• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Jl. WARUNG BUNCIT RAYA No. 4 - B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , FAX. (021) Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Jl. WARUNG BUNCIT RAYA No. 4 - B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , FAX. (021) Web."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KANTOR : Jl. WARUNG BUNCIT RAYA No. 4 - B JAKARTA SELATAN

TELP. (021) 79193050, 7975527 FAX. (021) 79195770

Email : [email protected]

(2)

RESUME HASIL PENILIKAN IV KINERJA PHPL

IUPHHK-HA PT. ERYTHRINA NUGRAHAMEGAH

KAB. KOTAWARINGIN BARAT DAN KAB. SERUYAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

I. Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT. Rensa Global Trust b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-007-IDN

c. Alamat : Jl. Warung Buncit Raya No. 4-B, Pancoran, Jakarta Selatan

12740

d. Nomor telepon/faks/E-mail : (021) 79193050, (021) 7975527, Fax. (021) 79195770 Email: [email protected]

e. Direktur : Thuvayl Rickza Nadjib, S.E

f. Tim Audit :

1. Tri Budhoyo, Ir (Lead Auditor/Auditor Produksi) 2. Yayan Hendrayana, S. Hut, M. Si (Auditor Prasyarat) 3. Toto Supartono, S. Hut., M. Si (Auditor Ekologi) 4. Ilham Adhya, S. Hut, M. Si (Auditor Sosial) 5. Cucu Erawan, S. Hut (Auditor VLK) g. Pengambil Keputusan :

1. Ir. Moch Nadjib YN, M.Si

II. Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT. Erythrina Nugrahamegah

b. Nomor & Tanggal SK : Nomor 72/Kpts-II/2001, 15 Maret 2001

c. Luas dan Lokasi : ± 42.762 Ha, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan, Kalimantan Tengah

d. Alamat kantor pusat : Jl. P. Antasari No. 56 Pangkalan Bun kantor cabang Wisma BNI Lantai 12 Kav. 1, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta

e. Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. (0536) 28202; Fax. (021) 2515052.

f. Pengurus :

a. Komisaris : H. Ahmadin

b. Direktur Utama : Hendra Lesmana

(3)

III. Ringkasan Tahapan :

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan 1 Juni 2015,

Palangkaraya

Melaporkan rencana kegiatan surveilan/penilikan IV PT. EN kepada BP2HP Palangkaraya dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Absen nama-nama auditor yang hadir/ada. Perjalanan Palangkaraya -

Pangkalan Bun – Base Camp Bulik

1 Juni 2014 dan 3 Juni 2015

Palangkaraya – Pangkalan Bun 11 Jam perjalanan, menginap di Pangkalan Bun.

Tgl 2 Juni adalah libur, sehingga diputuskan berangkat menuju Camp tgl 3 Juni pagi.

Pertemuan Pembukaan Base Camp (BC) Bulik, 3 Juni 2015, malam

1. Dihadiri oleh seluruh auditor, seluruh jajaran manajemen lapangan dan Wakil manajemen kantor pusat PT. EN

2. Perkenalan Tim Auditor PT. RGT dan Unit Manajemen PT. EN

3. Penjelasan maksud, tujuan, ruang lingkup, metode, standar/acuan yang dipergunakan dan tata waktu proses audit penilikan IV PT. EN

4. Review kinerja setahun sebelumnya (penilikan III), karena ini audit penilikan IV. 5. Konfirmasi penggunaan Alat Pelindung Diri 6. Pembahasan rencana verifikasi lapangan

(audit plan)

7. Penandatanganan berita acara entry meeting Verifikasi Dokumen dan

verifikasi Lapangan

Areal Kerja PT. EN dan BC Bulik, 4 – 7 Juni 2015

1. Verifikasi dokumen, tambahan dokumen baru 2. Pengamatan kesesuaian dokumen dan lapangan untuk masing-masing bidang (prasyarat, produksi, ekologi, sosial dan VLK). Verifikasi lapangan dilaksanakan terhadap verifier yang masih memiliki kinerja sedang, yakni kegiatan produksi, RIL (pembalakan ramah lingkungan), pembinaan hutan (TPTI dan non TPTI), persemaian, perlindungan hutan, batas areal kerja, seluruh kawasan lindung, PWH, sarana dan prasarana.

Pertemuan Penutupan BC Bulik, 8 Juni 2015

pagi

1. Dihadiri oleh seluruh auditor, seluruh jajaran manajemen lapangan dan Wakil manajemen kantor pusat PT. EN

2. Penjelasan ringkas pelaksanaan audit, ucapan terima kasih dan permohonan maaf 3. Hasil audit disampaikan oleh masing2 auditor

sesuai dengan lembar kerja dan memberi kesempatan kepada PT. EN untuk menanggapi hasil audit dimaksud.

4. Konfirmasi beberapa data dan informasi 5. Penandatangan lembar kerja penilikan IV 6. Penandatanganan berita acara penilikan IV 7. Penandatanganan berita acara closing

(4)

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Perjalanan Camp -

Pangkalan Bun -

Palangkaraya

8 Juni 2014 dan 9 Juni 2015

Base Camp – Pangkalan Bun 6 Jam perjalanan, menginap di Pangkalan Bun.

Tgl 9 Juni pagi berangkat menuju Palangkaraya Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan 10 Juni 2015,

Palangkaraya

Melaporkan pelaksanaan kegiatan surveilan/ penilikan IV PT. Erythrina Nugrahamegah kepada BP2HP Palangkaraya dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Absen nama-nama auditor yang hadir/ada saat selesai pelaksanaan penilikan.

Pengambilan Keputusan Kantor RGT, Jakarta 29 Juni 2015

Dilaksanakan setelah hasil penilikan IV selesai oleh pengambil keputusan dan dilaksanakan pleno dengan seluruh auditor.

Diputuskan : PT. Erythrina Nugrahamegah memenuhi syarat (Lulus) PHPL dan untuk VLK adalah memenuhi, sehingga dapat melanjutkan sertifikat PHPL setidaknya hingga resertifikasi.

IV. Resume Hasil Penilaian : 1. Prasyarat

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

1.1. Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA

1.1.1 Tidak diverifikasi, dokumen telah

lengkap dan bernilai Baik. Tidak diverifikasi 1.1.2 PT. Erythrina Nugrahamegah telah

melaksanakan realisasi tata batas 100% (sudah temu gelang) dan telah terdapat dokumen legal berupa Berita Acara Tata Batas serta telah melakukan pemeliha-raan tata batas untuk batas persekutuan dengan PT. Trisetia Intiga

PT. Erythrina Nugrahamegah telah melaksanakan realisasi tata batas 100% (sudah temu gelang) dan telah terdapat dokumen legal berupa Berita Acara Tata Batas serta telah melakukan pemeliharaan tata batas untuk batas persekutuan dengan PT. Trisetia Intiga

1.1.3

Tidak

diverifikasi,

karena

memiliki pengakuan dari para

pihak dan lengkap saat

sertifikasi tahun 2011 dan

bernilai Baik.

Tidak diverifikasi

1.1.4 Tidak diverifikasi (N/A) Tidak diverifikasi (N/A) 1.1.5

Tidak diverifikasi, karena tidak

terdapat penggunaan kawasan

di luar sektor kehutanan

Tidak diverifikasi

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 1.1. = 100%

(Baik)

1.2. Komitmen Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

1.2.1

Tidak

diverifikasi,

karena

dokumen visi, misi dan tujuan

perusahaan telah lengkap saat

sertifikasi tahun 2011 dan tidak

terdapat

perubahan

atas

dokumen tersebut, nilai Baik

Tidak diverifikasi

1.2.2

Tidak

diverifikasi,

karena

sosialisasi visi, misi, dan tujuan

perusahaan telah dilaksanakan

(5)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

dan ditemukan bukti sosialisasi

saat sertifikasi tahun 2011 dan

bernilai Baik

1.2.3 PT. Erythrina Nugrahamegah masih tetap melaksanakan implementasi PHL diantaranya kegiatan PAK dan ITSP pada RKT 2015, penanaman dan pengayaan, penanaman pada areal tanah kosong dan kanan kiri jalan, kegiatan pengelolaan lingkungan serta pemberdayaan masyarakat Desa Pangke

Implementasi visi misi PHL telah direalisasikan oleh PT. Erythrina Nugrahamegah baik tahapan kegiatan TPTI (Penataan Areal Kerja, Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan, Pembukaan Wilayah Hutan, Penebangan, Inventarisasi Tegakan Tinggal, Pembinaan Hutan dan Pengamanan Hutan) maupun kegiatan Non TPTI (Pengelolaan lingkungan dan PMDH)

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 1.2. = 100%

(Baik) 1.3. Jumlah dan kecukupan tenaga profesional bidang kehutanan pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan

1.3.1 Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan dan tenaga teknis PHPL PT. Erythrina Nugrahamegah di lapangan tersedia sebagian besar pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan yang kondisinya berkurang dengan keadaan tahun lalu yaitu terdapat kekurangan 1 orang Ganis-PHPL Timber Cruising (TC) dan Perencanaan Hutan (CANHUT)

Saat ini keberadaan tenaga profesional dan tenaga teknis bidang kehutanan telah terisi disetiap bagian namun masih terdapat kekurangan untuk Tenaga Teknis GANIS-PHPL CANHUT sebanyak 1 orang

1.3.2 Realisasi peningkatan kompetensi SDM yang terdapat di PT. Erythrina Nugrahamegah tidak dapat diketahui prosentase antara rencana dan realisasi namun kegiatan pelatihan masih ada dan tetap dilakukan

PT. Erythrina Nugrahamegah untuk Tahun 2014 telah melakukan peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan dan latihan dengan realisasi pencapaian sebanyak 69,38% dari rencana semula

1.3.3

Tidak diverifikasi, karena

doku-men ketenagakerjaan tersedia

lengkap saat sertifikasi tahun

2011 dan bernilai Baik

Tidak diverifikasi

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 1.3. = 80%

(Sedang) 1.4. Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan)

1.4.1

Tidak diverifikasi, karena telah

tersedia struktur organisasi

perusahaan dan job description

yang lengkap sesuai dengan

kerangka PHPL, saat surveilen

1 Tahun 2012 dan bernilai Baik

Tidak diverifikasi

1.4.2 Perangkat Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang terdapat pada PT. Erythrina Nugrahamegah baik berupa perangkat lunak maupun keras telah ada tetapi tidak tersedia tenaga pelaksananya.

Perangkat Sistem Informasi

Mana-jemen (SIM) yang terdapat pada

PT. Erythrina Nugrahamegah baik

berupa perangkat lunak maupun

keras telah ada dan telah tersedia

tenaga

pelaksananya

untuk

kegiatan diskusi umum, bidang

produksi, bbm dan logistik,

(6)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

perencanaan dan pembinaan

hutan.

1.4.3 Terdapat Organisasi SPI / internal auditor pada PT. Erythrina Nugrahamegah, tetapi masih belum berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan

Organisasi SPI sudah ada dan

disahkan direksi, dengan personil

dari kantor pusat dan pendamping

dari base camp Bulik. Organisasi

SPI di base camp belum berjalan

efektif,

pelaksanaan

monev

berlangsung

setahun

sekali

dengan konsentrasi di bidang

logistik, warehouse dan workshop,

serta keuangan, belum melakukan

monev bidang teknis pengelolaan

hutan

1.4.4 PT. Erythrina Nugrahamegah terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi meskipun masih bersifat general pada grup perusahaan

PT. Erythrina Nugrahamegah telah

ada kegiatan monitoring internal

perusahaan setiap 6 (enam) bulan

namun masih bersifat general dan

belum mencakup kegiatan teknis

pengelolaan hutan

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 1.4. = 83,33%

(Baik) 1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan 1.5.1 PT. Erythrina Nugrahamegah walaupun jarak dengan desa cukup jauh tetapi tetap melaksanakan kegiatan sosiali-sasi perencanaan RKT untuk Tahun 2014

PT. Erythrina Nugrahamegah walaupun jarak dengan desa cukup jauh tetapi tetap melaksanakan kegiatan sosialisasi perencanaan RKT untuk Tahun 2015

1.5.2

Terdapat

persetujuan dalam proses tata batas

dari sebagian

kecil para pihak

Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari l para pihak yaitu perwakilan Kecamatan Arut, perwakilan Desa Panahan serta instansi terkait

1.5.3 Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD dari para pihak

PT. Erythrina Nugrahamegah

telah melakukan persetujuan

dalam proses perencanaan PMDH

dengan masyarakat Desa Pangke

1.5.4

Terdapat persetujuan dalam

proses penetapan kawasan

lindung dari sebagian kecil para

pihak

Pada saat ini masih terdapat

persetujuan

dalam

proses

penetapan kawasan lindung dari

sebagian kecil para pihak

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 1.5. = 90,47%

(Baik) Nilai Akhir Kriteria Prasyarat :

Kriteria Indikator Nilai Kinerja Penilikan III (2014) Penilikan IV– 2015 Nilai Kinerja Indikator Nilai Kematangan/ Bobot Indikator Nilai Maks. Kinerja Indikator 1. 1.1 Baik Baik 3 3

Prasyarat 1.2 Baik Baik 3 3

1.3 Sedang Sedang 2 3

(7)

Kriteria Indikator Nilai Kinerja Penilikan III (2014) Penilikan IV– 2015 Nilai Kinerja Indikator Nilai Kematangan/ Bobot Indikator Nilai Maks. Kinerja Indikator 1.5 Baik Baik 3 3 Jumlah 14 15

Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 14 atau 14/15 x 100 % = 93,33%, nilai akhir kriteria prasyarat adalah Baik.

2. Produksi

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari.

2.1.1 Tidak diverifikasi, Buku RKU PHHK-HA Basis IHMB Periode Tahun 2011 – 2020 telah disetujui dan disahkan oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam (BUHA) atas nama Menteri Kehutanan dengan Surat Keputu-san No. SK.115/VI-BUHA/2011 tanggal 25 Agustus 2011, berikut lampiran petanya, saat penilikan I (2012)

Tidak diverifikasi

2.1.2 Berdasarkan hasil verifikasi dokumen, overlay peta dan uji petik dapat diketahui bahwa kegiatan penataan areal kerja di lapangan (blok dan petak RKT) sesuai dengan RKUPHHK-HA

Berdasarkan

hasil

verifikasi

dokumen, overlay peta dan uji

petik dapat diketahui bahwa

kegiatan penataan areal kerja di

lapangan (blok dan petak RKT)

sesuai dengan penataan dalam

RKUPHHK-HA

2.1.3 Berdasarkan hasil verifikasi lapangan dan uji petik dapat disimpulkan bahwa tanda batas blok dan petak kerja hanya sebagian terlihat jelas di lapangan

Berdasarkan

hasil

verifikasi

lapangan dan uji petik dapat

disimpulkan bahwa tanda batas

blok dan petak kerja hanya

sebagian

terlihat

jelas

di

lapangan

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 2.1. = 88,89%

(Baik)

2.2. Tingkat pema nenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

2.2.1 Berdasarkan hasil verifikasi pada verifier 2.2.1. disimpulkan bahwa UM PT. Erythrina Nugrahamegah memiliki data potensi tegakan sesuai tipe ekosistem (ITSP beserta peta kelengkapannya)

Berdasarkan hasil verifikasi pada

verifier 2.2.1. disimpulkan bahwa

UM PT. Erythrina Nugrahamegah

memiliki data potensi tegakan

sesuai tipe ekosistem (ITSP

beserta peta kelengkapannya)

2.2.2 Berdasarkan hasil verifikasi pada verifier 2.2.2. disimpulkan bahwa UM PT. Erythrina Nugrahamegah memiliki data pengukuran tegakan (PUP) dan telah dilakukan analisis

Berdasarkan hasil verifikasi pada

verifier 2.2.2. disimpulkan bahwa

UM PT. Erythrina Nugrahamegah

memiliki

data

pengukuran

tegakan (PUP) dan telah

dilakukan analisis

2.2.3 Tidak diverifikasi, telah memiliki perhitungan internal etat volume dan jatah produksi tahunan (JPT) dalam buku RKUPHHK-HA basis

(8)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

IHMB Periode 2011 – 2020 halaman III-17 dan III-20.

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 2.2. = 100%

(Baik) 2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

2.3.1

Tidak diverifikasi, telah ditemukan

dokumen SOP seluruh tahapan

kegiatan sistim silvikultur saat

sertifikasi awal tahun2011

Tidak diverifikasi

2.3.2 Berdasarkan hasil uji petik lapangan dapat disimpulkan bahwa UM PT. Erythrina Nugrahamegah telah mengimplementasikan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur

Berdasarkan hasil uji petik lapa-ngan dapat disimpulkan bahwa UM PT. Erythrina Nugrahamegah telah mengimplementasikan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur 2.3.3 Berdasarkan hasil telaah dokumen

dan verifikasi lapangan dapat disimpulkan bahwa dalam tegakan yang akan ditebang terdapat potensi tegakan berupa pohon inti dan pohon tidak ditebang lainnya dengan kategori cukup untuk dilakukan penebangan pada rotasi berikutnya

Berdasarkan hasil telaah dokumen (hasil ITSP untuk RKT 2016 dalam buku RKT 2015) dan uji petik lapangan dapat disimpulkan bahwa dalam tegakan yang akan ditebang terdapat potensi tegakan berupa pohon ditebang dan pohon tidak ditebang (pohon inti) dengan kategori cukup untuk dilakukan penebangan pada rotasi berikutnya 2.3.4 Tidak diverifikasi, secara umum

pohon inti dan permudaan tersedia secara merata serta dalam jumlah yang cukup atau mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke – 3 mendatang. Jumlah permudaan tingkat tiang rata-rata ≥ 100 batang/Ha, pancang ≥ 400 batang/Ha.

Tidak diverifikasi

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 2.3. = 100%

(Baik) 2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil hutan kayu

2.4.1 Tidak diverifikasi, ditemukan prose-dur pemanenan ramah lingkungan dan manual/pedoman RIL Indonesia.

Tidak diverifikasi

2.4.2 Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan uji petik, wawancara dan diskusi dapat disimpulkan bawah UM PT. Erythrina Nugrahamegah telah menerapkan teknologi ramah lingkungan pada kegiatan PWH, pemanenan dan penyaradan namun masih perlu dilakukan langkah penyempurnaan

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan uji petik, wawancara dan diskusi dapat disimpulkan bawah UM PT. Erythrina Nugrahamegah telah menerapkan teknologi ramah lingkungan pada kegiatan PWH, pemanenan dan penyaradan namun masih perlu dilakukan langkah penyempurnaan

2.4.3 Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa tingkat kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan wilayah, rata-rata untuk semua tingkatan permudaan adalah 16% - 30%

Berdasarkan hasil penilaian dapat

disimpulkan bahwa tingkat

kerusa-kan tegakerusa-kan tinggal dan

keterbu-kaan wilayah, rata-rata untuk

semua tingkatan permudaan

adalah 16% - 30%

(9)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

2.4.4 Berdasarkan telaah dokumen dan pengecekan lapangan dapat disimpulkan bahwa seluruh jenis yang boleh ditebang dimanfaatkan oleh PT. Erythrina Nugrahamegah. Faktor eksploitasi secara umum masih optimal, meskipun tidak diperoleh perhitungan yang sempurna berdasarkan analisis data LHC dan LHP. Hal ini berkaitan dengan tingkat kerusakan kayu hasil tebangan di areal PT. EN oleh faktor ekploitasi atau proses penebangan, trimming, penyaradan dan pengangkutan ke TPK antara

Berdasarkan hasil perhitungan

dan analisa atas uji petik limbah

dapat disimpulkan bahwa rata-rata

angka faktor eksploitasi (fe)

adalah sebesar 0,64

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 2.4. = 76,19%

(Sedang) 2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/peman-faatan pada areal kerjanya

2.5.1 Dokumen RKTUPHHK-HA 2014 disusun mengacu kepada dokumen RKUPHHK-HA basis IHMB dan baik dokumen RKTUPHHK-HA dan RKUPHHK-HA telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dan berlaku sesuai tahun perijinannya,

Dokumen RKTUPHHK-HA 2015 disusun mengacu kepada dokumen RKUPHHK-HA basis IHMB dan baik dokumen RKTUPHHK-HA dan RKUPHHK-HA telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dan berlaku sesuai tahun perijinannya, 2.5.2 Terdapat peta kerja sesuai

RKT/RKU yang disahkan oleh pejabat berwenang yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/dipanen/dipe-lihara dan areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung

Terdapat peta kerja sesuai RKT/RKU yang disahkan oleh pejabat berwenang yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/dipanen/dipelihara dan areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung

2.5.3 Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada seluruh batas blok tebangan/ dipanen/ ditanam/dipelihara dan penataan/ penandaan areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung sebesar 72%

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada seluruh batas blok tebangan/dipanen/ ditanam/dipelihara dan penataan/ penandaan areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung sebesar 74,51%,

2.5.4 Lokasi panen sesuai dengan peta RKT yang disahkan dan realisasi produksi tahunan rata-rata > 85% dan < 10%

Lokasi panen sesuai dengan peta RKT yang disahkan dan realisasi produksi tahunan rata-rata > 85% dan < 105%

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 2.5. = 90,48%

(Baik) 2.6 Kesehatan finansial perusaha-an dperusaha-an tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan

2.6.1 - Kondisi keuangan PT. EN dikaji dan

dianalisis terhadap parameter likuiditas, solvabilitas dan renta-bilitas. Hasil analisis terhadap laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP untuk tahun buku 2013 dengan angka pembanding tahun 2012, serta untuk tahun buku 2014 diperoleh nilai likuiditas sebesar 108,34% (2012), 165,90% (2013) dan 120,36% (2014), solvabilitas

(10)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia sebesar 132,52% (2012), 193,87% (2013) dan 208,40% (2014) serta rentabilitas sebesar 5,55% (2012), 17,47 (2013) dan 14,68% (2014). 2.6.2 Dalam menjalankan kegiatan

pemanfaatan hutan berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa PT. EN mempunyai realisasi alokasi dana memadai dan secara fisik terealisasi 100% Namun masih terdapat kewajiban pembinaan yang tidak dialokasikan dananya dan tidak direncanakan fisiknya

Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa PT. EN mempunyai realisasi alokasi dana memadai dan secara fisik terealisasi 100% Namun masih terdapat kewajiban pembinaan yang tidak dialokasikan dananya dan tidak direncanakan fisiknya

2.6.3 Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan diberikan secara proporsional namun masih ditemukan kewajiban pembinaan hutan yang tidak direncanakan

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan diberikan secara proporsional namun masih ditemukan kewajiban pembinaan hutan yang tidak direncanakan

2.6.4 Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan berjalan lancar sesuai dengan tata waktu

Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan berjalan lancar sesuai dengan tata waktu

2.6.5 Dapat disimpulkan bahwa PT. EN telah merealisasikan kegiatan pembinaan hutan dan penanaman tanah kosong sudah 100% namun masih ditemukan kewajiban pembi-naan hutan yang tidak direnca-nakan sehingga tidak direalisasikan

Dapat disimpulkan bahwa PT. EN telah merealisasikan kegiatan pembinaan hutan dan penanaman tanah kosong sudah 100% namun masih ditemukan kewajiban pembi-naan hutan yang tidak direnca-nakan sehingga tidak direalisasikan 2.6.6 Dapat disimpulkan bahwa PT. EN

telah merealisasikan kegiatan pembinaan hutan dan penanaman tanah kosong > 80% atau belum seluruhnya diselesaikan, namun masih ditemukan kewajiban pembi-naan hutan yang tidak direncanakan, sehingga tidak direalisasikan

Dapat disimpulkan bahwa PT. EN telah merealisasikan kegiatan pembinaan hutan dan penanaman tanah kosong telah 100%, namun masih ditemukan kewajiban pembinaan hutan yang tidak direncanakan

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 2.5. = 71,43%

(Sedang) Nilai Akhir Kriteria Produksi :

Kriteria Indikator Nilai Kinerja Penilikan III (2014) Penilikan IV– 2015 Nilai Kinerja Indikator Nilai Kematangan/ Bobot Indikator Nilai Maks. Kinerja Indikator 2. 2.1 Baik Baik 3 3

Produksi 2.2 Baik Baik 3 3

2.3 Baik Baik 3 3

2.4 Baik Sedang 2 3

(11)

Kriteria Indikator Nilai Kinerja Penilikan III (2014) Penilikan IV– 2015 Nilai Kinerja Indikator Nilai Kematangan/ Bobot Indikator Nilai Maks. Kinerja Indikator 2.6 Sedang Sedang 2 3 Jumlah 16 18

Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 16 atau 16/18 x 100 % = 88,89%, Nilai akhir kriteria produksi adalah Baik.

3. Ekologi

Indikator

Verifier

Penilikan III

Penilikan IV

3.1. Keberadaan, Kemantapan, dan Kondisi Kawasan Dilindungi pada Setiap Tipe Hutan

3.1.1 Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, PT. EN sudah merealisasikan kawasan dilindungi yang jumlah jenis dan luasnya sesuai dengan dokumen resmi yang dimiliki. Pemilihan lokasi untuk setiap jenis kawasan dilindungi tersebut sudah sesuai dengan kondisi biofosik areal kerja.. Nilai kinerja saat sertifikasi Baik.

Tidak diverifikasi

3.1.2 PT. EN pada pertengahan 2013 hingga pertengahan 2014 belum melakukan penambahan penataan terhadap kawasan dilindungi. Kegiatan terbatas pada pemeliharaan tanda batas dan plang kawasan dilindungi yang sebelumnya sudah diberi tanda batas. Oleh karena itu, kawasan dilindungi yang sudah dilakukan penataan (pemberian tanda batas) sama seperti pada penilikan II, yakni 1.170,60 ha atau 74,51% dari total luas kawasan dilindungi yang dialokasikan (1.571 ha).

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan, PT. EN belum melakukan penambahan penataan terhadap kawasan dilindungi. Kegiatan yang dilakukan berupa pemeliharaan tanda batas dan plang pada kawasan dilindungi yang sebelumnya sudah diberi tanda batas. Oleh karena itu, kawasan dilindungi yang sudah dilakukan penataan masih 1.170,60 ha atau 74,51% dari total luas kawasan dilindungi yang dialokasikan (1.571 ha).

3.1.3 Tidak ada perubahan luas penutupan kawasan dilindungi PT. EN setelah penilaian kinerja tahun 2011 hingga penilikan III. Menurut telaahan peta RKUPHHK Berbasis IHMB periode tahun Periode Tahun 2011 s/d 2020, penutupan kawasan dilindungi yang dialokasikan oleh PT. EN seluruhnya berupa hutan. Areal tidak berhutan terbatas pada sempadan sungai yang terpotong oleh jalan angkutan. Oleh karena itu, tutupan hutan kawasan dilindungi >80% atau mendekati 100%.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan, tutupan hutan kawasan lindung yang dialokasikan oleh PT. EN tidak mengalami perubahan. Kawasan dilindungi yang tidak berhutan hanya terbatas pada tempat-tempat yang terpotong oleh jalan angkutan. Prosentase tutupan hutan kawasan dilindungi mendekati 100% dari total kawasan dilindungi yang dialokasikan.

3.1.4 Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, para pihak mengakui keberadaan kawasan dilindungi yang dialokasikan oleh PT. EN

Tidak diverifikasi

3.1.5 (pada saat penilaian kinerja, verifier ini tidak ada) Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan dapat, PT. EN sudah melakukan penataan terhadap

(12)

Indikator

Verifier

Penilikan III

Penilikan IV

sebagian besar kawasan dilindungi dan mendokumentasikan ke dalam laporan. Dokumen pengelolaan yang tersedia mencapai 74,51% dari total kawasan dilindungi yang dialoka-sikan.

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 3.1. = 91,67%

(Baik)

3.2.Perlindungan dan Pengamanan Hutan

3.2.1 Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, PT. EN sudah memiliki SOP yang dapat digunakan untuk mengantisipasi semua potensi jenis gangguan yang ada dalam areal kerja. PT. EN juga sudah mensosialisasikan SOP kepada para petugas keamanan

Tidak diverifikasi

3.2.2 PT. EN telah memiliki sarana prasarana yang relatif mencukupi, sesuai dengan ketentuan, dan sesuai dengan potensi gangguan yang ada. Pada umumnya sarana dan prasarana yang dimiliki PT. EN masih berfungsi dengan baik. Akan tetapi, mobil tangki Damkarhut yang dimiliki oleh PT. EN dalam kondisi rusak sehingga sangat rawan ketika terjadi kebakaran dan secara keseluruhan akan mengurangi fungsi dan kapasitas dalam mengatasi gangguan hutan.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan, PT. EN relatif aman dari gangguan, dan telah memiliki sarana prasarana yang pada umumnua mencukupi, sesuai dengan ketentuan, dan sesuai dengan potensi gangguan yang ada. Sebagian besar sarana dan prasarana yang tersedia juga masih berfungsi dengan baik. Akan tetapi, mobil tangki Damkarhut yang dimiliki oleh PT. EN masih dalam kondisi rusak dan jumlah menara pengawas kebakaran masih kurang

3.2.3 PT. EN sudah memiliki tenaga satuan pengamanan hutan sebanyak 15 orang. Merujuk pada luas areal kerja, jumlah tersebut sudah mencukupi batas minimal yang diperlukan. Akan tetapi, tenaga pengamanan tersebut masih banyak yang belum mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar pengamanan sehingga kualifikasi personilnya masih kurang memadai.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan, PT. EN sudah memiliki tenaga satuan pengamanan hutan. Dalam meningkatkan kappa-sitas pengamanan, PT. EN pada tahun 2014 sudah menyelengga-rakan inhouse training satuan pengamanan hutan. Jumlah tenaga pengamanan hutan yang dimiliki sebanyak 6 orang atau mencapai 85,71% dari jumlah yang harus dipenuhi

3.2.4 PT. EN dalam kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan telah melakukan pendekatan baik preventif maupun represif dengan mempertim-bangkan jenis-jenis gangguan yang ada. Kegiatan pengamanan hutan secara garis besar berupa patroli, dan pemasangan papan larangan dan himbauan

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan, PT. EN dalam kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan telah melakukan pendekatan baik preventif maupun represif dengan mempertimbangkan jenis-jenis dan potensi gangguan yang ada. Kegiatan perlindungan dan pengamanan secara garis besar berupa patroli dan pemasangan papan larangan dan himbauan

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 3.2. = 80,95%

(Baik)

(13)

Indikator

Verifier

Penilikan III

Penilikan IV

dan

Pemantauan Dampak Terhadap Tanah dan Air Akibat

Pemanfaatan Hutan

sebanyak 8 buah SOP terkait dengan pengelolaan dan pemantauan dampak. SOP tersebut dapat mencakup untuk mengelolaan semua dampak yang ada dalam areal kerja

3.3.2 PT. EN sudah menyediakan sarana untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang berupa stasiun pengama-tan air sungai dan stasiun pengamapengama-tan erosi. Jenis tersebut sesuai dengan ketentuan. Selanjutnya, sarana tersebut masih berfungsi dengan baik dan jumlah serta penempatannya sudah dapat mewakili kondisi yang ada.

Tidak diverifikasi

3.3.3 PT. EN sudah memiliki SDM yang bertugas untuk mengelola dan memantau dampak terhadap tanah dan air, dengan jumlah 20 orang. Untuk meningkatkan kapasitas PT. EN sudah menyelenggarakan Inhouse training terhadap bagian Binhut dan Kelola Lingkungan pada pelatihan Ganis PHPL yang diselenggarakan Kemenhut

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan wawancara, PT. EN sudah memiliki SDM yang bertugas untuk mengelola dan memantau dampak terhadap tanah dan air, dengan jumlah 23 orang. Total ganis Binhut (Binhut dan Kelola lingkungan) sebanyak 3 orang. Jumlah dan kualifikasi SDM tersebut sudah dinilai sudah memenuhi sesuai dengan ketentuan yang ada

3.3.4 PT. EN tetap memiliki dokumen yang isinya memuat rencana pengelolaan dampak terhadap tanah dan air. Selanjutnya, PT. EN juga sudah melakukan implementasi dari rencana tersebut tetapi belum sepenuhnya, ditandai dengan masih terdapat lokasi yang belum dilakukan penanaman dan juga masih banyaknya jalan sarad yang tidak beraturan. Kegiatan pengelolaan yang sudah dilakukan adalah penanaman kiri kanan jalan, penanaman bekas jalan sarad dan bekas TPn, pemeliharaan jalan, pembuatan drainase, dan pembuatan jembatan serta gorong-gorong.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan, PT. EN tetap memiliki dokumen yang isinya memuat rencana pengelolaan dampak terhadap tanah dan air. Selanjutnya, PT. EN juga sudah mengimplementasikan rencana tersebut di lapangan, baik melalui pendekatan vegetatif maupun lainnya. Melalui pendekatan vegetatif (penanaman), implementasi di lapangan bervariasi 58,82 – 98,52%

3.3.5 PT. EN telah menyusun rencana pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan pada umumnya telah diimplementasikan di lapangan sesuai dengan ketentuan. Akan tetapi masih terdapat kegiatan yang belum diimplementasikan di lapangan, seperti pengukuran kondisi kimia pada ekosistem perairan

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan dapat disimpulkan bahwa PT. EN telah menyusun rencana pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan pada umumnya telah diimplemen-tasikan di lapangan sesuai dengan ketentuan. Akan tetapi masih terdapat kegiatan yang direncanakan tetapi belum diimlpementasikan: pengukuran kondisi kimia pada ekosistem perairan

(14)

Indikator

Verifier

Penilikan III

Penilikan IV

3.3.6 Pada areal kerja PT. EN masih terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air. Hal tersebut terjadi karena jalan sarad yang dibuat terlalu banyak dan kurang beraturan. Namun demikian, sebagaimana telah disebutkan dalam verifier 3.3.4, PT. EN telah melakukan upaya-upaya pengelolaan dampak.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan uji petik lapangan, dampak terhadap tanah dan air pada areal kerja PT. EN pada umumnya bisa dikendalikan, tetapi masih terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air. Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan dalam verifier 3.3.4, PT. EN telah melakukan upaya pengelolaan dampak sesuai dengan ketentuan.

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 3.3. = 84,84%

(Baik) 3.4.Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (treatened) dan endemik

3.4.1 Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, PT. EN sudah memiliki SOP, yang mana prosedur tersebut sudah dapat mencakup untuk identifikasi seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja PT. EN

Tidak diverifikasi

3.4.2 PT. EN sudah melakukan identifikasi flora dan faunai yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya. Kegiatan identifikasi tersebut dinilai sudah cukup mewakili jenis-jenis yang terdapat dalam areal kerja.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen, PT. EN sudah melakukan identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang areal kerjanya dan dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan identifikasi tersebut dinilai sudah cukup mewakili jenis-jenis yang terdapat dalam areal kerja.

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 3.4. = 100%

(Baik) 3.5. Pengelolaan flora untuk : (1) Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak; (2) Perlindungan terhadap spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.

3.5.1 Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, PT. EN sudah memiliki SOP terkait dengan pengelolaan spesies flora dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik. SOP tersebut dinilai sudah mencakup semua jenis

Tidak diverifikasi

3.5.2 PT. pengelolaan flora dilindungi dan/atau EN telah melaksanakan langka, jarang, terancam punah dan endemik. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa pembibitan jenis-jenis dilindungi, penanaman jenis-jenis dilindungi, identifikasi flora, pengelolaan kawasan konservasi insitu, pengelolaan kantong satwa, pengelolaan sempadan sungai, pengelolaan kebun benih, pemasangan papan larangan, dan pengamanan hutan. Selanjutnya,

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, PT. EN telah melaksanakan pengelolaan flora dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemic berupa: pengelolaan kebun benih, pengelolaan sempadan sungai, pengelolaan kantong satwa, pengelolaan PUP, pembibitan jenis dilindungi, dan pengelolaan plasma nutfah. Kegiatan tersebut dinilai sudah mewakili pengelolaan untuk seluruh jenis yang terdapat di areal

(15)

Indikator

Verifier

Penilikan III

Penilikan IV

kegiatan tersebut dinilai sudah mewakili pengelolaan untuk seluruh jenis yang terdapat di areal kerja.

kerja

3.5.3 Spesies flora dilindungi, terancam punah, dan endemik yang berada dalam areal kerja PT. EN hingga penilikan III pada umumnya masih aman dari gangguan terutama penebangan tanpa ijin. Akan tetapi, pembuatan jalan sarad yang terlalu banyak dan kurang beraturan dapat mengganggu beberapa jenis tumbuhan dilindungi.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, spesies flora dilindungi, terancam punah, dan endemik yang berada dalam areal kerja PT. EN hingga penilikan IV pada umumnya masih aman. Meski demikian, masih terdapat kegiatan yang dapat mengancam kelestarian flora dilindungi, yakni pengambilan kayu ulin tanpa ijin

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 3.5. = 93,33%

(Baik) 3.6. Pengelolaan fauna untuk: (1) Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak; (2) Perlindungan terhadap spesies fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.

3.6.1 Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, PT. EN sudah memiliki SOP terkait dengan pengelolaan spesies fauna dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik. SOP tersebut dinilai sudah mencakup untuk pengelolaan semua spesies

Tidak diverifikasi

3.6.2 PT. pengelolaan fauna dilindungi dan/atau EN telah melaksanakan langka, jarang, terancam punah dan endemik. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa pembibitan dan penanaman jenis-jenis pakan satwa, identifikasi dan pengelompokkan satwa berdasarkan status perlindungan dan kriteria kelangkaan, pengelolaan kawasan konservasi insitu, pengelolaan kantong satwa, pengelolaan sempadan sungai, pengelolaan kebun benih, pemasangan papan larangan, dan pengamanan hutan. Selanjutnya, kegiatan tersebut dinilai sudah mewakili pengelolaan untuk seluruh jenis yang terdapat di areal kerja.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, PT. EN telah melaksanakan pengelolaan fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemic, yang berupa pengelolaan kebun benih, pengelolaan sempadan sungai, pengelolaan kantong satwa, pengelolaan petak ukur permanen, pengelolaan persemaian dan pembibitan jenis penghasil pakan, pengelolaan plasma nutfah,

pemantauan fauna, dan

pemasangan papan larangan. Kegiatan tersebut dinilai sudah mewakili pengelolaan untuk seluruh jenis yang terdapat di areal kerja 3.6.3 Spesies fauna dilindungi, terancam punah, dan endemik yang berada

dalam areal kerja PT. EN hingga penilikan III pada umumnya masih dalam kondisi aman dari gangguan terutama penebangan tanpa ijin. Akan tetapi, adanya perburuan liar dan pembuatan jalan sarad yang terlalu banyak dan kurang beraturan dapat mengganggu beberapa jenis fauna dilindungi.

Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan lapangan, spesies fauna dilindungi, terancam punah, dan endemik yang berada dalam areal kerja PT. EN hingga penilikan IV dalam kondisi aman dari gangguan. Akan tetapi, pembuatan jalan sarad yang terlalu banyak dan kurang beraturan dapat mengganggu habitat satwa liar sehingga mengancam kelestariannya. Akan tetapi, PT. EN terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan gangguan yang ada

(16)

Indikator

Verifier

Penilikan III

Penilikan IV

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 3.6. = 93,33%

(Baik) Nilai Akhir Kriteria Ekologi :

Kriteria Indikator Penilikan III (2014) Nilai Kinerja

Penilikan IV– 2015 Nilai Kinerja Indikator Nilai Kematangan/ Bobot Indikator Nilai Maks. Kinerja Indikator 3. 3.1 Baik Baik 3 3

Ekologi 3.2 Baik Baik 3 3

3.3 Baik Baik 3 3

3.4 Baik Baik 3 3

3.5 Baik Baik 3 3

3.6 Baik Baik 3 3

Jumlah 18 18

Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 18 atau 18/18 x 100 % = 100 %, n

ilai akhir kriteria ekologi

adalah Baik.

4. Sosial

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.

4.1.1 Tidak diverifikasi, not available,

karena kawasan konsesi PT. Erythrina Nugrahamegah tidak berbatasan dengan kawasan masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat, jarak terdekat antara kawasan konsesi dengan masyarakat hukum adat sekitar 70 km yaitu Desa Pangke sebagai desa binaan, hal tersebut berdampak pada tidak adanya kegiatan perladangan masyarakat di dalam kawasan konsesi, namun demikian PT. EN telah membuat demplot karet seluas 7 Ha di Desa Pangke untuk dipergunakan bagi peningkatan pendapatan masyarakat setempat.

4.1.2 Tidak diverifikasi, not available,

karena kawasan konsesi PT. Erythrina Nugrahamegah tidak berbatasan dengan kawasan masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat sehingga tidak diperlukan pembuatan batas kawasan

(17)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

4.1.3 PT. EN telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfaatan sumber daya hutan, kawasan konsesi PT. Erythrina Nugraha megah tidak berbatasan dengan kawasan masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat, desa binaan berjarak sekitar 50 km terhalang oleh IUPHHK lain, namun demikian masyarakat setempat mengakui keberadaan, luas dan batas kawasan konsesi. Setiap tahun PT. Erythrina Nugrahamegah dalam membuat dokumen RKT selalu membuat kesepakatan/persetujuan masya-rakat setempat

Terdapat mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan sumberdaya hutan yang terangkum dalam dokumen SOP Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap hutan No. 30/EN/PKN/08/13 tanggal 05 Oktober 2013, SOP Pembinaan Masyarakat Desa Hutan No. 31/EN/PKN/08/13 tanggal 05 Oktober 2013 dan SOP Mekanisme Pembuatan Perjanjian Dengan Masyarakat No. 36/EN/PKN/08/13, tanggal 05 Oktober 2013

4.1.4 Tidak diverifikasi, verifier not

available, karena kawasan konsesi PT. EN tidak berbata-san dengan kawaberbata-san masyara-kat hukum adat dan atau masyarakat setempat

4.1.5 Tidak diverifikasi

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 4.1. =

100% (Baik)

4.2 Implementasi tanggung jawab sosial perusa-haan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

4.2.1 Tidak diverifikasi, karena PT.

EN mempunyai dokumen tanggung jawab sosial yang lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat, pada saat sertifikasi tahun 2011

4.2.2 Tidak diverifikasi Tidak diverifikasi, karena PT. EN mempunyai mekanisme yang lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat, pada saat sertifikasi tahun 2011

4.2.3 Laporan/dokumen terkait

sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin PT. EN terakhir dilaksanakan pada tahun 2013, pada tahun 2014 dan 2015 belum dilaksanakan kembali.

4.2.4 PT. Erythrina Nugrahamegah terdapat bukti tentang reali-sasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap seluruh

Tidak diverifikasi, karena PT. EN mempunyai bukti yang lengkap tentang realisasi pemenuhan tanggung jawab

(18)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

masyarakat berupa dokumen, pemeliharaan jalan dan jembatan secara rutin setiap tahunnya, kesempatan beker-ja bagi

masyarakat setempat,

pembangunan sarana ibadah dan berita acara penyerahan bantuan yang ditandatangani oleh kepala desa dan manager camp

sosial terhadap seluruh masyarakat

4.2.5 PT. Erythrina Nugrahamegah tersedia laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi, berupa RKTUPHHK-HA Tahun 2013-2014 ditandata-ngani oleh Direktur PT. Erythrina Nugrahamegah, laporan tahunan PMDH tahun 2013 ditanda-tangani oleh Manajer Camp, laporan bulanan PMDH tahun 2014 ditandatangani oleh Manajer Camp, dokumen kesepakatan bersama pemerintahan desa dengan perusahaan yang ditandatangani oleh Kepala Desa Pangke dan Manager Camp

Tidak diverifikasi, karena PT. EN mempunyai laporan/doku-men terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 4.2. =

93,3% (Baik)

4.3 Ketersediaan

mekanisme dan

implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak.

4.3.1 Tidak diverifikasi, verifier not

available, karena kawasan konsesi PT. EN tidak berbatasan dengan kawasan masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat, jarak terdekat antara kawasan konsesi dengan masyarakat hukum adat sekitar 75 km yaitu Desa Pangke sebagai desa binaan, hal tersebut berdampak pada tidak adanya kegiatan perladangan masyarakat di dalam kawasan konsesi, tidak terdapat masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat yang tergantung, terpengaruh oleh aktivitas PT. Erythrina Nugrahamegah

4.3.2 Terdapat mekanisme yang

legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan yang terangkum dalam SOP Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap hutan No. 30/EN/PKN/08/13

(19)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

tanggal 05 Oktober 2013, SOP Pembinaan Masyarakat Desa Hutan No. 31/EN/PKN/08/13 tanggal 05 Oktober 2013 dan SOP Mekanisme Pembuatan Perjanjian Dengan Masyarakat No. 36/EN/PKN/08/13, tanggal 05 Oktober 2013

4.3.3 PT. Erythrina Nugrahamegah terdapat dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat berupa RKUPHHK-HA Basis IHMB Periode 2011 – 2020, RKTUPHHK-HA Tahun 2013-2014, RO PMDH tahun 2013-2014 peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan ditandai dengan pemahaman masyarakat setampat untuk lebih mengoptimalkan lahan dengan demplot tanaman karet

Terdapat laporan/dokumen yang legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan yang terangkum dalam RKT 2014 dan 2015, laporan tahunan PMDH 2014 dan Berita Acara Penerimaan Bantuan walapun belum lengkap

4.3.4 Terdapat bukti implementasi kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin, pembuatan demplot tanaman karet, bukti dokumen berupa berita acara penyerahan bantuan bidang pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana jalan, jembatan, berita acara ini ditandatangani oleh kepala desa dan manager camp

Melakukan implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang terdapat dalam RKT 2014 dan 2015, laporan tahunan PMDH 2014 dan Berita Acara Penerimaan Bantuan baru mencapai 20,04 %

4.3.5 Tidak diverifikasi, karena PT.

EN mempunyai dokumen/lapo-ran pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 4.3. =

86,6% (Baik)

4.4 Keberadaan

mekanisme resolusi konflik yang handal.

4.4.1 Memiliki Prosedur Mekanisme Penyelesaian Konflik dengan Masyarakat No. 32/EN/PKN/08/ 2013 yang dibuat oleh Sunarjo, Kabag Umum, Personalia dan Humas ditandatangani oleh Sudiro, S. Hut sebagai Manager Camp dan Achmad Gunawan sebagai Direktur PT. Erythrina Nugrahamegah

Tidak diverifikasi, karena PT. EN mempunyai Mekanisme Penyelesaian Konflik dengan Masyarakat No. 32/EN/PKN/ 08/2013 tanggal 05 Oktober 2013 ditandatangani oleh Achmad Gunawan, STP sebagai Direktur PT. Erythrina Nugrahamegah

4.4.2 Tidak diverifikasi, karena PT.

(20)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

mempunyai peta rawan konflik 4.4.3 PT. Erythrina Nugrahamegah

telah memiliki kelembagaan . penanganan konflik, dalam struktur penanganan konflik penanggungjawab adalah Manager Camp, sedangkan koordinator adalah Kabag Umum, Personalia dan Humas dan staf sebanyak 5 (lima) orang, namun kelembagaan ini belum dibarengi dengan pendanaan yang tercantum dalam dokumen rencana, pendanaan baru bersifat insidental

PT. Erythrina Nugrahamegah mempunyai mempunyai lembaga resolusi konflik namun tidak mempunyai pendanaan yang memadai untuk mengelola konflik

4.4.4 Pada periode tahun 2014 dan

2015 tidak terjadi konflik dengan masyarakat sehingga tidak diperlukan adanya dokumen penyelesaian konflik

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 4.4. =

88,8% (Baik) 4.5 Perlindungan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja. 4.5.1 PT. EN telah menyepakati Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT. Erythrina Nugrahamegah Periode 2013 – 2015, PT. EN membentuk perkumpulan karyawan melalui SK Direktur PT. Erythrina Nugrahamegah No 021/SPP/ENM-BCBL/IV/ 2014 tgl 05 April 2014 tentang Penetapan Kepengurusan Perkumpulan Karyawan IUPHHK PT. Erythrina Nugrahamegah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014. Serta pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Forum Kerukunan Karyawan PT. Erythrina Nugrahamegah tahun 2014, serta merealisasikan hubu-ngan industrial dehubu-ngan seluruh karyawan

Tidak diverifikasi, karena PT. Erythrina Nugrahamegah telah merealisasikan seluruh hubungan industrial dengan seluruh karyawan

(21)

Indikator Verifier Penilikan III Penilikan IV

4.5.2 PT. Erythrina Nugrahamegah telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi, hal ini terangkum dalam dokumen RKTUPHHK-HA Tahun 2013 dan 2014. Pelatihan sebagai salah satu alternatif pengembangan kompetensi karyawan menjadi salah satu kegiatan yang mendapat perhatian dari PT. Erythrina Nugrahamegah baik yang bersifat internal (in house training) maupun eksternal training

PT. Erythrina Nugrahamegah baru merealisasikan 69,38 % pengembangan kompetensi pada tahun 2014 dan 2015, terdokumentasikan dalam dokumen rencana dan realisasi pengembangan kompetensi karyawan. baik yang bersifat internal (in house training) maupun external training.

4.5.3 Terdapat dokumen standar jenjang karir dan baru sebagian diimplementasikan

Terdapat prosedur jenjang karir dengan nama SOP Penilaian Karya dan Konseling No. 34/EN/PKN/08/13, tanggal 05 Oktober 2013, dokumen lainnya adalah Peratuan Perusahaan, selama ini proses jenjang karir karyawan sudah berjalan dengan cukup baik, diterapkan pada tingkatan tenaga lapangan, staff administrasi, kasie sampai dengan manajer dengan melalui penilaian kinerja 4.5.4 Tidak diverifikasi Tidak diverifikasi, karena PT.

Erythrina Nugrahamegah

mempunyai dokumen

tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya

Kesimpulan Nilai/Bobot Indikator 4.5. =

83,3% (Baik) Nilai Akhir Kriteria Sosial :

Kriteria Indikator Penilikan III (2014) Nilai Kinerja

Penilikan IV – 2015 Nilai Kinerja Indikator Nilai Kematangan/ Bobot Indikator Nilai Maks. Kinerja Indikator 4. 4.1 Sedang Baik 3 3

Sosial 4.2 Baik Baik 3 3

4.3 Sedang Baik 3 3

4.4 Baik Baik 3 3

4.5 Baik Baik 3 3

Jumlah 15 15

Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 15 atau 15/15 x 100 % = 100%, nilai akhir kriteria sosial adalah

(22)

Hasil Perhitungan Nilai Akhir Kinerja IUPHHK-HA PT. Erythrina Nugrahamegah pada Penilikan IV :

Kriteria kator Indi- Penilikan III 2014 Bobot Indikator Nilai Kinerja Penilikan IV - 2015

Indikator Nilai Kematangan/ Bobot Indikator Maksimal Indikator Nilai Kinerja

Prasyarat 1.1. 3 Baik 3 3 1.2. 3 Baik 3 3 1.3. 2 Sedang 2 3 1.4. 2 Baik 3 3 1.5. 3 Baik 3 3 Produksi 2.1. 3 Baik 3 3 2.2. 3 Baik 3 3 2.3. 3 Baik 3 3 2.4. 3 Sedang 2 3 2.5. 3 Baik 3 3 2.6. 2 Sedang 2 3 Ekologi 3.1. 3 Baik 3 3 3.2. 3 Baik 3 3 3.3. 3 Baik 3 3 3.4. 3 Baik 3 3 3.5. 3 Baik 3 3 3.6. 3 Baik 3 3 Sosial 4.1. 2 Baik 2 3 4.2. 3 Baik 3 3 4.3. 2 Baik 2 3 4.4. 3 Baik 3 3 4.5. 3 Baik 3 3 Jumlah 61 63 66

Berdasarkan perhitungan diatas, terlihat bahwa total nilai kinerja seluruh indikator adalah 63, sehingga nilai akhir gabungan seluruh kriteria adalah 63/66 x 100 % = 95,45%, dan tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk.

5. Verifikasi Legalitas Kayu

KRITERIA/INDIKATOR JUSTIFIKASI

1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha memanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

MEMENUHI

a. Dokumen legal :

Tidak diverifikasi lagi, Hasil sama dengan verifikasi awal. SK IUPHHK masih berlaku dan tidak ada perubahan.

b. Bukti pemenuhan kewajiban :

 Tidak diverifikasi lagi, sama dengan hasil verifikasi awal, terdapat SPP IUIPHHK

(23)

KRITERIA/INDIKATOR JUSTIFIKASI

 Tidak diverifikasi lagi, Hasil sama dengan verifikasi awal yang menerangkan bahwa iuran IUPHHK telah dibayar lunas.

2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang 2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja

Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

MEMENUHI

a. Dokumen RKUPHHK dan RKT

 Verifier tidak diverifikasi lagi, sama dengan hasil verifikasi awal. Terdapat Dokumen RKUPHHK Berbasis IHMB Periode 2009 s/d 2018 Nomor Pengesahan SK.09/VI-BPHA/2010 Pengesahan tanggal 21 Januari 2010

 Terdapat Dokumen RKT 2015 dengan SK Direktur PT. Erythrina Nugrahamegah No 279/EN/PKN/XII/2014 dan disahkan oleh Achmad Gunawan, S.TP .

b. Terdapat Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT 2015.

c. Terdapat implementasi penandaan lokasi yang tidak boleh ditebang di lapangan.

2.2 Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

MEMENUHI

a. Terkait dengan verifier 2.1.1 verifier ini tidak di verifikasi lagi.

b. Tidak diverifikasi (untuk HTI)/ (N/A) 3.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin

bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan

MEMENUHI

Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen/ dimanfaatkan telah di LHP-kan. Jumlah kayu berdasarkan LHP pada periode Mei 2014 s/d Mei 2015 adalah 6.755,00 batang atau 34.378,22 m³. 3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin

dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

MEMENUHI

Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan SKSKB yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang menerbitkannya.

3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari

Pemegang IUPHHK-HA MEMENUHI  Terdapat sistem tata usaha kayu yang bisa menjamin bahwa kayu bisa di lacak balak.

 Hasil uji petik terhadap fisik kayu sebanyak 50 batang yang berada di TPK Antara (Bulik) pada koordinat S 01°36’09,5’’LS dan E 111°46’55,2’’BT dari dokumen LHP Nomor 10/LHP/TPTI/EN/V/ 2015 tanggal 31 Mei 2015 dan 08/LHP/TPTI/ EN/IV/2015 tanggal 30 April 2015 Periode II yang telah disahkan menunjukkan bahwa fisik kayu sesuai dengan LHP.

 Hasil uji petik mengenai nomor batang di LHP sebanyak 50 buah dengan tunggak kayu di Petak G-16, F-15, E-15, I-14 dan I-15 Blok RKT tahun

(24)

KRITERIA/INDIKATOR JUSTIFIKASI

2015 menunjukkan bahwa nomor batang yang tercantum dalam LHP dapat ditemukan di lapangan.

3.1.4 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

MEMENUHI

Terdapat Dokumen SKSKB atas kayu bulat yang diproduksi oleh PT. Erythrina Nugrahamegah untuk periode Mei 2014 s/d Mei 2015 secara lengkap dan ditandatangani oleh Pejabat Penerbit SKSKB untuk tahun 2014 yaitu Satuman dan Pejabat Penerbit SKSKB untuk tahun 2015 yaitu Dani Romansyah. Dokumen FA-KB tersedia untuk periode Mei 2014 s/d Mei 2015 secara lengkap. Dokumen FA-KB tahun 2014 diterbitkan oleh Meru Suwirto dengan Nomor Register 247/17/1710/FA-KB/Mso/KB dan Dokumen FA-KB tahun 2015 diterbitkan oleh Satuman dengan nomor Register 00659-12/PKB-R/XVIII/2013 untuk logpond Semendung Kabupaten Lamandau dan Yudo Kisyanto dengan nomor Register 00661-12/PKB-R/XVIII/2013 untuk TPK Antara Terentang. 3.2 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah

melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu

3.2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)

MEMENUHI

Selama periode Mei 2014 s/d Mei 2015 jumlah tagihan yang harus dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Perintah Pembayaran (SPP) yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Barat untuk volume kayu 34.378,22 m³ (sesuai dengan LHP) adalah sebesar Rp. 2.260.846.760 untuk PSDH dan US$ 552.043,31 untuk DR.

Terdapat bukti pelunasan SPP sesuai dengan LHP yang telah disahkan. Penerima setoran pembayaran PSDH adalah Bendaharawan Penerima Setoran Murni PSDH No. Rekening 102.0004204001 Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan. Penerima setoran pembayaran DR adalah Bendaharawan Penerima Setoran Murni DR No. Rekening 102.0004819717 Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan.

Selama periode bulan Mei 2014 s/d Mei 2015 jumlah setoran yang telah dibayarkan sebagaimana tercantum dalam bukti setoran untuk volume kayu 34.378,22 m³ (sesuai dengan LHP) adalah sebesar Rp 2.181.842.290,00 untuk PSDH dan US$ 534.633,140 untuk DR. Seluruh tagihan sesuai dengan SPP sampai dengan bulan Mei Periode I telah dibayar lunas (100%)

Hasil verifikasi pembayaran PSDH DR terhadap tarif yang ditetapkan membuktikan adanya kesesuaian antara jumlah kayu dengan besarnya kewajiban PSDH DR yang dibayarkan.

3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

(25)

KRITERIA/INDIKATOR JUSTIFIKASI

mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)

Terdapat Dokumen Pengakuan Sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau (PKAPT) dengan nomor 301/UPP/PKAPT/Perpanjangan-1/7/2012 yang di tandatangani oleh Partogi Pangaribuan a.n Menteri Perdagangan Koordinator dan Pelaksana Pengganti Unit Pelayanan Perdagangan disahkan di Jakarta pada tanggal 12 Juli 2012 dengan masa berlaku pengakuan sebagai PKAPT sampai dengan tanggal 10 Juli 2017.

3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah

MEMENUHI

Terdapat surat persetujuan berlayar (Port Clearance) nomor S.5/AP.V/14/XII/2014 atas nama kapal TK. Jeems Rider yang ditandatangani oleh Horlem R Siahaan SE (Syahbandar) diterbitkan di Pangkalan Bun pada Tanggal 05 Desember 2014 dan berbendera Indonesia.

Terdapat surat persetujuan berlayar (Port Clearance) nomor S.5/AP.V/13/XII/2014 atas nama kapal TB. Ocean Rider-15 yang ditandatangani oleh Horlem R Siahaan SE (Syahbandar) diterbitkan di Pangkalan Bun pada Tanggal 05 Desember 2014 dan berbendera Indonesia.

3.4.1. Pemenuhan Penggunaan Tanda V-Legal

3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal MEMENUHI

PT. Erythrina Nugrahamegah belum menggunakan label V-Legal tetapi sudah melakukan koordinasi dengan APHI Kalteng mengenai desain V-Label dan pada saat verifikasi masih dalam tahap desain label dan menunggu launching dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

4.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut

4.1.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

MEMENUHI

Tidak diverifikasi lagi, Hasil sama dengan verifikasi awal.

4.1.2 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

MEMENUHI

a. Tidak diverifikasi lagi, sama dengan hasil verifikasi awal.

b. PT.Erythrina Nugrahamegah memiliki dokumen laporan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan periode I dan II tahun 2014. Adapun laporan laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan laporan Rencana Pemantauan Lingkungan tahun 2015 masih dalam proses, mengingat saat dilakukan verifikasi berada di antara semester I (bulan Januari s/d Juni). 5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3 MEMENUHI

(26)

KRITERIA/INDIKATOR JUSTIFIKASI

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) yang di buat oleh Sunarjo (Ka Personalia) diperiksa oleh Sudiro S. Hut (Manager Camp) dan disetujui oleh Achmad Gunawan (Direktur)

Penanggung jawab dalam implementasi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) di PT. Erythrina Nugrahamegah adalah :

Kabag Personalia dan Umum : bertanggung jawab dalam pengaturan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh karyawan. Ka Poliklinik : bertanggung jawab dalam penanganan akibat kecelakaan kerja, pengaturan kebutuhan obat dan peralatan medis.

b. PT. Erythrina Nugrahamegah memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik.

c. Hasil pemeriksaan ketersediaan catatan kejadian kecelakaan kerja dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja.

Terdapat berita acara Kecelakaan Kerja yang dibuat oleh Sunarjo (Ka.Personalia) dan diketahui Sudiro S.Hut (Manager Camp)

5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja MEMENUHI

Terdapat SK Penetapan Kepengurusan Perkumpulan Karyawan IUPHHK PT. Erythrina Nugrahamegah nomor 021/SPP/ENM-BCBL/IV/2014 yang ditetapkan di Pangkalan Bun dan ditandatangani oleh Direktur PT. Erythrina Nugrahamegah (Achmad Gunawan S. TP). Susunan kepengurusan Perkumpulan Karyawan PT. Erythrina Nugrahamegah terdiri dari Syaiful Ahyar (Ka. Lingkungan) sebagai Ketua, Rini Haryani (Adm dan Keuangan) sebagai Sekretaris dan Sri Yulianti (Staf Bin lingk).

5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)

atau Peraturan Perusahaan (PP) MEMENUHI Terdapat Dokumen Peraturan Perusahaan PT. Erythrina Nugrahamegah Periode tahun 2013 s/d 2015 yang disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah (Drs. Hardy Rampay, M. Si) dengan nomor Kep.2778/HI.01/XII/Nakertrans tentang pengesahan Peraturan Peraturan Perusahaan PT. Erythrina Nugrahamegah tanggal 02 Desember 2013.

5.2.3 Perusahaan tidak mempekerjakan anak di

bawah umur MEMENUHI Terdapat dokumen daftar karyawan yang dibuat oleh Sunarjo (Ka Personalia) dan diketahui oleh Sudiro S. Hut (Manager Camp) ditetapkan di Base Camp Bulik tanggal 25 Mei 2015. Berdasarkan dokumen tersebut jumlah tenaga Kerja PT. Erythrina Nugrahamegah Base Camp Bulik Per Mei 2015 tercatat sebanyak 185 orang, yang terdiri dari :

 156 karyawan laki-laki  29 karyawan perempuan

(27)

KRITERIA/INDIKATOR JUSTIFIKASI

Masa Kerja, Usia, Pendidikan, status, agama, asal untuk masing–masing bagian kerja. Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa tidak terdapat karyawan di bawah umur pekerja (˂ 18 tahun). Dengan demikian berdasarkan hasil audit Penilikan IV kinerja PHPL PT. Erythrina Nugrahamegah berhak

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun telah ada Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur kurikulum dayah salafi, tidak serta merta membuat semua dayah salafi yang ada di Aceh mengikuti

Audiens dalam industri media televisi adalah konsumen utama televisi, maka dari itu baik program baru maupun program membutuhkan perencanaan yang baik dalam

Pemasok menyatakan dan menjamin bahwa semua Obyek Pengiriman yang disediakan akan: (a) (i) baru dan tidak pernah dipakai; (ii) bebas dari cacat pada bahan,

- Juga menyebabkan supresi sintesis matriks in Juga menyebabkan supresi sintesis matriks intraselular ( kolagen &amp; hyalurodin traselular ( kolagen &amp; hyalurodinat ) at

Kedua, untuk mengungkap penerapan fungsi-fungsi manajemen kepengurusan Masjid Baitul Ma'mur dalam pengembangan dakwah Islamiyah di kecamatan Purwodadi kabupaten Grobogan1.

Konsentrasi sub lethal adalah konsentrasi yang dapat merusak kegiatan fisiologis atau perilaku organisme, tetapi tidak menyebabkan kematian individu secara langsung [12].

Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2012 cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.. Rendahnya

Diagram dekomposisi pada sistem yang diusulkan terdapat tujuh subsistem yaitu, subsistem administrasi, subsistem biaya anggaran barang dan jasa, subsistem pendapatan