• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Ajar yang Ideal

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN BUKU AJAR (Halaman 14-0)

BAB 2 PENYUSUNAN BUKU AJAR

2.3. Buku Ajar yang Ideal

Berikut ini adalah beberapa ciri dan karakter buku ajar yang ideal, yaitu:

a. Substansi atau materi Buku Ajar memadai, lengkap dan disajikan secara sistematis menurut urutan tertentu.

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

9

b. Substansi buku ajar harus sesuai dengan kurikulum, yang sekurang-kurangnya meliputi aspek tujuan/kompetensi yang ingin dicapai, metode, dan penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran.

c. Penulisan buku ajar harus terorganisasi secara baik, tidak hanya dalam satu mata kuliah, tetapi dalam seluruh rangkaian mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa.

d. Penulisan Buku Ajar terorganisasi secara baik untuk seluruh rangkaian mata kuliah, agar tidak terjadi tumpang tindih materi pada mata kuliah lainnya.

e. Buku ajar harus disusun secara sistematis dan metodologis. Kaidah-kaidah penulisan ilmiah harus diperhatikan.

f. Buku Ajar disusun dalam bahasa yang baku sesuai kaidah penulisan ilmiah sehingga memiliki derajat keterbacaan yang tinggi agar mudah dicerna dan dikuasai oleh mahasiswa. Kalimat yang digunakan harus efektif, sederhana, terhindar dari makna ganda, menarik, dan sopan.

g. Bentuk format dan fisik dari buku ajar harus memperhatikan ukuran, desain sampul, desain tata letak isi, bentuk dan ukuran huruf, warna, komposisi gambar, ilustrasi, jenis dan ukuran kertas, dan penjilidan.

h. Perkembangan kognitif mahasiswa harus diperhatikan agar buku ajar dapat dibaca dengan baik oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan kognitif rata-rata, namun tidak menyebabkan mahasiswa yang cerdas menjadi bosan.

i. Buku ajar harus mampu membangun motivasi pembacanya untuk belajar.

Buku yang baik adalah buku yang dapat menstimulasi pembaca untuk menjaga perhatian pada apa yang sedang dipelajarinya.

j. Buku Ajar harus mampu membangun motivasi mahasiswa untuk belajar mandiri dan dapat menstimulasi perhatian mahasiswa pada buku ajar yang sedang dibaca.

k. Konten buku ajar harus memperhatikan norma, nilai, etika dan tatanan moral yang berlaku di kehidupan bermasyarakat.

10

BAB 3

FORMAT PENULISAN BUKU AJAR POLIBAN

Secara umum, buku memiliki unsur-unsur: bagian depan, bagian isi, dan bagian belakang. Buku yang diterbitkan Poliban Press dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian dalam buku dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu preleminaries, batang tubuh (isi utama), dan postliminaries.

3.1. Ketentuan Buku Ajar

Bagian-bagian Buku yang diterbitkan oleh Poliban Press sesuai format sebagai berikut:

a. Ukuran buku adalah minimal 15.5 cm × 23 cm (Standard Unesco) b. Huruf Times New Roman (font 11) dengan spasi 1,5 cm

c. Halaman minimal 100 halaman, tidak termasuk Prakata, Daftar Isi, daftar pustaka, lampiran, Glosarium, dan Indeks

d. Margin buku terdiri dari top 2 cm, inside 2,5 cm, bottom 2 cm, outside 2 cm e. Materi buku ajar/buku teks bersesuaian dengan Rencana Pembelajaran

Semester (RPS) mata kuliah

f. Pada tiap awal Bab dicantumkan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK) dan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CP-(CP-MK) yang diharapkan dari materi yang akan dituliskan pada bab tersebut

g. Tiap Bab dari buku ajar memuat:

1) Teori

2) Contoh soal/kasus dan pembahasan penyelesaian 3) Soal latihan

3) Nama Penerbit (Poliban Press)

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

11

Gambar 2.1. Contoh cover depan buku

B. Punggung Buku 1) Judul Utama 2) Nama Penulis

3) Nama Penerbit (Poliban Press) 4) Tahun

C. Cover Belakang 1) Judul Utama

2) Nama dan Tentang Penulis 3) Sinopsis

4) Nama dan Alamat Penerbit (Poliban Press) 5) Nomor ISBN

6) Untuk tingkatan apa buku ini ditulis (misalnya: pemula, menengah)

12

Gambar 2.2. Contoh cover belakang buku

3.2.2. Bagian Dalam Buku A. Preliminaries

1) Halaman depan

Halaman terdepan setelah cover. Letaknya selalu di sebelah kanan, halaman ini berisi judul buku saja.

Gambar 2.3. Contoh halaman depan

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

13

2) Halaman Hak Cipta

Memuat kutipan Undang-Undang Hak Cipta.

Gambar 2.4. Contoh halaman hak cipta

3) Judul Utama

Memuat judul buku secara lebih atraktif, menyolok, menarik ibanding judul depan. Selain judul buku, halaman ini juga memuat Nama penulis serta nama dan alamat penerbit.

14

Gambar 2.5. Contoh halaman judul utama

4) Halaman Karya Cipta

Halaman ini mengandung informasi mengenai hak kepemilikan, baik untuk karya cipta penulisan maupun penerbitan buku. Halaman ini juga menampilkan nomor International Standard Book Number (ISBN) dan apabila ada nomor call number library/International Standard Bibliographic Description (ISBD) sesuai dengan sistem yang diadopsi oleh badan/lembaga penerbitan yang bersangkutan. Bentuk informasi tambahan lainnya adalah kode batang (barcode) ISBN dan informasi teknis yang berkaitan dengan percetakan

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

15

Gambar 2.6. Contoh halaman karya cipta

5) Halaman Persembahan (Opsional)

Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.

6) Halaman Ucapan Terimakasih (Opsional)

Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.

7) Kata Sambutan (Opsional)

Sambutan yang diberikan ini diberikan oleh tokoh/ pejabat atau mereka yang memiliki kapasitas keilmuan. Ini sekaligus sebagai media pengakuan atas isi buku ini.

8) Halaman Kata Pengantar

Biasanya ditulis oleh ahli dibidang ilmu yang dibahas, memberikan komentar maupun ulasan tentang materi yang disampaikan pada buku ini.

Berbeda dengan prakata, bagian ini ditulis oleh pihak yang bukan penulis. Umumnya yang memberi pengantar atau sambutan ialah pimpinan lembaga tempat penulis bernaung, ketua himpunan profesi, atau pribadi yang dianggap pakar oleh penulis. Muatan kata pengantar ialah menyambut terbitnya buku, manfaat apa yang diharapkan atas terbitnya buku, mengenalkan penulis, dan ucapan terima kasih.

16

9) Halaman Prakata

Biasanya dibuat oleh pihak penerbit untuk memberikan ulasan mengapa buku ini dibuat serta hal-hal lain yang mendukung. Selain itu prakata juga bisa dibuat oleh penulis untuk menyajikan ungkapan untuk para pengguna buku, dengan memuat penghargaan, alasan, atau harapan atas terbitnya buku yang bersangkutan. Secara umum prakata sebuah buku ajar berisi tentang mengapa buku itu ditulis, apa kelebihan buku tersebut, siapa sasaran pengguna, apa prasyarat pengguna, bagaimana membagi bab, pesan untuk pengguna buku, adakah buku atau sarana pendamping lain; dan ucapan terima kasih

10) Daftar Isi 11) Daftar Tabel 12) Daftar Gambar 13) Daftar Singkatan

14) Halaman Pendahuluan (Opsional)

Pendahuluan berbeda dengan Prakata. Pendahuluan dibuat oleh penulis, berisi pengenalan masalah secara umum sebelum memasuki bahasan permasalah.

Gambar 2.7. Contoh halaman pendahuluan

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

17

B. Isi Utama Buku.

Batang tubuh buku disesuaikan dengan logika atau struktur keilmuan yang akan dibuat buku referensinya.

1) Bagian (Part)

2) Bab atau Sub Bagian (Chapter)

3) Capaian Pembelajaran yang diharapkan dari materi yang akan

dituliskan pada bab tersebut. Capaian pembelajaran dibagi menjadi dua bagian yaitu Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK) dan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CP-MK).

4) Sub Bab

Gambar 2.8. Contoh pengaturan bab

5) Ringkasan

6) Soal Latihan / Evaluasi / Tugas

7) Referensi atau Daftar Pustaka pada setiap akhir bab (optional / bisa digabung dibagian Daftar Pustaka Buku)

18

Gambar 2.9. Contoh halaman soal Latihan / evaluasi / tugas

Gambar 2.10. Contoh halaman daftar pustaka

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

19

C. Postliminaries 1) Lampiran

Lampiran bisa berisi materi pelengkap, penjelasan atau mungkin merupakan materi pendukung yang ditambahkan.

2) Epilog

Berisi kesimpulan maupun harapan-harapan yang di inginkan penulis setelah pembaca selesai membaca buku ini.

3) Daftar Istilah (Glosarium)

Glosarium merupakan kamus singkat, berupa kumpulan penjelasan atau keterangan atas singkatan/kata-kata/istilah teknis tertentu. Glosarium disusun secara abjad.

Gambar 2.11. Contoh halaman glosarium

20

4) Halaman Indeks (disarankan)

Indeks merupakan senarai kata/istilah yang terkandung dalam buku yang menjadi kata penting/kata kunci bagi pembaca. Indeks disusun secara abjad (alfabetis) dan diikuti dengan penempatan keterangan halaman.

Tutorial pembuatan indeks otomatis dapat dilihat pada : https://penerbitdeepublish.com/membuat-indeks-buku/

atau

https://support.microsoft.com/id-id/office/membuat-dan-memperbarui-indeks-cc502c71-a605-41fd-9a02-cda9d14bf073

Gambar 2.12. Contoh halaman indeks

5) Biografi Penulis

Biografi penulis biasanya berisi profil singkat penulis maupun editor buku yang mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman penelitian, pekerjaan, publikasi, dan pengalaman lainnya yang terkait dengan bidang keahlian yang tertuang dalam buku untuk meyakinkan pembaca bahwa isi buku ditulis oleh pakar di bidangnya

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

21

Gambar 2.13. Contoh halaman biografi

3.3. Kriteria Naskah Layak Terbit A. Aspek Editorial

1) Ide dan topik naskah sesuai dengan kebutuhan pengajaran atau berupa hasil kegiatan Tridharma lainnya;

2) Sistematika penyajian naskah berurut, mudah dipahami, dan tuntas;

3) Keapikan penggunaan dan penyajian tata bahasa sesuai dengan pembaca sasaran;

4) Kedalaman pembahasan (disesuaikan dengan pembaca sasaran);

5) Aktualisasi atau kemutakhiran topik yang dibahas;

6) Keunggulan dari kompetitor buku sejenis yang ada di pasaran;

7) Keunikan naskah, misalnya penekanan penyajian topik dengan visualisasi yang lebih mudah dipahami oleh pembaca atau adanya pengayaan (enrichment);

8) Kredibilitas dan kapabilitas penulis.

B. Aspek Keamanan

1) Keamaman naskah dari pelanggaran hak cipta orang lain atau plagiat

22

2) Kevalidan data, fakta, rumus, postulat dan sebagainya sehingga tidak menyesetkan;

3) Kebebasan naskah dari unsur pelecehan SARA, pornografi, terorisme, fitnah dan penghinaan terhadap oranng lain;

4) Kebebasan naskah dari unsur konflik dengan pihak ketiga, kontroversi berbahaya, dan terganggunya stabilitas keamanan nasional.

3.4. Kriteria Naskah Tidak Layak Terbit

Poin-poin naskah tidak diterima oleh Poliban Press, antara lain:

1) Naskah tidak aktual atau sudah out of date untuk diterbitkan;

2) Naskah tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan penerbit;

3) Naskah tidak aman bagi penerbit untuk diterbitkan karena mengandung hal-hal yang bersifat kontroversial, fitnah, berita bohong (hoax), pelecehan SARA, pornografi, ataupun fakta yang sulit dibuktikan kebenarannya;

4) Naskah di penerbit sudah overload untuk satu tahun berjalan Bagaimanapun editor harus menginformasikan dan mengkomunikasikan naskah yang ditolak.

Dalam hal penolakan ada beberapa opsi:

1) Ditolak dengan beberapa pertimbangan jika direvisi atau ditulis ulang (rewriting)

2) Ditolak penuh tanpa peluang diterbitkan

3) Alasan lebih detail dalam soal penolakan tidak perlu disampaikan di luar penolakan tersebut jika naskah ditolak penuh. Namun jika dirasa penolakan karena ada alasan khusus maka editor harus menunjukkan sisi kelemahan naskah yang perlu diperbaiki.

3.5. Persyaratan Khusus Buku Yang Dapat Diterbitkan Di Poliban Press 1) Semua jenis buku ilmiah yang dipakai oleh para dosen untuk bahan

ajar dan pengajaran.

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

23

2) Semua jenis buku yang dihasilkan oleh para dosen di lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin.

3) Berlatar belakang kreatifitas, idealism, problem yang layak menjadi acuan akademik secara langsung dan tidak langsung.

4) Menggunakan font huruf times new roman 11, paragraph 1,5 cm.

5) Margin buku terdiri dari top 2m, left 2,5 cm, right 2, Bottom 2 cm.

6) Kertas berukuran 15,5 cm ke kanan x 23 cm ke atas/ standard Unesco.

7) Belum pernah diterbitkan di tempat penerbitan lain.

8) Belum pernah memiliki nomor ISBN.

9) Tidak mengandung unsur-unsur plagiasi.

10) Sangat disarankan memiliki referensi/bibliografi paling sedikit 15 referensi/ rujukan.

11) Sangat disarankan memiliki Index dan glossarium

3.6. Kebijakan Reviewer Di Poliban Press

1) Reviewer/editor/penyunting berhak sepenuhnya mengedit naskah yang akan diterbitkan di Poliban press.

2) Reviewer wajib memberikan komentar positif terhadap karya yang sedang di periksa.

3) Reviewer mengungkapkan secara elaboratif kelebihan buku tersebut secara akademik berdasarkan konten masing-masing.

4) Reviewer mengungkapkan chance (kesempatan) hadirnya buku yang sedang diperiksa berdasarkan aspek akademik dan aspek marketing secara umum.

5) Reviewer memberikan pernyataan yang ditandatangani dan siap diterbitkan di Poliban press khususnya buku yang sedang diperiksa.

6) Reviewer dilarang menjelekkan performansi buku dari aspek konten, bahasa, dan aspek kronologis dari buku tersebut.

7) Reviewer memberi tinjauan secara positif walaupun banyak kekurangannya. Hal ini dimaksudkan agar ada balancing in concept terhadap buku yang sedang diperiksa.

24

BAB 4

PENGATURAN REFERENSI

4.1. Perbedaan Referensi Dan Bibliografi

Kata Referensi berasal dari kata berbahasa Inggris Reference yang berarti kembali kedepan atau kembali pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Di dalam penulisan ilmiah, kata referensi mengacu kepada sumber rujukan yang dipakan oleh penulis atau pengarang di dalam tulisannya yang memang harus diletakkan di dalam karya ilmiah.

Refererensi wajib diletakkan di dalam suatu karya ilmiah dan tidak diperbolehkan ditinggalan dan tidak boleh dilupakan. Apapun yang terjadi referensi wajib ditampilkan. Bilamana referensi tidak diletakkan akan memunculkan kecurigaan bahwa tulisan tersebut plagiasi.

Kebalikan dari kata referensi, bibliografi adalah daftar rujukan yang diambil oleh penulis, namun demikian bilamana tidak dituliskan secara keseluruhan tidak menjadi persoalan. Kata bibliografi berarti daftar sitasi yang diambil oleh seorang penulis di dalam menuliskan laporannya. Dalam prakteknya, istilah bibliografi lebih aman dari pada kata referensi. Semua orang sepakat di seluruh dunia bahwa bibliorafi digunakan sebagai daftar (list) dari daftar rujukan. Bilamana daftar rujukan terlupakan atau tidak dituliskan di dalam bibliorafi bisa dapat dipersepsikan tulisan tersebut tidak menjadi plagiasi.

4.2. Penulisan Kutipan

Penulisan rujukan pada suatu naskah dilakukan dua kali, yaitu pada kutipan dalam teks dan pada penulisan daftar rujukan. Wibowo (2007, 28–29) mengungkapkan bahwa kutipan adalah kalimat atau pendapat seseorang yang diambil penulis dari buku atau pustaka lain (Wibowo, 2011). Kutipan yang diambil penulis harus jelas sumbernya. Sumber kutipan ditulis setelah kutipan, kecuali terdapat hal-hal lain. Pencantuman sumber kutipan meliputi nama pengarang, tahun terbit buku, dan nomor halaman, misalnya Badudu (1989, 154).

Terdapat dua cara pengutipan pada teks (dan harus dipilih salah satu), yaitu catatan perut (pengacuan berkurung) dan penomoran (footnote atau endnote).

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

25

Catatan perut atau pengacuan berkurung adalah pengacuan dengan cara menuliskan nama penulis dan tahun kepenulisan atau halaman yang diacu yang diletakkan di dalam kurung (Pengetahuan & 2012, n.d.).

Contoh penulisan kutipan (catatan berkurung) dalam teks

Atau

Catatan berkurung berisikan nama belakang penulis, tahun penulisan, dan halaman. Penulisan catatan berkurung juga sesuai dengan gaya pengacuan yang digunakan. Berikut aturan cara penulisan catatan berkurung dengan gaya CMS.

1) Penulisan tahun diletakkan setelah nama penulis.

2) Sertakan tanda koma (,) untuk memisahkan tahun dan halaman.

3) Jika acuan lebih dari satu maka dibatasi dengan titik koma (;).

Sementara itu, pengacuan dengan sistem penomoran dilakukan dengan hanya menuliskan nomor di akhir teks yang diacu secara berurutan. Kemudian, note atau catatan singkat dari sistem penomoran itu dapat diletakkan di bagian bawah halaman (catatan kaki/footnote) ataupun diakhir suatu wacana (catatan akhir/endnote) sebelum daftar Pustaka (jika disertakan).

Berikut ini adalah contoh footnote/endnote yang diikuti oleh penulisan daftar Pustaka.

Namun, seiring dengan perkembangannya, hampir semua disiplin ilmu di dunia, termasuk ilmu alam, sosial, hayati, kebumian saat ini lebih condong menggunakan catatan perut (Style Manual 2003).

Namun, seiring dengan perkembangannya, hampir semua disiplin ilmu di dunia, termasuk ilmu alam, sosial, hayati, kebumian saat ini lebih condong menggunakan catatan perut (Style Manual 2003, 595).

26

1) Catatan kaki/catatan akhir berisikan nama belakang penulis, judul buku, halaman.

2) Terdapat tanda koma (,) di antara nama penulis dan judul buku.

3) Terdapat tanda koma (,) di antara judul buku dan nomor halaman.

Seorang penulis dapat memilih salah satu dari dua pilihan pengutipan dalam naskah mereka, dengan catatan perut (pengutipan berkurung) ataukah dengan sistem penomoran (endnote/footnote). Seiring dengan perkembangannya, hampir semua disiplin ilmu di dunia, termasuk ilmu alam, sosial, hayati, kebumian saat ini lebih condong menggunakan catatan perut (Style Manual 2003, 595). Dalam bukunya Writing the Research Paper A Handbook, Winkler dan Jo Ray McCuen (2003, 156) menyatakan bahwa pengutipan dengan cara penomoran oleh Sebagian besar disiplin ilmu hampir ditinggalkan, hanya ilmu di bidang seni, musik, sejarah, filsafat, dan agama saja yang masih menggunakannya (Winkler & Metherell, 2011).

Ali Saukah (2009) juga menyebutkan bahwa akhir-akhir ini penggunaaan catatan kaki/catatan akhir sudah lama ditinggalkan, terutama oleh bidang eksakta karena dianggap menyulitkan (Hidayah, 2016).

Banyak sistem pendokumentasian sumber yang umumnya digunakan dalam dunia penulisan, di antaranya:

1) The Chicago Manual of Style (CMS);

2) American Psychological Association (APA);

3) Vancouver Style (Gaya Vancouver); dan

4) Institute of Electrical and Electronics Engineers Style (Gaya IEEE).

Amazingly, the discriminatory laws that were in effect made Japanese immigrants ineligible for citizenship, whereas a large percentage of German and Italian immigrants had become naturalized.1

1. Farmwinkle, Humor of the Midwest, 241.

2. Losh, Diaries and Correspondence, 1:150.

3. Morley, Poverty and Inequality, 43.

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

27

4.3. Penulisan Daftar Pustaka

Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka menurut Chicago Manual of Style (CMS), American Psychological Association (APA), Vancouver Style (Gaya Vancouver), dan Institute of Electrical and Electronics Engineers Style (Gaya IEEE).

4.3.1. Chicago Manual of Style (CMS)

Gaya CMS menyediakan dua metode penulisan daftar pustaka, yakni notes &

bibliography (catatan kaki/akhir) dan author-date (catatan perut). Dalam contoh berikut ditunjukkan gaya penulisan CMS dengan metode author-date.

a. Contoh pengacuan berkurung di dalam teks (Heckathorn 1990, 370)

(Barnes et al. 2008, 118–19) b. Contoh penulisan daftar pustaka

Buku dengan satu pengarang

Pollan, Michael. 2006. The Omnivore’s Dilemma: A Natural History of Four Meals. New York: Penguin.

Buku dengan dua pengarang sampai tiga pengarang

Ward, Geoffrey C., dan Ken Burns. 2007. The War: An Intimate History, 1941–1945. New York: Knopf.

Van Deursen, A., P. Klint, dan J. Visser. 2000. “Domain-Specific Languages:

An Annotated Bibliography”. ACM Sigplan Notices 35(6): 26–36.

Aturan penulisan :

- kurang dari sepuluh nama pengarang, semua nama harus ditulis. Apabila terdapat lebih dari sepuluh nama pengarang, hanya tujuh nama pengarang yang ditulis, sesudahnya digunakan “et al”. (mengacu pada American Naturalist).

- jika tempat yang tersedia untuk menulis daftar pustaka terbatas, hanya pengarang berjumlah maksimal enam yang ditulis semuanya. Lebih dari

28

enam maka cukup tiga nama pengarang pertama yang ditulis dan diikuti oleh “et al”. (mengacu pada American Medical Association).

Buku dengan empat atau lebih pengarang

Gilman, Sam, Hank King, Ron Porter, dan Gus Rousseau. 1993. Hysteria Beyond Freud. Berkeley: Univ. of California Press.

Buku tanpa nama pengarang, tetapi nama editor atau penerjemah dicantumkan

Lattimore, Richmond, trans. 1951. The Iliad of Homer. Chicago: University of Chicago Press.

Buku tanpa pengarang, tetapi ditulis atas nama Lembaga

World Health Organization. 1971. Abortion Laws: A Survey of Current World Legislation. Geneva: World Health Organization.

Buku tanpa pengarang

Conflict: A Nation Faces the Challenge. 1961. Brisbane: Freedom Publishing.

Artikel dari jurnal ilmiah

Kurland, Weinstein, dan I. Joshua. 2009. “The Market in Plato’s Republic.”

Classical Philology 104: 439–58.

Artikel dari majalah dan koran tanpa nama pengarang

New York Times. 2002. “In Texas, Ad Heats Up Race for Governor.” July 30.

Artikel dari bunga rampai

Kelly, John D. 2010. “Seeing Red: Mao Fetishism, Pax Americana, and the Moral Economy of War.” Dalam Anthropology and Global Counterinsurgency, diedit oleh John D. Kelly, Beatrice Jauregui, Sean T. Mitchell, and Jeremy Walton, 67–83. Chicago: University of Chicago Press.

Artikel dari prosiding

Horrobin, D. F,. dan P. Lampinskas. 1998. “The Commercial Development of Food Plants Used as Medicines. Dalam Plants for Food and Medicine diedit oleh Prendergast H. D., Etkin N. L., Harris D. R., dan Houghton P. J., 75–81. Makalah disajikan pada Proceedings of the Joint

Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press

29

Conference of the Society for Economic Botany and the International Society for Ethnopharmacology; 1996 Jul 1-6. London. Kew (UK):

Royal Botanic Gardens.

Bahan yang belum dipublikasikan atau tidak diterbitkan

Schawrz, G. J. 2000. “Multiwavelength Analyses of Classical Carbon-oxygen Novae (Outbursts, Binary Stars).” PhD diss., Arizona State University.

Ferguson, Carolyn J. and Barbara A. Schaal. 1999. “Phylogeography of Phlox pilosa subsp. oarkana.” Poster presented at the 16th international Botanical Congres, S. Louis.

Tulisan bersumber dari internet

Stutz, Michael. 2011. “Basic AC Theory: Measurement of AC Magnitude.”

Accessed May 30, 201.1 http://www.allaboutcircuits.com/vol_2/

chpt_1/1.html.

4.3.2. American Psychological Association (APA) a. Contoh pengacuan berkurung di dalam teks

(Baker & Lightfoot, 1993) atau Baker dan Lightfoot (1993) b. Contoh penulisan daftar pustaka

Buku dengan satu pengarang atau dua pengarang

Belz, C. (1969). The Story of Rock. New York: Oxford University Press.

Harmon, W., & Holman, C. H. (2000). A Handbook to Literature (8th ed).

Upper Saddle River, NJ: Pretince Hall.

Buku dengan tiga pengarang atau lebih

O’Keefe, J. H., Bell, D. S. H., & Wyne, K.L. (2009). Diabetes essentials.

Sudbury, MA: Jones and Bartlett Publishers.

Bila lebih dari tujuh pengarang maka nama enam pengarang pertama ditulis, dilanjutkan dengan tanda ellipsis (. . .), dan ditutup dengan nama pengarang terakhir.

Johnson, L., Lewis, K., Peters, M., Harris, Y., Moreton, G., Morgan, B., . . . Smith, P. (2005). How far is far? London: McMillan.

30

Buku tanpa nama pengarang, tetapi nama editor atau penerjemah dicantumkan

Friedman, S. L., & Wachs, T. D. (Eds.). (1999). Measuring environment across the life span: Emerging methods and concepts. Washington, DC:

American Psychological Association.

Buku tanpa pengarang, tetapi ditulis atas nama lembaga

Queensland Health. (2002). Best practice guidelines for the management of type 1 diabetes in children and adolescents. Brisbane, Australia:

Author.

Artikel dari jurnal ilmiah

White, R. M. B. (2009). Cultural and contextual influences on parenting in mexican american families. Journal of Marriage and Family, 71(1), 61–

79.

Artikel dari majalah dan koran tanpa nama pengarang

Meeting the needs of counsellors. (2001, May 5). The Courier Mail, 22.

Artikel dari bunga rampai dan prosiding

Baker, F. M., & Lightfoot, O. B. (1993). Psychiatric care of ethnic elders.

Dalam A. C. Gaw (Ed.), Culture, ethnicity, and mental illness (517–

552). Washington, DC: American Psychiatric Press.

Herculano-Houzel, S. (2008). The basic nonuniformity of the cerebral cortex. Dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, 105, 12593-12598. doi:10.1073/pnas.0805417105

Bahan yang belum dipublikasikan atau tidak diterbitkan

Bowden, F.J., & Fairley, C.K. (1996, June). Endemic STDs in the Northern Territory: Estimations of effective rates of partner change. Paper presented at the Scientific Meeting of the Royal Australian College of

Bowden, F.J., & Fairley, C.K. (1996, June). Endemic STDs in the Northern Territory: Estimations of effective rates of partner change. Paper presented at the Scientific Meeting of the Royal Australian College of

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN BUKU AJAR (Halaman 14-0)

Dokumen terkait