Sistem otomatisasi akan membantu mengontrol, memonitor, dan mengelola sistem energi dalam bangunan secara otomatis dan memberikan informasi real-time atau dapat tersambung secara online. Informasi real-time dapat membantu staf teknis untuk memberikan respon yang lebih cepat terhadap kebutuhan perbaikan atau pemeriksaan yang lebih detail di lapangan sehingga dapat mencegah kebocoran energi yang lebih lama. Sedangkan informasi dan pengaturan online dapat membantu staf teknis hotel anda untuk tetap memiliki akses kontrol terhadap sistem energi di hotel tanpa harus berada di dekat lokasi peralatan atau hotel.
Perlu diingat bahwa sistem otomatisasi akan lebih efektif jika penerapannya dibarengi dengan pemasangan sub-metering guna mendapatkan data konsumsi energi yang lebih akurat dan mendukung
untuk melakukan review energi. Misalnya
pemasangan sub-metering untuk penggunaan listrik di tiap lantai bangunan, atau ditiap ruangan meeting/ conference, sub-metering untuk dapur, dll.
Sebesar 8% energi terbuang tiap tahunnya tanpa program pengawasan dan pemeliharan. Sebesar 12% energi terbuang tiap tahunnya tanpa sistem pengaturan dan kontrol.
Kaitan Sistem Otomatisasi Bangunan Gedung Dengan Pemakaian Energi
Sistem otomatisasi dalam bangunan gedung dapat digunakan untuk mengelola hampir semua sistem dalam bangunan yang menggunakan/mengonsumsi energi. Dengan kata lain, hotel yang mengaplikasikan sistem ini dapat mengatur dan mengendalikan operasional sistem pengguna energi di hotelnya secara lebih mudah, cepat, dan praktis sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mendukung rencana/program penghematan energi yang telah didesain oleh tim energi atau jajaran manajemen hotel.
Gambaran fungsi kontrol dan monitoring untuk tiap sistem di bangunan: Sistem Pendingin Udara Sistem Pencahayaan
Tingkat Hunian Alarm dan Keamanan
Penggunaan Otomatisasi Sistem Fungsi kontrol Fungsi monitoring
Fungsi kontrol Fungsi Kontrol: occupied, morning warm-up, night- time setback mode Fungsi monitoring Contoh Aplikasi • Occupancy/ motor sensor • Photosensor • timer • Temperature sensor • Web interface • Occupancy sensor Memberi peringatan mengenai: • Ketidaksesuaian temperatur (dalam ruangan atau peralatan) • Sensor kimia dalam HVAC • Sensor CO2 dalam
AHU
• Sensor kebocoran refrigerant
Penghematan Timer: sampai 40%
Photosensor: sampai 20%
Occupancy sensor: sampai 40%
Dimmer: sampai 20%
BAS dapat digunakan untuk mengontrol:
HVAC Chiller Boiler
Air Handling Unit (AHU) Fan Coil Unit (FCU) Heat Pump Unit (HPU) Variable Air Volume box (VAV) Lighting
Power monitoring Security
CCTV
Fire alarm system Elevator/escalator
Bagaimana cara kerja sistem otomatisasi dalam bangunan gedung?
Pada prinsipnya, sistem otomatisasi akan membaca input (berupa informasi yang terdeteksi oleh sensor yang dipasang pada peralatan), kemudian mengirimkan sinyal/perintah kepada peralatan tersebut untuk pekerjaan atau pengaturan tertentu. 1. Input, berasal dari sensor atau peralatan baik
analog (biasanya digunakan untuk pengukuran yang beragam, misalnya suhu, kelembaban, tekanan) maupun digital (biasanya digunakan untuk mengontrol kerja saklar – on/off, misalnya saklar arus, saklar aliran udara, dll).
2. Processor/logic system, memproses informasi tersebut berdasarkan algoritma kontrol sesuai yang diprogramkan untuk kemudian merespon melalui sinyal output bilamana dibutuhkan. 3. Output, perubahan atau kerja yang dilakukan
oleh peralatan tersebut berdasarkan perintah yang diberikan oleh processor dalam sistem.
Manfaat Penggunaan Sistem Automasi dalam Manajemen Pengelolaan Energi di Bangunan:
1. Energy savings 2. Environmental impact 3. Improved security
4. Save on the costs of building maintenance 5. Operator convenience
6. Lowers utility costs 7. Enhances property value
8. Memberi akses kemudahan untuk melakukan review energi dengan ketersediaan data yang lengkap dan akurat.
Komponen apa saja yang diperlukan dalam sistem
otomatisasi? Konsultasikanlah kebutuhan
sistem otomatisasi Hotel Anda kepada konsultan atau kepada supplier yang akan membantu Anda.
Biaya investasi pemasangan sistem ini sangat bervariasi tergantung pada banyaknya sistem dan peralatan yang akan dikontrol secara otomatis.
Alternatif Penghematan Energi dengan Aplikasi Sistem BAS/BEMS
Saat ini, sebagian besar hotel di Indonesia (terutama 30 hotel partner program Hotel Energy Benchmarking and Strategic Energy Management), belum memiliki sistem BAS/BEMS, sehingga kontrol dan monitoring terhadap seluruh sistem pengguna energinya dilakukan secara manual. Pertimbangan untuk menggunakan atau mengeisienkan sistem ini dapat dilakukan:
1. Jika hotel Anda belum memiliki BAS/BEMS
• Aplikasi BAS/BEMS dapat mulai diterapkan pada sistem tata udara (chiller) sebagai langkah awal, mengingat sistem ini mengkonsumsi
energi paling besar dibandingkan sistem lainnya.
• Perlu dikonsultasikan kepada supplier, apakah Anda memerlukan
sistem BAS/BEMS untuk fungsi monitoring saja atau termasuk fungsi kontrol juga. Tak jarang ditemui sistem BAS terpasang untuk dua fungsi tersebut, namun aplikasi dilapangan hanya dimanfaatkan untuk fungsi monitoring.
• Jika jajaran manajemen memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penghematan energi, atau jika alokasi dana untuk penghematan energi cukup besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengaplikasikan sistem ini pada semua sistem.
• Pastikan bahwa supplier sistem tersebut akan bertanggung jawab
terhadap perawatan dan kalibrasi sistem yang telah terpasang, untuk memastikan berfungsinya sistem secara baik.
• Salah satu kunci utama sistem BAS/BEMS adalah lisensi software
yang dipakai. Perlu dipastikan bahwa software tersebut dapat dipakai dalam jangka panjang (biasanya dalam 5 tahun), atau pastikan bahwa lisensi software tersebut dapat diperpanjang, di-upgrade, atau disesuaikan dengan teknologi di masa depan
2. Jika hotel Anda sudah memiliki BAS/BEMS
• Pastikan bahwa parameter/indikator yang ditunjukkan pada sistem
monitoring menunjukkan angka yang benar (masuk akal). Sering ditemui alat yang telah dipasang tidak menunjukkan angka yang sebenarnya karena tidak mendapatkan perawatan yang baik secara rutin, atau perlu dikalibrasi
• Jika peralatan/komponen sistem BAS/BEMS Anda ada yang rusak,
segera tanyakan kepada supplier untuk penggantiannya. Tidak jarang, teknologi sistem ini berkembang sangat cepat sehingga spare-part
teknologi yang sebelumnya sudah tidak beredar lagi di pasaran.
• Pastikan bahwa supplier memberikan training kepada tim engineering
yang bertanggung jawab melakukan monitoring dan kontrol dengan menggunakan sistem BAS/BEMS yang sudah ada
• Periksa kembali apakah sistem yang terpasang dapat digunakan
untuk sistem kontrol atau hanya sistem monitoring. Jika sistem dapat digunakan untuk sistem kontrol, tetapi penggunaan saat ini masih terbatas pada sistem monitoring, konsultasikan kembali kepada supplier untuk mengaktivasi dan menggunakan fungsi kontrol tersebut sehingga eisiensi penggunaan energi dapat diperoleh secara maksimal.
Investasi Program Penghematan Energi dengan Sistem BAS/BEMS
Hubungi supplier sistem ini untuk melakukan survei dan analisa kebutuhan sistem yang sesuai dengan arsitektur sistem yang telah ada di hotel Anda. Kisaran investasi dapat berbeda-beda tergantung sistem hotel Anda, namun untuk sistem chiller sendiri diperkirakan investasi sebesar Rp 1,5 – 2 milyar.
-
9
7
-
Instalasi Building Automation System (BAS) Memberi Kemudahan dalam
Monitoring Kinerja Peralatan.
Mandarin Oriental, 2007-2009. Salah satu hotel Bintang 5 di Jakarta, yang mulai beroperasi sejak tahun 1978 ini sempat menutup operasinya selama 2 tahun (2007-2009) untuk keperluan renovasi total. Renovasi tersebut mencakup renovasi peralatan s.d. interior kamar dan public area dengan menggunakan peralatan ter-up-to-date dengan memperhatikan dampak lingkungan. Dalam renovasi tersebut, salah satu inovasi yang diterapkan dan terkait dengan penggunaan energi adalah dipasangnya sistem otomatisasi gedung (BAS-Building Automation System).
Sistem otomatisasi gedung di Hotel Mandarin Oriental didesain untuk menyediakan informasi dan kemampuan berupa:
1. Feature umum: Schedule start / stop, Variable Speed Drive (VSD) control, Motorize Valve Position, Temperature chilled water / duct supply/return. Kelengkapan lain yang disajikan pada sistem ini adalah tersedianya informasi tentang:
a. O2/ O2 sensor (PPM). Feature ini menyediakan data tentang tekanan (Pascal) dan kondisi masing-masing sensor (PPM) –(9,10)
b. Pengaturan jumlah fresh air yang masuk ke dalam sistem tata udara gedung (6) c. Kondisi ilter coil AHU/FCU sehingga operator dapat mengambil tindakan akan
kondisi tsb (7)
d. Mismatch Alarm : alarm yang menginformasikan tentang kondisi tidak normal pada unit AHU/FCU misalnya : V-belt tidak normal (kencang) karena adanya perbedaan pressure static antara sisi suction dan discharge yang terlalu rendah.
2. Data Monitoring Power meter, yaitu pencatatan data konsumsi listrik, gas, dan air pada setiap panel di public area (restaurant, kitchen, laundry, power plant, heat pump)
3. Signal informasi, yaitu data signal yang meninformasikan tentang kondisi level air pada tangki raw water, roof tank, ire tank, hot water tank, genset status.
Hotel Mandarin Oriental merupakan hotel berbintang 5 yang dibangun pada tahun 1977, yang telah direnovasi pada tahun 2007-2009, dan beroperasi kembali pada tahun 2009. Total luas lantai bangunan yang terkondisikan dengan sistem tata udara adalah sebesar 36.737 m2. Saat ini, Hotel Mandarin Oriental memiliki 272 kamar tamu dengan tingkat okupansi (2013) rata-rata sebesar 55,5%.