• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARIWISATA SPIRITUAL: STRATEGI BARU UNTUK PEMASARAN KEBERADAAN AGAMA HINDU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARIWISATA SPIRITUAL: STRATEGI BARU UNTUK PEMASARAN KEBERADAAN AGAMA HINDU."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengantar

The 9thMRC’s Doctoral Journey in Management (DJM)

Pertemuan mahasiswa doktoral merupakan bagian dari suatu pertemuan ilmiah. Mengingat acara semacam ini sudah menjadi tradisi di Fakultas Ekonomi UI dengan dimulainya MRC Doctoral Journey in Management (DJM), yang berkerja sama dengan Metro TV. Penyelenggarakan kegiatan tersebut sudah berlangsung untuk yang ke-8 kalinya dan pada tahun 2014 ini akan menjadi penyelenggaraan yang ke-9. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa program doktor di seluruh Indonesia dan diharapkan dapat menjembatani antara hasil riset dari dunia pendidikan dengan kebutuhan sektor riil. Dengan adanya hubungan yang erat antara dunia riset dan sektor rill dalam satu kegiatan bersama, maka akan terdapat potensi saling mendukung yang positif. Hal ini sangat penting dilakukan di Indonesia mengingat sektor riil dan riset kerap berjalan sendiri sendiri. Dengan adanya sinergi antara riset dan dunia usaha, maka akan ada potensi kerjasama yang saling menopang. Dengan adanya tanggapan yang positif, MRC menjadikan acara ini sebagai program tahunan yang berkelanjutan.

DJM ke- 9 akan dilaksanakan di Kampus UI Depok, dengan tema “International Market Integration” di mana mahasiswa doktoral akan mempresentasikan hasil atau rencana penelitiannya, dan mendapat masukan baik dari sisi konseptual maupun praktek. Selama DJM, mahasiswa/I berkesempatan untuk berinteraksi dengan para guru besar manajemen dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia serta praktisi bisnis dan manajemen yang handal. Interaksi ini diyakini dapat mendorong pembangunan jaringan yang semakin erat antara dunia kampus dengan dunia praktek.

Depok, 17 April 2014

Organizing Committee

Doctoral Journey in Management 2014

Rofikoh Rokhim, PhD

Head of Management Research Center Department of Management

(3)

JADWAL ACARA

The 3

rd

Bachelor Journey

(BJ)

The 7

th

Master Journey in Management

(MJM)

&

The 9

th

Doctoral Journey in Management

(DJM)

17th April 2014 - Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia, DEPOK

07.00 – 08.45 Registration BJ,MJM and DJM

08.45 – 08.50 Welcoming Address by Organizing Committee Rofikoh Rokhim, Ph.D.

(Head of Management Research Center – Universitas Indonesia)

08.50 – 09.00 Opening Address by Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis. M. Met.

Acting President of Universitas Indonesia

09.00 – 09.50 Keynotes Speeches by Prof. Dr.Ir.H.Musliar Kasim, M.S.

(Vice Minister of Education and Culture)

09.50 – 10.00 Token Appreciation

10.00 - 12.00

Participants of Bachelor Journey meet at student center to final competition Participants of Master Journey meet at auditorium to final competition Participants of Doctoral Journey go to Thematic Research Class (1st Session)

12.00 - 13.00 Lunch Break

13.00 – 15.30

Participants of Bachelor Journey meet at student center to final competition Participants of Master Journey meet at auditorium to final competition Participants of Doctoral Journey go to Thematic Research Class (2nd and 3rd Session)

15.30 – 17.00

Closing Ceremony Prof. Ari Kuncoro, Ph.D.

Dean, Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia

Panel Discussion: Youth and Economics Development Basuki Tjahaja Purnama, Vice Governor of Jakarta* Hendi Prio Santoso, President Director of PT PGN Tbk Ismed Hasan Putro, President Director of PT RNI (Persero)

17.00 – 18.00

Door Prize (Mutual Funds)

Announcement of Competition Winner Best Paper for DJM

(4)

Title Name University Paper Title

Mr. Purwanto Universitas Presiden STRATEGI PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH DALAM MENDORONG SEKTOR PERTANIAN INVESTMENT (ROI) OF COMPANIES THAT HAVE A COMPETITIVE ADVANTAGE AWARDED THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) AND COMPANIES THAT DO NOT

PARTICIPATE IN THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) : (Case Study Companies Listed on the Stock Exchange In Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mineral Mining, and Banking Sector in Year 2007-2011)

Mr. Endri Universitas Indonesia INTEGRASI PASAR SAHAM INDONESIA KEDALAM PASAR SAHAM ASEAN

(5)

Competitive

Sustainability: An Empiric Study in Cooperatives of Perhutani Community Program

Mr. Gugyh Sutandy STIESA Kelekatan Emosional sebagai Variabel Intervening

Antara Kinerja Pelayanan dan Merk Emosional

(6)

Dr. Waseso Segoro Universitas Gunadarma

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA CIBITUNG BEKASI

Mr. Dofa Purnomo PPIM Manajemen Stratejik FEUI

The Role of Influence, Institutional Entrepreneurs and Employee Engagement Toward Change Divergence: A Study in Telco Companies in Indonesia

Mrs. Irene Hanna H. Sihombing Universitas Udayana

KEPUASAN KERJA: SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PENGARUH REWARD SYSTEM DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INTENTION TO LEAVE PADA HOTEL BINTANG 5 DI NUSA DUA BALI

Dr. Mohammad

The Impacts of Perceived Stakeholder Pressure, CSR Orientation and Internal Resources on Business YANG BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi Pada Industri

The Effect of Alliance Management Capabilities in Collaborative Product Development: An Empirical

(7)

Abstract

Category List

FINANCE

……….

7

MARKETING

………..

17

STRATEGIC MANAGEMENT - CORPORATE STRATEGY

………..

34

STRATEGIC MANAGEMENT - CORPORATE STRATEGY /

ENTREPRENEURSHIP

………..………..

52

STRATEGIC MANAGEMENT - COMPETITIVE DYNAMIC

…………..……..

56

STRATEGIC MANAGEMENT - CORPORATE STRATEGY / CSR

………....

59

(8)
(9)

Paradigma Baru Penataan Ekonomi Global: Analisis Politik Ekonomi terhadap Dampak Sistemik Krisis Finansial Amerika Serikat (2008)

Hizkia Yosie Polimpung

PACIVIS Center for Global Civil Society Study Universitas Indonesia

Abstrak

Apa dampak krisis finansial yang diderita Amerika Serikat (AS) pada 2008 silam terhadap ekonomi dunia? Umumnya, jawaban terhadap pertanyaan ini berkisar pada instabilitas makroekonomi, efek penularan (contagious effect) krisis dan naiknya Republik Rakyat Cina (RRC). Lebih dari ketiga genre argumentasi ini, dengan berangkat dari perspektif politik ekonomi, tulisan ini mencoba menunjukkan suatu dampak yang lebih mendalam: yaitu suatu perubahan fundamental dalam paradigma penataan ekonomi global. Untuk mengelaborasi argumentasi ini, tulisan ini pertama-tama menunjukkan dimensi global dari postur ekonomi AS, untuk kemudian menunjukkan bagaimana krisis yang dialaminya pun menjadi berdimensi global pula. Kemudian tulisan ini mengelaborasi bagaimana upaya AS untuk memitigasi dan memulihkan diri dari krisis berdampak pada pergeseran paradigma penataan ekonomi global. Terkait upaya ini penulis memobilisasi teori siklus akumulasi profit/kapital dan didukung oleh teori akumulasi finansial. Data-data yang digunakan adalah data-data publik mengenai indikator-indikator ekonomi makro yang disediakan oleh World Bank, WTO, IMF dan UNCTAD. Di bagian akhir, argumentasi ini diuji dengan mengangkat studi kasus program Aid for Trade oleh World Trade Organization. Tulisan diakhiri dengan diskusi mengenai implikasi temuan dan beberapa simpulan teoritik maupun praktis.

Kata kunci: krisis finansial, penataan ekonomi global, siklus akumulasi profit, akumulasi finansial.

--

New paradigm of Global Economic Ordering:

Political Economic Analysis of the Systemic Impact of US Financial Crisis (2008)

Abstract

(10)

dependence towards the world economy. The paper then elaboate how US‟ efforts to mitigate

and to recover itself from crisis give impact to the vicissitude of global economic ordering. With regard to this move, the author mobilizes the theory of cycle of capital accumulation and financialization. Data that is deployed in this paper come from publicly available data on macroeconomic indicator provided by the World Bank, OECD, IMF and UNCTAD. In the last part, the argument is tested by focusing on case study of the WTO Aid for Trade program. The paper is ended by discussing the theoretical implication of the study by charting out a matrix of capital accumulation in the era of post global financial crisis.

(11)

STRATEGI PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH DALAM MENDORONG SEKTOR PERTANIAN

PURWANTO, ST., MM Universitas Presiden

Abstrak

Visi perbankan syariah di Indonesia yang lebih bersifat inward orientation, yaitu lebih memilih untuk mengembangkan industri perbankan dengan orientasi pengembangan pasar domestik khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dikatakan telah mendekati wujud operasi perbankan yang ideal, yaitu perbankan yang mampu memberikan manfaat maksimal bagi sektor riil dan golongan ekonomi lemah. Pertanian sebagai salah satu sektor yang banyak menyerap tenaga kerja dan produknya menjadi kebutuhan sehari-hari harus dioptimalkan perkembangannya di Indonesia. Perbankan syariah telah memiliki skema pembiyaan khusus bagi para petani agar tidak kesulitan dalam mencari modal. Penelitian mempunyai tujuan menemukan strategi yang tepat agar rasio pembiayaan perbankan syariah tidak terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan semakin tinggi rasio pembiayaan terhadap simpanan industri/Financing to Deposit Ratio (FDR) akan mendorong peningkatan risiko yang pada gilirannya menyebabkan pemburukan rasio pembiayaan bermasalah industri/Non Performing Financing (NPF). Selama ini skim atau pola pembiayaan yang diterapkan juga belum sepenuhnya dapat berjalan menurut aturan syariah dan merupakan salah satu tantangan di masa datang. Metoda kuantitatif dan kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini dengan data primer maupun sekunder. Data diambil dari perbankan syariah nasional Bank Indonesia yang meliputi Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Kata kunci: perbankan syariah, pertanian, FDR, NPF

--

Abstract

(12)
(13)

Dynamic Portfolio and Intertemporal Consumption Strategy under Defaulty

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi optimal investasi portofolio secara dinamis dalam rentang waktu tertentu terhadap beberapa aset finansial yang berpotensi untuk dilikuidasi (default), seperti halnya obligasi korporasi. Disamping berinvestasi pada aset-aset tersebut, investor juga mengambil manfaat dalam bentuk konsumsi. Sebagai acuan dalam pengambilan keputusan investasi, dalam riset ini kami menggunakan konsep fungsi utilitas dan volatilitas. Komposisi portfolio yang optimal akan didapatkan dengan memaksimalkan ekspektasi total dari utilitas konsumsi yang terdiskonto sepanjang rentang waktu investasi, dan juga meminimalkan resiko dari volatilitas investasi. Selanjutnya dengan menggunakan reduced form model, harga aset-aset tersebut dapat dihubungkan dengan resiko pasar (market risk) dan resiko kredit (credit risk), dimana sebagai representasi dari resiko pasar digunakan interest rate

dan rate of inflation, dan untuk resiko kredit digunakan credit spread. Dinamika dari harga asetaset tersebut akan diturunkan secara analitis dengan Ito Calculus dengan memasukkan tiga faktor resiko diatas. Permasalahan ini dapat diformulasikan dalam konsep stochastic dynamic

programming dengan mengasumsikan pasar sebagai incomplete market. Bergantung dengan

fungsi utilitas yang dipilih, optimal solusi dari komposisi portfolio dan konsumsi dapat ditemukan. Solusi optimal dari komposisi portofolio dapat dicari secara ekspilisit dalam bentuk

feedback control. Hal ini dimungkinkan karena dinamika dari wealth process adalah linier dengan variabel kontrol. Selanjutnya Backward Stochastic Differential Equation (BSDE) akan digunakan untuk mengaplikasikan dynamic programming dan mendapatkan solusi, terutama untuk kasus dimana terminal value dari target investasi dipilih secara random.

Keywords: Portfolio Optimal, Defaulty Assets, Dynamic Programming, Backward Stochastic Differential Equation, Incomplete Market

--

Abstract

(14)

of market risk, while the credit spread will be used as a representation of credit risk. Furthermore, this problem will be solved using the stochastic dynamic programming method by assuming that market is incomplete. Depending on the chosen utility function, the optimal solution of the portfolio composition and the consumption can be found explicitly in the form of feedback control. This is possible since the dynamic of the wealth process of the control variabel is linear. To apply dynamic programming as well as to find solutions we use Backward Stochastic Differential Equation (BSDE) where the solution can be solved explicitly, especially where the terminal value of the investment target is chosen random. The dynamic of asset prices can be derived analytically by using Ito Calculus in the form of the movement of the three risk factors above.

(15)

ANALISIS PERBEDAAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PERUSAHAAN YANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK BERPARTISIPASI DALAM INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA)

(Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Pada Sektor Tambang Batubara, Otomotif, Komunikasi, Migas, Tambang Mineral dan Perbankkan, Tahun (2007-2011)

Estu Widarwati Dwi Febiyanto

STIE Sutaatmadja Subang

Abstrak

Pengungkapan informasi aktifitas perusahaan berupa hasil kinerja baik keuangan maupun non keuangan (aspek social, ethical, environmental dan sustainability) penting bagi perusahaan dalam rangka transparansi pada investor dan calon investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Return On Investment (ROI) pada perusahaan yang menerima penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) dan perusahaan yang tidak berpartisipasi Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) (Studi kasus pada sektor Tambang Batubara, Otomotif, Komunikasi, Minyak & Gas Bumi, Tambang Mineral, dan Perbankkan tahun 2007-2011 yang tercatat di BEI).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Tambang Batubara, Otomotif, Komunikasi, Minyak & Gas Bumi, Tambang Mineral, dan Perbankkan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011 dengan sampel yang digunakan sebanyak 6 perusahaan selama lima tahun pengamatan untuk perusahaan yang menerima ISRA, dan 6 perusahaan selama 5 tahun pengamatan untuk perusahaan yang tidak berpartisipasi ISRA. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Investment (ROI) perusahaan yang menerima ISRA (X1) dan Return On

Investment (ROI) perusahaan yang tidak berpartisipasi ISRA (X2). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan Uji T pada software SPSS versi 18.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil : Return On Investment (ROI) pada perusahaan yang menerima ISRA (X1) dan Return On Investment (ROI) pada perusahaan yang tidak berpartisipasi ISRA (X2) terdapat perbedaan yang signifikan.

Kata kunci : Return On Investment (ROI), Penerima ISRA & Tidak Berpartisipasi ISRA.

(16)

ANALYSIS OF DIFFERENCES IN RETURN ON INVESTMENT (ROI) OF COMPANIES THAT AWARDED THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) AND COMPANIES THAT DO NOT PARTICIPATE IN THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA)

(Case Study Companies Listed on the Stock Exchange In Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mineral Mining, and Banking Sector in Year 2007-2011)

Abstract

Information Disclosure of corporate activity performance both financial and non-financial (social aspects, ethical, environmental and sustainability) is important for companies in order transparency for investors and prospective investors. This study aimed to know the differences Return On Investment (ROI) on companies that received awards Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) and companies that do not participate Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) (Case Study on Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mining Minerals, and Banking Sector in years 2007-2011 are listed on the Stock Exchange). The population in this study was Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mining Minerals, and Banking Companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2011 with a sample that was used by 6 companies over the five years of observation for companies that received ISRA, and 6 companies during the 5 years of observation for companies that did not participate ISRA. The variables used in this study were the Return On Investment (ROI) that enterprises received ISRA (X1) and Return On Investment (ROI) that enterprises did not participate ISRA (X2). The data used in this study were secondary data from the annual financial statements. The data in this study were analyzed using T test in SPSS software version 18.

From the analysis of SPSS output that looked count Levene's F test was 1.619 with a probability of 0.208, because the probability of > 0.05, it can be concluded that H0 can not be rejected or have the same variance. Then by using the analysis assumed assumption of equal variance can be seen that t is assumed to equal the variance of 3,689 with a probability of 0.00 so as such it can be said that the average ROI company ISRA receiver with companies who do not participate there is a difference. These companies were custom both include LQ45 and non LQ45 or both include BUMN and non BUMN, then from some different sectors or industries.

(17)

INTEGRASI PASAR SAHAM INDONESIA KEDALAM PASAR SAHAM ASEAN

Endri

Universitas Indonesia

Abstract

This study aims to investigate the integration of the Indonesian stock market to the stock market of ASEAN countries by applying the framework of vector autoregressive models (VAR). This study uses the stock price index data for the five stock markets of ASEAN countries, namely Indonesia, Malaysia , Philippines , Singapore , and Thailand during the period 2000 to 2012. Empirical findings indicate that the Indonesian stock market is not cointegrated with the stock market to other ASEAN countries , which means there is no evidence of a long-term relationship between the multivariate ASEAN stock markets. ASEAN stock markets are not cointegrated shows the long-term structural instability in the relation between stock market. This study has implications where international investment in ASEAN stock markets can provide diversification benefits

(18)
(19)

MARKETING MATRIK TERHADAP KINERJA BISNIS PADA INDUSTRI berkembang menjadi pemasaran relasional (relationship marketing). Ciri pemasaran relasional adalah pelaku bisnis berusaha melakukan inovasi yang mampu mempertahankan kinerja bisnis untuk memenangkan persaingan global dalam jangka panjang. Pemasaran relasional pelanggan (customer relationship marketing), atau disingkat CRM adalahsuatu kegiatan mengidentifikasi dan membangun, mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan pemangku kepentingan, sehingga tujuan semua pihak yang terlibat dapat dipenuhi melalui interaksi saling menguntungkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan integrasi maksimal seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik secara internal maupun ekternal. Secara teoritis dan didukung hasil-hasil studi menunjukkan variabel-variabel penting yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja bisnis, yaitu: teknologi informasi, strategi bersaing, budaya organisasi, dan CRM. Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi teknologi informasi, strategi bersaing, budaya organisasi, dan CRM terhadap kinerja bisnis pada industri komputer di Indonesia.

Kata kunci: Marketing Matrik, Kinerja Bisnis dan Industri komputer di Indonesia.

--

Abstract

Business competition is getting tougher this time, marked changes in fundamental business paradigm, ie from traditional marketing towards transactional and currently developing a relationship marketing. Characteristic of relationship marketing is businesses trying to make innovations capable of sustaining business performance to win the global competition in the long term. Customer relationship marketing (CRM) is an activity to identify and establish, maintain and enhance relationships with stakeholders, so that the objectives of all parties involved can be met through mutual interaction. To achieve that purpose, the maximum integration of all potential and resources of the company both internally and externally. Theoretically and supported the results of the study indicate important variables that influence in improving business performance namely: information technology, competitive strategy, organizational culture, and CRM. This study aims to analyze the contribution of information technology, competitive strategy, organizational culture, and CRM to business performance in the computer industry in Indonesia.

(20)

Strategi Product Bundling Pada Industri Music

Adhi Baskara Ekananda Universitas Indonesia

Abstrak

Industri musik mengalami transformasi yang diakibatkan oleh semakin maraknya penjualan musik dalam format digital. Produk fisik rekaman mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sehingga pelaku di industri musik perlu melakukan redefinisi bisnis dengan memperluas bidang usaha, tidak hanya terbatas pada penjualan produk rekaman. Belakangan ini, pelaku di industri musik menerapkan pendekatan yang disebut sebagai kesepakatan 360 derajat dengan artis. Kondisi ini memungkinkan penjualan produk rekaman yang dipaket dengan format lain. Proposal ini ingin mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh product bundling antara produk fisik rekaman dalam bentuk compact disc dengan produk eksperiensial berupa menyaksikan pementasan artis, terhadap minat membeli konsumen. Upaya product bundling ini secara konsep menarik, karena bentuknya tidak dapat dikategorikan sebagai bundling yang independen, substitusi, ataupun komplementer. Diperlukan definisi baru sebagai pembeda product bundling yang memadukan penawaran produk fisik dan produk eksperiensial seperti ini. Tujuan penelitian ini untuk dua kepentingan, yaitu teoritis dan praktek. Pertama, penelitian ini akan memperluas pemahaman mengenai kategori product bundling secara teoritis. Kedua, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif bagi para pelaku di industri musik dalam menawarkan produk musik mereka kepada konsumen.

Kata kunci: product bundling, produk eksperiensial, industri musik, perilaku konsumen

--

Product Bundling Strategy in Music Industry

Abstract

Digital format music has been transformed music industry. Physical recording product sales is decreasing significantly year after year. Music industry players should take an action by redefining their business beyond selling music in a compact disc format. Currently, the 360-degree deal format between recording labels and artists becomes common in the music business. The agreement enables music industry players to create a product bundle in offering the music product to consumers. The proposal will explore the product bundling in music

(21)

bundling theoretically. Second, the research results are expected to provide alternatives for music industry players in offering their products to the consumers.

(22)

PERANAN METRIKS MEREK PADA KUALITAS RELASIONAL DAN NIAT BERPERILAKU PELANGGAN MAKANAN TRADISIONAL BALI (Studi pada Hotel Berbintang di Bali)

I PUTU UTAMA Universitas Udayana

Abstrak

Produktivitas pemasaran dapat dinilai dengan model pemasaran yang memberikan manfaat bagi konsumen dan perusahaan. Hal ini searah dengan filosofi pemasaran yang telah mengalami evolusi dari pemasaran yang berorientasi internal menuju eksternal. Kerjasama antara perusahaan dan konsumen sangat diperlukan untuk memperoleh keuntungan perusahaan yang optimal melalui kepuasan konsumen. Strategi ini dapat ditemukan dalam aktivitas pemasaran relasional, yang menonjolkan kekuatan dalam kerjasama melalui hubungan yang berkualitas antara pihak-pihak yang terlibat pada aktivitas pemasaran. Dalam pemasaran relasional, kepuasan dan kepercayaan merupakan konsep yang sangat penting dalam menciptakan kualitas hubungan.

Salah satu penilaian dalam produktivitas pemasaran adalah terkait dengan kinerja merek. Merek yang kuat dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, diantaranya merek dapat menghasilkan pendapatan yang konsisten, merek menjadi lebih berharga, merek dapat menahan dan melakukan serangan, merek disukai oleh pengecer, dan merek dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dalam konteks pemasaran relasional, merek dapat dipergunakan sebagai media relasi antara pelanggan dan perusahaan.Kepuasan dan kepercayaan merupakan komponen dasar dalam hubungan merek, di mana kepuasan adalah anteseden dari kepercayaan dalam hubungan.

Kinerja merek dalam kaitannya dengan produktivitas pemasaran relasional dapat diukur melalui dua dimensi, yaitu kinerja merek dalam menyentuh pelanggan (customer touchpoint metrics) dan kinerja merek dalam memberikan dampak bagi perusahaan (strategic metrics). Kedua dimensi ini telah dikenal dalam metriks merek, dan secara empiris telah terbukti memiliki hubungan dengan kualitas relasional dan niat berperilaku pelanggan. Dengan membangun metriks merek dan membuka jalur dengan kualitas relasional dan niat berperilaku, maka kebaharuan dalam model bisnis yang berorientasi relasional dapat dipergunakan untuk menilai produktivitas pemasaran.

Matriks merek pada pemasaran relasional dan dampaknya bagi kualitas hubungan, serta niat berperilaku pelanggan dirasakan penting dalam praktek bisnis. Pada kategori produk makanan tradisional Bali, ditemukan berbagai produk makanan dengan merek lokal sebagai identitas produk yang ditawarkan kepada wisatawan. Dalam perkembangannya, makanan tradisional Bali ditemukan sebagai bagian dari menu pada hotel berbintang di Bali, yang ditujukan kepada wisatawan sebagai upaya menyediakan pengalaman yang unik di bidang kuliner.

(23)

sehingga dapat memuaskan wisatawan sebagai pelanggan dan menumbuhkan kepercayaan serta niat berperilaku yang menguntungkan dari pelanggan terhadap produk tradisional Bali.

Kata Kunci: metriks merek, kualitas relational, niat berperilaku pelanggan, dan makanan tradisional Bali.

--

Abstract

Marketing productivity can be assessed based on the marketing benefits for consumers and companies. Cooperation between companies and consumers is necessary to obtain optimum advantage through customer satisfaction. This strategy is found in the relational marketing, which highlight the quality of the relationship between the parties involved in marketing. Satisfaction and trust are very important concepts in the quality of relational marketing.

One of the marketing productivity is related to the performance of brand. Brands can be used as media relations between the customer and the company, where customer satisfaction and the trust are the basic components in the brand relationship, and satisfaction is the antecedent of trust in the relationship. Brand performance is measured with a brand metrics, which consists of the customers touch point and brand impact for the company. Both dimensions have been empirically shown to have a relationship with the relational quality and customer behavior intention. By constructing a brand metrics and creating a path to relational quality and customer behavior intention, then found a relational-oriented business model that can be used to assess the productivity of marketing.

The role of brand metrics to relational quality and customer behavior intention is required in business practices. There are various products in the categories of traditional Balinese foods that has local name as the identity of the products offered to tourists at star – rated hotels in Bali. Balinese food is provided to give a unique culinary experience for the tourists. Although it is recognized that a brand contribute to the business, the study focused on the analysis of the brand is very minimal. In the existing studies, the analysis is mostly done on the brand of developed countries, and there are very little researches on the brand of traditional Bali. This gap can be filled by the the study of traditional Balinese brand metrics, which can create a strong local brand for tourist satisfaction and trust, as well as a profitable behavior intention against to the traditional Balinese foods.

(24)

PERAN FUNGSI PEMASARAN DI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH (Studi Pada Usaha Kecil Menengah di Propinsi Bali)

I Ketut Yasa

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Abstrak

Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sangat penting perannya bagi kehidupan ekonomi masyarakat dunia umumnya dan ekonomi masyarakat di Bali khususnya. Tetapi pada kenyataannya perkembangan UKM di Propinsi Bali tidak begitu pesat hal ini dibuktikan dengan kecilnya peran UKM bagi Pendapatan Domestik Regional Bruto Propinsi Bali. Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang tentang rendahnya peran UKM sebagai penggerak dari perekonomian Bali yang begitu kompetitif. Fenomena ini bisa disebabkan kurangnya peran fungsi pemasaran pada usaha kecil dan menengah yang ada di Propinsi Bali. Dengan berperannya fungsi pemasaran diharapkan memberikan peran yang lebih besar dari usaha kecil dan menengah untuk menggerakkan perekonomian. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh fungsi pemasaran terhadap orientasi pasar, strategi differesial, orientasi kewirausahaan, latar belakang pengelola dan ukuran perusahaan.

Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner yang diberikan kepada responden. Berdasarkan rumus Slovin jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 125 orang. Penyebaran kuisioner dilakukan dua tahap, yang pertama 50 kuisioner untuk memastikan bahwa perusahaan yang diberikan kuisioner memang benar-benar UKM yang termasuk dalam sampel, kedua disebarkan 75 kuisioner untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut benar-benar termasuk kriteria UKM. Responden adalah manajer puncak dari perusahaan yang langsung mengambil kebijakan dan keputusan. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Model Persamaan Struktur (Structural Equation Model-SEM).

Kata kunci : strategi pemasaran, Usaha Kecil dan Menengah, keunggulan kompetitif, propinsi Bali.

--

Abstract

(25)

Research done by spreading the questionnaire given to the respondent. Slovin formula based on the number of samples taken is as many as 125 people. Dissemination of the questionnaire carried out two stages, the first 50 questionnaire to ensure that companies are given a questionnaire SME does really included in the sample, both deployed 75 questionnaire to make sure that the company really including the SME criteria. The respondent is the Manager of the top of the company that directly takes the policies and decisions. Statistical analysis is used to test the hypothesis is a Structural Equation Models (SEM).

(26)

PENGARUH CITRA PERUSAHAAN, RELATIONSHIP MARKETING,

ENTREPREUNERSHIP DAN KEPERCAYAAN TERHADAP NIAT MEMBELI : EFEK

MODERASI DARI WORD OF MOUTH

(Studi pada Lembaga Perkreditan Desa di Provinsi Bali)

I Gusti Ketut Gede

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan karena adanya citra LPD di masyarakat yang positif namun masih terdapat LPD yang dalam operasionalnya mendapat keraguan masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro ini, namun disisi lain adanya pengaruh entrepreunership berbasiskan lokal genius terhadap citra perusahaan dan relationship marketing terhadap kepercayaan yang dimoderasi oleh WoM untuk menentukan niat membeli (menggunakan LPD sebagai lembaga keuangan yang dipilih). Fenomena ini disebabkan adanya keterbatasan jiwa entrepreneurship yang dimiliki oleh pengelola. Dengan menerapkan entrepreneurship berbasiskan lokal genius maka diharapkan LPD semakin diminati oleh masyarakatnya.

Penelitian ini menguji pengaruh citra LPD, relationship marketing dan entrepreneurship berbasikan budaya lokal terhadap kepercayaan yang dimoderasi oleh WoM untuk mendapatkan niat membeli (menggunakan jasa layanan yang disediakan oleh LPD) di provinsi Bali. Pengambilan sampel penelitian dengan stratified random sampling setiap kabupaten/kota dengan menggunakan kuesioner data tersebut dikumpulkan. Sample sebesar 320 LPD diberikan kepada nasabah yang menggunakan jasa layanan pada LPD. Analisis dilakukan secara statistik untuk menguji hipotesis yaitu dengan Structural Equation Model (SEM)

Kata kunci: citra perusahaan, relationship marketing, entrepreunership, kepercayaan, WoM,

niat membeli, dan lokal genius.

--

Abstract

This research was carried out related the positive image of LPD which in community therefore is still operating as microfinance institutions, but on the other hand there is the influenced of the entrepreunership local-genius to the corporate image and relationship marketing, beliefs that are moderated by WoM to determine the intentions of buying (using LPD as the selected financial institution). This phenomenon is entrepreneurship limitations of the Maneger skill and knowledge. By implementing entrepreneurship based on local genius LPD wiill community will respect.

(27)
(28)

Kelekatan Emosional sebagai Variabel Intervening Antara Kinerja Pelayanan dan industri Jasa Perbankan di Negara India menghasilkan kesimpulan bahwa pengaruh kinerja pelayanan terhadap Merk Emosional melalui kelekatan emosional lebih kuat dari pada pengaruh langsung kinerja pelayanan terhadap merk emosional. Serta kelekatan emosional terbukti sebagai variabel mediasi parsial.

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh gambaran fakta-fakta empris yang dapat dijadikan temuan sesuai topik penelitian sebelumunya, namun pada industri Transportasi Darat moda Shuttle Service di Negara Indonesia

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan explanatory survey. Analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah dengan metode analisis jalur dan test mediasi dari Baron dan Kenny.

Hasil pengujian atas hipotesis mengenai Kinerja Pelayanan terhadap Merek Emosional Melalui Kelekatan Emosional dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh Kinerja Pelayanan terhadap Merk Emosional melalui Kelekatan Emosional sebesar 84.8%. Terbukti pengaruh lebih kuat dari pengaruh langsung Kinerja Pelayanan terhadap Merk Emosional yang hanya sebesar 67.1%. Hasil pengujian hipotesis mengenai kelekatan emosional sebagai variabel mediasi adalah kelekatan emosional sebagai variabel mediasi parsial.

Kata Kunci : Kinerja Pelayanan, Kelekatan Emosional dan Merk Emosional

--

Emotional attachment as an intervening variable between Service Performance and Emotional Brand

Abstract

In a previous study conducted by Jawahar and Maheswari (2009) in the Banking industry in the State of India produced the conclusion that the effect of service performance through the emotional attachment to the brand emotionally stronger than the direct effect of service performance against emotional brand. Conclusion subsequent emotional attachment proved to be a partial mediating variable.

The study was conducted in order to obtain empirical facts that may be suitable topics findings of previous studies, but the object of research in industrial modes of land transportation Shuttle services in the State of Indonesia.

(29)

The results of testing the hypothesis about the influence Service Performanc to the Emotional Brand Through Emotional Attachment can be concluded that the influence of Service Performance to the Emotional Brand through Emotional Attachment by 84.8%. Evidently the effect is stronger than the direct influence of Service Performance to the Brand Emotional of only 67.1%. The results of testing hypothesis about the emotional attachment as a mediating variable is an emotional attachment as a partial mediating variable.

(30)

PARIWISATA SPIRITUAL: STRATEGI BARU UNTUK PEMASARAN KEBERADAAN

Perkembangan pariwisata sangat pesat seiring dengan berbagai dukungan dari perkembangan teknologi dan dukungan dari berbagai stakeholders. Perkembangan tersebut mengarah kepada berbagai produk pariwisata yang bertujuan untuk memberikan nilai kepada semua

stakeholders. Contoh-contoh produk pariwisata yang berkembang antara lain: wisata hijau, wisata budaya, termasuk wisata spiritual. Wisata spiritual lebih berorientasi kepada faktor yang berhubungan dengan agama, salah satunya adalah keberadaan Agama Hindu. Perkembangan atau pemasaran keberadaan Agama Hindu bisa dilakukan melalui Pariwisata spiritual.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang strategi baru pemasaran keberadaan Agama Hindu melalui pariwisata spiritual. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan informan kunci adalah para stakeholders yang terdiri atas pihak Dinas Pariwisata, Departemen Agama, tokoh Agama Hindu, pebisnis di bidang pariwisata, dan akademisi yang ahli di bidang pariwista dan Agama Hindu. Penetuan jumlah informan menggunakan metode snow boll.

Kata Kunci: pariwisata spiritual, Agama Hindu, pemasaran Hindu.

--

Abstract

The development of tourism is very rapidly along with support from technology development and support from the various stakeholders . These developments lead to a wide range of tourism products that aim to give value to all stakeholders. Examples of the growing tourism products involve: green tourism , cultural tourism, spiritual tourism. Spiritual tourism is more oriented to the factors related to religion, one of that is Hinduism. The development or marketing of the Hindu religion can be through spiritual Tourism.

The purpose of this study is to examine new strategies for marketing through the Hindu's spiritual tourism . The research approach is using qualitative approach , with key informants are stakeholders consisting of the tourism department, Hinduism's agency, Hindu's religious leaders, businessmen in the field of tourism, and academics who are experts in the field of tourism and Hinduism. Determination of the amount of informant is using snow boll method

(31)

TRUST CONVERTS ONLINE PURCHASE INTENTION INTO ACTUAL PURCHASE

Ni Luh Putu Indiani Universitas Udayana

Abstrak

Ketertarikan dalam menganalisis isu efektivitas website khususnya niat pembelian online belum tampak menurun. Hal ini dapat dipahami karena pembelian online diadopsi oleh lebih banyak orang saat ini, dalam industri pariwisata fenomena ini dicerminkan oleh peningkatan penjualan produk pariwisata secara online dari tahun ke tahun. Menganalisis niat pembelian online

memang cukup menarik, karena niat pembelian online mendorong pembelian aktual, dimana pembelian aktual adalah salah satu tujuan dari kegiatan e-commerce. Melakukan kajian terhadap perkembangan riset, terdapat sejumlah gap yang diupayakan untuk diisi melalui penelitian ini, pertama, walaupun riset terdahulu telah menemukan prediktor kunci niat pembelian online, pendekatan integratif jarang digunakan demi memperoleh gambaran yang lebih komprehensif atas perilaku konsumen. Kedua, niat pembelian online tidak begitu saja mendorong pembelian online seperti ditemukan dalam riset terdahulu, diduga terdapat faktor lain yang dapat mendorong niat pembelian online menjadi pembelian online. Riset saat ini mencoba mengisi gap tersebut dengan membangun model perilaku pembelian dengan pendekatan integratif, menganalisis isu penelitian dari perspektif teknologis dan pemasaran, menguji efek moderasi trust yang dihipotesiskan dapat mendorong niat pembelian online

menjadi online hotel booking. Niat pembelian online dihipotesiskan dipengaruhi oleh kualitas

website, visibilitas online, review konsumen online dan persepsi risiko.

Kata kunci: niat pembelian online, pembelian online, visibilitas online, review konsumen

online, persepsi risiko, trust, kualitas website

--

Abstract

Research interest on website effectiveness specifically online purchase intention hasn‟t seemed

(32)

online purchase intention into online hotel booking. Online purchase intention is hypothesized to be influenced by website quality, online visibility, online consumer review and perceived risk.

(33)

Dapatkah Partisipasi Pelanggan dalam Pemulihan Layanan Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Pemulihan? Menguji Efek Interaksi antara Tingkat Partisipasi Pelanggan dan Atribusi Kegagalan Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dengan Pemulihan

Istijanto

Universitas Indonesia

Abstrak

Kegagalan layanan dapat terjadi setiap waktu dan tak dapat dihindarkan. Perusahaan berupaya merespon dengan berbagai upaya pemulihan. Selama ini, tanggungjawab atau inisiatif pemulihan selalu berasal dari perusahaan. Namun, munculnya pemikiran service dominant

logic oleh Vargo dan Lusch (2004) telah membuat partisipasi pelanggan menjadi isu pemasaran

yang semakin hangat untuk diteliti dan diaplikasikan termasuk dalam konteks kegagalan dan pemulihan layanan. Tingkat partisipasi pelanggan semakin besar sehingga menempatkan pelanggan bukan lagi sebagai obyek pasif, namun berubah menjadi subyek aktif. Hasil penelitian sebelumnya relatif banyak menunjukkan sisi positif atau manfaat dengan melibatkan partisipasi pelanggan baik bagi perusahaan maupun pelanggan. Namun demikian, hasil penelitian ini menggunakan konteks keberhasilan layanan.

Penelitian yang menyorot partisipasi pelanggan dalam pemulihan layanan sangat terbatas dan masih berada pada tahap awal. Dari sedikitnya penelitian ini, sekali lagi studi empiris menunjukkan sisi positif yaitu kepuasan pelanggan dengan pemulihan. Namun, penelitian yang

ada menggunakan konteks kegagalan yang “memihak” (favorable) bagi perusahaan seperti kegagalan karena kesalahan pelanggan atau faktor yang tidak dapat dikendalikan. Sebaliknya,

efek partisipasi pelanggan pada konteks kegagalan yang “tidak memihak” (unfavorable) bagi perusahaan seperti penyebab kegagalan dari perusahaan atau kegagalan yang stabil belum diteliti dan diduga akan memberi hasil negatif.

Untuk itu, penelitian ini akan menutup senjang penelitian menyangkut partisipasi pelanggan

dalam pemulihan layanan baik yang dikarenakan faktor kegagalan yang “memihak” (favorable)

dan “tidak memihak” (unfavorable) bagi perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga akan menguji sejauh mana tingkat partisipasi pelanggan dalam pemulihan bisa memberi nilai positif bagi pelanggan dan perusahaan sehingga partisipasi pelanggan yang diteliti tidak hanya pada tingkat 0% (company recovery), 50% (joint recovery) namun sampai 100% (customer recovery).

Dalam penelitian ini, sebagai pijakan penjelasan akan digunakan teori-teori yang relevan yaitu

attribution theory (Heider 1958), equity theory (Adams 1963), service dominant logic (Vargo & Lusch 2004) serta disconfirmation paradigm (Oliver 1980). Teori atribusi menjelaskan atribusi yang dibuat pelanggan saat menghadapi kegagalan layanan. Teori equity menjelaskan bahwa pelanggan merasa adil dengan membandingkan output dan input pemulihan. Teori service

dominant logic mengusulkan pelanggan selalu sebagai pencipta nilai. Disconfirmation

(34)

Metode penelitian utama yang digunakan adalah eksperimen dengan 3 studi. Masing-masing studi melibatkan tingkat partisipasi pelanggan (company recovery, joint recovery, dan

customer recovery) yang diinteraksikan masing-masing dengan tiga atribusi kegagalan layanan

yaitu controllability, locus of causality dan stability. Variabel dependen adalah kepuasan pelanggan.

Kata kunci: Partisipasi pelanggan, kegagalan layanan, pemulihan layanan, kepuasan pelanggan dengan pemulihan

--

Abstract

Service failure can occur anytime and cannot be avoidable. Companies try to solve the failure by various service recovery efforts. So far, the responsibility or initiative for recovery comes from companies. However, the emergence of the service dominant logic concept proposed by Vargo and Lusch (2004) made customer participation become hot issue in both marketing research and its application including in the service failure and recovery context. The level of customer participation is increase and makes customers are not as passive object anymore but as active subject. The previous research relatively shows that customer participation give the positive aspects or benefits gained by company or customer. However, the results were mainly based on the service success context.

Research focusing customer participation in the service recovery is very limited and still in the infant stage. From this limited number of research, the empirical results show that customer participation in co-created service recovery has positive impact to customer satisfaction with

recovery. However, the research is used “favorable” service failure context i.e., uncontrollable attribution or locus of causality from customer. On the contrary, effect of co-created service

recovery in “unfavorable” service failure context such as the firm locus or stable failure has not

been explored and maybe have negative impact.

Therefore, this study will close the research gap by investigating the failure attribution, both of

“favorable” and “unfavorable” service failure. Besides, this research will cover the level of

customer participation in co-created service recovery from 0% (company recovery), 50% (joint recovery) and 100% of customer participation (customer participation).

This study uses attribution theory (Heider 1958), equity theory (Adams 1963), service dominant logic (Vargo & Lusch 2004) and disconfirmation paradigm (Oliver 1980) to explain the research question. The research design is experiment using full factorial design with 3 study. Each study comprises of the level of customer participation in service recovery (company recovery, joint recovery, and customer recovery) that interact with service failure attribution respectively. Study 1: controllability, study 2: locus of causality and stability for study 3.The dependent variable in this study is customer satisfaction with service recovery.

(35)

STRATEGIC MANAGEMENT

~

(36)

Pengaruh Tekanan Eksternal terhadap Entrepreneurial Mindset, Knowledge-based Capital dan Sustainable Strategic Action: Studi pada Industri Hulu Migas

Dali Sadli Mulia Universitas Indonesia

Abstrak

Dalam perspektif institutional (DiMaggio & Powel, 1983), tekanan eksternal dalam sustainable development mempengaruhi aksi stratejik perusahaan di industri hulu migas yang bertujuan untuk mendapatkan legitimasi, kepatuhan pada peraturan dan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam teori growth of the firm (Penrose, 1995), aksi stratejik yang berkelanjutan dapat berasal dari kapabilitas internal seperti pengelolaan sumber daya pengetahuan dan tingkat kognitif manajer seperti entrepreneurial mindset. Di industri hulu migas, tekanan eksternal berasal dari pemerinta (regulasi), industri (standar kerja), pesaing, masyarakat, media dan isu global. Penelitian ini akan mengkaji apa yang menjadi faktor utama bagi perusahaan untuk menciptakan kinerja bisnis yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan perspektif institutional dan resource-based view, mengidentifikasi pengaruh tekanan eksternal penerapan

sustainable development terhadap aksi stratejik, dan menjelaskan hubungan antara kapabilitas internal sumber daya pengetahuan dan entrepreneurial mindset dalam menciptakan aksi stratejik.

Keywords: tekanan eksternal, pembangunan berkelanjutan, pola pikir kewirausahaan, sumber daya pengetahuan, industri hulu migas.

--

Abstract

In institutional perspective (DiMaggio & Powel, 1983), external pressures on sustainable

development influence firm„s strategic action in upstream oil & gas industry in order to get

legitimacy, compliance and corporate value. In theory of the growth of the firm (Penrose, 1995),

sustainable strategic action might be derived from firm„s specific factor, such as knowledge-based capital, and managerial cognition, such as entrepreneurial mindset (Ireland et al, 2003). In upstream oil & gas industry, external pressures on sustainable development come from government (by regulation), indstry (by standard), competitor, community, media and global issue. The research will try to explore what is the main driver of firm to create sustainable business performance by integrating institutional and resource-based view, identified the influence of external pressures on sustainable development into strategic action, and

explanation on relationship of firm„s specific factor on mangerial cognition (entrepreneurial mindset ) and knowledge-based capital as antecedent of strategic action.

(37)

PERAN ECOPRENEURSHIP DALAM MENCIPTAKAN INOVASI, KEUNGGULAN

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang fenomena global warming yang diasumsikan sebagai akibat dari aktivitas perekonomian dan fenomena lokal mengenai pemenuhan kebutuhan produk hijau khususnya produk SPA, sehingga sangat diperlukan dukungan dari semua pihak seperti pemerhati lingkungan, akademisi, pebisnis maupun pemerintah agar mampu menghasilkan produk baru hijau dalam artian yang ramah lingkungan. Produk baru hijau akan sukses jika memiliki keunggulan kompetitif yang diciptakan melalui berbagai inovasi strategi hijau. Yang terpenting dalam hal ini adalah pebisnis yang menerapkan strategi hijau adalah pengusahanya itu sendiri yang disebut dengan entrepreneur yang memperhatikan lingkungan, diistilahkan dengan ecopreneurship. Oleh karena itu penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran ecopreneurship dalam menciptakan inovasi hijau, keunggulan kompetitf dan kesuksesan produk baru hijau.

Penelitian ini menguji hubungan antar variabel sehingga termasuk dalam explanatory research. Populasi pada penelitian ini adalah semua UKM yang memproduksi produk SPA yang ada di Bali, dan yang dijadikan responden adalah manajer UKM produsen produk SPA. Pengambilan sampel dengan menggunakan sensus karena jumlah responden sangat terbatas yaitu sebanyak 30 produsen. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling, SEM) alternatif PLS (Partial Least Square).

Kata kunci: ecopreneurship, inovasi hijau, keunggulan bersaing, kesuksesan produk baru hijau

--

Abstract

(38)

These studies examine the relationship between variables that are included in the explanatory

research. The population in this research is all SME‟s wich manufacture SPA product in Bali,

and that the respondent was Manager of the SME‟s SPA product manufactures. Sampling using the census because the number of respondent was very limited, as many as 30 manufacturers. The statistic analysis used to test Structural Equation Model is hipotesis (Structural Equation Modeling, SEM) alternative PLS (Partial Least Square).

(39)

PERAN NETWORK CAPABILITY DALAM MEMEDIASI PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA UKM INDUSTRI KERAJINAN DI BALI

Ni Made Wahyuni Ni Nyoman Kerti Yasa

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Abstrak

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan kegiatan pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja. Pertumbuhan pariwisata yang semakin meningkat, tentu akan merespon tumbuhnya industri lain pendukung pariwisata. Demikian juga pertumbuhan dan pesatnya perkembangan sektor pariwisata di Bali, tentunya akan merespon tumbuhnya UKM-UKM yang bergerak di industri kreatif penunjang pariwisata, di antaranya UKM sektor kerajinan kayu. Namun, masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh UKM kerajinan Bali, yang berakibat pada berfluktuasinya kinerja UKM kerajinan. Kinerja UKM kerajinan Bali banyak dipengaruhi oleh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasarnya. Walaupun orientasi kewirausahaan dan orientasi pasarnya sudah cukup tinggi, ternyata kinerja UKM tersebut juga belum maksimal. Oleh karena itu ada pemikiran untuk meningkatkan kinerja UKM dengan mengimplementasikan network capability. Kale et al., (2002) berpendapat bahwa network capability sebagai kemampuan untuk mengkoordinasikan, memperoleh pengetahuan pasar atau informasi dari eksternal (Das dan Bing-Sheng, 2000) dan komunikasi intern (Doz, 1996). Oleh karena itu penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran network capability dalam memediasi pengaruh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar dalam mencapai kinerja UKM. Penelitian ini menguji hubungan antar variabel sehingga termasuk dalam explanatory research. Populasi pada penelitian ini adalah semua UKM kerajinan yang ada di Provinsi Bali, dan respondennya adalah manajer dan pemilik UKM kerajinan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square Path Modelling (PLS_PM).

Kata kunci: network capability, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar, kinerja UKM.

(40)

THE ROLE OF NETWORK CAPABILITY IN MEDIATING THE EFFECT OF ENTREPRENEURIAL AND MARKET ORIENTATION ON THE PERFORMANCE OF SMALL AND MEDIUM BUSINESS OF HANDICRAFT INDUSTRY IN BALI

Abstract

The Law of the Republic of Indonesia Number 10 of 2009 on tourism states that tourism activities are intended to increase national income, to expand and equalize the opportunity to make business and to create jobs. Increasing tourism growth will certainly respond to the growth of other industries supporting tourism. Likewise, the rapid growth and development of the tourisn sector in Bali, of course, will respond to the growth of small and medium business (SMEs) engaged in the creative industry supporting tourism sector, among other, the SMEs running in the sector of woodcrafts. However, the are still many problems faced by the SMEs involving in Balinese handycraft resulting in the fluctuation of its performance. The performance of the SMEs is heavily influenced by market and entrepreneurial orientations. Although entrepreneurial and market orientation are high enough, it turns out that; the performance of the SMEs is also not maximized. Therefore, there are thoughts to improve its performance by implementing a network capability. Kate et al., (2002), argues that the network capability as the ability to coordinate, acquire knowledge of market (Das and Bing Zheng, 2000), or external information, and intern communication ( Doz, 1996). Therefore, this study aims to determine the role of network capability in mediating the influence of entrepreneurial and market orientation in achieving the performance of the SMEs. This study examined the relationship among variables so that it enters into an explanatory research. The population in this study was all the SMEs involving in handicraft in the province in Bali, and the respondents are managers and owners of the SMEs handicraft. The analysis technique used is the descriptive statistical and inferential analysis, Futhermore, the data were analysed by using Partial Least Square Path Modeling (PLS_PM).

(41)

The Effect of Environmental Uncertainty and Top Management Team Foresight on Business Cycle Orientation and Organizational Ambidexterity: Comparison of Mining and CPO Industry in Indonesia

Dimas Angga Negoro Universitas Indonesia

Abstrak

Pada beberapa tahun terakhir, pelaku bisnis menyaksikan pergantian antara krisis ekonomi termasuk pemulihannya (recovery) yang keduanya memberikan sinyal akan adanya peningkatan volatilitas dalam siklus bisnis. Akan tetapi, meskipun respon suatu perusahaan terhadap siklus bisnis akan mempengaruhi performa perusahaan tersebut, studi terhadap respon tersebut masih kurang mendapatkan perhatian dari akademisi. Perusahaan perlu memberikan respon dengan tepat, baik saat berada di dalam krisis maupun kondisi pemulihan ekonomi (serba bisa). Di sisi lain, studi mengenai organisasi serba bisa (organizational ambidexterity) yang berkembang dalam topik manajemen stratejik masih belum mencapai bahasan yang memadai untuk konteks siklus bisnis.

Penulis menggabungkan antara topik organisasi serba bisa dan orientasi terhadap siklus bisnis sebagai penelitian untuk gap literatur. Kedua topik utama ini dipakai dalam model penelitian dari disertasi ini. Ketidakpastian lingkungan dan foresight dari manajemen puncak dipilih sebagai antecedent eksternal dan internal bagi orientasi terhadap siklus bisnis. Orientasi ini menjadi input bagi konstruksi organisasi serba bisa. Pada bagian akhir penelitian, performa perusahaan menjadi konstruk akhir dari model. Riset ini akan menggunakan kuesioner dengan skala likert yang ditujukan pada manajemen puncak di industri berbasis komoditas di Indonesia.

Kontribusi dari penelitian ini dapat dibedakan dalam dua tingkat. Pertama, penelitian ini menjadi riset yang berkontribusi pada gap yang ditemukan pada literatur mengenai organisasi serba bisa dan strategi tentang siklus bisnis. Kedua, penelitian ini dapat meningkatkan praktek manajemen dengan membangun orientasi perusahaan dan membangun organisasi serba bisa untuk menangani tantangan yang terdapat dalam siklus bisnis perusahaan.

Kata kunci – Organisasi serba bisa, orientasi siklus bisnis, foresight manajemen puncak, performa bisnis, manajemen stratejik

--

Abstract

In recent years, we have witnessed some economic crises and recoveries which signal an

increasing volatility in the business cycle. However, although a firm‟s response to the business

(42)

The author combines organizational ambidexterity and business cycle orientation to address the literature gaps in the proposed research model. Environmental uncertainty and top management foresight are chosen as organizational external and internal antecedents for business cycle orientation. This orientation then becomes the input factor for the construction of organizational ambidexterity. Firm performance will serve as the final construct in the model. The research will utilize likert scale questionnaire to executives in commodity based firms in Indonesia.

The contributions of this research will be broken down into two levels. First, addressing research gaps found in organizational ambidexterity and business cycle strategy literature. Second, improving managerial practice by advocating the development of organizational orientation and ambidexterity to address challenges in the business cycle changes.

(43)

Relation between Environment Risks, Capabilities, Strategies, and Performances in Real Estate Development

Toward to A Strategic Framework for Real Estate Development

Hastjarjo

Institut Teknologi Bandung & PT. Alam Sutera Realty Tbk.

Abstrak

Dalam pendekatan manajemen strategik mana yang lebih baik antara IO (industrial organization) dan RBV (resource-based view) masih saja diperdebatkan. Di era globalisasi dan integrasi pasar internasional, suatu pendekatan perencanaan strategi bisnis untuk pengembangan real estate perlu dikembangkan dengan menggabungkan IO dan RBV. Penelitian ini akan meninjau hubungan kausal antara lingkungan industri (risiko), kapabilitas/kemampuan, strategi corporate real estate (CRE), dan kinerja perusahaan real estate di Indonesia, yang merupakan kontribusi teoritis utama dari penelitian ini (novelty). Ada enam hipotesis yang akan diuji dan akan ada dua tahap penelitian yang akan dikerjakan. Studi pertama adalah mengidentifikasi variabel resiko lingkungan industri, kemampuan, CRE strategi, dan kinerja yang akan digunakan dalam penelitian dengan membentuk sebuah panel yang terdiri dari praktisi perusahaan real estat di Indonesia. Variabel risiko lingkungan real estat dari Chen dan Khumpaisal (2009) , variabel Kemampuan oleh Zhang , Shen , Wu , dan Peng (2010) dan Too , Harvey , dan Too (2010), variabel strategi berdasarkan de Jonge (1996) , dan variabel kinerja berdasarkan Nenonen dan Lindholm (2006). Studi kedua adalah untuk menguji hipotesis penelitian dengan memodelkan dan menganalisis kausal dengan menggunakan teknik SEM (Structural Equation modeling), yaitu teknik analisis multivariat generasi kedua yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks baik recursive dan nonrecursive untuk mendapatkan gambaran menyeluruh pada model (Ferdinand, 2002).

Kata kunci : pengembangan real estat , risiko lingkungan , kemampuan , real estate perusahaan ( CRE ) strategi , kinerja

--

Abstract

(44)

environmental industry, capabilities, strategies, and performances will be useby ask an expert panel the Indonesian corporate real estate practice. Real estate environment risk variables from the industry Chen and Khumpaisal (2009), Capability variables by Zhang, Shen, Wu, and Peng (2010) and Too, Harvey, and Too (2010), strategy variables based on de Jonge (1996), and performance variables based on Nenonen and Lindholm (2006).The second study is to test the research hypotheses on the above theoretical studies conducted process modeling and causal analysis using SEM (Structural Equation Modeling) technique which is a second generation multivariate analysis technique that allows researchers to examine the relationship between the complex variables both recursive and nonrecursive to obtain gambaranmenyeluruh on a model (Ferdinand, 2002).

(45)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROSES SUKSESI PERUSAHAAN KONTRAKTOR KELUARGA DI KOTA BANDUNG

Erwin Suryadi

Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan

Abstrak

Penelitian ini bermula dari banyaknya perusahaan kontraktor di Kota Bandung yang tidak mewariskan perusahaannya yang sudah berkembang menjadi perusahaan kelas besar dan sudah dapat bersaing secara nasional dan internasional. Kegagalan dalam mewariskan perusahaan kontraktor keluarga tersebut mengakibatkan Indonesia saat ini kekurangan kontraktor untuk dapat mengerjakan proyek dengan kelas besar, sehingga proyek-proyek besar banyak dikerjakan oleh BUMN dan juga perusaaan asing. Untuk itu, penelitian ini akan secara mendalam masuk ke perusahaan yang sukses dan juga perusahaan yang gagal dalam melakukan suksesi guna mengetahui mengapa kesuksesan atau kegagalan proses suksesi tersebut terjadi

Kata kunci: perusahaan keluarga, suksesi, kontraktor Indonesia, Kota Bandung

--

Abstract

This research start from the fact that many family owned contractors in Bandung City did not pass down the company to their successors. Many of those companies have been noticed as large scale companies which can be participate in large scale tenders for national or international scope. That situation makes Indonesian government only have limited companies to bid and to do the large scale contracts, such as state owned companies and foreign companies. Facing the situation, the research will focus on why the family owned contractors can be success in succession process with in depth research to both company that already succeed and failed to do the succession process.

(46)

THE DETERMINANT FACTORS OF TECHNOLOGY ADOPTION STRATEGY FOR IMPROVING FIRM’S PERFORMANCE

ZAINAL ARIFIN University of Indonesia

Abstrak

Penelitian ini akan menganalisa pengaruh faktor-faktor teknologi, organisasi dan lingkungan (TOE) terhadap kemampuan/kapabilitas dinamis (Dynamic Capability/DC) yang berhubungan dengan strategi adopsi teknologi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berfokus pada faktor-faktor penentu adopsi teknologi di tingkat perusahaan, penelitian ini akan memberikan kontribusi melalui pengembangkan lebih luas kajian RBV (Resource Based View) dan DC. Mempertimbangkan belum adanya studi yang mengaitkan langsung faktor-faktor TOE ke DC, penelitian ini mengajukan adopsi teknologi sebagai kompetensi/kemampuan fungsional yang menghubungkan (mediasi) DC dengan kinerja perusahaan. Penelitian ini juga ingin menunjukkan secara empiris efek tidak langsung DC pada lingkup internal perusahaan terhadap kinerja perusahaan dalam lingkungan yang dinamis. Hasil dari penelitian ini sangat relevan untuk eksekutif puncak perusahaan (Board of Director) atau tim manajemen atas (Top

Management Team) yang berupaya untuk menyediakan berbagai “perangkat keras” dan kondisi

misalnya: faktor teknologi, faktor organisasi dan faktor lingkungan, serta meningkatkan “piranti

lunak” perusahaan seperti: kemampuan adaptif, kemampuan serap (absorptive) dan kemampuan inovatif, untuk mencapai keberhasilan adopsi teknologi dalam organisasi. Beberapa faktor moderasi antara adopsi teknologi dengan kinerja perusahaan juga dianalisa misalnya: ketepatan waktu dan jaringan eksternal.

Key word: technology adoption, dynamic capability, resource based view

--

Abstract

This study will analyze the influence of technological, organizational and environmental (TOE) factors to the Dynamic capabilities (DCs) associated with technology adoption strategy for improving the firm‟s performance. Focusing on the determinant factors of technology adoption at firm level, the study would like to contribute to the broader study of RBV and dynamic capability. Considering there is no study connecting directly the TOE factors to the DCs, this study propose technology adoption as a functional competence/capability which mediate relationship between technology adoption with firm‟s performance. The study wants to show empirical demonstration of the indirect effects of DCs at firm level, which can be key predictors of firm performance in dynamic environment. The results of this research is mostly relevant to top corporate executives (BOD) or top management team (TMT) who seek to provide some

supporting “hardware” content and position such as technological factors, organizational factors, environmental factors, and to improve firm's “software” ability such as adaptive

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat potensi nematoda entomopatogen sebagai pengendali hama berwawasan lingkungan yang bisa diperoleh dari tanah pada berbagai lokasi pertanaman pertanian, maka

Pelaksanaan Arisan Hewan Kurban di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar Ditinjau dari Akad Wadi’ah Arisan merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Penerapan

Bapak, Ibu, Kakak, Adik, Kekasih dan Teman-teman kami tercinta yang telah senantiasa memberikan dukungan penuh, masukan, saran, bantuan dan selalu mendoakan kami

dalam bentuk penulisan yang diberi judul "Problem~focused coping dan Persepsi terhadap dukungan sosial yang diterima pada penderita obesitas".

ataupun tdk sesuai dengan pesanan, dan para pengusaha seragam sekolah di pusat grosir butung masih memperhatikan zakat, dan hubungan baik ( ihsan ) dengan

Dalam ajaran agama Islam, keadilan merupakan komponen paling penting terutama dalam sistem politik Islam. Istilah ‘adil’ berasal dari bahasa Arab, yaitu yang berarti tengah atau

In addition, by ensuring the control groups have similar features and circumstances to the experiment groups, Blackman and Naranjo (2010) measures the impact of the certification