• Tidak ada hasil yang ditemukan

OFFICE : JL. WARUNG BUNCIT RAYA NO.4-B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , , FAX. (021)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OFFICE : JL. WARUNG BUNCIT RAYA NO.4-B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , , FAX. (021)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

OFFICE : JL. WARUNG BUNCIT RAYA NO.4-B JAKARTA SELATAN

TELP. (021) 79193050, 7975527, FAX. (021) 79195770 E-mail : rgt.certification03@gmail.com

Web : www.rgt-certification.com

(2)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HA PT. AMPRAH MITRA JAYA KAB. LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

I. Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT. Rensa Global Trust b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-007-IDN

c. Alamat : Jl. Warung Buncit Raya No. 4-B, Pancoran, Jakarta Selatan

12740

d. Nomor telepon/faks/E-mail : (021) 79193050, (021) 7975527, Fax. (021) 79195770 Email : rgt.certification03@gmail.com

e. Direktur : Thuvayl Rickza Nadjib, S.E

f. Tim Audit :

1. Tri Budhoyo, Ir (Lead Auditor/Auditor Produksi) 2. Yayan Hendrayana, S. Hut, M. Si (Auditor Prasyarat) 3. M. Arif Hidayat, S. Hut. (Auditor Ekologi)

4. Ilham Adhya, S. Hut, M. Si (Auditor Sosial) 5. Cucu Erawan, S. Hut (Auditor VLK) g. Pengambil Keputusan :

1. Ir. Moch Nadjib YN, M. Si II. Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT. Amprah Mitra Jaya

b. Nomor & Tanggal SK : Nomor SK.415/Menhut-II/2004, 19 Oktober 2004 Add.

Keputusan Menhut Nomor SK.521/Menhut-II/2006, 30 Nopember 2006 Add. Keputusan Menhut Nomor SK.96/

Menhut-II/2014, 28 Januari 2014 c. Luas dan Lokasi : ± 52.100 Ha, Kabupaten Lamandau,

Kalimantan Tengah

d. Alamat kantor pusat : Jl. P. Antasari No. 56 Pangkalan Bun kantor cabang Wisma BNI Lantai 12 Kav. 1, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta

e. Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. (0536) 28202;

Fax. (021) 2515052.

f. Pengurus :

a. Komisaris : H. Anang Maskur

b. Direktur : Hendra Lesmana

(3)

III. Ringkasan Tahapan :

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

Palangkaraya, 11 Januari 2016

1. Dinas Kehutanan Prov. Kalteng 2. BP2HP Wil. XII Palangkaraya

3. Penyampaian surat tugas dan permohonan informasi terkait PT. Amprah Mitra Jaya 4. Memperkenalkan seluruh auditor Perjalanan Palangka Raya –

Base Camp Batu Ampar

11 Januari – 12 Januari 2016

1. Palangkaraya – Pangkalan Bun 11 Januari 2016

2. Pangkalan Bun – Base Camp Batu Ampar 12 Januari 2016

Pertemuan Pembukaan Base Camp (BC) Batu Ampar, 12 Januari 2016

1. Dihadiri oleh seluruh auditor, seluruh jajaran manajemen lapangan dan Wakil Direksi PT.

AMJ (Manajemen Representatif/MR)

2. Perkenalan Tim Auditor PT. RGT dan Unit Manajemen PT. AMJ

3. Penjelasan maksud, tujuan, ruang lingkup, metode, standar/acuan yang dipergunakan dan tata waktu proses audit penilikan II PT.

AMJ

4. Review kinerja setahun sebelumnya (penilikan II), karena ini audit penilikan III.

5. Penjelasan PT. AMJ terkait kinerja 1 tahun terakhir

6. Rencana verifikasi lapangan

7. Penandatanganan berita acara entry meeting Verifikasi Dokumen dan

verifikasi Lapangan

Areal Kerja PT. AMJ dan BC Batu Ampar, 13 – 17 Januari 2016

1. Verifikasi dokumen, tambahan dokumen baru 2. Pengamatan kesesuaian dokumen dan lapangan untuk masing-masing bidang (prasyarat, produksi, ekologi, sosial dan VLK). Verifikasi lapangan dilaksanakan terhadap verifier yang masih memiliki kinerja sedang, yakni kegiatan produksi, RIL (pembalakan ramah lingkungan), pembinaan hutan (TPTI dan non TPTI), persemaian, perlindungan hutan, batas areal kerja, seluruh kawasan lindung, PWH, sarana dan prasarana.

Pertemuan Penutupan BC Batu Ampar, 17 Januari 2016

siang

1. Dihadiri oleh seluruh auditor, seluruh jajaran manajemen lapangan dan MR PT. Amprah Mitra Jaya

2. Penjelasan ringkas pelaksanaan audit, ucapan terima kasih dan permohonan maaf 3. Hasil audit disampaikan oleh masing2 auditor

sesuai dengan lembar kerja dan memberi kesempatan kepada PT. AMJ untuk menanggapi hasil audit dimaksud.

4. Konfirmasi beberapa data dan informasi 5. Penandatangan lembar kerja lapangan

penilikan III

6. Penandatanganan berita acara penilaian 7. Penandatanganan berita acara closing

meeting

(4)

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Perjalanan BC Batu Ampar –

Palangka Raya

17 Januari – 18 Januari 2016

17 Januari 2016 BC Batu Ampar – Pangkalan Bun

18 Januari 2016 Pangkalan Bun – Palangka Raya

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

Palangkaraya, 19 Januari 2015

1. Dinas Kehutanan Prov. Kalteng 2. BP2HP Wil. XII Palangkaraya

Penyampaian informasi kegiatan audit penilikan III di PT. Amprah Mitra Jaya

Pengambilan Keputusan Kantor RGT, Jakarta 11 Februari 2016

dan tanggal 15 Februari 2016

Dilaksanakan setelah hasil penilikan III selesai dan dilakukan oleh pengambil keputusan dalam pleno dengan seluruh auditor.

Diputuskan : PT. Amprah Mitra Jaya memenuhi syarat (Lulus) PHPL dan untuk VLK adalah memenuhi, sehingga dapat melanjutkan sertifikat PHPL setidaknya hingga penilikan IV

IV. Resume Hasil Penilaian : 1. Prasyarat

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot 1.1. Kepastian

Kawasan Pemegang IUPHHK-HA

1.1.1

Tidak diverifikasi, karena dokumen legal dan administrasi tata batas telah lengkap saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Tidak diverifikasi, karena dokumen legal dan administrasi tata batas telah lengkap saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

73,33%

(Sedang)

1.1.2

Berdasarkan verifikasi dokumen dan pengecekan lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. AMJ belum melakukan permohonan untuk dilakukan tata batas ulang sesuai SK Menteri Kehutananan Nomor SK.96/Menhut-II/2014. Dengan jumlah total yang telah ditata batas adalah 64,19%. Maka dapat disimpulkan verifier 1.1.2 adalah konsisten atau Sedang (2).

Hasil verifikasi dokumen dan pengece- kan lapangan masih seperti penilikan II, sehingga disimpulkan bahwa PT. AMJ belum melakukan permohonan untuk dilakukan tata batas ulang sesuai SK Menteri Kehutanan Nomor SK.96/

Menhut-II/2014. Panjang batas yang telah ditata adalah 64,19%. Dengan demikian verifier 1.1.2 adalah konsisten atau Sedang (2).

1.1.3

Tidak diverifikasi, karena memiliki pengakuan dari para pihak dan lengkap dan terdapat adanya konflik atas batas areal kerja PT. AMJ dengan masyarakat maupun pihak lain saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Tidak diverifikasi, karena memiliki pe- ngakuan dari para pihak dan lengkap dan terdapat adanya konflik atas batas areal kerja PT. AMJ dengan masyarakat maupun pihak lain saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

1.1.4

Berdasarkan verifikasi dokumen dan peta dapat disimpulkan bahwa PT. AMJ berdasarkan SK.96/Menhut-II/2014 mengalami perubahan luasan kawasan sehingga hanya mempunyai satu fungsi kawasan yaitu Hutan Produksi Terbatas (HPT) selanjutnya perusahaan telah membuat dokumen RKUPHHK-HA Revisi dan telah disyahkan oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam. Nomor : SK.50/BUHA-2/2014 Tanggal 8 Desember 2014. Maka nilai verifier 1.1.4 adalah meningkat menjadi Baik (3).

Tidak diverifikasi (N/A) karena tidak ada perubahan fungsi kawasan.

(5)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot

1.1.5

Berdasarkan verifikasi dokumen dan peta dapat disimpulkan bahwa pada areal PT.

Amprah Mitra Jaya terdapat penggunaan areal diluar sektor kehutanan yaitu berupa penambangan pasir besi oleh PT.

Kapuas Prima Coal (KPC) dan perusa- haan belum ada upaya untuk mendata dan melaporkan kegiatan penambangan tersebut. Maka nilai verifier 1.1.5 adalah turun menjadi Buruk (1).

Sebagaimana hasil verifikasi dalam Penilikan II dan dilakukan verifikasi dalam penilikan III ini, bahwa terdapat penggunaan areal diluar sektor kehuta- nan yaitu berupa penambangan pasir besi oleh PT. Kapuas Prima Coal (KPC) dan perusahaan masih belum mendata serta melaporkan kegiatan penamba- ngan tersebut. Maka nilai verifier 1.1.5 adalah Konsisten atau Buruk.

1.2. Komitmen Pemegang

IUPHHK-HA 1.2.1

Tidak diverifikasi, karena dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan telah lengkap saat sertifikasi tahun 2013 dan tidak terdapat perubahan atas dokumen tersebut, nilai Baik (3).

Tidak diverifikasi, karena dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan telah lengkap saat sertifikasi tahun 2013 dan tidak terdapat perubahan atas dokumen tersebut, nilai Baik (3).

88,89%

(Baik)

1.2.2

Tidak diverifikasi, karena sosialisasi visi, misi, dan tujuan perusahaan telah dilaksanakan dan ditemukan bukti sosialisasi saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Tidak diverifikasi, karena sosialisasi visi, misi, dan tujuan perusahaan telah dilaksanakan dan ditemukan bukti sosialisasi saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

1.2.3

Berdasarkan penelusuran dokumen dan uji petik dilapangan dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya tetap melaksanakan implementasi PHL pada bidang produksi (kegiatan TPTI) ekologi (pengelolaan kawasan lindung) maupun bidang sosial (PMDH) namun terdapat beberapa kegiatan yang belum terealisasi diantaranya kegiatan TPTJ sampai Tahun 2014 dan THPB atau penanaman sehingga verifier 1.2.3 adalah turun menjadi Sedang (2).

Berdasarkan penelusuran dokumen dan uji petik dilapangan dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya tetap melaksanakan implementasi PHL pada bidang produksi (kegiatan TPTI) ekologi (pengelolaan kawasan lindung) maupun bidang sosial (PMDH), namun terdapat beberapa kegiatan yang belum terealisasi diantaranya kegiatan TPTJ sampai Tahun 2015 dan THPB atau penanaman, sehingga verifier 1.2.3 adalah Konsisten atau Sedang (2).

1.3. Jumlah dan kecukupan tenaga pro fesional bidang kehu tanan pada seluruh ting- katan untuk mendukung pemanfaa- tan, imple- mentasi, penelitian, pendidikan dan latihan

1.3.1

Berdasarkan pemeriksaan dokumen dan sertifikat yang ada dapat disimpulkan bahwa tenaga profesional dan tenaga teknis PT. Amprah Mitra Jaya saat ini masih memenuhi sarat minimal namun terdapat prosentase penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 54,15% selain itu tetap terdapat ketidaksesuaian antara sertifikan Ganis yang dipakai dengan kedudukan Ganis tersebut pada bidang pekerjaannya sehingga verifier 1.3.1 adalah tetap atau Buruk (1).

Berdasarkan pemeriksaan dokumen dan sertifikat yang ada dapat disimpul- kan bahwa tenaga profesional dan tenaga teknis PT. AMJ saat ini masih memenuhi sarat minimal namun terda- pat prosentase penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 50% selain itu masih terdapat ketidaksesuaian antara sertifikat Ganis yang dimiliki dengan posisi jabatan atau bidang pekerja- annya, sehingga verifier 1.3.2 adalah tetap atau Buruk (1).

73,33%

(Sedang)

1.3.2

Berdasarkan telaah dokumen dapat disimpulkan bahwa PT. AMJ tidak mempunyai rencana peningkatan SDM dalam dokumen RKT 2015 namun terdapat realisasi yaitu untuk pelatihan di dalam perusahaan (in house training) pencapaian sebanyak 82,6%. Maka dapat disimpulkan untuk verifier 1.3.2 adalah konsisten atau Sedang (2).

PT. AMJ tidak mempunyai rencana peningkatan SDM dalam dokumen RKT 2015 namun ditemukan realisasi yaitu untuk pelatihan di dalam perusa- haan (in house training) pencapaian sebanyak 69,56%. Maka dapat disim- pulkan untuk verifier 1.3.2 adalah konsisten atau Sedang (2).

1.3.3 Tidak diverifikasi, karena dokumen

ketenagakerjaan perusahaan telah Tidak diverifikasi, karena dokumen ketenagakerjaan perusahaan telah

(6)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot lengkap saat sertifikasi tahun 2013 dan

bernilai Baik (3). lengkap saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

1.4. Kapasitas dan me kanisme untuk pe rencanaan pelak- sanaan pemantau an periodik, evalu asi dan penyajian umpan balik me-ngenai kemajuan pencapaian kegia-tan IUPHH K-Ha

1.4.1

Tidak diverifikasi, karena telah tersedia struktur organisasi perusahaan dan job description yang lengkap sesuai dengan kerangka PHPL, saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Tidak diverifikasi, karena telah tersedia struktur organisasi perusahaan dan job description yang lengkap sesuai dengan kerangka PHPL, saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

(Sedang) 75%

1.4.2

Berdasarkan telaah dokumen dan wawancara dapat disimpulkan bahwa PT.

Amprah Mitra Jaya telah mempunyai organisasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) yaitu berupa skema umum dn skema khusus (SIM Bidang Produksi, SIM bidang BBM dan Logistik dan SIM bidang Perencanaan dan Pembinaan) beserta tenaga pelaksananya walaupun baru dari kantor pusat sampai Kantor Camp sehingga verifier 1.4.2 Konsisten atau Sedang (2).

PT. AMJ telah mempunyai organisasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) yaitu berupa skema umum dan skema khusus (SIM Bidang Produksi, SIM bidang BBM dan Logistik dan SIM bidang Perencanaan dan Pembinaan) beserta tenaga pelaksananya walaupun baru dari kantor pusat sampai kantor Camp sehingga verifier 1.4.2 Konsisten atau Sedang (2).

1.4.3

Berdasarkan telaah dokumen dan wawancara dapat disimpulkan bawah Organisasi SPI / internal auditor pada PT.Amprah Mitra Jaya telah ada namun pemeriksaan yang telah dilakukan hanya pada bidang keuangan, logistik, tata usaha kayu dan administrasi operasional, sehingga verifier 1.4.3 adalah Konsisten atau Sedang (2).

Organisasi SPI/internal auditor pada PT.

Amprah Mitra Jaya sudah ada namun pemeriksaan yang telah dilakukan masih pada bidang keuangan, logistik, tata usaha kayu dan administrasi operasional, sehingga verifier 1.4.3 adalah Konsisten atau Sedang (2).

1.4.4

Berdasarkan telaah dokumen dan wawancara maka dapat disimpulkan PT.

Amprah Mitra Jaya mempunyai sebagian tindak koreksi manajemen berdasarkan laporan internal audit namun dokumen dari pimpinan berupa tindakan selanjutnya tidak ditemukan karena masih berupa tindakan secara lisan sehingga verifier 1.4.4 adalah Konsisten atau Sedang (2).

PT. AMJ mempunyai sebagian tindak koreksi manajemen berdasarkan laporan internal audit namun dokumen dari pimpinan berupa tindakan selanjut- nya tidak ditemukan karena masih berupa tindakan secara lisan sehingga verifier 1.4.4 adalah Konsisten atau Sedang (2).

1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa

pak-saan 1.5.1

Berdasarkan pemeriksaan dokumen dan wawancara dapat disimpulkan bahwa PT.

Amprah Mitra Jaya telah melakukan kegiatan sosialisasi dan kesepakatan dengan adanya Perjanjian Kesepakatan bersama PT. Amprah Mitra Jaya dengan Desa Ginih dan Desa Kinipan Tahun 2014 sehingga verifier 1.5.1 adalah konsisten atau Baik (3).

Telah melakukan kegiatan sosialisasi dan kesepakatan dengan adanya Perjanjian Kesepakatan Bersama PT.

Amprah Mitra Jaya dengan Desa Bayat Tahun 2015 karena blok RKT 2016 berada dalam wilayah administrasi Desa Bayat sehingga verifier 1.5.1 adalah Konsisten atau Baik (3)..

90,48%

(Baik)

1.5.2.

Tahun 2013 adalah verifier 1.5.3., tidak diverifikasi lagi karena ditemukan bukti adanya persetujuan para pihak (pemerintah kecamatan, desa dan Dinas Kehutanan) dalam proses tata batas saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Tahun 2013 adalah verifier 1.5.3., tidak diverifikasi lagi karena ditemukan bukti adanya persetujuan para pihak (pemerintah kecamatan, desa dan Dinas Kehutanan) dalam proses tata batas saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

1.5.3. Berdasarkan telaah dokumen dan

wawancara dapat disimpulkan bahwa Telah melaksanakan persetujuan dalam proses pelaksanaan Program

(7)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot dokumen persetujuan dalam proses

pelaksanaan Program Masyarakat Desa Hutan (PMDH) hanya ditemukan untuk 3 desa, sedang untuk Desa Karang Mas, Benakitan dan Desa Bayat tidak ditemukan sehingga verifier 1.5.3 adalah konsisten atau Sedang (2) .

Masyarakat Desa Hutan (PMDH) untuk Desa Bayat, Ginih dan Kinipan, sehingga verifier 1.5.3 adalah konsisten atau Sedang (2) .

1.5.4

Tahun 2013 adalah verifier 1.5.5., tidak diverifikasi lagi karena ditemukan bukti adanya persetujuan dari sebagian para pihak dalam proses penetapan kawasan lindung saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Sedang (2).

Telah melaksanakan persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dengan Desa Ginih, Desa Bayat, Desa Karangmas dan Desa Kinipan sehingga nilai verifier 1.5.4 adalah meningkat menjadi baik.

Nilai Akhir Kriteria Prasyarat :

Kriteria Indikator

Nilai Kinerja Penilikan I

(2014)

Penilikan II– 2015 Nilai

Kinerja Indikator

Nilai Kematangan/

Bobot Indikator

Nilai Maks.

Kinerja Indikator

1. 1.1 Baik Sedang 2 3

Prasyarat 1.2 Baik Baik 3 3

1.3 Sedang Sedang 2 3

1.4 Sedang Sedang 2 3

1.5 Baik Baik 3 3

Jumlah 12 15

Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 12 atau 12/15 x 100 % = 80% sehingga nilai akhir kriteria prasyarat adalah Sedang (menurun).

2. Produksi

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot 2.1. Penataan

areal kerja jangka pan- jang dalam penge lolaan

hutan lesta ri 2.1.1

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dapat disimpulkan bahwa UM PT.

AMPRAH MITRA JAYA telah mempunyai dokumen rencana kerja jangka panjang berbasis IHMB (yang merupakan dokumen revisi karena terjadinya pengurangan luas areal kerja) dan telah disetujui oleh pejabat berwenang, nilai kematangan verifier 2.1.1. adalah konsisten atau baik (3).

Tidak diverifikasi 88,89 (Baik)

2.1.2

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen, overlay peta dan uji petik dapat diketahui UM telah mengimplemen- tasikan kegiatan Penataan Areal Kerja (PAK) untuk RKT 2015 dan sesuai dengan RKUPHHK-HA yang berlaku saat ini, sehingga nilai kematangan

Berdasarkan hasil verifikasi doku- men, overlay peta dan uji petik dapat diketahui UM telah mengimplemen- tasikan kegiatan Penataan Areal Kerja (PAK) untuk RKT 2016 dan sesuai dengan RKUPHHK-HA yang berlaku saat ini, sehingga nilai

(8)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot verifier 2.1.2. adalah konsisten atau

Baik (3). kematangan verifier 2.1.2. adalah

konsisten atau Baik (3).

2.1.3

Berdasarkan verifikasi lapangan/uji petik dan wawancara dapat disimpulkan bahwa UM PT. Amprah Mitra Jaya telah melakukan pemeliharaan pada sebagian batas blok RKTUPHHK-HA dan petak tebangan. Hanya sebagian batas blok dan petak tebang dapat dilihat dengan jelas di lapangan, sehingga nilai kematangan verifier 2.1.3. adalah konsisten atau Sedang (2).

Berdasarkan verifikasi lapangan/uji petik dan wawancara dapat disimpulkan bahwa UM PT. Amprah Mitra Jaya telah melakukan pemeliharaan pada sebagian besar batas blok RKTUPHHK-HA 2015 dan 2016 dan petak tebangannya.

Sebagian besar batas blok dan petak tebang dapat dilihat dengan jelas di lapangan, sehingga nilai kematangan verifier 2.1.3. adalah konsisten atau Sedang (2).

2.2. Tingkat pemane-nan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pa da setiap ekosistem

2.2.1

Berdasarkan hasil verifikasi pada verifier 2.2.1. disimpulkan bahwa UM PT. Amprah Mitra Jaya mempunyai data potensi tegakan sesuai tipe ekosistem yang ada berupa ITSP untuk tahun terakhir (yang akan berjalan) yakni RKT 2014 namun peta pendukungnya (peta pohon) tidak sesuai dengan kondisi tegakan atau hasil ITSP, sehingga nilai kematangan verifier 2.2.1. adalah konsisten atau Sedang (2).

Berdasarkan hasil verifikasi pada verifier 2.2.1. disimpulkan bahwa UM PT. Amprah Mitra Jaya mempunyai data potensi tegakan sesuai tipe ekosistem yang ada berupa ITSP untuk tahun terakhir (yang akan berjalan) yakni RKT 2016 dilengkapi peta sebaran pohon namun masih tidak sesuai dengan kondisi tegakan atau hasil ITSP, sehingga nilai kematangan verifier 2.2.1. adalah konsisten atau Sedang (2).

(Sedang) 75%

2.2.2

Meskipun areal UM PT. Amprah Mitra Jaya hanya terdiri atas 1 (satu) tipe ekosistem, seri PUP baru 1 seri yang dilakukan pengukuran dan analisa data hasil pengukuran terakhir adalah tahun 2013, sehingga nilai kematangan verifier 2.2.2. adalah turun menjadi Sedang (2).

PT. AMJ telah mempunyai 2 (dua) seri PUP dimana PUP seri II dibuat akhir tahun 2014 dan dilakukan pengukuran I tahun 2015 sehingga belum dapat dianalisis. PUP seri I pada tahun 2015 dilakukan pengukuran, pengolahan hasil pengukuran dan analisis. Sehingga nilai kematangan verifier 2.2.2.

adalah konsisten atau Sedang (2).

2.2.3

Tidak diverifikasi karena telah ditemukan perhitungan internal/self JTT berbasis data potensi dan riap tegakan saat sertifikasi awal tahun 2013, nilai kinerja Baik (3).

Tidak diverifikasi

2.3. Pelaksanaan pe-nerapan tahapan ystem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

2.3.1

Tidak diverifikasi karena telah ditemukan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur saat sertifikasi awal tahun 2013, nilai kinerja Baik (3).

Tidak diverifikasi 80,95% (Baik)

2.3.2

Berdasarkan hasil telaah dokumen, wawancara dan uji petik di lapangan dapat disimpulkan bahwa UM PT. AMJ tidak mengimplementasikan seluruh prosedur (SOP) tahapan kegiatan silvikultur di lapangan antara lain pada PAK bukti – bukti lapangan kurang, bukti adanya kegiatan ITSP juga

Berdasarkan hasil telaah dokumen, wawancara dan uji petik di lapangan dapat disimpulkan bahwa UM PT.

AMJ tidak mengimplementasikan seluruh prosedur (SOP) tahapan kegiatan silvikultur di lapangan antara lain pada PAK bukti – bukti lapangan kurang, bukti adanya

(9)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot sangat kurang, untuk PWH ditemukan

areal terbuka yang terlalu luas atau tidak efisien, realisasi pembinaan hutan < 75% dan dalam kegiatan pemanenan ditemukan banyak tunggak pohon tidak berlabel merah karena hilang atau tidak dipasang kembali, TPTJ dan rehabilitasi tanah kosong (THPB) belum dilaksanakan, sehingga nilai kematangan verifier 2.3.2. adalah konsisten atau Sedang (2).

kegiatan ITSP juga sangat kurang, untuk PWH ditemukan areal terbuka yang terlalu luas atau tidak efisien, realisasi pembinaan hutan < 75%

dan dalam kegiatan pemanenan ditemukan banyak tunggak pohon tidak berlabel merah karena hilang atau tidak dipasang kembali, TPTJ dan rehabilitasi tanah kosong (THPB) belum dilaksanakan, sehingga nilai kematangan verifier 2.3.2. adalah konsisten atau Sedang (2).

2.3.3

Berdasarkan hasil telaah dokumen dan uji petik dapat disimpulkan bahwa tegakan sebelum dilakukan penebangan oleh PT. Amprah Mitra Jaya terbukti masih cukup tersedia pohon inti dan pohon tinggal yakni >

25 batang/Ha, dengan demikian nilai kematangan verifier 2.3.3. adalah konsisten atau Baik (3).

Berdasarkan hasil telaah dokumen dapat disimpulkan bahwa tegakan sebelum dilakukan penebangan oleh PT. Amprah Mitra Jaya tersedia pohon inti dan pohon tinggal sebesar 20,3 batang/Ha, dengan demikian nilai kematangan verifier 2.3.3. adalah turun menjadi Sedang (2).

2.3.4

Berdasarkan hasil telaah dokumen dan uji petik di lapangan dapat disimpulkan bahwa UM PT. Amprah Mitra Jaya mempunyai tegakan tinggal jenis komersiil (tingkat tiang, pancang dan semai) dalam jumlah yang sangat cukup, sehingga nilai kematangan verifier 2.3.4. adalah konsisten atau Baik (3).

Tidak diverifikasi

2.4. Ketersediaan dan penerapan tekno-logi ramah lingku- ngan untuk pe- manfaatan hasil hutan kayu

2.4.1

Tidak diverifikasi lagi, dalam sertifikasi Tahun 2013 telah ditemukan dokumen prosedur pemanfaatan/ pengelolaan hutan ramah lingkungan, dengan kinerja Baik (3).

Tidak diverifikasi 80,95% (Baik)

2.4.2

Berdasarkan hasil pengamatan lapang, wawancara dan uji petik dapat disimpulkan bahwa terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan setidaknya pada 2 kegiatan yakni : PWH (pembuatan jalan angkutan, pemeliharaan jalan), dan penebangan, sehingga nilai kematangan verifier 2.4.2. adalah konsisten atau Sedang (3).

Berdasarkan hasil pengamatan lapang, wawancara dan uji petik dapat disimpulkan bahwa terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan setidaknya pada 2 kegiatan yakni : PWH (pembuatan jalan angkutan, pemeliharaan jalan), dan penebangan, sehingga nilai kematangan verifier 2.4.2. adalah konsisten atau Sedang (3).

2.4.3

Hasil telaah data, wawancara, pengamatan lapang dan uji petik diketahui bahwa tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua tingkatan permudaan dan pohon adalah 16% - 30%, sehingga nilai kematangan verifier 2.4.3. adalah konsisten atau Sedang (2).

Hasil telaah data, wawancara dan pengamatan lapang diketahui bahwa tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua tingkatan permudaan dan pohon adalah 16% - 30%, sehingga nilai kematangan verifier 2.4.3. adalah konsisten atau Sedang (2).

2.4.4 Berdasarkan telaah dokumen, Tidak diverifikasi, dilakukan revisi

(10)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot wawancara, uji petik dan perhitungan

dapat disimpulkan bahwa seluruh jenis yang boleh ditebang (kelompok meranti dan rimba campuran) dimanfaatkan oleh PT. Amprah Mitra Jaya. Faktor eksploitasi secara umum masih optimal, meskipun belum bisa diperoleh perhitungan yang sempurna berdasarkan analisis data dan hasil perhitungan atas uji petik rata-rata fe adalah sebesar 0,79. Hal ini berkaitan dengan tingkat kerusakan kayu hasil tebangan di areal PT. Amprah Mitra Jaya oleh faktor ekploitasi atau proses penebangan, trimming, penyaradan dan pengangkutan ke TPK antara, sehingga nilai kematangan verifier 2.4.4. adalah turun menjadi Sedang (2).

kinerja verifier 2.4.4 mengacu kepada norma bahwa baik bila factor eksploitasi > 0,70, sehingga kinerja verifier ini adalah Baik (3).

2.5. Realisasi pene –bangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/

pemanenan/pe –manfaatan pada areal kerjanya

2.5.1

Dengan demikian dokumen Revisi RKT 2015 PT. AMPRAH MITRA JAYA disusun berdasarkan dokumen dan peta Revisi RKUPHHK-HA yang sah dan berlaku saat penyusunan. Buku RKT disahkan oleh DIrektur Utama (self approval) untuk RKT 2015, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.1. adalah meningkat menjadi Baik (3).

Dokumen RKT 2016 PT. AMPRAH MITRA JAYA disusun berdasarkan dokumen dan peta Revisi RKUPHHK-HA yang sah dan berlaku saat penyusunan. Buku RKT disahkan oleh DIrektur Utama (self approval) untuk RKT 2016, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.1.

adalah konsisten atau Baik (3).

90,48% (Baik)

2.5.2

Peta RKTUPHHK-HA PT. AMPRAH MITRA JAYA 2015 (Revisi) disusun berdasarkan dokumen dan peta RKUPHHK-HA (Revisi) yang sah dan berlaku saat penyusunan. Peta Revisi RKTUPHHK-HA 2015 telah disahkan secara self approval, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.2. adalah meningkat menjadi Baik (3).

Peta RKTUPHHK-HA PT. AMPRAH MITRA JAYA 2016 disusun berdasarkan dokumen dan peta RKUPHHK-HA (Revisi) yang sah dan berlaku saat penyusunan serta menggambarkan areal yang tidak boleh ditebang/dipanen/dimanfaat- kan/ditanam beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung. Peta RKTUPHHK-HA 2016 telah disahkan secara self approval, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.2. adalah konsisten atau Baik (3).

2.5.3

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan batas pada mayoritas blok tebangan dan petak tebang dan pada mayoritas areal yang dilindungi, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.3. adalah konsisten atau Sedang (2).

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan batas pada mayoritas blok tebangan dan petak tebang dan pada mayoritas areal yang dilindungi, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.3. adalah konsisten atau Sedang (2).

2.5.4

Dari telaah data rencana dan realisasi penebangan diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi volume tebangan total tahun 2013 adalah 11,03% dimana jenis meranti terealisasi 21,02%,

Dari telaah data rencana dan realisasi penebangan diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi volume tebangan total tahun 2015 adalah 74,64% dimana jenis meranti

(11)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot sedang untuk tahun 2014 (sampai

bulan November) teralisasi seluruh jenis 64,92% dengan prosen realisasi terbesar adalah jenis bengkirai yakni sebesar 97,99%. Dan lokasi blok serta petak tebangan sesuai dengan peta RKT yang disahkan, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.4. adalah konsisten atau Sedang (2).

terealisasi 73,83%, kelompok rimba campuran terealisasi 98,45%. Dan lokasi blok serta petak tebangan sesuai dengan peta RKT yang disahkan, sehingga nilai kematangan verifier 2.5.4. adalah meningkat menjadi Baik (3).

2.6. Kesehatan finan-sial perusahaan dan tingkat inves-tasi dan reinvesta-si yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hu-tan, administrasi, penelitian dan pe-ngembangan, serta

peningkatan kemampuan sum-berdaya manusia

2.6.1

Kondisi keuangan PT. AMJ dikaji dan dianalisis terhadap parameter likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dan hasil analisis terhadap laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP untuk tahun buku 2013 dengan angka pembanding tahun 2012 diperoleh nilai likuiditas sebesar 658,9% (2012) dan 1.863,1% (2013), solvabilitas sebesar 150,3% (2012) dan 175,9% (2013) serta rentabilitas sebesar 5,97%

(2012) dan 9,91% (2013). Sehingga nilai kinerja 2.6.1 adalah Baik (3).

Kondisi keuangan PT. AMJ dikaji dan dianalisis terhadap parameter likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dan hasil analisis terhadap laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP untuk tahun buku 2014 diperoleh nilai likuiditas sebesar 234,6%, solvabilitas sebesar 181,4%

serta rentabilitas sebesar 9,7%.

Catatan KAP Dra. Mugowati Sujono adalah wajar. Sehingga nilai kinerja 2.6.1 adalah Baik (3).

80,94% (Baik)

2.6.2

Alokasi dana atas seluruh bidang kegiatan > 80% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya, bahkan terdapat beberapa kegiatan terlalu besar dalam satuan biayanya karena masih digabung dengan biaya pendukungnya dan terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan. Penyajian laporan keuangan masih harus dilakukan penyempurnaan, sehingga nilai kematangan verifier 2.6.2. adalah konsisten atau Sedang (2).

Alokasi dana atas seluruh bidang kegiatan > 80% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya.

Penyajian laporan keuangan masih harus dilakukan penyempurnaan, sehingga nilai kematangan verifier 2.6.2. adalah konsisten atau Sedang (2).

2.6.3

Berdasarkan telaah data dan dokumen maka disimpulkan bahwa alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan adalah proporsional sesuai dengan jenis kegiatan lapangan,namun terdapat realisasi biaya yang tidak wajar (terlalu besar) sehingga nilai kematangan verifier 2.6.3. adalah turun menjadi Sedang (2).

Berdasarkan telaah data dan dokumen maka disimpulkan bahwa alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan adalah proporsional sesuai dengan jenis kegiatan lapangan atau alokasi dana untuk seluruh tahapan kegiatan terdapat perbedaan ≤ 20%, sehingga nilai kematangan verifier 2.6.3. adalah naik menjadi Baik (3).

2.6.4

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan lapangan serta uji petik, maka dapat disimpulkan bahwa realisasi pendanaan seluruh kegiatan lapangan adalah lancar sesuai dengan tata waktu, sehingga nilai kematangan verifier 2.6.4. adalah konsisten atau Baik (3).

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan lapangan serta uji petik, maka dapat disimpulkan bahwa realisasi pendanaan seluruh kegiatan lapangan adalah lancar sesuai dengan tata waktu, sehingga nilai kematangan verifier 2.6.4.

adalah konsisten atau Baik (3).

2.6.5

Berdasarkan verifikasi dokumen, uji petik lapangan dan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kegiatan pembinaan

Berdasarkan verifikasi dokumen, uji petik lapangan dan hasil wawan- cara, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kegiatan

(12)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot hutan terealisasi, pengayaan dan

rehabilitasi, dan kegiatan perlindungan hutan (fisik dan biaya), namun penanaman tanah kosong di areal kerja PT. Amprah Mitra Jaya belum terealisasi. Sehingga nilai kematangan verifier 2.6.5. adalah konsiisten atau Sedang (2).

pembinaan hutan terealisasi, pengayaan dan rehabilitasi, dan kegiatan perlindungan hutan (fisik dan biaya), namun penanaman tanah kosong di beberapa lokasi dalam areal kerja PT. Amprah Mitra Jaya belum terealisasi. Sehingga nilai kematangan verifier 2.6.5.

adalah konsiisten atau Sedang (2).

2.6.6

Berdasarkan verifikasi lapangan dan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) <

60% dari yang direncanakan di areal kerja PT. Amprah Mitra Jaya, sehingga nilai kematangan verifier 2.6.6. adalah konsisten atau Sedang (2).

Terdapat realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) < 80% dari yang direncanakan di areal kerja PT.

Amprah Mitra Jaya meskipun dalam laporan telah 100%, sehingga nilai kematangan verifier 2.6.6. adalah konsisten atau Sedang (2).

Nilai Akhir Kriteria Produksi :

Kriteria Indikator

Nilai Kinerja Penilikan I

(2014)

Penilikan II– 2015 Nilai

Kinerja Indikator

Nilai Kematangan/

Bobot Indikator

Nilai Maks.

Kinerja Indikator

2. 2.1 Baik Baik 3 3

Produksi 2.2 Sedang Sedang 2 3

2.3 Baik Baik 3 3

2.4 Sedang Baik 3 3

2.5 Baik Baik 3 3

2.6 Sedang Baik 3 3

Jumlah 17 18

Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 17 atau 17/18 x 100 % = 94,44% sehingga nilai akhir kriteria produksi adalah Baik (konsisten).

3. Ekologi

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot 2.1. Keberadaan,

ke-mantapan dan kon disi kawasan dilin- dungi pada setiap tipe hutan

3.1.1

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan dapat disimpulkan bahwa kawasan dilindungi yang dialokasikan oleh PT. Amprah Mitra Jaya, antara yang disajikan dalam dokumen revisi RKUPHHK, sudah sesuai dengan peta lampirannya.

Penempatan kawasan dilindungi di

Tidak terdapat perubahan jenis, lokasi dan luasan kawasan dilindungi yang terdapat diareal kerja PT AMJ, atau dapat dikatakan kondisi masih sama saat dilakukan penilikan II.

Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.1, maka hasilnya adalah Baik (3).

79,17%

(Sedang)

(13)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot lapangan juga sudah sesuai

dengan dokumen dan kondisi biofisiknya. Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.1, maka hasilnya adalah Baik (3).

3.1.2

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan dapat disimpulkan bahwa kawasan dilindungi yang dialokasikan oleh PT. Amprah Mitra Jaya sebagian besar sudah dilakukan penataan dengan cara pemberian tanda batas dan pemasangan papan yang menginformasikan keberadaan kawasan dilindungi.

Pada tahun 2014, PT. AMJ belum melakukan penambahan pemberian tanda batas pada kawasan dilindungi yang sebelumnya belum diberi tanda batas. Kegiatan yang dilakukan hanya berupa pengelolaan kawasan dilindungi. Kawasan dilindungi yang sudah ditata di lapangan hingga Desember 2014 mencapai 69,60% dari total kawasan dilindungi yang dialokasikan. Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.2, maka hasilnya adalah Sedang (2).

Berdasarkan hasil verifikasi doku- men dan uji petik lapangan dapat disimpulkan bahwa kawasan dilin- dungi yang dialokasikan oleh PT.

AMJ sebagian besar sudah dilakukan penataan dengan cara pemberian tanda batas dan pemasangan papan nama yang menginformasikan keberadaan kawasan dilindungi. Berdasarkan hasil verifikasi dan perhitungan planimetris yang disesuaikan kondisi luasan kawasan dilindungi

berdasarkan dokumen

RKUPHHK-HA PT. AMJ adalah sepanjang 29 Km atau sebesar 54,44% dari total panjang trayek kawasan dilindungi 60,61 Km..

Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.2, maka hasilnya adalah Konsisten atau Sedang (2).

3.1.3

Berdasarkan verifikasi dokumen termasuk peta lampiran, verifikasi lapangan, dan wawancara, tutupan lahan yang masih berhutan hampir setengahnya.

Kawasan dilindungi yang dialokasikan oleh PT. AMJ dan masih berhutan seluas 541 ha atau sekitar 51% dari total kawasan dilindungi yang dialokasikan. Areal yang tidak berhutan pada umumnya berupa ladang yang dibuat masyarakat.

Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.3, maka hasilnya adalah Sedang (2).

Hasil overlay antara peta kawasan dilindungi dengan peta penafsiran citra landsat, kawasan dilindungi yang bervegetasi seluas 546 Ha atau 51% dari luas total areal kawasan dilindungi, dengan jenis penutupan hutan lahan kering sekunder (berdasarkan peta penutupan lahan pada hasil penafsiran citra landsat tahun 2014). Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.3, maka hasilnya adalah Konsisten atau Sedang (2).

3.1.4

Melalui penggalian informasi pada saat konsultasi publik, para pihak yang hadir mengakui keberadaan kawasan dilindungi yang dialokasikan PT. AMJ, demikian juga melalui verifikasi dokumen.

Berdasarkan pengamatan lapa-

Verifier ini terkait verifier 1.5.4 , Pengakuan keberadaan kawasan dilindungi PT AMJ pada penilikan III tahun 2016 terdapat peningka- tan yakni telah ada persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dengan Desa Ginih, Desa

(14)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot ngan, terdapat anggota masyara-

kat yang masih mengelola ladang pada kawasan dilindungi. Kondisi tersebut mengindikasikan masih terdapat pihak yang belum menga- kui keberadaan kawasan dilindu- ngi yang dialokasikan oleh PT.

AMJ. Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.4, maka hasilnya adalah Sedang (2).

Bayat, Desa Karangmas dan Desa Kinipan. Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.4, maka hasilnya adalah meningkat menjadi Baik (3).

3.1.5

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya sudah memiliki laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan, tetapi laporan tersebut belum mencakup untuk seluruh kawasan dilindungi hasil tata ruang areal yang sudah dialokasikan. Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.5, maka hasilnya adalah Sedang (2).

PT Amprah Mitra Jaya sudah memiliki laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan, tetapi laporan tersebut belum mencakup untuk seluruh kawasan dilindungi yang sudah dialokasi- kan. Kawasan Dilindungi yang telah dilakukan penataan baru mencapai 54,44% atau sepanjang 29 Km dari total trayek kawasan dilindungi sepanjang 60,61Km.

Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.1.5, maka hasilnya adalah Konsisten atau Sedang (2).

2.2. Perlindungan dan pengamanan hu-tan

3.2.1

Tidak diverifikasi, karena PT. AMJ sudah memiliki prosedur perlindungan dan pengamanan hutan yang sesuai dan mempertimbangkan potensi gangguan yang ada saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Hasil telaah terhadap SOP Pengamanan dan perlindungan hutan diketahui hanya terdapat prosedur yang mengatur ganggu- an berupa kebakaran hutan, illegal logging, penggembalaan liar, perambahan hutan, perburu- an, sedangkan untuk penanggula- ngan hama dan penyakit belum diatur. Selain itu tidak dijumpai SOP penanganan gangguan hutan yang mencakup penanga- nan secara preemptif/preventif/

represif. Sehingga baru terdapat 80% dari ketentuan yang berlaku.

Mengacu kepada norma atau nilai kematangan verifier 3.2.1, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

76,19%

(Sedang)

3.2.2

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. AMJ sudah memiliki sarana dan prasarana perlindungan dan pengamanan hutan. Sarana dan prasarana yang ada pada umumnya memiliki jumlah yang cukup sesuai dengan kondisi wilayah dan tingkat gangguan,

Sudah memiliki sarana dan prasarana perlindungan dan pengamanan hutan. Kebutuhan sarana prasarana pengamanan dan perlindungan hutan PT AMJ sebanyak 122 buah, sampai dengan kegiatan penilikan III diketahui bahwa, masih terdapat kekurangan jumlah dan terdapat sarana prasarana yang rusak,

(15)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot masih dalam kondisi baik dan

sesuai dengan fungsinya. Akan tetapi terdapat sarana yang jumlahnya dinilai masih kurang, yakni menara pengawas kebakaran hutan. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.2.2 diatas, maka hasilnya adalah Konsisten atau Sedang (2).

sehingga jumlah yang ada sebanyak 104 buah dalam kondisi baik atau sebesar 85%. Mengacu pada norma atau nilai kemata- ngan verifier 3.2.2, maka hasilnya adalah Konsisten atau Sedang (2).

3.2.3

Tidak diverifikasi, karena PT. AMJ sudah menyediakan SDM perlindungan hutan dengan jumlah dan kualifikasi personil yang memadai yang ada saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Tidak diverifikasi

3.2.4

Berdasarkan hasil verifikasi lapa- ngan, verifikasi dokumen dan wa- wancara dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya dalam mencegah dan menangani gang- guan sudah melaksanakan bebe- rapa kegiatan yang secara garis besar berupa patroli, penyuluhan, pemasangan papan larangan dan papan himbauan. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT. AMJ sudah melaksanakan kegiatan perlindungan yang diimplementa- sikan melalui tindakan preemptif/

preventif/represif dengan memper- timbangkan semua jenis gangguan yang ada. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.2.4 di atas, maka hasilnya adalah Konsisten Baik (3).

Hasil verifikasi dokumen diketahui bahwa kegiatan pengamanan dan perlindungan hutan telah dilaku- kan secara rutin. Hasil verifikasi lapangan dijumpai masih terdapat kegiatan perburuan satwa liar yang dijumpai di petak N.21, sehingga kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan belum optimal, hal ini dapat dilihat bahwa ketersediaan SOP penga- manan dan perlindungan hutan belum memperhatikan tindakan preemptif/preventif/represif, dan untuk sarana prasarana baru terdapat 80% dari kebutuhan PT AMJ. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.2.4, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

2.3. Pengelolaan dan peman- tauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan

3.3.1

Tidak diverifikasi, karena prosedur yang tersedia sudah dapat digunakan sebagai pedoman untuk pengelolaan semua dampak terhadap tanah dan air saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

PT. AMJ memiliki 14 (empat belas) SOP yang berhubungan dengan pengelolaan dan peman- tauan dampak terhadap tanah dan air. Secara garis besar pro- sedur tersebut berupa prosedur kegiatan penanaman, pemantau- an erosi dan perairan, dan reduced impact logging. Akan tetapi hasil verifikasi ulang diketahui bahwa Prosedur yang dimiliki dinilai belum mencakup pengelolaan dan pemantauan untuk semua dampak terhadap tanah dan air secara rinci seperti penurunan kualitas fisik dan kimia tanah dan air, sedimentasi.

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.1, maka

66,67%

(Sedang)

(16)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot hasilnya adalah turun menjadi

Sedang (2).

3.3.2

Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, verifikasi dokumen dan wawancara dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya tetap memiliki sarana dan prasarana untuk pemantauan dan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.415/Menhut-II/2004. Stasiun pengamatan laju erosi sudah dipasang pada bagian tepi jalan, pada bekas TPn, bekas jalan sarad, dan di bawah tegakan hutan. Stasiun pengamatan debit air di pasang pada anak sungai yang mendapat pengaruh dari kegiatan RKT 2014. Sarana dan prasarana yang ada masih berfungsi dengan baik. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.2, maka hasilnya adalah meningkat menjadi Baik (3).

Telah memiliki sarana dan prasarana untuk pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.415/Menhut-II/2004 dan dokumen lingkungan (AMDAL, RKL, dan RPL). Sarana prasara- na yang belum dimiliki PT AMJ berdasarkan ketentuan yaitu sedimen trap, bangunan konser- vasi pada areal yang mudah longsor/kelerengan tinggi (pembu- atan terasering maupun bangu- nan sipil lainnya). Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.2, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

3.3.3

Berdasarkan verifikasi dokumen dan lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. AMJ memiliki sumber daya yang bertanggung jawab dalam mengelola dan memantau dampak pemanfaatan hutan.

Tenaga teknis yang bertugas untuk mengelola dan memantau dampak sudah terpenuhi sebanyak 57,14% dan ditambah 3 orang sarjana kehutanan. Dengan demikian, meski masih kekurangan tenaga teknis, jumlah dan kualifikasi sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mengelola dan memantau dampak sudah memenuhi kebutuhan minimal. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.3, maka hasilnya adalah Konsisten atau Sedang (2).

PT. AMJ memiliki SDM yang ber- tanggung jawab dalam mengelola dan memantau dampak akibat pemanfaatan hutan. Tenaga teknis yang bertugas untuk me- ngelola dan memantau dampak sudah terpenuhi sebanyak 57,14% dan ditambah 2 orang sarjana kehutanan. Dengan demikian, meski masih kekura- ngan tenaga teknis, jumlah dan kualifikasi sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mengelola dan memantau dampak sebagian sudah memenuhi kebutuhan minimal. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.3, maka hasilnya adalah Konsisten atau Sedang (2).

3.3.4

Berdasarkan verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air. Rencana dari kegiatan-kegiatan tersebut

Memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air. Rencana dari kegiatan tersebut sebagian besar sudah dilaksanakan di lapangan sesuai dengan ketentuan, baik melalui pendekatan sipil teknis

(17)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot sebagian besar sudah dilaksana-

kan di lapangan sesuai dengan ketentuan, baik melalui pendeka- tan sipil teknis maupun vegetatif.

Kegiatan pengelolaan dampak melalui pendekatan penanaman mencapai 88,81%. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.4, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

maupun vegetatif. Kegiatan pengelolaan dampak melalui pendekatan penanaman menca- pai 72%. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.4, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

3.3.5

Berdasarkan verifikasi dokumen dan lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. AMJ memiliki dokumen perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan kegiatan-kegiatan tersebut sebagian sudah dilaksanakan di lapangan sesuai dengan ketentuan. Pemantauan laju erosi dan debit air sudah dilakukan, tetapi kegiatan sifat air dan sifat tanah belum dilakukan. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.5, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

Memiliki dokumen perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan kegiatan- kegiatan tersebut sebagian sudah dilaksanakan di lapangan sesuai dengan ketentuan. Pemantauan laju erosi dan debit air sudah dilakukan, tetapi kegiatan pemantauan sifat fisik kimia air dan tanah belum dilakukan, sehingga implementasi kegiatan pemantauan terhadap tanah dan air baru mencapai 67% dari rencana yang dimiliki. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.5, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

3.3.6

Berdasarkan verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan dapat disimpulkan bahwa terkait dengan dampak terhadap tanah dan air akibat dari kegiatan pemanfaatan hutan, terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air terutama pada Blok RKT 2014. Akan tetapi, PT. Amprah Mitra Jaya pada umumnya sudah melakukan upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan sebagaimana telah disajikan dalam verifier 3.3.4.

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.6, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

Berdasarkan verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan dapat disimpulkan bahwa terkait dengan dampak terhadap tanah dan air akibat dari kegiatan pemanfaatan hutan, terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air. Akan tetapi, PT. Amprah Mitra Jaya pada umumnya sudah melakukan upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan sebagaimana telah disajikan dalam verifier 3.3.4. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.3.6, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

2.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindu ngi dan/atau lang-ka (endangered), jarang (rare),

3.4.1

Tidak diverifikasi, karena prosedur yang tersedia dapat digunakan untuk identifikasi seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik.

Tidak terdapat revisi SOP tentang identifikasi flora dan fauna, dalam acuan peraturan di SOP telah mengacu pada peraturan yang berlaku, akan tetapi dalam penerapan atau sistematika kegiatan identifikasi belum sepenuhnya memperhatikan jenis

66,67%

(Sedang)

(18)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot terancam

punah (threatened) dan endemik.

dilindungi (jarang, langka, terancam punah dan endemik), SOP Identifikasi flora dan fauna belum mencakup untuk flora tumbuhan tidak berkayu, dan untuk fauna belum mencakup nekton. Dan SOP belum spesifik dalam pengelompokan jenis flora dan fauna dilindungi, jarang, langka, terancam punah dan endemik berdasarkan peraturan yang berlaku, sehingga baru terdapat 50% untuk kegiatan identifikasi flora dan fauna berdasarkan SOP yang dimiliki.

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.4.1, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

3.4.2

Berdasarkan verifikasi terhadap dokumen dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya sudah melakukan inventarisasi dan identifikasi flora dan fauna dalam areal kerjanya.

Selanjutnya, PT. Amprah Mitra Jaya juga sudah mengelompokkan flora dan fauna yang teridentifikasi berdasarkan status perlindungan yang mengacu pada peraturan

perundangan dan

mengelompokkan berdasarkan status kelangkaan yang mengacu pada kriteria IUCN. Kegiatan identifikasi tersebut dinilai sudah mencakup semua jenis yang terdapat dalam areal kerja.

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.4.2, maka hasilnya adalah Baik (3).

PT. Amprah Mitra Jaya sudah melakukan inventarisasi dan identifikasi flora dan fauna dalam areal kerjanya. Akan tetapi belum mengelompokkan flora dan fauna yang teridentifikasi berdasarkan status perlindungan, baru sebatas pengelompokan jenis flora berkayu dan fauna mamalia non primata, primata, avifauna, amfibi, reptil, ikan dan insekta sehingga belum mencakup seluruh flora dan fauna yang yang terdapat di areal pemegang izin. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.4.2, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

2.5. Pengelolaan flora untuk : 1. Luasan

tertentu dari hutan produk- si yg tdk terganggu dan bagian yg msh utuh

2. Perlindungan terhadap spesies flora dilindungi dan/atau langka

3.5.1

Tidak diverifikasi karena prosedur pengelolaan flora untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin sudah tersedia saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen yang ada, PT.

AMJ memiliki prosedur pengelola- an flora, akan tetapi belum mencakup untuk pengelolaan semua jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di dalam areal kerja PT. AMJ.

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.5.1, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

66,67%

(Sedang)

3.5.2 Berdasarkan verifikasi dokumen,

wawancara, dan uji petik lapangan Telah melakukan kegiatan pengelolaan flora, akan tetapi

(19)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot (endangered),

jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.

dapat disimpulkan PT. AMJ sudah melakukan kegiatan pengelolaan flora dilindungi di lapangan yang berupa: pengalokasian dan pengelolaan kawasan konservasi insitu, pembibitan jenis dilindungi, pembuatan kebun benih, penana- man jenis dilindungi, pembuatan arboretum, dan pengamanan areal hutan. Kegiatan tersebut dinilai sudah dapat mencakup pengelola- an untuk semua jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di dalam areal kerja.

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.5.2, maka hasilnya adalah Baik (3).

tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (minimal 50%).

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.5.2, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

3.5.3

Berdasarkan hasil verifikasi lapa- ngan, telaahan dokumen, dan wawancara dapat disimpulkan jenis flora dilindungi masih banyak dijumpai pada areal kerja PT.

AMJ. Akan tetapi, areal kerja PT.

AMJ masih memiliki gangguan terhadap flora dilindungi. Ganggu- an tersebut berupa penebangan liar terhadap pohon jenis ulin dan perladangan. Namun demikian, PT. AMJ sudah melakukan upaya- upaya pencegahan dan penanga- nan gangguan tersebut. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.5.3, maka hasilnya ada- lah konsisten atau Sedang (2).

Jenis flora dilindungi masih banyak dijumpai pada areal kerja PT. AMJ. Akan tetapi, masih memiliki gangguan terhadap flora dilindungi berupa perladangan.

Namun demikian, PT. AMJ sudah melakukan upaya-upaya pence- gahan dan penanganan ganggu- an tersebut dengan kegiatan patroli rutin. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.5.3, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

2.6. Pengelolaan fauna untuk : 1. Luasan

tertentu dari hutan produk- si yg tdk tergang-gu dan bagian ygbmsh utuh 2. Perlindungan

ter-hadap spesies flora dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan ende-mik.

3.6.1

Tidak diverifikasi karena prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin sudah tersedia saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

PT. AMJ memiliki prosedur fauna akan tetapi belum mencakup untuk pengelolaan semua jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di dalam areal kerja PT. AMJ. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.6.2, maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

66,67%

(Sedang)

3.6.2

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen, wawancara, dan pengecekan lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. AMJ sudah melakukan beberapa aktivitas yang terkait dengan pengelolaan fauna, yakni rehabilitasi habitat satwa liar, penyediaan kantong satwa,

PT. AMJ telah melakukan kegiatan pengelolaan flauna, akan tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (minimal 50%). Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.6.2,

(20)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot pembibitan jenis pakan satwa,

penanaman pakan satwa, pemasangan plang lintasan satwa, dan pemasangan papan larangan berburu. Dengan demikian, kegiatan pengelolaan fauna dinilai sudah mencakup pengelolaan untuk jenis-jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.6.2, maka hasilnya adalah Baik (3).

maka hasilnya adalah turun menjadi Sedang (2).

3.6.3

Fauna dilindungi yang berada di areal kerja PT. Amprah Mitra Jaya umumnya masih terjaga dengan baik. Akan tetapi, areal kerja PT.

AMJ masih memiliki gangguan terhadap flora dilindungi.

Gangguan tersebut berupa perladangan dan perburuan satwaliar termasuk satwa dilindungi. Meski demikian, PT.

Amprah Mitra Jaya sudah melakukan upaya pencegahan dan penanganan gangguan.

Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.6.3, maka hasilnya adalah Sedang (2).

Jenis fauna dilindungi masih banyak dijumpai pada areal kerja PT. AMJ, akan tetapi, masih terdapat indikasi gangguan terhadap fauna dilindungi.

Gangguan tersebut berupa perladangan dan perburuan.

Namun demikian, PT. AMJ sudah melakukan upaya-upaya pence- gahan dan penanganan gang- guan tersebut dengan kegiatan patroli rutin. Mengacu pada norma atau nilai kematangan verifier 3.6.3, maka hasilnya adalah konsisten atau Sedang (2).

Nilai Akhir Kriteria Ekologi :

Kriteria Indikator

Nilai Kinerja Penilikan II

(2015)

Penilikan III– 2016 Nilai

Kinerja Indikator

Nilai Kematangan/

Bobot Indikator

Nilai Maks.

Kinerja Indikator

3. 3.1 Sedang Sedang 2 3

Ekologi 3.2 Baik Sedang 2 3

3.3 Sedang Sedang 2 3

3.4 Baik Sedang 2 3

3.5 Baik Sedang 2 3

3.6 Baik Sedang 2 3

Jumlah 12 18

Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 12 atau 12/18 x 100 % = 66,67% sehingga nilai akhir kriteria ekologi adalah Sedang (turun).

(21)

4. Sosial

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot 4.1. Kejelasan

deliniasi kawasan operasi-onal perusahaan/

pemegang izin dg kawasan masy. hukum adat dan/ atau masyarakat setempat

4.1.1

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan peta lampiran dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya memiliki dokumen/

laporan mengenai pola pengua- saan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, pembuatan peta desa binaan, dan dokumen rencana pemanfaatan sumberdaya hutan oleh peme- gang izin di dalam dokumen RKT 2015 PT. Amprah Mitra Jaya SK . 254/AMJ/PKN/XII/2014 tanggal 31 Desember 2014. dan Revisi RKU pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam berbasis IHMB PT. Amprah Mitra Jaya Provinsi Kalimantan Tengah periode tahun 2012 s/d 2021 seluas 52.190 ha. SK.50/BUHA- 2/2014 tanggal 08 Desember 2014. berdasarkan uraian tersebut dan merujuk/mengacu kepada norma/ kematangan verifier yang ada, adalah Sedang

Memiliki dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setem- pat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/

atau masyarakat setempat, pembuatan peta desa binaan, dan dokumen rencana peman- faatan sumberdaya hutan oleh pemegang izin di dalam doku- men RKT 2016 PT. Amprah Mitra Jaya SK . 385/AMJ/PKN/

XII/2015 tanggal 31 Desember 2015, disusun oleh Mardius, Ganis PHPL-Canhut Reg. 0996/

Canhut/XVIII/2013 disahkan oleh Hendra Lesmana, direktur Utama, dan Berita Acara Identifikasi Perladangan Pada Areal IUPHHK PT. Amprah Mitra Jaya Tahun 2015. Nilai kinerj verifier 4.1.1. ini adalah konsisten atau Sedang (2).

85,7% (Baik)

4.1.2

Tidak diverifikasi, PT. Amprah Mitra Jaya mempunyai SOP Mekanisme penyelesaian konflik dengan masyarakat No.

32/AMJ/PKN/09/2012. Tanggal 30 September 2012. saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

Tidak diverifikasi, PT. AMJ mempunyai SOP Mekanisme penyelesaian konflik dengan masyarakat No. 32/AMJ/PKN/

09/2012. Tanggal 30 September 2012. saat sertifikasi tahun 2013 dan bernilai Baik (3).

4.1.3

Tidak diverifikasi, PT. Amprah Mitra Jaya mempunyai mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfaatan SDH, yang legal, lengkap, dan jelas, nilai Baik (3).

Tidak diverifikasi, PT. AMJ mempunyai mekanisme menge- nai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfaatan SDH, yang legal, lengkap, dan jelas, nilai Baik (3).

4.1.4

Berdasarkan hasil verifikasi lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. Amprah Mitra Jaya telah melakukan kegiatan penataan batas kawasan konsesi dengan kawasan masyarakat setempat, terdapat pal batas antara PT. Amprah Mitra Jaya dengan Desa Tapin Binih pada koordinat S 01049’56,9” E 1110 18’15,9” terbuat dari pipa paralon

Telah melakukan sebagian kegiatan penataan batas kawasan konsesi dengan kawasan masyarakat setempat, terdapat pal batas antara PT.

AMJ dengan Desa Tapin Bini pada koordinat S 01049’56,9” E 1110 18’15,9” terbuat dari pipa paralon dengan isi semen dan dalam kondisi baik, batas antara PT. AMJ dengan Desa Bayat

(22)

Indikator Verifier Justifikasi Penilikan II Justifikasi Penilikan III Nilai/Bobot dengan isi pipa semen dan dalam

kondisi baik, batas antara PT.

Amprah Mitra Jaya dengan Desa Bayat pada koordinat S 01043’56,1” E 1110 22’39,4”, terbuat dari beton dan terdapat pal batas yang tidak ditemukan , terjadi perubahan luasan areal konsesi PT. Amprah Mitra Jaya terutama pada kawasan yang berbatasan dengan desa-desa di Kecamatan Batang Kawa, pada saat ini sedang dilakukan proses tata batas. berdasarkan uraian tersebut dan merujuk/mengacu kepada norma/kematangan verifier yang ada, adalah Sedang (2).

pada koordinat S 01043’56,1” E 1110 22’39,4”, terbuat dari beton dan belum melakukan kegiatan tata batas yang baru sesuai dengan SK Adendum Menhut No. SK 96/MENHUT-II/2014 tgl 28 Januari 2014. Nilai kinerj verifier 4.1.4. ini adalah konsisten atau Sedang (2).

4.1.5

Tidak diverifikasi, masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat mengakui keberadaan, luas dan batas kawasan PT. AMJ dengan kawasan masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat, Terdapat persetujuan para pihak dan konflik dapat dikelola dengan baik, nilai Baik (3)

Tidak diverifikasi

4.2. Implementasi tanggungjawa b sosial perusahaan sesuai dengan pe-raturan perunda-ngan yang berlaku

4.2.1

Tersedia dokumen yang menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan berupa Revisi RKU pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam berbasis IHMB PT. Amprah Mitra Jaya Provinsi Kalimantan Tengah periode tahun 2012 s/d 2021 seluas 52.190 ha.

SK.50/BUHA-2/2014 tanggal 08 Desember 2014, RKT Tahun 2014 dan 2015, RO PMDH tahun 2014-2015, Berita Acara Kesepakatan Bersama Dalam Pengelolaan Hutan Antara PT.

AMJ dengan Desa Ginih Kecamatan Batang Kawa Tahun 2014, ditandatangani oleh Eko Supriyanto, B. Sc.F sebagai Manager Camp dan kepala desa.

berdasarkan uraian tersebut dan merujuk/mengacu kepada norma/kematangan verifier yang ada, adalah Sedang (2).

Tersedia dokumen yang menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan berupa Revisi RKUPHHK-HA berbasis IHMB PT. Amprah Mitra Jaya Provinsi Kalimantan Tengah periode tahun 2012 s/d 2021 seluas 52.190 ha. SK.50/BUHA-2/2014 tanggal 08 Desember 2014, RKT 2014 dan 2015, RO PMDH tahun 2014 - 2015, Berita Acara Kesepakatan Kewajiban, Hak dan Tanggung jawab IUPHHK PT. Amprah Mitra Jaya dengan Desa Bayat, Desa Ginih dan Desa Kinipan Tahun 2015, dokumen realisasi fee desa atas produksi kayu tahun 2015. Desa lainnya yang menjadi tanggung jawab PT.

AMJ belum direalisasikan. Nilai kinerj verifier 4.2.1. ini adalah konsisten atau Sedang (2).

86,6% (Baik)

4.2.2 Tidak diverifikasi, PT. Amprah

Mitra Jaya mempunyai mekanis- Tidak diverifikasi

Gambar

Tabel 1      CARs Untuk Peningkatan Kinerja Kriteria Prasyarat
Tabel 2.                CAR’s UNTUK PENINGKATAN KINERJA INDIKATOR PADA KRITERIA PRODUKSI
Tabel 3.                CAR’s UNTUK PENINGKATAN KINERJA INDIKATOR PADA KRITERIA EKOLOGI
Tabel 4.                CAR’s UNTUK PENINGKATAN KINERJA INDIKATOR PADA KRITERIA SOSIAL

Referensi

Dokumen terkait

- Juga menyebabkan supresi sintesis matriks in Juga menyebabkan supresi sintesis matriks intraselular ( kolagen &amp; hyalurodin traselular ( kolagen &amp; hyalurodinat ) at

Meskipun telah ada Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur kurikulum dayah salafi, tidak serta merta membuat semua dayah salafi yang ada di Aceh mengikuti

Audiens dalam industri media televisi adalah konsumen utama televisi, maka dari itu baik program baru maupun program membutuhkan perencanaan yang baik dalam

Pemasok menyatakan dan menjamin bahwa semua Obyek Pengiriman yang disediakan akan: (a) (i) baru dan tidak pernah dipakai; (ii) bebas dari cacat pada bahan,

Kedua, untuk mengungkap penerapan fungsi-fungsi manajemen kepengurusan Masjid Baitul Ma'mur dalam pengembangan dakwah Islamiyah di kecamatan Purwodadi kabupaten Grobogan1.

Museum sebagai tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah merupakan tempat yang potensial untuk meningkatkan pembelajaran terutama pembelajaran sejarah di sekolah

Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2012 cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.. Rendahnya

Diagram dekomposisi pada sistem yang diusulkan terdapat tujuh subsistem yaitu, subsistem administrasi, subsistem biaya anggaran barang dan jasa, subsistem pendapatan