Kata Pengantar | i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016 ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
LKjIP ini disusun secara periodik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam pelaksanaan uraian tugas, fungsi dan tata kerjanya serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Daerah selama tahun anggaran 2016. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih di Kabupaten Cianjur.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan tidak mengurangi hasil dari pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan secara keseluruhan.
Demikian semoga bermanfaat.
Cianjur, 17 Maret 2017 BUPATI CIANJUR
ttd
Daftar Isi |
iiDAFTAR ISI
HAL
1. KATA PENGANTAR ... i
2. DAFTAR ISI ... ii
3. DAFTAR TABEL ... iii
4. DAFTAR GAMBAR ... v
5. IKHTISAR EKSEKUTIF ... vi
6. BAB I PENDAHULUAN... 1
I.1 Latar Belakang ... 1
I.2 Maksud dan Tujuan ... 2
I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur ... 2
I.4 Struktur Organisasi ... 3
7. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 10
II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur ... 10
II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 ... 28
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016 ... 41
II.4 Indikator Kinerja Utama ... 44
8. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 46
III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ... 47
III.2 Pengukuran dan Analisis Kineja ... 49
III.3 Capaian Indikator Makro ... 140
III.4 Reformasi Birokrasi ... 141
III.5 Pengukuran Pencapaian Sasaran ... 152
III.6 Efisiensi Anggaran Tahun 2016 ... 162
9. BAB IV PENUTUP... 166 LAMPIRAN
Daftar Tabel| iii DAFTAR TABEL
HAL
1. Tabel 2.1 Misi dan Tujuan 13
2. Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 14
3. Tabel 2.3 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016 27
4. Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 29
5. Tabel 2.5 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016
41 6. Tabel 2.6 Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2016 42
7. Tabel 2.7 Indikator Kinerja Utama 44
8. Tabel 3.1 Skala Nilai Pringkat Kinerja 47
9. Tabel 3.2 Tabel Capaian IKU Tahun 2016 47
10. Tabel 3.3 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 1 49
11. Tabel 3.4 Jumlah Daya Tampung Sekolah 50
12. Tabel 3.5 Rasio Jumlah Sekolah dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah 51
13. Tabel 3.6 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 2 54
14. Tabel 3.7 Jumlah Siswa yang Mengikuti dan Lulus UN Tahun 2016 54
15. Tabel 3.8 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 3 55
16. Tabel 3.9 Total Jumlah Siswa di Kabupaten Cianjur 56
17. Tabel 3.10 Jumlah Siswa yang Melanjutkan Sekolah 56
18. Tabel 3.11 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 4 57
19. Tabel 3.12 Jumlah Siswa yang Lulus UAS Tahun 2016 58
20. Tabel 3.13 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 5 59
21. Tabel 3.14 Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter 59
22. Tabel 3.15 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 6 60
23. Tabel 3.16 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 7 61
24. Tabel 3.17 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 8 62
25. Tabel 3.18 Sekolah yang Memiliki Komite Sekolah Tahun 2016 63
26. Tabel 3.19 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 9 63
27. Tabel 3.20 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 1 66
28. Tabel 3.21 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 2 68
29. Tabel 3.22 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 3 71
30. Tabel 3.23 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 4 73
31. Tabel 3.24 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 5 74
32. Tabel 3.25 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 6 75
33. Tabel 3.26 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 7 76
34. Tabel 3.27 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 8 77
35. Tabel 3.28 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 9 78
36. Tabel 3.29 Jumlah Korban Kekerasan Tahun 2016 78
37. Tabel 3.30 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 1 80
38. Tabel 3.31 Produksi perkebunan Tahun 2012-2016 82
39. Tabel 3.32 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten Cianjur Tahun 2016
83 40. Tabel 3.33 Jumlah Kelompok Petani Kelas Utama Tahun 2012-2016 84
41. Tabel 3.34 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 2 87
42. Tabel 3.35 Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur 88
43. Tabel 3.36 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 3 90
44. Tabel 3.37 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016 91
45. Tabel 3.38 BendaSitus dan Cagar Budaya yang Terlestarikan 92
46. Tabel 3.39 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 4 97
47. Tabel 3.40 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 5 99
48. Tabel 3.41 Pasar yang Direvitasisasi 100
49. Tabel 3.42 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 6 101
50. Tabel 3.43 Jumlah Investasi Tahun 2015-2016 102
51. Tabel 3.44 Jumlah KK yang Melaksanakan Transmigrasi 102
52. Tabel 3.45 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 7 104
Daftar Tabel| iv
54. Tabel 3.47 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 8 107
55. Tabel 3.48 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 9 109
56. Tabel 3.49 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 10 110
57. Tabel 3.50 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 11 112
58. Tabel 3.51 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 12 114
59. Tabel 3.52 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Cianjur Tahun 2015 115
60. Tabel 3.53 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 1 117
61. Tabel 3.54 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 2 120
62. Tabel 3.55 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2016 122
63. Tabel 3.56 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 3 126
64. Tabel 3.57 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 4 129
65. Tabel 3.58 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 5 131
66. Tabel 3.59 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 6 133
67. Tabel 3.60 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 1 134
68. Tabel 3.61 Rincian zakat, infaq, dan sodaqoh Tahun 2016 135
69. Tabel 3.62 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 2 136
70. Tabel 3.63 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 3 138
71. Tabel 3.64 Data Kejadian Bencana Alam Tahun 2012-2016 139
72. Tabel 3.65 Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
KomponennyaKabupaten Cianjur Tahun 2014-2015 141
73. Tabel 3.66 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dan Jenis Kelamin Kabupaten Cianjur Tahun 2015
146 74. Tabel 3.67 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Tingkat Pengangguran
Terbuka Kabupaten Cianjur Tahun 2015`
146 75. Tabel 3.68 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2 dan Garis
KemiskinanTahun 2012-2013
148 76. Tabel 3.69 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori Tahun 2015-2016
149 77. Tabel 3.70 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Konstan Menurut KategoriTahun 2015-2016
Daftar Gambar | v DAFTAR GAMBAR
HAL
1. Gambar 3.1 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur 46
2. Gambar 3.2 Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 48
3. Gambar 3.3 Salah Satu Pembangunan Ruang Kelas Baru 50
4. Gambar 3.4 Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur 52
5. Gambar 3.5 Bus Sekolah 53
6. Gambar 3.6 Siswa SD sedang mengikuti UAS 56
7. Gambar 3.7 Perpustakaan Keliling 64
8. Gambar 3.8 Perpustakaan Daerah Kabupaten Cianjur 64
9. Gambar 3.9 Alat-Alat Pertanian 82
10. Gambar 3.10 Pelatihan Kepada Kelompok Tani 82
11. Gambar 3.11 Kegiatan Penilaian Klas Kelompok Tani Utama 85
12. Gambar 3.12 Sawah di Kabupaten Cianjur 87
13. Gambar 3.13 Situs Megalitik Gunung Padang 90
14. Gambar 3.14 Wisata Kebun Raya Cibodas 91
15. Gambar 3.15 Wisata Pantai Jayanti 91
16. Gambar 3.16 Wisata Cirata 91
17. Gambar 3.17 Wisata Cikundul 91
18. Gambar 3.18 Wakil Bupati Cianjur melakukan Survey Perbaikan Trotoar 95
19. Gambar 3.19 Trotoar Jl. Ir. H. Juanda (Selakopi) 95
20. Gambar 3.20 Pasar Pagelaran Sebelum Direvitalisasi 99
21. Gambar 3.21 Pasar Pagelaran Sesudah Direvitalisasi 99
22. Gambar 3.22 Menperin Meninjau Proses Produksi PT.Pou Yuen Indonesia di Cianjur
101
23. Gambar 3.23 Penyerahan Opini BPK Kepada Bupati Cianjur 121
24. Gambar 3.24 Gerakan Subuh Berjmaah 137
25. Gambar 3.25 Gerakan Ashar Mengaji 137
26. Gambar 3.26 Lounching Subuh Berjamaah 137
27. Gambar 3.27 Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016
142 28. Gambar 3.28 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga
Kesehatan yang Memiliki Kompetensi kebidanan Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016
143 29. Gambar 3.29 Angka Melek Huruf Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016 144
30. Gambar 3.30 Angka Partisipasi Sekolah 145
31. Gambar 3.31 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Cianjur 147
Ikhtisar Eksekutif |
viIkhtisar Eksekutif
Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur ini menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya dapat terus ditingkatkan.
LKjIP Kabupaten Cianjur merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur yang transparan dan akuntabel.
Dari lima belas Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Cianjur Tahun 2016, menunjukkan bahwa capaian kinerja pada 12 IKU sudah masuk ke dalam kategori sangat tinggi dan 3 IKU masuk kategori tinggi.
Pencapaian 12 IKU dengan kategori sangat tinggi yaitu indicator yang pencapaiannya ≥ 91%. Sebanyak 6 IKU diantaranya memiliki capaian kinerja sangat tinggi (≥ 100%) melebihi target kinerja yang ditetapkan yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUDD, Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD, Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Persentase Jalan Mantap, Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pajak Daerah dan Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan APBD.
6 IKU yang kinerjanya juga termasuk kategori sangat tinggi (91-100) pada tahun 2016 yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs, Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah dan Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan APBD.
Evaluasi atau capaian kinerja dan permasalahan pada setiap sasaran dalam RPJMD tersebut menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cianjur. Walaupun sebagian besar IKU telah mencapai target dan termasuk kategori sangat baik, masih terdapat permasalahan-permasalahan di masyarakat yang belum sepenuhnya dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut
Ikhtisar Eksekutif |
vii terlihat dengan masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Cianjur, masih terjadinya kasus kematian bayi dan ibu melahirkan, struktur APBD Kabupaten Cianjur masih lebih banyak untuk belanja tidak langsung yang didominasi oleh pembiayaan aparatur, masih terdapat jalan rusak dan masih adanya temuan penyalahgunaan APBD. Peran pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan arah kebijakan dan strategi yang mendukung peningkatan kinerja.Pentingnya koordinasi dan sinergitas perangkat daerah dalam menjabarkan visi dan misi Kabupaten Cianjur terutama dalam pengalokasian anggaran yang tepat sasaran agar terwujudnya efektivitas dan efisiensi anggaran. Selain itu, koordinasi dan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota perbatasan juga diperlukan dalam rangka peningkatan pelayanan public sehingga dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah, meminimalisir angka kematian bayi dan ibu melahirkan serta meningkatkan akses jalan dengan kualitas baik. Peran Pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk dapat mensinergikan program dan kegiatan yang mendukung ketercapaian peningkatan pelayanan public tersebut.
Selain pencapaian kinerja atas IKU, pencapaian kinerja daerah juga ditunjukkan oleh pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam hal ini, berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan capaian IPM Kabupaten Cianjur termasuk kategori sedang dan dianggap masih sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Walaupun sebenarnya perkembangan setiap tahunnya mengalami peningkatan pada masing-masing indikatornya. Sejumlah persoalan terkait pencapaian IPM merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur dan menjadi prioritas pembangunan dengan memfokuskan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian IPM pada tahun selanjutnya.
Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga pentung digunakan sebagai pijakan bagi instansi di lingkungan pemerintah dalam perbaikan pelayanan public di tahun yang akan datang.
Bab I
| 1 I.1 Latar BelakangDalam rangka upaya mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government), diperlukan penerapan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas kinerja yang diimplementasikan melalui penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Akuntabilitas merupakan upaya pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan kinerja sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Penyusunan akuntabilitas kinerja dapat dituangkan dalam LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). LKjIP merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tersebut, Pemerintah Kabupaten Cianjur perlu melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya. Kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja pada setiap instansi pemerintah. LKjIP Pemerintah Kabupaten Cianjur disampaikan kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Bab I berisi :
1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan
3. Gambaran Umum Kabupaten Cianjur
4. Struktur Organisasi
BAB I
Bab I
| 2Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
I.2 Maksud dan Tujuan
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Laporan kinerja disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Selai itu penyusunan laporan kinerja juga dilakukan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Melalui LKjIP pemerintah bisa mengetahui berbagai tahapan dalam penyelenggaraan pemerintah terutama penyelenggaraan SAKIP di Kabupaten Cianjur dari mulai perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran, pelaporan, dan evaluasi termasuk berbagai indikator keberhasilan, faktor penghambat tidak tercapainya target kinerja serta solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Keseluruhan komponen sistem tersebut sangat mempengaruhi satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. LKjIP dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dan kegagalan instansi dalam mencapai target kinerja yang kemudian bisa dijadikan sebagai perbaikan kinerja dan meningkatkan kinerja.
I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar 65 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota Negara (Jakarta). Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di antara 60 21” –
7025” Lintang Selatan dan 106042” - 107025” Bujur Timur, dengan batas wilayah
yaitu sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
Bab I
| 3Wilayah Kabupaten Cianjur meliputi areal seluas 350.148 ha terdiri dari 32 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa serta 2.754 Rukun Warga (RW) dan 10.402 Rukun Tetangga (RT) dengan penduduk berjumlah 2.243.904* jiwa.
Secara geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian, yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan.
Cianjur Bagian Utara merupakan di kaki Gunung Gede dengan ketinggian 2.962 m di atas permukaan laut, sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran yang dipergunakan untuk areal perkebunan dan persawahan.
Cianjur Bagian Tengah merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan struktur tanah yang labil sering terjadi tanah longsor dan merupakan daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Sedangkan dataran lainnya merupakan areal perkebunan dan persawahan.
Cianjur Bagian Selatan merupakan daerah dataran rendah, serta terdapat banyak bukit-bukit yang diselingi oleh pegunungan yang melebar sampai ke daerah pantai Samudera Indonesia. Seperti halnya daerah Cianjur bagian tengah, bagian selatan pun tanahnya labil dan sering terjadi longsor serta gempa bumi. Meskipun tidak terlalu luas, di Cianjur bagian selatan terdapat areal perkebunan dan persawahan.
I.4 Struktur Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur meliputi Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Kabupaten yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan, terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan sesuai dengan kebutuhan Daerah serta Lembaga lain.
Kabupaten Cianjur telah menetapkan peraturan daerah yang mengatur tentang organisasi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Pemeritah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
I.3.1 Sekretariat Daerah
Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :
a. Asisten terdiri dari :
*)Sumber : BPS Kabupaten Cianjur
Bab I
| 4- Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat - Asisten Ekonomi dan Pembangunan
- Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur b. Kelompok Jabatan Fungsional
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari : a. Bagian Pemerintahan;
b. Bagian Hukum;
c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; d. Bagian Kesejahteraan Rakyat.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari : a. Bagian Administrasi Perekonomian;
b. Bagian;
c. Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan.
Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur, terdiri dari : a. Bagian Keuangan dan Perlengkapan
b. Bagian Umum c. Bagian Organisasi
I.3.2. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah.
I.3.3 Inspektorat Daerah
Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan.
Bab I
| 5I.3.4 Badan perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
I.3.5 Dinas Daerah
Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten dibentuk Dinas Daerah, dinas daerah Kabupaten Cianjur terdiri dari 17 dinas daerah yaitu :
1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Pekerjaan Umum Binamarga; 4. Dinas Tata Ruang dan Permukiman;
5. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan; 6. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; 7. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan;
8. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; 9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; 10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 11. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 12. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
13. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 14. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
15. Dinas Perpajakan Daerah;
16. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 17. Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
I.3.6 Lembaga Teknis Daerah
Sebagai unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibentuk lembaga teknis daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor. Lembaga teknis daerah di Kabupaten Cianjur terdiri dari:
1. Badan terdiri dari :
a. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah; b. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
Bab I
| 6c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Ketahanan Pangan Daerah;
d. Badan Lingkungan Hidup Daerah; e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
f. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal; g. Badan Ketahanan Pangan Daerah;
h. Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa; 2. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah;
3. Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari: a. Rumah Sakit Umum Daerah Sayang; b. Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan; c. Rumah Sakit Umum Daerah Pagelaran.
I.3.7 Lembaga lain, terdiri dari :
a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b. Satuan Polisi Pamong Praja;
c. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.
I.3.8 Kecamatan
Kecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan di Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Cianjur; 2. Kecamatan Warungkondang; 3. Kecamatan Cibeber; 4. Kecamatan Cilaku; 5. Kecamatan Ciranjang; 6. Kecamatan Bojongpicung; 7. Kecamatan Karangtengah; 8. Kecamatan Mande; 9. Kecamatan Sukaluyu; 10. Kecamatan Pacet; 11. Kecamatan Cugenang; 12. Kecamatan Cikalongkulon;
Bab I
| 7 13. Kecamatan Sukaresmi; 14. Kecamatan Sukanagara; 15. Kecamatan Campaka; 16. Kecamatan Takokak; 17. Kecamatan Kadupandak; 18. Kecamatan Pagelaran; 19. Kecamatan Tanggeung; 20. Kecamatan Cibinong; 21. Kecamatan Sindangbarang; 22. Kecamatan Agrabinta; 23. Kecamatan Cidaun; 24. Kecamatan Naringgul; 25. Kecamatan Campakamulya; 26. Kecamatan Cikadu; 27. Kecamatam Gekbrong; 28. Kecamatan Cipanas; 29. Kecamatan Cijati; 30. Kecamatan Leles; 31. Kecamatan Haurwangi; 32. Kecamatan Pasirkuda. I.3.9 KelurahanKelurahan merupakan perangkat daerah yang berkedudukan di wilayah Kecamatan, dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat. Di Kabupaten Cianjur terdapat 6 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Pamoyanan; 2. Kelurahan Sawahgede; 3. Kelurahan Muka; 4. Kelurahan Bojongherang; 5. Kelurahan Solokpandan; 6. Kelurahan Sayang.
Seiring dengan perkembangannya SOTK tersebut mengalami perubahan melalui restrukturisasi sebagai dampak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, perubahan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2016 yang ditetapkan tanggal 5 September 2016, namun operasionalnya
Bab I
| 8Perda tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2017. Susunan Perangkat Daerah berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2016 meliputi :
a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat;
d. Dinas Daerah, terdiri atas :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; 2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 4. Satuan Polisi Pamong Praja;
5. Dinas Sosial;
6. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga;
7. Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura; 8. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan;
9. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak;
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 11. Dinas Pemberdayaan Masyarakan dan Desa;
12. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
13. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian;
14. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
15. Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik; 16. Dinas Perhubungan;
17. Dinas Lingkungan Hidup;
18. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;
19. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan. e. Badan Daerah, terdari atas:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Dearah;
4. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. f. Kecamatan.
Bab I
| 9Perubahan struktur organisasi tersebut menjadikan beberapa perangkat daerah digabung dan berdiri sendiri sesuai dengan urusan yang ada. Terdapat beberapa perubahan yang signifikan diantaranya :
1. Dinas Daerah semula berjumlah 17 menjadi 19 Dinas,
2. Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor. yang semula terdiri dari Badan, Kantor, dan Rumah Sakit Daerah sekarang tidak terdapat lembaga teknis daerah namun langsung mencantumkan Badan daerah yang meliputi 4 Badan Daerah.
3. Kelurahan yang semula menjadi struktur yang terpisah dengan kecamatan sekarang menjadi bagian dari perangkat kecamatan.
4. Terdapat Perangkat Daerah yang masih menjadi status quo diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Rumah Sakit Umum Daerah (akan berada di bawah Dinas Kesehatan).
Bab II
| 10II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur II.1.1 Visi
Kesejahteraan masyarakat Cianjur pada tahap kedua pembangunan jangka menengah dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2005 – 2025 menjadi suatu hal yang masih harus terus digapai. Sementara itu, kesejahteraan yang dicapai oleh masyarakat tidak akan mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan yang hakiki jika tidak disertai dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang salah satunya diaktualisasikan oleh kemuliaan akhlak masyarakat itu sendiri.
Sehubungan dengan hal di atas, maka visi Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun 2011 – 2016 adalah “Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah”. Memperhatikan visi tersebut di atas, kata kunci pertama yang termuat dalam visi adalah sejahtera. Kalimat sejahtera merefleksikan meningkatnya kehidupan masyarat Cianjur yang didalamnya meliputi peningkatan pendidikan, kesehatan, pendapatan, pangan, dan konsumsi, memperluas pilihan-pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nyata mereka, serta meningkatkan kemapanan perekonomian daerah.
Kata kunci lainnya adalah akhlakul karimah yang dapat dimaknai sebagai akhlak yang mulia yang merupakan suatu perilaku yang mencerminkan etika berketuhanan, berkehidupan sosial, dan bersinergi dengan alam. Sebagaimana layaknya, akhlakul karimah meliputi seluruh kehidupan seseorang, baik ketika beribadah secara khusus kepada Tuhannya maupun dalam hubungannya dengan sesama makhluk seperti dalam menata ekonomi, menata politik, kehidupan bernegara, kehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat, serta dalam mengelola kelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan secara bijak kekayaan sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Bab II berisi :
1. Rencana Strategis Pemkab Cianjur 2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 3. Rencana Anggaran Tahun 2016 4. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Pemkab Cianjur.
BAB II
PERENCANAAN
DAN
PERJANJIAN
KINERJA
Bab II
| 11 II.1.2 MisiKesejahteraan yang ingin digapai melalui proses pembangunan secara konseptual merupakan suatu ukuran yang mungkin berbeda antara satu komunitas masyarakat yang satu dengan komunitas masyarakat lainnya. Namun demikian, pendekatan yang menggunakan ukuran kuantitatif meliputi rata-rata tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan daya beli dan dirangkum dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara universal dapat diterima sebagai ukuran kesejahteraan.
Untuk meningkatkan capaian indikator kesejahteraan masyarakat pada khususnya, dan untuk mendukung keberhasilan pembangunan pada umumnya memerlukan prasyarat yang harus dilakukan, yaitu mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah Kabupaten melalui pelaksanaan dan pemantapan reformasi birokrasi.
Selanjutnya, tercapainya keberhasilan pembangunan secara fisik dan ekonomi cenderung menimbulkan gaya hidup yang lebih memuja keberhasilan dan kesenangan bersifat keduniaan. Hal ini telah merasuki sisi-sisi kehidupan umat beragama. Akibatnya banyak diantaranya tidak lagi menghiraukan nilai-nilai agama yang mengajarkan kebaikan dan kemuliaan. Seluruh waktu hanyalah dihabiskan untuk mencari harta kekayaan untuk kepuasan nafsunya, bahkan hartanya menjadi ukuran segala-galanya.
Menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks tersebut, rakyat dan pemerintah Kabupaten Cianjur perlu mewujudkan keseimbangan antara keberhasilan fisik dan ekonomi hasil pembangunan dengan nilai-nilai kemuliaan yang merupakan penjelmaan keimanan seseorang, yaitu akhlak yang baik. Akhlak memiliki peranan penting dan vital karena memiliki kedudukan yang strategis kini dan di masa depan. Akhlak yang baik merupakan dorongan keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari.
Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan, perlu dibangun komitmen yang menggambarkan upaya-upaya yang harus diselenggarakan. Adapun misi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan yang bermutu.
Data menyangkut Angka Kelulusan dan Peringkat Kelulusan SD, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK menunjukan bahwa kelulusan peserta didik Kabupaten Cianjur masih pada peringkat menengah ke bawah. Komitmen yang dijabarkan dalam misi pertama ini adalah harapan ingin mewujudkan
Bab II
| 12peningkatan mutu yang diberikan pada peserta didik melalui peningkatan capaian angka kelulusan dan peringkat kelulusan semua jenjang pendidikan.
2. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen penyediaan pelayanan kesehatan dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan.
3. Meningkatkan daya beli masyarakat.
Hal ini merupakan upaya meningkatkan standar hidup masyarakat yang didekati dengan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak. Tingkat kehidupan yang layak dimaksud diukur dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan (kemampuan daya beli/ Power Parity Purchase, dalam rupiah)
4. Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi.
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan perubahan signifikan elemen-elemen birokrasi antara lain kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan public. Hal yang penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan
mind-set dan budaya kerja.Reformasi diarahkan pada upaya mencegah dan
mempercepat pemberantasan korupsi secara berkelanjutan dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good
governance), dan pemerintah yang bersih (clean government) dan bebas KKN.
5 : Aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai-nilai yang dijunjung dan menjadi atribut setiap tindakan dalam rencana strategis maupun rencana kegiatan terkecil sekalipun akan memberi energi pada rencana itu sendiri. Nilai-nilai dimaksud membantu mengubah kekuatan energi dalam tujuan menjadi kekuatan yang lebih besar yang dapat dicapai melalui organisasi, usaha, maupun keterampilan. Nilai melipatgandakan kekuatan tindakan dan hasilnya. Nilai yang dianut akan terekspresi dalam tindakan fisik, sikap, dan dalam pikiran. Masing-masing memiliki kekuatan sendiri.Nilai-nilai mental misalnya terekspresikan melalui kejujuran, kebenaran, kepercayaan dan idealisme.
Bab II
| 13Nilai-nilai spiritual mengkespresikan iman, ketulusan, kesabaran, ketekunan, niat baik, dan penyerahan diri pada Tuhan. Maka, dapat dipahami bahwa setiap tindakan adalah sesuatu yang luas dan dapat mengekspresikan banyak nilai. Semakin terekspresikan, semakin besar kekuatan dan efektivitasnya
II.1.3 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya, secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah stratejik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan misi lembaga, meletakan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya.
Dengan mengacu pada visi dan misi Kabupaten Cianjur serta didasarkan pada isu-isu stratejik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016, ditetapkan tujuan yang menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur. Tujuan Pemerintah Kabupaten Cianjur yang mengacu pada misi, yaitu :
Tabel 2.1 Misi dan Tujuan
Misi Tujuan
Meningkatkan ketersediaan dan keterjangjauan pelayanan pendidilan yang bermutu
Mewujudkan layanan pendidikan yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat
Mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas
Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca masyarakat
Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu
Menyelenggarakan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis
Mewujudkan keberlangsung-an serta meningkatkkeberlangsung-an kuali-tas aksesibilikuali-tas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi serta mengendalikan angka kelahiran
Bab II
| 14 Meningkatkan Daya BeliMasyarakat
Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan usaha dan peningkatan produktivitas usaha di bidang perekonomian
Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi Mentransformasi budaya birokrasi yang berorientasi kepada pelayanan publik ke seluruh unit kerja Pemerintah Kabupaten
Aktualisasi nilai-nilai aklakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Mewujudkan nilai-nilai akhlakul karimah sebagai karakter
pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
II.1.4 Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur mengacu pada misi, yaitu :
Tabel 2.2
Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja
No. STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 2016 1 2 3 4 5 6 1.1 Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:134 1:91
Jumlah daya tampung
pendidikan dini Ruang Kelas 928 3267
Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:433 1:288
Jumlah daya tampung SD/SMP Ruang
Bab II
| 15 Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usiasekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:1128 1:651
Jumlah daya tampung
SMA/SMK Ruang Kelas 561 437
Persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan
% 9,92 15,72
Persentase jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi S-1/D-IV % 74 100
1.2 Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
Angka Kelulusan SD/MI % 100 100
Angka Kelulusan SMP/MTs % 100 100
Angka Kelulusan SMA/MA/SMK % 100 100
1.3 Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
Persentase siswa yang naik
kelas % 100 100
Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI % 0 0
Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs % 0 0
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/MA/SMK % 0 0
Persentase siswa yang
melanjutkan % 98 100 1.4 Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang
pendidikan
Persentase siswa yang lulus
UAS tingkat SD/MI % 100 100
Persentase siswa yang lulus
UAS tingkat SMP/MTs % 100 100
Persentase siswa yang lulus
UAS tingkat SMA/MA/SMK % 100 100
1.5 Tertanamkannya
nilai-nilai
akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan berkarakter % 0 100 1.6 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk
meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan
penanggulangan bencana Sekolah 3 19 1.7 Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
Bab II
| 16 1.8 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikanpersentase sekolah yang
memiliki komite sekolah % 100 100
1.9 Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
Perpustakaan Desa Unit 30 100
Perpustakaan Mesjid Besar
Kecamatan Unit 10 10
koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah eks 16.182 16.682
pengunjung perpustakaan Orang 10.506 13.006
2.1 Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
Persentase rumah tinggal
bersanitasi %
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
% 0 0
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran udara
% 0 100 2.2 Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
persentase jalan desa mantap
menuju sarana kesehatan % 3,48 6,37
Puskesmas dan jaringannya
yang berfungsi dengan baik % 85 100
Rasio Rumah Sakit persatuan
penduduk Rasio 10 1:750.000
Kualitas sarana dan prasarana
RSUD % 80 100
Tersedianya Bangunan IGD
Terpadu % 0 100 2.3 Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 87.17 90
Prevalensi gizi buruk % 1.3 0.9
Cakupan desa/kelurahan
Universal Child Immunization % 85 100
2.4 Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin % 80 80
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Bab II
| 172.5 Terjaminnya
ketersediaan dan keterjangakauan obat
Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
% 0 100 2.6 Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
Rata-rata jumlah anak per
keluarga Anak 2,92 2,78
Cakupan peserta KB aktif % 67,00 67,20
2.7 Meningkatnya
pengetahuan kesehatan
reproduksi remaja (KRR)
persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan
% 68 78
2.8 Meningkatkan
kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan % 43,05 46 2.9 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan
% 100 100 3.1 Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi
ton 761,167 896.534
nilai produk dan produktivitas
per jenis produk per tahun : 33.440 49.000
- produk perkebunan Ton
- produk hhbk Ton 563 611
Produksi hasil pertenakan Ton 63.178 80.634
Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian
Kelompok 29 125
Persentase sawah terairi % 79,80 87,80
Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis % 13,50 11,10 3.2 Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
Meningkatnya skor Pola Pangan
Bab II
| 18 3.3 Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutanJumlah Obyek yang meningkat
sarana dan prasarana Buah 0 4
Jumlah kunjungan wisata Orang 483.191 778.184
Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan Buah 30 51
Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata % 15,75 7,40 Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk pengembangan pariwisata km 47 50 3.4 Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
Persentase koperasi aktif % 26,37 35,66
Jumlah UKM non BPR/LKM
UKM Buah 0 10
Jumlah BPR/LKM aktif Buah 0 5
Persentase Usaha Mikro dan
Kecil % 0,47 99,00 3.5 Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
Persentase pasar rakyat yang
direvitalisasi % 6,67 49,98
Frekuensi pengawasan barang
dan jasa kelapangan kali 1 5
pelaku usaha indutri kecil dan
menengah yang dibina Orang 385 943
pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Orang 0 585
3.6
Meningkatkan promosi dan
kerjasama investasi
jumlah peningkatan angka
investasi Rp. (trilyun) 1,18 1,34
Keluarga yang mengikuti
Program transmigrasi KK 25 150 3.7 Terwujudnya iklim investasi yang sehat
lama proses perijinan
(rata-rata) hari 10 5
Jumlah regulasi yang
mendukung iklim usaha Buah 1 30
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja
% 3 5 Peningkatan penanganan hubungan industrial % 1 100 3.8 Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
Peningkatan produksi perikanan
Bab II
| 19 3.9 Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten CianjurMeningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan
Dokumen 0 8
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota Desa 0 20 Ketaatan terhadap RT/RW % 95 100 3.10 Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan Persentase berkurangnya penambang liar % 75 75
Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku
% 50 100
Persentase jumlah ren-cana usaha/kegiatan dan
pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH
(AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
buah 100 12
RTH per satuan luas wilayah
perkotaan (rata-rata) % 6,83 11
Persentase penanganan sampah
(%) % 7,20 5
Tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk % 24,30 5
3.11 Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis)
% 22,50 18,50
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik % 55,72 56
Rumah layak huni % 0 100
Tersedianya data base jalan
lingkungan dan jalan setapak Kecamatan 0 32
Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan % 40 80 Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan % 18.52 65,52 Persentase cakupan
ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
% 0 100
Persentase cakupan
ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan % 0 100 Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan % 59 83
Bab II
| 20Efektivitas pelayanan angkutan % 83.88 96,67
Persentase upaya perwujudan
ketertiban lalu lintas % 60 100
Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
% 83,88 100
Persentase cakupan keandalan
prasarana dan fasilitas % 41.59 61,46
Luas pemakaman Muslim dan
non Muslim ha 27.3 4,5
Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial m² 0 100.000 3.12 Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
berkurangnya lahan kritis ha 0 9.500
cakupan luas kawasan lindung
di luar kawasan hutan % 15,67 16,49
4.1 Terwujudnya dan terimplementasik annya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawanana n, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
berkurangnya pelanggaran
disiplin PNS Kasus 15 10
persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat
kepemimpinan
% 40 90
persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
% 100 100
Jumlah CPNS Menjadi PNS Orang 200 1500
Data base kepegawaian Kab.
Yang terpelihara Unit 1 1
persentase pegawai yang
mengikuti diklat teknis Orang 107 1000
Anggota Korpri yang terlayani % 50 90
Berkurangnya penyalahgunaan
barang dan jasa % 0 0
4.2 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik
Ada/Tidak Ada Ada
Perda APBD tepat waktu Waktu
20-Jan-10
31-Des-2016 Perda Pertangggungjawaban
APBD tepat waktu Waktu 31-Jul-10 31 Juli 2016
Peningkatan pernyataan Opini
Bab II
| 21 pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handalRasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah
% 41,20 59,00
Rasio belanja langsung terhadap
total belanja daerah % 34,80 41,20
Inventarisasi Aset % 57,5 65,00
Meningkatnya pendapatan asli
daerah dari sektor pajak Rp. 449.826.023,82 483.190.834.456,00
Meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Rp. 155.196.740.474 484.167.115.594,37 Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak Ada Ada
Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak Ada Ada
Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada/Tidak Ada Ada
4.3 Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat
Ada/Tidak Ada/Tida
k Ada/Tidak
Kepemilikan KTP % 100 95,65
Kepemilikan akta kelahiran per
1000 penduduk Rasio 296,29 504,91
Kepemilikan Kartu Keluarga % 69,77 93,11
Kepemilikan akta catatan sipil 36.19 51,79
aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke
pemerintah daerah : 1. perda inisiatif
2. perda eksekutif
raperda 11 83
persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
Bab II
| 22 persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%)% 0 25
ketersediaan profil desa yang
valid Dokumen 354 354
Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan
% 45 100
Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
% 68 100
Kebijakan penataan wilayah Dokumen 0 1
Kebijakan tentang pemerintahan
desa Dokumen 1 1
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan
pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/BPD
Desa 354 354
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan
Desa 354
Persentase jumlah Rukun
Tetangga (RT) kreatif % 100
Kebijakan Kerjasama Daerah Dokumen 1 1
Kebijakan penyelesaian kasus
hukum Kasus 5 25
kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
Dokumen 1 5
kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata
Bab II
| 23 kebijakan di bidangpengembangan pertanian dan agribisnis
Dokumen 1 5
kebijakan di bidang ketahanan
pangan Dokumen 1 5
kebijakan di bidang kehutanan
dan perkebunan Dokumen 1 1
kebijakan di bidang
pengembangan perikanan dan peternakan
Dokumen 1 11
kebijakan di bidang sarana dan
prasarana perhubungan Dokumen 1 1
kebijakan di bidang tata ruang
dan penyehatan lingkungan Dokumen 1 1
kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Dokumen 1 1
kebijakan pembangunan daerah Dokumen 1 15
Kebijakan di bidang
peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
Dokumen 1 1
kebijakan di bidang pemuda
dan olah raga Dokumen 1 5
kebijakan di bidang
kependudukan dan catatan sipil Dokumen 1 1
kebijakan di bidang keluarga
berencana Dokumen 1 5
kebijakan di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Dokumen 2 2
kebijakan di bidang kesehatan Dokumen 1 5
kebijakan di bidang
ketenagakerjaan Dokumen 1 5
kebijakan di bidang sosial Dokumen 1 1
kebijakan di bidang pengelolaan
keuangan daerah Dokumen 1 5
kebijakan di bidang pengelolaan
Bab II
| 24 kebijakan di bidangkepemerintahan yang baik Dokumen 0 5
kebijakan di bidang pelayanan
publik Dokumen 0 5
kebijakan penyusunan SOP Dokumen 0 5
Kebijakan dibidang pengawasan
dan akuntabilitas Dokumen 0 5
kebijakan bidang ekonomi dan
pembangunan Dokumen 0 5
jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD)
OPD 76 82
ketersediaan prasarana
pengelolaan arsip Unit 50 310
Jumlah pengelola arsip Orang 0 23
Meningkatkan pelayanan
administrasi % 25 100
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Meningkatkan SDM aparatur
yang professional dan handal % 20 100
4.4 Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Kasus 45 70
Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana
lingkungan yang kondusif
orang 725 1225 4.5 terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
cakupan OPD yang dapat akses
jaringan informasi OPD 0 100
Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG)
Kabu-paten Cianjur
% 0 15
Persentase cakupan
ketersediaan media distribusi informasi
Bab II
| 25 Persentase cakupanketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
% 0 100
Tingkat upaya sisnergitas
distribusi informasi % 16.67 100
Persentase cakupan upaya bina
jasa pos dan telekomunikasi % 0 22
jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
% 0 0
tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
Dokumen 0 3 dok
4.6
Terwujudnya pelayanan kepada
masyarakat yang optimal
Persentase pemenuhan
pelayanan kepada OPD terkait % 100
Persentase pemenuhan
pelayanan kepada masyarakat % 100
5.1 Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
menurunnya jumlah temuan
penyalahgunaan APBD % 0 0
menurunnya angka perceraian orang 30 10
Jumlah zakat, infaq dan
sodaqoh Rp. 11737101108,15 -
persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada % 0 70 5.2 pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ketersediaan kebijakan
internalisasi akhlakul karimah Dokumen 0 3
5.3 terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan
Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun)
Bab II
| 26 sosial
persentase PMKS yang dibina % 5 25
persentase PSKS yang dibina % 0 100
Persentase pencegahan
penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku
% 0 100
II.1.5 Kebijakan
Kebijakan merupakan arah/tindakan pedoman untuk menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan dalam mencapai tujuan. Kebijakan merupakan kumpulan keputusan-keputusan pimpinan yang menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan atau dengan kata lain kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu. Kebijakan merupakan pedoman untuk mengatur suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi instansi pemerintah.
Adapun kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016 diarahkan pada :
1. Meningkatkan mutu pendidikan dan mempermudah jangkauan pendidikan bagi masyarakat;
2. Meningkatkan mutu dan jangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat; 3. Pengembangan kemampuan ekonomi dan mengoptimalkan potensi lokal
untuk menciptakan lapangan pekerjaan;
4. Penyelenggaraan pemerintah yang bersih, akuntabel dan berwibawa;
5. Meningkatkan penerapan nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bab II
| 27Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematik dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa organisasi ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, atau yang merupakan partisipasi aktif masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Adapun program yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam RPJMD Tahun 2011-2016 adalah sebanyak 182 program. Sedangkan untuk mencapai 39 sasaran yang terdapat dalam RPJMD 2011-2016, Pemerintah Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 telah melaksanakan 26 urusan wajib yang mencakup 133 program dan 8 urusan pilihan yang mencakup 31 program.
Tabel 2.2
Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016
No Sasaran Didukung Jumlah
Program
1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan 4
2. Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang
pendidikan 2
3. Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan
dan jenjang 3
4. Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang
pendidikan 4
5. Tertanamnya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi
peserta didik 4
6. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam
antisipasi dalam penanggulangan bencana -
7. Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal 1
8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penglolaan dan
pelaksanaan pendidikan 2
9. Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan 4
10. Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
6
11. Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasaana
kesehatan 5
12. Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat 8
13. Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat 1
14. Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan obat 2
15. Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi yang berkualitas 5
16. Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja 1
17. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran
perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 2
18. Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan
hidup anak 3
19. Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk
dan industri pertanian yang berdaya saing 10
20. Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta
berkambangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan 5
21. Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang
mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
6
Bab II
| 28 dan pasar23. Terwujudnya pengelolaan indistri dan perdagangan yang berdaya
saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
4
24. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi 2
25. Terwujudnya iklim investasi yang sehat 6
26. Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan
kelautan secara optimal dan berkelanjutan 6
27. Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam
pemanfaatan unutk pengembangan wilayah kabupaten cianjur 2
28. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya
guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
3
29. Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan
pembangunan infrastruktur yang handal 22
30. Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga
kelestarian hidup 6
31. Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi
budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
8
32. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang
berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
10
33. Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat 25
34. Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum
dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif
2
35. Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan
sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi 4
36. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal 3
37. Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada
aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
4
38. Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul
karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1
39. Terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi
permasalahan sosial 5
II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016
Kinerja merupakan keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Pada Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur berkomitmen
Bab II
| 29akan menyelesaikan kontrak kinerja sebagaimana tercantum pada dokumen Perjanjian Kinerja di bawah ini :
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2016
No. STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
1 2 3 4 5 6 1.1 Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
1.1.1 Rasio jumlah sekolah
PAUD terhadap
penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:91
1.1.2 Jumlah daya tampung
pendidikan dini Ruang Kelas 3267
1.1.3 Rasio jumlah sekolah
SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:288
1.1.4 Jumlah daya tampung
SD/SMP Ruang Kelas 437
1.1.5 Rasio jumlah sekolah
SMA terhadap
penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:651
1.1.6 Jumlah daya tampung
SMA/SMK Ruang Kelas 437
1.1.7 persentase jalan desa
mantap yang dibangun menuju sarana
pendidikan
% 15,72
1.1.8 Persentase jumlah guru
yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV % 100 1.2 Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
1.2.1 Angka Kelulusan SD/MI % 100
1.2.2 Angka Kelulusan SMP/MTs % 100 1.2.3 Angka Kelulusan SMA/MA/SMK % 100 1.3 Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
1.3.1 Persentase siswa yang
naik kelas % 100
1.3.2 Angka Putus Sekolah
(APS) SD/MI % 0
1.3.3 Angka Putus Sekolah
(APS) SMP/MTs % 0
1.3.4 Angka Putus Sekolah