• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUDIDAYA TANAMAN SAYUR-SAYURAN DALAM

Dalam dokumen PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH PA (Halaman 39-43)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agribussiness Development Station (ADS) adalah kerjasama Taiwan dengan IPB yang dimulai dari tahun 2005. Komoditas yang dikembangkan adalah tanaman organik, yaitu jambu kristal dan berbagai jenis sayuran.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara budi daya tanaman buah-buahan dan sayuran.

II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Tempat dan Waktu

Dilaksanakan di kebun percobaan ICDF Cikarawang pada hari Jumat tanggal 21 November 2014

2.2 Cara Pelaksanan

Mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung melalui sistem survei terhadap penyampai informasi .

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

Terdapat 7 sayuran organik yang dibudidayakan di sini, antara lain : 1. Bayam merah 2. Bayam hijau 3. Kangkung 4. Pokchoy 5. Kailand 6. Selada 7. Cessin

Terdapat bibit sayuran yang harus disemai terlebih dahulu sebelum ditanam, antara lain :

1. Pokchoy 2. Kailand 3. Yessin 4. Selada

Selain itu, terdapat pula bibit sayuran yang dapat langsung ditebarkan di atas tanah, antara lain :

1. Kangkung 2. Bayam merah 3. Bayam hijau

Di Agribussiness Development Station (ADS) ini, selain membudidayakan tanaman organik, juga membudidayakan tanaman non organik, antara lain :

1. Asparagus rebung 2. Lobak ungu 3. Tomat cherry 4. Baby buncis 5. Kucai bunga 6. Terong ungu bulat 7. Terong ungu panjang

8. Labu air

9. Kacang panjang 10. Pare putih

3.2 Pembahasan

Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan perstisida organik, yaitu terbuat dari sekam yang diolah menggunakan alat. Biasanya, 10 karung berisi sekam menghasilkan 1 liter pestisida organik. Di dalam satu karung, berisi 8 kg sekam. Berarti, total untuk membuat 1 liter perstisida membutuhkan 80 kg sekam.

Di dalam Agribussiness Development Station (ADS) ini terdapat enam greenhouse, dua diantaranya untuk melakukan proses nursery sedangkan empat lainnya untuk melakukan proses produksi.

Setiap sayuran organik yang dihasilkan harus memiliki label organik agar dapat dipasarkan dan dapat dibedakan dengan komoditi lain seperti komoditi non organik. Untuk mendapatkan label organik, terlebih dahulu harus mendapatkan sertifikat prima. Sertifikat prima memiliki tiga tingkatan, yaitu tingkat 1, tingkat 2 dan tingkat 3. Sertifikat prima tingkat satu biasanya digunakan untuk persyaratan komoditi organik apabila ingin diimpor ke luar negeri. Sedangkan sertifikat prima tingkat tiga adalah yang paling rendah.

Metode kerjasama dengan petani menggunakan “Metode Telusur Beluk”, dimana survey tanaman yang ditanam petani, ketika petani mengambil tanamannya, akan di cek tanaman tersebut di ambil dari blok mana.

Diantara kesepuluh tanaman non organik yang dibudidayakan di atas, yang memiliki nilai jual yang paling tinggi adalah asparagus. Harga jualnya mulai dari 70.000-80.000 rupiah per kilo nya. Jenis asparagus yang dibudidayakan di sini adalah asparagus rebung. Harga jualnya tinggi dikarenakan lamanya proses panen dari asparagus.

Mengapa asparagus rebung menjadi pilihan jenis yang dibudidayakan? Karena asparagus rebung adalah salah satu jenis yang

dapat dibudidayakan di dataran rendah. Karena biasanya asparagus hanya bisa dibudidayakan di datrana tinggi.

Tomat dan terong ada yang ditanam bersamaan, tetapi yang di panen hanya tomat saja. Tidak bisa di panen keduanya, karena akan mati semuanya, baik terong maupun tomatya. Tomat yang hanya bisa dipanen dikarenakan tomat akarnya lebih tahan terhadap terong.

Biasanya petani mengambil hasil panen tergantung kuota yang ditetapkan, kuota dihitung dengan memperkirakan permintaan pasar. Perhitungan dan perkiraan tersebut kadang tidak tepat karena seringkali ada perubahan pada lapangan. Terkadang permintaan melebihi kuota atau sebaliknya.

Sayuran terbagi atas dua kategori, yaitu sayuran buah dan sayuran daun. Untuk sayuran buahm masa panen hanya membutuhkan waktu 1,5 bulan. Sedangkan untuk sayuran daun, masa panennya lebih singkat yaitu hanya membutuhkan waktu satu bulan.

Komoditas jambu yang dikembangkan di Agribussiness Development Station (ADS) terdapat dua jenis. Seperti yang dijelaskan di awal, yaitu jambu kristal dan jambu mutiara. Permintaan akan kedua komoditas tersebut seimbang.Untuk jambu mutiara, rasanya lebih manis dikarenakan banyaknya biji di dalamnya. Namun, biji yang dimiliki oleh jambu mutiara ini dapat dikunya karena teksturmya yang lembut.

Sedangkan untuk komoditi jambu kristal,tidak semanis jambu mutiara dikarenakan tidak adanya biji di dalamnya. Kemudian teksturnya lebih crunchy atau krispi. Banyak tidaknya biji dapat mempengaruhi manis tidaknya rasa jambu dikarenakan biji adalah bakal buah, dimana di dalamnya banyak mengandung nutrisi. Sehingga daginng buah yang berada disekitar biji akan terasa lebih manis.

Terdapat dua metode perbanyakan, yaitu sambung pucuk dan cangkok. Metode sambung pucuk membutuhkan waktu sekitar 7-8 bulan yang kedua adalah metode cangkok yang membutuhkan waktu lebih singkat yaitu 4-5 bulan. Cangkok lebih cepat berbuah karena akarnya

serabut sehingga banyak menyerap unsur hara. Sedangkan sambung pucuk memiliki akar tunggang yang akan lebih tahan terhadap cuaca kering.

Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan perebahan dan pemangkasan. Perebahan dilakukan dengan tujuan untuk merangsang munculnya tunas muda. Sedangkan pemangkasan dimaksudkan untuk memudahkan pada saat panen.

Untuk jambu kristal terdapat dua musim dalam satu tahun, yang pertama adalah musim raya yang terjadi pada bulan Januari sampai dengan Maret. Dan musim lainnya adalah musim sedikit yang terjadi pada bulan Juli sampai dengan bulan September.

Jambu mutiara lebih mudah dalam hal perawatannya apabila dibandingkan dengan jambu kristal. Maka, apabila jambu kristal dan jambu mutiara diberikan perawatan dengan cara yang sama maka jambu mutiara akan menghasilkan produksi yang lebih banyak.

Pada Agribussiness Development Station (ADS) juga terdapat packing house, apabila kita memasuki ruangan tersebut maka di sebelah kanan adalah tempat pengolahan tanaman organik dan di sebelah kirinya terdapat tempat pengolahan tanaman non organik.

IV. KESIMPULAN

Agribussiness Development Station (ADS) adalah kerjasama Taiwan dengan IPB yang dimulai dari tahun 2005. Komoditas yang dikembangkan adalah tanaman organik, yaitu jambu kristal dan berbagai jenis sayuran.

Dalam dokumen PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH PA (Halaman 39-43)

Dokumen terkait