• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian dan Analisis Kinerja 2013

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

B. Capaian dan Analisis Kinerja 2013

Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing sasaran untuk tahun 2013, Sekretariat Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Berikut ini akan diuraikan kinerja dari Sekretariat Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dilihat dari masing-masing sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf

Erselenggaranya kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berkualitas akan terwujud apabila didukung oleh kualitas SDM yang berkualitas. Kualitas SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat dilihat dari jumlah SDM yang memiliki pendidikan lanjut yang mendalami sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pendidikan lanjut yang dimaksud adalah pendidikan pascasarjana, untuk Strata 2 dan Strata 3.

Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki 1.865 (seribu delapan ratus enam puluh lima) pegawai dengan pendidikan akhir S1 berjumlah 608, S2 berjumlah 428 dan S3 berjumlah 18 pegawai yang mendalami sektor pariwisata serta fokus untuk mendalami tata kelola dan kebijakan di sektor pariwisata.

Selain memfasilitasi SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupa peningkatan pendidikan formal juga akan memperkuat SDM dengan

T

25 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

kediklatan struktural dan teknis terkait pada subsektor kepariwisataan dan subsektor ekonomi kreatif, sejumlah 413 (empat ratus tiga belas) pegawai selama periode 2012 – 2014.

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf dapat diukur dengan indikator: Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis ; dan Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi.

Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Dan Teknis

Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi, yaitu jumlah aparatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diberikan pembekalan melalui diklat yang relevan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Tabel 3. 2 Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan

Manajemen dan Teknis Orang 321 Orang 302 94,08

Pada tabel di atas, target peserta sebelum revisi adalah 321 orang. Hal itu disebabkan target peserta Diklat PIM II yang semula diperuntukan 6 orang menjadi hanya untuk 1 orang, kemudian dialokasikan untuk Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS dengan peserta 25 orang.

Mengingat rekruitmen peserta semakin sulit karena kesibukan pegawai di masing-masing unit kerja dan yang perlu menjadi perhatian adalah belum optimalnya komitmen/dukungan para pimpinan setiap unit kerja untuk memberikan kesempatan stafnya mengikuti diklat sehingga beberapa target tidak dapat dicapai hingga 100 % yaitu antara lain:

• Diklat Bahasa Inggris (TOEFL Preparation) dari yang ditargetkan 120 orang, terealisasi sebanyak 87 orang;

• Diklat Kepemimpinan Tk. IV dari target 30 orang, terealisasi 25 orang; dan

• Diklat Teknis Pariwisata Tk. Lanjutan & Spesialisasi Bidang MICE Tk. Lanjutan dari target 20 orang terealisasi 19 orang.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 26 Sehingga Capaian pada indikator “Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis” adalah sebanyak 302 orang atau sebesar 94,08 % dari target 321 orang.

Tabel 3. 3 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja 2013 2012 Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis (peserta)

302

Orang 94,08

604

Orang 94,96

Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012, terlihat bahwa pada tahun 2013 terjadi penurunan baik dari segi target maupun realisasi. Adapun penurunan target peserta tahun 2013 disebabkan oleh adanya penghematan anggaran sebesar 20% dari APBN sehingga anggaran kediklatan mengalami pengurangan.

Sementara itu, rincian peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis dari tahun 2012-2013 dapat terlihat pada grafik berikut :

Grafik 3. 1 Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis

2 30 70 0 40 20 0 30 92 0 0 0 1 25 25 20 19 20 19 20 87 20 20 25 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Diklat PIM Tk. II

Diklat PIM Tk. III Diklat PIM Tk. IV Diklat Teknis Pariwisata Tingkat Dasar Diklat Teknis Pariwisata Tingkat Lanjutan Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang MICE… Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang MICE… Diklat Teknis Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar

Diklat Bahasa Asing (TOEFL Preparation) Pelatihan “Service of Excellence” Pelatihan Kesekretariatan Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS

27 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

Dalam upaya pencapaian indikator “Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis ”, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Diklat Kepemimpinan Tk. II

Diklat Kepemimpinan Tingkat II diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara dan peserta yang dikirimkan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berjumlah 1 orang, yaitu M. Faried, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan.

Diklat Teknis Pariwisata Tingkat Dasar

Diklat Teknis Pariwisata tingkat dasar diselenggarakan di Wisma Hijau, Bogor selama 19 hari pada tanggal 18 Maret s.d. 5 April 2013 dan diikuti oleh 20 orang peserta. Observasi Lapangan (OL) dalam rangka Diklat Teknis Pariwisata Tingkat Dasar dilaksanakan di Provinsi Lampung pada tanggal 1 s.d. 4 April 2013.

Diklat Teknis Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar

Diklat Teknis Ekonomi Kreatif tingkat Dasar diselenggarakan di Wisma Hijau, Bogor selama 17 hari pada tanggal 27 Maret s.d. 12 April 2013 dan diikuti oleh 20 orang peserta. Observasi Lapangan (OL) dalam rangka Diklat Teknis Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 8 s.d. 11 April 2013.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 28

Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang MICE Tingkat Dasar

Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang MICE Tingkat Dasar diselenggarakan di Wisma Hijau, Bogor selama 19 hari pada tanggal 16 April s.d. 04 Mei 2013 dan diikuti oleh 20 orang peserta. Observasi Lapangan (OL) dalam rangka Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang

MICE Tingkat Dasar dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 30 April s.d. 03 Mei 2013.

Diklat Bahasa Asing (TOEFL Preparation)

Diklat Bahasa Asing (TOEFL Preparation) diselenggarakan di Hotel Cipta, Jakarta dalam 3 (tiga) angkatan, dengan jangka waktu pelaksanaan Diklat selama 4 hari untuk masing-masing angkatan. Diklat Bahasa Asing (TOEFL Preparation) diikuti

oleh 87 orang peserta dari target 120 orang peserta. Peserta adalah para pejabat eselon IV di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Angkatan I (sebanyak 2 kelas) dilaksanakan tanggal 30 April s.d. 02 Mei 2013. Angkatan II (sebanyak 2 kelas) dilaksanakan tanggal 7 s.d. 10 Mei 2013. Angkatan III (sebanyak 2 kelas) dilaksanakan tanggal 13 s.d. 16 Mei 2013.

Pelatihan Sevice of Excellence

Pelatihan Sevice of Excellence diselenggarakan di PP University, Bogor selama 3 hari pada tanggal 3 s.d. 5 April 2013 dan diikuti oleh 20 orang peserta.

29 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS

Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS diselenggarakan di Hotel Marbella Anyer, Jl. Raya Karang Bolong Km. 135 Desa Bandulu, Anyer selama 3 hari dimulai pada tanggal 14 s.d. 16 November 2013 dan diikuti oleh 25 orang peserta.

Permasalahan

Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum maksimal antara lain:

1. Tenaga Widyaiswara Kementerian Parekraf sangat terbatas sehingga dalam beberapa pelaksanaan Diklat masih lebih banyak menggunakan tenaga dari luar (Widyaiswara LAN) khususnya untuk pelaksanaan Diklat Struktural. 2. Beberapa unit kerja dimana pejabat ataupun staf dijadwalkan untuk mengikuti

Pendidikan dan Pelatihan tidak hadir dalam kegiatan.

Pemecahan Permasalahan

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di atas adalah:

1. Penyampaian usulan untuk menambah Formasi Widyaiswara di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baik dari Formasi CPNS, PNS yang masih aktif, maupun pejabat eselon II, ataupun eselon I yang sudah mendekati batas usia pensiun dan berminat menjadi widyaiswara kepada LAN RI sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Permenpan No. 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya).

2. Memberikan himbauan kepada atasan Pejabat/Staf yang dijadwalkan agar memberikan izin untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi

Jumlah pegawai yang difasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu jumlah pegawai Kemenparekraf yang meneruskan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi (Strata 2 dan Strata 3) untuk

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 30 memperdalam pengetahuan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta pengaturan kebijakan publik.

Tabel 3. 4 Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

2. Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi

14 Orang

14

Orang 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi” mencapai 14 orang atau 100% atau telah mencapai target yang telah ditetapkan.

Berikut ini matriks/tabel pegawai yang mendapatkan fasilitasi untuk meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Pegawai Yang difasilitasi Untuk Meneruskan Jenjang Pendidkan

No Nama Universitas Jenjang

Pendidikan Keterangan

1. Memet Achmad Sayuti,

SE, MM. Padjadjaran Universitas S3 Akademi Pariwisata Makassar 2. Titien Damayanti, SE,

M.Si. Padjadjaran Universitas S3 Sekolah Tinggi Pariwisata Bali 3. Amirosa Ria Satiadji,

S.Par, MM. Padjadjaran Universitas S3 Sekolah Tinggi Pariwisata Bali 4. Ridwansyah Lubis,

S.Sos, M.Hum Padjadjaran Universitas S3 Ditjen EKMDI 5. Marciella Elyanta,

S.ST.Par Padjadjaran Universitas S3 Akademi Pariwisata Medan 6. Christina Indriani

Sianipar, S.ST.Par Padjadjaran Universitas S3 Akademi Pariwisata Medan

Dengan fasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi pejabat/pegawai yang memenuhi syarat diharapkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan dapat memanfaatkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di meja kuliah maupun pengalaman di lapangan guna mengembangkan/ meningkatkan kinerja untuk kemajuan organisasi, serta siap untuk menduduki posisi jabatan yang sesuai latar belakang dan bidang ilmu yang diperoleh.

31 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

Tabel 3. 6 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja 2013 2012 Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian (%)

2. Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi

14

Orang 100

9

Orang 100

Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012, terlihat bahwa pada tahun 2013 jumlah pegawai yang difasilitasi mengalami peningkat sebesar 5 orang.

Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf

engan perubahan Kemenbudpar menjadi Kemenparekraf, diperlukan SDM baru yang dapat mengisi posisi untuk sektor ekonomi kreatif khususnya, sehingga pengembangan ekonomi kreatif akan ditangani oleh SDM yang memiliki pengetahuan serta kompetensi yang sesuai dengan sektor yang akan dikembangkan.

Kuantitas SDM Kemenparekraf adalah sebanyak 1.064 pegawai, dimana saat ini, SDM tersebut memiliki detail penugasan pada masing-Masing Unit Eselon 1 sebagai Unit Pelaksana Teknis sebagai berikut:

1. 157 orang di Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata; 2. 230 orang di Ditjen Pemasaran Pariwisata;

3. 118 orang di Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya;

4. 87 orang di Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan IPTEK; 5. 104 orang di Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif;

6. 307 orang di Sekretariat Jenderal; 7. 61 orang di Inspektorat Jenderal; dan

D

2

Meningkatnya Kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 32 8. 688 orang pada UPT Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif (STP Bandung, STP Bali, Akpar Medan, dan Akpar Makassar).

Penambahan SDM ekonomi kreatif sangat dibutuhkan pada Kemenparekraf khususnya pada sektor ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek, karena saat ini Kemenparekraf tidak memiliki SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan sektor ini. Penambahan SDM Kemenparekraf juga dirasakan perlu dilakukan tekait adanya SDM yang pensiun dan rotasi pada tahun berjalan.

Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, jumlah kuantitas SDM Kemenparekraf secara langsung akan berperan dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tujuan utama mencapai arahan strategis Kementerian.

Tabel 3. 7 Penambahan SDM Kemenparekraf Yang Akan Mengembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan

mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif

259 Orang

199

Orang 76,83

Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah Penambahan SDM Kemenparekraf Yang Akan Mengembangkan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif” mencapai 199 orang atau 76,83 %.

Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut:

Tabel 3. 8 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013 No Indikator Kinerja 2013 2012 Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian (%) 1. Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)

199

Orang 76,83

130

33 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

Dari tabel di atas, nampak bahwa terdapat peningkatan penambahan sumber daya manusia pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2013 sebesar 69 orang dimana pada tahun 2012 sebanyak 130 orang.

Meningkatnya Layanan Administrasi Kepegawaian

ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran “Meningkatnya layanan Administrasi Kepegawaian” adalah tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian.

Tabel 3. 9 Tingkat Penyelesaian Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen

kepegawaian 80 % 80 % 100

Dengan keberhasilan dalam capaian sesuai dengan target yang telah ditetapkan menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan administrasi kepegawaian tidak hanya difokuskan pada kegiatan perencanaan, pengadaan, mutasi, dan pengembangan kualitas pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tetapi juga pembinaan terhadap peningkatan layanan informasi dan data kepegawaian dalam bentuk pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian.

Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut:

I

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 34

Tabel 3. 10 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja 2013 2012 Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian (%) 1. Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian 80 % 100 60 % 100

Dari tabel di atas, nampak bahwa dalam dua tahun, target indikator “Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian” dapat tercapai 100% dan di tahun 2013 terjadi peningkatan pencapaian target.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:

1. Peningkatan kapasitas pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Terciptanya Peraturan Perundang-Undangan Yang Harmonis

enyiapan, perencanaan, perumusan, dan penyusunan peraturan perundang-undangan ditujukan untuk melahirkan harmonisasi dan sinkronisasi produk-produk hukum bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan produk-produk hukum yang antisipatif dan responsif diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan dan permasalahan di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai berikut:

P

4

Terciptanya Peraturan Perundang-Undangan Yang Harmonis

35 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

Tabel 3. 11 Naskah Peraturan Perundang-Undangan

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah Naskah Peraturan Perundang-Undangan

6 Naskah

6

Naskah 100

Berdasarkan tabel diatas, target indikator “Jumlah Naskah Peraturan Perundang-Undangan” yang telah ditetapkan sebelumnya telah tercapai. Upaya-upaya koordinasi dan harmonisasi dalam persiapan, perencanaan dan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus ditingkatkan dalam upaya melahirkan produk-produk hukum serta kebijakan yang antisipatif dan responsif terhadap dinamika permasalahan dan reformasi hukum terkait dengan pembangunan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut:

Tabel 3. 12 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja 2013 2012 Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah naskah Peraturan Perundang-undangan (naskah)

6

Naskah 100

12

Naskah 100

Dari tabel di atas, nampak bahwa terdapat penurunan target yang ditetapkan, namun begitu pencapaian target dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dengan demikian, produk-produk hukum yang dikoordinasikan mampu melahirkan berbagai kebijakan yang dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai lembaga yang diberikan kepercayaan untuk mengelola pembangunan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai salah satu motor penggerak yang ikut berperan dalam meningkatkan pembangunan perekonomian nasional maupun daerah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 36 Terwujudnya Organisasi dan Tatalaksana Yang Sesuai Dengan Kebutuhan, Tugas dan Fungsi

ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran “Terwujudnya organisasi dan tatalaksana yang sesuai dengan kebutuhan, tugas dan fungsi” adalah 1) Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi; dan 2) Jumlah dokumen ketatalaksanaan.

Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi

Peningkatan kualitas kinerja organisasi Kemenparekraf memiliki tiga sasaran utama, yaitu:

1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan;

2. Meningkatnya kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); dan

3. Terselenggaranya reformasi birokrasi.

Terselenggaranya reformasi birokrasi yang efektif dapat diindikasikan dari perbaikan nilai Quality Assurance pelaksanaan reformasi birokrasi yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Semakin tinggi nilai Quality Assurance, maka dapat dinyatakan bahwa semakin baik pula kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Di tahun 2012 sasaran “Terselenggaranya Reformasi Birokrasi”, ditandai oleh capaian Passing Grade Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan capaian nilai 48 yaitu pada Level 2 (range skor 41 – 50) dengan usulan besaran Tunjangan Kinerja (TK) sekitar 45% dari Kementerian Keuangan. Sementara untuk tahun 2013 ini, terdapat peningkatan dimana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendapat nilai 74,53 yang diperoleh dari hasil akhir Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).

I

5

Terwujudnya Organisasi dan Tatalaksana Yang Sesuai Dengan Kebutuhan, Tugas dan Fungsi

37 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

Tabel 3. 13 Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi

Birokrasi 70 74,53 106,47

Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi, yaitu nilai yang diberikan oleh Kementerian PAN & RB kepada Kemenparekraf yang menjadi tolak ukur efektifitas atau kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kemenparekraf.

Sesuai Permen Pan dan RB No. 53 Tahun 2011, nilai yang diberikan kepada Kemenparekraf terkait pelaksanaan program Reformasi Birokrasi berdasarkan acuan nasional, kebijakan, strategi dan standar yang ditetapkan oleh Komite Pengarah RB Nasional. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan Quality Assurance RB ini menggunakan 8 (delapan) area perubahan grand design RB dengan mengaitkan program, kegiatan, agenda, dan hasil yang diharapkan dari proses RB pada tingkat mikro dalam periode tahun 2010 – 2014.

Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Terselenggaranya Reformasi Birokrasi” mencapai nilai 74,53 atau 106,47 %.

Indikator “Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi”, sebesar 74,53 diperoleh dari hasil akhir penilaian PMPRB meliputi: 1) Komponen Pengungkit: kepemimpinan (nilai 75), Sumber Daya Manusia Aparatur (nilai 80), Perencanaan Strategis (75), Kemitraan dan Sumber Daya (nilai 75), dan Proses (nilai 74), dengan jumlah rata-rata = 75,80; 2) Komponen Hasil: Hasil pada SDM Aparatur (nilai 70), Hasil pada Masyarakat/Pengguna Layanan (nilai 75), Hasil pada Komunitas Lokal, Nasional, dan Internasional (nilai 78), dan Hasil Kinerja Utama (nilai 70), dengan jumlah rata-rata 73,25, sehingga jumlah rata-rata keseluruhan adalah 74,53.

Dasar penentuan passing grade dan skor yang digunakan, serta besaran Tunjangan Kinerja (TK) yang diusulkan adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 38

Range Skor Level Keputusan Usulan Besaran TK

0 – 10 0 Tidak diberikan TK Tidak diproses 11 – 30 1 Tidak diberikan TK Tidak diproses

31 – 40 2 Diberikan TK 40% dari Kemenkeu

41 – 50 2 Diberikan TK 45% dari Kemenkeu

51 – 60 3 Diberikan TK 50% dari Kemenkeu

61 – 70 3 Diberikan TK 55% dari Kemenkeu

71 – 80 4 Diberikan TK 65% dari Kemenkeu

81 – 90 4 Diberikan TK 75% dari Kemenkeu

91 - 100 5 Diberikan TK 100% dari Kemenkeu

*) passing grade bagi K/L untuk mendapatkan tunjangan kinerja minimum level 2 dengan range skor antara 31 – 40.

Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut:

Tabel 3. 14 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja 2013 2012 Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian (%)

1. Nilai Quality Assurance (QA)

Reformasi Birokrasi 74,53 106,47 48 120

Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 meningkat jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Pengungkit (Enablers) dan Hasil (Results). Pengungkit adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen pengungkit. Hubungan sebab-akibat antara Komponen Pengungkit dan Komponen Hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan

39 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013

kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan. Komponen Pengungkit sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan Komponen Hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan.

Tujuan dilaksanakannya PMPRB adalah:

Memperoleh informasi mengenai perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi di unit kerja dan upaya-upaya perbaikan yang perlu dilakukan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat melakukan bench learning (saling belajar dan tukar pengalaman) mengenai keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi antar instansi pemerintah. Hal ini sudah kami tindaklanjuti dengan surat permohonan study banding ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penerima manfaat:

Masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif karena Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bermuara pada peningkatan pelayanan pada masyarakat.

Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan

Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran tersebut di atas, berikut target dan realisasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 15 Dokumen Ketatalaksanaan

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

2. Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan 4 Dokumen

4

Dokumen 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan”, realisasi capaiannya 4 dokumen atau 100% dari target yang telah direncanakan.

Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 40

Tabel 3. 16 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja 2013 2012 Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian (%) 2. Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan (Dokumen) 4 Dokumen 100 3 Dokumen 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian indikator “Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan” selama dua tahun telah mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:

Dokumen terkait