• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Petani Responden

5.1.2 Pendidikan Responden

Pendidikan memiliki makna yang menumbuhkan dinamika orang, mengantarkan orang untuk menjadi moderen (mampu menguasai lingkungan dan dunianya). Pendidikan yang ditempuh seseorang yang baik secara formal dan non formal akan sangat mempengaruhi pengetahuan, keterampilan dan sikap orang tersebut. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia dan merupakan perubah utama dari kualitas sumber daya manusia.

Makin meningkat pendidikan seseorang, maka kualitas kerjanya juga meningkat.

Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemauan, membuka fikiran serta menerima hal – hal baru dan cara berfikir ilmiah. Petani yang relatif lebih cepat dalam menerapkan hal – hal baru umumnya adalah petani

35 yang pendidikannya lebih tinggi dari masyarakat di sekitarnya, pandai dan pengetahuannya luas.

Tingkat pendidikan petani responden di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar yang menjadi aspek karakteristik dalam mengkaji inovasi petani terhadap budidaya tomat dengan menggunakan mulsa dalam meningkatkan kualitas produksi tomat bervariasi mulai dari tingkat pendidikan Sekolah Dasar sampai tingkat pendidikan menjadi Sarjana.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka jumlah dan persentase responden di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar berdasarkan tingkat pendidikan, secara rinci disajikan dalam tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar 2015

No Pendidikan Jumlah ( Orang ) Persentase %

1 SD 18 45

2 SMP 8 20

3 SMA 14 35

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling tinggi adalah SD sebanyak 18 orang atau 45%, dan tingkat pendidikan responden yang paling rendah adalah SMP sebanyak 8 orang atau 20%. Data tersebut menggambarkan bahwa tingkat pendidikan terbesar adalah responden yang tamat Sekolah Dasar, sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi motivasi mereka dalam meningkatkan pengetahuan, karena dalam dunia pertanian, telah berkembang pendidikan informal melalui penyuluhan yang setiap saat

36 memotivasi, memfasilitasi dan merangsang pengetahuan petani dengan inovasi budidaya tomat dengan menggunakan mulsa plastik hitan perak.

5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Responden

Keluarga adalah orang yang tinggal dalam satu rumah ataupun diluar rumah dan menjadi tanggungan dari kepala keluarga. Tanggungan keluarga terdiri dari istri, anak, famili, dan keluarga lainnya yang ikut menumpang dalam satu keluarga dimana besarnya tanggungan keluarga akan mempengaruhi beban hidup keluarga dan dapat menjadi sumber tenaga kerja keluarga.

tanggungan keluarga pada tiap responden dapat memberikan nilai tambah karena tanggungan keluarga merupakan sumber daya manusia yang digunakan untuk melaksanakan usahanya. Untuk mengetahui jumlah tanggungan keluarga responden dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, 2015

No Tanggungan keluarga Jumlah ( Orang ) Persentase %

1 1 – 2 16 40

2 3 – 4 19 47,5

3 5 – 6 5 12,5

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga responden tertinggi 3 – 4 yaitu sebanyak 19 orang atau 47,5% dan jumlah tanggungan keluarga responden terendah 5 – 6 yaitu sebanyak 5 orang atau 12,5%. Keadaan demikian sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga dan untuk peningkatan produksi dalam memenuhi kebutuhannya.

37 5.1.4 Pengalaman Berusahatani Responden

Pengalaman usaha juga merupakan salah satu unsur yang menunjang peningkatan produktivitas masyarakat. Dengan pendidikan dan penyuluhan yang memadai serta ditunjang pengalaman yang cukup, maka seseorang akan lebih kreatif dalam mengelola usahanya.

Pengalaman dapat dilihat dari lamanya seseorang melakukan kegiatan usahatani. Semakin lama seseorang bekerja pada kegiatan tersebut semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pengalaman petani cukup bervariasi, namun secara keseluruhan cukup berpengalaman, karena pada umumnya pengalaman responden berkisar antara 10 - 34 tahun, untuk mengetahui tingkat pengalaman responden dalam menggunakan mulsa plastik hitam perak dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, 2015

No Pengalaman Usaha Tani Jumlah ( Orang ) Persentase %

1 10 – 18 19 47,5

2 19 – 27 14 35

3 27 – 34 7 17,5

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Tabel 10 menunjukkan pengalaman responden yang tertinggi antara 10 – 18 tahun sebanyak 19 orang atau 47,5% dan terendah 27 – 34 tahun sebanyak 7 orang atau 17,5%. Pengalaman petani dalam Hal ini menunjukkan bahwa responden cukup berpengalaman dalam mengelola atau membudidayakan tomat

38 sehingga tidak menjadi hambatan bagi mereka dalam menggunakan mulsa plastik hitam perak pada tanaman tomat.

5.1.5 Luas Lahan Responden

Lahan merupakan faktor produksi, dimana luas lahan akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan. Petani yang mememilki lahan luas akan memperolah hasil produksi yang besar, tetapi tidak menjamin bahwa lahan tersebut lebih produktif dalam memberikan hasil dibandingkan dengan luas lahan yang sempit. Untuk mengetahui luas rata – rata luas lahan petani responden di Desa Boddia Kecamatan galesong Kabupaten Takalar dapat di lihat pada tabel 11.

Tabel 11.Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan Usahatani di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, 2015.

No Luas laha ( Ha ) Jumlah ( orang ) Persentase %

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Tabel 11 menunjukkan bahwa luas lahan petani tomat ( responden ) yang terbanyak antara 0,25 – 0,43 hektar sebanyak 24 orang atau 60% dan luas terendah yaitu 0,82 – 1,00 hektar sebanyak 6 orang atau 15%.

5.2 Teknologi Budidaya Tomat Menggunakan Mulsa Plastik Perak Hitam di Desa Boddia

39 Petani di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar sejak dahulu menanam atau membudidayakan tanaman tomat petani responden biasanya menanam tomat pada bulan Juli, adapun benih yang diperoleh dari hasil pembelian sendiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah.

Tanaman tomat akan tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi jika cara menanam dan dipelihara baik dan benar. Adapun kegiatan yang dapat menunjang selama penanaman dan pemeliharaan tomat dapat meliputi penyiapan benih, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pencegahan hama dan penyakit, penggunaan mulsa plastik perak hitam sampai dengan hasil produksi panen, adapun pengolahan panen yaitu dengan cara dipetik langsung.

Berdasarkan observasi dan wawancara maka diperoleh informasi tentang hambatan atau kendala yang sering dialami petani selama ini adalah terdapatnya beberapa penyakit hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat petani responden di Desa Boddia adalah hama kutu daun (Aphis sp.), sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah busuk daun dengan cara melakukan penyemprotan pestisida.

a. Penyiapan benih

Pada penyiapan benih yang dilakukan oleh petani yang berada di Desa Boddia yaitu ditempatkan pada wadah yang berisikan air hangat, benih yang telah direndam ditanam dengan menggunakan polibag yang berdiameter 10 cm yang telah diisi media campuran tanah dan pupuk kandang ayam, pembibitan ini dilakukan selama 14 hari setelah disemaikan dimana jumlah daun 4 - 5 helai.

40 b. Pengolahan Lahan

Pengelohan tanah yang dilakukan oleh petani Boddia memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit disemaikan hingga dapat dipindahkan kekebun dengan lamanya proses pengolahan tanah sampai siap tanam. Dalam pengelolaan lahan petani melakukannya secara berulang kali selama melakukan pengelolaan lahan dimana memberikan pupuk kandang sebagai bahan dasar, pemberian pupuk ini bertujuan untuk menambah zat – zat hara dalam tanah dan memperbaiki struktur tanah. Pembuatan Bedengan, dalam pembuatan bedengan yang dilakukan oleh petani yang berada di Desa Boddia, jumlahnya berkisar antara 13 bedengan, panjang yang dimiliki bedengan 12 meter dan lebar 1 meter, jarak antara bedengan satu dengan lainnya yaitu 70 cm.

c. Penanaman

Pada penanaman tomat dilakukan pada awal bulan Juni, dimana musim penanaman yaitu musim kemarau. penanaman dilakukan apabila bibit sudah cukup kuat bisa dipindahkan ke lahan tanam setelah di semaikan selama 14 hari atau helai daunnya berjumlah 4 – 5 helai, jarak tanamnya 50 cm untuk jarak antar lubang dan 70 cm untuk jarak barisan.

d. Pemeliharaan

Pada pemeliharaan tanaman tomat petani melakukan perawatan, terdiri dari membersihkan rumput – rumput liar yang akan tumbuh, memberi air bila kekeringan, dan memasang ajir dan bambu agar tanaman tidak roboh, sampai memberantas hama dan penyakit sebelum terlambat. Pemupukan, Dalam pembuatan media tanam, petani memberikan pupuk kandang sebagai bahan dasar.

41 Pemberian pupuk dasar ini bertujuan untuk menambah zat – zat hara dalam tanah dan memperbaiki struktur tanah, setelah pemeberian pupuk dasar pada minggu kedua pupuk buatan seperti pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1, pemupukan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan pada tanaman tomat.

Perlindungan hama dan penyakit Perlindungan tanaman yang dilakukan desa boddia yaitu dengan cara melakukan penyemprotan pestisida dan fungisida agar hama dan penyakit tidak kembang biak pada tanaman tomat. Hama yang terdapat pada tanaman tomat yaitu kutu daun dan ulat buah cara pengendalian yang dilakukan yaitu penyemprotan dan pemungutan secara manual yang dilakukan oleh petani dan penyakit yang menyerang pada tanaman tomat yaitu busuk daun.

e. Penggunaan Mulsa Budidaya Tomat

Penggunaan mulsa plastik perak hitam dimana panjang keselurahan yang digunakan 156 meter dengan jumlah bedengan 13, kegunaaan mulsa plastik perak hitam antara lain dapat mempercepat tanaman berproduksi, meningkatkan hasil per satuan luas, efisien dalam penggunaan pupuk dan air, mengurangi erosi akibat hujan dan angin, mengurangi serangan hama dan penyakit tanaman, menghambat pertumbuhan gulma, mencegah pemadatan tanah dan mempunyai kesempatan untuk menanam pada bedengan yang sama lebih dari satu kali. Tanaman kekurangan air dapat menyebabkan kematian, sebaliknya kelebihan air dapat menyebabkan kerusakan pada perakaran tanaman, disebabkan kurangnya udara pada tanah yang tergenang. Untuk mengendalikan pengua pan air maka penggunaan mulsa merupakan bahan yang potensial untuk mempertahankan suhu, kelembaban tanah, kandungan bahan organik, mengurangi jumlah dan kecepatan

42 aliran permukaan, meningkatkan penyerapan air dan mengendalikan pertumbuhan gulma. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan mulsa pada budidaya tomat f. Panen

Pemanengan yang dilakukan petani pada umur 60 – 90 hari setelah ditanam, pemanengan dilakukan secara bertahap pada umur 60 hari petani desa boddia melakukan pemanengan pertama dan pada umur 85 hari dilakukan pemanengan kedua. Pada buah yang telah masak biasa dicirikan warna kulit berubah kekuningan atau kemerahan. Produksi yang dihasilkan yaitu sebesar 1040 kg dengan luas 322 meter di bandingkan dengan hasil produksi tahun lalu dengan produksi yaitu 780 kg dengan luas yang sama denga ini kita bisa membandingkan hasil produksi tahun ini lebih meningkat dengan tahun yang lalu.

Tingkat petani terhadap teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa plastik perak hitam di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel 12.

43 Tabel 12. Hasil responden terhadap teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa plastik perak hitam di Desa Boddia kecamatan Galesong kabupaten Takalar 2015

5 Penggunaan mulsa platik perak

hitam 2,76 Tinggi

6 Panen 2,49 Tinggi

Jumlah 15,39

Rata – rata 2,56 Tinggi

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 12 diatas menunjukkan bahwa teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa plastik perak hitam dalam peningkatan produksi termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 2,56 dari persiapan bienh sampai panen. Dapat dilihat dari persiapan benih yang dikategorikan sedang dengan nilai 2,10 dimana yang didapatkan petani dari hasil pembelian sendiri tanpa mendapatkan bantuan bibit unggul dari pemerintah. Serta penggunaan mulsa plastik perak hitam yang dikategorikan tinggi dengan nilai 2,76 dimana petani sudah mengetahui pemahaman tentang penggunaan serta keuntungan dalam budidaya tomat menggunakan mulsa plastik perak hitam. Hasil produksi meningkat karna hasil panen yang dihasilkan tinggi dengan nilai 2,49 dengan produksi yang didapat 1040 kg.

44 V. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa plastik perak hitam termasuk dalam peningkatan produksi dikategori tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 2,56 dari penyiapan benih sampai panen. Dapat dilihat dari persiapan benih yang dikategorikan sedang dengan nilai 2,10 yang didapatkan petani dari hasil pembelian sendiri tanpa mendapatkan bantuan bibit unggul dari pemerintah.

Serta penggunaan mulsa plastik perak hitam yang dikategorikan tinggi dengan nilai 2,76 dimana petani sudah mengetahui pemahaman tentang penggunaan serta keuntungan dalam budidaya tomat menggunakan mulsa plastik perak hitam. Hasil produksi meningkat karna hasil panen yang dihasilkan tinggi dengan dengan nilai 2,49 dengan produksi yang didapat 1040 kg.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan sesuai hasil penelitian adalah sebagai berikut

1. Meskipun teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa plastik perak hitam petani dalam penelitian ini tergolong tinggi, namun penulis menyarankan agar petani dapat terus menggunakan mulsa plastik hitam perak agar bisa meningkatkan kulialitas produksi menjadi lebih baik lagi.

2. Peran pemerintah melaui instansi terkait dalam mendukung petani untuk lebih banyak lagi yang menggunakan mulsa plastik hitam perak sangat dibutuhkan petani yaitu dengan memperbanyak kegiatan – kegiatan yang melibatkan petani.

DAFTAR PUSTAKA

Agra, S. W., 2010. Ringkasan Reaktor Kimia. Gajah Mada, Yogyakarta.

Bulu, Y.G., S.S. 2009. Pengaruh Modal Sosial dan Ketersediaan Informasi Inovasi Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi Jagung di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

BPS (Badan Pusat Satistik). 2014. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tomat. http://www.bps.go.id.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar – dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.

Harist, A. 2000. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hartati, S. 2002. Penampilan Genotipe Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Hasil Mutasi Buatan Pada Kondisi Optimal. Jakarta

Hendra. 2001. Mengenal Budidaya Tanaman Tomat. Jakarta. Agromedia Pustaka.

Ibrahim, J.T. 2003. Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Banyumedia Publishing. Malang.

Irianto, A. 2003. Mikrobiologi Lingkunga. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

Lakitan, B. 2002. Hortikultura : Teori, Budiday, dan Pasca Panen. Jakarta. Raja Grafindo Persada

Listriani, 2005. Panduang Lengkap Budidaya Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta Nasution, Z. 2004. Komunikasi Pembangunan Pengenalan Teori dan

Penerapannya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nurtika, N. 2002. Budidaya Tanaman Tomat. Dalam teknologi produksi tomat.

Balitsa

Noor juliansyah. 2011. Metode Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya ilmiah. Kencana. Jakarta.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Jakarta . Agromedia Pustaka

Siswo, 2005. Teknologi Produksi Tomat. Kanisius. Jakarta.

Sugiyono, 2010. Metodologi Penelitian Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung

Purwati dan Khairunisa, 2007. Budidaya Tomat Dataran Rendah. Jakarta.

Penebar Swadaya

Tugiono. 2005, Bertanam Tomat, Penebar Swadaya. Jakarta

Wardjito. 2001. Pengaruh penggunaan mulsa terhadap pertumbuhan dan produksi Zuchini (Cucurbitae pepo. L).

Wiryanta. 2002. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta

43

LAMPIRAN

Lampiran 1 kuesioner penelitian I. Idemtitas Responden

a. Nomor responden :

b. Nama lengkap :

c. Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan

d. Umur :

e. Pendidikan :

f. Tanggungan keluarga : g. Pengalaman Berusahatani :

h. Luas lahan :

II. Teknologi Budidaya Tomat A. Penyiapan benih

1. Dalam penyiapan benih, apakah bapak menggunakan varietas bibit unggul ?

a. ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang - kadang 2

2. Apakah bapak mengetahui ciri – ciri varietas bibit unggul ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

3. Apakah bapak pernah mendapatkan bantuan benih ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

44 B. Pengolahan Lahan

1. Apakah bapak menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasar ?

a. Ya 3 c. Tidak `1

b. Kadang – kadang 2

2. Apakah bapak menggemburkan tanah sebelum dibuat bedengan ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

3. Selama pengolahan lahan , apakah panjang bedengan bapak 12x1 meter ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang - kadang 2

4. Setelah dibuat bedengan, apakah didiamkan terlebih dahulu sebelum pemasangan mulsa ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang - kadang 2 C. Penanaman

1. Apakah dalam penanaman, bapak melakukan secara langsung atau setelah disemaikan ?

3. Selama penanaman, apakah ada teknik penanaman yang dilakukan ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

45 D. Pemeliharaan

1. Apakah bapak melakukan pencabutan rumput atau gulma pada tanaman tomat

?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang - kadang 2

2. Apakah bapak menggunakan pestisida untuk penyemprotan hama ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

3. Selama pemeliharaan, apakah bapak melakukan pemupukan susulan pada tanaman tomat ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang- kadang 2

E. Penggunaan mulsa plastik perak hitam

1. Apakah dengan mengunakan mulsa, bapak dapat menanggulangi gulma ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

2. Apaka dengan menggunakan mulsa plastik perak hitam kesuburan tanah tetap terjaga ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kandang – kadang 2

3. Apakah dengan menggunakan mulsa, bapak mengalami peningkatan produksi pada tanaman tomat ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang 2

46 F. Panen

1. Apakah selama panen , bapak melakukan secara bertahap ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

2. selama panen, apakah ada teknik tertentu yang digunakan ?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kandang – kadang 2

3. Apakah terdapat perbedaan hasil produksi yang menggunakan mulsa dan tidak

?

a. Ya 3 c. Tidak 1

b. Kadang – kadang 2

47 Lampiran 2 : Peta Lokasi Desa Boddia

Gambar 1. Peta lokasi penelitian di desa boddia dusun boddia kecamatan galesong kabupaten takalar.

Lokasi penelitian dusun boddia

48 Lampiran 3. Identitas Petani Responden di Desa Boddia Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar, 2015

49

34 Dg gading 43 SD 2 23 0,52

35 J dg pamatte 46 SD 6 27 1,00

36 Dg parate 50 SD 5 29 0,55

37 Mattawang 53 SD 6 34 1,00

38 Dg lurang 48 SD 4 28 0,52

39 Muhtar dg nai 47 SMP 3 25 0,44

40 R dg nanrang 38 SMA 2 12 0,40

50 Lampiran 4 : teknolgi budidaya tomat dengan menggunakan mulsa plastik perak hitam di Desa Boddia Kecamatan Galoesong Kabupaten 2015

Teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa platik perak hitam

No Nama

Responden

Persiapan benih Pengolahan tanah penanaman

1 2 3 1 2 3 1 2 3

51

No Nama

responden 1 2 3 1 2 3 1 2 3

38 Dg lurang 3 2 2 3 1 2 3 2 3

39 Muhtar dg nai 3 3 3 3 2 3 2 3 2

40 R dg nanrang 2 2 1 3 3 3 3 3 2

Jumlah 103 87 63 120 69 104 98 91 101

Rata – rata 2,57 2,17 1,57 3,00 1,72 2,60 2,45 2,27 2,52

Nilai rata - rata 2,10 2,44 2,41

Kategori T S R T S R T S R

Keterangan :

Tinggi : 2,34 – 300 Sedang :1,67 – 2,33 Rendah :1,00 – 1,66

52 Lampiran 5 : teknolgi budidaya tomat dengan menggunakan mulsa plastik perak hitam di Desa Boddia Kecamatan Galoesong Kabupaten 2015

Teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa platik perak hitam

No Nama

responden

Pemeliharaan Mulsa plastik perak

hitam panen

53

No Nama

responden 1 2 3 1 2 3 1 2 3

37 Mattawang 2 2 3 3 3 3 3 2 3

38 Dg lurang 3 3 3 3 2 3 3 1 3

39 Muhtar dg nai 2 3 3 3 3 3 3 3 2

40 R dg nanrang 3 3 3 3 2 3 3 2 3

Jumlah 101 116 117 107 105 120 103 96 101

Rata – rata 2,52 2,90 2,92 2,67 2,62 3,00 2,57 2,40 2,52

Nilai rata - rata 2,78 2,76 2,49

Kategori T T T T T T T T T

Keterangan :

Tinggi : 2,34 – 300 Sedang :1,67 – 2,33 Rendah :1,00 – 1,66

54 Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2. Wawancara dengan responden

Gambar 3 .Pembuatan bedengan

55 Gambar 4. Penggunaan mulsa jarak tanam 50 x 70 cm

Gambar 5. Penanaman tomat

56 Gambar 6. Budidaya tomat berumur 45 hari

Gambar 7. Pemeliharaan Tomat dengan membersihkan gulma pada tanaman

57 Gambar 8. Variestas Tomat Larisa F1

48 Lampiran 3. Identitas Petani Responden di Desa Boddia Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar, 2015

49

34 Dg gading 43 SD 2 23 0,52

35 J dg pamatte 46 SD 6 27 1,00

36 Dg parate 50 SD 5 29 0,55

37 Mattawang 53 SD 6 34 1,00

38 Dg lurang 48 SD 4 28 0,52

39 Muhtar dg nai 47 SMP 3 25 0,44

40 R dg nanrang 38 SMA 2 12 0,40

50 Lampiran 4 : teknolgi budidaya tomat dengan menggunakan mulsa plastik perak hitam di Desa Boddia Kecamatan Galoesong Kabupaten 2015

Teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa platik perak hitam

No Nama

Responden

Persiapan benih Pengolahan tanah penanaman

1 2 3 1 2 3 1 2 3

51

No Nama

responden 1 2 3 1 2 3 1 2 3

38 Dg lurang 3 2 2 3 1 2 3 2 3

39 Muhtar dg nai 3 3 3 3 2 3 2 3 2

40 R dg nanrang 2 2 1 3 3 3 3 3 2

Jumlah 103 87 63 120 69 104 98 91 101

Rata – rata 2,57 2,17 1,57 3,00 1,72 2,60 2,45 2,27 2,52

Nilai rata - rata 2,10 2,44 2,41

Kategori T S R T S R T S R

Keterangan :

Tinggi : 2,34 – 300 Sedang :1,67 – 2,33 Rendah :1,00 – 1,66

52 Lampiran 5 : teknolgi budidaya tomat dengan menggunakan mulsa plastik perak hitam di Desa Boddia Kecamatan Galoesong Kabupaten 2015

Teknologi budidaya tomat menggunakan mulsa platik perak hitam

No Nama

responden

Pemeliharaan Mulsa plastik perak

hitam panen

53

No Nama

responden 1 2 3 1 2 3 1 2 3

37 Mattawang 2 2 3 3 3 3 3 2 3

38 Dg lurang 3 3 3 3 2 3 3 1 3

39 Muhtar dg nai 2 3 3 3 3 3 3 3 2

40 R dg nanrang 3 3 3 3 2 3 3 2 3

Jumlah 101 116 117 107 105 120 103 96 101

Rata – rata 2,52 2,90 2,92 2,67 2,62 3,00 2,57 2,40 2,52

Nilai rata - rata 2,78 2,76 2,49

Kategori T T T T T T T T T

Keterangan :

Tinggi : 2,34 – 300 Sedang :1,67 – 2,33 Rendah :1,00 – 1,66

54 Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2. Wawancara dengan responden

Gambar 3 .Pembuatan bedengan

55 Gambar 4. Penggunaan mulsa jarak tanam 50 x 70 cm

Gambar 5. Penanaman tomat

56 Gambar 6. Budidaya tomat berumur 45 hari

Gambar 7. Pemeliharaan Tomat dengan membersihkan gulma pada tanaman

57 Gambar 8. Variestas Tomat Larisa F1

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di ujung pandang pada tanggal 09 januari 1991. Anak ke dua dari tiga bersaudara dan merupakan buah kasih sayang dari pasangan Ayahanda Rusli.R dan Ibu Kartini. Penulis menempuh pendidikan dasar di SDI Talaborong Kabupaten Gowa dan tamat pada tahun 2002.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bajeng Kabupaten Gowa dan tamat pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Galesong Utara Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2008, Penulis fakum selama 3 tahun kemudian pada tahun 2011, penulis lulus seleksi sebagai mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Selama kuliah penulis pernah ikut serta menjadi pengurus di Himpunan Mahasiswa Jurusan ( HMJ ) Agribisnis anggota periode 2013 – 2014. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi ini dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian yaitu menulis skripsi yang berjudul Teknologi Budidaya Tomat Dengan Menggunakan Mulsa Plastik Perak Hitam di Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

Dokumen terkait