• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUILDING ORGANISATIONAL ADAPTABILITY: ROLE OF HUMAN RESOURCES PRACTICES, CAPACITY FOR CHANGE AND STRATEGIC AMBIDEXTERITY

CORPORATE STRATEGY

BUILDING ORGANISATIONAL ADAPTABILITY: ROLE OF HUMAN RESOURCES PRACTICES, CAPACITY FOR CHANGE AND STRATEGIC AMBIDEXTERITY

Study of Mobile Operators Firms in Indonesia AMIN SUBEKTI

University of Indonesia

Abstrak

Sejak awal pengembangan manajemen stratejik sebagai ilmu social, ilmuwan sudah memberikan argument bahwa keunggulan kompetitive perusahaan tergantung pada kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi (e.g.Penrose 1959; Porter 1985; Andrews 1987; Wernerfelt, 1984; Barney, 1991; Teece, Pisano and Shuen, 1997; Eisenhardt and Martin 2000). Dengan kata lain, organizational adaptability menjadi penting (Chandler, 1962; Koontz,1982, Trott, 2002; Jasphara, 2004). Dalamlansekap kompetisi yang hari ini diwarnai dengan adanya disruptiv etechnology (Christensen, 1997), hyper-

competition (D‟Aveni, 1994), creative destruction (Schumpeter, 1947) dan complex value chain,

adaptability menjadi makin relevan sebagai keunggulan kompetitive (Reeves and Deimler, 2011). Mengikuti Reeves and Deimler (2011), studi ini akan memnyajikan bukti empiris tentang empatelemen adaptability yaitu kemampuan perusahaan untuk membaca dan memberikan reaksi atas perubahan, kemampuan untuk melakukan eksperiment secara cepat dan sering untuk menyesuaian perubahan lingkungan, kemampuan untuk mengelola interkoneksi dengan berbagi mitra bisnis dan kemampuan untuk memotivasi karyawan dan mitra bisnis. Selanjutnya studi ini akan menguji konstruk yang mendasari kemampuan adapatasi yaitu kapasitas untuk berubah, managerial ambidexterity dan serangkaian praktik-praktik sumber daya manusia. Studi ini akan dilakukan dalam konteks mobile operator di Indonesia. Sampel akan diambi ldari 3 operator terbesar yaitu Telkomsel, Indosat and XL.

Keywords: adaptasi perusahaan, organisational ambidexterity, kapasitas untukberubah, praktik-praktik sumber daya manusia

--

Abstract

Since the early development strategic management as a social science, scholars have long argued

that firms‟ competitive advantage largely depends on their alignment with the environmental circumstances where they operate (e.g. Penrose 1959; Porter 1985; Andrews 1987; Wernerfelt, 1984; Barney, 1991;Teece, Pisano and Shuen, 1997; Eisenhardt and Martin 2000). As such the notion of organizational adaptability becomes important (Chandler, 1962; Koontz, 1982, Trott, 2002; Jasphara, 2004). In the current competitive landscape which characterized by disruptive technology (Christensen, 1997), hyper-competition (D‟Aveni, 1994), creativedestruction (Schumpeter, 1947) as well as complex value chain withinterconnected systems such as in mobile operators industry, adaptability become more critical as competitive advantage (Reeves and Deimler, 2011). FollowingReeves and Deimler (2012) this study will provide an empirical

study of four element of adaptability, namely firms‟ ability to read and react to change, firms‟ ability to do rapid and frequent experiment with product, market and business, firm‟ ability to manage interconnected systems with various business partner as well as ability to motivate employee and business partners. Furthermore, this study will provide contribute to the development of this capabilities, namely capacity for change, managerial ambidexterity and a set of human resources practices. The study will be conducted in the context of mobile operators firms in Indonesia. Sample will be drawn from three biggest operators in Indonesia, namely Telkomsel, Indosat and XL.

Keywords: organisational adaptability, organisational ambidexterity, capacity for change, human resources practices

The Effects of Absorptive Capabilities, Technological Capabilities and Integrative Capabilitiesin CustomisedProduct Development: An Empirical Study on Software companies in Indonesia

Minsani Mariani University of Indonesia

Abstrak

Gejolak perubahan lingkungan mengharuskan perusahaan software lokal untuk mudah beradaptasi. Gejolak ini ditandai dengan kaburnya batasan-batasan pasar, ketidakmampuan kita untuk menjelaskanmodel bisnis yang sukses, dan pelaku pasar yang serba tidak pasti dan selalu mengalami pergeseran. Dalam situasi seperti ini, sumber utama keunggulan kompetitif yang berkelanjutan adalah dynamic capabilities. Kapabilitas inimenjadi hal utama dalam mendorong perusahaan-perusahaan software lokal untuk membangun, mengintegrasikan dan mengkonfigurasi ulang sumber daya yang mereka miliki untuk menjawab setiap tantangan dan juga peluang. Mengacu pada resource-based view, perusahaan lokal diharapkan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif mereka dengan menerapkan strategi penciptaan nilai yang tidak mudah diduplikasi oleh perusahaan pesaing. Kontribusi dari penelitian ini adalah model teoritis dan uji empiris pengaruh absorbtive capacityterhadaptechnological flexibility

dan marketing capabilities dalam mengembangkan produk atau jasa yang disesuaikan dengan

perubahan lingkungan yang senantiasa berubah. --

Abstract

Complex and turbulent environment requires local software firms to be highly adaptable. Market boundaries are blurred, successful business models are unclear and market players are ambigious and shifting. In such situation, a major source of sustained competitive advantages is the dynamic capabilities. It helps local software firms to build, integrate and reconfigure resources to adapt to emerging needs and opportunities.Refering to the resource-based view, it is suggested that local firms are able to improve their competitive advantage by implementing value-creating strategies that cannot easily be duplicated by competing firms. This study contributes a theoretical model and empirical examination of how absorptive capacity influence

technological flexibility and marketing capabilities in developing “customized” products or

Strategy to Enhance Competitive Advantage based on Implementation of Health Safety Environmental Management

Agustinus Hariadi DP Institut Pertanian Bogor

Abstrak

Kinerja lingkungan dan keselamatan serta kesehatan kerja (LK3) dituntut semaki ketat oleh pemangku kepentingan (pelanggan, pemerintah, masyarakat, LSM, karyawan) dan menjadi faktor esensial keunggulan kompetitif organisasi. Implementasi yang konsisten pada komitmen manajemen puncak, manajemen proses dan manajemen sumber daya manusia seharusnya telah memberikan kinerja LK3 tinggi yang mengarahkan pencapaian kepuasan pelanggan, legitimasi, dan reputasi yang darinya dicapai kinerja finansial. Penelitin bertujuan untuk mengkaji pengaruh-pengaruh ketiga konstruk, komitmen manajemen, manajemen proses dan manajemen sumber daya manusia, terhadap kinerja LK3 dan pengaruh lanjutan terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja finansial. Penelitian menggunakan metoda analisa deskriptif dan kuantitatif pada 119 perusahaan dimana SEM dipakai untuk melihat hubungan-hubungan antar faktor-faktor. Hasilnya menunjukkan bahwa model strategic dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dengan kuat dan kinerja finansial dengan lemah.

Kata kunci: keunggulan kompetitif, kinerja lingkungan, keselamatan dan kesehatan, sistem manajemen, kinerja finansial.

--

Abstract

Performance of health safety environmental (HSE) has been tightly demanded by stakeholders

(customer, government, public, NGO, employee) and become essential factors of organization‟s

competitive advantages. Consistent implementation of top management commitment, process management and human resources management should have given high HSE performance leading to improving customer satisfaction, legitimacy and reputation from which better financial performance can be gained. The research aims to investigate effects of the three constructs, namely top management commitment, process management and human resources

management to its EHS performance and subsequent effects to organization‟s competitive

advantage and financial performance. The study uses descriptive and quantitative statistical methods involving 119 companies of which SEM is used to see linkages between factors. The results show that the strategic model can enhance competitive advantage strongly and affect weakly financial performance.

Key words: competitive advantages, performance of health safety environment, management system, financial performance

STRATEGIC MANAGEMENT

~

CORPORATE STRATEGY /

Dokumen terkait