidup (memperbaiki strutur tanah secara fisik dan kimia tanah).
POP yang digunakan adalah SAN (Sari Alam Nusantara). SAN mengandung unsur hara makro, mikro, zat pengatur tumbuh, dan asam organik. SAN berbentuk padat granule berwarna hitam gelap. SAN berfungsi memenuhi kebutuhan unsur tanaman, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman, memperbaiki dan menjaga kelestarian lingkungan hidup lahan pertanian, dan memperbaiki fungsi tanah baik secara fisik, kimia, maupun biologi dengan pemberian secara teratur. Sifat nitrogen (pembawa nitrogen) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. SAN digunakan dalam budidaya tanaman sambung nyawa merupakan produk buatan PT Indmira.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman diberikan zat pengatur tumbuh (ZPT) yaitu POC (Pupuk Organik Cair). POC selain mengandung unsur hara makro dan mikro juga mengandung ZPT sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. POC yang digunakan adalah SNN (Super Natural Nutrition). SNN merupakan pupuk organik cair hasil ekstraksi bahan organik yang berasal dari limbah alam, berlimbah tanaman, dan limbah ternak. SNN dapat digunakan pada tanaman semusim, tahunan, perkebunan, tanaman hias, tambak, dan kolam ikan. SNN mengandung unsur hara makro dan mikro, zat pengatur tumbuh, dan asam-asam organik. SNN berbentuk cairan berwarna cokelat muda. SNN mampu memperbaiki kesuburan tanah sehingga pemupukan menjadi lebih efektif dan lebih ekonomis, serta aman bagi lingkungan. SNN 1 liter memiliki fungsi yang setara dengan 1 ton pupuk kandang. SNN mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) indol acetic acid (IAA) yang dapat memacu tanaman tumbuh lebih baik dan berkualitas sehingga meningkatkan hasil. SNN bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan aroma yang khas, SNN mampu mengurangi serangan hama.
Pelaksanaan pengaplikasian pupuk sudah cukup tepat. Pada saat pengaplikasian pupuk, pekerja menggunakan sarung tangan sehingga lebih aman bagi kesehatan pekerja. Akan tetapi, pupuk yang akan digunakan dicampur terlebih dahulu. Kekurangan pupuk yang dicampur adalah apabila pencampuran tidak merata maka tanaman tidak mendapatkan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Namun cara ini lebih mudah dan cepat untuk diaplikasikan di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
6. Hama dan Penyakit
a. Hama
Hama utama yang menyerang tanaman ini adalah belalang. Hama tersebut beramai-ramai memakan tepian daun sambung nyawa yang masih muda sampai habis dan yang tersisa hanya tulang daun. Serangannya menyebabkan daun bergerigi tidak teratur, berlubang-lubang.
b. Penyakit
Penyakit busuk pangkal batang sambung nyawa dapat menyerang setek. Gejalanya antara lain tanaman tampak layu, batang dan daun menjadi lemas, serta sebagian dari bagian batang bawah dan akar membusuk. Sewaktu tanaman dicabut, banyak akar yang putus dan pada pangkal batang terlihat bercak cokelat. Penyakit busuk pangkal batang ini dapat terjadi karena drainase kurang baik ataupun serangan cendawan.
7. Pengendalian Hama Penyakit
a. Hama
Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan-bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Pengendalian hama pada tanaman sambung nyawa ini yaitu dengan meggunakan insektisida nabati
b. Penyakit
Untuk mengatasi penyakit pada tanaman sambung nyawa ini yaitu dengan cara tanaman yang terserang dicabut keseluruhannya, lalu dibuang dan segera dibakar. Selain itu, sistem drainase pun harus diperbaiki. Sementara tindakan pencegahan dilakukan dengan cara pembrian pupuk kandang atau kompos yang sudah matang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
8. Panen dan Pasca Panen a. Panen
Panen pertama dilakukan saat tanaman berumur sekitar 4 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik atau memangkas daun. Daun yang dipilih adalah daun dewasa, yaitu daun tua yang belum mulai menguning ataupun sampai dengan daun ke-8 sampai ke-10 dari pucuk.
Pada budidaya sambung nyawa dapat dihasilkan 750 kg daun segar setiap kali panen. 750 kg daun segar dapat menghasilkan 50 kg daun kering. Perbandingan bobot daun basah menjadi kering sekitar 15:1. Setiap kilogram daun basah terdapat sekitar 75 lebar daun. Pada masa produktif, panen dilakukan sebulan sekali dengan jumlah daun yang dipetik sebanyak 4-6 lembar per tanaman. Atau rata-rata 5 helai per tanaman dengan berat daun 1-1,5 gram daun segar. Harga sambung nyawa kering ditingkat petani sebesar Rp 40.000,00 rupiah.
b. Pasca Panen
Daun yang dipanen dapat dikonsumsi segar dalam bentuk lalapan atau dibuat urap dan dapat juga disimpan dalam bentuk simplisia. Simplisia dibuat dengan cara mengiris daun dan dijemur selama beberapa hari untuk mengurangi kadar air. Dapat pula dilakukan dengan cara pengeringan pada oven pada suhu 70-800C, selama 5 hari diperoleh simplisia sebesar 4,25 ton/ha dengan kadar air 8%, kadar sari larut dalam etanol sebesar 6%, kadar sari larut dalam air sebesar 30% serta kadar ekstrak etanol sebesar 5,1%. Simplisia daun yang dihasilkan berwarna hijau kecokelatan, berbau harum dan berasa sedikit asam. Simplisia selanjutnya digerus dan diayak. Bagian yang halus selanjutnya disimpan dalam bentuk kapsul dan siap dikonsumsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1) Penyortiran basah dan Pencucian
Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan tanaman dari kotoran atau gulma. Mencuci tanaman yang terdiri dari batang dan daun hingga bersih. Sebaiknya sebanyak 2-3 x. Dan sebaiknya pada bilasan terakhir menggunakan air mengalir agar lebih bersih. Setelah itu ditiriskan agar tidak terlalu banyak mengandung air.
2) Perajangan
Perajangan dilakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yang akan dirajang dengan talenan. Memotong dengan ketebalan 1-2 cm. karena apabila terlalu lembut maka zat aktifnya akan hilang dan apabila terlalu tebal maka proses pengeringan akan terlalu lama. Kemudian menaruhnya kedalam tray.
3) Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. Mengeringkan dengan sinar matahri atau oven dengan suhu 70-800C. simplisia kering dengan ditandai rapuhnya daun bila diremas atau memiliki kadar air 10-12%.
4) Penyortiran Kering
Sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain.
5) Penyimpanan
Setelah bersih, tanaman yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya) dan diberi silica gel sebagai pengawet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user