• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja Terhadap Capaian Kinerja

IV. KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

4.1. Capaian Kinerja Fisik Direktorat Jenderal

4.1.1. Capaian Kinerja Direktur Jenderal Perkebunan

4.1.1.2. Capaian Kinerja Terhadap Capaian Kinerja

sebesar 34,72 juta ton meningkat menjadi 102,54%

dibandingkan capaian produksi tahun 2011 yang besarnya 33,86 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 2,54%. Peningkatan produksi tersebut, selain karena pembinaan

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 44

dan pengawalan yang lebih intensif juga didukung dengan harga yang relatif menguntungkan dan iklim yang lebih kondusif. Peningkatan tertinggi terjadi pada komoditi tebu (16,31%) dan nilam (15,17%) dan disusul secara berurutan komoditi tembakau (5,68%), kopi (2,90%), jambu mete (2,35%), kelapa sawit (1,84%), karet (1,68%), lada (1,23%), cengkeh (1,01%), kelapa (0,06%). Sebaliknya terdapat beberapa komoditi yang mengalami penurunan produksi yaitu kapas, kakao, teh, jarak pagar dan kemiri minyak/sunan.

4.1.1.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pada tahun 2012, capaian produksi 15 komoditas unggulan sebesar 34,55 juta ton. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2012 telah mencapai 84,61%. Capaian yang telah melebihi target RENSTRA adalah komoditi nilam (133,08%), tembakau (123,21%), dan karet (108,55%). Sedangkan capaian yang telah mendekati target RENSTRA adalah komoditi lada (96,27%), kelapa (93,97%), kopi (89,04%), cengkeh (85,34%), tebu (83,60%), kelapa sawit (82,71%), dan teh (82,52%). Lebih lanjut untuk capaian yang masih jauh dari target adalah kapas (4,43%), jarak

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 45

pagar (15,19%), kemiri sunan/minyak (40,00%), kakao (54,83%) dan jambu mete (73,83%).

4.1.2.Capaian Kinerja sesuai Penetapan Kinerja Sekretaris dan Direktur Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012

Dalam laporan kinerja ini yang disajikan untuk penetapan kinerja Sekretaris dan Direktur Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2012 adalah output penting dalam rangka mendukung

pencapaian kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja antara Direktur Jenderal Perkebunan dan Menteri Pertanian. Output penting yang ditetapkan adalah pengembangan areal perkebunan. Dalam laporan ini disajikan capaian kinerja berupa (1). luas areal secara nasional dan (2). luas areal yang dibiayai dengan APBN tahun 2012 dan (3) dukungan teknis yang terkait.

4.1.2.1. Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian

Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar adalah luas areal tanaman kakao, kopi, teh, lada dan cengkeh.

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 46

4.1.2.1.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2012

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja tahun 2012, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman rempah dan penyegar untuk 5 komoditi unggulan nasional mencapai 3,754 juta hektar dari target sebesar 3,963 juta hektar atau mencapai 94,74%. Capaian tertinggi pada komoditi cengkeh (102,32%), sebaliknya yang tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut teh (95,11%), kakao (94,35%), kopi (92,92%) dan lada (92,07%).

Namun demikian apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2011, kinerja luas areal tanaman rempah dan penyegar mengalami peningkatan sebesar 0,05%

menjadi 100,05%. Luas areal yang mengalami

peningkatan adalah tanaman lada (100,64%), kakao (100,05%) dan kopi (100,02%). Sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan adalah cengkeh (99,98%) dan teh (99,86%).

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas areal tanaman rempah dan penyegar baru mencapai 89,73%. Namun luas areal cengkeh telah melebihi target renstra yaitu 100,30%. Sedangkan

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 47

capaian tanaman lainnya sebagai berikut: lada (90,92%), kakao (85,80%), kopi (91,14%) dan lada (90,92%).

Capaian Kinerja Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2012 sebagai berikut:

Tabel 6. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2012

1 Kopi 1.233.698 1.354.000 1.328.000 1.233.982 100,02 91,14 92,92 2 Kakao 1.732.408 2.020.000 1.837.000 1.733.228 100,05 85,80 94,35 3 Lada 177.490 196.450 194.000 178.622 100,64 90,92 92,07 4 Cengkeh 485.191 483.660 474.130 485.118 99,99 100,30 102,32 5 Teh 123.938 130.390 130.130 123.769 99,86 94,92 95,11 3.752.725 4.184.500 3.963.260 3.754.719 100,05 89,73 94,74 Total Capaian 2011 Target Renstra RKT/PK 2012 No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2012 Realisasi* 2012 Catatan : * Angka Sementara

4.1.2.1.2. Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2012

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah terlaksananya pengembangan tanaman rempah dan penyegar yang meliputi kakao, kopi, teh, lada dan cengkeh seluas 74.529 ha. Realisasi fisiknya mencapai 71.419 ha (97,89%). Output kegiatan penting pada tahun 2012 meliputi:

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 48

1) Perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman kopi. Realisasi fisik seluas 18.110 ha (97,97%) dari target seluas 18.485 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

2) Rehabilitasi dan intensifikasi tanaman teh. Realisasi fisik seluas 950 ha (94,06%) dari target 1.010 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

3) Perluasan, peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman kakao termasuk Gernas kakao. Realisasi capaian fisik seluas 59.108 ha (96,90%) dari target seluas 61.000 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012. Perluasan kakao diluar Gernas kakao, realisasinya 3.519 ha (90,46%) dari target 3.890 ha. 4) Perluasan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman lada.

Capaian fisik output kegiatan ini seluas 910 ha (95,79%) dari 950 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

5) Peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman cengkeh. Realisasi fisik mencapai 3.435 ha (95,82%) dari 3.585 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar seperti pada Lampiran 1.

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 49

4.1.2.2. Direktur Tanaman Semusim

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Semusim adalah luas areal tanaman tebu, kapas, tembakau dan nilam.

4.1.2.2.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2012

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja tahun 2012, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman semusim untuk 4 komoditi unggulan nasional mencapai 741.103 hektar dari target

sebesar 693.297 hektar atau mencapai 106,72%.

Capaian tertinggi pada komoditi nilam (183,63%) diikuti tembakau (121,84%), sebaliknya yang tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut kapas (47,83%), dan tebu (99,76%).

Capaian kinerja 2012 tersebut apabila dibandingkan

dengan capaian kinerja tahun 2011, mengalami

peningkatan sebesar 3,13% menjadi 103,13%. Hampir seluruh areal tanaman semusim mengalami peningkatan secara berurutan sebagai berikut tanaman tembakau (109,18%), nilam (104,90%) dan tebu (100,16%), kecuali kapas turun menjadi 93,43%.

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 50

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas areal tanaman semusim sudah melebihi target yaitu mencapai 105,06%. Sumbangan terbesar dari luas areal nilam (163,23%) dan tembakau (121,84%). Sedangkan untuk tanaman kapas baru mencapai 38,26% dan tebu mencapai 98,88%. Rincian Capaian Kinerja Luas Areal Tanaman Semusim tahun 2012 sebagai berikut:

Tabel 7. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 1 Tebu 450.469 456.297 452.297 451.191 100,16 98,88 99,76 2 Kapas 10.238 25.000 20.000 9.565 93,43 38,26 47,83 3 Tembakau 228.770 205.000 205.000 249.781 109,18 121,84 121,84 4 Nilam 28.008 18.000 16.000 29.381 104,90 163,23 183,63 717.484 704.297 693.297 739.918 103,13 105,06 106,72 Total Capaian 2011 Target Renstra RKT/PK 2012 No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2012 Realisasi* 2012

4.1.2.2.2. Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2012

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah terlaksananya pengembangan tanaman semusim yang meliputi tebu, kapas, tembakau dan nilam seluas 18.731ha. Realisasi fisiknya mencapai 18.578 ha

(96,22%). Output kegiatan penting pada tahun 2012 meliputi:

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 51

1) Perluasan tebu rakyat, bongkar ratoon/rawat ratoon. Capaian fisik pada seluas 7.575 ha (98,83%) dari target seluas 7.665 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

2) Penanaman tanaman kapas. Capaian fisik seluas 9.565 ha (100,00%) dari target seluas 9.565 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

3) Penanaman tanaman nilam. Realisasi fisik mencapai 182 ha (100,00%) dari 182 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja Direktur Tanaman Semusim seperti pada Lampiran 2.

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 52

4.1.2.3. Direktur Tanaman Tahunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Tahunan adalah luas areal tanaman karet, kelapa sawit, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan/minyak.

4.1.2.3.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2012

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja tahun 2012, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman tahunan untuk 6 komoditi unggulan nasional mencapai 16,981 juta hektar dari target sebesar 16,437 juta hektar atau mencapai 103,31%. Capaian tertinggi pada komoditi jarak pagar (314,51%) diikuti kelapa sawit (106,05%), jambu mete (101,99%) dan karet (100,52%), sebaliknya yang tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut kelapa (99,15%), dan kemiri sunan/minyak (24,05%).

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 53

Tabel 8. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan

Tahun 2012 1 Karet 3.456.127 3.487.000 3.466.000 3.484.073 100,81 99,92 100,52 2 K. Sawit 8.992.824 8.987.000 8.557.000 9.074.621 100,91 100,97 106,05 3 Kelapa 3.767.704 3.833.000 3.820.200 3.787.724 100,53 98,82 99,15 4 Jambu Mete 575.841 577.000 574.900 586.358 101,83 101,62 101,99 5 Jarak Pagar 47.676 21.220 15.070 47.397 99,41 223,36 314,51 6 Kemiri Sunan 944 10.000 4.000 962 101,91 9,62 24,05 16.841.116 16.915.220 16.437.170 16.981.134 100,83 100,39 103,31 Total Capaian 2011 Target Renstra RKT/PK 2012 No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2012 Realisasi* 2012

4.1.2.3.2.Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2012

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah terlaksananya pengembangan tanaman tahunan yang meliputi kelapa sawit, karet, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan/minyak seluas 47.720 ha. Realisasi fisiknya mencapai 46.607 ha (97,67%). Output kegiatan penting pada tahun 2012 meliputi:

1) Peremajaan dan perluasan tanaman karet rakyat. Capaian fisik untuk kegiatan ini seluas 14.823 ha (97,93%) dari target seluas 15.590 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 54

2) Peremajaan tanaman Kelapa. Realisasi fisik mencapai 19.765 ha (98,89%) dari target seluas 19.986 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

3) Peremajaan dan perluasan tanaman kelapa sawit. Capaian fisik untuk kegiatan ini seluas 7.005 ha (98,09%) dari target seluas 7.255 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

4) Rehabilitasi, peremajaan dan perluasan tanaman jambu mete. Capaian fisik untuk kegiatan ini seluas 3.897 ha (93,33%) dari target seluas 3.902 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

5) Penanaman Jarak Pagar untuk pengutuhan Desa Mandiri Energi. Realisasi fisik mencapai 200 ha (100,00%) dari target seluas 200 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

6) Penanaman Kemiri Sunan/minyak untuk mendukung penyediaan bahan bakar nabati (BBN). Realisasi fisik mencapai 31 ha (100,00%) dari target seluas 31 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan

Kinerja Direktur Tanaman Tahunan seperti pada

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 55

4.1.2.4. Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha adalah (1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP, (2) Jumlah perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat ISPO dan (3) Jumlah perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya.

4.1.2.4.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2012

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja tahun 2012, capaian kinerja jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP sebanyak 172 kelompok tani atau 156,36% dari target. Sedangkan jumlah perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat ISPO sampai akhir

tahun baru mencapai 31 perusahaan atau sebesar

17,22% dari target 180 perusahaan. Untuk perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya sebanyak 132 kasus atau 330%.

Capaian kinerja 2012 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2011, untuk jumlah

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 56

kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP mengalami peningkatan sebesar 72% menjadi 172,00%. Untuk perusahaan yang ditangani kasus gangguan

usahanya mengalami peningkatan menjadi 347,37%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra

2010-2014, jumlah kelompok tani yang menerapkan

pascapanen sesuai GHP sudah melebihi target yaitu

mencapai 132,31%. Sedangkan jumlah perusahaan

kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat ISPO baru mencapai 9,28% dari target 334 perusahaan. Untuk perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya mencapai 132 kasus atau telah melebihi target Renstra (300%). Rincian Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha tahun 2012 sebagai berikut:

Tabel 9. Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha Tahun 2012

1 Penanganan panen sesuai GHP 100 130 110 172 172,00 132,31 156,36 2 Perusahaan yang mengajukan sertifikat ISPO 334 180 31 9,28 17,22

3 Penanganan gangguan usaha 38 44 40 132 347,37 300,00 330,00

RKT/PK 2012 No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd (%)

2011 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2012 Realisasi 2012 Capaian 2011 Target Renstra

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 57

4.1.2.4.2. Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2012

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut

adalah terlaksananya pengembangan penanganan

pascapanen tanaman rempah dan penyegar, tanaman semusim dan tanaman tahunan sebanyak 172 kelompok tani. Realisasi fisiknya mencapai 172 kelompok tani (56,21%) dari target 306 kelompok tani. Output kegiatan penting pada tahun 2012 meliputi:

1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman semusim sesuai GHP mencapai 24 kelompok tani atau 104,33% dari target 23 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

2) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman rempah dan penyegar sesuai GHP mencapai 104 kelompok tani atau 97,20% dari target 107 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

3) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman tahunan sesuai GHP mencapai 41 kelompok tani atau 23,29% dari target 176 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi

penyebaran sebagaimana dituangkan dalam

Penetapan Kinerja Direktur Pascapanen dan

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 58

4.1.2.5. Direktur Perlindungan Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian

Pertanian, IKU Direktorat Perlindungan Perkebunan

adalah luas areal pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan.

4.1.2.5.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2012

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/

penetapan kinerja tahun 2012, capaian kinerja

pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan mencapai 3.430 hektar dari target sebesar 3.300 hektar atau mencapai 103,94%. Luas areal pengendalian OPT terbesar pada tanaman kelapa seluas 1.300 hektar, kemudian secara berurutan karet seluas 575 hektar, kopi seluas 500 hektar, tebu seluas 400 hektar, lada seluas 225 hektar, cengkeh seluas 180 hektar, tembakau seluas 75 hektar dan jambu mete seluas 75 hektar.

Capaian kinerja 2012 tersebut apabila dibandingkan

dengan capaian kinerja tahun 2011, mengalami

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 59

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan baru mencapai 64,72% dari target 5.300 hektar pada tahun 2014. Rincian Capaian Kinerja pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan tahun 2012 sebagai berikut: Tabel 10. Capaian Kinerja Direktorat Perlindungan

Perkebunan Tahun 2012 1 Pengendalian OPT 3.300 5.300 3.300 3.430 103,94 64,72 103,94 3.300 5.300 3.300 3.430 103,94 64,72 103,94 Total RKT/PK 2012 No. Kegiatan

Luas areal pengendalian (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2012 Realisasi 2012 Capaian 2011 Target Renstra

4.1.2.5.2. Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2012

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut

adalah terlaksananya pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) seluas 3.455 ha,

pengendalian kebakaran lahan dan kebun serta SLPHT sebanyak 82 poktan. Realisasi fisiknya mencapai 3.369 ha (97,50%). Output kegiatan penting pada tahun 2012 meliputi:

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 60

1) Pengendalian OPT tanaman perkebunan. Realisasi fisik mencapai 3.430 ha (99,28%) dari target seluas 3.455 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Pengendalian OPT tersebut meliputi tanaman kelapa seluas 1.300 hektar, kemudian secara berurutan karet seluas 575 hektar, kopi seluas 500 hektar, tebu seluas 500 hektar, lada seluas 225 hektar, cengkeh seluas 180 hektar, tembakau seluas 75 hektar dan jambu mete seluas 75 hektar.

2) Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan, dengan capaian fisik sebanyak 82 poktan (100,00%).

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja Direktur Perlindungan Perkebunan seperti pada Lampiran 5.

4.1.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian

Pertanian, IKU Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkebunan adalah jumlah provinsi yang memperoleh

pelayanan dan pembinaan yang berkualitas dibidang perencanaan, keuangan, umum dan evaluasi serta

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 61

pelaporan. Sedangkan sasaran strategis dalam penetapan

kinerja tersebut adalah terlaksananya pelayanan

kesekretariatan dalam rangka menunjang pencapaian kinerja program peningkatan produkdi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan. Realisasi fisiknya mencapai 100% dalam bentuk dokumen (1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi, (3) pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran dan (4) pengelolaan administrasi keuangan dan aset.

4.1.2.7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU BBP2TP adalah (1) jumlah benih/bibit yang disertifikasi dan (2) jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan.

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 62

Tabel 11. Capaian Kinerja BBP2TP Medan, Surabaya dan Ambon Tahun 2012

1 Jumlah benih yang disertifikasi (ribu batang)

BBP2TP Medan 240.384 218.761 278.089 115,69 127,12

BBP2TP Surabaya 14.950 13.561 17.732 118,61 130,76

BBP2TP Ambon 535 465 1.226 229,16 263,66 Total 255.869 232.787 297.047 116,09 127,60 2 Jumlah teknoilogi terapan

perlindungan perkebunan (paket) BBP2TP Medan 10 8 8 80,00 100,00 BBP2TP Surabaya 6 6 6 100,00 100,00 BBP2TP Ambon 9 9 9 100,00 100,00 25 23 23 92,00 100,00 Total No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd (%)

Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2012 Realisasi 2012 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2012

Realisasi fisik untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi secara nasional pada tahun 2012 mencapai 127,60% dan masing-masing balai telah melebihi target RKT/PK tahun 2012. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, secara nasional telah mencapai 116,09%. Untuk indikator kegiatan jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan, secara nasional pada tahun 2012 mencapai 100,00% dan masing-masing balai telah memenuhi target RKT/PK tahun 2012. Sedangkan

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 63

apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, secara nasional telah mencapai 92,00%.

4.2. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2012

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang pagu definitif Kementerian Negara/Lembaga tahun 2012, alokasi anggaran untuk Kementerian Pertanian Rp 18,609 trilyun dan Rp 1,464 trilyun (7,87%) diantaranya dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka mendukung pengembangan perkebunan tahun 2012 khususnya dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan utama.

Serapan anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2012 mencapai 94,65% menduduki urutan tertinggi kedua di lingkup Kementerian Pertanian setelah Sekretariat Jenderal (hanya mempunyai satker di pusat) yang mencapai 94,97% serta melebihi serapan anggaran secara nasional Kementerian Pertanian yang hanya mencapai 92,86%. Namun demikian, jika dilihat dari penyebaran satker pusat dan daerah, Direktorat Jenderal Perkebunan menduduki peringkat pertama.

Capaian serapan anggaran tahun 2012 ini sangat menggembirakan karena mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar 13,43% dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya mencapai 83,44%. Perbandingan capaian per eselon I dapat dilihat pada Tabel 12 berikut:

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 64

Tabel 12. Capaian Serapan Anggaran Tahun 2012 per Eselon I di Lingkup Kementerian Pertanian

Catatan : * Jika dihitung khusus APBN, capaian Ditjen Nak Keswan mencapai 90,22%

4.2.1.Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama

Tahun 2012

Capaian kinerja keuangan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2012 yang disajikan adalah realisasi keuangan berdasarkan kegiatan utama pembangunan perkebunan dan berdasarkan serapan satuan kerja (satker).

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan pada tahun 2012 sebesar Rp 1,386 trilyun atau 94,65% dari total pagu. Realisasi terbesar tercapai untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 65

sebesar 97,20%, diikuti secara berturut-turut kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sebesar 96,36%, Dukungan Perlindungan Perkebunan sebesar 95,09%, Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar 94,82%, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar sebesar 94,26%, Dukungan Penanganan Pascapanen sebesar 91,79% dan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 90,82%. Adapun rinciannya sebagaimana disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Realisasi Serapan Keuangan per Kegiatan Utama

Tahun 2012 KODE PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN PAGU (Rpjuta) REALISASI (Rpjuta) %

1775 PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN

MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR 730.486 688.586 94,26

1776 PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN

MUTU TANAMAN SEMUSIM 232.075 225.585 97,20

1777 PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN

MUTU TANAMAN TAHUNAN 221.771 213.688 96,36

1778 PENGEMBANGAN PENANGANAN PASCA PANEN

KOMODITAS PERKEBUNAN 30.767 28.242 91,79

1779 DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN 34.178 32.502 95.09

1780 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN

TEKNIS LAINNYA DITJEN. BUN 145.383 131.232 90,27

1781

DUKUNGAN PENGUJIAN DAN PENGAWASAN MUTU BENIH SERTA PENERAPAN TEKHNOLOGI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN

69.783 66.169 94,82

Direktorat Jenderal Perkebunan

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2012 66

4.2.1.1. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Dokumen terkait