• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Samarinda, Februari Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Samarinda, Februari Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka pelaksanaan mandat, tugas, dan fungsi Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur selama satu tahun. Dimana target indikator kinerja utama (IKU) telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020.

Kami berharap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dapat menjadi bahan evaluasi dan perencanaan pelaksanaan Program Pembangunan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura ke depan, serta peningkatan kinerja bagi seluruh staf Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur dalam penentuan program dan kegiatan. Namun sangat disadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran terhadap laporan ini sangat diharapkan untuk perbaikan ke depan.

Samarinda, Februari 2021 Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

Ir. Siti Farisyah Yana, M.Si

NIP. 19690516 199301 2 001

No. Nama Jabatan Paraf

1. Netty Rosidah, S.Si Statistisi

2. Tanti Subandiyah, S.Sos Kasubbag Perencanaan 3. Ir. Martinus Pattiwael, M.MT Sekretaris

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... v v BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Dasar Pembentukan Organisasi ... 1

B. Tugas dan Fungsi ... 1

C. Struktur Organisasi ... 2

D. Sumber Daya Manusia ... 3

E. Aspek Strategis Organisasi ... 4

F. Permasalahan Utama (Isu Strategis) ... 6

G. Sarana dan Prasarana Kerja ... 9

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 12

A. Perencanaan Strategis ... 12

B. Indikator Kinerja Utama ... 14

C. Perjanjian Kinerja ... 15

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 17

A. Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP Tahun 2019 ... 17

B. Pengukuran Capaian Kinerja Organisasi ... 28

C. Analisis Capaian Kinerja ... 28

D. Realisasi Anggaran ... 47

BAB IV. PENUTUP ... 50

A. Kesimpulan ... 50

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Capaian Sasaran Strategis Tahun 2020 ... v Tabel 2. Komposisi Pegawai Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Berdasarkan Jenis

Kelamin, Golongan dan Tingkat Pendidikan ... 4 Tabel 3. Luas Baku Lahan Sawah Provinsi Kalimantan Timur ... 8 Tabel 4. Luas Baku Sawah di Kalimantan Timur berdasarkan Keputusan

Menteri Agraria dan Tata Ruang RI ... 9 Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 ... 11 Tabel 6. Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja, dan Target Tahunan Dinas

Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur ...

13

Tabel 7. Program/Kegiatan untuk Mencapai Tujuan/Sasaran ... 14 Tabel 8. Indikator Kinerja Utama Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur ... 14 Tabel 9. Perjanjian Kinerja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 ... 15 Tabel 10. Target Belanja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 ... 16 Tabel 11. Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ... 16 Tabel 12. Hasil Evaluasi SAKIP Tahun 2018 dan Tahun 2019 ... 17 Tabel 13. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Inspektorat

Provinsi ... 19 Tabel 14. Pengukuran Capaian Kinerja per Triwulan ... 28 Tabel 15. Perbandingan Target Realisasi Kinerja Sasaran 1 ... 29 Tabel 16. Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja 2020

Sasaran 1 dengan Capaian Tahun Lalu ... 29 Tabel 17. Perbandingan Realisasi Kinerja 2020 Sasaran 1 dengan target

jangka menengah dalam Renstra/RPJMD ... 30 Tabel 18. Perbandingan Realisasi Kinerja 2020 Sasaran 1 dengan Realisasi

Nasional ... 30 Tabel 19. Tingkat Efisiensi Perbandingan Persentase Penyerapan Anggaran

dan Persentase Capaian Kinerja Tahun 2020 Sasaran 1 ... 32 Tabel 20. Perbandingan Target Realisasi Kinerja Sasaran 2 ... 33 Tabel 21. Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja 2020

Sasaran 2 dengan Capaian Tahun Lalu ... 34 Tabel 22. Perbandingan Realisasi Kinerja 2020 Sasaran 2 dengan target

jangka menengah dalam Renstra/RPJMD ... 35 Tabel 23. Perbandingan Realisasi Kinerja 2020 Sasaran 2 dengan Realisasi

Nasional ... 35 Tabel 24. Kebutuhan Konsumsi Beras Tahun 2016-2020 ... 36 Tabel 25. Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur

2016-2020 ... 37 Tabel 26. Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan dari Aspek

(5)

Tabel 27. Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan dari Aspek Konsumsi

Tahun 2015 – 2019 ... 41

Tabel 28. Tingkat Efisiensi Perbandingan Persentase Penyerapan Anggaran dan Persentase Capaian Kinerja Tahun 2020 Sasaran 2 ... 46

Tabel 29. Efisiensi Penggunaan Anggaran Program/Kegiatan ... 46

Tabel 30. Realisasi Anggaran Sesuai Dengan Perjanjian Kinerja ... 47

Tabel 31. Realisasi Anggaran per Program dan Kegiatan ... 48

LAMPIRAN - LAMPIRAN

1. Penghargaan yang Diterima Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

2. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2019 – 2023 3. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020

4. Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP dari Inspektorat Provinsi Tahun 2019

(6)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan yang memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2020, sekaligus merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur dan ditindaklanjuti dengan Rencana Strategis Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan visi dan misi yang ada, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur menyusun program 2019-2023 yang tercantum dalam Rencana Strategis dengan tujuan utama kegiatan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut : 1). Mewujudkan peningkatan kontribusi pertanian subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap ekonomi daerah, 2) Mewujudkan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan. Berdasarkan perjanjian kinerja Tahun 2020 pada OPD Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur hasil evaluasi telah berhasil mencapai target tahunan sesuai dengan tabel berikut:

Tabel. 1.

Capaian Sasaran Strategis Tahun 2020

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur mengelola anggaran belanja langsung sebesar Rp. 37.341.583.148,5 pada Tahun 2020 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 34.097.105.971,5 (93,25%). Berdasarkan tabel diatas Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur memperoleh rata–rata capaian keseluruhan sasaran

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Capaian

1 2 4 5 6 7

1. Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap PDRB

% 0,54 0,5 92,59

2. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Komoditas

% 77,43 50,23 64,87

78,73 Rata-rata Capaian Keseluruhan

Rasio Pemenuhan Beras Indikator Kinerja Utama

3

Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap

(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pembentukan Organisasi

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, serta Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 60 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, di mana Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur merupakan penggabungan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

B. Tugas dan Fungsi

Sejak ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 60 Tahun 2016 pada tanggal 21 Desember 2016, maka tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur telah menyesuaikan dengan Peraturan Daerah tersebut sebagai berikut : 1. Tugas

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pangan, tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 2. Fungsi

Didalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :

a) Perumusan kebijakan dan melaksanakan pembinaan bidang pangan, tanaman pangan dan hortikultura; Pengembangan tanaman pangan; b) Pengembangan hortikultura;

c) Penataan prasarana pertanian;

d) Pengawasan mutu dan peredaran benih/bibit tanaman; e) Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; f) Pemberian ijin usaha atau rekomendasi teknis pertanian;

(8)

g) Pembinaan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan; h) Pembinaan distribusi dan cadangan pangan;

i) Pembinaan harga pangan; j) Pembinaan konsumsi pangan;

k) Pembinaan keamanan dan kelembagaan pangan; l) Pembinaan penganekaragaman pangan;

m) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; n) Pelaksanaan unit pelaksana teknis dinas; o) Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan

p) Pelaksanaan fungsi lain yang terkait bidang pangan, tanaman pangan dan hortikultura yang diberikan oleh Gubernur.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 60 Tahun 2016 tanggal 21 Desember 2016, struktur organisasi Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur dapat dilihat dalam gambar di bawah ini : Drs. Budiyuono, M.Si NIP. 19621203 199203 1 004 Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA DINAS

Ir. Siti Farisyah Yana, M.Si NIP. 19690516 199301 2 001

Kepala Subbag Perencanaan Program

Tanti Subandiyah, S.Sos NIP. 19690906 199002 2 001 Kepala Subbag Umum Sekretaris UPTD-UPTD Ir. Hj. Rusmalia NIP. 19650126 199403 2 005 Pengembangan Produksi Hortikultura Kepala Seksi

Amaylia Dina Widyastuti, SIP NIP. 19720504 199803 2 004

Kepala Seksi Pasca Panen, Pengolahan

Hasil dan Pemasaran Hortikultura

Ir. Suprianto NIP. 19650709 200003 1 003

Kepala Seksi Prasarana dan Sarana

Hortikultura

Ir. Fenty Rubiah Harahap, M.Si NIP. 19670614 198709 2 001

Pasca Panen, Pengolahan Hasil dan Pemasaran

Tanaman Pangan

NIP. 19720528 200112 2 001 NIP. 19630929 198908 1 002 Ir. Martinus Pattiwael, MMT

Kepala Subbag Keuangan

Zulfi Silviastuti, SE NIP. 19761120 200003 2 001

Siti Mayasari, S.Si, M.Si NIP. 19650119 199212 2 001

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan

Pangan Kepala Seksi Konsumsi Pangan Ir. Mirono NIP. 19660626 198902 1 002 Kepala Seksi Keamanan dan Kelembagaan

Pangan

Kepala Seksi Penganekaragaman Pangan

Ir. Budi Syahbandi, MP NIP. 19631222 199903 1 002

Kepala Seksi Harga Pangan

Ir. Elyana Tri Yanuarti

Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

Kepala Seksi Distribusi dan Cadangan

Pangan Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi

Pangan

Ir. M. Alimudin, MM NIP. 19640522 199301 1 001

Kepala Seksi

Kepala Seksi Prasarana dan Sarana

Tanaman Pangan Kepala Seksi Pengembangan Produksi

Tanaman Pangan

Ir. Agus Surya NIP. 19630817 199903 1 006

Kepala Seksi Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan

NIP. 19681007 199403 2 009 Ir. Hj. Rini Susilawati, M.Si

Kepala Bidang Produksi Hortikultura

(9)

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan unit pelaksana teknis dilingkungan Provinsi Kalimantan Timur yang melaksanakan tugas-tugas teknis opersional di lapangan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur, telah dibentuk 4 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yaitu:

1. UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian

2. UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

3. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 4. UPTD Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura

D. Sumber Daya Manusia

Komposisi Pegawai Negeri Sipil dan tenaga honorer di Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur dibedakan berdasarkan jabatan, gender, pangkat/golongan ruang, dan pendidikan, seperti terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.

Komposisi Pegawai Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Berdasarkan Jenis Kelamin, Golongan dan Tingkat

Pendidikan

Sumber : Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

Laki-Laki Perempuan IV III II I Pasca

Sarjana Sarjana Diploma SLTA SLTP SD

1. Dinas Kepala 1 - - - -Sekretaris 1 - 1 - - - 1 - - - - -Kepala Bidang 1 1 2 - - - 2 2 - - - -Kasie/Kasubbag 5 7 5 7 - - 5 7 - - - -Fungsional Tertentu 1 4 - 5 - - - 5 - - - -Fungsional Umum 38 29 2 41 25 - 2 26 4 29 5

-2. UPTD BBI Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kepala 1 - 1 - - - 1 - - - -

-Kasie 1 1 1 1 - - 3 - - - -

-Fungsional Umum 25 3 - 6 20 2 - 1 1 19 4 2

3. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Kepala 1 - 1 - - - - 1 - - - -Kasie - 3 1 2 - - 1 2 - - - -Fungsional Tertentu 13 3 - 11 5 - 1 6 4 5 - -Fungsional Umum 5 6 - 4 6 1 - 4 - 6 1 -4. UPTD Proteksi TPH Kepala - 1 1 - - - 1 - - - - -Kasie - 1 1 - - - 1 - - - - -Fungsional Tertentu 7 3 2 7 1 - - 7 1 2 - -Fungsional Umum 20 7 - 21 6 - - 9 3 14 1

-5. UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Kepala - - - -Kasie 1 1 1 1 - - 1 1 - - - -Fungsional Tertentu 5 5 1 9 - - 4 5 1 - - -Fungsional Umum 12 3 - 12 1 2 - 9 - 4 1 1 Jumlah 137 79 20 127 64 5 23 85 14 79 12 3 Total PNS Jumlah Honor/PTT 105 28 47 2 60 10 14 TOTAL Honor/PTT Jumlah PNS + Honor/PTT 242 107 23 132 16 139 22 17 TOTAL PNS + Honor/PTT No. 216 216 216 133 133 349 349 Jabatan

(10)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah aparatur di Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura berjumlah 349 orang terdiri dari 216 orang PNS dan 133 tenaga honorer.

E. Aspek Strategis Organisasi

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka menyikapi era globalisasi informasi dan reformasi demokrasi, akan berpengaruh terhadap sikap kritis dan keterbukaan dalam merumuskan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan serta pengendalian di bidang pangan, tanaman pangan dan hortikultura. Pada sisi lain, upaya untuk menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakat Kalimantan Timur merupakan sasaran prioritas sesuai visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. karenanya upaya tersebut harus terus menerus diwujudkan melalui program dan kegiatan yang terarah dan fokus. Dengan demikian Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura harus mampu merumuskan kebijakan sebagai wujud nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat Kalimantan Timur oleh karena itu Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura menyusun strategi yaitu :

1. Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura

- Pengembangan Kawasan Hortikultura Pola Pekarangan (Pisang, Durian/Lai, Pepaya, Jeruk, Manggis, Kelengkeng, Alpukat, Jambu Kristal, Sukun, dan Buah Lokal Lainnya)

- Perbaikan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

- Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Produksi Hortikultura (Alat dan Mesin Pertanian Hortikultura)

2. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan

- Pengembangan Padi Lahan Kering/Padi Ladang dan Padi Sawah - Alat dan Mesin Pertanian untuk Padi Lahan Kering

- Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

- Perbaikan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan

(11)

3. Peningkatan Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura - Pemurnian dan Pemendekan Umur Panen Padi Varietas Lokal - Perbanyakan Benih Padi Pola Kemitraan

- Perbanyakan Benih Hortikultura

4. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura - Pelabelan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 5. Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura

- Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Pangan dan Hortikultura - Perbanyakan Agens Hayati/Pestisida Ramah Lingkungan 6. Peningkatan Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian

- Optimalisasi Pemanfaatan BPP di Kabupaten/Kota se Kaltim - Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Penyuluhan - Pelatihan dan Pendampingan Petani/Pelaku Agribisnis - Pelaksanaan PEDA dan PENAS

7. Peningkatan Ketahanan Pangan

- Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)

- Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA), Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), Neraca Bahan Makanan (NBM)

- Informasi Harga Pangan Strategis

8. Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Keamanan Pangan

- Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan Bergizi, Beragam, Seimbang dan Aman

- Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

- Pengembangan Produk Pangan Lokal, Lomba Cipta Menu dan Hari Pangan Sedunia

- Pengawasan dan Sertifikasi Komoditi Pangan Segar

Untuk mencapai kebijakan-kebijakan yang ditetapkan, maka Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura harus menjadi organisasi yang mencerminkan good goverment, serta didukung oleh kinerja aparatur yang bisa diandalkan.

(12)

F. Permasalahan Utama (Isu Strategis)

Pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat Daerah Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur tidak terlepas dari dinamika lingkungan strategis baik regional, nasional maupun global, yang ditelaah melalui pendekatan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan Perangkat Daerah; Visi–Misi–Sasaran Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih; Renstra Kementerian dan RTRW, sehingga dapat ditentukan isu – isu strategis sebagai berikut :

1. Upaya Pencapaian Ketahanan Pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan (padi dan palawija), hortikultura (buah-buahan dan sayuran), peningkatan ketersediaan pangan lainnya, penanganan kerawanan pangan dan aksesibilitas pangan, pengembangan sistem distribusi pangan, stabilitasi harga pangan dan peningkatkan cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman serta penguatan kelembagaan ketahanan pangan pemerintah dan masyarakat.

Data BPS tahun 2019 memperlihatkan bahwa total sawah existing di Kaltim seluas 95.613,5 ha dengan rincian sawah irigasi sebesar 12,605 ha dan 83.008,5 ha merupakan sawah non irigasi / tadah hujan. Dari total sawah existing di Kaltim tersebut, yang di tanami padi satu kali setahun seluas 16.231 ha, untuk yang 2 (dua) kali setahun seluas 29.286,7 ha dan yang 3 (tiga) kali setahun seluas 668,0 ha serta yang tidak ditanami padi dengan rincian : ditanami tanaman lainnya seluas 9.208,0 ha dan yang tidak ditanami seluas 27.614,8 ha (seperti tabel di bawah).

Dengan demikian masih terdapat potensi untuk peningkatan produksi dan produktivitas padi melalui upaya peningkatan indeks pertanaman menjadi 200 – 300 disamping perluasan areal tanam pada lahan sawah yang tidak di tanami padi.

(13)

Tabel 3.

Luas Penggunaan Lahan Sawah Provinsi Kalimantan Timur

Sumber data : SP Lahan BPS Kaltim tahun 2019

2. Tingginya Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi lahan non pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta terjadinya degradasi lingkungan akibat eksploitasi yang tidak bijaksana yang menyebabkan tingginya potensi lahan kritis di Provinsi Kalimantan Timur. Namun terjadi peningkatan luas baku lahan sawah yang ditetapkan oleh Menteri ATR/Kepala BPN-RI.

Luas lahan baku sawah di Kalimantan Timur yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN-RI No. 399/Kep 23.3/X/2018 tanggal 8 Oktober 2018 seluas 36.398,8 ha sedangkan luas lahan sawah berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN-RI No. 686/SK-PG.03.03/XII/2019 tanggal 17 Desember sebesar 41.405,7 ha terjadi peningkatan sebesar 5.009,6 ha. Rincian data seperti tabel dibawah :

Tabel 4.

Luas Lahan Baku Sawah di Kalimantan Timur Berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI

Sumber data : Kementerian ATR/BPN tahun 2019

Ditanami Tidak ditanami tanaman lainnya apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01 Paser 4.301,0 3.138,0 35,0 1.916,0 4.339,0 13.729,0 02 Kutai Barat 3.759,0 125,0 0,0 25,0 7.615,0 11.524,0 03 Kutai Kartanegara 2.045,0 16.524,0 1.070,0 5.814,0 10.361,0 35.814,0 04 Kutai Timur 2.530,0 4.194,0 75,0 108,0 394,0 7.301,0 05 Berau 2.380,0 2.238,0 805,0 1.087,0 4.040,0 10.550,0

09 Penajam Paser Utara 1.659,0 8.891,0 95,0 1.124,0 436,0 12.205,0

11 Mahakam Hulu 133,0 0,0 0,0 0,0 354,0 487,0 71 Balikpapan 127,0 0,0 0,0 0,0 123,0 250,0 72 Samarinda 14,0 1.880,7 69,0 0,0 1.752,8 3.716,5 74 Bontang 0,0 37,0 0,0 0,0 0,0 37,0 JUMLAH 16.948,0 37.027,7 2.149,0 10.074,0 29.414,8 95.613,5 Kabupaten/Kota

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali

No Kabupaten / Kota 2018 2019 Selisih

1 Paser 4.372,6 7.062,3 2.689,7

2 Kutai Barat 945,1 171,9 -773,2

3 Kutai Kartanegara 18.553,3 18.757,4 204,1

4 Kutai Timur 1.729,6 2.638,8 909,2

5 Berau 2.081,5 1.919,0 -162,5

6 Penajam Paser Utara 7.340,1 8.672,5 1.332,4

7 Mahakam Ulu 0,0 24,4 24,4

8 Balikpapan 168,4 135,6 -32,8

9 Samarinda 1.159,4 1.958,5 799,1

10 Bontang 48,7 65,2 16,5

(14)

3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian (Bendungan, embung, sumur air dalam, sumur air dangkal, jaringan irigasi, jalan pertanian, benih/bibit unggul, pupuk, bahan pengendali OPT, alat dan mesin pertanian). Daerah irigasi yang di bangun oleh kementerian PU mampu menyediakan air untuk areal seluas 12.051 ha sementara potensi sawah yang belum mempunyai sistem irigasi seluas 80.791,5 ha.

4. Terbatasnya SDM Pertanian baik Petani maupun Petugas yang kualitas dan kuantitasnya masih relatif rendah.

Data BPS menunjukkan terjadinya penurunan rumah tangga pertanian tanaman pangan dan hortikultura yaitu untuk rumah tangga pertanian tanaman pangan pada tahun 2003 sebesar 99.784 RTP menurun 16 % pada tahun 2013 menjadi 83.564 RTP. Sementara pada Sub Sektor Hortikultura pada tahun 2003 jumlah RTP sebanyak 100.628 menurun menjadi 64.713 RTP pada tahun 2013 (35,69 %).

Adapun jumlah penyuluh lapang se Kaltim 524 orang dan THL-TBPP 81 orang sementara jumlah desa/kelurahan ada 1.032 dengan demikian belum semua desa/kelurahan memiliki tenaga penyuluh lapang.

5. Lemahnya Akses Petani Terhadap Akses Permodalan.

Walaupun perbankan menyediakan/fasilitasi perkreditan untuk petani namun tingkat penyerapan masih belum optimal dikarenakan keterbatasan agunan petani, kebanyakan petani tidak biasa berurusan birokrasi perbankan.

6. Hilirisasi produk pangan, pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

Bahwa produksi hasil pertanian masih dijual dalam bentuk bahan mentah belum diolah menjadi olahan – olahan yang yang menghasilkan nilai tambah. 7. Optimalisasi koordinasi instansi terkait.

Bahwa pembangunan pangan, tanaman pangan dan hortikultura tidak dapat dilakukan oleh perangkat daerah Dinas Pangan, Tanaman pangan dan Hortikultura melainkan keberhasilannya memerlukan dukungan instansi dan pemangku kepentingan lain baik pad sub sistem hulu, budidaya, hilir dan sub sistem penunjang. Oleh karena itu perlu selalu meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor.

(15)

8. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) adalah agenda dunia 2030 untuk pembangunan berkelanjutan. SDG’s berisi 17 tujuan dan 169 target yang merupakan rencana global untuk 15 tahun kedepan guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lengkungan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dijabarkan oleh masing – masing Perangkat daerah kedalam program/kegiatan sesuai tugas fungsi Perangkat Daerah. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Kaltim memberikan dukungan sesuai dengan Tujuan No. 2, yaitu “Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang baik dan mendukung pertanian berkelanjutan” melalui program dan kegiatan yang ditujukan ke desa dan kelompok tani miskin; Tujuan No. 12, yaitu Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan ”

G. Sarana dan Prasarana Kerja

Sarana dan prasarana kerja yang terdapat di Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur sampai dengan 31 Desember 2020 dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 5.

Sarana dan Prasarana di Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

No. Uraian Banyaknya Satuan Harga (Rp.)

1. Dinas

1. Tanah 2 Unit 1.980.374.000

2. Alat-alat besar 9 Unit 454.756.000

3. Alat-alat angkutan 131 Unit 5.919.813.200

4. Alat bengkel dan alat ukur 40 Unit 389.878.200

5. Alat pertanian 86 Unit 1.782.523.849,98

6. Alat kantor dan rumah tangga 3.670 Unit 7.497.423.550,02 7. Alat studio dan alat komunikasi 103 Unit 714.751.225

8. Alat-alat kedokteran 12 Unit 103.661.000

9. Alat laboratorium 41 Unit 599.709.720

10. Alat-alat persenjataan/ keamanan 1 Unit 1.250.000

11. Bangunan gedung 15 Unit 11.024.773.950

12. Jalan dan jembatan 2 Unit 148.058.000

(16)

No. Uraian Banyaknya Satuan Harga (Rp.)

14. Buku dan perpustakaan 449 Unit 519.637.300

15. Barang bercorak kebudayaan 2 Unit 12.936.000

16. Aset renovasi 8 Unit 701.333.000

17. Konstruksi dalam pengerjaan 3 Unit 171.753.000 18. Alat-alat angkutan Pemerintah

Provinsi Lain

1 Unit 39.000.000

Jumlah 4.593 Unit 32.808.634.495

2. UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Alat-alat angkutan 12 Unit 193.517.775

2. Alat bengkel dan alat ukur 13 Unit 152.350.000

3. Alat pertanian 21 Unit 155.274.950

4. Alat kantor dan rumah tangga 772 Unit 770.608.200 5. Alat studio dan alat komunikasi 47 Unit 105.891.000

6. Alat laboratorium 8 Unit 83.214.050

7. Bangunan gedung 3 Unit 2.929.814.398,46

8. Jalan dan jembatan 1 Unit 17.389.000

9. Buku dan perpustakaan 119 Unit 17.800.000

10. Aset renovasi 1 Unit 96.500.000

11. Konstruksi dalam pengerjaan 2 Unit 25.900.000

Jumlah 999 Unit 4.548.259.873,46

3. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Alat angkutan 28 Unit 503.557.150

2. Alat bengkal dan alat ukur 14 Unit 75.444.000

3. Alat pertanian 44 Unit 338.514.000

4. Alat kantor dan alat rumah tangga 350 Unit 1.208.334.985 5. Alat studio dan alat komunikasi 60 Unit 291.643.379,9

6. Alat-alat kedokteran 1 Unit 37.500

7. Alat laboratorium 449 Unit 457.438.552

8. Bangunan gedung 14 Unit 5.876.376.784

9. Jalan dan jembatan 3 Unit 925.834.953

10. Bangunan air/irigasi 2 Unit 360.121.000

11. Jaringan 2 Unit 63.639.000

12. Konstruksi dalam pengerjaan 1 Unit 48.906.000

Jumlah 968 Unit 10.149.847.304

4. UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian

1. Alat-alat besar 6 Unit 170.345.453

2. Alat-alat angkutan 41 Unit 1.503.531.542

3. Alat bengkel dan alat ukur 2 Unit 900.000

4. Alat pertanian 7 Unit 59.624.091

5. Alat kantor dan rumah tangga 1.411 Unit 2.386.754.000 6. Alat studio dan alat komunikasi 39 Unit 395.690.565

(17)

No. Uraian Banyaknya Satuan Harga (Rp.)

7. Alat laboratorium 9 Unit 403.044.000

8. Alat-alat persenjataan/ keamanan 1 Unit 350.000

9. Bangunan gedung 35 Unit 19.072.252.800

10. Jalan dan jembatan 3 Unit 1.342.450.000

11. Bangunan air/irigasi 5 Unit 967.061.000

12. Instalasi 4 Unit 293.850.000

13. Buku dan perpustakaan 1.041 Unit 59.000.000 14. Barang bercorak kebudayaan 1 Unit 112.893.000

Jumlah 2.605 Unit 26.767.746.451

5. UPTD Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Tanah 2 Unit 11.000.000.000

2. Alat-alat besar 5 Unit 73.430.000

3. Alat-alat angkutan 22 Unit 1.085.078.750

4. Alat bengkel dan alat ukur 14 Unit 68.321.757

5. Alat pertanian 122 Unit 587.197.940

6. Alat kantor dan alat rumah tangga 239 Unit 904.225.911 7. Alat studio dan alat komunikasi 9 Unit 80.495.789

8. Alat laboratorium 1 Unit 250.000

9. Alat-alat kedokteran 1 Unit 9.993.500

10. Bangunan gedung 23 Unit 2.587.689.000

11. Monumen 1 Unit 201.067.000

12. Jalan dan jembatan 3 Unit 920.114.000

13. Bangunan air/irigasi 11 Unit 997.033.400

14. instalasi 1 Unit 4.500.000

15. Jaringan 1 Unit 39.200.000

16. Konstruksi dalam pengerjaan 1 Unit 35.900.000

Jumlah 464 Unit 18.806.077.855

Total 9.629 Unit 93.080.565.978

(18)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul, yang menghasilkan suatu rencana strategi instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya pada upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

Dengan mempertimbangkan potensi dan kondisi sumber daya pertanian (SDA, SDM, Sumber Daya Buatan dan Teknologi) saat ini dan tantangan ke depan serta memperhatikan visi pembangunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019 - 2023 adalah sebagai berikut : “Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat” dan sesuai dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019 - 2023 pada Misi II yaitu Berdaulat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Wilayah dan Ekonomi Kerakyatan Yang Berkeadilan. Maka ditetapkan tujuan dan sasaran Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Peningkatan Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap Ekonomi Daerah dengan Sasaran Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pagan dan Hortikultura terhadap PDRB

2. Mewujudkan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dengan Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Komoditas Padi

Rencana Strategis Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur disusun berdasarkan analisis dan pencermatan lingkungan strategis yang dihadapi dalam pembangunan pangan, tanaman pangan dan hortikultura selama kurun waktu 2019-2023 dan memberikan arah dukungan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam rangka pembangunan pangan, tanaman pangan dan hortikultura pada periode tersebut. Rencana Strategis

(19)

(Renstra) Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan selama periode 2019-2023.

Tujuan, sasaran, indikator kinerja sasaran, target tahunan dan program/ kegiatan serta penyajian IKU dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 6.

Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja, dan Target Tahunan

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran dalam perjanjian kinerja dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

INDIKATOR TUJUAN/ Kondisi Awal Kondisi Akhir Periode SASARAN 2018 2019 2020 2021 2022 2023 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Mewujudkan Peningkatan Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap Ekonomi Daerah

Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pagan dan Hortikultura terhadap PDRB Kontribusi Lapangan Usaha Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura terhadap PDRB (%) 0,52 0,53 0,54 0,55 0,56 0,57 0,57

2. Mewujudkan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Komoditas Padi Rasio Pemenuhan Beras (%) 57,97 75,43 77,63 79,94 82,02 85,16 85,16

NO. TUJUAN SASARAN

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN

(20)

-Tabel 7.

Program/Kegiatan untuk mencapai Tujuan/Sasaran

B. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 8.

Indikator Kinerja Utama Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

1. Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura

Terhadap PDRB % 0,54

Peningkatan Produksi Hortikultura

Penanganan Pasca Panen dan Promosi Atas Hasil Pertanian Hortikultura

Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Hortikultura

2. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas

Tanaman Komoditas Padi % 77,43

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Peningkatan Ketersediaan dan Penanganan Daerah Rawan Pangan

Pengembangan Cadangan Pangan Daerah

Pengembangan Sistem Informasi Pasar

Analisis Pola Pangan Harapan Pengembangan Pangan Lokal Pengawasan Mutu Pangan Segar Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

Penanganan Pasca Panen dan Promosi Atas Hasil Pertanian Tanaman Pangan

Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Tanaman Pangan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

Peningkatan Produksi Benih Tanaman Pangan Peningkatan Produksi Benih Hortikultura

Sertifikasi Benih Unggul Pertanian Monitoring dan Pengawasan Peredaran Benih Pengendalian Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) Perbanyakan Agens Hayati dan Petisida Ramah Lingkungan Rasio Pemenuhan Beras

Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap (PDRB)

Program Kegiatan

Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura

No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Program Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Program Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Program Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Keamanan Pangan Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan

Program Peningkatan Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian Program Peningkatan Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

No. Sasaran Strategis Alasan Sumber Data Penanggung Jawab

1 2 4 6 7

1. 1. - BPS

- Dinas PTPH

2. 3. Produksi beras siap konsumsi - Dinas PTPH

Kebutuhan konsumsi Rasio Pemenuhan Beras (%) Upaya untuk memenuhi

kebutuhan beras, menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga beras

x 100 %

Penjelasan (Formulasi Penghitungan)

5

Persentase Kontribusi Pertumbuhan Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura terhadap PDRB Kontribusi Lapangan Usaha

Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap PDRB (%)

Mengukur Pertumbuhan Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian daerah (PDRB)

Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Bidang Produksi

Hortikultura Bidang Produksi Tanaman Pangan Indikator Kinerja 3 Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap PDRB Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Komoditas Padi

(21)

C. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja Tahun merupakan indikator dari tujuan/sasaran dalam RPJMD tahun 2019-2023 yang harus dicapai oleh Organisasi Perangkat Daerah. Berikut ini adalah Perjanjian Kinerja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2020.

Tabel 9.

Perjanjian Kinerja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

1. Rencana Anggaran Tahun 2020

Pada tahun anggaran 2020, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 100.852.435.380,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung sebesar 34.331.821.000,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 66.520.614.380,- di mana dalam Belanja Langsung terdapat anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 5.410.000.000,-. Pada bulan April terjadi rasionalisasi anggaran untuk menangani covid-19 sebesar Rp. 33.111.383.720,- sehingga anggaran tersisa sebesar Rp. 67.741.051.660,-.

Kemudian pada bulan Oktober, mendapat anggaran tambahan sebesar

Rp. 5.850.703.125,- terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.053.000.000,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 3.932.352.488,- dan juga

pengurangan anggaran DAK sebesar Rp. 4.465.700.000,-. Sehingga Total Belanja Tidak Langsung menjadi Rp. 36.384.821.000,- dan Belanja Langsung menjadi

Rp. 37.341.583.148,- dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) menjadi Rp. 944.300.000,-. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp. 64.365.709.533,-

(87,30%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp. 30.268.603.562,- (83,19%) dan Belanja Langsung sebesar Rp. 34.097.105.971 (91,31%)

1. Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan

Hortikultura Terhadap PDRB % 0,54

2. Meningkatnya Produksi dan

Produktivitas Tanaman Komoditas Padi Rasio Pemenuhan Beras % 77,43 Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor

Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap (PDRB)

(22)

2. Target Belanja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

Tabel 10.

Target Belanja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

3. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran Belanja Langsung Tahun 2020 Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel 11.

Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

Rp. %

1 Belanja Tidak Langsung 36.384.821.000 30.268.603.562 83,19 6.116.217.438,00

2 Belanja Langsung 37.341.583.148 34.097.105.971 91,31 3.244.477.176,50

Total 73.726.404.148 64.365.709.533 87,30 9.360.694.614,50

No. Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi Sisa (Rp.)

1. Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap PDRB

1 Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap PDRB

2.104.738.680 2,85 Anggaran untuk mencapai sasaran 1 sebesar 2,85% dari total anggaran

2. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Komoditas Padi

2 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Komoditas Padi

20.789.979.650 28,20 Anggaran untuk mencapai sasaran 1 sebesar 28,20% dari total anggaran

Keterangan

(23)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP Tahun 2018

Berdasarkan evaluasi atas implementasi Sistem AKIP pada Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018 memperoleh nilai sebesar 64,10 atau dengan predikat penilaian “B” (Baik), sebagaimana tabel berikut :

Tabel 12.

Hasil Evaluasi SAKIP Tahun 2018 dan Tahun 2019

No. Komponen Yang

Dinilai Bobot (%) Nilai 2018 Nilai 2019 Peningkatan/ Penurunan Capaian 1 Perencanaan Kinerja 30 19,47 19,72 0,25 2 Pengukuran Kinerja 25 15,63 17,5 1,87 3 Pelaporan Kinerja 15 10,33 10,25 -0,08 4 Evaluasi Internal 10 5,77 5,77 0 5 Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi 20 12,91 10,25 -2,66

Nilai Hasil Evaluasi 100 64,10 63,49 -0,62

Kategori Penilaian B B

Penilaian Implementasi SAKIP pada Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur memiliki kategori “B“ dengan implementasi (Baik), namun terjadi penurunan dalam beberapa komponen penilaian dan total nilai hasil evaluasi. Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, sudah memiliki sistem yang dapat dipergunakan untuk manajemen kinerja, namun masih diperlukan perbaikan di seluruh komponen terutama dalam komponen evaluasi internal dan pencapaian sasaran/kinerja organisasi di mana capaian penilaian komponen tersebut masih di bawah 60%. Disamping itu OPD dalam melakukan evaluasi kinerja masih sebatas pada capaian realisasi anggaran dan kegiatan belum sepenuhnya capaian kinerja yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja (PK).

(24)

Rekomendasi dan tindak lanjut atas hasil evaluasi Inspektorat Provinsi terhadap Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

(25)

Tabel 13.

Rekomendasi dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Inspektorat Provinsi

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

1. Perencanaan Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 30% memperoleh nilai atau skor sebesar 19,72 dengan rincian sebagai berikut :

Perencanaan Strategis :

1. Perencanaan Strategis memperoleh nilai 5,68 dari nilai maksimal 10, yang terdiri dari :

a) Pemenuhan Renstra 1,56 dari maksimal 2. Hal ini yang perlu diperhatikan yaitu tujuan belum sepenuhnya disertai target keberhasilan (Indikator Tujuan), tujuan belum menyertakan seutuhnya target keberhasilan serta belum sepenuhnya memuat Indikator Kinerja Sasaran dalam dokumen Renstra

a) Tujuan yang ditetapkan seharusnya dilengkapi dengan ukuran

keberhasilan (indikator), tujuan seharusnya disertai target keberhasilan.

a) Pemenuhan Renstra, tujuan yang ditetapkan dalam Renstra 2019-2023 akan dilengkapi dengan ukuran keberhasilan yaitu indikator tujuan, disertai dengan target keberhasilan dan adanya indikator Kinerja

Sasaran.

b) Kualitas renstra memperoleh nilai 2,81 dari nilai maksimal 5. Hal ini disebabkan yaitu sasaran yang belum sepenuhnya berorientasi hasil, indikator kinerja sasaran (outcome dan output) belum sepenuhnya memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik, target kinerja belum sepenuhnya ditetapkan lebih baik, program/kegiatan belum sepenuhnya digunakan dengan maksimal sebagai cara untuk mencapai

tujuan/sasaran/hasil program/kegiatan, dokumen renstra belum sepenuhnya

b) Dokumen renstra seharusnya memuat indikator kinerja sasaran, sasaran seharusnya

berorientasi hasil, indikator kinerja sasaran (outcome dan output) seharusnya memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik, target kinerja seharusnya ditetapkan dengan baik, program/kegiatan

seharusnya digunakans

b) Pada Renstra 2019-2023, ada 2 sasaran yaitu:

1. Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura terhadap PDRB

2. Meningkatnya produksi dan produktivitas Tanaman Pangan komoditas Padi

Kedua sasaran di atas telah berorientasi hasil karena mempersyaratkan untuk

(26)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

selaras dengan dokumen RPJMD dan belum sepenuhnya menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan.

ebagai cara untuk mencapai

tujuan/sasaran/hasil

program/kegiatan, dokumen Renstra seharusnya selaras dengan RPJMD, dokumen Renstra seharusnya menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan

peningkatan produksi dan produktivitas terlebih dahulu

c) Implementasi Renstra memperoleh nilai 1,5 dari nilai maksimal 3. Hal ini

disebabkan : Dokumen renstra belum sepenuhnya digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen RKT dan target jangka menengah dalam Renstra belum sepenuhnya dimonitor pencapaiannya sampai dengan tahun berjalan.

c) Dokumen Renstra seharusnya digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran serta target jangka menengah dalam Renstra seharusnya dimonitor pencapaiannya sampai dengan tahun berjalan

c) Bahwa RKT 2020 telah mengacu pada Renstra dan target jangka menengah yaitu : 1. Meningkatnya kontribusi

pertanian sub sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan target 0,54%

2. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan padi sehingga meningkatkan rasio pemenuhan beras sebesar 77,63%

2. Dokumen Rencana Kerja Tahunan memperoleh nilai 13,85 dari nilai maksimal 20 yang terdiri dari:

a) Pemenuhan RKT memperoleh nilai 3,5 dari nilai maksimal 4, hal ini disebabkan PK belum sepenuhnya menyajikan IKU

a) PK seharusnya menyajikan IKU

2. Perencanaan Kinerja Tahunan a) Perencanaan Kinerja Tahunan,

telah dibuat Dokumen

Perencanaan Kinerja Tahunan, PK telah menyajikan IKU dan sudah terpublikasikan serta akan terus disempurnakan. b) Kualitas RKT memperoleh nilai 6,75 dari

nilai maksimal 10. Hal ini disebabkan :

b) Target kinerja harus ditetapkan dengan baik,

b) Hasil tindaklanjut/Rencana Aksi :

(27)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

Target kinerja belum sepenuhnya ditetapkan dengan baik, Kegiatan yang dilakukan belum sepenuhnya sebagai cara untuk mencapai sasaran, Kegiatan dalam rangka mencapai sasaran belum sepenuhnya didukung oleh anggaran yang memadai, Dokumen PK belum selaras dengan RPJMD/Renstra, Dokumen PK belum sepenuhnya menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

kegiatan seharusnya dijadikan cara untuk

mencapai sasaran, kegiatan dalam rangka mencapai sasaran seharusnya didukung oleh anggaran yang memadai, dokumen PK seharusnya selaras dengan RPJMD/Renstra serta dokumen Renstra seharusnya menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas/fungsi)

1. Sasaran RKT telah mengacu sasaran Renstra, berorientasi hasil, yaitu :

a. Spesifik : terkait dengan tusi DPTPH

b. Measurment : dapat diukur c. Achievment : dapat dicapai d. Relevan : sesuai dengan

Sasaran Renstra dan RPJMD

e. Time Oriented : sepanjang 2019

2. Indikator Kinerja sasaran dan Outcome telah disesuaikan menjadi Indikator kinerja yang baik

3. Penetapan Target Kinerja tahun 2019 berdasarkan realisasi tahun sebelumnya 4. Kegiatan yang dilaksanakan

adalah kegiatan fokus dalam upaya mewujudkan sasaran Renja/RKT

5. Alokasi anggaran belum sepenuhnya didukung APBD namun ada dukungan APBN yang melengkapi, dan

menyempurnakan, agar sasaran dapat tercapai 6. Dokumen PK telah selaras

(28)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

7. Dokumen PK sudah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan dalam Kontrak Kinerja sesuai tusi jabatan

c) Implementasi RKT memperoleh nilai 3,60 dari nilai maksinal 6. Rencana Kinerja Tahunan telah dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut : Target kinerja yang diperjanjikan belum digunakan untuk mengukur keberhasilan, Rencana aksi atas kinerja belum dimonitor

pencapaiannya secara berkala, Rencana aksi atas kinerja belum dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan, Perjanjian kinerja belum dimanfaatkan untuk menyusun (identifikasi) kinerja sampai kepada tingkat eselon III dan IV

c) Target kinerja yang diperjanjikan seharusnya digunakan untuk mengukur keberhasilan, rencana aksi atas kinerja seharusnya dimonitor pencapaiannya secara berkala, rencana aksi seharusnya

dimanfaatkan dalam pengarahan dan

pengorganisasian kegiatan, serta perjanjian kinerja seharusnya dimanfaatkan untuk penyusunan

(identifikasi) kinerja sampai kepada tingkat eselon III dan IV.

c) Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan, bahwa : 1. Target Kinerja yang

diperjanjikan akan digunakan untuk mengukur keberhasilan 2. Memonitor secara berkala

terkait rencana aksi atas kinerja bidang/seksi/subbagian

3. Akan menggunakan Rencana Aksi untuk pengarahan dan pengorganisasian kegiatan 4. PK akan dimanfaatkan untuk

penyusunan (identifikasi) kinerja eselon III dan IV

2. Pengukuran Kinerja, dengan bobot

penilaian sebesar 25 memperoleh nilai atau skor sebesar 17,5 dengan rincian sebagai berikut :

a) Pemenuhan pengukuran memperoleh nilai 5 dari nilai maksimal 5. OPD telah mempunyai Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal dan telah terdapat ukuran kinerja

a) Tidak terdapat rekomendasi karena pemenuhan pengukuran telah memperoleh nilai maksimal.

a) Pemenuhan Pengukuran Kinerja bahwa OPD telah memiliki IKU dan telah terdapat Ukuran Kinerja Eselon III dan IV sebagai turunan kinerja atasannya, telah ada

(29)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

tingkat eselon III dan IV sebagai turunan kinerja atasanya, telah terdapat

mekanisme pengumpulan data kinerja dan Indikator Kinerja Utama dan telah mempublikasikan IKU.

kinerja dan IKU serta telah mempublikasikan IKU. Hal tersebut di atas akan berjalan berkesinambungan serta ditingkatkan lebih baik lagi. b) Kualitas pengukuran memperoleh nilai

9,69 dari nilai maksimal 12,5. Hal ini disebabkan pengukuran kinerja belum dilakukan secara berjenjang

b) Pengukuran kinerja seharusnya dilakukan secara berjenjang

a. Kualitas pengukuran sudah cukup baik dan akan terus ditingkatkan

c) Implementasi pengukuran memperoleh nilai 2,81 dari maksimal 7,5. Hal ini disebabkan : IKU belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam dokumen

perencanaan dan penganggaran, IKU belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk penilaian kinerja, target kinerja eselon III dan IV belum sepenuhnya dimonitor pencapaiannya, hasil pengukuran capaian kinerja mulai dari setingkat eselon IV ke atas belum dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward dan punishment, serta pengukuran kinerja atas rencana aksi belum digunakan untuk

pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala.

c) IKU seharusnya dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan

anggaran, IKU seharusnya dimanfaatkan untuk

penilaian kinerja, target kinerja eselon III dan IV seharusnya dimonitor pencapaiannya, hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV ke atas

seharusnya dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward dan punishment serta pengukuran kinerja atas rencana aksi

seharusnya digunakan untuk pengendalian dan

b. Implementasi pengukuran bahwa: IKU akan dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran, IKU akan dimanfaatkan untuk penilaian kinerja, target kinerja eselon III dan IV akan dimonitor

pencapaiannya, hasil

pengukuran capaian kinerja mulai dari setingkat eselon IV ke atas dikaitkan sepenuhnya dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward dan punishment, IKU akan direviu secara berkala serta

pengukuran kinerja atas rencana aksi akan digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala.

(30)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

pemantauan kinerja secara berkala.

3. Pelaporan Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 15 memperoleh nilai atau skor sebesar 10,25 dengan rincian sebagai berikut :

a) Pemenuhan laporan memperoleh nilai 2,81 dari nilai maksimal 3, bahwa Laporan Kinerja telah disusun, disampaikan tepat waktu, telah

dipublikasikan melalui website OPD dan telah menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU

a) Tidak terdapat rekomendasi karena laporan kinerja telah

disusun dan disampai tepat waktu serta telah

menyajikan dipublikasikan melalui website dan telah menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU

a. Pemenuhan Laporan sudah berjalan cukup baik meliputi : adanya Laporan Kinerja,

disampaikan tepat waktu, telah dipublikasikan, dan telah

menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU. Ke depan akan di tingkatkan lebih baik lagi.

b) Penyajian informasi kinerja memperoleh nilai 4,74 dari nilai maksimal 7,5. Hal ini disebabkan : Laporan Kinerja belum sepenuhnya menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan perbandingan lain yang diperlukan, Laporan Kinerja belum sepenuhnya menyajikan

informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja instansi serta informasi kinerja dalam laporan kinerja belum sepenuhnya dapat diandalkan.

b) Laporan Kinerja seharusnya menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan

pembandingan lain yang diperlukan, laporan kinerja seharusnya menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja instansi, serta informasi kinerja dalam laporan kinerja seharusnya dapat diandalkan

b. Dalam penyampaian informasi kinerja, akan menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai, akan

menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan

pencapaian sasaran kinerja instansi dan informasi kinerja dalam laporan kinerja dapat diandalkan

(31)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

c) Pemanfaatan informasi kinerja memperoleh nilai 2,70% dari nilai maksimal 4,5%. Hal ini disebabkan bahwa informasi kinerja yang disajikan tidak digunakan untuk : perbaikan perencanaan, menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, peningkatan kinerja serta penilaian kinerja.

c) Informasi kinerja

seharusnya digunakan untuk perbaikan

perencanaan, menilai serta memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.

Hasil Tindaklanjut/Rencana Aksi : a. Telah dilakukan perbaikan

perencanaan berdasarkan informasi kinerja yang ada b. Informasi kinerja yang disajikan

digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan OPD c. Informasi kinerja yang disajikan

digunakan juga untuk upaya peningkatan kinerja staf

d. Informasi kinerja tersebut juga digunakan untuk penilaian kinerja staf OPD

4. Evaluasi internal dengan bobot penilaian sebesar 10 memperoleh nilai sebesar 5,77 dengan rincian sebagai berikut :

a) Pemenuhan evaluasi kinerja internal memperoleh nilai 1,63 dari nilai maksimal 2. Hal ini disebabkan hasil evaluasi belum sepenuhnya

disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

a) Hasil evaluasi seharusnya disampaikan dan

dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan

3. Evaluasi Internal, dengan rincian :

a. Pemantauan evaluasi telah berjalan cukup baik dan akan terus ditingkatkan lebih baik lagi ke depannya

b) Kualitas evaluasi internal memeproleh nilai 2,64 dari nilai maksimal 5.

Beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu : evaluasi program belum dilaksanakan dalam rangka keberhasilan program, evaluasi program belum memberikan rekomendasi perbaikan perencanaan

b) Evaluasi program

seharusnya dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program, evalausi program

seharusnya memberikan rekomendasi-rekomendasi

b. Kualitas evaluasi internal akan ditingkatkan khususnya : evalausi akan rutin

dilaksanakan dalam rangka keberhasilan program, evaluasi akan memberikan rekomendasi bagi perbaikan perencanaan

(32)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

kinerja yang dapat dilaksanakan, evaluasi program belum memberikan rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan, pemantauan rencana aksi tidak sepenuhnya dilaksanakan dalam rangka

pengendalian kinerja serta pemantauan rencana aksi tidak sepenuhnya

memberikan alternatif perbaikan yang dilaksanakan

perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilasanakan, evaluasi program seharusnya memberikan rekomendasi-rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat

dilaksanakan, pemantauan rencana aksi seharusnya dilaksanakan dalam rangka mengendalikan kinerja, serta pemantauan rencana aksi seharusnya

memberikan alternatif perbaikan yang dapat dilaksanakan.

kinerja, evaluasi akan memberikan rekomendasi peningkatan kinerja,

pemantauan rencana aksi akan dilakukan periodik dalam

rangka pengendalian kinerja serta pemantauan rencana aksi akan sepenuhnya memberikan alternatif perbaikan yang dapat dilaksanakan

Hasil Tindaklanjut/Rencana Aksi : a. Melaksanakan evaluasi

program secara periodik b. Rekomendasi perbaikan

perencanaan kinerja c. Rekomendasi peningkatan

kinerja

d. Melakukan pemantauan rencana aksi untuk pengendalian kinerja e. Alternatif rencana aksi

perbaikan c) Pemanfaatan evaluasi internal

memperoleh nilai 1,5 dari nilai maksimal 3. Hal ini disebabkan hasil evalausi program belum sepenuhnya

ditindaklanjuti untuk perbaikan pelaksanaan program dimasa yang akan datang dan belum ditindaklanjuti dalam bentuk langkah-langkah nyata

C) Hasil evaluasi program seharusnya ditindaklanjuti untuk perbaikan

pelaksanaan program di masa yang akan datang dan ditindaklanjuti dalam bentuk langkah-langkah nyata

c. Pemantauan evaluasi, akan berdasarkan hasil evaluasi program agar lebih

ditindaklanjuti untuk perbaikan pelaksanaan program

mendatang dan akan

melakukan tindak lanjut hasil evaluasi tersebut melalui langkah-langkah nyata

(33)

No. Hasil Evaluasi Rekomendasi Tindak Lanjut/Rencana Aksi

5. Pencapaian sasaran/kinerja organisasi dengan bobot penilaian sebesar 20

memperoleh nilai atau skor sebesar 10,25 dengan rincian :

a) Kinerja yang dilaporkan (output) memperoleh nilai 4 dari nilai maksimal 7,5. Rincian penilaiannya adalah : target dapat dicapai mendapat nilai 2%,

capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya mendapat nilai 1,00% serta informasi mengenai kinerja dapat

diandalkan mendapat nilai 1,00%

Dalam pencapaian kinerja yang dilaporkan (output) atau outcome agar informasi mengenai kinerja dapat diandalkan dan dilakukan perbaikan terhadap sasaran dan indikator kinerja yang kurang tepat dan belum menggambarkan hasil yang akan dicapai

4. Pencapaian Kinerja (Sasaran) OPD

1. Kinerja yang dilaporkan

(Output) meliputi : pencapaian target, capaian kinerja akan lebih baik dari tahun 2019 serta akan ditingkatkan keandalan informasi kinerja

b) Kinerja yang dilaporkan (outcome) memperoleh nilai 8,91% dari nilai maksimal 12,5%. Rincian penilaian tersebut sebagai berikut : Target dapat dicapai mendapat nilai 4.53%, Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya mendapat nilai 1,88%, Informasi

mengenai kinerja dapat diandalkan mendapat nilai 2,50%.

Dokumen pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi Tahun 2018 dengan bobot penilaian 15 memperoleh nilai 10,33 sedangkan 2019 memperoleh nilai 10,25 sehingga mengalami penurunan 2,66 dan di nilai Cukup (51,25%) yang disebabkan oleh capaian kinerja tidak lebih baik dari tahun sebelumnya.

2. Kinerja yang dilaporkan (Outcome) meliputi :

pencapaian target, capaian kinerja lebih baik dari tahun 2019 serta keandalan informasi kinerja akan lebih ditingkatkan agar lebih baik lagi.

(34)

B. Pengukuran Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran capaian kinerja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur yang dilaporkan setiap triwulan dalam Sistem Informasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 14.

Pengukuran Capaian Kinerja per Triwulan Tahun 2020

Keterangan :

- Data PDRB masih menggunakan tahun 2019, data tahun 2020 belum dirilis oleh BPS Dari tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa :

- Untuk Sasaran 1, pencapaian kontribusi lapangan usaha subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB diperoleh pada triwulan IV yaitu sebesar 0,5% atau dapat dikatakan tingkat capaiannya sebesar 92,59% dari target yang ditentukan.

- Untuk Sasaran 2, target rasio pemenuhan beras Kaltim yaitu sebesar 77,43% sedangkan total realisasi yang diperoleh sebesar 50,23% atau dapat dikatakan tingkat capaiannya sebesar 64,87%.

C. Analisis Capaian Kinerja

Sasaran 1. Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura terhadap PDRB

Capaian kontribusi pertanian subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Sasaran Strategis Satuan Tahunan TriwulananTarget Triwulanan RealisasiTarget %

1 2 4 5 6 7 8 9 Triwulan I 0 Triwulan II 0 Triwulan III 0 Triwulan IV 0,54 0,50 92,59 Jumlah 0,54 0,50 92,59 Triwulan I 20,00 15,03 19,42 Triwulan II 15,00 10,99 14,20 Triwulan III 5,00 1,98 2,56 Triwulan IV 37,43 22,22 28,70 Jumlah 77,43 50,23 64,87 Indikator Kinerja 3 1. Meningkatnya Kontribusi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap PDRB

Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap (PDRB)

% 0,54

77,43 Meningkatnya Produksi dan

Produktivitas Tanaman Komoditas Padi

(35)

Tabel 15.

Perbandingan Target Realisasi Kinerja Sasaran 1.

Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa kontribusi lapangan usaha subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 0,54% dengan realisasi sebesar 0,50%, sehingga dapat dikatakan realisasi tahun 2020 mencapai 92,59%.

Tabel 16.

Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja 2020 Sasaran 1 Dengan Capaian Tahun Lalu

Berdasarkan Tabel 16, diketahui bahwa capaian kontribusi lapangan usaha subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB tahun 2020 sebesar 0,5% sedangkan tahun 2019 capaiannya sebesar 0,5% sehingga tidak terjadi peningkatan capaian kinerja tahun 2020.

No. Satuan Target Realisasi %

1 3 4 5 6

1. % 0,54 0,50 92,59%

Keterangan :

1. Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori dan Lapangan Usaha Tahun 2019 (BPS)

Indikator Kinerja 2

Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap (PDRB)

2019 2020

1 3 6 6 7 = (6-5)/5*100%

% 0,5 0,5 0,00

Keterangan :

1. Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori dan Lapangan Usaha Tahun 2018-2019 (BPS)

Satuan

% Peningkatan/

Penurunan 2

Indikator Kinerja Realisasi

1. Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap (PDRB)

(36)

Tabel 17.

Perbandingan Realisasi Kinerja 2020 Sasaran 1 dengan target jangka menengah dalam Renstra/RPJMD

Berdasarkan Tabel 17, dapat diketahui bahwa kontribusi lapangan usaha subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB pada tahun 2020 mencapai 0,5% sedangkan target pada akhir RPJMD (2023) yaitu sebesar 0,57%, sehingga capaian tahun 2020 terhadap target akhir RPJMD mencapai 87,72%.

Tabel 18.

Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 Sasaran 1 dengan Realisasi Nasional

Berdasarkan Tabel 18, realisasi kontribusi lapangan usaha subsektor tanaman pangan dan hortikultura tahun 2020 sebesar 0,5% sedangkan realisasi nasional sebesar 4,33% sehingga dapat dikatakan realisasi kontribusi lapangan usaha subsektor tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Kalimantan Timur lebih kecil daripada realisasi nasional.

Meningkatkan kontribusi terhadap PDRB dilakukan dengan cara meningkatkan mutu dan daya saing produk yang diprioritaskan pada 4 (empat) komoditi hortikultura yaitu durian/lai, jeruk, pisang dan pepaya, hal ini dilakukan dengan penerapan Good Agricultura Practice (GAP), penerapan teknik budidaya ramah lingkungan, dan

No. Satuan Target Akhir Realisasi KemajuanTingkat Keterangan

1 3 4 5 6 7

1. % 0,57 0,5 87,72% Renstra

Keterangan :

1. Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori dan Lapangan Usaha Tahun 2019 (BPS)

Indikator Kinerja 2

Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap (PDRB)

No. Satuan Realisasi 2020 Realisasi Nasional Ket. (+/-)

1 3 5 5 6

1. % 0,5 4,33

-Keterangan :

1. Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori dan Lapangan Usaha Tahun 2019 (BPS) 2. Data Realisasi Nasional Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan angka

Tahun 2019 (BPS)

Kontribusi Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura

Indikator Kinerja 2

(37)

fasilitas sarana produksi dan pasca panen dimana komoditi tersebut memperkenalkan melalui promosi atau pameran baik didalam maupun diluar daerah. Permasalahan :

1. Penanganan hasil panen masih sederhana

2. Sedangkan buah-buahan masih belum mendapatkan porsi perhatian yang memadai.

3. Sebagian besar mutu produk hasil tanaman hortikultura masih perlu ditingkatkan. 4. Akumulasi pestisida di lahan pertanian.

Solusi :

Perlu adanya koordinasi yang lebih intens dengan instansi terkait tentang peningkatan mutu tanaman hortikultura khususnya tanaman durian/lai, jeruk, pisang dan pepaya.

Upaya peningkatan kontribusi subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB antara lain :

1. Perkembangan kawasan hortikultura unggulan dengan melakukan penerapan Good Argiculture Practice (GAP).

2. Meningkatkan penyediaan sarana produksi dan budidaya tanaman pangan dan hortikultura

3. Meningkatkan penanganan dan pengolahan pasca panen, dan pemasaran serta berbagai kegiatan pendukungnya.

Program yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk meningkatkan kontribusi subsektor tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB yaitu Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura. Target dari program ini yaitu produksi tanaman hortikultura sebanyak 240.245 ton dengan realisasi 236.414 ton atau sebesar 98,41%. Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan yaitu :

1. Peningkatan produksi hortikultura

Indikator yang harus dicapai dalam kegiatan ini yaitu produktivitas tanaman hortikultura dengan target sebesar 21,81 Ton/Ha dengan realisasi 33,04 Ton/Ha atau sebesar 151,48%. Di dalam kegiatan ini dilaksanakan pengembangan benih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam dan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan yang berbentuk skripsi

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi tugas akhir yang diwajibkan untuk

Dari pembagian itu dapat ditentukan membership function dari himpunan fuzzy rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi untuk atribut GLUN yaitu:.. Himpunan fuzzy untuk

Penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang tersusun dari dioda yang menghasilkan tegangan keluaran dc dalam satu periode dari tegangan masukan AC,

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020 Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto

Dari grafik jelas diperoleh

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kabupaten Gresik ini merupakan laporan capaian kinerja (performance results) selama tahun 2020, dengan kata lain Laporan