• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN ANGGARAN

2015

Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

DINAS PEKERJAAN UMUM

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan dengan ijin‐Nyalah sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015 dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah kepada instansi yang lebih tinggi dan kepada masyarakat. Dokumen ini juga merupakan dokumen penting dalam siklus perencanaan sebagai umpan balik untuk masukan tahun berikutnya. Diharapkan dapat membantu penyusunan rencana strategik dan rencana kinerja serta pelaksanaan pengukuran kinerja. Dokumen ini menjadi penting karena merupakan data terpadu antara kinerja anggaran yang mendukungnya, antara sasaran dan keluaran yang dicapai, sehingga dapat menjadi instrumen untuk menilai efektifitas dan efisiensi, dan produktifitas instansi.

Laporan ini memuat pencapaian kinerja misi, sasaran, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2011‐2015. Pada LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram ini dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram pada tahun 2015

Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015, kiranya laporan ini dapat menjadi bahan masukan yang sangat berarti dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Tahun 2015 untuk mendukung terwujudnya Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean governance) yang merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna dan akuntabel. Dan bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram beserta seluruh jajarannya, semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai media untuk introspeksi dalam upaya‐upaya perbaikan dan peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Mataram, Februari 2016 Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kota Mataram

Ir. H. MAHMUDDIN

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Maksud dan Tujuan ... 2

I.3. Dasar Hukum ... 2

I.4. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram ... 3

I.4.1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi SKPD ... 3

I.4.2. Kondisi Aset dan Sumber Daya Manusia ... 13

I.5. Isu Strategis SKPD ... 14

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ... 15

II.1. Perencanaan ... 15

II.2. Perjanjian Kinerja ... 18

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 20

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 ... 20

III.2. Akuntabilitas keuangan ... 28

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab sesuai dengan amanat Undang‐ undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang‐ undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik (GoodGovernance), maka perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan salah satu prinsip dasar Tata Pemerintahan yang baik .

Akuntabilitas kinerja merupakan kewajiban bagi pengelola pemerintahan dan pembangunan untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya, serta untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pemerintah daerah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Penetapan Kinerja Dnas Pekerjaan Umum Kota Mataram tahun 2015, telah ditetapkan 12 (dua belas) Indikator Kinerja dari 12 sasaran strategis Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram. Dari hasil analisa dan pengukuran capaian kinerja di tahun 2015, Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram telah berhasil mencapai sasaran dimaksud berdasarkan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya. Hal tersebut tercermin dari keberhasilan pencapaian sasaran dengan hasil yang dicapai rata‐rata 100 %, walaupun ada beberapa indikator yang tidak mencapai target dikarenakan beberapa hal namun pencapaian Dinas Pekerjaan Umum dapat dikatakan berhasil.

(5)

iv

dari keseluruhan program/kegiatan termasuk komponen belanja pegawai dan tunjangan lainnya adalah sebesar Rp. 119.410.690.179,‐. Capaian serapan dana tersebut tidak dapat maksimal dikarenakan terdapat beberapa program/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 karena berbagai hal.

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

merupakan wujud pertanggung jawaban instansi pemerintah dalam mencapai

misi dan tujuan organisasi. Inti dari LAKIP adalah memberikan informasi

kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang visi, misi organisasi,

serangkaian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dan tingkat pencapaian

sasaran - sasaran tersebut melalui program dan kegiatan yang telah

ditetapkan. Maka dari itu LAKIP sangatlah diperlukan sesuai dengan Pasal

14, Pasal 27 dan Pasal 30 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, telah dikembangkan media pertanggung jawaban Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2015 Tentang Petujuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu kewajiban untuk

menyampaikan pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan

menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan

kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki atau berkewenangan

untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan

Akuntabilitas Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran

(7)

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

LAKIP sangat bermanfaat dalam rangka memberikan informasi yang

terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh instansi

pemerintah, dan sebagai upaya perbaikan yang berkesinambungan bagi

instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

1.3. LANDASAN HUKUM

Dasar penyusunan dari LAKIP adalah beberapa perundang-undangan berikut

ini :

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram ;

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari jorupsi, kolusi dan nepotisme;

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Petujuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun

2005-2025;

11. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang

(8)

12. Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/IX/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015.

1.4. GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM

1.4.1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi SKPD

Sebagai salah satu Perangkat Daerah pelaksana di bidang pekerjaan

umum dan perumahan Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram telah

mengalami beberapa kali perubahan struktur organisasi berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah, kemudian dirubah sesuai dengan Perda No. 5 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram. Sesuai

Perda No. 5 Tahun 2008, Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota

Mataram terdiri dari: Unsur Pimpinan; Unsur Pembantu Pimpinan yaitu

Sekretariat; Unsur Pelaksana yang terdiri dari Bidang Pengairan, Bidang Bina

Marga, Bidang Cipta Karya dan Bidang Perumahan, serta unsur kelompok

Jabatan Fungsional dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Struktur

Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram per Desember 2015 dapat

dilihat pada Lampiran 1.1.

Sedangkan Berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor

12/PERT/2008 Tanggal 8 Agustus 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Dinas Pekerjaan Umum Kota

Mataram mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah di bidang pekerjaaan umum dan

perumahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pekerjaan Umum

Kota Mataram mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum dan Perumahan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

Pekerjaan Umum dan Perumahan.

(9)

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikanoleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sedangkan susunan organisasi, rincian tugas pokok dan fungsi unsur

organisasi adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

(1). Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

membina, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan umum dan

perumahan.

(2). Untuk melaksanakan tugas pokoknya Kepala Dinas mempunyai

fungsi :

a. Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Dinas;

b. Perumusan Kebijaksanaan Teknis di bidang pekerjaan umum dan perumahan berpedoman pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja Dinas;

d. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan di bidang pekerjaan umum dan

perumahan;

e. Penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas Dinas dengan perangkat daerah dan

instansi terkait;

f. Pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan

atau swasta;

g. Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis di bidang pekerjaan umum dan

perumahan;

(10)

i. Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas;

j. Pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif terhadap UPTD;

k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang pekerjaan umum dan perumahan;

l. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sekretariat.

(1). Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris yang

mempunyai tugas pokok, memimpin, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan

kegiatan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan perencanaan,

keuangan, umum dan kepegawaian..

(2). Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai

fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana kerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja Lingkup Dinas;

b. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaraan (RKA/DPA) dan program kerja

Dinas;

c. Pelaskanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja lingkup Dinas;

d. Perumusan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi umum;

e. Pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup

Dinas;

(11)

g. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas;

h. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan sistem informasi manajemen pekerjaan umum dan perumahan sesuai

ketentuan yang berlaku;

i. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) dan /atau instansi terkait;

j. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian

dan perlengkapan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan;

l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

c. Bidang Pengairan

(1). Bidang Pengairan dipimpin oleh seorang Kepada Bidang yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan

teknis di bidang pengairan.

(2). Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengairan

mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Pengairan;

b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja

Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan

Program kerja Seksi di bawahnya;

c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program/kegiatan Seksi di bawahnya sesuai

ketentuan yang berlaku;

(12)

dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan

program/kegiatan di bidang Pengairan;

e. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang pengairan di Daerah provinsi, Pemerintah Daerah

Kabupaten dan Departemen/lembaga Pemerintah Non

Departemen terkait sesuai ketentuan yang berlaku;

f. Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang

pengairan sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

g. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan program di bidang pengairan sesuai ketentuan

yang berlaku;

h. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang pengairan sebagai bahan penyusunan rencana, dan

evaluasi pelaksanaan program pengembangan, pemberdayaan

dan pelayanan di bidang pengairan sesuai ketentuan yang

berlaku;

i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang pengairan kepada atasan;

j. Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang pengairan

sesuai ketentuan yang berlaku;

k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di

bidang pengairan sesuai ketentuan yang berlaku;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang;

(13)

d. Bidang Bina Marga

(1). Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan

teknis di bidang Bina Marga.

(2). Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Bina Marga

mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Bina Marga.

b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja

Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan

Program Kerja Seksi di bawahnya;

c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program/kegiatan Seksi di bawahnya sesuai

ketentuan yang berlaku;

d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Instansi terkait

dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan

program/kegiatan di bidang Bina Marga;

e. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang Bina Marga di Daerah dengan Pemerintah Daerah

Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan

Departemen/lembaga Pemerintah Non Departemen terkait

sesuai ketentuan yang berlaku;

f. Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang Bina

Marga sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan program di bidang Bina Marga sesuai ketentuan

yang berlaku;

(14)

evaluasi pelaksanaan program pengembangan, pemberdayaan

dan pelayanan di bidang Bina marga sesuai ketentuan yang

berlaku;

i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang Bina Marga kepada atasan;

j. Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang Bina Marga

sesuai ketentuan yang berlaku;

k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di

bidang Bina Marga sesuai ketentuan yang berlaku;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang;

m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Bidang Cipta Karya

(1). Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan

teknis di bidang Cipta Karya.

(2). Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Cipta Karya

mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Cipta Karya;

b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja

Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan

Program Kerja Seksi di bawahnya;

c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program/kegiatan Seksi di bawahnya sesuai

(15)

d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Instansi terkait

dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan

program/kegiatan di bidang Cipta Karya;

e. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang Cipta Karya di Daerah dengan Pemerintah Daerah

Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan

Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen terkait

sesuai ketentuan yang berlaku;

f. Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang Cipta

Karya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan program di bidang Cipta Karya sesuai ketentuan

yang berlaku;

h. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang Cipta Karya sebagai bahan penyusunan rencana,

dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan,

pemberdayaan dan pelayanan di bidang Cipta Karya sesuai

ketentuan yang berlaku;

i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang Cipta Karya kepada atasan;

j. Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang Cipta karya

sesuai ketentuan yang berlaku;

k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di

bidang Cipta Karya sesuai ketentuan yang berlaku;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang;

(16)

f. Bidang Perumahan

(1). Bidang Perumahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan

teknis di bidang Perumahan.

(2). Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Perumahan

mempunyai fungsi:

a. Perumusan Penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Perumahan;

b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja

Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan

Program Kerja Seksi di bawahnya;

c. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan meliputi pembinaan perumahan formal, perumahan swadaya,

pengembangan kawasan, pembinaan hukum, peraturan

perundang-undangan dan pertanahan untuk perumahan,

pembinaan teknologi dan industri bidang perumahan, peran

serta masyarakat dan sosial budaya berpedoman pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Instansi terkait

dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan

program/kegiatan di bidang Perumahan;

e. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang Perumahan di Daerah dengan Pemerintah Daerah

Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan

Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen terkait

sesuai ketentuan yang berlaku;

(17)

Perumahan sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

g. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan program di bidang Perumahan sesuai ketentuan

yang berlaku;

h. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang Perumahan sebagai bahan penyusunan rencana, dan

evaluasi pelaksanaan program pengembangan, pemberdayaan

dan pelayanan di bidang Perumahan sesuai ketentuan yang

berlaku;

i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang Perumahan kepada atasan;

j. Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang Perumahan

sesuai ketentuan yang berlaku;

k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di

bidang Perumahan sesuai ketentuan yang berlaku;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang;

m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

1.4.2. Kondisi Aset dan Sumber Daya Manusia

a. Kondisi Aset

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas

Pekerjaan Umum Kota Mataram, saat ini di dukung oleh

ketersediaan sarana dan prasarana penunjang baik untuk

menunjang operasionalisasi kegiatan rutin dinas maupun

operasionalisasi kegiatan lapangan. Secara lebih rinci kondisi aset

Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram per Desember 2015 dapat

(18)

Tabel 1.1

Rekapitulasi Aset Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015

NO. URAIAN NILAI (Rp.)

1. Tanah 112.500.000,00

2. Peralatan dan Mesin 9.371.395.085,09

3. Gedung dan Bangunan 108.394.811.369,16

4. Jalan, Jaringan dan Instalasi 437.749.838.535,80

5. Aset Tetap Lainnya 29.195.000,00

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00

7. Aset Lainnya 517.945.000,00

TOTAL ASET 556.175.684.990,04

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, 2015

b. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram

berdasarkan data kondisi terakhir (Desember 2015) sebanyak 124

orang dengan rincian 118 orang berstatus PNS, dan 6 orang

berstatus Pegawai Honor Daerah.

Untuk komposisi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pekerjaan

Umum Kota Mataram Tahun 2015 berdasarkan pangkat/golongan

(19)

Tabel 1.2

Komposisi Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, 2015

1.5. ISU STRATEGIS SKPD

Isu strategis adalah kondisi atau suatu hal yang menjadi titik perhatian atau harus dikedepankan dalam penyelenggaraan pembangunan oleh SKPD karena dampaknya yang sangat signifikan bagi pembangunan di masa yang akan datang. Beberapa isu strategis yang yang dihadapi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram adalah sebagai berikut :

- Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

- Jumlah sumber daya manusia yang berkualitas masih terbatas.

- Terbatasnya dana pemerintah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana ke-PUan.

- Tingginya potensi bencana alam banjir/genangan, erosi sungai dan abrasi pantai.

- Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota Mataram yang minim akan pelayanan dasar.

(20)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

II.1. PERENCANAAN

Rencana Strategis merupakan proses pikir yang bermuara pada

penetapan program dan kegiatan yang didasari pada kajian-kajian internal

dan eksternal sehingga dapat ditetapkan rumusan visi, misi, tujuan dan

sasaran yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Rencana

Strategik Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram merupakan sub sistem dari

Rencana Strategik Pemerintah Kota Mataram yang saling bersinergi secara

berjenjang.

Pemerintah Kota Mataram dalam penyelenggaraan sistem

Pemerintahan dan Pembangunan telah menetapkan Visi dan Misi

Pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015. Visi pembangunan Kota

Mataram Tahun 2011-2015 adalah “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju,

Religius dan Berbudaya”.

Untuk mencapai Visi Kota Mataram, telah ditetapkan 5 (lima) misi

Pemerintah Kota Mataram yang meliputi :

a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang

ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis

yang dilandasi nilai agama dan budaya.

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.

c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

Governance).

(21)

Sebagai langkah operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi

Pemerintah Kota Mataram, ditetapkan visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum

Kota Mataram sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diawali dengan

proses pengkajian kondisi internal dan eksternal.

VISI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM

“ Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan yang Handal,

Inovatif, dan Kreatif untuk mendukung Kota Mataram yang Maju, Religius,

dan Berbudaya “.

Dalam rangka pencapaian visi tersebut, telah ditetapkan 4 (empat) misi.

MISI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Infrastruktur bidang pengairan

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur bidang jalan dan jembatan

3. Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni serta penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan

yang berkualitas dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan pembinaan dan pelayanan ijin usaha jasa konstruksi serta penyediaan harga standar bangunan yang wajar dan dapat

dipertanggung jawabkan

Untuk menjabarkan misi yang telah ditetapkan, maka ditetapkan

tujuan dan yang ingin dicapai.

TUJUAN

1. Menurunnya luas wilayah banjir/genangan dan abrasi di wilayah kota. 2. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dalam rangka keberlanjutan

fungsi dan pemanfaatan sumber daya air dan irigasi.

3. Meningkatnya daya dukung, kapasitas maupun kualitas jalan dan jembatan dalam kondisi mantap dan aksesibilitas wilayah sebagai

pengembangan jalan alternative untuk menunjang percepatan pergerakan

ekonomi masyarakat dan daerah.

4. Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni, sehat dan bersih.

(22)

6. Meningkatkan kemampuan dalam mewujudkan tertib administrasi usaha jasa konstruksi dan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

SASARAN

1. Terlindunginya bantaran sungai dari kerusakan untuk mempertahankan keberlanjutan fungsi sungai sebagai sumber daya air serta mencegah

terjadinya erosi/banjir.

2. Terpeliharanya kondisi saluran drainase agar tetap dalam kondisi baik dan berfungsi mengalirkan air guna mencegah terjadinya

genangan/banjir pada kawasan permukiman/ perkotaan

3. Tercapainya sistem pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya yang efektif dan efisien serta berkelanjutan guna

mempertahankan keberlanjutan fungsinya dan meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat.

4. Terwujudnya peningkatan kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap serta tersedianya aksesibilitas jalan

baru.

5. Terpeliharanya kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap guna menunjang kelancaran arus lalu lintas. 6. Terwujudnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang

sehat dan bersih pada lingkungan Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS) 7. Terwujudnya penyelenggaraan pengembangan perumahan yang tertata

dengan baik

8. Terwujudnya perumahan dan kawasan pemukiman yang berkualitas dengan lingkungan sehat dan aman.

9. Terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas publik dan peningkatan

pelayanan kepada masyarakat.

10. Terpenuhinya akses masyarakat terhadap pelayanan air bersih dan sanitasi di lingkungan PAKUMIS.

11. Terwujudnya penyelenggaraan tertib administrasi bagi usaha jasa konstruksi dan peningkatan kualitas pelaksanaan pembangunan

(23)

12. Terwujudnya penataan administrasi perkantoran dan sarana prasarana yang memadai

CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran yang diinginkan, Dinas

Pekerjaan Umum Kota Mataram berusaha dengan segala kemampuan dan

daya dukung yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang

dimaksud dengan cara – cara sebagai berikut.

CARA MENCAPAI TUJUAN

Cara mencapai tujuan antara lain sebagai berikut :

1. Merancang, membuat dan mengaplikasikan peraturan-peraturan daerah yang berkaitan dengan ke-PU-an.

2. Merencanakan, memonitoring dan mengevaluasi setiap kegiatan agar sesuai norma, standar, pedoman kegiatan.

3. Meningkatkan kualitas setiap pekerjaan untuk menghasilkan hasil kerja yang bermutu dan bermanfaat untuk jangka panjang.

4. Melakukan upaya-upaya untuk pemulihan terhadap sarana dan prasarana ke-PU-an yang telah mengalami penurunan kualitas, kuantitas

atau kerusakan

5. Aktif menggali potensi dari dalam dan luar yang akan mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana ke-PU-an baik dari

segi anggaran maupun dukungan Sumber Daya Manusia

6. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka pengawasan, pengendalian dan peningkatan kualitas

sarana dan prasarana ke-PU-an yang mendukung

CARA MENCAPAI SASARAN

Cara mencapai sasaran antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan peran serta masyarakat dan institusi-institusi terkait dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana yang akan dan telah

dibangun untuk mencapai sasaran terkait.

(24)

3. Penyediaan dokumen-dokumen teknis berupa Master Plan, DED dan lain sebagainya sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Penyediaan Standard Operasional Prosedur tentang penyelenggaraan setiap kegiatan terkait.

II.2. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram

dilaksanakan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tertuang

dalam Peraturan Walikota Mataram Nomor 12/PERT/2008 Tanggal 8

Agustus 2008, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, serta

kebijakan yang diambil dalam menentukan konfigurasi program dan

kegiatan, termasuk program dan kegiatan pendampingan lintas sektoral

dengan proses perencanaan program dan kegiatan yang dibangun secara

partisipatif melalui mekanisme Musyawarah Pembangunan Bermitra

Masyarakat (MPBM) dan merupakan skala prioritas yang harus dilakukan

untuk kepentingan penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kepada

masyarakat.

Bertitik tolak dari landasan pemikiran dan proses perencanaan

tersebut, maka pada Tahun Anggaran 2015 telah direncanakan

program/kegiatan sebagai upaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis

yang ditetapkan dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja. Berdasarkan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang disahkan untuk tahun anggaran 2015

jumlah total anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram adalah Rp.

67.505.191.816,00 yang terdiri dari Rp. 6.287.499.366,00 merupakan anggaran

Belanja Tidak Langsung serta Rp. 61.217.692.450,00 adalah anggaran Belanja

Langsung. Namun anggaran ini mengalami perubahan pada APBD

Perubahan, sehingga menjadi 123.035.544.816,00 yang terdiri dari Rp.

6.442.629.366,00 anggaran Belanja Tidak Langsung serta Rp.

116.592.915.450,00 anggaran Belanja Langsung.

Alokasi anggaran Belanja Langsung dipergunakan untuk membiayai berbagai

item kegiatan sebagai upaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang

(25)

Adapun Perjanjian Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram untuk tahun

(26)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Analisis Akuntabilitas Kinerja pada dasarnya menggambarkan muatan

substansi akuntabilitas kinerja, terutama ditujukan untuk mendapat gambaran yang

memadai hakekat dari akuntabilitas kinerja yaitu mengenai kewajiban untuk

memberikan pertanggungjawaban dan menerangkan kinerja dan tindakan

pimpinan kolektif suatu organisasi mengenai keberhasilan atau kegagalan visi dan

misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan kepada pihak yang memiliki hak untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawabannya yaitu dengan membandingkan rencana kinerja yang

ditetapkan dengan hasil capaian kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja

berpedoman pada Instruksi Presiden RI Nomor : 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Prinsip dasar dari akuntabilitas kinerja harus dapat menunjukkan tingkat

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan berorientasi pada

pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang diperoleh. Pada intinya

menguraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kinerja organisasi instansi,

termasuk didalamnya menguraikan secara sistematik hasil-hasil yang telah dicapai,

berbagai hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi. Gambaran kinerja

Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram didasarkan pada pendekatan

kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan, serta sasaran-sasaran yang

(27)

III.1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban SKPD

terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan berdasarkan indikator

kinerja yang telah ditetapkan, melalui pembandingan antara target dan

pencapaian realisasi. Berdasarkan tahapan tersebut maka dapat

digambarkan bahwa pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator

adalah sebagai berikut :

5. Sasaran : Terlindunginya bantaran sungai dari kerusakan untuk mempertahankan keberlanjutan fungsi sungai sebagai sumber daya air

serta mencegah terjadinya erosi/banjir

Capaian kinerja untuk sasaran 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 1

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Berkurangnya kerusakan dan erosi sungai

2,39 % 3,70 % 182

Total panjang sungai di Kota Mataram adalah 49.300 m. Pada tahun 2015

kerusakan dan erosi sungai dikurangi melalui kegiatan Pembangunan

Turap/Talud/Bronjong dengan pekerjaan pembangunan talud,

pemasangan bronjong, peninggian parapet, sepanjang 1.723 m,

normalisasi sungai dengan bantuan alat berat sepanjang 100 m dan

normalisasi/pembersihan sungai dengan tenaga harian lepas untuk

sungai se-Kota Mataram. Sehingga presentase kerusakan dan erosi sungai

berkurang sebesar 3,70 % dari keseluruhan panjang sungai. Selain itu .

6. Sasaran : Terpeliharanya kondisi saluran drainase agar tetap dalam kondisi baik dan berfungsi mengalirkan air guna mencegah terjadinya

genangan/banjir pada kawasan permukiman/ perkotaan

(28)

Tabel 2.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 2

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Berfungsinya saluran drainase guna mencegah banjir/genangan

3,51 %

10,48 % 299

Pada tahun 2015 saluran drainase perkotaan dan lingkungan yang

terpelihara melalui kegiatan pemeliharaan saluran drainase kota dan

lingkungan serta pemeliharaan rutin yang dilakukan dengan tenaga

buruh rutin adalah sepanjang 46.104,61 m sehingga fungsi saluran

drainase meningkat sebesar 10,48 % dari keseluruhan panjang saluran di

Kota Mataram. Target pada awal tahun anggaran dapat dicapai bahkan

melampaui target karena adanya penambahan anggaran pada APBD

Perubahan.

7. Sasaran : Tercapainya sistem pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya yang efektif dan efisien serta berkelanjutan guna

mempertahankan keberlanjutan fungsinya dan meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat.

Capaian kinerja untuk sasaran 3 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 3

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya fungsi jaringan pengairan

4,98 % 5,34 % 107

Pada tahun 2015 pemeliharaan saluran dan jaringan irigasi yang dapat

dipelihara ataupun ditingkatkan statusnya menjadi saluran permanen

melalui pentaludan saluran adalah sepanjang 3496,5 m, rehab rumah

pintu air 5 unit dan rehab jaringan irigasi sepanjang 323 m sehingga

(29)

panjang jaringan irigasi. Capaian kinerja dapat melampaui target karena

dokumen perencanaan telah dibuat di tahun anggaran sebelumnya

sehingga pekerjaan fisik yang dikerjakan lebih terencana dengan matang.

8. Sasaran : Terwujudnya peningkatan kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap serta tersedianya

aksesibilitas jalan baru.

Capaian kinerja untuk sasaran 4 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 4

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Mantapnya akses jalan kota 14,172 Km 73,90 Km 521

Peningkatan kondisi jalan dan jembatan dilakukan dengan pekerjaan

hotmix, lapen dan perkerasan jalan juga pem bangunan jembatan dengan

total panjang pekerjaan yaitu 73,90 Km. Capaian kinerja dapat melebihi

target dikarenakan pada triwulan kedua ada tambahan anggaran DAK

sebesar Rp. 50.000.000.000,- untuk program/kegiatan yang mendukung

tercapainya sasaran tersebut. Sehingga akses jalan kota yang dapat

ditingkatkan sepanjang 73,90 Km.

9. Sasaran : Terpeliharanya kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap guna menunjang kelancaran arus

lalu lintas.

Capaian kinerja untuk sasaran 5 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 5

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Terpeliharanya kondisi akses jalan kota

(30)

Akses jalan yang terpelihara diperoleh melalui pemeliharaan secara rutin

dan pemeliharaan secara berkala. Pada Tahun 2015 pemeliharaan secara

rutin dapat memelihara jalan sepanjang 2,698 km sedangkan

pemeliharaan secara berkala sepanjang 19,184 km. Target tidak dapat

mencapai 100 % dikarenakan adanya kenaikan harga upah pekerja pada

kegiatan pemeliharaan rutin jalan bahan sehingga mempengaruhi

pencapaian target. .

10. Sasaran : Terwujudnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat dan bersih pada lingkungan Padat Kumuh dan

Miskin (PAKUMIS)

Capaian kinerja untuk sasaran 6 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 6

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya kawasan perumahan dan

permukiman yang layak huni, sehat dan bersih

5,36 % 0,05 % 0,93 %

Pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 303,58 ha luas kawasan kumuh

(berdasarkan SK Walikota Mataram Tentang Penetapan Lokasi Kawasan

Permukiman Kumuh Kota Mataram Periode 2013-2015) dari luas wilayah

Kota Mataram yaitu 6.130 Ha, dan untuk tahun 2015 luas kawasan

kumuh yang tertangani infrastrukturnya oleh Dinas PU Kota Mataram

hanya bersifat parsial dengan luasan penanganan sebesar 4.920,60 m2

sehingga target tidak dapat tercapai.

Faktor penyebab masih tingginya rasio kawasan permukiman kumuh

adalah:

- Penanganan yang bersifat parsial (bukan skala kawasan) sehingga penanganan pada suatu kawasan menjadi tidak menyeluruh

(31)

kesulitan saat melakukan perhitungan luasan kawasan kumuh yang

telah diintervensi.

- Tingginya migrasi penduduk dan daya dukung lingkungan dan sarana prasarana (infrstrukutur) perkotaan yang semakin terbatas. - Semakin padatnya jumlah penduduk tidak diimbangai oleh

kepemilikan lahan yang memadai yang menimbulkan munculnya

daerah kumuh, padat dan miskin.

- Masih kurangnya koordinasi dengan pihak-pihak terkait antara lain SKPD, Badan maupun Masyarakat yang melaksanakan kegiatan

penanganan kawasan kumuh.

- Masih minimnya anggaran yang teralokasi untuk menangani kekumuhan.

Untuk menurunkan rasio kawasan permukiman kumuh kedepan dapat

dilakukan hal-hal sebagai berikut :

- Melakukan intervensi penanganan secara intensif dengan melakukan kordinasi dengan dinas-dinas terkait seperti Badan Pemberdayaan

Masyarakat (BPM), BAZDA, dan PNPM.

- Lebih meningkatkan koordinasi antar kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan SKPD ataupun instansi-instansi terkait sehingga

pelaksanaannya dapat berbasis kawasan, tidak bersifat parsial yang

pada akhirnya dapat mengurangi luasan lingkungan Padat Kumuh

dan Miskin (PAKUMIS) dari segi infastruktur.

11. Sasaran : Terwujudnya penyelenggaraan pengembangan perumahan yang tertata dengan baik

Capaian kinerja untuk sasaran 7 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 7

Indikator Kinerja Target Realisasi % Keterangan

Berkurangnya back log perumahan

1.409 Unit 1.020 Unit 72,40 Jumlah realisasi tahun 2010

(32)

Pada tahun 2010 jumlah back log perumahan di Kota Mataram adalah

26.614 unit sedangkan pada tahun 2015 jumlah back log menjadi 23.796

unit, sehingga terjadi pengurangan sejumlah 389 unit atau 72,40 % dari

target. Dengan pesatnya pertumbuhan perumahan yang terjangkau dan

kemampuan ekonomi masyarakat yang semakin baik mampu mengurangi

back log yang ada di Kota Mataram.

12. Sasaran : Terwujudnya perumahan dan kawasan permukiman yang berkualitas dengan lingkungan sehat dan aman.

Capaian kinerja untuk sasaran 8 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 8.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 8

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian

perumahan

1,00 Keg 1,00 Keg 100

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian perumahan dicapai melalui

pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Perumahan. Pada

tahun 2015 kegiatan tersebut berupa kegiatan pengawasan yang

dilaksanakan oleh Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perumahan.

13. Sasaran : Terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas publik dan

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Capaian kinerja untuk sasaran 11 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.11

Evaluasi capaian kinerja sasaran 11

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana publik yang memadai

(33)

Capaian kinerja untuk indikator ini melampaui target karena pada saat

APBD perubahan pada program yang mendukung pencapaian sasaran ini

memperoleh tambahan anggaran untuk pelaksanaan beberapa unit

pekerjaan.

14. Sasaran : Terpenuhinya akses masyarakat terhadap pelayanan air bersih dan sanitasi di lingkungan PAKUMIS.

Capaian kinerja untuk sasaran 10 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 10.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 10

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih

17.000 M 16.047 M 71,15

Target yang direncanakan untuk cakupan pelayanan air bersih bagi

masyarakat berpenghasilan rendah diharapkan mampu memperluas

akses masyarakat terhadap kebutuhan akan air bersih. Namun jika dilihat

dari realisasi layanan air bersih yang dicapai melalui kegiatan pengadaan

dan pemasangan pipa air minum, tidak mencapai 100 %. Hal ini

dikarenakan adanya beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan akibat

pembatalan lokasi pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya, dan

harus dialihkan ke lokasi lain.

15. Sasaran : Terwujudnya penyelenggaraan tertib administrasi bagi usaha jasa konstruksi dan peningkatan kualitas pelaksanaan pembangunan

konstruksi.

Capaian kinerja untuk sasaran 11 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 11.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 11

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tertibnya Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

55 orang peserta pelatihan

(34)

Indikator pokok tertibnya penyelenggaraan ijin usaha jasa konstruksi

adalah dengan dimilikinya Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) oleh semua

penyedia jasa konstruksi. Untuk tahun 2015 penerbitan IUJK telah

dialihkan ke BPMP2T selaku Badan pelayanan perijinan di Kota Mataram

yang telah resmi beroperasi pada Tahun 2015. Sehingga untuk indikator

ini yang digunakan adalah target jumlah peserta pelatihan IUJK.

12. Sasaran : Terwujudnya penataan administrasi perkantoran dan sarana

prasarana yang memadai.

Evaluasi capaian kinerja untuk sasaran 12 adalah sebagai berikut :

Tabel 12.1

Evaluasi capaian kinerja sasaran 12

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya administrasi perkantoran dan sarana prasarana yang memadai

1 Tahun 1 Tahun 100

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan

Umum Kota Mataram melaksanakan Program Pendukung yang meliputi :

Pelayanan Administrasi Perkantoran, Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur, Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan sehingga administrasi perkantoran dan sarana prasarana

yang memadai dapat tersedia selama pelaksanaan tahun 2015.

Secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil pengukuran

kinerja tersebut di atas, telah dapat menunjukkan pelaksanaan yang cukup

baik dan sesuai yang diharapkan dengan kategori pelaksanaan tergolong

(35)

III.2. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Akuntabilitas Keuangan menyajikan alokasi anggaran dan realisasi

anggaran bagi pelaksanaan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi atau tugas-tugas lainnya.

Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan

Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pekerjaan

Umum Kota Mataram Tahun Anggaran 2015, besarnya alokasi dana untuk

pelaksanaan program dan kegiatan sebesar Rp. 116.592.915.450,- sedangkan

untuk gaji dan tunjangan lainnya sebesar Rp. 6.442.629.366,- sehingga total

anggaran yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp.

123.035.544.816,- dengan tingkat capaian penggunaan dana sebesar Rp.

119.410.690.179,- dengan rincian sebagai berikut :

A. Bagian Sekretariat melaksanakan 3 (tiga) program dengan total anggaran sebesar Rp. 2.199.532.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

1.808.130.019. Berikut rincian Program dan kegiatan tersebut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :

 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

dengan anggaran sebesar Rp. 147.420.000 dan realisasi sebesar Rp.

125.460.761 atau sebesar 85,10 %.

 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional dengan anggaran sebesar Rp 75.300.000 dan

realisasi sebesar Rp. 27.775.978,- atau 36,89 %.

 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja dengan anggaran

sebesar Rp. 9.300.000 dan realisasi sebesar Rp. 2.700.000 atau

29,03 %.

 Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan anggaran sebesar Rp.

(36)

 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dengan anggaran

sebesar Rp. 12.700.000 dan realisasi sebesar Rp. 12.155.000 atau

95,71 %.

 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor dengan anggaran sebesar Rp. 8.500.000 dan realisasi

sebesar Rp. 7.265.500 atau 85,48 %.

 Penyediaan peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan anggaran

sebesar Rp. 7.500.000 dan realisasi sebesar Rp. 6.962.400 atau

92,83 %.

 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

dengan anggaran sebesar Rp3.000.000 dan realisasi sebesar Rp.

3.000.000 atau 100 %.

 Penyediaan Makanan dan Minuman dengan anggaran sebesar Rp.

4.275.000 dan realisasi sebesar Rp. 2.512.500 atau 58,77%.

 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dengan

anggaran sebesar Rp. 180.000.000 dan realisasi sebesar Rp.

179.999.280 atau 99,99 %.

 Penyusunan Dokumen Perencanaan dengan anggaran sebesar Rp.

24.115.000 dan realisasi sebesar Rp. 15.331.000 atau 63,57 %.

 Pengelolaan Administrasi Umum Kepegawaian dengan anggaran

sebesar Rp. 36.300.000 dan realisasi sebesar Rp. 31.437.400 atau

86,60 %.

 Penyediaan Administrasi Keuangan dengan anggaran sebesar Rp.

516.200.000 dan realisasi sebesar Rp. 503.763.400 atau 97,59 %.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan

kegiatan :

 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dengan anggaran sebesar

Rp. 107.800.000 dan realisasi sebesar Rp. 71.209.000 atau 66,06 %.

 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dengan anggaran

sebesar Rp. 116.200.000 dan realisasi sebesar Rp. 115.486.000 atau

(37)

 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

dengan anggaran sebesar Rp. 757.660.000 dan realisasi sebesar Rp.

585.828.000 atau sebesar 77,32 %.

 Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat berat dengan anggaran sebesar

Rp. 135.720.000 dan realisasi sebesar Rp 80.419.000 atau sebesar

59,25 %

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan :

 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD dengan anggaran sebesar Rp. 22.352.500 dan

realisasi sebesar Rp. 14.902.400 atau sebesar 66,67 %.

 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dengan anggaran

sebesar Rp. 5.615.000 dan realisasi sebesar Rp. 3.125.800 atau

sebesar 55,67 %.

 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun dengan anggaran

sebesar Rp. 3.675.000 dan realisasi sebesar Rp. 1.199.300 atau

sebesar 32,63 %.

 Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dengan anggaran sebesar Rp. 3.600.000 dan realisasi sebesar Rp.

1.832.600 atau sebesar 50,91 %.

B. Bidang Pengairan melaksanakan 4 (empat) program dengan total

anggaran sebesar Rp. 15.073.127.000 dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 14.389.632.500. Berikut rincian Program dan kegiatan tersebut :

1. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong, dengan kegiatan :

 Pembangunan Turap/Talud/Bronjong dengan anggaran sebesar

Rp. 2.304.137.000 dan realisasi sebesar Rp. 2.297.873.000 atau

sebesar 99,73 %.

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan Lainnya, dengan kegiatan :

 Rehabilitasi/Pemeliharaan saluran dengan anggaran sebesar Rp.

3.497.827.000 dan realisasi sebesar Rp. 3.229.908.954 atau sebesar

(38)

 Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran (DAK) dengan anggaran

sebesar Rp. 2.056.670.000 dan realisasi sebesar Rp. 2.055.494.546

atau 99,94 %.

3. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, dengan

kegiatan :

 Pemeliharaan Saluran Drainase Perkotaan dengan anggaran

sebesar Rp. 3.027.130.000 dan realisasi sebesar Rp. 2.695.528.000

atau sebesar 89,05 %.

 Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan dengan anggaran

sebesar Rp. 3.656.663.000 dan realisasi sebesar Rp. 3.631.116.000

atau sebesar 99.30 %.

4. Program pengendalian banjir dengan kegiatan :

 Rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai

dengan anggaran sebesar Rp. 530.700.000 dan realisasi sebesar

Rp. 479.712.000 atau sebesar 90,39 %.

B. Bidang Cipta Karya melaksanakan 4 (empat) program dengan total anggaran sebesar Rp. 12.886.842.100,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 10.936.146.900,-. Berikut rincian Program dan kegiatan tersebut :

1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah, dengan kegiatan :

 Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat

Miskin Berpenghasilan Rendah dengan anggaran sebesar Rp.

1.014.180.000 ,- dan realisasi sebesar Rp. 736.091.727,- atau

sebesar 72,58 %.

 Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat

Miskin Berpenghasilan Rendah (DAK) dengan anggaran sebesar

Rp. 2.145.550.000,- dan realisasi sebesar Rp. 2.137.387.273,- atau

sebesar 99,62 %.

2. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan, dengan

(39)

 Penilaian kelayakan bangunan dengan anggaran sebesar Rp.

270.698.100,- dan realisasi sebesar Rp. 121.435.700,- atau sebesar

44,86 %.

 Penataan Kawasan Perkotaan dengan anggaran sebesar Rp.

5.326.727.000,- dan realisasi sebesar Rp. 4.706.951.700,- atau

88,36 %.

3. Program Lingkungan sehat Perumahan dengan kegiatan :

 Kordinasi Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan

tentang pembangunan perumahan dengan anggaran sebesar Rp.

22.250.000,- dan realisasi sebesar Rp. 18.750.500,- atau sebesar

84,27 %.

 Penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat miskin dengan

anggaran sebesar Rp. 1.897.561.000,- dan realisasi sebesar Rp.

1.570.973.00,- atau sebesar 82,79 %.

 Penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat miskin (DAK)

dengan anggaran sebesar Rp. 2.127.360.000,- dan realisasi sebesar

Rp. 1.578.960.000,- atau sebesar 74,22 %.

4. Program Pembinaan dan Pengawasan Serta Pelayanan Ijin Usaha Jasa

Konstruksi, dengan kegiatan :

 Pengawasan Pembangunan Konstruksi Untuk Umum Oleh Pihak

Swasta dengan anggaran sebesar Rp. 27.436.000,- dan realisasi

sebesar Rp. 24.342.000,- atau sebesar 88,72 %.

 Penyusunan Standar Harga Upah/Bahan Pekerjaan Konstruksi

dengan anggaran sebesar Rp. 12.640.000,- dan realisasi sebesar

Rp. 10.326.500,- atau sebesar 81,70 %.

 Pembinaan dan Pelayanan Penerbitan Ijin Usaha Jasa Konstruksi

dengan anggaran sebesar Rp. 42.440.000,- dan realisasi sebesar

Rp. 30.928.500,- atau sebesar 72,88 %.

C. Bidang Bina Marga melaksanakan 3 (tiga) program dengan total anggaran sebesar Rp. 81.394.013.850,- dan realisasi anggaran sebesar

(40)

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan kegiatan :

 Pembangunan jembatan dengan anggaran sebesar

Rp. 2.194.113.000,- dan realisasi sebesar Rp. 2.180.610.000,- atau

sebesar 99,38 %.

 Peningkatan jalan dengan anggaran sebesar

Rp. 3.901.678.000,- dan realisasi sebesar Rp. 3.868.242.600,- atau

sebesar 99,14 %.

 Peningkatan jalan (DAK) dengan anggaran sebesar

Rp. 53.724.887.000,- dan realisasi sebesar Rp. 53.680.630.900,- atau

sebesar 99,92 %.

2. Program peningkatan Jalan dan Jembatan dengan kegiatan :

 Peningkatan/Pembangunan jalan Lingkungan dan jembatan

dengan anggaran sebesar Rp. 9.925.548.350,- dan realisasi

sebesar Rp. 9.804.020.700,- atau sebesar 98,78 %.

3. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, dengan

kegiatan:

 Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Jalan dengan anggaran sebesar

Rp. 2.007.687.500,- dan realisasi sebesar Rp. 1.891.966.300,- atau

sebesar 94,24 %.

 Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala Jalan dengan anggaran sebesar

Rp. 6.712.237.000,- dan realisasi sebesar Rp. 6.665.205.000,- atau

99,30 %.

 Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala Jalan (DAK) dengan anggaran

sebesar Rp. 2.927.863.000,- dan realisasi sebesar Rp. 2.875.924.000,-

atau 98,23 %.

D. Bidang Perumahan melaksanakan 2 (dua) program dengan total

anggaran sebesar Rp. 3.845.315.600,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

3.780.580.408. Berikut rincian Program dan kegiatan tersebut :

1. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan dengan

(41)

 Perbaikan Perumahan Permukiman dengan anggaran sebesar Rp.

1.512.135.000,- dan realisasi sebesar Rp. 1.478.921.250,- atau

sebesar 97,80 %.

 Perbaikan Prasarana, Sarana dan Utilitas di Kawasan Kumuh

dengan anggaran sebesar Rp. 1.819.000.000,- dan realisasi sebesar

Rp. 1.797.697.000 atau sebesar 98,83%.

2. Program Pengembangan Perumahan, dengan kegiatan :

 Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) dengan anggaran

sebesar Rp. 1.100.015.000,- dan realisasi sebesar Rp. 1.083.429.000

atau sebesar 98,49 %.

 Perencanaan Pengembangan Kawasan Perumahan di Kawasan

Kumuh dengan anggaran sebesar Rp. 211.500.000,- dan realisasi

sebesar Rp. 207.454.000,- atau sebesar 98,09%.

 Pendataan Perumahan dengan anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-

dan realisasi sebesar Rp. 49.999.900,- atau sebesar 99,99 %.

 Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa ( UPTD ) dengan

anggaran sebesar Rp. 346.750.000,- dan realisasi sebesar Rp.

(42)

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun Anggaran

2015 merupakan wujud pertanggung jawaban untuk menyampaikan informasi

tentang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam mengelola kewenangan

yang diberikan, juga berfungsi sebagai sarana/media introspeksi bagi seluruh

jajaran di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram.

Dalam penilaian kinerja pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Dinas pekerjaan Umum Kota Mataram ini, dilakukan

pengukuran kinerja terhadap penetapan kinerja yang telah dibuat. Berdasarkan

Penetapan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram tahun 2015, telah

ditetapkan 12 (dua belas) Indikator Kinerja dari 13 sasaran strategis Dinas Pekerjaan

Umum Kota Mataram. Dari hasil analisa dan pengukuran capaian kinerja di tahun

2015, Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram telah cukup berhasil mencapai sasaran

dimaksud berdasarkan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya. Hal

tersebut tercermin dari keberhasilan pencapaian sasaran dengan hasil yang dicapai

dalam hitungan rata-rata adalah melewati perkiraan target sasaran, dengan capaian

kinerja diatas 100 %. Walaupun rata-rata pencapaian sasaran meraih hasil yang

baik, namun tidak semua indikator menunjukkan hasil sebagaimana yang

ditargetkan karena ada beberapa IK yang targetnya belum dapat dicapai .

Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja, Dinas

Pekerjaan Umum Kota Mataram mendapatkan alokasi dana untuk tahun anggaran

2015 sebesar Rp 123.035.544.816 dan yang telah direalisasikan sebesar Rp.

119.410.690.179 atau 97,05 %.

Secara total pada tahun anggaran 2015 realisasi keuangan sebesar 97,05 %

dan realisasi fisik sebesar 98,78 %. Realisasi anggaran tidak optimal hingga

mecapai 100 % dikarenakan adanya beberapa kendala di beberapa kegiatan, antara

(43)

pada saat pekerjaan fisik berlangsung, dan adanya perpindahan lokasi pekerjaan

atas permintaan masyarakat.

Untuk bahan evaluasi pada tahun anggaran berikutnya dalam rangka

meningkatkan eksistensi dan optimalisasi peran Dinas Pekerjaan Umum Kota

Mataram sebagai salah satu unsur pelaksana pembangunan khususnya di bidang

pekerjaan umum di daerah, maka dipandang perlu dilakukan langkah-langkah

antisipatif dalam upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kinerja untuk memenuhi

perbaikan pelayanan kepada masyarakat, diantaranya yaitu :

(1) Hendaknya program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan

yang telah memiliki dokumen perencanaan teknis yang telah dibuat di tahun

anggaran sebelumnya, sehingga penganggaran kegiatan dapat lebih terencana dan

terukur sehingga output kegiatan dapat mencapai bahkan melampaui target yang

telah ditetapkan.

(2) Optimalisasi fungsi kontrol dan pengendalian terhadap pelaksanaan program

dan kegiatan hendaknya sedini mungkin dapat dilakukan upaya-upaya pemecahan

terhadap program dan kegiatan-kegiatan yang di nilai akan terhambat

pelaksanaannya, sebaiknya sudah dapat diantisipasi sejak tahap perencanaan

kegiatan,.

(3) Meningkatkan koordinasi secara intern, sektoral, maupun lintas sektor secara

berkala sehingga diketahui penyebab timbulnya hambatan dan kendala dalam

pencapaian kinerja untuk selanjutnya dapat diambil langkah dan staretegi untuk

meminimalisir dan mengatasi permasalahan yang dihadapi, sehingga nantinya

Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram diharapkan dapat berperan secara lebih

baik, optimal dan profesional dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan

daerah.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

ini semoga dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi penting untuk

mengetahui peran dan menilai kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram. Pada

LAKIP ini sudah digunakan indikator kinerja kuantitatif dan analisis hasil capaian

diuraikan secara deskriptif diharapkan dapat memudahkan pembaca untuk

memberikan penilaian dan masukkan terhadap kesempurnaan LAKIP ini. Dengan

(44)

keberhasilan dan permasalahan-permasalahan yang ada, dan dengan demikian

dapat dimanfaatkan untuk proses perencanaan selanjutnya.

Selain itu, diharapkan dengan hasil evaluasi kinerja Dinas pekerjaan Umum

Kota Mataram Tahun Anggaran 2015 akan memberikan kontribusi positif bagi

pelaksanaan program/kegiatan pada tahun yang akan datang, yang akan

dilaporkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun Anggaran 2015.

(45)

1 2 Berkurangnya kerusakan dan erosi sungai

1 % 2.5 % 2.5 % 2.5 % 2.5 %

Menurunnya persentase luas daerah genangan. yang layak huni, sehat dan bersih

- 3 Lem-baga 5 Lem-baga 4 Lem-baga 3 Lem-baga

Berkurangnya back log perumahan

250 unit 250 unit 250 unit 250 unit 250 unit Meningkatnya pemahaman dan prasarana dan sarana publik yang memadai

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.1 Evaluasi  capaian kinerja sasaran 1
Tabel  2.1
+6

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Sofyan Rahma Hanafi, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa data pendukung yang didapat melalui studi pustaka dan wawancara, baik dengan penduduk setempat maupun dengan yang

Sehubungan dengan berakhirnya masa sanggah, hari Senin tanggal Dua Puluh Tujuh Bulan Juni Tahun Dua. Ribu Enam Belas pukul 16.00 WIB, maka dengan ini disimpulkan untuk pekerjaan

harga dan inovasi produk terhadap minat beli konsumen di perusahaan Jati Unggul Klaten, 2) menguji signifikansi antara harga dan inovasi produk terhadap minat beli konsumen pada

Penelitian ini memfokuskan pada dua variabel internal di dalam organisasi yang diduga kuat mempengaruhi kinerja organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) dan memenuhi persyaratan Badan Usaha yang

Potensi rekonfigurasi ditentukan dengan melihat profil tegangan dan susut daya pada masing8 masing penyulang serta konfigurasi penyulang terdekat di sekitar penyulang