III.3 Capaian Indikator Makro
Tujuan pembangunan Kabupaten Cianjur telah ditetapkan dan dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan Kabupaten Cianjur telah disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang akhirnya bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, kinerja pembangunan daerah dapat diukur, melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro. Tetapi persoalan yang perlu dicermati bersama adalah ketercapaian setiap indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh stakeholder pembangunan yang meliputi
Bab III
| 141Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Oleh karena itu dalam menyikapi kinerja kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator makro, perlu diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan pelaku terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran pencapaian indikator makro merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku pembangunan. Data terakhir perkembangan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan komponennya Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.65
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Komponennya Kabupaten Cianjur
Tahun 2014-2015
No Provinsi/
Kabupaten AHH EYS MYS Pengeluaran IPM
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
1 Jawa Barat 72.23 72.41 12.08 12.15 7.71 7.86 9,447 9,778 68.80 69.50
2 Cianjur 69.08 69.28 11.82 11.83 6.52 6.54 6,773 6,877 62.08 62.42 Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tren perkembangan angka IPM tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Namun walaupun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya capaian indicator Kabupaten Cianjur termasuk kategori sedang dan masih rendah dibandingkan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya memprioritaskan peningkatan capaian indicator makro melalui pelaksanaan program dan kegiatan di tahun yang akan datang.
III.4 Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur.
Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk
Bab III
| 142mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik Pemerintan Kabupaten Cianjur telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun 2015-2016.
III.4.1 Cakupan Peserta KB aktif
Capaian kinerja cakupan peserta KB aktif secara umum mengalami peningkatan dari 70,46% pada tahun 2012 menjadi 70,70% akseptor pada tahun 2016 atau sebanyak 419.789 orang, walaupun perkembangannya mengalami fluktuasi. Fluktuasi capaian kinerja pengguna alat KB tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain masih adanya masyarakat yang enggan mengikuti program keluarga berencana karena belum menyadari perlunya menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur kehamilan terutama masyarakat yang termasuk dalam kategori miskin. Perkembangan cakupan peserta KB aktif dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2016 70,46 71,93 67,05 70,88 70,7 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 2012 2013 2014 2015 2016 Gambar 3.27 Cakupan Peserta KB Aktif
Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016
Bab III
| 143Masih adanya masyarakat yang belum tersentuh pogram keluarga berencana karena mereka enggan menjangkau tempat pelayanan karena alasan biaya selain itu mereka masih memiliki persepsi bahwa memiliki banyak anak merupakan sumber investasi, padahal alat kontrasepsi terutama untuk masyarakat miskin selalu tersedia dan tidak dipungut biaya. Sehingga perlu digalakan kembali sosialisasi pentingnya dan mudahnya mengikuti program keluarga berencana.
Pemerintah Kabupaten Cianjur telah berupaya untuk meningkatkan capaian kinerja pengguna alat KB melalui beberapa kegiatan antara lain :
- Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin - Pelayanan KIE
-
Pembinaan Keluarga BerencanaIII.4.2 Penolong Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Kasus kematian bayi dan kematian ibu masih saja terjadi di Kabupaten Cianjur, namun demikian jumlah kematian bayi dan kematian ibu tersebut mengalami penurunan tiap tahunnya. Untuk mengatasi permasalahan angka kematian bayi dan angka kematian ibu, Pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan terus menambah penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2016 87,17 89,85 84,27 89,25 84,82 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 2012 2013 2014 2015 2016 Gambar 3.28
Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016
Bab III
| 144 III.4.3 Angka Melek HurufAngka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Yang dimaksud huruf lainnya misalnya huruf Arab, Jawa, Cina dan lain sebagainya. Berdasarkan data terakhir angka melek huruf mencapai 98,95%, dengan demikian masih terdapat 1,05% berasal dari kelompok usia lanjut yang belum tersentuh oleh program pemberantasan buta huruf. Hal ini seiring dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Cianjur yang telah dicanangkan gerakan bebas buta huruf. Walaupun demikian, masih ditemukannya penduduk usia lanjut yang belum bebas buta huruf hingga saat ini tidak berarti upaya Pemerintah Kabupaten Cianjur dianggap gagal dalam program pemberantasan buta huruf. Perkembangan angka melek huruf selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2016
III.4.4 Angka Partisipasi Sekolah
Data yang terakhir angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia sekolah menurut jenis kelamin dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
99,86 98,02 98,57 98,76 98,95 97 97,5 98 98,5 99 99,5 100 2012 2013 2014 2015 2016 Gambar 3.29 Angka Melek Huruf
Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016