• Tidak ada hasil yang ditemukan

c Menyusun Pertanyaan

Pertanyaan (item) merupakan alat untuk memancing respons dari orang yang dijadikan subjek penelitian. Pertanyaan yang diajukan harus benar-benar dapat diterima oleh responden dan tidak membingungkan sehingga perlu diperhatikan petunjuk penyusunan pertanyaan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.

1) Gunakan kata-kata yang artinya tidak rangkap. 2) Susun kalimat yang sederhana dan jelas.

3) Hindari penggunaan kata-kata yang tidak ada gunanya. 4) Hindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada gunanya. 5) Masukkan semua kemungkinan jawaban agar pilihan jawaban

memiliki dasar yang beralasan, tetapi hindari pengkhususan yang tidak jelas, baik dalam pertanyaan maupun dalam jawaban.

6) Perhatikan pertanyaan yang dimasukkan harus diterapkan pada situasi menurut pendapat responden.

7) Hindari menanyakan pendapat responden, kecuali jika pendapat tersebut yang akan diselidiki.

Riset

Susunlah pertanyaan minimal 10 dengan tema pendidikan.

Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian

99

8) Hindari kata-kata yang terlalu kuat (mengiringi jawaban) atau

terlalu lemah (tidak merangsang). Mengiringi jawaban akan mendorong responden keluar dari jalur masalah yang diteliti. Kata yang terlalu lemah akan memancing respons yang tidak memadai sehingga jawaban lebih dari satu pilihan.

9) Susun pertanyaan yang tidak memaksa responden menjawab yang tidak sebenarnya karena takut akan adanya tekanan-tekanan sosial.

10) Hindari membuat pertanyaan yang dapat dijawab dengan beberapa jawaban apabila hanya satu jawaban yang diinginkan.

11) Jika mungkin, susunlah pertanyaan yang sedemikian rupa sehingga dapat membebaskan responden dari berpikir terlalu kompleks.

12) Hindari kata-kata yang sentimental, seperti, cantik, jelek, buruk, dungu, bodoh, kurang ajar, dan lain-lain, sekiranya ada kata-kata lain yang lebih sopan dan netral.

2. Wawancara

Wawancara atau interview (tanya jawab lisan) merupakan salah satu bagian yang terpenting setiap penelitian. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya didapat langsung melalui wawancara dengan responden. Pewawancara memerlukan persyaratan tertentu, yaitu keterampilan mewawancarai, motivasi yang tinggi, tidak ragu dan tidak takut dalam menyampaikan pertanyaan. Persyaratan itu sangat perlu karena antara pewawan cara dan responden masing-masing memiliki karakter yang berbeda dan tentu hal ini akan menghambat kelancaran proses wawancara.

Sebelum melakukan wawancara, pewawancara perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu melalui latihan. Pewawancara yang sudah berpe ngalaman pun perlu persiapan dan latihan. Latihan wawancara diadakan untuk memberikan bekal keterampilan untuk mengumpul kan data dengan hasil yang baik.

Pewawancara merupakan kunci keberhasilan perolehan data yang diperlukan. Sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan wajah, tutur kata, keramahan, serta keseluruhan penampilan akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden. Oleh karena itu, perlu adanya latihan yang intensif bagi calon pewawancara. Fungsi pedoman wawancara adalah untuk mendapatkan hasil pencatatan yang lebih cepat dan perolehan data yang diperlukan.

Saat proses wawancara berlangsung diperlukan situasi dan kondisi yang menunjang dan hindari dari pengaruh eksternal yang dapat mengganggu kelancaran wawancara. Teknik wawancara yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.

a. Usahakan pada waktu wawancara hanya responden yang hadir dan wawancara pun tidak membawa teman.

b. Reaksi atau jawaban pertama terhadap pertanyaan itulah pendapat responden yang sesungguhnya.

c. Jangan tergesa-gesa menulis jawaban tidak tahu karena jawaban tidak tahu dari responden sebenarnya dia sedang berpikir. Oleh karena itu, pewawancara harus sabar.

d. Pada jawaban ya dan tidak, seringkali responden menambah kan keterangan maka semua jawaban tersebut dicatat dan tulislah komentar responden.

e. Jawaban responden harus dimengerti maksudnya sebelum dicatat jika belum jelas sebaiknya ditanyakan lagi.

Jendela

Info

Fakta yang diperlukan terkadang tidak tercatat, dan orang hanya dapat mengetahuinya jika ia menanyakannya. Ferree pada 1976 mewawancarai 135 wanita yang mempunyai anak usia sekolah dasar, dan melaporkan bahwa para istri yang seluruh kegiatannya terbatas dalam rumah tangga “kurang puas dalam hidup” dibandingkan istri yang bekerja di luar rumah. Akan tetapi, dalam wawancara yang dilakukan Wright, pada 1978 dengan jumlah

informan besar dan bersifat nasional serta pertanyaan yang sama, menghasilkan data yang berbeda. Hasil wawancara menyatakan tidak ada hubungan yang tetap antara kepuasan hidup istri dengan keadaan apakah mereka bekerja di luar rumah. Kasus tersebut memberi gambaran bahwa penelitian tunggal jarang memberikan bukti yang cukup sebelum diperkuat oleh penelitian ulang.

f. Usahakan sambil menulis, tetap mendengarkan atau berbicara.

g. Setelah selesai wawancara, periksalah pedoman wawancara dengan teliti agar semua pertanyaan dan jawaban terkoreksi. h. Jika menggunakan alat perekam, hendaknya meminta izin

responden.

i. Jenis kelamin yang diwawancara sebaiknya sama dengan pewawan cara.

Penggunaan wawancara sebagai teknik pengumpulan data harus dilaksanakan dengan efektif. Artinya, dalam waktu yang sesingkat- singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas dan terarah. Suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh adalah data objektif yang dapat dipercaya.

Beberapa kelemahan wawancara yaitu sebagai berikut. a. Tidak cukup efisien, memboroskan waktu, tenaga, dan biaya. b. Bergantung kepada kesediaan, kemampuan, dan keadaan

responden.

c. Jalan dan isi wawancara sangat mudah dipengaruhi keadaan sekitarnya yang memberikan tekanan-tekanan mengganggu. d. Pewawancara harus yang benar-benar menguasai bahasa yang

diwawancarai.

e. Jika pendekatan sahabat-karib dilaksanakan untuk menyelidiki masyarakat yang heterogen, diperlukan pewawancara yang banyak. Misalnya, jika masyarakat terdiri atas beberapa golongan yang bertentangan, satu pewawancara melayani satu golongan.

3. Observasi

Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala fisik dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data jika memenuhi kriteria sebagai berikut.

a. Dijadikan pada pola dan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan.

b. Direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis.

c. Dikaitkan dan dicatat secara sistematis dengan proposisi yang lebih umum, dan tidak karena didorong oleh rasa ingin tahu belaka. d. Dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya.

Ciri observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki sifat- sifat sebagai berikut.

a. Mempunyai arah dan tujuan yang khusus.

b. Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan atau sesuka hati dalam usaha mendekati situasi atau objeknya, tetapi dilakukan secara sistematis dan berencana.

c. Observasi sifatnya kuantitatif, yaitu mencatat sejumlah peristiwa tentang tipe-tipe tingkah laku sosial tertentu.

d. Observasi melakukan pencatatan dengan segera, secepatnya, tidak menyandarkan diri pada kekuatan ingatan.

e. Menuntut adanya keahlian, dilakukan oleh orang terlatih untuk tugas ini.

f. Hasil observasi dapat dicek dan dibuktikan untuk menjamin reliabilitas dan validitasnya.

4. Dokumen dan Media Massa

Pengumpulan data dari bahan dokumen merupakan pengumpulan data dari hasil catatan yang dilakukan pada waktu

Soal Pengayaan

(UN SMA IPS, 2004)