• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sektor Media

Pertumbuhan industri media di Indonesia memiliki hubungan langsung dengan kegiatan dunia usaha dan industri periklanan, khususnya bagi televisi free-to-air (FTA) yang berbasis iklan. Hingga saat ini media televisi adalah satu-satunya media audio visual yang mampu menjangkau sasaran masyarakat luas.

Anak usaha Perseroan di sektor media adalah grup media terbesar di Asia Tenggara, yang mengintegrasikan portofolio berbagai perusahaan yang beragam dan inovatif yang mencakup media tradisional dan media masa depan. Dengan pengalaman bertahun-tahun sebagai pemimpin industri media di Indonesia, Perseroan telah mengembangkan strategi untuk mempertahankan dan mengamankan posisi sebagai pemimpin untuk tahun- tahun yang akan datang.

Stasiun televisi andalan Perseroan yang dikelola MNCN, RCTI, secara konsisten menjadi saluran televisi paling ditonton oleh pemirsa Indonesia dengan pertumbuhan pangsa pemirsa yang semakin tinggi di 2015. Portofolio FTA MNCN bertambah dengan peluncuran saluran berita 24 jam, iNewsTV yang diperkirakan akan tumbuh secara

signiikan pada tahun 2016 dan seterusnya.

Seiring dengan akan membaiknya kondisi perekonomian pada tahun 2016, kami yakin bahwa pendapatan iklan akan

tumbuh secara signiikan di tahun 2016. Kami berharap

pertumbuhan keuntungan yang tinggi dari tahun ke tahun akan terus meningkat, terutama dengan didukung oleh pemrograman prime time di saluran FTA yang kuat, peningkatan kontribusi iNewsTV dan daftar siaran istimewa. Pada media berbasis pelanggan, di tahun 2015, kami meluncurkan jaringan layanan Internet broadband dan TV berlangganan via serat optik baru, Playmedia, untuk

400.000 homespass di enam kota besar di Indonesia.

Jumlah ini akan mencapai angka 1 juta pada akhir 2016. Memberikan layanan baru yang mutakhir, Playmedia berfungsi sebagai platform pertumbuhan baru yang penting bagi Perseroan.

Kami mempunyai rencana untuk menggabungkan MSKY dan Playmedia menjadi perusahaan induk baru, Sky Vision Networks (SVN). Perencanaan merger ini menawarkan kegiatan operasional yang lebih kuat dan sinergi antara dua layanan, sehingga meningkatkan nilai gabungan.

Kami yakin, media berbasis pelanggan akan mampu meningkatkan pangsa pasar yang dominan melebihi posisi saat ini yaitu 70% dari total pasar televisi berbayar.

Media Sector

The growth of the media industry in Indonesia has a direct relationship with business activities and the advertising industry, especially for advertising-based free-to-air (FTA) televisions. To date, television is the only audio-visual media capable of reaching wider community targets.

The Company’s subsidiary in media is Southeast Asia’s largest media group, integrating a diverse and innovative portfolio of companies that span traditional and future- facing media. With years of experience as Indonesia’s media-industry leader, the Company has developed a strategy to maintain and secure its leadership position for the years to come.

The Company’s lagship station managed by MNCN, RCTI,

consistently remains Indonesia’s most watched television channel as audience share grew even higher in 2015. The latest addition to MNCN’s FTA portfolio is the 24-hour news

channel, iNewsTV which is expected to grow signiicantly

in 2016 and forward.

Along with better economic conditions in 2016, we

believe advertising revenue will grow signiicantly in 2016. We expect this to deliver high year-on-year proit

growth, mainly supported by our strong primetime FTA programming, increasing contribution of iNewsTV and special programs line-up.

In the subscriber based media, in 2015, our new iber-

optic broadband Internet and pay-TV service, Playmedia, rolled out to 400,000 homespass in six major Indonesian cities. This number will reach 1 million by the end of 2016. Delivering cutting-edge new services, Playmedia serves as an important new growth platform for our Company.

We have plans to merge MSKY and Playmedia into a new holding company, Sky Vision Networks (SVN). This planned merger offers stronger operations and synergy between the two services, thus increasing combined value.

We believe that subscriber-based media will be able to increase its dominant market share more than current position, 70% of the total pay-TV market.

Media online/mobile akan menjadi pasar terbesar industri periklanan di masa depan. Saat ini posisi media online telah sedikit demi sedikit menggerus pangsa pasar koran dan majalah. Dengan semakin banyaknya pemain media online, alternatif media ini mulai diperhitungkan oleh banyak pemasang iklan sebagai media strategis untuk mempromosikan produknya.

Besarnya potensi pasar mobile (media sosial) bagi industri periklanan telah diramalkan perusahaan konsultan global McKinsey, yang menyatakan konsumsi internet Indonesia pada 2017 akan mencapai tingkatan terabyte dari tingkatan gigabyte saat ini. Dari tingkat tersebut, 30% konsumen diperkirakan akan siap melakukan pembelian secara online, sementara 25% diperkirakan akan mempertimbangkan untuk membeli secara online. Sementara Pusat Riset Pew Internet & American Life Project berdasarkan hasil surveinya di tahun 2013 telah menunjukkan pasar mobile akan menjadi pasar industri periklanan.

Perseroan akan terus meningkatkan kinerja anak-anak usaha di bidang media untuk mempertahankan posisi MNC Group sebagai “the largest and the most integrated media company” di Asia Tenggara. Pertumbuhan perusahaan di bidang media juga akan didorong melalui akuisisi dan pengembangan beberapa proyek baru yang diharapkan dapat direalisasikan pada tahun ini.

Sektor Jasa Keuangan

Industri jasa keuangan di Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang luas. Hal ini tercermin dari peningkatan aset bank komersial (bank umum konvensional dan bank umum syariah) yang tumbuh 9% dari Rp5.615,15 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp6.132,58 triliun pada Desember 2015. Kenaikan nilai aset bank komersial didorong oleh semakin meningkatnya aktivitas perusahaan penjaminan kredit, bisnis kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih menjadi salah satu yang terendah di kawasan Asia. Di sisi lain, kelas menengah Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat dan akan menjadi prospek yang potensial untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis asuransi jiwa.

Pertumbuhan kelas menengah yang sangat cepat di Indonesia akan meningkatkan konsumsi dan pengeluaran bebas (diskresioner) dan juga mendorong sektor simpanan dan investasi. Kondisi ini memberikan prospek yang menguntungkan bagi lembaga keuangan di Indonesia yang tidak hanya didukung oleh permodalan yang kuat tetapi juga menyediakan produk keuangan secara end-to-end.

Online/mobile media will be the largest market in the advertising industry in the future. Currently, the online media have gradually reduced the market shares of

newspapers and magazines. With the increasing number

of online media players, this alternative media is not to be ignored by many advertisers as a strategic media to promote their products.

The magnitude of the mobile (social media) market potential for the advertising industry was predicted by

global consulting irm McKinsey, which mentioned that

Indonesia’s internet usage in 2017 would reach the terabyte level from the current gigabytes level. From that level, 30% of consumers are expected to be ready to make online purchase, while 25% are expected to consider online purchase. Meanwhile Pew Internet & American Life Project Research Center based on their survey results in 2013 had indicated that the mobile market would become a potential market in the advertising industry.

The Company will continue to improve the performance of its subsidiaries in the media sector in order to maintain the position of MNC Group as “the largest and the most integrated media company” in Southeast Asia. The Company’s growth in the media sector will also be encouraged with the acquisition and development of

several new projects expected to be realized this year.

Financial Services Sector

The inancial services industry in Indonesia still has great opportunity for growth. This is relected in the increased

assets of Indonesian commercial banks (conventional and Islamic commercial banks) that increased by 9% from Rp5,615.15 trillion as of December 2014 to Rp6,132.58 trillion as of December 2015. The increase in the assets of commercial banks is driven by the rising activities of credit

guarantee, credit cards and consumer inance.

Life insurance penetration in Indonesia is still one of the lowest in Asia. On the other hand, Indonesia’s middle class is expected to grow rapidly and will become a potential prospect for the growing life insurance business.

The fast growth of the middle class in Indonesia will increase consumption and discretionary spending and also encourage the savings and investment sectors. This

condition provides favorable prospects for inancial

institutions in Indonesia, which are not only supported

by strong capital but also provide end-to-end inancial

Menyikapi peluang tersebut, unit-unit usaha di bawah PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan dikembangkan

untuk menjadi “the most reliable and integrated inancial

services in Indonesia”. Sinergi antar entitas anak akan terus ditingkatkan antara lain melalui cross-selling product dan kegiatan pemasaran bersama. Dengan dukungan struktur permodalan, pengembangan akan dilakukan melalui pertumbuhan organik dan anorganik, dimana pada saat ini Perseroan sedang menjajaki kemungkinan merger untuk bank dan akuisisi sebuah perusahaan pembiayaan.

Di tahun 2016, digitalisasi seluruh unit usaha inancial

services antara lain: shared services, digitalisasi database, DRC (Disaster Recovery Center) dan proses bisnis lainnya akan segera terealisasi untuk mendukung percepatan pengembangan bisnis dan peningkatan kerja entitas. Rencana pengembangan masing-masing unit usaha sektor jasa keuangan adalah sebagai berikut:

• MNC Finance akan tetap fokus pada pembiayaan mobil dan KPR di mana sumber pembiayaannya berasal dari

joint inancing dengan MNC Bank dan pinjaman dari Bank BUMN seperti BNI dan Bank Mandiri;

• MNC Life akan fokus pada produk unit-link dan produk lainnya yang dijual melalui bancassurance;

• MNC Asset Management akan bekerja sama dengan MNC

Life dalam produk unit-link, selain mengembangkan reksadana tradisional, juga mengembangkan private equity dan offshore funds;

• MNC Securities akan melakukan penguatan unit bisnis

seperti unit ixed income dan investment banking,

pengembangan sistem online trading dan perluasan jaringan dengan menambah cabang-cabang baru untuk meningkatkan market share dan peringkat MNC Securities;

• MNC Insurance akan mengembangkan produk yang lebih variatif dan tingkat premi yang lebih kompetitif, juga memperkuat proses klaim, kualitas agen dan rekanan bengkel;

• MNC Bank akan meningkatkan kinerjanya melalui penerapan strategi bisnis yang terfokus pada online banking dan mobile banking, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia;

• MNC Leasing akan fokus pada pembiayaan korporasi antara lain leasing alat berat, mesin, peralatan kesehatan dan factoring.

Sektor Properti

Percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah mampu mengubah peta industri properti

secara signiikan. Pembangunan jalan tol dan jaringan

rel kereta api di berbagai wilayah membuat konektivitas antar kota menjadi lebih mudah dan cepat. Misalnya pembangunan kereta cepat (high speed train/HST) Jakarta- Bandung yang terintegrasi dengan moda transportasi Light

In response to these opportunities, business units under PT MNC Kapital Indonesia Tbk will be developed to

become “the most reliable and integrated inancial services

in Indonesia”. Synergies among its subsidiaries will be improved through, among others, cross-selling products and joint marketing activities. With support for capital structure, development will be done through organic and inorganic growth. Currently, the Company is exploring

the possibility of bank mergers and acquisition of inance

companies.

In 2016, digitization of all business units of the inancial

services sector including: shared services, database

digitization, DRC (Disaster Recovery Center) and other business processes will be realized to support acceleration

of business development and performance improvement.

The development plans of each business unit in inancial

services sector are as follows:

• MNC Finance will still focus on vehicle inancing and mortgages with inancing sourced from joint inancing

with MNC Bank and loans from state-owned banks such as BNI and Bank Mandiri;

• MNC Life will focus on unit-link and other products sold through bancassurance;

• MNC Asset Management will cooperate with MNC Life in unit-link, in addition to developing traditional mutual funds, private equity, and offshore funds;

• MNC Securities will strengthen its business unit such as

ixed income and investment banking, will development

an online trading system and network expansion by opening new branches to increase market share and rating of MNC Securities;

• MNC Insurance will develop more diversiied products

with more competitive premiums, will also strengthen claim process, quality of agents and workshop partners; • MNC Bank will enhance its performance through

implementation of a business strategy focused on online banking and mobile banking, as well as human resources quality improvement;

• MNC Leasing will focus on corporate inancing

including leasing of heavy equipment, machinery, medical devices and factoring.

Property Sector

Acceleration of infrastructure development by the government can change the map of the property industry

signiicantly. Construction of toll roads and rail networks

in various areas facilitates easier and faster connectivity among cities, for example the construction of a high speed train (HST) Jakarta-Bandung integrated with light rail transit (LRT) transportation to various places in Bandung,

Rail Transit (LRT) menuju ke berbagai tempat di Bandung, dan terhubung dengan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, menjadikan wilayah di sekitar Bandung dan Jabodetabek akan semakin terkoneksi. Ruas jalan tol Ciawi-Sukabumi akan semakin meningkatkan nilai proyek di Lido, Bogor. Wilayah Jabodetabek yang mencakup Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi secara total memiliki populasi mencapai 30 juta orang di mana 50% diantaranya termasuk kategori produktif. Saat ini terdapat 2,4 juta komuter yang melakukan perjalanan ulang-alik dari tempat tinggalnya di kota-kota satelit sekitar Jakarta ke pusat bisnis Jakarta, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dengan perbaikan dan pembangunan sarana transportasi massal baru termasuk HST, LRT dan MRT, pengembangan kota-kota mandiri baru di kawasan yang dilalui moda transportasi modern tersebut akan tumbuh pesat.

Seiring dengan semakin tingginya harga lahan dan tingkat kompetisi di Jakarta, pengembangan properti telah semakin menyebar ke kota-kota lain termasuk di luar Pulau Jawa. Saat ini pengembangan properti di Indonesia telah menyebar ke kota-kota seperti Bali, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, dan Makassar. Perkembangan properti di kota-kota tersebut terutama terjadi karena tumbuhnya permintaan baru berkaitan dengan meningkatnya aktivitas sektor pariwisata, eksplorasi sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur. Selain residensial, properti komersial yang meliputi perkantoran, apartemen, ritel dan hotel juga turut berkembang.

Berbagai kebijakan deregulasi yang telah dikeluarkan pada kuartal III tahun 2015 secara bertahap akan mulai dirasakan dampaknya pada tahun 2016, termasuk reformasi perpajakan dan aturan lainnya yang terkait langsung dengan industri properti. Selain itu, penurunan suku bunga

acuan Bank Indonesia (BI rate), tingkat inlasi yang terus

menurun akan turut menjadi pendorong membaiknya industri properti.

Dengan kondisi-kondisi yang mendukung tersebut, MNC Land akan terus bergerak cepat melanjutkan rencana-rencana pengembangan besar dan mengambil peluang pengembangan usaha. Rencana pembangunan properti kawasan wisata terintegrasi di Lido Resort dan pengembangan Bali Nirwana Resort akan menjadi fokus utama dalam 2 tahun ke depan disamping percepatan pembangunan proyek-proyek gedung perkantoran, apartemen, hotel, resort, dan MNC City yang telah dimulai. Selain itu, Perseroan akan melakukan perluasan usaha ke sektor energi dan sumber daya alam melalui perusahaan tambang batu bara di Sumatera Selatan yang telah diakuisisi dengan membangun pembangkit listrik mulut tambang.

connected with Mass Rapid Transit (MRT) in Jakarta. This makes the areas around Bandung and the Greater Jakarta increasingly interconnected. The Ciawi-Sukabumi Toll road will further increase the value of Lido project in Bogor.

The Greater Jakarta area which includes Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi has a total population

of 30 million people of which 50% are categorized as

productive. Currently, there are 2.4 million commuters who travel roundtrip from their homes in the satellite cities surrounding Jakarta to business centers in Jakarta, either by private or public transportation. With the improvement and development of new mass transportation modes including HST, LRT and MRT, the development these independent cities in this area crossed by these modern transportation modes will be rapid.

Along with the high price of land and the level of competition in Jakarta, property development has increasingly spread to other cities, including outside Java. Currently, the property development in Indonesia has spread to cities such as Bali, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan and Makassar. Property development in these cities is mainly driven by the growing new demand related to a more active tourism sector, exploration of natural resources and infrastructure

development. In addition to residential, commercial oice

and apartments properties, retail space and hotels will also grow.

Various deregulation policies issued in the third quarter of 2015 will gradually have impact in 2016, including tax reform and other regulations directly related to the property

industry. In addition, the declining BI rate and inlation rate

will also encourage growth in the property industry.

With the aforementioned supportive conditions, MNC Land will move quickly to continue its major development plans

and to seize business development opportunities. Property

development plans for the integrated tourism area in Lido Resort and Bali Nirwana Resort will be the main focus in the next 2 years in addition to accelerated development

projects of oice buildings, apartments, hotels, and resorts,

as well as the on-going development of MNC City.

Furthermore, the Company will expand its business to the energy and natural resources sectors through a recently acquired coal mining company in South Sumatra, and by building a mine power plant.

SUMBER DAYA

Dokumen terkait