• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Dalam dokumen DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM (Halaman 27-35)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III.1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban SKPD terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan, melalui pembandingan antara target dan pencapaian realisasi. Berdasarkan tahapan tersebut maka dapat digambarkan bahwa pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

5. Sasaran : Terlindunginya bantaran sungai dari kerusakan untuk mempertahankan keberlanjutan fungsi sungai sebagai sumber daya air serta mencegah terjadinya erosi/banjir

Capaian kinerja untuk sasaran 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 1

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Berkurangnya kerusakan dan erosi sungai

2,39 % 3,70 % 182

Total panjang sungai di Kota Mataram adalah 49.300 m. Pada tahun 2015 kerusakan dan erosi sungai dikurangi melalui kegiatan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong dengan pekerjaan pembangunan talud, pemasangan bronjong, peninggian parapet, sepanjang 1.723 m, normalisasi sungai dengan bantuan alat berat sepanjang 100 m dan normalisasi/pembersihan sungai dengan tenaga harian lepas untuk sungai se-Kota Mataram. Sehingga presentase kerusakan dan erosi sungai berkurang sebesar 3,70 % dari keseluruhan panjang sungai. Selain itu . 6. Sasaran : Terpeliharanya kondisi saluran drainase agar tetap dalam

kondisi baik dan berfungsi mengalirkan air guna mencegah terjadinya genangan/banjir pada kawasan permukiman/ perkotaan

Tabel 2.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 2

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Berfungsinya saluran drainase guna mencegah banjir/genangan

3,51 %

10,48 % 299

Pada tahun 2015 saluran drainase perkotaan dan lingkungan yang terpelihara melalui kegiatan pemeliharaan saluran drainase kota dan lingkungan serta pemeliharaan rutin yang dilakukan dengan tenaga buruh rutin adalah sepanjang 46.104,61 m sehingga fungsi saluran drainase meningkat sebesar 10,48 % dari keseluruhan panjang saluran di Kota Mataram. Target pada awal tahun anggaran dapat dicapai bahkan melampaui target karena adanya penambahan anggaran pada APBD Perubahan.

7. Sasaran : Tercapainya sistem pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya yang efektif dan efisien serta berkelanjutan guna mempertahankan keberlanjutan fungsinya dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Capaian kinerja untuk sasaran 3 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 3

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya fungsi jaringan pengairan

4,98 % 5,34 % 107

Pada tahun 2015 pemeliharaan saluran dan jaringan irigasi yang dapat dipelihara ataupun ditingkatkan statusnya menjadi saluran permanen melalui pentaludan saluran adalah sepanjang 3496,5 m, rehab rumah pintu air 5 unit dan rehab jaringan irigasi sepanjang 323 m sehingga fungsi jaringan pengairan meningkat sebesar 5,34 % dari keseluruhan

panjang jaringan irigasi. Capaian kinerja dapat melampaui target karena dokumen perencanaan telah dibuat di tahun anggaran sebelumnya sehingga pekerjaan fisik yang dikerjakan lebih terencana dengan matang. 8. Sasaran : Terwujudnya peningkatan kondisi prasarana jalan dan

jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap serta tersedianya aksesibilitas jalan baru.

Capaian kinerja untuk sasaran 4 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 4

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Mantapnya akses jalan kota 14,172 Km 73,90 Km 521

Peningkatan kondisi jalan dan jembatan dilakukan dengan pekerjaan hotmix, lapen dan perkerasan jalan juga pem bangunan jembatan dengan total panjang pekerjaan yaitu 73,90 Km. Capaian kinerja dapat melebihi target dikarenakan pada triwulan kedua ada tambahan anggaran DAK sebesar Rp. 50.000.000.000,- untuk program/kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran tersebut. Sehingga akses jalan kota yang dapat ditingkatkan sepanjang 73,90 Km.

9. Sasaran : Terpeliharanya kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap guna menunjang kelancaran arus lalu lintas.

Capaian kinerja untuk sasaran 5 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 5

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Terpeliharanya kondisi akses jalan kota

Akses jalan yang terpelihara diperoleh melalui pemeliharaan secara rutin dan pemeliharaan secara berkala. Pada Tahun 2015 pemeliharaan secara rutin dapat memelihara jalan sepanjang 2,698 km sedangkan pemeliharaan secara berkala sepanjang 19,184 km. Target tidak dapat mencapai 100 % dikarenakan adanya kenaikan harga upah pekerja pada kegiatan pemeliharaan rutin jalan bahan sehingga mempengaruhi pencapaian target. .

10. Sasaran : Terwujudnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat dan bersih pada lingkungan Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS)

Capaian kinerja untuk sasaran 6 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 6

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya kawasan perumahan dan

permukiman yang layak huni, sehat dan bersih

5,36 % 0,05 % 0,93 %

Pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 303,58 ha luas kawasan kumuh (berdasarkan SK Walikota Mataram Tentang Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh Kota Mataram Periode 2013-2015) dari luas wilayah Kota Mataram yaitu 6.130 Ha, dan untuk tahun 2015 luas kawasan kumuh yang tertangani infrastrukturnya oleh Dinas PU Kota Mataram hanya bersifat parsial dengan luasan penanganan sebesar 4.920,60 m2 sehingga target tidak dapat tercapai.

Faktor penyebab masih tingginya rasio kawasan permukiman kumuh adalah:

- Penanganan yang bersifat parsial (bukan skala kawasan) sehingga penanganan pada suatu kawasan menjadi tidak menyeluruh terhadap faktor-faktor penyebab kekumuhannya serta akan ada

kesulitan saat melakukan perhitungan luasan kawasan kumuh yang telah diintervensi.

- Tingginya migrasi penduduk dan daya dukung lingkungan dan sarana prasarana (infrstrukutur) perkotaan yang semakin terbatas. - Semakin padatnya jumlah penduduk tidak diimbangai oleh

kepemilikan lahan yang memadai yang menimbulkan munculnya daerah kumuh, padat dan miskin.

- Masih kurangnya koordinasi dengan pihak-pihak terkait antara lain SKPD, Badan maupun Masyarakat yang melaksanakan kegiatan penanganan kawasan kumuh.

- Masih minimnya anggaran yang teralokasi untuk menangani kekumuhan.

Untuk menurunkan rasio kawasan permukiman kumuh kedepan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :

- Melakukan intervensi penanganan secara intensif dengan melakukan kordinasi dengan dinas-dinas terkait seperti Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), BAZDA, dan PNPM.

- Lebih meningkatkan koordinasi antar kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan SKPD ataupun instansi-instansi terkait sehingga pelaksanaannya dapat berbasis kawasan, tidak bersifat parsial yang pada akhirnya dapat mengurangi luasan lingkungan Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS) dari segi infastruktur.

11. Sasaran : Terwujudnya penyelenggaraan pengembangan perumahan yang tertata dengan baik

Capaian kinerja untuk sasaran 7 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 7.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 7

Indikator Kinerja Target Realisasi % Keterangan Berkurangnya back

log perumahan

1.409 Unit 1.020 Unit 72,40 Jumlah realisasi tahun 2010

Pada tahun 2010 jumlah back log perumahan di Kota Mataram adalah 26.614 unit sedangkan pada tahun 2015 jumlah back log menjadi 23.796 unit, sehingga terjadi pengurangan sejumlah 389 unit atau 72,40 % dari target. Dengan pesatnya pertumbuhan perumahan yang terjangkau dan kemampuan ekonomi masyarakat yang semakin baik mampu mengurangi back log yang ada di Kota Mataram.

12. Sasaran : Terwujudnya perumahan dan kawasan permukiman yang berkualitas dengan lingkungan sehat dan aman.

Capaian kinerja untuk sasaran 8 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 8.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 8

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian

perumahan

1,00 Keg 1,00 Keg 100

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian perumahan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Perumahan. Pada tahun 2015 kegiatan tersebut berupa kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perumahan.

13. Sasaran : Terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas publik dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Capaian kinerja untuk sasaran 11 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.11

Evaluasi capaian kinerja sasaran 11

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana publik yang memadai

Capaian kinerja untuk indikator ini melampaui target karena pada saat APBD perubahan pada program yang mendukung pencapaian sasaran ini memperoleh tambahan anggaran untuk pelaksanaan beberapa unit pekerjaan.

14. Sasaran : Terpenuhinya akses masyarakat terhadap pelayanan air bersih dan sanitasi di lingkungan PAKUMIS.

Capaian kinerja untuk sasaran 10 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 10.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 10

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih

17.000 M 16.047 M 71,15

Target yang direncanakan untuk cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah diharapkan mampu memperluas akses masyarakat terhadap kebutuhan akan air bersih. Namun jika dilihat dari realisasi layanan air bersih yang dicapai melalui kegiatan pengadaan dan pemasangan pipa air minum, tidak mencapai 100 %. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan akibat pembatalan lokasi pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya, dan harus dialihkan ke lokasi lain.

15. Sasaran : Terwujudnya penyelenggaraan tertib administrasi bagi usaha jasa konstruksi dan peningkatan kualitas pelaksanaan pembangunan konstruksi.

Capaian kinerja untuk sasaran 11 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 11.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 11

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tertibnya Penyelenggaraan Jasa Konstruksi 55 orang peserta pelatihan 56 orang peserta pelatihan

Indikator pokok tertibnya penyelenggaraan ijin usaha jasa konstruksi adalah dengan dimilikinya Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) oleh semua penyedia jasa konstruksi. Untuk tahun 2015 penerbitan IUJK telah dialihkan ke BPMP2T selaku Badan pelayanan perijinan di Kota Mataram yang telah resmi beroperasi pada Tahun 2015. Sehingga untuk indikator ini yang digunakan adalah target jumlah peserta pelatihan IUJK.

12. Sasaran : Terwujudnya penataan administrasi perkantoran dan sarana prasarana yang memadai.

Evaluasi capaian kinerja untuk sasaran 12 adalah sebagai berikut : Tabel 12.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 12

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya administrasi perkantoran dan sarana prasarana yang memadai

1 Tahun 1 Tahun 100

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram melaksanakan Program Pendukung yang meliputi : Pelayanan Administrasi Perkantoran, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan sehingga administrasi perkantoran dan sarana prasarana yang memadai dapat tersedia selama pelaksanaan tahun 2015.

Secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil pengukuran kinerja tersebut di atas, telah dapat menunjukkan pelaksanaan yang cukup baik dan sesuai yang diharapkan dengan kategori pelaksanaan tergolong

Dalam dokumen DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM (Halaman 27-35)

Dokumen terkait