• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jl. Raya Jagakarsa No. 70, Lenteng Agung, Jakarta 12620, Telp. (021) , Fax. (021)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jl. Raya Jagakarsa No. 70, Lenteng Agung, Jakarta 12620, Telp. (021) , Fax. (021)"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Jl. Raya Jagakarsa No. 70, Lenteng Agung, Jakarta 12620, Telp. (021) 7873781-83, Fax. (021) 7873955 e-mail : pusdiklat@bps.go.id, homepage : http://pusdiklat.bps.go.id

(3)

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik (Pusdiklat BPS) 2016 merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja Pusdiklat BPS sebagai penyelenggara negara. Penyusunan Laporan Kinerja tahun 2016 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusdiklat BPS atas pelaksanaan program dan kegiatan serta pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan laporan ini adalah mengevaluasi capaian kinerja sasaran Pusdiklat BPS selama tahun 2016.

Dalam laporan ini tertuang capaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan pada tahun 2016, perkembangan realisasi kinerja terhadap tahun sebelumnya, serta capaian kinerja terhadap target Rencana Strategis (Renstra) Pusdiklat BPS tahun 2016 dan 2019. Hasil laporan ini diharapkan menjadi masukan bahan evaluasi untuk mencapai kinerja yang lebih optimal pada tahun mendatang.

Pimpinan Pusdiklat BPS mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.

Jakarta, 24 Maret 2017 KEPALA PUSDIKLAT BPS

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iii

Daftar Gambar iv

Daftar Lampiran vi

Ringkasan Eksekutif vii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 5 1.3 Sumber Daya Manusia (SDM) dan Dukungan Anggaran 8

1.4 Potensi dan Permasalahan 12

1.5 Sistematika Penyajian Laporan 13

Bab II Perencanaan Kinerja 15

2.1 Rencana Strategis (Renstra) Pusdiklat BPS 2015-2019 17 2.2 Penetapan Kinerja (PK) Pusdiklat BPS Tahun 2016 21

Bab III Akuntabilitas Kinerja 25

3.1 Capaian Kinerja Pusdiklat BPS 27

3.2 Capaian Kinerja Pusdiklat BPS terhadap Target Renstra 2016 dan 2019

58

3.3 Prestasi Tahun 2016 60

3.4 Kegiatan Prioritas Pusdiklat BPS Tahun 2016 62 3.5 Efisiensi Anggaran di Pusdiklat BPS Tahun 2016 62

3.6 Realisasi Anggaran Tahun 2016 63

Bab IV Penutup 73

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Pagu Anggaran Pusdiklat BPS Menurut Program dan

Sumber Dana Tahun Anggaran 2016 (Juta rupiah)

10

Tabel 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Pusdiklat BPS 2015-2019 20 Tabel 3. Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016 22 Tabel 4. Kontribusi Unit Kerja Terhadap Penyusunan Target

Indikator

23

Tabel 5. Rata-rata Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Menurut Sasaran Strategis Tahun 2016

28

Tabel 6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2016

31

Tabel 7. Jumlah Pegawai BPS yang memperoleh Beasiswa S2 dan S3 tahun 2016

52

Tabel 8. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya Pengelolaan Aset BMN dan Akuntabilitas Kinerja yang Transparan Tahun 2016

54

Tabel 9. Perbandingan Realisasi Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016 dengan Target Renstra Tahun 2016 dan 2019

59

Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Realisasi Anggaran Menurut Program Tahun 2016

63

Tabel 11. Realisasi Pagu BPS menurut Jenis Belanja TA 2016 (Juta Rupiah)

69

Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran Pusdiklat BPS Menurut Program dan Sumber Dana Tahun 2016 (Juta Rupiah)

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Struktur Organisasi Pusdiklat BPS 7 Gambar 2. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Jabatan 8 Gambar 3. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Tingkat

Pendidikan

9

Gambar 4. Nilai Inti BPS 18

Gambar 5. Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Pusdiklat BPS

21

Gambar 6. Capaian Kinerja BPS Menurut Sasaran Strategis Tahun 2014-2016

29

Gambar 7. Kegiatan Seminar Aktualisasi Diklat Prajabatan di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

33

Gambar 8. Kegiatan Pembelajaran Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

34

Gambar 9. Kegiatan Pembukaan Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

36

Gambar 10. Kegiatan Pembukaan Diklat Fungsional Pranata Komputer Tk. Terampil di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

40

Gambar 11. Kegiatan Foto Bersama Peserta Regional Course dengan Pimpinan BPS di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

43

Gambar 12. Persentase Penyelesaian Surat Izin Belajar oleh Pusdiklat BPS pada Jenjang Pendidikan S1, S2, dan S3, Tahun 2016

49

Gambar 13. Kegiatan Perkuliahan Peserta Tugas Belajar S2 ITS Jurusan Statistika Angkatan IX di Kampus ITS Surabaya, Tahun 2016

(7)

Statistika Angkatan III di Kampus IPB Bogor, Tahun 2016

Gambar 15. Penerimaan Sertifikat Akreditasi Lembaga Diklat di LAN oleh Kepala LAN RI kepada Pusdiklat BPS yang diwakili oleh Kepala Bidang Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan

61

Gambar 16. Foto bersama dengan Pimpinan LAN RI dan Lembaga/Badan Diklat lainnya

61

Gambar 17. Grafik Penyerapan Anggaran Pusdiklat BPS Tahun 2016

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Renstra Pusdiklat BPS 2015-2019 81 Lampiran 2A. Pernyataan Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS 2016 82 Lampiran 2B. Reviu Pernyataan Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS

2016

85

Lampiran 3. Pengukuran Capaian Kinerja 2016 88 Lampiran 4. Rintisan Pendidikan Gelar Pusdiklat BPS Tahun 2016 90

Lampiran 5. Diklat yang Diselenggarakan oleh Pusdiklat BPS Tahun 2016

91

Lampiran 6. Kalender Diklat Tahun 2016 92

Lampiran 7. Jumlah Pejabat Fungsional pada Pusdiklat BPS Keadaan: Akhir Tahun 2016

93

Lampiran 8. Jumlah Pegawai Di Lingkungan Pusdiklat BPS

Menurut Jenis Jabatan Satuan Organisasi Tahun 2016

(9)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Pusdiklat BPS disusun sebagai bentuk akuntabilitas terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Pusdiklat BPS atas penggunaan anggaran. Laporan Kinerja juga merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, telah ditetapkan 2 (dua) tujuan dan 2 (dua) sasaran strategis yang harus dicapai Pusdiklat BPS pada tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam Renstra Pusdiklat BPS 2015-2019.

Secara umum kinerja Pusdiklat BPS tahun 2016 dapat dikatakan memuaskan, hal ini dapat dilihat dari rata-rata capaian kinerja sasaran strategis yaitu sebesar 102,34 persen. Keinginan Pusdiklat BPS untuk meningkatkan mutu pelayanan diklat tercermin dari meningkatnya kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat dengan capaian kinerja sebesar 100,70 persen. Perbaikan terjadi berkat kerjasama dan komitmen para penyelenggara untuk selalu memperbaiki layanan baik dari sisi teknis dalam proses pembelajaran seperti penyampaian materi oleh widyaiswara/pengajar maupun non teknis berupa sarana dan prasarana yang tersedia.

Salah satu dampak dari perbaikan layanan terhadap peserta adalah peserta dapat mengetahui, memahami dan menerapkan materi yang diajarkan dengan baik. Sejalan dengan itu, capaian kinerja dari indikator persentase peserta diklat teknis dan fungsional yang lulus dengan kategori baik telah melampaui target dengan nilai sebesar 102,17 persen.

Dari sisi penguatan SDM, keberhasilan kinerja Pusdiklat BPS diwujudkan dengan banyaknya pegawai yang mengikuti tugas belajar yang dibiayai BPS dengan capaian kinerja sebesar 120,00 persen. Penyelenggaraan program beasiswa APBN BPS merupakan salah satu wujud layanan Pusdiklat untuk

(10)

sehingga akan diperoleh SDM yang lebih berkualitas.

Disisi lain, terdapat indikator yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pencapaian nilai peserta, tingkat capaian kinerja pada indikator persentase peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan kurang dari target dengan capaian 97,83 persen. Meskipun masih di bawah target, capaian kinerja yang diperoleh relatif cukup memuaskan. Bagi peserta diklat kepemimpinan III dan IV peserta berhasil mengimplementasikan rencana proyek perubahan di tempat asal dengan mengubah pengelolaan kegiatan organisasinya ke dalam Proyek Perubahan (PP). Bagi peserta diklat prajabatan mereka telah berhasil mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat tugas masing-masing.

Hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat pada tahun 2016 adalah sebesar 65,35 poin sedangkan target PK 2016 adalah sebesar 70 poin. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh capaian kinerja sebesar 93,36 persen yang artinya bahwa tingkat pencapaian kinerja yang diperoleh belum mencapai target yang diharapkan. Namun, Pusdiklat BPS dari tahun ke tahun selalu berupaya memperbaiki Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan dari program dan kegiatan yang diusulkan, pada TA 2016 BPS mendapatkan pagu sebesar Rp 54.166,23 juta dengan realisasi sebesar Rp 49.829,26 juta (91,99 persen). Jika dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran strategis dapat dikatakan Pusdiklat BPS telah melakukan effisiensi penggunaan anggaran. Efisiensi juga terlihat pada pelaksanaan seluruh program. Masing-masing program memiliki capaian kinerja yang lebih tinggi dari realisasi anggaran.

(11)

B@B I

PEND@HULU@N

(12)
(13)

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik (Pusdiklat BPS) merupakan salah satu satuan kerja (satker) yang berada di bawah naungan lembaga pemerintah non kementerian yaitu Badan Pusat Statistik (BPS). Pusdiklat BPS adalah unsur pelaksana BPS di bidang pendidikan dan pelatihan. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS Bab X Pasal 393, disebutkan bahwa Pusdiklat BPS mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan, serta teknis dan fungsional. Selain itu juga menyelenggarakan tugas belajar dan mengelola izin belajar bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan BPS. Sebagai unsur pelaksana di bidang pendidikan dan pelatihan (diklat), Pusdiklat BPS berperan penting dan mempunyai aspek strategis dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Negara dalam hal ini pegawai di lingkungan BPS dan pada diklat tertentu juga ikut serta meningkatkan kualitas SDM pegawai di luar lingkungan BPS.

Berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM, terdapat tujuan yang harus dicapai pada tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam Renstra Pusdiklat BPS Tahun 2015-2019, yaitu : (1) Peningkatan kualitas SDM melalui penyelenggaraan dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan, serta statistik, komputer dan manajemen berbasis kompetensi serta rintisan pendidikan gelar; (2) Peningkatan sistem pengelolaan asset BMN dan laporan administrasi keuangan. Untuk mempermudah pencapaian tujuan tersebut, maka ditetapkan sasaran-sasaran yang harus dicapai pada tahun 2016.

(14)

Dari setiap indikator tujuan dan sasaran, Pusdiklat BPS menetapkan target kinerja sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) di awal tahun 2016. Realisasi dari target yang telah ditetapkan pada awal tahun tersebut, akan dimonitoring setiap triwulanan dan dilaporkan dalam bentuk laporan kinerja interim (triwulanan) dan laporan kinerja tahunan.

Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara wajib menyusun laporan kinerja tahunan pada akhir tahun anggaran. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 18 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa setiap entitas Akuntabilitas Kinerja wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan.

Laporan Kinerja tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah yang dapat menggambarkan keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan maupun sasaran, terutama untuk melihat keberhasilan aspek strategis melalui tingginya capaian kinerja yang telah diraih. Laporan ini, selain sebagai pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam rangka mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance), juga digunakan sebagai evaluasi atau upaya perbaikan berkesinambungan dalam meningkatkan kinerjanya untuk tahun yang akan datang.

Laporan Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016 disusun dengan maksud sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Pusdiklat BPS kepada Kepala BPS atas pelaksanaan program/kegiatan serta pengelolaan anggaran dan barang milik Negara dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan penyusunan adalah untuk mengevaluasi capaian kinerja tujuan dan sasaran Pusdiklat BPS selama tahun 2016.

(15)

Pedoman dalam menyusun Laporan Kinerja bagi setiap instansi pemerintah tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2.

Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2008 tentang Badan Pusat Statistik yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala BPS Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi, maka tugas, fungsi dan struktur organisasi Pusdiklat BPS adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan

Pusdiklat merupakan unit kerja setingkat Eselon II pada BPS yang berlokasi di Jalan Raya Jagakarsa No. 70. Jakarta Selatan 12620. 2. Tugas

Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang dimaksud di atas, pusdiklat menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan tata usaha

b. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan

(16)

4. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, struktur organisasi Pusdiklat adalah sebagai berikut:

1. Kepala

Kepala Pusdiklat BPS adalah pejabat Eselon IIa 2. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang pejabat Eselon IIIa, yaitu Kepala Bagian Tata Usaha yang membawahi dua Kepala Subbagian setingkat Eselon IVa yaitu:

a. Subbagian Tata Usaha Umum; dan b. Subbagian Rumah Tangga

3. Bidang Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan

Bidang ini dipimpin oleh seorang pejabat Eselon IIIa, yaitu Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan yang membawahi dua Kepala Subbidang setingkat Eselon IVa yaitu:

a. Subbidang Penyusunan Program dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan; dan

b. Subbidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan

4. Bidang Diklat Teknis dan Fungsional

Bidang ini dipimpin oleh seorang pejabat Eselon IIIa, yaitu Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional yang membawahi dua Kepala Subbidang setingkat Eselon IVa yaitu:

(17)

a. Subbidang Penyusunan Program dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional; dan

b. Subbidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional yaitu Jabatan Fungsional Widyaiswara.

Bagan Struktur Organisasi Pusdiklat BPS dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusdiklat BPS

Kepala Pusdiklat

Bidang Diklat Teknis dan

Fungsional

Subbidang Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional

Subbidang Program dan Evaluasi

Diklat Teknis dan Fungsional

Bidang Diklat Prajabatan dan

Kepemimpinan

Subbidang Penyelenggaraan Diklat Prajabatan dan

Kepemimpinan

Subbidang Program dan Evaluasi Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan

Kelompok Jabatan Fungsional (Widyaiswara) Bagian

Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha Umum

Subbagian Rumah Tangga

(18)

1.3.

Sumber Daya Manusia (SDM) dan Dukungan Anggaran

Pada akhir tahun 2016, SDM Pusdiklat BPS seluruhnya berjumlah 75 pegawai yang terdiri dari 13,33 persen adalah pegawai pejabat struktural, 24,00 persen adalah pegawai pejabat fungsional widyaiswara, dan 62,67 persen pegawai adalah staf (Gambar 2). Masing-masing jabatan tersebut mempunyai peran yang sangat penting untuk pengembangan diklat yang diselenggarakan Pusdiklat BPS.

Pejabat fungsional widyaiswara merupakan SDM Pusdiklat BPS yang berperan sebagai tenaga pengajar diklat. Fungsional widyaiswara di Pusdiklat BPS berjumlah 19 orang terdiri dari 12 orang Fungsional Muda, 6 orang Fungsional Madya, dan 1 orang Fungsional Pratama. Semakin berkembangnya diklat yang diselenggarakan di Pusdiklat BPS, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pegawai BPS yang secara tidak langsung juga mendukung data BPS yang lebih berkualitas.

Gambar 2. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Jabatan

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Struktural Fungsional Staf 13,33 24,00 62,67

(19)

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusdiklat BPS, dibutuhkan SDM yang berkualitas. Salah satu unsur yang secara tidak langsung berperan dalam peningkatan kualitas SDM adalah tingkat pendidikan. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3. Secara umum SDM Pusdiklat BPS telah mencerminkan kualitas yang cukup baik dengan komposisi SDM terbesar berada pada tingkat pendidikan S2, yaitu mencapai 38,67 persen. Bahkan jika dilihat komposisi SDM dengan minimal pendidikan D-IV/S1 telah mencapai 74,67 persen dari total keseluruhan pegawai.

Gambar 3. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Tingkat Pendidikan

Selain dari sisi SDM, keberhasilan pencapaian kinerja sangat didukung oleh dana yang dianggarkan di Pusdiklat BPS. Dukungan dana tersebut diwujudkan melalui 2 (dua) program, yaitu: (1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya

SMA 17,33% D-III 8,00% DIV/S1 32,00% S2 38,67% S3 4,00%

(20)

(DMPTTL), dan (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA). Keberhasilan/kegagalan pencapaian target kinerja menjadi tanggung jawab Kepala Pusdiklat BPS beserta jajarannya atas penggunaan anggaran yang telah ditetapkan.

Dari sisi anggaran, untuk mencapai kinerja yang diharapkan pada tahun 2016 dialokasikan pagu anggaran sebesar Rp 54.166,23 juta. Pagu anggaran tersebut terdiri dari Program DMPTTL sebesar Rp 53.835,73 juta dan Program PSPA sebesar Rp 330,50 juta. Rincian Pagu anggaran Pusdiklat BPS tahun 2016 menurut program dan sumber dana dapat dilihat pada Tabel 1.

Sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/ Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pusdiklat BPS melakukan self blocking terhadap pagu sebesar Rp 2.047,56 juta sehingga total pagu yang dapat digunakan adalah sebesar Rp 52.118,67 juta.

Tabel 1. Pagu Anggaran Pusdiklat BPS Menurut Program dan Sumber Dana Tahun Anggaran 2016 (Juta rupiah)

Program / Sumber Dana Rupiah Murni PNBP Total (1) (2) (3) (4) 01 DMPTTL 51.650,52 2.185,21 53.835,73 02 PSPA 330,50 - 330,50 Total 51.981,02 2.185,21 54.166,23

(21)

Pada tahun 2016, penganggaran yang berasal dari Program DMPTTL adalah Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara (BPS) yang terdiri dari output/hasil sebagai berikut: 1. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Aparatur BPS

- Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara - Rintisan Pendidikan Gelar

- Diklat Prajabatan Golongan III - Diklatpim Tingkat IV

- Diklatpim Tingkat III - Diklatpim Tingkat II - Diklatpim Tingkat I

- Diklat Training of Fasilitator (TOF) - Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli

- Seminar Pengembangan Kapabilitas SDM Pusdiklat BPS - Diklat Android Programming

- Diklat Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah - Regional Course

- Diklat yang menggunakan sumber dana PNBP 2. Layanan Perkantoran

- Pembayaran Gaji dan Tunjangan

- Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Sementara itu, untuk Program PSPA BPS berupa Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS dan Operasional Perkantoran Lainnya yang terdiri dari output/hasil sebagai berikut:

1. Peralatan dan Fasilitas Penunjang Kegiatan 2. Gedung/Bangunan

(22)

1.4. Potensi dan Permasalahan

Peranan data statistik sangat penting dalam bidang perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan nasional. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, masyarakat menginginkan agar data yang disediakan BPS dapat diperoleh dengan lebih cepat, lebih mudah, dan lebih berkualitas. Semakin besar peran BPS sebagai penyedia data yang lebih cepat, mudah, dan berkualitas tentunya semakin besar pula kebutuhan SDM yang dapat mendukung peran tersebut.

Berkaitan dengan kebutuhan SDM BPS yang semakin berkualitas, Pusdiklat BPS sebagai penyelenggara diklat mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat besar. Hal ini menjadi tantangan Pusdiklat untuk lebih meningkatkan pelayanan, baik dari sisi peningkatan kualitas SDM maupun peningkatan materi diklat yang beragam sesuai dengan yang dibutuhkan BPS.

Sejalan dengan semakin beragam kebutuhan diklat, terutama diklat teknis dan fungsional, dibutuhkan tenaga pengajar/widyaiswara yang sesuai dengan kompetensinya. Hal ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi untuk lebih meningkatkan kualifikasi dan kompetensi para pengajarnya melalui berbagai diklat dan tugas belajar. Selain itu, Pusdiklat juga harus menerapkan Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan dengan pola baru yang diatur oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kendala yang dihadapi adalah kurangnya widyaiswara dengan kompetensi pola baru tersebut, sehingga dibutuhkan peningkatan kompetensi para widyaiswara melalui Diklat Training of Trainers (TOT) yang diselenggarakan oleh LAN.

Di sisi lain, dalam menghadapi tantangan meningkatkan pelayanan diklat dibutuhkan sarana dan prasarana gedung yang memadai baik untuk ruang kelas maupun kamar asrama yang saat ini kapasitasnya masih terbatas.

(23)

1.5. Sistematika Penyajian Laporan

Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, laporan kinerja Pusdiklat BPS tahun 2016 disajikan dengan sistematika sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, pada bab ini disajikan latar belakang; kedudukan,

tugas, fungsi, dan susunan organisasi Pusdiklat BPS; sumberdaya manusia dan dukungan anggaran Pusdiklat BPS, potensi dan permasalahan yang dihadapi Pusdiklat BPS; serta sistematika penyajian laporan.

Bab II. Perencanaan Kinerja,pada bab ini berisi Rencana Strategis (Renstra) P u s d i k l a t BPS2015-2019 dan Perjanjian Kinerja (PK) Pusdiklat BPS2016.

Bab III. Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini berisi Capaian Kinerja P u s d i k l a t BPS 2016, Capaian Kinerja Pusdiklat BPS terhadap, Target Renstra 2016 dan 2019, Upaya Efisiensi BPS 2016 dan Realisasi Anggaran tahun 2016.

Bab IV. Penutup, pada bab ini berisi tinjauan umum dan tindak lanjut perbaikan untuk tahun berikutnya.

(24)
(25)

B@B II

PERENC@N@@N KINERJ@

(26)
(27)

PERENCANAAN KINERJA

2.1.

Rencana Strategis Pusdiklat BPS 2015-2019

Sesuai dengan Peraturan Kepala BPS Nomor 40 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Tahun 2015-2019, Pusdiklat BPS menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Statistik.

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Pusdiklat BPS 2015-2019. Renstra tersebut dijadikan sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja seluruh aparat Pusdiklat BPS dalam menjalankan tugas dan fungsi pelaksanaan pembangunan statistik, utamanya dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Sejalan dengan tugas dan fungsinya sebagai instansi yang menyelenggarakan diklat, Renstra Pusdiklat BPS 2015-2019 memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang berkontribusi untuk pengembangan SDM. Visi yang disusun Pusdiklat BPS untuk mewujudkan kontribusi tersebut sebagaimana tercantum dalam Renstra 2015-2019 adalah:

Visi Pusdiklat BPS tersebut sejalan dengan arah pembangunan BPS sebagaimana termuat dalam Renstra BPS 2015-2019 dengan visi “Pelopor

Pusdiklat BPS sebagai pusat unggulan pelatihan statistik dan teknologi informasi dalam pengembangan kapasitas SDM aparatur negara yang

kompeten dan profesional, berintegritas serta amanah

(28)

Data Statistik Terpercaya untuk Semua” dan sesuai dengan misi BPS untuk menyediakan data statistik yang berkualitas, memperkuat Sistem Statistik Nasional (SSN) yang berkesinambungan, dan membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah.

Pengejawantahan nilai-nilai organisasi Badan Pusat Statistik, yakni profesional, berintegritas dan amanah (PIA) menjadi sangat penting diwujudkan dalam rangka pembangunan bidang SDM.

Profesional

“Dalam menyelenggarakan kegiatan statistik, insan statistik yang harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas”.

Gambar 4. Nilai Inti BPS

Integritas

“Insan statistik yang menyelenggarakan kegiatan statistik harus memiliki integritas yaitu memiliki sikap dan perilaku dalam melaksanakan profesi/tugasnya seperti dedikasi (pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban), disiplin (melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan), konsisten (satunya kata dengan perbuatan), terbuka (menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik-kritik dari berbagai pihak), dan akuntabel (bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur)”.

Amanah

“Amanah merujuk kepada sikap yang selalu mengedepankan kejujuran di dalam melaksanakan kegiatan statistik”.

(29)

Dengan Visi Pusdiklat BPS 2015-2019, eksistensi Pusdiklat BPS sebagai pusat pendidikan dan pelatihan statistik menjadi semakin penting, karena sangat berperan dalam pembangunan bidang SDM guna menunjang upaya BPS meningkatkan penyediaan data yang berkualitas. Selain itu, visi Pusdiklat BPS juga memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk ikut serta dan berperan aktif di bidang statistik melalui keikutsertaan aparaturnya dalam pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Pusdiklat BPS.

Visi tersebut dicapai dengan misi sebagai berikut: :

1. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem, kurikulum, silabi, modul pembelajaran yang berorientasi pada upaya peningkatan penguasaan statistik dan teknologi komputasi yang berbasis kompetensi sesuai standar statistik internasional.

2. Meningkatkan kualitas SDM melalui penyelenggaraan dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan statistik dan komputasi yang memiliki kualitas akademik secara profesional yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan yang semakin kompleks.

3. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar serta pengelola pendidikan dan pelatihan serta tenaga kediklatan lainnya dalam rangka meningkatkan kinerja statistik.

4. Menyempurnakan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan statistik dan komputasi yang memadai.

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Pusdiklat BPS 2015-2019, maka ditetapkan tujuan yang harus dicapai. Masing-masing tujuan memiliki sasaran strategis pencapaian. Sasaran strategis dari masing-masing tujuan dapat dilihat pada tabel 2 di bawah.

(30)

Tabel 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Pusdiklat BPS 2015-2019

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

T1. Peningkatan kualitas SDM melalui penyelenggaraan dan

pengembangan program pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan, serta statistik, komputer dan manajemen berbasis kompetensi serta rintisan pendidikan gelar

SS1. Terwujudnya layanan pendidikan dan pelatihan

T2. Peningkatan sistem pengelolaan asset BMN dan laporan administrasi keuangan

SS2. Terwujudnya

pengelolaan asset BMN dan akuntabilitas kinerja yang transparan

Masing-masing tujuan dan sasaran strategis pada tabel 2 diatas memiliki indikator yang terukur agar dapat diketahui sejauh mana tingkat pencapaiannya. Hubungan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis BPS dapat dilihat pada gambar 5 berikut:

(31)

SS1 SS2

Gambar 5. Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Pusdiklat BPS

2.2.

Perjanjian Kinerja (PK) Pusdiklat BPS Tahun 2016

Pada awal tahun ditetapkan target dari masing-masing indikator tujuan dan sasaran strategis yang harus dicapai selama setahun. Target yang telah ditetapkan menjadi acuan capaian atau realisasi kinerja instansi. Penetapan target tersebut tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Target Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

T1 T2

Pusdiklat BPS sebagai pusat unggulan pelatihan statistik dan teknologi informasi dalam pengembangan kapasitas SDM aparatur

negara yang kompeten dan profesional, berintegritas serta amanah

(32)

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

1. Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan

Persentase peserta Diklat Prajabatan dan

Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan

Persen 92,00

Persentase peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang lulus dengan kategori baik

Persen 92,00

Persentase kepuasan peserta diklat terhadap

penyelenggaraan diklat

Persen 92,00

Persentase Surat Ijin Belajar yang diselesaikan

Persen 100,00

Jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar yang dibiayai BPS

Pegawai 100,00

2. Terwujudnya

Pengelolaan aset BMN dan akuntabilitas kinerja yang transparan

Hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 70,00

Di dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS, target yang ditetapkan berasal dari beberapa indikator kinerja yang dapat mewakili hasil kinerja dari masing-masing sasaran strategis. Realisasi dari target perjanjian kinerja tersebut akan dimonitor setiap triwulanan, kemudian dilaporkan menjadi laporan interim (triwulanan) dan pada akhir tahun dilaporkan menjadi laporan kinerja.

(33)

Perjanjian Kinerja yang disusun selanjutnya diturunkan ke dalam perjanjian kinerja pada tingkat unit kerja Eselon III dan Eselon IV. Karena itu setiap unit kerja mempunyai kontribusi terhadap penyusunan target kinerja Pusdiklat BPS. Peranan unit kerja Eselon III pada setiap penyusunan target indikator dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kontribusi Unit Kerja Terhadap Penyusunan Target Indikator

Sasaran/Indikator Bagian Tata Usaha Bidang DPK Bidang DTF (1) (2) (3) (4) Sasaran Strategis 1. Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan Persentase peserta Diklat

Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan

Persentase peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang lulus dengan kategori baik

Persentase kepuasan peserta diklat terhadap penyelenggaraan diklat Persentase Surat Ijin Belajar yang

diselesaikan

Jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar yang dibiayai BPS

Sasaran Strategis 2. Terwujudnya Pengelolaan aset BMN dan akuntabilitas kinerja yang transparan

Hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat

(34)
(35)

B@B III

@KUNT@BILIT@S KINERJ@

(36)
(37)

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016

Capaian kinerja Pusdiklat BPS 2016 merupakan pencapaian dari indikator-indikator kinerja sasaran strategis selama tahun 2016. Pengukuran capaian kinerja dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi dengan target indikator kinerja pada masing-masing sasaran. Indikator kinerja yang dimaksud merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang memiliki target pada Perjanjian Kinerja 2016 dan data realisasinya dapat diperoleh.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Pusdiklat BPS. Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik, begitu pula sebaliknya.

Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Pusdiklat BPS pada tahun 2016 mencapai 102,34 persen seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5. Secara umum pencapaian kinerja Pusdiklat BPS telah mencapai keberhasilan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya di bidang pendidikan dan pelatihan.

Dari enam indikator sasaran strategis, sumbangan terbesar indikator yang capaian kinerjanya melebihi target berturut-turut adalah indikator Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS dengan capaian kinerja sebesar 120,00 persen, indikator Persentase Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang lulus dengan kategori baik dengan capaian kinerja sebesar 102, 17 persen, dan indikator Persentase Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat sebesar 100,70 persen.

Indikator Persentase Surat Izin Belajar yang diselesaikan sesuai dengan target (100 persen), sedangkan dua indikator terakhir yaitu

(38)

indikator Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan serta Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat kurang dari target dengan capaian masing-masing 97,82 persen dan 93,36 persen.

Tabel 5. Rata-rata Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Menurut Sasaran

Strategis Tahun 2016

No Sasaran Indikator Kinerja

Utama Target 2016 Realisasi Capaian Target (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan Persentase Peserta

Diklat Prajabatan dan

Kepemimpinan yang

lulus dengan kategori memuaskan

92% 90% 97,82

Persentase Peserta

Diklat Teknis dan

Fungsional yang lulus dengan kategori baik

92% 94% 102,17 Persentase Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat 92% 92,64 % 100,70

Persentase Surat Izin

Belajar yang

diselesaikan

100% 100% 100,00

Jumlah Pegawai yang

Mengikuti Tugas

Belajar yang Dibiayai BPS 100 142 120,00 2. Terwujudnya Pengelolaan Aset BMN dan Akuntabilitas Kinerja yang Transparan

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

70 65,35 93, 36

(39)

Jika dibandingkan tahun 2014-2015, capaian kinerja sasaran mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 capaian kinerja sasaran Pusdiklat BPS sebesar 97,64 persen dan pada tahun 2015 sebesar 103,39 persen. Keadaan Capaian kinerja sasaran Pusdiklat BPS untuk kurun waktu 2014-2016 dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Capaian Kinerja BPS Menurut Sasaran Strategis

Tahun 2014 – 2016

Keberhasilan Pusdiklat BPS dalam mencapai target kinerja bahkan melebihi dari yang telah ditargetkan, tidak terlepas dari peranan masing-masing indikator kinerja yang memberikan sumbangan cukup besar meskipun masih ada beberapa indikator yang belum berhasil mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Berbagai usaha akan terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja di masa yang akan datang.

Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan

97,64

103,39

(40)

tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan yang tertuang dalam indikator kinerja.

Sesuai dengan Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik disebutkan bahwa Pusdiklat BPS mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.

Selain kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional, Pusdiklat juga menyelenggarakan pengelolaan Izin Belajar dan Tugas Belajar bagi pegawai BPS yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sejalan dengan itu, sasaran pertama yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja adalah terwujudnya layanan pendidikan dan pelatihan. Keberhasilan sasaran Pusdiklat BPS dalam aspek layanan pendidikan dan pelatihan diukur melalui 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU). Sasaran ini dapat dikatakan tercapai dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 104,14 persen. Target dan pencapaian tahun 2016 serta perbandingan terhadap realisasi tahun 2015 pada masing-masing IKU dapat dilihat pada Tabel 6.

(41)

Tabel 6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2016 IKU Target 2016 Realisasi 2016 Capaian (%) Realisasi 2015 Perubahan terhadap realisasi 2015 (%) ((3)/(5)*100)-100 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Persentase Peserta

Diklat Prajabatan dan

Kepemimpinan yang

lulus dengan kategori memuaskan

92 90 97,83 96,8 -7,02

Persentase Peserta

Diklat Teknis dan

Fungsional yang lulus dengan kategori baik

92 94 102,17 100 -6,00

Persentase Kepuasan

Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat

92 92,64 100,70 87,95 5,34

Persentase Surat Izin

Belajar yang

diselesaikan

100 100 100 100 0

Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS

100 142 120 242 -41,32

Rata rata Capaian Kinerja 104,14

Bila dibandingkan dengan target 2016, tingkat capaian sebanyak 3 (tiga) IKU melampaui target, 1 (satu) IKU sesuai dengan target, dan terdapat 1 (satu) IKU yang kurang dari target yang ditetapkan. Indikator-indikator tersebut secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:

(42)

1. IKU 1 : Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang Lulus dengan Kategori Memuaskan

Dalam rangka mendukung kelancaran tugas pegawai, diperlukan peningkatan kapasitas SDM yang memadai baik dari sisi kemampuan teknis maupun manajerial. Peningkatan kapasitas SDM tersebut dilakukan melalui pembinaan pegawai baik berupa diklat prajabatan maupun diklat kepemimpinan.

a. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Diklat PNS), ditetapkan jenis diklat secara umum adalah Diklat Prajabatan dan Diklat dalam Jabatan. Diklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi PNS. Diklat ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, dan budaya kerja organisasi agar mampu melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat. Diklat Prajabatan dibagi menjadi dua jenjang yaitu Diklat Prajabatan Golongan I dan II yaitu untuk CPNS Golongan I atau II dan Diklat Prajabatan Golongan III untuk CPNS Golongan III.

Pada tahun 2016 Pusdiklat BPS melaksanakan Diklat Prajabatan Golongan I dan II serta Golongan III. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN) nomor 38 dan 39 Tahun 2014, pelaksanaan Prajabatan mulai tahun 2015 dilakukan dengan Pola Baru yang masing-masing dilaksanakan dalam 2 tahap dengan sistem klasikal

(On Campus) dan non klasikal (Off Campus). Tahap 1 adalah tahap

(43)

Campus” selama 13 hari untuk Diklat Prajabatan Golongan I dan II dan 18 hari untuk Diklat Prajabatan Golongan III. Tahap 2 adalah tahap Aktualisasi

Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilaksanakan secara “Off Campus

selama 14 hari kerja untuk Diklat Prajabatan Golongan I dan II serta 13 hari kerja untuk Diklat Prajabatan Golongan III di tempat kerja asal/tempat magang. Diklat Prajabatan Golongan I dan II dilaksanakan selama 27 hari dan Golongan III selama 31 hari.

Gambar 7. Kegiatan Seminar Aktualisasi Diklat Prajabatan di Pusdiklat

BPS, Tahun 2016

Metode pembelajaran yang digunakan dalam Diklat Prajabatan Golongan I, II, dan III ini adalah ceramah yang dikombinasi dengan tanya jawab, diskusi kelompok, permainan, pendalaman materi dan seminar. Pada tahun 2016 Pusdiklat BPS tidak melaksanakan Diklat Prajabatan Golongan I dan II sedangkan untuk Diklat Prajabatan Golongan III dilaksanakan sebanyak 15 angkatan yaitu Angkatan 102 sampai dengan 116 dengan peserta sebanyak 513 orang.

(44)

b. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan

Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) bertujuan membentuk moral, kompetensi, dan sikap PNS untuk menduduki jabatan eselon tertentu. Melalui Diklatpim diharapkan setiap peserta diklat memiliki kemampuan melaksanakan pelayanan publik pada sektor yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, melalui diklat ini diharapkan terwujudnya kesamaan visi dan misi, serta dapat melaksanakan dan meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat.

Gambar 8. Kegiatan Pembelajaran Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

Proses kegiatan Diklat dilakukan dengan pendekatan proses

belajar orang dewasa (andragogi). Berdasarkan pendekatan ini maka

metode yang digunakan adalah ceramah/kuliah, diskusi, seminar, praktek, simulasi, studi kasus dan observasi lapangan. Pelaksanaan Diklatpim Tingkat IV dan Pim Tingkat III mulai tahun 2014 dilakukan dengan Pola

(45)

Baru yang masing-masing dilaksanakan dalam 5 tahap dengan sistim “On

Campus dan Off Campus”. Tahap 1 adalah tahap Diagnosa Kebutuhan

Perubahan Organisasi yang dilaksanakan secara “On Campus” selama 13

hari untuk Diklatpim IV dan 9 hari untuk Diklatpim III. Tahap 2 adalah

tahap “Taking Ownership” atau Breakthrough 1 yang dilaksanakan secara

Off Campus” selama 5 hari di tempat kerja asal. Tahap 3 adalah tahap

Merancang Perubahan dan Membangun tim, yang dilakukan selama 17 hari untuk Diklatpim IV dan untuk Diklatpim III selama 15 hari. Selanjutnya

adalah Tahap 4 yang merupakan Breakthrough 2 atau Leadership

Laboratory atau juga implementasi Proyek Perubahan yang dilakukan

untuk kedua Diklatpim masing-masing selama 60 hari di tempat asal peserta Diklat. Tahap terakhir atau tahap 5 adalah tahap Evaluasi yang

standarnya dilakukan secara “On Campus” di Pusdiklat atau di Ibukota

Provinsi asal peserta.

BPS bekerja sama dengan LAN-RI pada tahun anggaran 2016, telah melaksanakan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebanyak 7 angkatan yaitu Angkatan 90 sampai dengan Angkatan 96 dengan jumlah peserta sebanyak 235 orang dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III sebanyak 1 angkatan yaitu Angkatan 33 dengan jumlah peserta sebanyak 28 orang.

Selama diklat berlangsung, penyelenggara melakukan evaluasi dan penilaian terhadap peserta yang mencakup aspek sikap, perilaku, disiplin, dan akademis. Klasifikasi peserta berdasarkan predikat kelulusan adalah sangat memuaskan dengan nilai >92,5; memuaskan dengan nilai 85-92,5; cukup memuaskan dengan nilai 77,5-85; kurang memuaskan dengan nilai 70-77,5; dan tidak memuaskan dengan nilai < 70.

Berdasarkan pencapaian nilai peserta, tingkat capaian kinerja pada indikator persentase peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan telah mencapai 97,83 persen. Angka tersebut diperoleh dari realisasi sebesar 90 persen dibandingkan

(46)

target PK 2016 sebesar 92 persen. Meskipun masih di bawah target, capaian kinerja yang diperoleh relatif cukup memuaskan. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar 96,80 persen, maka terjadi penurunan sebesar 7,02 persen.

Gambar 9. Kegiatan Pembukaan Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

Bagi peserta diklat kepemimpinan III dan IV, mereka telah

menyerap materi dengan baik pada saat pembelajaran di kelas (on

campus). Dalam tahap pembelajaran merancang perubahan dan

membangun tim, terdapat mata diklat merancang proyek perubahan. Peserta diklat menuangkan rancangan dan implementasi Proyek Perubahan ke dalam penulisan Kertas Kerja Proyek Perubahan (KKPP) yang kemudian diseminarkan di depan mentor (atasan langsung), narasumber,

dan coach (pembimbing KKPP). KKPP merupakan wujud atau penuangan

kompetensi kepemimpinan dan manajerial peserta. Dilihat dari tingkat capaian yang memuaskan, membuktikan bahwa peserta telah mampu menuangkan kompetensi dari hasil belajar yang diperoleh dan berhasil mengimplementasikan rencana proyek perubahan di tempat asal peserta

(47)

diklat yaitu mengubah pengelolaan kegiatan organisasinya ke dalam Proyek Perubahan (PP).

Bagi peserta diklat prajabatan mereka telah menyerap materi

dengan baik pada saat pembelajaran di kelas (on campus). Dalam tahap

pembelajaran terdapat mata diklat aktualisasi diklat prajabatan. Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS. Peserta diminta untuk menyajikan aktualisasi dalam bentuk penulisan kertas kerja, pembelajaran berbasis pengalaman

langsung (experiential learning), dan presentasi yang bersifat mandiri.

Berdasarkan tingkat capaian yang memuaskan, membuktikan bahwa peserta telah mampu mengerjakan Laporan Aktualisasi meskipun mereka juga melaksanakan kegiatan rutin di tempat tugas. Selain itu peserta telah berhasil mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat tugas masing-masing.

2. IKU 2 : Persentase Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang Lulus dengan

Kategori Baik

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Badan Pusat Statistik adalah melalui pendidikan dan pelatihan di bidang teknis. Oleh karena itu, peran Pusdiklat BPS bersama unit kerja teknis terkait sangat dibutuhkan dalam merancang jenis diklat teknis substansi yang efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi di bidang teknis.

Pusdiklat BPS menyelenggarakan juga Diklat Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pejabat fungsional baik untuk pegawai BPS ataupun untuk pegawai Kementerian/Lembaga lain.

Bidang Diklat Teknis dan Fungsional Pusdiklat BPS pada tahun 2016 melaksanakan 9 (sembilan) kegiatan yang terdiri dari Workshop/

(48)

Seminar pengembangan SDM bagi para Widyaiswara/Pengajar, Diklat

Fungsional sebanyak 3 diklat, Diklat Teknis sebanyak 5 diklat, Diklat “Third

Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items

Agricultural and Rural Statistics” bekerjasama dengan luar negeri

sebanyak 1 diklat. Total Peserta yang dilatih adalah sebanyak 431 (empat ratus tiga puluh satu) orang. Penjelasan laporan kegiatan selengkapnya adalah sebagai berikut:

a. Workshop/Seminar Pengembangan SDM bagi Widyaiswara/Pengajar

Pusdiklat BPS

Pusdiklat BPS mempunyai perananan dalam memberikan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai BPS baik dalam bidang teknis, fungsional maupun prajabatan dan kepemimpinan. Guna membentuk sosok PNS Pusdiklat yang kompeten, maka Pusdiklat menyelenggarakan Workshop Pembekalan Kapabilitas SDM Pusdiklat BPS. Workshop/seminar diselenggarakan sebanyak 3 kali pada tahun 2016.

Peserta Pembekalan adalah seluruh pejabat struktural dan pejabat fungsional widyaiswara serta beberapa staf inti di Pusdiklat BPS. Narasumber berasal dari pusdiklat BPS yang berkompeten untuk menyampaikan materi workshop.

Workshop pertama dengan materi Indeks Efektifitas Diklat dan Tehnik Analisis Manajemen (Analisis SWOT) yang diikuti oleh 23 peserta. Workshop kedua mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Perubahan Metode dan Indikator dan materi tentang 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif diikuti oleh 29 peserta. Workshop ketiga dengan materi tentang Pengembangan Kapasitas Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Jurnal Terakreditasi yang diikuti oleh 27 peserta dari Pusdiklat BPS.

(49)

b. Diklat Android for Programming

Pusdiklat BPS selain menyelenggarakan diklat fungsional juga menyelenggarakan diklat-diklat teknis. Salah satunya yang dilaksanakan

pada tahun 2016 ini adalah diklat Android for Programming. Adapun

tujuan umum dari diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi dalam bidang pemrograman khususnya Android, dengan harapan peserta dapat membangun program berbasis Android. Sasaran diklat adalah pegawai yang berada di bidang/seksi IPDS dan atau pejabat fungsional Pranata Komputer.

Diklat ini laksanakan pada tanggal 18-28 April 2016 diikuti sebanyak 50 orang peserta. Peserta berasal dari BPS Pusat sebanyak 10 orang, STIS sebanyak 4 orang, Pusdiklat BPS sebanyak 3 orang dan dari BPS Provinsi sebanyak 33 orang. Pengajar dalam diklat ini berjumlah 8 orang, 6 orang dari PT. Nurul Fikri Cipta Inovasi dan 2 orang dari Direktorat SIS BPS yang berkompeten dibidang masing-masing.

c. Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli

Diklat fungsional statistisi tingkat ahli adalah diklat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman serta pelatihan kepada PNS yang berminat untuk menduduki jabatan fungsional statistisi pada tingkat ahli. Adapun sasaran dari diklat ini adalah pegawai yang bekerja di Instansi Pemerintahan yang akan menduduki dan melaksanakan tugas pada Jabatan Fungsional Statistisi Tingkat Ahli.

Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan 16 November 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Ada sebanyak 27 orang berasal dari BPS yang merupakan perwakilan dari BPS Provinsi dan sisanya 3 orang peserta non BPS yaitu dari BAPPEDA Kabupaten Belitung, Kementerian Perdagangan RI dan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Riau.

(50)

Pengajar diklat adalah para pejabat struktural dan fungsional Pusdiklat BPS dan BPS Pusat yang berkompeten di bidang masing-masing. Berdasarkan hasil evaluasi, peserta secara 100 persen dinyatakan lulus dan menerima sertifikat lulus diklat.

d. Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil (PNBP)

Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam pedoman pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil (JFPKTT), seseorang yang ingin menduduki JFPKTT harus mengikuti diklat yang sesuai dengan tingkatannya untuk memenuhi kompetensi standard yang dibutuhkan. Pusdiklat BPS, sesuai dengan tugas dan fungsinya, berkewajiban untuk mengadakan dan melaksanakan diklat tersebut. Kegiatan diklat ini diperuntukan bagi peserta di luar BPS, dimana penyelenggaraannya dengan sistem kerjasama (PNBP) antara Pusdiklat BPS dengan Pusdiklat Keuangan Umum Kementerian Keuangan.

Gambar 10. Kegiatan Pembukaan Diklat Fungsional Pranata Komputer Tk. Terampil di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

(51)

Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu mendidik dan melatih peserta diklat; memberikan pengetahuan tentang cara dan metoda penghitungan usulan angka kredit dan hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan JFPKTT; dan memberikan pemahaman serta pelatihan kepada PNS yang berminat menduduki jabatan fungsional tersebut. Peserta diklat pada tahun 2016 berjumlah 30 orang berasal dari Kementerian Keuangan RI yang diselenggarakan pada tanggal 25 April - 27 Mei 2016.

e. Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli (PNBP)

Selain Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil, Pusdiklat BPS pada tahun 2016 juga melaksanakan Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli. Tujuan diklat tersebut sebagai bentuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPS sebagai instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Komputer; melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pusdiklat sebagai penyelenggara diklat teknis dan fungsional selain itu; juga bertujuan untuk membentuk standar kompetensi yang perlu dimiliki oleh pejabat fungsional pranata komputer.

Sasaran dari diklat ini adalah pegawai yang bekerja di Instansi Pemerintahan yang akan menduduki dan melaksanakan tugas pada Jabatan Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli. Kegiatan diklat ini diselenggarakan dengan sistem kerjasama (PNBP) antara Pusdiklat BPS dengan Pusdiklat Keuangan Umum Kementerian Keuangan RI.

Adapun pelaksanaan diklat pada tanggal 9 Agustus sampai dengan 8 September 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang berasal dari Kementerian Keuangan RI. Pengajar dalam diklat ini adalah para Pejabat struktural dan fungsional Pusdiklat BPS dan BPS Pusat yang

(52)

berkompeten dibidang komputer. Dengan tingkat kelulusan sebesar 100 persen.

f. Diklat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Ujian Sertifikasi

Untuk memenuhi kompetensi pegawai BPS dalam keahlian pengadaan barang dan jasa pemerintah, pada tahun 2016 Pusdiklat menyelenggarakan Diklat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Ujian Sertifikasi terdiri dari dua angkatan yaitu angkatan IX s.d X, yang merupakan hasil kerja sama dengan LKPP. Tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ) dalam melaksanakan tugas dan jabatan sebagai pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara profesional dan beretika.

Kegiatan diklat diikuti oleh pegawai BPS yang akan ditunjuk sebagai panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Diklat dilaksanakan pada tanggal 21 sampai dengan 25 November 2016 yang diikuti oleh 72 orang peserta. Seluruh peserta berasal dari pegawai BPS, baik dari BPS Pusat maupun daerah.

Pengajar diklat berasal dari berbagai instansi pemerintah yang telah memiliki sertifikat mengajar dari LKPP. Selain kegiatan belajar-mengajar, diklat ini juga menyelenggarakan ujian sertifikasi yang dilaksanakan secara online di laboratorium komputer Pusdiklat lantai 3. Adapun berdasarkan hasil ujian sertifikasi tingkat kelulusan sebesar 83,33 persen.

(53)

g. Third Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items Agricultural and Rural Statistics

Selain menyelenggarakan diklat teknis dan fungsional, Pusdiklat

BPS juga menjalin kerjasama dengan United Nations Statistical Institute for

Asia and the Pacific (UNSIAP) menyelenggarakan kegiatan diklat “Third

Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items

Agricultural and Rural Statistics”. Diklat ini bertujuan untuk memberikan

bimbingan teknis mengenai penerapan metode sampling yang tepat guna pengumpulan data dan pembentukan indikator-indikator statistik yang terkait dengan statistik pertanian dan perdesaan. Adapun sasaran dari diklat ini adalah para statistisi yang bekerja pada unit statistik di kementerian yang berhubungan langsung dengan kegiatan statistik pertanian dan perdesaan di kawasan Negara Asia dan Pasifik.

Gambar 11. Kegiatan Foto Bersama Peserta Regional Course dengan Pimpinan BPS di Pusdiklat BPS, Tahun 2016

(54)

Penyelenggaraan kegiatan diklat ini dilaksanakan mulai tanggal 10 s.d 21 Oktober 2016. Jumlah peserta sebanyak 26 orang, yang berasal dari 12 negara di kawasan Asia dan Pasifik, yaitu Afghanistan, Bhutan, Cambodia, Georgia, Lao PDR, Maldives, Myanmar, Philippines, Samoa, Srilanka, Viet Nam dan Indonesia. Tenaga pengajar dalam diklat ini ada sebanyak 4 orang yakni Mr. Alick Nyasulu, Mr. AlokeKar, dan Mr. Mark

Kaiser dari Statistic Institute for Asia and the Pacific Chiba, Japan; serta

Ernani Suhartati dari BPS RI.

h. Pelatihan Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar PNS (ToF Diklat

Prajabatan)

Pada akhir tahun 2016, Pusdiklat BPS menyelenggarakan Pelatihan Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar PNS. Adapun tujuan umum dari diklat ini adalah untuk penerapan kebijakan terpadu dengan

penyelenggaraan program pelatihan dasar PNS; meningkatkan

pengetahuan, keahlian, dan keterampilan bagi tenaga pelatihan dasar PNS; dan untuk mempersiapkan penyelenggaraan pertama kali program pelatihan dasar PNS (telah dikembangkan dan disempurnakan oleh Instansi Pembina Diklat). Sedangkan sasaran Pelatihan ini adalah terlaksananya penerapan kebijakan terpadu dengan penyelenggaraan program pelatihan dan terwujudnya kesiapan Lembaga Pelatihan

Pemerintah Terakreditasi dalam menyelenggarakan kebijakan

penyelenggaraan program pelatihan dasar PNS.

Diklat ini laksanakan pada tanggal 13 s.d 19 Desember 2016 yang diikuti sebanyak 40 orang peserta. Peserta berasal dari BPS Pusat sebanyak 5 orang (Biro Kepegawaian), Pusdiklat BPS sebanyak 35 orang terdiri dari Pejabat Struktural, Fungsional Widyaiswara dan staf inti. Pengajar dalam diklat ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari Pejabat

(55)

Struktural LAN RI, dan master trainner (instansi diluar LAN RI) yang berkompeten dan mendapat rekomendasi dari LAN RI.

Pada diklat teknis dan fungsional, penentuan kelulusan peserta dilakukan melalui beberapa kategori yaitu kategori sangat memuaskan, baik sekali, dan baik. Unsur-unsur yang menjadi penilaian kelulusan peserta diklat teknis dan fungsional mencakup beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Penguasan materi yang dilihat berdasarkan nilai ujian tertulis dan

praktikum

2. Penyusunan kertas kerja kelompok

3. Nilai-nilai etika PNS seperti disiplin, prakarsa, dan kerja sama

kelompok selama kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh nilai kelulusan peserta yang minimal berkategori baik. Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil capaian kinerja dari indikator persentase peserta diklat teknis dan fungsional yang lulus dengan kategori baik adalah sebesar 102,17 persen. Angka tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi sebesar 94 persen terhadap target PK 2016 sebesar 92 persen. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar 100 persen, maka terjadi penurunan sebesar 6,00 persen. Namun begitu, capaian kinerja pada tahun 2016 tersebut dapat dikatakan telah melampaui target.

Berdasarkan capaian kinerja yang diperoleh tersebut

menunjukkan bahwa peserta telah dapat mengetahui, memahami dan menerapkan materi yang diajarkan dengan baik. Keadaan tersebut juga

tidak terlepas dari performance (penampilan, teknik mengajar, dan buku

modul yang menunjang) para pengajar/widyaiswara yang telah memberikan materi dengan baik sehingga dapat diserap oleh seluruh peserta diklat.

(56)

3. IKU 3 : Persentase Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat

Penyelenggaraan diklat dapat terlaksana dengan baik karena

adanya kerjasama antara penyelenggara, peserta diklat, dan

pengajar/widyaiswara. Dalam upaya pelaksanaan diklat yang lebih baik dan peningkatan mutu penyelenggaraan diklat, perlu diketahui seberapa jauh kemampuan para peserta dalam menyerap materi, kemampuan dan kualitas tenaga pengajar/widyaiswara terhadap materi yang diberikan di kelas, serta pelayanan penyelenggara dan sarana prasarana yang

memadai. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pelayanan

penyelenggara terhadap kegiatan diklat yang diadakan oleh Pusdiklat BPS, peserta diminta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan melalui saran-saran dan komentar. Penyelenggaraan diklat yang dievaluasi meliputi fasilitas akomodasi, konsumsi, dan penyelenggara. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat.

Kepuasan peserta diklat merupakan salah satu yang dijadikan indikator capaian kinerja untuk memenuhi sasaran terwujudnya layanan pendidikan dan pelatihan. Tinggi rendahnya capaian kinerja yang diperoleh menjadi salah satu acuan bagi Pusdiklat BPS agar dapat meningkatkan mutu pelayanan diklat ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Untuk mengetahui capaian kinerja dari indikator tersebut dapat dilihat melalui besarnya realisasi terhadap target PK 2016. Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik.

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa capaian kinerja pada indikator kepuasan peserta diklat terhadap penyelenggaraan diklat adalah sebesar 100,70 persen. Angka tersebut diperoleh dari realisasi sebesar 92,64 persen dibandingkan target PK 2016 sebesar 92 persen. Tingkat

(57)

capaian yang diperoleh sedikit lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar 87,95 persen, maka terjadi kenaikan sebesar 5,34 persen.

Perbaikan terjadi berkat kerjasama dan komitmen para penyelenggara untuk selalu memperbaiki layanan berdasarkan masukan dari peserta. Peserta memberi masukan baik melalui angket pada periode

tertentu maupun melalui masukan sewaktu-waktu terkait

penyelenggaraan diklat.

Di sisi lain, evaluasi penyelenggaraan dilakukan terhadap widyaiswara/pengajar yang terlibat langsung terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pengisian angket yang berisi penilaian peserta diklat terhadap pengajar diperoleh kesimpulan bahwa widyaiswara/pengajar dapat menyampaikan materi dengan baik, dengan nilai rata-rata 87,65.

Secara umum proses pembelajaran sudah ke arah lebih baik, terutama pada diklat prajabatan dan diklatpim. Dengan adanya pelaksanaan diklat melalui pola baru, peserta merasa lebih menyukai pola baru tersebut karena materi yang dipelajari dapat diaplikasikan langsung di tempat tugas masing-masing melalui aktualisasi bagi diklat prajabatan dan proyek perubahan bagi diklatpim.

Untuk menunjang kenyamanan peserta dalam mengikuti diklat, telah dilakukan pembenahan fasilitas-fasilitas seperti kamar asrama, kelas, laboratorium, dan fasilitas lainnya melalui pemeliharaan bangunan dan gedung. Untuk meningkatkan sarana diklat di bidang kesehatan dan hiburan, Pusdiklat BPS menyediakan fasilitas alat-alat fitness, kursi pijat elektrik, dan alat musik karaoke yang berada di ruang khusus di gedung basement. Sarana tersebut diharapkan dapat menambah fasilitas peserta

(58)

sebagai penunjang kesehatan dan hiburan di sela-sela kesibukan mengikuti diklat. Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan sarana prasarana diklat tersebut juga merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat.

4. IKU 4 : Persentase Surat Izin Belajar yang diselesaikan

PNS yang ingin meningkatkan kemampuan dan keahliannya dalam rangka mendukung tugas sebagai aparatur negara, dapat mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya sendiri melalui jalur Izin Belajar (IB). Pusdiklat BPS sebagai pengelola IB melakukan kegiatan pelaksanaan pemberian IB dan mengadministrasikannya bagi pegawai BPS yang ingin melanjutkan sekolah melalui jalur IB. Seluruh IB program S2

dan S3 diproses oleh Pusdiklat dengan mendapat

rekomendasi/persetujuan dari Sekretaris Utama (Sestama). Sementara itu untuk pegawai yang akan melanjutkan ke jenjang S1, bagi pegawai BPS Pusat surat IB-nya dibuat oleh Pusdiklat sedangkan bagi pegawai BPS Provinsi dan Kabupaten/Kota dibuat oleh Kepala BPS Provinsi yang ditembuskan ke Pusdiklat dan Biro Kepegawaian.

Persentase penyelesaian Surat Izin Belajar yang dilakukan Pusdiklat BPS pada jenjang pendidikan S1, S2 dan S3 dapat dilihat pada Gambar 12. Surat Izin Belajar yang telah diterbitkan oleh Pusdiklat BPS sebagian besar pada jenjang pendidikan S2 sebesar 67,16 persen. Sementara itu, untuk S1 sebesar 27,61 persen dan S3 sebesar 5,22 persen.

(59)

Gambar 12. Persentase Penyelesaian Surat Izin Belajar oleh Pusdiklat BPS pada Jenjang Pendidikan S1, S2, dan S3, Tahun 2016

Penyelesaian surat izin belajar menjadi salah satu indikator capaian kinerja dalam rangka terwujudnya layanan pendidikan dan pelatihan. Pada Tabel 6 ditunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk surat izin belajar yang diselesaikan pada tahun 2016 sesuai dengan target PK 2016 yaitu 100 persen.

Capaian kinerja yang sesuai harapan tersebut menunjukkan kinerja Pusdiklat BPS yang cukup berhasil dalam mewujudkan layanan diklat sekaligus untuk peningkatan dan pengembangan SDM pegawai BPS yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya.

5. IKU 5 : Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS

Selain mengelola izin belajar, Pusdiklat BPS mempunyai tugas menyelenggarakan program Tugas Belajar (TB). Program tersebut dilakukan Pusdiklat BPS dengan kegiatan mengirim dan mengelola TB bagi pegawai BPS baik ke dalam maupun ke luar negeri. Program TB yang dimaksud di sini mencakup untuk program pendidikan gelar S2 dan S3,

S1 27,61%

S3 67,16% S3 5,22%

(60)

sehingga tidak ada untuk program pendidikan non gelar (short course dan

post doctoral). Dari sisi pembiayaan, program TB yang diselenggarakan

oleh Pusdiklat terdiri dari:

1. Beasiswa APBN BPS

Program ini adalah kerjasama rintisan gelar S2 maupun S3 antara BPS dengan perguruan tinggi yang ada di dalam negeri seperti UI, ITB, IPB, UGM, UNPAD, dan ITS.

2. Beasiswa APBN Non BPS

Program ini berupa tawaran beasiswa dari Bappenas atau Kementerian/Lembaga lain baik untuk program S2 dalam negeri,

luar negeri, maupun Double Degree dan S3.

3. Beasiswa Non APBN

Penyedia utama beasiswa non APBN adalah STUNED untuk studi di Belanda dan AAS untuk studi di Australia. Selain itu terdapat pula beberapa negara sponsor beasiswa seperti Jepang, Jerman, Belanda, dan Swiss namun tidak ditawarkan setiap tahun.

4. Individu pegawai juga dapat mencari sendiri sponsor beasiswa.

Setelah mendapat izin dari atasannya (Eselon II), maka dapat diajukan ke Pusdiklat untuk mendapatkan status TB dengan menandatangani Surat Perjanjian Tugas Belajar (SPTB) dan menerima Surat Keputusan Tugas Belajar (SKTB) dari Biro Kepegawaian.

Pelaksanaan program TB Rintisan Gelar (APBN) didahului adanya

Memorandum of Understanding (MOU) antara BPS dengan Universitas/

Perguruan Tinggi (Univ/PT), yang dilanjutkan dengan pembuatan Perjanjian Kerjasama setiap akan mengirim calon mahasiswa baru. Pusdiklat juga menyusun dan mengajukan rencana biaya pendidikan, tunjangan hidup, buku, dan riset peserta Tugas Belajar APBN dan merencanakan jumlah pegawai yang akan ditugasbelajarkan.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusdiklat BPS Kepala
Gambar 2. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Jabatan 0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,00 70,00StrukturalFungsionalStaf13,3324,00 62,67
Gambar 3.   Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut   Tingkat Pendidikan
Tabel 1.   Pagu Anggaran Pusdiklat BPS Menurut Program dan Sumber  Dana Tahun Anggaran 2016 (Juta rupiah)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan batas baik itu pengelolaan maupun batas kadaster dapat menggunakan berbagai garis pantai pada kedudukan air pasang terendah mememiliki beberapa kendala,

Pada kendala K01 peneliti memberikan 2 solusi yaitu S01 pada Gambar 4 terkait gambar yang dibuat menjadi lebih buram agar tidak menghalangi tombol tulis berita dan

Audiens dalam industri media televisi adalah konsumen utama televisi, maka dari itu baik program baru maupun program membutuhkan perencanaan yang baik dalam

Pemasok menyatakan dan menjamin bahwa semua Obyek Pengiriman yang disediakan akan: (a) (i) baru dan tidak pernah dipakai; (ii) bebas dari cacat pada bahan,

Di Indonesia, tifus abdominalis klinis termasuk dalam kelompok penyakit menular di bawah Surveilans Terpadu Penyakit Menular (STP) yang diatur dalam Kepmenkes No

Museum sebagai tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah merupakan tempat yang potensial untuk meningkatkan pembelajaran terutama pembelajaran sejarah di sekolah

Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 24 bahwa Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementeria bersama Pemerintah Daerah

Berdasarkan permasalahan di atas, dengan menggunakan media audio visual dapat dipandang cocok digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran IPS