AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016
Capaian kinerja Pusdiklat BPS 2016 merupakan pencapaian dari indikator-indikator kinerja sasaran strategis selama tahun 2016. Pengukuran capaian kinerja dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi dengan target indikator kinerja pada masing-masing sasaran. Indikator kinerja yang dimaksud merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang memiliki target pada Perjanjian Kinerja 2016 dan data realisasinya dapat diperoleh.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Pusdiklat BPS. Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik, begitu pula sebaliknya.
Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Pusdiklat BPS pada tahun 2016 mencapai 102,34 persen seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5. Secara umum pencapaian kinerja Pusdiklat BPS telah mencapai keberhasilan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya di bidang pendidikan dan pelatihan.
Dari enam indikator sasaran strategis, sumbangan terbesar indikator yang capaian kinerjanya melebihi target berturut-turut adalah indikator Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS dengan capaian kinerja sebesar 120,00 persen, indikator Persentase Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang lulus dengan kategori baik dengan capaian kinerja sebesar 102, 17 persen, dan indikator Persentase Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat sebesar 100,70 persen.
Indikator Persentase Surat Izin Belajar yang diselesaikan sesuai dengan target (100 persen), sedangkan dua indikator terakhir yaitu
indikator Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan serta Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat kurang dari target dengan capaian masing-masing 97,82 persen dan 93,36 persen.
Tabel 5. Rata-rata Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Menurut Sasaran Strategis Tahun 2016
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target 2016 Realisasi Capaian Target (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan
92% 90% 97,82
Persentase Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang lulus dengan kategori baik
92% 94% 102,17 Persentase Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat 92% 92,64 % 100,70
Persentase Surat Izin
Belajar yang
diselesaikan
100% 100% 100,00
Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS 100 142 120,00 2. Terwujudnya Pengelolaan Aset BMN dan Akuntabilitas Kinerja yang Transparan
Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
70 65,35 93, 36
Jika dibandingkan tahun 2014-2015, capaian kinerja sasaran mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 capaian kinerja sasaran Pusdiklat BPS sebesar 97,64 persen dan pada tahun 2015 sebesar 103,39 persen. Keadaan Capaian kinerja sasaran Pusdiklat BPS untuk kurun waktu 2014-2016 dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Capaian Kinerja BPS Menurut Sasaran Strategis Tahun 2014 – 2016
Keberhasilan Pusdiklat BPS dalam mencapai target kinerja bahkan melebihi dari yang telah ditargetkan, tidak terlepas dari peranan masing-masing indikator kinerja yang memberikan sumbangan cukup besar meskipun masih ada beberapa indikator yang belum berhasil mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Berbagai usaha akan terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja di masa yang akan datang.
Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan
97,64
103,39
tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan yang tertuang dalam indikator kinerja.
Sesuai dengan Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik disebutkan bahwa Pusdiklat BPS mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.
Selain kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional, Pusdiklat juga menyelenggarakan pengelolaan Izin Belajar dan Tugas Belajar bagi pegawai BPS yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sejalan dengan itu, sasaran pertama yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja adalah terwujudnya layanan pendidikan dan pelatihan. Keberhasilan sasaran Pusdiklat BPS dalam aspek layanan pendidikan dan pelatihan diukur melalui 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU). Sasaran ini dapat dikatakan tercapai dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 104,14 persen. Target dan pencapaian tahun 2016 serta perbandingan terhadap realisasi tahun 2015 pada masing-masing IKU dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2016 IKU Target 2016 Realisasi 2016 Capaian (%) Realisasi 2015 Perubahan terhadap realisasi 2015 (%) ((3)/(5)*100)-100 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan
92 90 97,83 96,8 -7,02
Persentase Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang lulus dengan kategori baik
92 94 102,17 100 -6,00
Persentase Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat
92 92,64 100,70 87,95 5,34
Persentase Surat Izin
Belajar yang
diselesaikan
100 100 100 100 0
Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS
100 142 120 242 -41,32
Rata rata Capaian Kinerja 104,14
Bila dibandingkan dengan target 2016, tingkat capaian sebanyak 3 (tiga) IKU melampaui target, 1 (satu) IKU sesuai dengan target, dan terdapat 1 (satu) IKU yang kurang dari target yang ditetapkan. Indikator-indikator tersebut secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
1. IKU 1 : Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang Lulus dengan Kategori Memuaskan
Dalam rangka mendukung kelancaran tugas pegawai, diperlukan peningkatan kapasitas SDM yang memadai baik dari sisi kemampuan teknis maupun manajerial. Peningkatan kapasitas SDM tersebut dilakukan melalui pembinaan pegawai baik berupa diklat prajabatan maupun diklat kepemimpinan.
a. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Diklat PNS), ditetapkan jenis diklat secara umum adalah Diklat Prajabatan dan Diklat dalam Jabatan. Diklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi PNS. Diklat ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, dan budaya kerja organisasi agar mampu melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat. Diklat Prajabatan dibagi menjadi dua jenjang yaitu Diklat Prajabatan Golongan I dan II yaitu untuk CPNS Golongan I atau II dan Diklat Prajabatan Golongan III untuk CPNS Golongan III.
Pada tahun 2016 Pusdiklat BPS melaksanakan Diklat Prajabatan Golongan I dan II serta Golongan III. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN) nomor 38 dan 39 Tahun 2014, pelaksanaan Prajabatan mulai tahun 2015 dilakukan dengan Pola Baru yang masing-masing dilaksanakan dalam 2 tahap dengan sistem klasikal (On Campus) dan non klasikal (Off Campus). Tahap 1 adalah tahap Internalisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilaksanakan secara “On
Campus” selama 13 hari untuk Diklat Prajabatan Golongan I dan II dan 18
hari untuk Diklat Prajabatan Golongan III. Tahap 2 adalah tahap Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilaksanakan secara “Off Campus” selama 14 hari kerja untuk Diklat Prajabatan Golongan I dan II serta 13 hari kerja untuk Diklat Prajabatan Golongan III di tempat kerja asal/tempat magang. Diklat Prajabatan Golongan I dan II dilaksanakan selama 27 hari dan Golongan III selama 31 hari.
Gambar 7. Kegiatan Seminar Aktualisasi Diklat Prajabatan di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
Metode pembelajaran yang digunakan dalam Diklat Prajabatan Golongan I, II, dan III ini adalah ceramah yang dikombinasi dengan tanya jawab, diskusi kelompok, permainan, pendalaman materi dan seminar. Pada tahun 2016 Pusdiklat BPS tidak melaksanakan Diklat Prajabatan Golongan I dan II sedangkan untuk Diklat Prajabatan Golongan III dilaksanakan sebanyak 15 angkatan yaitu Angkatan 102 sampai dengan 116 dengan peserta sebanyak 513 orang.
b. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) bertujuan membentuk moral, kompetensi, dan sikap PNS untuk menduduki jabatan eselon tertentu. Melalui Diklatpim diharapkan setiap peserta diklat memiliki kemampuan melaksanakan pelayanan publik pada sektor yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, melalui diklat ini diharapkan terwujudnya kesamaan visi dan misi, serta dapat melaksanakan dan meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat.
Gambar 8. Kegiatan Pembelajaran Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
Proses kegiatan Diklat dilakukan dengan pendekatan proses belajar orang dewasa (andragogi). Berdasarkan pendekatan ini maka metode yang digunakan adalah ceramah/kuliah, diskusi, seminar, praktek, simulasi, studi kasus dan observasi lapangan. Pelaksanaan Diklatpim Tingkat IV dan Pim Tingkat III mulai tahun 2014 dilakukan dengan Pola
Baru yang masing-masing dilaksanakan dalam 5 tahap dengan sistim “On
Campus dan Off Campus”. Tahap 1 adalah tahap Diagnosa Kebutuhan
Perubahan Organisasi yang dilaksanakan secara “On Campus” selama 13 hari untuk Diklatpim IV dan 9 hari untuk Diklatpim III. Tahap 2 adalah tahap “Taking Ownership” atau Breakthrough 1 yang dilaksanakan secara “Off Campus” selama 5 hari di tempat kerja asal. Tahap 3 adalah tahap Merancang Perubahan dan Membangun tim, yang dilakukan selama 17 hari untuk Diklatpim IV dan untuk Diklatpim III selama 15 hari. Selanjutnya adalah Tahap 4 yang merupakan Breakthrough 2 atau Leadership
Laboratory atau juga implementasi Proyek Perubahan yang dilakukan
untuk kedua Diklatpim masing-masing selama 60 hari di tempat asal peserta Diklat. Tahap terakhir atau tahap 5 adalah tahap Evaluasi yang standarnya dilakukan secara “On Campus” di Pusdiklat atau di Ibukota Provinsi asal peserta.
BPS bekerja sama dengan LAN-RI pada tahun anggaran 2016, telah melaksanakan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebanyak 7 angkatan yaitu Angkatan 90 sampai dengan Angkatan 96 dengan jumlah peserta sebanyak 235 orang dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III sebanyak 1 angkatan yaitu Angkatan 33 dengan jumlah peserta sebanyak 28 orang.
Selama diklat berlangsung, penyelenggara melakukan evaluasi dan penilaian terhadap peserta yang mencakup aspek sikap, perilaku, disiplin, dan akademis. Klasifikasi peserta berdasarkan predikat kelulusan adalah sangat memuaskan dengan nilai >92,5; memuaskan dengan nilai 85-92,5; cukup memuaskan dengan nilai 77,5-85; kurang memuaskan dengan nilai 70-77,5; dan tidak memuaskan dengan nilai < 70.
Berdasarkan pencapaian nilai peserta, tingkat capaian kinerja pada indikator persentase peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan telah mencapai 97,83 persen. Angka tersebut diperoleh dari realisasi sebesar 90 persen dibandingkan
target PK 2016 sebesar 92 persen. Meskipun masih di bawah target, capaian kinerja yang diperoleh relatif cukup memuaskan. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar 96,80 persen, maka terjadi penurunan sebesar 7,02 persen.
Gambar 9. Kegiatan Pembukaan Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
Bagi peserta diklat kepemimpinan III dan IV, mereka telah menyerap materi dengan baik pada saat pembelajaran di kelas (on
campus). Dalam tahap pembelajaran merancang perubahan dan
membangun tim, terdapat mata diklat merancang proyek perubahan. Peserta diklat menuangkan rancangan dan implementasi Proyek Perubahan ke dalam penulisan Kertas Kerja Proyek Perubahan (KKPP) yang kemudian diseminarkan di depan mentor (atasan langsung), narasumber, dan coach (pembimbing KKPP). KKPP merupakan wujud atau penuangan kompetensi kepemimpinan dan manajerial peserta. Dilihat dari tingkat capaian yang memuaskan, membuktikan bahwa peserta telah mampu menuangkan kompetensi dari hasil belajar yang diperoleh dan berhasil mengimplementasikan rencana proyek perubahan di tempat asal peserta
diklat yaitu mengubah pengelolaan kegiatan organisasinya ke dalam Proyek Perubahan (PP).
Bagi peserta diklat prajabatan mereka telah menyerap materi dengan baik pada saat pembelajaran di kelas (on campus). Dalam tahap pembelajaran terdapat mata diklat aktualisasi diklat prajabatan. Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS. Peserta diminta untuk menyajikan aktualisasi dalam bentuk penulisan kertas kerja, pembelajaran berbasis pengalaman langsung (experiential learning), dan presentasi yang bersifat mandiri. Berdasarkan tingkat capaian yang memuaskan, membuktikan bahwa peserta telah mampu mengerjakan Laporan Aktualisasi meskipun mereka juga melaksanakan kegiatan rutin di tempat tugas. Selain itu peserta telah berhasil mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat tugas masing-masing.
2. IKU 2 : Persentase Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang Lulus dengan
Kategori Baik
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Badan Pusat Statistik adalah melalui pendidikan dan pelatihan di bidang teknis. Oleh karena itu, peran Pusdiklat BPS bersama unit kerja teknis terkait sangat dibutuhkan dalam merancang jenis diklat teknis substansi yang efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi di bidang teknis.
Pusdiklat BPS menyelenggarakan juga Diklat Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pejabat fungsional baik untuk pegawai BPS ataupun untuk pegawai Kementerian/Lembaga lain.
Bidang Diklat Teknis dan Fungsional Pusdiklat BPS pada tahun 2016 melaksanakan 9 (sembilan) kegiatan yang terdiri dari Workshop/
Seminar pengembangan SDM bagi para Widyaiswara/Pengajar, Diklat Fungsional sebanyak 3 diklat, Diklat Teknis sebanyak 5 diklat, Diklat “Third
Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items Agricultural and Rural Statistics” bekerjasama dengan luar negeri
sebanyak 1 diklat. Total Peserta yang dilatih adalah sebanyak 431 (empat ratus tiga puluh satu) orang. Penjelasan laporan kegiatan selengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Workshop/Seminar Pengembangan SDM bagi Widyaiswara/Pengajar
Pusdiklat BPS
Pusdiklat BPS mempunyai perananan dalam memberikan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai BPS baik dalam bidang teknis, fungsional maupun prajabatan dan kepemimpinan. Guna membentuk sosok PNS Pusdiklat yang kompeten, maka Pusdiklat menyelenggarakan Workshop Pembekalan Kapabilitas SDM Pusdiklat BPS. Workshop/seminar diselenggarakan sebanyak 3 kali pada tahun 2016.
Peserta Pembekalan adalah seluruh pejabat struktural dan pejabat fungsional widyaiswara serta beberapa staf inti di Pusdiklat BPS. Narasumber berasal dari pusdiklat BPS yang berkompeten untuk menyampaikan materi workshop.
Workshop pertama dengan materi Indeks Efektifitas Diklat dan Tehnik Analisis Manajemen (Analisis SWOT) yang diikuti oleh 23 peserta. Workshop kedua mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Perubahan Metode dan Indikator dan materi tentang 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif diikuti oleh 29 peserta. Workshop ketiga dengan materi tentang Pengembangan Kapasitas Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Jurnal Terakreditasi yang diikuti oleh 27 peserta dari Pusdiklat BPS.
b. Diklat Android for Programming
Pusdiklat BPS selain menyelenggarakan diklat fungsional juga menyelenggarakan diklat-diklat teknis. Salah satunya yang dilaksanakan pada tahun 2016 ini adalah diklat Android for Programming. Adapun tujuan umum dari diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi dalam bidang pemrograman khususnya Android, dengan harapan peserta dapat membangun program berbasis Android. Sasaran diklat adalah pegawai yang berada di bidang/seksi IPDS dan atau pejabat fungsional Pranata Komputer.
Diklat ini laksanakan pada tanggal 18-28 April 2016 diikuti sebanyak 50 orang peserta. Peserta berasal dari BPS Pusat sebanyak 10 orang, STIS sebanyak 4 orang, Pusdiklat BPS sebanyak 3 orang dan dari BPS Provinsi sebanyak 33 orang. Pengajar dalam diklat ini berjumlah 8 orang, 6 orang dari PT. Nurul Fikri Cipta Inovasi dan 2 orang dari Direktorat SIS BPS yang berkompeten dibidang masing-masing.
c. Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli
Diklat fungsional statistisi tingkat ahli adalah diklat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman serta pelatihan kepada PNS yang berminat untuk menduduki jabatan fungsional statistisi pada tingkat ahli. Adapun sasaran dari diklat ini adalah pegawai yang bekerja di Instansi Pemerintahan yang akan menduduki dan melaksanakan tugas pada Jabatan Fungsional Statistisi Tingkat Ahli.
Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan 16 November 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Ada sebanyak 27 orang berasal dari BPS yang merupakan perwakilan dari BPS Provinsi dan sisanya 3 orang peserta non BPS yaitu dari BAPPEDA Kabupaten Belitung, Kementerian Perdagangan RI dan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Riau.
Pengajar diklat adalah para pejabat struktural dan fungsional Pusdiklat BPS dan BPS Pusat yang berkompeten di bidang masing-masing. Berdasarkan hasil evaluasi, peserta secara 100 persen dinyatakan lulus dan menerima sertifikat lulus diklat.
d. Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil (PNBP)
Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam pedoman pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil (JFPKTT), seseorang yang ingin menduduki JFPKTT harus mengikuti diklat yang sesuai dengan tingkatannya untuk memenuhi kompetensi standard yang dibutuhkan. Pusdiklat BPS, sesuai dengan tugas dan fungsinya, berkewajiban untuk mengadakan dan melaksanakan diklat tersebut. Kegiatan diklat ini diperuntukan bagi peserta di luar BPS, dimana penyelenggaraannya dengan sistem kerjasama (PNBP) antara Pusdiklat BPS dengan Pusdiklat Keuangan Umum Kementerian Keuangan.
Gambar 10. Kegiatan Pembukaan Diklat Fungsional Pranata Komputer Tk. Terampil di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu mendidik dan melatih peserta diklat; memberikan pengetahuan tentang cara dan metoda penghitungan usulan angka kredit dan hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan JFPKTT; dan memberikan pemahaman serta pelatihan kepada PNS yang berminat menduduki jabatan fungsional tersebut. Peserta diklat pada tahun 2016 berjumlah 30 orang berasal dari Kementerian Keuangan RI yang diselenggarakan pada tanggal 25 April - 27 Mei 2016.
e. Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli (PNBP)
Selain Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil, Pusdiklat BPS pada tahun 2016 juga melaksanakan Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli. Tujuan diklat tersebut sebagai bentuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPS sebagai instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Komputer; melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pusdiklat sebagai penyelenggara diklat teknis dan fungsional selain itu; juga bertujuan untuk membentuk standar kompetensi yang perlu dimiliki oleh pejabat fungsional pranata komputer.
Sasaran dari diklat ini adalah pegawai yang bekerja di Instansi Pemerintahan yang akan menduduki dan melaksanakan tugas pada Jabatan Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli. Kegiatan diklat ini diselenggarakan dengan sistem kerjasama (PNBP) antara Pusdiklat BPS dengan Pusdiklat Keuangan Umum Kementerian Keuangan RI.
Adapun pelaksanaan diklat pada tanggal 9 Agustus sampai dengan 8 September 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang berasal dari Kementerian Keuangan RI. Pengajar dalam diklat ini adalah para Pejabat struktural dan fungsional Pusdiklat BPS dan BPS Pusat yang
berkompeten dibidang komputer. Dengan tingkat kelulusan sebesar 100 persen.
f. Diklat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Ujian Sertifikasi
Untuk memenuhi kompetensi pegawai BPS dalam keahlian pengadaan barang dan jasa pemerintah, pada tahun 2016 Pusdiklat menyelenggarakan Diklat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Ujian Sertifikasi terdiri dari dua angkatan yaitu angkatan IX s.d X, yang merupakan hasil kerja sama dengan LKPP. Tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ) dalam melaksanakan tugas dan jabatan sebagai pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara profesional dan beretika.
Kegiatan diklat diikuti oleh pegawai BPS yang akan ditunjuk sebagai panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Diklat dilaksanakan pada tanggal 21 sampai dengan 25 November 2016 yang diikuti oleh 72 orang peserta. Seluruh peserta berasal dari pegawai BPS, baik dari BPS Pusat maupun daerah.
Pengajar diklat berasal dari berbagai instansi pemerintah yang telah memiliki sertifikat mengajar dari LKPP. Selain kegiatan belajar-mengajar, diklat ini juga menyelenggarakan ujian sertifikasi yang dilaksanakan secara online di laboratorium komputer Pusdiklat lantai 3. Adapun berdasarkan hasil ujian sertifikasi tingkat kelulusan sebesar 83,33 persen.
g. Third Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items Agricultural and Rural Statistics
Selain menyelenggarakan diklat teknis dan fungsional, Pusdiklat BPS juga menjalin kerjasama dengan United Nations Statistical Institute for
Asia and the Pacific (UNSIAP) menyelenggarakan kegiatan diklat “Third Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items Agricultural and Rural Statistics”. Diklat ini bertujuan untuk memberikan
bimbingan teknis mengenai penerapan metode sampling yang tepat guna pengumpulan data dan pembentukan indikator-indikator statistik yang terkait dengan statistik pertanian dan perdesaan. Adapun sasaran dari diklat ini adalah para statistisi yang bekerja pada unit statistik di kementerian yang berhubungan langsung dengan kegiatan statistik pertanian dan perdesaan di kawasan Negara Asia dan Pasifik.
Gambar 11. Kegiatan Foto Bersama Peserta Regional Course dengan Pimpinan BPS di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
Penyelenggaraan kegiatan diklat ini dilaksanakan mulai tanggal 10 s.d 21 Oktober 2016. Jumlah peserta sebanyak 26 orang, yang berasal dari 12 negara di kawasan Asia dan Pasifik, yaitu Afghanistan, Bhutan, Cambodia, Georgia, Lao PDR, Maldives, Myanmar, Philippines, Samoa, Srilanka, Viet Nam dan Indonesia. Tenaga pengajar dalam diklat ini ada sebanyak 4 orang yakni Mr. Alick Nyasulu, Mr. AlokeKar, dan Mr. Mark Kaiser dari Statistic Institute for Asia and the Pacific Chiba, Japan; serta Ernani Suhartati dari BPS RI.
h. Pelatihan Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar PNS (ToF Diklat
Prajabatan)
Pada akhir tahun 2016, Pusdiklat BPS menyelenggarakan Pelatihan Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar PNS. Adapun tujuan umum dari diklat ini adalah untuk penerapan kebijakan terpadu dengan penyelenggaraan program pelatihan dasar PNS; meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan bagi tenaga pelatihan dasar PNS; dan untuk mempersiapkan penyelenggaraan pertama kali program pelatihan dasar PNS (telah dikembangkan dan disempurnakan oleh Instansi Pembina Diklat). Sedangkan sasaran Pelatihan ini adalah terlaksananya penerapan kebijakan terpadu dengan penyelenggaraan program pelatihan dan terwujudnya kesiapan Lembaga Pelatihan Pemerintah Terakreditasi dalam menyelenggarakan kebijakan penyelenggaraan program pelatihan dasar PNS.
Diklat ini laksanakan pada tanggal 13 s.d 19 Desember 2016 yang diikuti sebanyak 40 orang peserta. Peserta berasal dari BPS Pusat sebanyak 5 orang (Biro Kepegawaian), Pusdiklat BPS sebanyak 35 orang terdiri dari Pejabat Struktural, Fungsional Widyaiswara dan staf inti. Pengajar dalam diklat ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari Pejabat
Struktural LAN RI, dan master trainner (instansi diluar LAN RI) yang berkompeten dan mendapat rekomendasi dari LAN RI.
Pada diklat teknis dan fungsional, penentuan kelulusan peserta dilakukan melalui beberapa kategori yaitu kategori sangat memuaskan, baik sekali, dan baik. Unsur-unsur yang menjadi penilaian kelulusan