• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN, DAN

A. Kajian Teoritis

3. Buku Pengayaan

tingg, dan

4) Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya secara dalam dan luas.

Kemudian untuk mempermudah dalam memberikan klasifikasi dan pengertian pada buku-buku pendidikan, dilakukan pengelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu: Buku teks pelajaran dan buku nonteks pelajaran (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 1).

1) Buku Teks Pelajaran adalah buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, di mana buku tersebut digunakan oleh siswa untuk belajar (Prastowo, 2014, hlm. 168). Buku teks disusun berdasarkan pada materi yang khusus atau bidang ilmu tertentu. Biasanya buku teks disebut sebagai content oriented (Widodo & Jasmadi, 2008, hlm. 58).

2) Buku Nonteks Pelajaran adalah buku-buku berisi materi pendukung, pelengkap, dan penunjang buku teks pelajaran yang berfungsi sebagai bahan pengayaan, referensi, atau panduan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan menggunakan penyajian yang longgar, kreatif, dan inovatif serta dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang dan tingkatan kelas atau pembaca umum. Buku nonteks pelajaran berbeda dengan buku teks pelajaran, sehingga yang termasuk kedalam buku nonteks pelajaran adalah buku pengayaan, buku referensi dan buku panduan pendidikan (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 3).

3. Buku Pengayaan

a. Pengertian Buku Pengayaan

Buku pengayaan adalah buku berisi materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, pendidikan menengah dan perguruan tinggi (Permendiknas No. 2, 2008, hlm. 2). Buku pengayaan merupakan buku yang memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan iptek, keterampilan, dan membentuk kepribadian peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat pembaca lainnya. Buku jenis ini tidak semata-mata dimaksudkan hanya untuk peserta didik namun dapat pula digunakan oleh pihak lain atau masyarakat pada umumnya (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 8).

Buku pengayaan termasuk ke dalam jenis buku nonteks. Buku nonteks pelajaran merupakan buku-buku yang tidak digunakan secara langsung sebagai buku sumber untuk mempelajari salah satu bidang studi pada lembaga pendidikan (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 2).

Ciri-ciri buku nonteks pelajaran, yaitu:

1) Buku-buku yang dapat digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan, namun bukan merupakan buku acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

2) Buku-buku yang menyajikan materi untuk memperkaya buku teks pelajaran, atau sebagai informasi tentang Iptek secara dalam dan luas, atau buku panduan bagi pembaca

3) Buku-buku nonteks pelajaran tidak diterbitkan secara berseri berdasarkan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan

4) Buku-buku nonteks pelajaran berisi materi yang tidak terkait secara langsung dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi, namun memiliki keterhubungan dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional 5) Materi atau isi dari buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh

pembaca, sehingga materi buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan pula oleh pembaca secara umum

6) Penyajian buku nonteks pelajaran bersifat longgar, kreatif, dan inovatif sehingga tidak terikat pada ketentuan-ketentuan proses dan sistematika belajar, yang ditetapkan berdasarkan ilmu pendidikan dan pengajaran.

Buku pengayaan atau buku pelengkap adalah berupa informasi yang melengkapi buku pelajaran pokok, pengayaan yang dimaksud adalah memberikan informasi tentang bahasan pokok tertentu yang ada dalam kurikulum secara lebih luas dan/atau lebih dalam. Buku ini tidak disusun sepenuhnya berdasarkan kurikulum baik dari tujuan, materi pokok, dan metode penyajiannya. Buku ini tidak wajib dipakai oleh siswa dan guru dalam proses belajar dan pembelajaran, tetapi berguna bagi siswa yang mengalami kesulitan memahami pokok bahasan tertentu dalam buku pelajaran pokok (Sitepu, 2012, hlm. 16).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa buku pengayaan adalah buku yang memberikan informasi lebih luas atau lebih dalam mengenai suatu bahasan, dapat memperkaya wawasan pembacanya.

b. Perbedaan Buku Pengayaan Dengan Buku Teks

Berdasarkan karakteristiknya terdapat beberapa perbedaan antara buku teks pelajaran dengan buku pengayaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut (Maryam, 2012, hlm. 46).

Tabel 2.4 Perbedaan antara Buku Teks dan Buku Pengayaan

No Karakteristik Buku Teks Buku Pengayaan

1 Target Terdiri dari materi

yang ditulis dan harus dipahami siswa dalam satuan pendidikan

Menambah

pengetahuan siswa dan guru dalam satuan pendidikan

2 Kegunaan dalam

satuan pendidikan Sumber utama

Bukan sumber utama, hanya pelengkap 3 Kedudukan dalam

satuan pendidikan Wajib

Bukan sebagai sumber utama, melainkan pendukung.

No Karakteristik Buku Teks Buku Pengayaan alat pendukung 5 Keterangan penulisan Berkaitan dengan kurikulum Tidak terkait kurikulum (mata pelajaran sains, kebutuhan hidup, perencanaan atau pertumbuhan zaman, pengalaman hidup)

6 Bantuan guru Wajib Tidak wajib

7 Anatomi buku Selalu berisi pelajaran, diskusi, latihan, dan evaluasi secara lengkap

8 Pengguna Mayoritas siswa Tidak didominasi

siswa 9 Tempat penggunaan Kebanyakan di kelas/sekolah Tidak didominasi dikelas/ sekolah (rumah, ruang tunggu, tempat umum, dll)

c. Jenis-jenis Buku Pengayaan

Buku pengayaan di masyarakat sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku perpustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan pengetahuan pembacanya. Buku pengayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu buku pengayaan pengetahuan, buku pengayaan keterampilan, dan buku pengayaan kepribadian (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 8).

1) Buku Pengayaan Pengetahuan

Buku pengayaan pengetahuan adalah buku-buku yang diperuntukkan bagi pelajar untuk memerkaya pengetahuan dan pemahamannya, baik pengetahuan lahiriyah maupun pengetahuan batiniyah.Buku jenis ini merupakan buku-buku yang diperlukan pelajar atau pembaca pada umumnya agar dapat membantu peningkatan kompetensi kognitifnya. 2) Buku Pengayaan Keterampilan

Buku pengayaan keterampilan adalah buku-buku yang memuat materi yang dapat memerkaya dan meningkatkan kemampuan dasar para

pembaca dalam rangka meningkatkan aktivitas yang praktis dan mandiri. Dalam buku tersebut termuat materi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan memerkaya dalam kemampuan menghitung, memberi nama, menghubungkan, dan mengkomunikasikan kepada orang lain sehingga mendorong untuk berkarya dan bekerja secara praktis. 3) Buku Pengayaan Kepribadian

Buku pengayaan kepribadian merupakan buku-buku yang dapat meningkatkan kualitas kepribadian, sikap, dan pengalaman batin pembaca. Dari perspektif buku pendidikan, buku pengayaan kepribadian diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara umum (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 11-15).

d. Langkah –langkah Mengembangkan Buku Pengayaan

Dalam menulis buku nonteks, penulis harus memerhatikan makna buku nonteks bagi pembacanya dan tidak harus berhubungan secara langsung pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Pusat kurikulum dan perbukuan (2008, hlm. 59-64) menyebutkan bahwa ada beberapa tahapan penulisan, yaitu:

1) Menyiapkan konsep dasar tulisan

Konsep dasar yang disiapkan berkaitan dengan jenis tulisan yang akan disusun, contohnya pengayaan pengetahuan, keterampilan, kepribadian, ensiklopedia, kamus, atlas, atau panduan pendidik. Dalam menulis buku nonteks, seorang penulis lebih leluasa dalam mengembangkan isi atau materi buku.

2) Memerhatikan proses kreatif

Menulis buku nonteks adalah sebuah proses kreatif. Dalam menulis buku nonteks terbangun suatu aktivitas mental penulis mulai dari merencanakan tulisan untuk menjadi buku nonteks, tahap pengolahan informasi, tahap kemunculan berbagai gagasan, tahap memverifikasi berbagai gagasan yang dihubungkan dengan realitas.

3) Menetapkan aspek yang akan dikembangkan

Dalam menulis buku nonteks seharusnya dapat menetapkan aspek-aspek dari domain kognitif, afektif, atau psikomotorik yang dipandang perlu dikembangkan dalam menulis buku nonteks pelajaran. Hal ini dikarenakan dalam buku teks pelajaran mengacu pada ketentuan dan tuntutan Standar Isi, sementara ketiga aspek tersebut memerlukan pengembangan dan pendalaman materi, sehingga pembaca memeroleh pegetahuan yang lebih luas, leih kaya, dan lebih menyeluruh.

4) Menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca

Penulisan buku nonteks khususnya buku pengayaan selayaknya lebih menyesuaikan pada kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir siswa dapat dipengaruhi oleh kompetensi dirinya dan lingkungan tempat mereka berada. Kemampuan berpikir siswa juga sangat berhubungan dengan perkembangan budaya suatu masyarakat. Dengan demikian, seorang penulis buku nonteks seharusnya dapat menulis materi buku nonteks yang sesuai dengan kemampuan siswa pada umumnya dan perkembangan budaya Indonesia.

e. Komponen Dasar dan Komponen Utama Buku Pengayaan

Dalam menulis buku nonteks, penulis harus memperhatikan makna buku nonteks bagi pembacanya dan tidak harus berhubungan secara langsung pada Kompetensi Dasar. Penulis juga harus memahami komponen dasar dan komponen utama dalam pembuatan buku nonteks pelajaran (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 64-83).

1) Memahami Komponen Dasar

Tabel 2.5 Komponen Dasar Pembuatan Buku Pengayaan

Komponen Dasar Kriteria

a) Karakteristik buku

(1) Materi buku yang dikembangkan bukan merupakan acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti salah satu mata pelajaran tertentu

(2) Materi buku tidak dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam bentuk pertanyaan, tes, ulangan, LKS, atau bentuk lainnya

Komponen Dasar Kriteria

(3) Penerbitan buku tidak disajikan secara serial berdasarkan tingkat kelas

(4) Pengembangan materi tidak terait secara langsung dengan atau sebagian Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar dalam Standar Isi (5) Materi buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca

lintas jenjang pendidikan dan tingkat kelas b) Struktur Buku (1) Bagian awal minimal terdiri dari kata

pengantar atau prakata dan daftar isi (2) Bagian isi merupakan materi buku

(3) Bagian akhir minimal terdapat bagian daftar pustaka yang dapat dilengkapi dengan indeks, glosarium, atau lampiran

c) Komponen Grafika

(1) Buku dijilid dengan rapi dan kuat

(2) Buku menggunakan huruf dan/atau

gambar/ilustrasi yang terbaca (3) Buku dicetak dengan jelas dan rapi

(4) Buku menggunakan kertas berkualitas dan aman

2) Mengembangkan Komponen Utama

Tabel 2.6 Komponen Utama Pembuatan Buku Pengayaan Komponen

Utama

Kriteria a) Komponen

Materi

(1) Materi yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional

(2) Materi yang tidak bertentangan dengan ideologi dan kebijakan poliik negara,

(3) Materi yang menghindari masalah SARA, Bias jender, serta pelanggaran HAM

(4) Materi yang ditulis sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat

(5) Mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi di Indonesia

(6) Materi atau isi buku mengembangkan kecakapan akademik, sosial, dan kejujuran untuk memecahkan masalah dan mendorong jiwa kewirausahaan

(7) Materi atau isi buku harus secara maksimal membangun karakteristik kepribadian bangsa Indonesia yang diidamkan dan kepribadian yang mantap.

b) Komponen Penyajian

(1) Penyajian materi buku dilakukan secara runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami.

Komponen Utama

Kriteria

(2) Penyajian materi lebih mendalam, menyeluruh, dan meluas

(3) Penyajian materi mengembangkan kreativitas dan kemampuan berinovasi

c) Komponen Bahasa dan/atau Ilustrasi

(1) Buku yang menuntut kehadiran ilustrasi, maka penggunaan ilustrasi (gambar, foto, diagram, tabel, lambang) harus dialkukan sesuai dan proporsional (2) Dalam menggunakan istilah atau simbol harus baku

dan berlaku secara menyeluruh

(3) Dalam menggunakan bahasa, yang meliputi ejaan, kata, kalimat, dan paragraf harus tepat, lugas, dan jelas sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

d) Komponen Grafika

(1) Desain kulit buku, yang meliputi tata letak, tipografi, atau ilustrasi yang menarik, sederhana, dan mencerminkan isi buku.

(2) Desain isi buku, meliputi tata letak konsisten, harmonis, dan lengkap, serta menggunakan tipografi yang sederhana, mudah dibaca dan dipahami.

Dokumen terkait