BAB 1 PENDAHULUAN
1.2. Dasar Hukum
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menulis buku merupakan hal yang memiliki banyak manfaat, khususnya bagi kalangan akademisi atau dosen. Selain dapat dipergunakan untuk mendokumentasikan karya ilmiah dan bahan pengajaran, juga dapat dipergunakan untuk mendapatkan angka kredit.
Menulis buku harus berdasarkan pada pedoman yang tepat, dimana ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis buku. Hal-hal tersebut di antaranya etika penulisan buku, karakteristik buku, format penulisan, dan halaman buku. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menulis Buku yang baik.
a. Daftar referensi/Daftar Pustaka sebaiknya minimal 15 judul buku/jurnal ilmiah.
b. Terdapat pembeda antara referensi dan biblioraphy.
c. Ada kebaruan dalam bentuk, isi, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
d. Ilmiah/scientific.
e. Kreasi dari penulis buku sendiri
f. Paradigma yang dipakai adalah create first than quaility bukan sebaliknya.
g. Tidak menyimpang dari kebutuhan pengguna.
h. Tidak bertentangan dengan Pacasila dan UUD 1945.
Buku yang ditulis dengan dilatarbelakangi oleh permasalahan di dalam pembelajaran, maka disebut sebagai buku ajar. Sedangkan buku yang lahir dari ide kreatif yang merupakan kemampuan daya pikir orang di dalam menangkap suatu fenomena yang menarik dan melahirkan suatu karya ilmiah akan disebut sebagai buku ilmiah umum. Dan itu masih banyak contoh jenis buku selain dari dua macam contoh jenis buku diatas.
1.2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen
2
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi 4. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015, tentang Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
5. Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
1.3. Tujuan
Sebagai pedoman bagi dosen di lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin dalam mengajukan buku ajar dan pedoman pembelajaran melalui P3M dan Poliban Press.
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
3
BAB 2
PENYUSUNAN BUKU AJAR
2.1. Jenis Buku
Saat ini banyak terdapat jenis-jenis buku yang beredar di pasaran. Tetapi tidak semua buku tersebut dapat memenuhi ketetapan akademik/keilmiahan berdasarkan pada kriteria- kriteria publikasi buku ilmiah.
Buku merupakan bentuk publikasi ilmiah yang berisi pembahasan mendalam tentang suatu ilmu atau cabang ilmu, berkait dengan permasalahan lampau dan terkini yang diperoleh dari ringkasan hasil penelitian terbaru dan memberikan penjelasan teori, filosofi, dan panduan yang disusun bagian per bagian atau bab per bab secara bersinambung. Secara garis besar, buku untuk level perguruan tinggi diklasifikaskan ke dalam (1) buku referensi (refererence book), (2) monograf (monograph), (3) buku ajar/buku teks (textbook), dan (4) modul. Masih ada buku yang dijumpai di pasaran, yang tergolong buku populer, atau buku dagang, yang menjadi bacaan kalangan awam. Produk buku terbit menjadi salah satu tolok ukur kinerja dosen dan peneliti.
Adapun beberapa kriteria publikasi buku ilmiah sebagai berikut:
1. Memiliki Penulis yang jelas.
2. Memiliki content (isi) dalam bidang keilmuan tertentu dan memiliki kaidah keilmuan tertentu dengan tidak menyimpang dari konteks keilmuannya.
3. Memiliki sumber (referensi) yang jelas dan Valid (bisa berbentuk Bibliography).
4. Ada foto dan biodata penulis buku atau para penulis buku 5. Terdapat kesimpulan isi buku pada setiap naskah buku 6. Memiliki Index dan glossarium
7. Memiliki pengantar keilmuan (Escort) dari orang yang lebih mumpuni misalnya bergelar doktor, profesor, dari aspek akademik atau senioritas atau pimpinan lembaga, seperti ketua jurusan, kolega sejenis, dan lainnya.
8. Semua gambar diwajibkan mencantumkan sumber/referensi
9. Mengikuti kaidah penerbitan yang ditetapkan oleh Poliban press secara khusus.
4
2.2. Kriteria Buku 2.2.1. Kriteria Umum
Berdasarkan Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Akademik/Pangkat Dosen Tahun 2019 menyebutkan syarat publikasi ilmiah berbentu buku yang diakui.
1. isi buku sesuai dengan bidang keilmuan penulis.
2. Memiliki ISBN.
3. Tebal paling sedikit 49 (empat puluh sembilan) halaman cetak (menurut format Unesco).
4. Ukuran : minimal 15,5 cm x 23 cm.
5. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi /Perguruan Tinggi.
6. Isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2.2.2. Monograf
Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada 1 topik dalam satu bidang ilmu. Monograf merupakan tulisan tentang 1 subjek, biasanya oleh penulis tunggal dan dibedakan dari jurnal yang terbit secara berkala. Jenis karya ilmiah ini memuat informasi yang lebih luas daripada artikel jurnal. Monographic series diterbitkan berseri, biasanya oleh himpunan profesi dari kegiatan seminar (seperti prosiding).
Contoh monograf dapat dilihat di Gambar 1.1. Contoh lain ialah Nepenthaceae (2001) tentang tumbuhan kantong semar oleh Martin Cheek and Matthew Jebb dan Pacific Insects Monograph yang diterbitkan oleh Entomology Department, Bishop Museum, Honolulu.
Ketentuan buku monograf diantaranya adalah : 1. Substansi: satu hal dalam satu bidang ilmu
2. Memenuhi Kaidah penulisan ilmiah yang utuh (rumusan masalah, pemecahan masalah, dukungan teori mutakhir, kesimpulan dan daftar pustaka).
3. Dalam bentuk buku (referensi).
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
5
4. Disebarluaskan.
5. Tebal paling sedikit 40 halaman (15.5 cm x 23 cm).
6. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/organisasi/PT.
7. ISBN, dan diedarkan.
8. Tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.
9. Batas Kepatutan : 1 buku/tahun.
10. Angka Kredit Maksimal 20.
Sumber : (Dikti, 2019)
Gambar 1.1. Contoh buku monograph
2.2.3. Buku Referensi :
Buku referensi merupakan buku yang memuat suatu compendium (himpunan) informasi, biasanya spesifik, yang dikumpulkan dalam bentuk buku (fisik atau elektronik) untuk kemudahan referensi (acuan). Orang tidak perlu membaca dari awal sampai akhir untuk mendapatkan informasi yang dicari. Gaya penulisan umumnya seperti indeks atau daftar dan edisinya dapat dimutakhirkan, umumnya tahunan. Buku referensi di perpustakaan biasanya tersimpan di bagian Reference Book dan tidak diperbolehkan dipinjam (kecuali untuk difotokopi);
hanya boleh dibaca di tempat.
Berikut ini adalah beberapa ketentuan tentang buku referensi, diantaranya adalah :
1. Satu bidang ilmu.
6
2. Memenuhi kaidah penulisan ilmiah yang utuh.
3. Tebal paling sedikit 40 halaman (15.5 cm x 23 cm).
4. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/organisasi/PT.
5. ISBN, dan diedarkan.
6. Tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.
7. Batas Kepatutan : 1 buku/tahun.
8. Angka Kredit Maksimal 40.
Sumber : (Dikti, 2019)
Gambar 1.2. Contoh buku referensi (handbook)
2.2.4. Buku Teks/Buku Ajar
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. Ketentuan buku ajar diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Diketik dengan huruf Times New Roman (font 11 - 12) pada kertas berukuran maksimal ukuran kertas A4 (21 cm x 29.7 cm) dan minimal ukuran A5 (14.8 cm x 21 cm) (sumber Dikti), beserta softcopy.
2. Jumlah halaman buku minimal 49 halaman, tidak termasuk Prakata, Daftar Isi, daftar pustaka, lampiran, Glosarium, dan Indeks.
3. Unsur buku yang harus ada: (1) Prakata, (2) Daftar Isi, (3) Batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian, (4) Daftar Pustaka, (5) Glosarium, (6) Indeks (sebaiknya).
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
7
4. Buku Ajar termasuk dalam kegiatan melaksanakan pengajaran, yaitu mengembangkan bahan pengajaran.
5. Angka kredit 20 per buku
6. Batas Kepatutan Buku Ajar/Buku Teks yaitu 1 Buku/Tahun.
Sumber : (Dikti, 2019)
Gambar 1.3. Contoh buku ajar
2.2.5. Modul
Modul memuat bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis oleh dosen mata kuliah tersebut, mengikuti kaidah seperti buku ajar. Modul biasanya disusun untuk perkuliahan berbasis modul di program studi vokasi atau profesi yang diakhiri dengan uji kompetensi.
Sumber : (Dikti, 2019)
Gambar 1.4. Contoh modul
8
Ketentuan umum dari modul diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Bagian dari bahan ajar.
2. Ditulis oleh pengajar mata kuliah tersebut.
3. Mengikuti kaidah penulisan Ilmiah.
4. Disebarluaskan kepada peserta kuliah.
5. Angka Kredit Maksimal 5.
2.2.6. Bunga Rampai (Book Chapter)
Publikasi ilmiah dalam bentuk bunga rampai memiliki unsur-unsur yang sama dengan bentuk buku ilmiah, tetapi berbeda dalam hal prakata/prolog yang mengantarkan keseluruhan isi dan dalam hal penutup/epilog yang merupakan analisis atas keseluruhan isi. Buku bunga rampai ditulis secara bersama-sama dan setiap bab ditulis oleh penulis yang berbeda. Semua bab direncanakan dan disusun oleh para penulisnya berdasarkan arahan editor, yakni pakar di bidang yang dilingkupi oleh buku tersebut.
Sumber : (Dikti, 2019)
Gambar 1.5. Contoh buku bunga rampai (Book Chapter)
2.3. Buku Ajar yang Ideal
Berikut ini adalah beberapa ciri dan karakter buku ajar yang ideal, yaitu:
a. Substansi atau materi Buku Ajar memadai, lengkap dan disajikan secara sistematis menurut urutan tertentu.
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
9
b. Substansi buku ajar harus sesuai dengan kurikulum, yang sekurang-kurangnya meliputi aspek tujuan/kompetensi yang ingin dicapai, metode, dan penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Penulisan buku ajar harus terorganisasi secara baik, tidak hanya dalam satu mata kuliah, tetapi dalam seluruh rangkaian mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa.
d. Penulisan Buku Ajar terorganisasi secara baik untuk seluruh rangkaian mata kuliah, agar tidak terjadi tumpang tindih materi pada mata kuliah lainnya.
e. Buku ajar harus disusun secara sistematis dan metodologis. Kaidah-kaidah penulisan ilmiah harus diperhatikan.
f. Buku Ajar disusun dalam bahasa yang baku sesuai kaidah penulisan ilmiah sehingga memiliki derajat keterbacaan yang tinggi agar mudah dicerna dan dikuasai oleh mahasiswa. Kalimat yang digunakan harus efektif, sederhana, terhindar dari makna ganda, menarik, dan sopan.
g. Bentuk format dan fisik dari buku ajar harus memperhatikan ukuran, desain sampul, desain tata letak isi, bentuk dan ukuran huruf, warna, komposisi gambar, ilustrasi, jenis dan ukuran kertas, dan penjilidan.
h. Perkembangan kognitif mahasiswa harus diperhatikan agar buku ajar dapat dibaca dengan baik oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan kognitif rata-rata, namun tidak menyebabkan mahasiswa yang cerdas menjadi bosan.
i. Buku ajar harus mampu membangun motivasi pembacanya untuk belajar.
Buku yang baik adalah buku yang dapat menstimulasi pembaca untuk menjaga perhatian pada apa yang sedang dipelajarinya.
j. Buku Ajar harus mampu membangun motivasi mahasiswa untuk belajar mandiri dan dapat menstimulasi perhatian mahasiswa pada buku ajar yang sedang dibaca.
k. Konten buku ajar harus memperhatikan norma, nilai, etika dan tatanan moral yang berlaku di kehidupan bermasyarakat.
10
BAB 3
FORMAT PENULISAN BUKU AJAR POLIBAN
Secara umum, buku memiliki unsur-unsur: bagian depan, bagian isi, dan bagian belakang. Buku yang diterbitkan Poliban Press dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian dalam buku dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu preleminaries, batang tubuh (isi utama), dan postliminaries.
3.1. Ketentuan Buku Ajar
Bagian-bagian Buku yang diterbitkan oleh Poliban Press sesuai format sebagai berikut:
a. Ukuran buku adalah minimal 15.5 cm × 23 cm (Standard Unesco) b. Huruf Times New Roman (font 11) dengan spasi 1,5 cm
c. Halaman minimal 100 halaman, tidak termasuk Prakata, Daftar Isi, daftar pustaka, lampiran, Glosarium, dan Indeks
d. Margin buku terdiri dari top 2 cm, inside 2,5 cm, bottom 2 cm, outside 2 cm e. Materi buku ajar/buku teks bersesuaian dengan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) mata kuliah
f. Pada tiap awal Bab dicantumkan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK) dan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CP-(CP-MK) yang diharapkan dari materi yang akan dituliskan pada bab tersebut
g. Tiap Bab dari buku ajar memuat:
1) Teori
2) Contoh soal/kasus dan pembahasan penyelesaian 3) Soal latihan
3) Nama Penerbit (Poliban Press)
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
11
Gambar 2.1. Contoh cover depan buku
B. Punggung Buku 1) Judul Utama 2) Nama Penulis
3) Nama Penerbit (Poliban Press) 4) Tahun
C. Cover Belakang 1) Judul Utama
2) Nama dan Tentang Penulis 3) Sinopsis
4) Nama dan Alamat Penerbit (Poliban Press) 5) Nomor ISBN
6) Untuk tingkatan apa buku ini ditulis (misalnya: pemula, menengah)
12
Gambar 2.2. Contoh cover belakang buku
3.2.2. Bagian Dalam Buku A. Preliminaries
1) Halaman depan
Halaman terdepan setelah cover. Letaknya selalu di sebelah kanan, halaman ini berisi judul buku saja.
Gambar 2.3. Contoh halaman depan
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
13
2) Halaman Hak Cipta
Memuat kutipan Undang-Undang Hak Cipta.
Gambar 2.4. Contoh halaman hak cipta
3) Judul Utama
Memuat judul buku secara lebih atraktif, menyolok, menarik ibanding judul depan. Selain judul buku, halaman ini juga memuat Nama penulis serta nama dan alamat penerbit.
14
Gambar 2.5. Contoh halaman judul utama
4) Halaman Karya Cipta
Halaman ini mengandung informasi mengenai hak kepemilikan, baik untuk karya cipta penulisan maupun penerbitan buku. Halaman ini juga menampilkan nomor International Standard Book Number (ISBN) dan apabila ada nomor call number library/International Standard Bibliographic Description (ISBD) sesuai dengan sistem yang diadopsi oleh badan/lembaga penerbitan yang bersangkutan. Bentuk informasi tambahan lainnya adalah kode batang (barcode) ISBN dan informasi teknis yang berkaitan dengan percetakan
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
15
Gambar 2.6. Contoh halaman karya cipta
5) Halaman Persembahan (Opsional)
Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
6) Halaman Ucapan Terimakasih (Opsional)
Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
7) Kata Sambutan (Opsional)
Sambutan yang diberikan ini diberikan oleh tokoh/ pejabat atau mereka yang memiliki kapasitas keilmuan. Ini sekaligus sebagai media pengakuan atas isi buku ini.
8) Halaman Kata Pengantar
Biasanya ditulis oleh ahli dibidang ilmu yang dibahas, memberikan komentar maupun ulasan tentang materi yang disampaikan pada buku ini.
Berbeda dengan prakata, bagian ini ditulis oleh pihak yang bukan penulis. Umumnya yang memberi pengantar atau sambutan ialah pimpinan lembaga tempat penulis bernaung, ketua himpunan profesi, atau pribadi yang dianggap pakar oleh penulis. Muatan kata pengantar ialah menyambut terbitnya buku, manfaat apa yang diharapkan atas terbitnya buku, mengenalkan penulis, dan ucapan terima kasih.
16
9) Halaman Prakata
Biasanya dibuat oleh pihak penerbit untuk memberikan ulasan mengapa buku ini dibuat serta hal-hal lain yang mendukung. Selain itu prakata juga bisa dibuat oleh penulis untuk menyajikan ungkapan untuk para pengguna buku, dengan memuat penghargaan, alasan, atau harapan atas terbitnya buku yang bersangkutan. Secara umum prakata sebuah buku ajar berisi tentang mengapa buku itu ditulis, apa kelebihan buku tersebut, siapa sasaran pengguna, apa prasyarat pengguna, bagaimana membagi bab, pesan untuk pengguna buku, adakah buku atau sarana pendamping lain; dan ucapan terima kasih
10) Daftar Isi 11) Daftar Tabel 12) Daftar Gambar 13) Daftar Singkatan
14) Halaman Pendahuluan (Opsional)
Pendahuluan berbeda dengan Prakata. Pendahuluan dibuat oleh penulis, berisi pengenalan masalah secara umum sebelum memasuki bahasan permasalah.
Gambar 2.7. Contoh halaman pendahuluan
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
17
B. Isi Utama Buku.
Batang tubuh buku disesuaikan dengan logika atau struktur keilmuan yang akan dibuat buku referensinya.
1) Bagian (Part)
2) Bab atau Sub Bagian (Chapter)
3) Capaian Pembelajaran yang diharapkan dari materi yang akan
dituliskan pada bab tersebut. Capaian pembelajaran dibagi menjadi dua bagian yaitu Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK) dan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CP-MK).
4) Sub Bab
Gambar 2.8. Contoh pengaturan bab
5) Ringkasan
6) Soal Latihan / Evaluasi / Tugas
7) Referensi atau Daftar Pustaka pada setiap akhir bab (optional / bisa digabung dibagian Daftar Pustaka Buku)
18
Gambar 2.9. Contoh halaman soal Latihan / evaluasi / tugas
Gambar 2.10. Contoh halaman daftar pustaka
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
19
C. Postliminaries 1) Lampiran
Lampiran bisa berisi materi pelengkap, penjelasan atau mungkin merupakan materi pendukung yang ditambahkan.
2) Epilog
Berisi kesimpulan maupun harapan-harapan yang di inginkan penulis setelah pembaca selesai membaca buku ini.
3) Daftar Istilah (Glosarium)
Glosarium merupakan kamus singkat, berupa kumpulan penjelasan atau keterangan atas singkatan/kata-kata/istilah teknis tertentu. Glosarium disusun secara abjad.
Gambar 2.11. Contoh halaman glosarium
20
4) Halaman Indeks (disarankan)
Indeks merupakan senarai kata/istilah yang terkandung dalam buku yang menjadi kata penting/kata kunci bagi pembaca. Indeks disusun secara abjad (alfabetis) dan diikuti dengan penempatan keterangan halaman.
Tutorial pembuatan indeks otomatis dapat dilihat pada : https://penerbitdeepublish.com/membuat-indeks-buku/
atau
https://support.microsoft.com/id-id/office/membuat-dan-memperbarui-indeks-cc502c71-a605-41fd-9a02-cda9d14bf073
Gambar 2.12. Contoh halaman indeks
5) Biografi Penulis
Biografi penulis biasanya berisi profil singkat penulis maupun editor buku yang mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman penelitian, pekerjaan, publikasi, dan pengalaman lainnya yang terkait dengan bidang keahlian yang tertuang dalam buku untuk meyakinkan pembaca bahwa isi buku ditulis oleh pakar di bidangnya
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
21
Gambar 2.13. Contoh halaman biografi
3.3. Kriteria Naskah Layak Terbit A. Aspek Editorial
1) Ide dan topik naskah sesuai dengan kebutuhan pengajaran atau berupa hasil kegiatan Tridharma lainnya;
2) Sistematika penyajian naskah berurut, mudah dipahami, dan tuntas;
3) Keapikan penggunaan dan penyajian tata bahasa sesuai dengan pembaca sasaran;
4) Kedalaman pembahasan (disesuaikan dengan pembaca sasaran);
5) Aktualisasi atau kemutakhiran topik yang dibahas;
6) Keunggulan dari kompetitor buku sejenis yang ada di pasaran;
7) Keunikan naskah, misalnya penekanan penyajian topik dengan visualisasi yang lebih mudah dipahami oleh pembaca atau adanya pengayaan (enrichment);
8) Kredibilitas dan kapabilitas penulis.
B. Aspek Keamanan
1) Keamaman naskah dari pelanggaran hak cipta orang lain atau plagiat
22
2) Kevalidan data, fakta, rumus, postulat dan sebagainya sehingga tidak menyesetkan;
3) Kebebasan naskah dari unsur pelecehan SARA, pornografi, terorisme, fitnah dan penghinaan terhadap oranng lain;
4) Kebebasan naskah dari unsur konflik dengan pihak ketiga, kontroversi berbahaya, dan terganggunya stabilitas keamanan nasional.
3.4. Kriteria Naskah Tidak Layak Terbit
Poin-poin naskah tidak diterima oleh Poliban Press, antara lain:
1) Naskah tidak aktual atau sudah out of date untuk diterbitkan;
2) Naskah tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan penerbit;
3) Naskah tidak aman bagi penerbit untuk diterbitkan karena mengandung hal-hal yang bersifat kontroversial, fitnah, berita bohong (hoax), pelecehan SARA, pornografi, ataupun fakta yang sulit dibuktikan kebenarannya;
4) Naskah di penerbit sudah overload untuk satu tahun berjalan Bagaimanapun editor harus menginformasikan dan mengkomunikasikan naskah yang ditolak.
Dalam hal penolakan ada beberapa opsi:
1) Ditolak dengan beberapa pertimbangan jika direvisi atau ditulis ulang (rewriting)
2) Ditolak penuh tanpa peluang diterbitkan
3) Alasan lebih detail dalam soal penolakan tidak perlu disampaikan di luar penolakan tersebut jika naskah ditolak penuh. Namun jika dirasa penolakan karena ada alasan khusus maka editor harus menunjukkan sisi kelemahan naskah yang perlu diperbaiki.
3.5. Persyaratan Khusus Buku Yang Dapat Diterbitkan Di Poliban Press 1) Semua jenis buku ilmiah yang dipakai oleh para dosen untuk bahan
ajar dan pengajaran.
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar P3M & Poliban Press
23
2) Semua jenis buku yang dihasilkan oleh para dosen di lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin.
3) Berlatar belakang kreatifitas, idealism, problem yang layak menjadi acuan akademik secara langsung dan tidak langsung.
4) Menggunakan font huruf times new roman 11, paragraph 1,5 cm.
5) Margin buku terdiri dari top 2m, left 2,5 cm, right 2, Bottom 2 cm.
6) Kertas berukuran 15,5 cm ke kanan x 23 cm ke atas/ standard Unesco.
7) Belum pernah diterbitkan di tempat penerbitan lain.
8) Belum pernah memiliki nomor ISBN.
9) Tidak mengandung unsur-unsur plagiasi.
10) Sangat disarankan memiliki referensi/bibliografi paling sedikit 15 referensi/ rujukan.
11) Sangat disarankan memiliki Index dan glossarium
3.6. Kebijakan Reviewer Di Poliban Press
1) Reviewer/editor/penyunting berhak sepenuhnya mengedit naskah yang akan diterbitkan di Poliban press.
2) Reviewer wajib memberikan komentar positif terhadap karya yang sedang di periksa.
3) Reviewer mengungkapkan secara elaboratif kelebihan buku tersebut secara akademik berdasarkan konten masing-masing.
4) Reviewer mengungkapkan chance (kesempatan) hadirnya buku yang sedang diperiksa berdasarkan aspek akademik dan aspek marketing secara umum.
5) Reviewer memberikan pernyataan yang ditandatangani dan siap diterbitkan di Poliban press khususnya buku yang sedang diperiksa.
6) Reviewer dilarang menjelekkan performansi buku dari aspek konten, bahasa, dan aspek kronologis dari buku tersebut.
7) Reviewer memberi tinjauan secara positif walaupun banyak kekurangannya. Hal ini dimaksudkan agar ada balancing in concept terhadap buku yang sedang diperiksa.
24
BAB 4
PENGATURAN REFERENSI
4.1. Perbedaan Referensi Dan Bibliografi
Kata Referensi berasal dari kata berbahasa Inggris Reference yang berarti kembali kedepan atau kembali pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Di dalam penulisan ilmiah, kata referensi mengacu kepada sumber rujukan yang dipakan oleh penulis atau pengarang di dalam tulisannya yang memang harus diletakkan di dalam karya ilmiah.
Refererensi wajib diletakkan di dalam suatu karya ilmiah dan tidak diperbolehkan ditinggalan dan tidak boleh dilupakan. Apapun yang terjadi referensi wajib ditampilkan. Bilamana referensi tidak diletakkan akan memunculkan kecurigaan bahwa tulisan tersebut plagiasi.
Kebalikan dari kata referensi, bibliografi adalah daftar rujukan yang diambil oleh penulis, namun demikian bilamana tidak dituliskan secara keseluruhan tidak menjadi persoalan. Kata bibliografi berarti daftar sitasi yang diambil oleh seorang penulis di dalam menuliskan laporannya. Dalam prakteknya, istilah bibliografi lebih aman dari pada kata referensi. Semua orang sepakat di seluruh dunia bahwa bibliorafi digunakan sebagai daftar (list) dari daftar rujukan. Bilamana daftar rujukan terlupakan atau tidak dituliskan di dalam bibliorafi bisa dapat dipersepsikan tulisan tersebut tidak menjadi plagiasi.
4.2. Penulisan Kutipan
Penulisan rujukan pada suatu naskah dilakukan dua kali, yaitu pada kutipan dalam teks dan pada penulisan daftar rujukan. Wibowo (2007, 28–29) mengungkapkan bahwa kutipan adalah kalimat atau pendapat seseorang yang diambil penulis dari buku atau pustaka lain (Wibowo, 2011). Kutipan yang diambil penulis harus jelas sumbernya. Sumber kutipan ditulis setelah kutipan, kecuali terdapat hal-hal lain. Pencantuman sumber kutipan meliputi nama pengarang, tahun terbit buku, dan nomor halaman, misalnya Badudu (1989, 154).
Terdapat dua cara pengutipan pada teks (dan harus dipilih salah satu), yaitu catatan perut (pengacuan berkurung) dan penomoran (footnote atau endnote).
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar
Buku Pedoman Penyusunan Buku Ajar