• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

angka partisipasi kasar SD/MI 2014-2018

3.1.2. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik Dinas Pendidikan Kota Malang melalui Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Bab 3, Akuntabilitas Kinerja Hal

40

Kependidikan dengan strategi kebijakan meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui pembinaan dan peningkatan kompetensi pengetahuan dan kterampilan untuk pengembangan karir guru.

Capaian kinerja indikator dapat dilihat melalui table berikut :

Tabel 3.11. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Sasaran Indikator Sasaran Realisasi 2016 Target 2017 Realisasi 2017 Capaian %

1.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik 81.47% 74.06% 86.59% 116.9 Nilai UKG 66.45 67.50 71.50 105.9 Persentase satuan pendidikan dengan jumlah guru sesuai SPM 78.44% 65% 77.67% 119.49

Upaya peningkatan mutu pendidik di Kota Malang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah guru, karena hitam putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak dipengaruhi oleh mutu guru. Sikap, tingkah laku, keprofesionalan guru dan segala hal yang melekat pada kepribadian guru akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk dijadikan bahan pembelajaran dan diteladani. Untuk itu Dinas Pendidikan Kota Malang wajib melaksanakan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan guna mencapai pendidikan yang lebih baik di Kota Malang.

Pencapaian indikator sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dijelaskan di bawah ini.

3.1.2.1 Capaian Persentase Guru Yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik

Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru, serta berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru, diharapkan akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa

seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Salah satu Indikator untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Dinas Pendidikan adalah persentase guru yang memiliki sertifikat pendidik dengan formula perhitungan jumlah guru PNS yang telah memiliki sertifikat pendidik dibagi jumlah seluruh guru PNS dikalikan 100%. Tingkat ketercapaian indikator persentase guru PNS yang telah memiliki sertifikat pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.12. Capaian Persentase Guru Yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik No Sasaran Indikator Sasaran Realisasi 2016 Target 2017 Realisasi 2017 Capaian %

1.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik 81.47% 74.06% 86.59% 116.9

Dari tabel diatas diperoleh perhitungan pada tahun 2016 jumlah guru PNS SD dan SMP sebanyak 2.946 dan bersertifikat pendidik sebanyak 2.300 orang sehingga persentase capaian peningkatan guru yang memiliki pada tahun 2016 sebesar 81,47%. Untuk tahun 2017 total guru PNS SD dan SMP sebanyak 2875 dan bersertifikat pendidik sebanyak 2397 perbandingan capaian prosentase sebesar 86,59%. Perbandingan capaian antara target dengan realisasi untuk tahun 2016 melebihi target sebesar 13,78% sedangkan untuk tahun 2017 sebesar 12,53%. Untuk guru non PNS yang seharusnya juga mendapatkan sertifikasi karena terkendala dalam persyaratan dokumen penunjang yang harus memiliki Surat Keputusan dari Walikota maka belum dapat direalisasikan.

3.1.2.2 Penilaian Uji Kompetensi Guru

Uji Kompetensi Guru disingkat UKG. Ujian Kompetensi Guru adalah sebuah kegiatan Ujian untuk mengukur kompetensi dasar. Kompetensi dasar bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum bersertifikat pendidik) Pentingnya profesi Guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para guru dengan diadakan Uji Kompetensi Guru yang bertujuan mampu memberikan dan meningkatkan mutu

Bab 3, Akuntabilitas Kinerja Hal

42

pendidikan bangsa, maka untuk menilai serta menentukan perbedaan kompetensi/kemampuan masing-masing Guru diadakannya Uji Kompetensi Guru (UKG). Demi mencetak serta mengukur kompetensi Guru sesuai dengan bidang studi yang diampunya maka semua Guru wajib mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Dalam strategi kebijakan yang dilakukan Dinas Pendidikan dengan meningkatkan mutu melaui pembinaan dan peningkatan kompetensi maka indikator pencapaian nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan adalah dengan menentukan formula perhitungan jumlah nilai Ujian Kompetensi Guru TK,SD dan SMP dibagi dengan jumlah peserta UKG dikalikan 100 %. Tingkat ketercapaian indikator nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.13. Capaian Nilai UKG

No Sasaran Indikator Sasaran Realisasi 2016 Target 2017 Realisasi 2017 Capaian %

1.

Meningkatnya ualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Nilai UKG 66.45 67.50 71.50 105.9

Dari tabel tersebut dapat diuraikan target capaian kinerja untuk nilai Ujian Kompetensi Guru (UKG) pada tahun 2016 adalah sebesar 66,40% dengan capaian realisasi sebesar 66,45%. Untuk nilai UKG pada tahun 2017 melalui kegiatan guru pembelajaran dan adanya pembinaan peningkatan kompetensi, pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan karir guru telah dicapai nilai 71,50% dari target 67,50% hal ini berdasarkan data penyelenggaraan peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan guru pembelajaran yang dianggarkan melalui APBD Kota Malang Tahun 2017. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kondisi dan situasi yang ada menjadi sebab masing-masing guru memiliki perbedaan dalam penguasaan kompetensi yang disyaratkan. Uji Kompetensi Guru (UKG) adalah sebuah kegiatan pemetaan penguasaan Kompetensi Guru yang kemudian sebagai dasar pertimbangan untuk pelaksanaan program pembinaan keprofesian berkelanjutan. Dan juga pelaksanaan UKG bisa diartikan sebagai kegiatan entry point penilaian kinerja Guru untuk dijadikan alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja Guru kedepannya. Dan untuk menunjang nilai UKG dengan mengadakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru untuk dianggarkan sebesar Rp. 698.950.000,00 dengan jumlah peserta yang mengikuti Kompetensi guru sebanyak 110 peserta.

3.1.2.3 Persentase Satuan Pendidikan Dengan Jumlah Guru sesuai SPM

Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. (Pasal 1

Angka 10 UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dalam

menentukan standar pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan sekolah terdapat indikator SPM telah terpenuhi ataupun belum terpenuhi. SPM pendidikan merupakan acuan dalam perencanaan program dan penganggaran pencapaian target masing-masing Daerah sesuai dengan pedoman standart teknis yang diterapkan. indikator dalam prosentase satuan pendidikan dengan jumlah guru sesuai dengan standart Pelayanan umum (SPM) Dinas Pendidikan dalam pencapainnya dengan formula perhitungan jumlah satuanpendidik dengan jumlah guru sesuai SPM dibagi dengan jumlah satuan pendidik dikalikan 100 %. Tingkat ketercapain indikator persentase Satuan Pendidik dengan Jumlah Guru sesuai SPM dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.14.Capaian Persentase Satuan Pendidikan Dengan Jumlah Guru sesuai SPM

No Sasaran Indikator Sasaran Realisasi 2016 Target 2017 Realisasi 2017 Capaian %

1.

Meningkatnya ualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Persentase satuan Pendidikan dengan jumlah guru sesuai SPM 65% 77.67% 19.49% 119.49

Pencapaian persentase satuan pendidikan dengan jumlah guru sesuai SPM melampaui target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016 SPM yang ditargetkan 64,30% tercapai 78,44% artinya adanya kenaikan 14,14% adapun pada tahun 2017 dari target 65% tercapai 77,67% sehingga kenaikan mencapai 12,67% perbandingan capaian antara 2016 dengan 2017 terdapat penurunan 0,77% hal ini disebabkan oleh kurangnya pendidik yang disebabkan oleh guru yang mengalami Batas Usia Pensiun dan Meninggal Dunia sehingga mengakibatkan kekurangan tenaga pendidik. Sesuai dengan indikator pencapaian berdasarkan PERMENDIBUD Nomor 23 Tahun 2013 mencakup 2 kelompok pelayanan yaitu pertama pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota dan yang kedua pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidik, dalam kelompok pelayanan pendidikan dasar oleh

Bab 3, Akuntabilitas Kinerja Hal

44

satuan pendidik disebutkan bahawa setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik dan setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran ,membimbing dan melatih peserta didik. Sehingga untuk mengatasi kekurangan tenaga guru saat ini memanfaatkan tenaga guru non PNS yang ada di setiap satuan pendidikan untuk mengisi kekosongan dalam proses pembelajaran supaya tidak menghambat jalannya proses pembelajaran.

Tercapainya indikator sasaran pada Program Peningkata Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan tersebut tidak lepas dari kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Malang dengan dukungan APBD Kota Malang tahun anggaran 2017, adapau kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

- Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non PNS sebesar Rp. 15.969.000.000,00

- Penyelenggaraan Lomba Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Berprestasi TK, SD dan SMP sebesar Rp. 145.775.000,00

- Seleksi Akademik dan Diklat Calon Kepala Sekolah sebesar Rp. 346.997.500,00 - Pembinaan dan pengembangan karier jabatan fungsional di lingkungan dinas

pendidikan sebesar Rp. 98.900.000,00

- Bimbingan Teknis Penghitungan Kenaikan Pangkat Guru Melalui Angka Kredit sebesar Rp. 128.692.500,00

- Pelatihan Guru Dalam Penulisan Karya Ilmiah, Penelitian Tindakan Kelas dan Lomba sebesar Rp. 93.685.000,00

- Bimbingan Teknis dan Lomba Media Pembelajaran Yang Inovatif sebesar Rp. 92.075.000,00

- Olimpiade Guru MIPA SD dan SMP sebesar Rp.95.085.000,00 - Pengukuhan Pejabat Fungsional sebesar Rp. 50.000.000,00 - Peningkatan Kompetensi Guru sebesar Rp. 698.950.000,00 - Bimbingan Teknis Lesson Study sebesar Rp. 96.640.000,00 - Rapat Kerja Kepala Sekolah sebesar Rp. 993.990.000,00

- Fasilitasi Kegiatan MGMP, KKG dan PKG sebesar Rp. 381.010.000,00 - Pendataan Bidang Fungsional sebesar Rp. 30.000.000,-

- Seleksi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi sebesar Rp. 20.000.000,00

3.1.3. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Akses PAUD dan Pendidikan Non

Dokumen terkait