• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja Organisas

Dalam dokumen Lakip Pemda Kabupaten Lebak Tahun 2014 (Halaman 46-55)

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisas

Kabupaten Lebak merupakan salah satu daerah tertinggal di Indonesia, Hal inilah yang turut mendasari penetapan visi pemerintah Kabupaten Lebak untuk menjadikan Kabupaten Lebak sebagai daerah yang maju dan berdaya saing melalui pemantapan pembangunan perdesaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah Kabupaten Lebak telah menyusun 6 misi dengan berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Lebak 2009-2014.

Visi dan Misi dalam RPJMD tersebut diwujudkan secara bertahap melalui perencanaan pembangunan tahunan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2014. Selain mengacu pada RPJMD, penyusunanRKPD Kabupaten Lebak tersebut juga mempedomani RKP Nasional dan RKPD Provinsi Banten agar sinkronisasi perencanaan pembangunan pusat dan daerah dapat terwujud. Sinkronisasi dimaksud merupakan perwujudan keterpaduan dan kesatuan perencanaan pembangunan secara nasional, dengan tetap memperhatikan kondisi, potensi serta dinamika perkembangan daerah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak tahun 2014 semula ditetapkan dengan keputusan Bupati Lebak Nomor 11 Tahun 2013 dengan tema

pembangunan daerah “MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG DIDUKUNG

OLEH INFRASTRUKTUR WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAN

MASYARAKAT YANG BERKEADILAN”. Pemilihan tema pembangunan tersebut didasari atas arah kebijakan transisi pada RPJMD 2009-2014. Namun demikian, seiring dengan penetapan RPJMD tahun 2014-2019, tema pembangunan tahun 2014 tersebut

mengalami penyesuaian menjadi “Tahun Pemenuhan Pelayanan Dasar dan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-3

Tema pembangunan daerah tersebut dipilih dengan maksud agar pemerintah daerah mampu memperluas cakupan pemenuhan pelayanan dasar bagi masyarakat, peningkatan kualitas infrastruktur permukiman, penataan ruang terbuka bagi masyarakat, peningkatan perlindungan sosial serta mengembangkan kemitraan dan peran serta para pihak dalam pembangunan.

Upaya tersebut dilaksanakan seiring dengan upaya meningkatkan kualitas kinerja birokrasi yang menjadi pilar penting pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Lebak melalui upaya pembenahan birokrasi pemerintahan yang lebih akuntabel dan transparan, peningkatan upaya penyelesaian masalah-masalah pembangunan serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik. Penataan pada seluruh sektor pembangunan juga perlu dilakukan sebagai persiapan guna menghadapi periode pembangunan ke depan yang akan berjalan dengan lebih pesat.

Agar jalannya pembangunan mengarah kepada Tema pembangunan tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) prioritas pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Dasar Bidang Pendidikan dan Kesehatan; 2. Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan ekonomi Masyarakat serta

Penanggulangan Kemiskinan;

3. Pengembangan infrastruktur Wilayah, Penanganan Desa Tertinggal, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Kebencanaan;

4. Peningkatan Kinerja Aparatur dan Pemantapan Kualitas Demokrasi.

Prioritas pembangunan tersebut selanjutnya diurai dalam tujuan, sasaran, program dan kegiatan dengan masing-masing indikator target yang jelas dan terukur. Analisa capaian indikator makro daerah dan indikator sasaran perlu terus dievaluasi agar arah pembangunan daerah yang dilakukan dapat tercapai sesuai dengan visi Kabupaten Lebak. Analisa dimaksud dilaksanakan melalui pengukuran kinerja yang dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan.

Salah satu tahapan dalam pengukuran kinerja adalah pengumpulan dan perangkuman data kinerja dengan tetap memperhatikan indikator kinerja yang telah disepakati. Indikator kinerja dimaksud merupakan ukuran keberhasilan yang

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-4

menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan kegiatan dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), dan hasil (outcomes).

Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan pengukuran capaian kinerja disajikan untuk setiap kinerja sasaran startegis yang mencakup: (1) analisa antara target dan realisasi kinerja tahun ini; (2) analisa antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; (3) analisa realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka RPJMD; (4) analisa realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional; (5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusiyang telah dan akan dilakukan; (6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan (7) analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja.

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian dan program/kegiatan serta indikator makro, beberapa analisa menggunakan skala penilaian sebagai berikut :

 85 – 100 : Baik Sekali

 70 – 84 : Baik

 55 – 69 : Cukup

 Kurang dari 55 : Kurang

3.2. Analisa Capaian Indikator Makro

Berdasarkan RPJMD 2014-2019, pembangunan daerah akan diarahkan terutama bagi peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan dasar yang berkualitas, peningkatan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Arah kebijakan pembangunan tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari rencana perwujudan visi dan misi pemerintah daerah yang telah ditetapkan. Oleh karenanya, upaya mengukur keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan perlu dilakukan sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat tercapai.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-5

Berdasarkan arah kebijakan tersebut, indikator makro daerah dan indikator sasaran pembangunan telah dirumuskan dalam RPJMD 2014-2019. Analisa capaian indikator makro dan indikator sasaran pembangunan dilakukan untuk mengevaluasi dampaknya terhadap daerah.

Tabel 3.1

Perbandingan target dan realisasi indikator makro daerah Tahun 2014

INDIKATOR MAKRO Target Realisasi*

Rasio Ketercapaian

Target

PDRB atas dasar harga konstan

2000 (Juta Rp) 5.101.168 5.184.538,65 101,63

PDRB atas dasar harga berlaku

(Juta Rp) 12.448.242 12.781.469,69 102,67

PDRB per kapita adhk 2000 (Rp) 3.944.389 3.997.787,45 101,35

PDRB per kapita adhb (Rp) 9.625.387 9.855.765,88 102,39

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,23 5,32 117,86

Indeks Pembangunan Manusia 68,93 68,8 99.81

Prosentase Penduduk Miskin 7,57% 7,07% 107,07

Prosentase Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) 7,37% 7,45% 98,93

* angka sangat sementara ; Sumber Data : BPS Kabupaten Lebak Th. 2015

Data Indikator makro pembangunan pada aspek ekonomi memberikan capaian yang lebih tinggi dari yang ditargetkan. Sementara indikator makro untuk aspek sumberdaya manusia masih menyisakan sedikit pekerjaan rumah, terutama untuk capaian IPM dan tingkat pengangguran terbuka. Meski masih dalam kategori sangat baik, namun upaya-upaya terpadu untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia ini masih perlu dilakukan. Secara umum, capaian indikator makro tahun 2014 memberikan harapan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lebak. Dinamika capaian indikator makro pada tahun 2012-2014 tersaji pada grafik 3.1.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-6

Grafik 3.1

Perkembangan Capaian Indikator Makro Kabupaten Lebak Tahun 2012-2014

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-7

PDRB merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat di suatu daerah pada tahun tertentu atau periode tertentu. PDRB ini dihitung dengan menggunakan dua macam dasar harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan. Secara agregat, PDRB Kabupaten Lebak tahun 2012-2014 terus mengalami peningkatan, baik PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan. Pada tahun 2013, PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 11,509 trilyun rupiah atau naik sebesar 12,02% dari PDRB tahun 2012 yang mencapai 10,274 trilyun rupiah. Sementara untuk PDRB atas dasar harga konstan pertumbuhan yang terjadi diproyeksikan sebesar 5,73 % dari sebesar 4,608 trilyun rupiah pada tahun 2012 menjadi 4,872 trilyun rupiah pada tahun 2013. Peningkatan tersebut merupakan dampak dari kebijakan pembangunan yang telah dilaksanakan selama tahun 2013. Secara umum, kondisi perekonomian nasional dan global tahun 2014 diproyeksikan akan terus mengalami perbaikan. Hal ini diharapkan terjadi seiring dengan tren pemulihan ekonomi global dan penerapan berbagai paket kebijakan oleh pemerintah. Oleh karenanya, perekonomian Kabupaten Lebak pada tahun 2014 pun diproyeksikan mengalami pertumbuhan positif.

Pertumbuhan ekonomi daerah menggambarkan kenaikan output barang dan jasa di wilayah tertentu. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan. Berdasarkan grafik 3.1 tersebut dapat disimpulkan bahwa ekonomi Kabupaten Lebak secara umum terus mengalami pertumbuhan positif. Hal ini terlihat dari grafik yang cenderung terus meningkat setiap tahun. Perbandingan pertambahan Produk Domestik Regional Bruto

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-8

(PDRB) pada tahun berjalan dengan PDRB tahun sebelumnya dihitung untuk mengetahui capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi setiap tahun.

Seiring dengan peningkatan PDRB, angka PDRB perkapita atas dasar harga konstan juga meningkat menjadi Rp. 3.904.701,8,- pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp. 3.729.242,55,-. Pada tahun 2014 kembali meningkat menjadi Rp. 3.904.701,80,-. Sementara untuk pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 9.222.983,64,- atau meningkat 10.93% dari tahun 2012 yang mencapai Rp. 8.313.665,46,-. Sementara untuk tahun 2014 pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 9.222.983,64,-. Peningkatan yang terjadi bahkan melebihi kenaikan tingkat inflasi. Hal ini dapat diasumsikan bahwa perubahan peningkatan kesejahteraan pada masyarakat telah terjadi selama tahun 2012 – 2014.

Perbaikan capaian juga terjadi pada indikator-indikator makro lainnya. Indeks pembangunan manusia terus mengalami peningkatan. Demikian pula pada capaian persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran terbuka. Meskipun demikian beberapa capaian indikator tadi jika dibandingkan dengan target dan capaian nasional terlihat masih jauh dari yang diharapkan. Perbandingan capaian indikator-indikator makro terhadap target nasional berdasarkan RPJMN, tersaji pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Beberapa Indikator Makro Tahun 2014 terhadap Capaian Nasional No PEMBANGUNAN BASELINE 2014 (RPJMN) CAPAIAN 2014 (RPJMD) RASIO 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83 68,8 93,19 2. Pertumbuhan Ekonomi 5,1% 5,32% 104.31 3. PDBPerKapita (Rpribu) Tahun Dasar 2010 43.325 4. PDB Per kapita (Rp

ribu) Tahun asar 2000

40.785 39.977 98,01

5. Tingkat Kemiskinan 11,25% 7,07% 159,12

6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-9

Jika diperhatikan, maka pekerjaan rumah yang perlu segera diatasi berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran Terbuka yang ternyata capaiannya pada tahun 2014 masih jauh dibawah rata-rata nasional. Berdasarkan hasil analisa, diantara 3 indeks penyusun IPM, maka yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah indeks daya beli dan indeks pendidikan. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita meskipun fluktuatif namun sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Untuk selanjutnya, pengukuran keberhasilan kinerja pembangunan daerah secara detail dapat diketahui melalui indikator-indikator sasaran yang merupakan implementasi dari setiap tujuan dan misi yang ingin dicapai dan telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019.

3.3. Analisa Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

Secara umum Pemerintah Kabupaten Lebak telah melaksanakan tugasnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019. RPJMD yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019, yang memuat 6 misi, 9 tujuan dan 26 sasaran dengan 133 indikator sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut:

a. Misi pertama terdiri dari 2 tujuan, 6 sasaran dan 52 indikator sasaran. b. Misi kedua terdiri dari 1 tujuan, 1 sasaran dan 17 indikator sasaran. c. Misi ketiga terdiri dari 1 tujuan, 4 sasaran dan 28 indikator sasaran. d. Misi keempat terdiri dari 2 tujuan, 3 sasaran dan 18 indikator sasaran. e. Misi kelima terdiri dari 2 tujuan, 10 sasaran dan 11 indikator sasaran. f. Misi keenam terdiri dari 1 tujuan, 2 sasaran dan 7 indikator sasaran

Secara ringkas, pencapaian indikator sasaran Pemerintah Kabupaten Lebak untuk 9 tujuan, 26 sasaran dengan 133 indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-10

Tabel 3.3

Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No Kategori Jumlah Indikator Sasaran Persentase Pencapaian

2014 2013

Misi I (52 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 41 82,00 75,00

2 Baik 3 6,00 7,14

3 Cukup 4 8,00 3,57

4 Kurang 2 4,00 7,14

Keterangan : 2 indikator tidak memiliki target pada tahun 2014, oleh karenanya tidak dimasukan dalam perhitungan

Misi II (17 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 14 82,35 78,95

2 Baik 2 11,76 5,26

3 Cukup 1 5,88 5,26

4 Kurang 0 - 10,53

Misi III (28 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 25 92,59 84,62

2 Baik - - 0,00

3 Cukup 2 7,41 7,69

4 Kurang - - 7,69

Keterangan : 1 indikator tidak memiliki target pada tahun 2014, oleh karenanya tidak dimasukan dalam perhitungan

Misi IV (18 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 18 100,00 88,89

2 Baik - - 0,00

3 Cukup - - 0,00

4 Kurang - - 11,11

Misi V (11 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 10 90,90 66,67

2 Baik - - 9,52

3 Cukup - - 0,00

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2014 III-11

No Kategori Jumlah Indikator Sasaran Persentase Pencapaian

2014 2013

Misi VI (7 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 7 100,00 66,67

2 Baik - - 9,52

3 Cukup - - 0,00

4 Kurang - - 23,81

Adapun pencapaian indikator sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut:

Tabel 3.4

Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap Target

No Kategori Jumlah Indikator Sasaran Ketercapaian Target Keterangan

Misi I : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Produktif, Kreatif dan

Dalam dokumen Lakip Pemda Kabupaten Lebak Tahun 2014 (Halaman 46-55)

Dokumen terkait