• Tidak ada hasil yang ditemukan

Candi Prambanan

Dalam dokumen Aku cinta cagar budaya Indonesia (Halaman 117-124)

109

Aku Cinta Cagar Budaya Indonesia

Libur

kenaikan kelas, Ayah berjanji akan mengajak Anin berkunjung ke kota Yogyakarta. Tentu saja Anin senang dan semangat. Siapa yang tidak senang diajak liburan? Wah, pastinya semua anak akan senang bila akan liburan.

Anin berjanji pada diri sendiri akan lebih giat belajar dan semangat demi mendapatkan hasil bagus dalam kenaikan kelas, sehingga Ayah dan Ibu bangga. Ya, meski mereka ti-dak menuntut tetapi titi-dak ada salahnya memberikan keba-hagian.

Kota Yogyakarta terus terbayang dalam pikiran Anin. Ia ingin segera berkunjung. Salah satu tempat yang ingin di kunjungi adalah Candi Prambanan. Anin sering mendengar cerita tentang Candi Prambanan dengan dongeng Rara Jonggrangnya. Bu Guru sering memberikan informasi tentang candi-candi di Indonesia, salah satunya adalah Candi Pram-banan. Anin menjadi semakin penasaran.

“Ayah! Besok kalau berkunjung ke Yogyakarta kita ke Candi Prambanan, ya. Aku penasaran dengan Candi Pram-banan.” pinta Anin di suatu sore.

“Oke. Masukkan ke daftar kunjungan kita. Ayah memang berencana mengajak kamu mengunjungi tampat-tempat bersejarah dan cagar budaya yang harus dilestarikan, dijaga juga diketahui. Seperti Candi Prambanan sebagai salah satu dari cagar budaya yang ada di Yogyakarta. Ya, Anin sebagai penerus bangsa harus mengetahui lalu menghargai serta berupaya ikut menjaga warisan berharga itu,” kata Ayah ber-semangat.

“Ayah tadi bilang Candi Prambanan sebagai salah satu cagar budaya. Apa itu cagar budaya?” tanya Anin ingin tahu. Ayah tidak segera menjawab pertanyaan Anin. Beliau duduk mendekat. “Ayah pernah baca tentang cagar budaya. Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda, bangunan, struktur, dan kawasan di darat dan atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena

me-Komunitas Wonderland Family

miliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidi-kan, agama, dan atau kebudayaan melalui proses peneta-pan. Nah! Anin, Candi Prambanan termasuk bangunan cagar budaya yang perlu dilestarikan. Sudah agak mengerti tentang cagar budaya?” Ayah menjelaskan.

“O... jadi seperti itu, ya. Aku jadi semakin ingin mengeta-hui tentang cagar budaya di Indonesia dan dunia. Pastinya menarik. Ayah, aku jadi ingin keliling dunia mempelajari cagar budaya.” Anin penuh semangat.

“Boleh, Sayang. Anin jangan berhenti belajar dan terus perbanyak membaca,” kata Ayah menyemangati. “Yuk, ma-suk. Sudah petang.”

Anin mengangguk lalu mengikuti Ayah masuk rumah. ***

Kereta Api Wijaya Kusuma tiba di Stasiun Tugu. Anin ber-sama Ayah Ibu segera turun. Ternyata banyak juga penump-ang ypenump-ang turun di Yogyakarta. Anin spenump-angat bahagia. Akhirnya berkunjung ke Yogyakarta.

“Alhamdulillah sampai juga. Wow, ramainya! Ayah, kita menginap di mana?” seru Anin senang.

“Ayah sudah pesan penginapan di dekat Malioboro. Yuk, ke sana. Ayah ingin istirahat sebentar nanti kita jalan-jalan di Malioboro. Di sekitar jalan Malioboro ada bangunan yang di-jadikan cagar budaya juga, loh,” kata Ayah.

“Oke!”

111

Aku Cinta Cagar Budaya Indonesia

Esok hari, Anin sudah bangun dan bersiap untuk pergi mengunjungi Candi Prambanan. Tadi malam, Ayah menga-jak Anin berkeliling jalan Malioboro dan menunjukkan sebuah benteng, namanya Benteng Vrendeburg sebagai bangunan cagar budaya juga. Letaknya di ujung jalan Malioboro.

“Kita menunggu Bus Trans Jogja yang menuju ke Candi Prambanan. Anin, semangat menjelajah hari ini?” tanya Ayah.

“Siap! Ayah, kenapa naik Bus Trans Jogja?” Anin balik bertanya.

“Supaya Anin bisa menikmati perjalanan menuju Candi Prambanan. Naik Bus Trans Jogja, asyik banget,” jawab Ibu tersenyum.

“Betul kata Ibu. Kamu akan merasakan pengalaman yang berbeda dengan menggunakan Bus Trans Jogja. Nikma-ti perjalanan dan liburan yang mengasyikan.”

Bus Trans Jogja yang ditunggu datang. Anin beserta Ayah Ibu pun naik. Anin duduk di pojok sambil melihat pemandan-gan yang dilaluinya. Tak terasa akhirnya mereka sampai di halte Bus Trans Jogja dekat Candi Prambanan. Anin mengi-kuti Ayah Ibu berjalan menuju pintu gerbang masuk ke Candi Prambanan. Mereka membeli tiket masuk. Anin antusias ketika berjalan menuju Candi Prambanan. Ia juga sempat berfoto di beberapa tempat yang menarik.

“Maasyaa Allah bagus sekali pemandangan Candi Pram-banan ini!” Anin berdecak kagum saat sampai di kawasan Candi Prambanan.

“Iya. Indah dan mengagumkan. Anin sudah tahu tentang Candi Prambanan?” tanya Ibu

“Aku tahunya Candi Prambanan ada hubunganan den-gan cerita Rara Jonggrang. Apa benar seperti itu?”

“Ya, Candi Prambanan memang berkaitan dengan ceri-ta Rara Jonggrang. Anin, perlu ceri-tahu tenceri-tang sejarah Candi Prambanan. Sambil jalan akan Ayah beritahu. Ayah sempat

Komunitas Wonderland Family

membaca buku sejarah. Candi Prambanan merupakan kom-pleks Candi Hindu Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi yang dipersembahkan untuk Trimurti, yakni tiga dewa utama agama Hindu yakni Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Kompleks Candi Prambanan nama aslinya sesuai dengan Prasasti Siwagrha bernama Siwagrha bahasa San-sekerta yang berarti Rumah Siwa. Nanti Anin akan melihat candi-candi tersebut.” Ayah menjelaskan.

“Ayah, Candi Prambanan ini masuk wilayah mana?” tan-ya Anin.

“Boleh Ibu yang menjawab?” tanya Ibu. “Tentu saja boleh,” kata Ayah mempersilakan.

“Terimakasih. Candi Prambanan masuk wilayah Yogya-karta tetapi ada sebagian yang masuk wilayah Jawa Tengah. Tepatnya di kecamatan Prambanan, Sleman Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten Jawa Tengah. Dengan letak yang berada di perbatasan antara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, sehingga Candi banan memiliki letak yang unik yakni, kompleks Candi Pram-banan masuk ke desa Bokoharjo PramPram-banan Sleman Yog-yakarta sedangkan pintu gerbang masuk Candi Prambanan berada di desa Tlogo Prambanan Klaten,” jelas Ibu panjang lebar.

“Oo, begitu, ya.” Anin membulatkan mulutnya sambil mengangguk-anggukkan kepala.

Mereka sampai di pos pintu masuk ke Candi Prambanan lalu menyerahkan tiket masuk. Panas matahari pagi mulai me-nyengat tetapi tidak menyurutkan semangat Anin menjelajah dari satu candi ke candi lainnya. Sesekali ia menengguk air

113

Aku Cinta Cagar Budaya Indonesia

Masehi oleh Rakai Pikatan kemudian diperluas dan dikem-bangkan oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu. Candi Prambanan merupakan bangunan termegah yang pernah dibangun di Jawa Kuno. Pembangunan Candi Pram-banan ini sebagai tandingan atas Candi Borobudur dan Can-di Sewu yang letaknya tidak jauh. KemuCan-dian secara berkala Candi Prambanan disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya seperti Raja Daksa dan Tulodong. Beliau memperluas dengan membangun candi-candi kecil disekitar candi utama,” kata Ayah menjelaskan.

“Anin, Relief-relief yang ada pada dinding Candi Pram-banan menceritakan tentang kisah Ramayana. Nah, di sini juga sering digunakan untuk pagelaran tari Ramayana. Say-ang sekali karena gempa dan letusan Gunung Merapi ySay-ang menimpa kota Yogyakarta ada candi yang runtuh, seperti Candi Sewu Rara Jonggrang. Batu-batu asli bangunan candi juga ada yang diganti karena batu lama sudah tidak bisa di-gunakan lagi.” Ibu menambahkan.

Anin terus berjalan, naik ke candi-candi utama sambil mengamati tiap relief-relief yang berada di dinding. Ia ma-sih semangat meskipun wajahnya sudah terlihat lelah. Ia ter-us berkeliling sambil sesekali berfoto. Setelah puas berkeliling kompleks Candi Prambanan dan mampir ke Museum Pram-banan, Anin bersama Ayah Ibu memilih cenderamata untuk di bawa pulang.

“Ayah Ibu, aku senang banget bisa ke berkeliling Candi Prambanan. Aku jadi punya cerita liburan asik yang akan ditu-lis lalu diceritakan di depan teman-teman di sekolah. Ini pen-galaman keren.” ucap Anin antusias. Ayah dan Ibu tersenyum seraya mengusap kepala Anin.

Komunitas Wonderland Family

115

Dalam dokumen Aku cinta cagar budaya Indonesia (Halaman 117-124)