isi lnspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan strategis.
Visi memberikan gambaran konsistensi kinerja selama 5 (lima) tahun mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi lnspektorat Utama.
Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI menyatakan bahwa lnspektorat Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.
Sedangkan fungsi Inspektorat Utama adalah sebagai berikut : a. Perumusan dan evaluasi rencana strategis Inspektorat
Utama;
b. Koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Inspektorat Utama;
c. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan;
V
Page|38
d. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
e. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Sekretaris Jenderal dan/atau Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
f. Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan; dan g. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Utama.
Sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), Inspektorat Utama sesuai dengan tugas dan fungsinya melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit/satuan kerja sebagai mitra kerja yang bersifat konsultatif (consulting) dan sebagai penjamin mutu (quality assurance).
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat Utama mempunyai komitmen bersama mulai dari unsur pimpinan hingga unsur pelaksana untuk mendukung terwujudnya Visi Inspektorat Utama. Dukungan tersebut diimplementasikan melalui pelaksanaan pengawasan yang mampu mendorong peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang transparan dan akuntabel.
Adapun Visi Inspektorat Utama yaitu :
Page|39
Gambar 2.1 Visi Inspektorat Utama 2.2. MISI INSPEKTORAT UTAMA
Sebagai bentuk nyata dari Visi Inspektorat Utama, maka ditetapkanlah misi yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih terlihat abstrak akan lebih nyata pada misi tersebut. Misi Inspektorat Utama adalah rumusan umum mengenai berbagai upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi Inspektorat Utama yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Adapun Misi Inspektorat Utama yaitu : 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap
pelaksanaan kinerja yang berkualitas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan;
2. Melaksanakan evaluasi sistem pengendalian intern yang independen dan obyektif;
3. Meningkatkan profesionalitas APIP;
4. Menyelenggarakan fungsi konsultansi yang solutif.
Page|40
Sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), Inspektorat Utama yang memiliki fungsi pengawasan terhadap Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI memberikan jaminan penyelenggaraan pemerintahan yang memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean government, terhindar dari tuntutan hukum administrasi, perdata dan pidana sehingga tercapai tata kelola pemerintahan yang baik pada setiap jenjang dan struktur organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, serta mendorong penguatan akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Dengan demikian diharapkan semua unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI akan tumbuh budaya transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas.
Inspektorat Utama secara sadar patuh pada suatu standar dan etika profesi yang mendukung upaya penciptaan proses tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta penerapan sistem pengendalian manajemen yang baik guna mendukung pencapaian Visi dan Misi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.
2.3. BUDAYA ORGANISASI INSPEKTORAT UTAMA
Budaya organisasi Inspektorat Utama mengadopsi budaya organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI (dengan slogan ‘RAPI’) yang merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh pegawai
Page|41
di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI dalam melaksanakan tugas and fungsi.
Gambar 2.2 Budaya Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh berkembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI dalam berkarsa dan berkarya.
Selaras dengan nila-nilai yang diusung oleh Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlin DPR RI, Inspektorat Utama sebagai unit yang melaksanakan fungsi pengawasan internal memiliki slogan tersendiri yang diharapkan dapat diinternalisasikan dalam
Page|42
mengemban pelaksanaan tugas dan fungsi. Budaya kerja Inspektorat Utama adalah BERSIH.
Gambar 2.3 Budaya Kerja Inspektorat Utama BERINTEGRITAS, memiliki konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
EFEKTIF dan EFISIEN, memastikan bahwa seluruh kegiatan telah dilakukan secara efektif dan efisien.
RESPONSIF, antisipatif dan tanggap dalam mengatasi masalah.
SOLUTIF, memberikan saran untuk perbaikan melalui consulting dan quality assurance.
Page|43
INOVATIF, mampu melakukan pembaruan dan inovasi di bidang pengawasan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
HANDAL, menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi.
2.4. TUJUAN INSPEKTORAT UTAMA
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi Inspektorat Utama, maka diperlukan perumusan tujuan organisasi yang terarah dan bersifat operasional. Tujuan yang dirumuskan oleh Inspektorat Utama merupakan bentuk turunan dari tujuan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang diantaranya adalah : 1. Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang profesional, baik,
dan bersih;
2. Terwujudnya pusat data dan informasi legislasi yang lengkap;
3. Terwujudnya dukungan administrasi dan pelayanan persidangan yang prima bagi DPR RI;
4. Terwujudnya dukungan keahlian yang optimal bagi DPR RI.
Berdasarkan tujuan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, maka tujuan Inspektorat Utama yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut :
Page|44
Gambar 2.4 Tujuan Inspektorat Utama 2.5. SASARAN INSPEKTORAT UTAMA
Sasaran Inspektorat Utama merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode satu tahunan. Penetapan sasaran ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan strategis yang terkait. Dengan demikian apabila sasaran yang ditetapkan telah dicapai, diharapkan bahwa tujuan juga telah dapat dicapai. Adapun Sasaran Inspektorat Utama adalah sebagai berikut :
Page|45
Gambar 2.5 Sasaran Inspektorat Utama
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, REGULASI DAN
KELEMBAGAAN
Page|47
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, REGULASI DAN KELEMBAGAAN
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024
encana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Oleh karena itu, RPJMN 2020-2024 menjadi hal yang sangat penting karena akan berpengaruh besar dalam pencapaian target pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJPN 2005-2025, salah satunya yaitu pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income country/MIC) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
R
Page|48
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Terdapat 4 (empat) pilar dalam RPJMN ke IV tahun 2020-2024 yang merupakan amanat RPJPN 2005-2025 untuk mencapai tujuan utama dari rencana pembangunan nasional periode terakhir. Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) Agenda Pembangunan yang didalamnya terdapat Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Proyek Prioritas.
7 (tujuh) Agenda Pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024, diantaranya meliputi:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
4. Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa 5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar 6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
Page|49
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
Diantara 7 (tujuh) Agenda Pembangunan tersebut, poin ke-7 (tujuh) secara lebih spesifik memuat arah kebijakan yang berkaitan dengan Reformasi Kelembagaan Birokrasi Untuk Pelayanan Publik Berkualitas. Adapun dalam arah kebijakan tersebut, salah satu isu strategis yang ditetapkan adalah Akuntabilitas Kinerja dan Pengawasan yang Handal, Efektif, dan Berintegritas.
Terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja dan pengawasan akan diwujudkan dengan strategi sebagai berikut:
a. Perluasan implementasi sistem integritas, melalui penerapan Zona Integritas menuju WBK/WBBM dan pegembangan dan implementasi sistem integritas ASN;
b. Penguatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, melalui penyempurnaan kebijakan dan implementasi manajemen risiko, penguatan implementasi SPIP dan sistem pengadaan barang/jasa pemerintah;
c. Pengembangan sistem manajemen kinerja kelembagaan yang efektif dan handal, melalui
Page|50
penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
d. Penguatan implementasi Reformasi Birokrasi instansional, melalui kebijakan Road Map RB Tahun 2020-2024 serta perluasan dan peningkatan kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi di daerah.
3.1.2. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020
Peraturan Menteri PPN Nomor 2 tahun 2019 telah menetapkan bahwa pelaksanaan pembangunan pada tahun 2020 digariskan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 yang berfokus untuk mewujudkan peningkatan kapasitas birokrasi dan perluasan inovasi pelayanan publik di seluruh instansi pemerintah dengan arah kebijakan yang ditetapkan adalah peningkatan akuntabilitas kinerja, pengawasan dan Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan melalui strategi:
1) Penguatan implementasi sistem pengawasan dan akuntabilitas keuangan negara melalui optimalisasi penerapan SPIP dan manajemen risiko;
2) Peningkatan kapabilitas APIP serta penguatan implementasi sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah;
Page|51
3) Peningkatan efektivitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
RKP 2020 pun terdiri dari 9 (sembilan) poin Pembangunan Bidang yang diantaranya sebagai berikut:
1) Pengarusutamaan dan Pembangunan Lintas Bidang;
2) Bidang Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidypan Beragama;
3) Bidang Pembangunan Ekonomi;
4) Bidang Iptek;
5) Bidang Pembangunan Politik;
6) Bidang Pembangunan Aparatur;
7) Bidang Pembangunan Kewilayahan dan Tata Ruang 8) Bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana;
9) Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Adapun agenda pengawasan nasional secara implisit diamanatkan pada Pembangunan Bidang poin ke-6 (enam), yaitu Pembangunan Aparatur. Pembangunan bidang aparatur memiliki peran yang penting dalam menciptakan landasan yang kokoh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan SDM Aparatur yang berkualitas dan berdaya saing untuk mendorong percepatan pembangunan di berbagai bidang.
Page|52
1) Sasaran pembangunan bidang aparatur tahun 2020, diantaranya yaitu:
2) Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi dan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi;
3) Meningkatnya inovasi dan kualitas pelayanan publik;
4) Meningkatnya implementasi manajemen ASN berbasis merit.
Indikator sasaran pembangunan bidang aparatur telah ditetapkan sebagaimana terlihat dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Sasaran dan Indikator Pembangunan Aparatur di Level Kementerian/Lembaga
NO. INDIKATOR 2017 2018 2019 2020
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi dan kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi
a) Opini WTP atas laporan keuangan
91% 91% 95% 95%
b) Instansi Pemerintah yang memiliki indeks Reformasi Birokrasi
d) Instansi pemerintah yang akuntabel (Skor B SAKIP)
93,90% 92,77% 85% 95%
Page|53
2. Meningkatnya inovasi dan kualitas pelayanan publik a) Indeks Pelayanan
3. Meningkatnya implementasi manajemen ASN berbasis merit
b) Indeks Profesionalitas ASN (Skala 1 s/d 100)
N/A 68,5% 70% 73%
3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI
Kelembagaan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI merupakan unsur pendukung kelembagaan DPR RI, oleh karena itu Renstra Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI harus disusun dengan mengacu kepada Renstra DPR RI.
Page|54
Dalam Rensta Sekretariat Jenderal dan BK DPR RI arah kebijakan dan strategi yang ditetapkan diimplementasikan melalui unit kerja di bawah Sekretaris Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yaitu Deputi dan Biro/Pusat yang berada di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.
Dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun Anggaran 2020, anggaran untuk Inspektorat Utama sesuai struktur organisasi baru Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI berada di Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.
Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang terkait dengan Inspekorat Utama dapat dilihat melalui Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Di Bidang Pengawasan Internal
Tahun 2020-2024
NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
1.1 Peningkatan
pelaksanaan RB dan akuntablitias kinerja
1. Penataan Manajemen Perubahan a. Memberikan target yang terukur
untuk agen perubahan serta pelatihan yang memadai.
b. Mendiagnosa kembali kesenjangan dan mengelola penolakan yang terjadi dalam pelaksanaan
Page|55
manajemen perubahan.
c. Melakukan sinkronisasi rencana aksi antara PMPRB dengan Laporan RB.
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
a. Membuat pedoman untuk memprioritaskan peraturan yang akan dikaji dan dianalisa dari unit pengusul hingga tersusunnya laporan prolegsek.
3. Penataan dan Penguatan Organisasi a. Pentanaan organisasi di Sekretariat
Jenderal DPR RI didukung dengan pembangunan aplikasi sistem penataan organisasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan efisiensi dari Sekretariat Jenderal dan BK DPR RI.
b. Melakukan monev hasil kelembagaan yang dikaitkan dengan proses bisnis instansi, dan dibentuk menjadi laporan.
4. Penataan Tatalaksana
a. Meningkatkan proses monitoring terhadap semua aplikasi yang telah dibangun sehingga dapat digunakan secara optimal.
b. Menyelesaikan peta proses bisnis sesuai dengan Permenpan No. 19 Tahun 2018.
c. Melaksanakan evaluasi atas
Page|56
efektivitas dan efisiensi dari SOP yang telah dibuat.
5. Penataan Sistem Sumber Daya SDM a. Melaksanakan merit sistem di
lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri PAN RB No. 40 Tahun 2018 tentang Pendoman Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara.
b. Mengimplementasikan aturan tentang Pedoman Manajemen Talenta dan Pedoman Pola Karier sebagai kamus Kompetensi Jabatan dan Standar Kompetensi Jabatan yang tersusun dalam Persekjen DPR RI No. 12 Tahun 2018.
c. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pengembangan kompetensi pegawai berbasis kompetensi secara berkala berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI No. 03 Tahun 2012.
d. Meningkatkan penilaian kinerja pegawai secara berkala yang kedepan menjadi dasar perhitungan pemberian tunjangan kinerja.
e. Sistem informasi kepegawaian Sekretariat Jenderal DPR telah dibangun berbasis teknologi yang memudahkan dalam mengakses database pegawai.
f. Menetapkan analisa jabatan dalam
Page|57
Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI No. 827 Tahun 2018 dan Analisa Beban Kerja dalam Keputusan Sekretaris Jenderal DPR No 967 Tahun 2018.
6. Penguatan Akuntabilitas
a. Pembangunan SAKIP untuk mencapai sasaran penilaian yang terus meningkat setiap tahun.
b. Pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja.
7. Penguatan Pengawasan
a. Melakukan sosialisasi serta melakukan evaluasi atas gratifikasi, WBS dan benturan kepentingan.
b. Melakukan bimbingan lebih lanjut dalam pembangunan Zona Integritas pada unit-unit yang dipilih Tim Penilai Internal terutama pada inovasi dan implementasi penanganan gratifikasi, WBS dan benturan kepentingan.
8. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik a. Membuat kebijakan tentang standar
pelayanan sesuai dengan keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI No. 1803 Tahun 2019 tentang Penetapan Maklumat dan Standar Pelayanan di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI.
b. Pengembangan aplikasi dan mensosialisasikan aplikasi yang
Page|58
digunakan Setjen dan BK terutama kepada masyarakat selain sebagai upaya untuk menyebarluaskan informasi, juga sebagai media untuk pengaduan.
1.2 Peningkatan Sistem
Pengendalian Internal
1. Melakukan Monitoring dan Evaluasi kebijakan dan membuat peta
3. Penguatan Inspektorat Utama sesuai penilaian mutu atau kapabilitas APIP atau dapat disebut Internal Audit Capability Model (IACM).
4. Penambahan fungsional Auditor.
3.3. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI INSPEKTORAT UTAMA 3.3.1. Arah Kebijakan Inspektorat Utama
Arah Kebijakan dan Strategi Inspektorat Utama dirumuskan selaras dengan arah kebijakan dan strategi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang terkandung dalam Renstra Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2020-2024. Arah Kebijakan dan Strategi Inspektorat Utama dapat dilihat dalam Tabel 3.3.
Page|59
Tabel 3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Inspektorat Utama Tahun 2020-2024
NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
1. Peningkatan kualitas pengawasan internal
• Penyusunan PKPT rencana audit berbasis risiko (risk based audit plan);
• Mengimplementasikan
Pedoman Pelaksanaan Audit dan Kendali Mutu ;
• Sosialisasi dan Internalisasi Kebijakan Pengawasan;
• Pelaporan Hasil Pengawasan Tepat Waktu dan membuat Lampiran Rekomendasi Tindak Lanjut kepada Auditee;
• Penggunaan Sistem Informasi Pengawasan dan Notifikasi hasil pengawasan kepada Auditee.
2. Peningkatan kompetensi dan kualitas SDM Inspektorat Utama
• Perencanaan Diklat berdasarkan assesment/gap kompetensi;
• Mengikuti Diklat minimal 40 JP setiap tahun;
• Mengoptimalkan Program Pelatihan Mandiri (PPM);
• Ikut dan aktif dalam kegiatan organisasi profesi (AAIPI dan IIA);
• Mengimplementasikan
aturan tentang pemberian penghargaan sesuai Surat
Page|60
Keputusan Inspektur Utama Nomor : IU/01/SETJEN DAN BK DPR-RI/IRTAMA/09/2019;
• Mengimplementasikan Pola Karier sesuai Surat Keputusan Inspektur Utama Nomor : IU/02/SETJEN DAN BK DPR RI/IRTAMA/10/2019.
3. Peningkatan sistem, mekanisme, dan prosedur kerja
• Mengevaluasi dan merevisi Internal Audit Charter (IAC) dan Peraturan Pengawasan lainnya secara rutin;
• Melengkapi Standar Operasional Prosedur (SOP) atas beberapa kegiatan yang merupakan bagian dari proses bisnis Inpektorat Utama;
• Mengoptimalkan dan mengembangkan
penggunaan Aplikasi Surat Tugas (SIRATU) dan Sistem Manajemen Pengawasan (SIMAWAS).
4. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kerja
• Melakukan pemutakhiran jaringan dan software;
• Pemenuhan Literatur untuk mendukung pelaksanaan tugas;
• Inovasi Managed Print Service dalam rangka meminimalisir penggunaan
Page|61
kertas dan sumber daya lainnya dalam lingkungan kerja.
3.3.2. Program dan Kegiatan a. Program
Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran, Inspektorat Utama telah menetapkan beberapa kegiatan yang terhimpun menjadi sebuah program.
Program dan kegiatan ini diharapkan dapat menuntun Inspektorat Utama kepada hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program berdasarkan hasil kesepakatan Trilateral Meeting antara Sekretariat Jenderal DPR RI, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Keuangan, serta perubahan Struktur Organisasi di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, Program Inspektorat Utama yang tertuang dalam Renstra 2020-2024 adalah:
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI
Page|62
Dari program tersebut selanjutnya disusun berbagai kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II yang terdiri dari rangkaian tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk sarana dan teknologi, dana dan/atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya.
b. Kegiatan
Kegiatan Inspektorat Utama dalam Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI diuraikan ke dalam 2 (dua) nomenklatur kegiatan yaitu:
1) Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur oleh Inspektorat I;
2) Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur oleh Inspektorat II.
Hasil/output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah ‘Rekomendasi Pengawasan Pada Lingkup Bidang Tugas Inspektorat I’ dan ‘Rekomendasi Pengawasan Pada Lingkup Bidang Tugas Inspektorat II’.
Sedangkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang digunakan adalah ‘Jumlah Bahan Kebijakan Inspektorat I’ dan ‘Jumlah Bahan Kebijakan Inspektorat II’. Target
Page|63
untuk Inspektorat I sebanyak 18 dokumen dan Inspektorat II sebanyak 18 dokumen.
Adapun rincian kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Utama sebagaimana tercantum dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2020 dan diperbaharui setiap tahun sesuai dengan tuntutan peningkatan peran pengawasan intern.
3.4. KERANGKA KELEMBAGAAN
Salah satu komitmen penguatan independensi APIP di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI terwujud pada tahun 2015, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Dalam Bagian Kedua tentang Susunan Organisasi disebutkan bahwa Sekretariat Jenderal terdiri atas:
a. Deputi Bidang Administrasi;
b. Deputi Bidang Persidangan; dan c. Inspektorat Utama.
APIP yang semula merupakan unit pengawasan setingkat Eselon III (Bagian Pengawasan Internal) menjadi Inspektorat Utama setingkat Eselon I. Inspektorat Utama dipimpin oleh Inspektur Utama yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan
Page|64
Keahlian DPR RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat Utama dibantu oleh Inspektur I dan Inspektur II, setingkat Eselon II yang membawahi Jabatan Fungsional Auditor. Inspektur Utama dibantu juga oleh Kepala Bagian Tata Usaha Inspektorat Utama, setingkat Eselon III yang membawahi 3 (tiga) Subbagian sebagaimana terlihat pada Struktur Organisasi Inspektorat Utama di bawah ini.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Inspektorat Utama
Terbentuk sejak 17 September 2015, Inspektorat Utama selalu berupaya untuk meningkatkan kapabilitasnya sebagai APIP, sebagaimana diharapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60
Page|65
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) untuk:
1. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (assurance activities);
2. Mememberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (anti corruption activities); dan
3. Memberikan masukan yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (consulting activities).
3.5. KERANGKA REGULASI
Dalam rangka mewujudkan APIP yang berkualitas di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, telah disusun Peraturan Sekretaris Jenderal dengan turunannya sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kerangka Regulasi Inspektorat Utama
NO. NOMOR KEPUTUSAN TENTANG TANGGAL
PENETAPAN
Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI
1. 1075/SEKJEN/2015 Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) Di Lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat
1 Oktober 2015
Page|66
Republik Indonesia
2. 8/SEKJEN/2015 Pedoman Penangan
Benturan Kepentingan di Sekretariat Jenderal DPR RI
26 Oktober 2015
3. 1268/SEKJEN/2015 Pedoman Kegiatan Pengendalian Intern dan Pedoman Teknis Satuan
Tugas Pemantauan
Pengendalian Intern di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018
Pengendalian Intern di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018