BAB VI. CAPITAL BUDGETING
D. Capital Budgeting dengan Menggunakan Excel
Pembahasan bab ini disertai dengan satu contoh studi kasus yang tersimpan dalam buku kerja BAB VI. Buku kerja tersebut berisi lembar kerja (sheet ) DATA berisi DATA 1(Data Finansial), DATA 2 (Penyusutan Aktiva Tetap Metode Garis Lurus), DATA 3 (Perkiraan Laba Rugi), dan sheet KASUS (penyelesaian studi kasus modal kerja) dari KASUS 1 sampai dengan KASUS 5.
KASUS : PT. Sumut Transport merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi angkutan penumpang antar kota antar propinsi yang melayani rute Medan – Jakarta. Pemilik perusahaan merencanakan untuk menambah armada bus pada rute tersebut. Mengingat kondisi bus – bus yang dimiliki perusahaan pada saat ini sudah tidak layak lagi untuk melayani rute tersebut, maka pemilik perusahaan akan melakukan pembelian 4 unit bus yang baru. Tujuan pembelian bus yang baru adalah agar perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya, kualitas pelayanannya kepada pelanggan dan untuk mengantisipasi persaingan yang sangat tinggi antar beberapa perusahaan bus lainnya.
Harga beli 4 unit bus sebesar Rp 5 miliar, disamping itu diperlukan tambahan modal kerja sebesar Rp 800 juta. Tingkat suku bunga 16% per tahun. Umur ekonomis per unit bus ditaksir 4 tahun, dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Namun diperkirakan pada akhir tahun ke – 4 unit bus ini masih laku dijual seharga Rp 150 juta. Pendapatan dan biaya per tahun diperkirakan sebagai berikut :
Tahun Pendapatan
(Rp miliar) (Rp miliar) Biaya 1 2 3 4,2 4,8 5,6 1,2 1,5 2,2
Berdasarkan data tersebut di atas, menilai kelayakan investasi tersebut dengan metode :
1. Buatlah proyeksi laba / rugi dari investasi tersebut 2. Hitunglah berapa :
Metode ARR
Metode Payback Period
Metode IRR
Metode NPV
Metode Profitability Index Prosedur Penyelesaian dengan Excel
DATA 1 : Data Finansial Aktiva
Data finansial ini berisi ringkasan informasi mengenai investasi, umur ekonomis, nilai sisa, penerimaan dan pengeluaran selama aktiva beroperasi. Informasi ini digunakan sebagai data input untuk melakukan capital budgeting.Penyusunan data finansial tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Buka buku kerja BAB IV dengan mengaktifkan excel 2. Pilih sheet DATA 1 pada buku kerja BAB IV
3. Isi data finansial yang merupakan soal secara manual, namun untuk jumlah aktiva yang direncanakan dibeli digunakan rumus berikut: Jumlah aktiva yang direncanakan dibeli (E5) = E3*E4
Berikut ini adalah sheet data finansial dalam excel :
DATA 2 : Penyusutan Aktiva dengan Metode Garis Lurus
Investasi ini menggunakan metode penyusutan garis lurus dan hasilnya dapat dilihat dalam sheet berikut ini :
Gambar 6.2. Penyusutan Aktiva Tetap Metode Garis Lurus dengan Excel
DATA 3 : Perkiraan Laba Rugi
Prosedur penyusunan laporan laba rugi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Buka buku kerja Bab IV dengan mengaktifkan excel.
2. Pengisian data dilakukan dengan menunjuk referensi sel dan menuliskan rumus sebagai berikut :
Penerimaan dari operasional tahun 1(E6) ='DATA 1'!E16 Penerimaan dari operasional tahun 2(F6) ='DATA 1'!F16 Penerimaan dari operasional tahun 3(G6) ='DATA 1'!G16 Penerimaan dari operasional tahun 4(E6) ='DATA 1'!H16
Jumlah penerimaan (E6), (F6), (G6), dan (H6) diisi dengan referensi sel E6=SUM(E5), F6 =SUM(F5), G6 =SUM(G5, dan H6 =SUM(H5)
Biaya operasional tahun 1(E9) ='DATA 1'!E19 Biaya operasional tahun 2 (F9) ='DATA 1'!F19 Biaya operasional tahun 3 (G9) ='DATA 1'!G19 Biaya operasional tahun 4 (H9) ='DATA 1'!H19
Biaya penyusutan bus (E10 sampai H10) dihitung dengan menuliskan ='DATA 2'!C13 untuk E10 dan seterusnya.
Jumlah biaya (E11) merupakan hasil penjumlahan biaya yang terdapat dalam range E9:E10 dengan menuliskan rumus =
= E6-E11 untuk tahun 1 dan seterusnya seperti rumus di atas untuk tahun – tahun berikutnya.
Pajak (E13) diperoleh dari hasil perkalian antara laba sebelum pajak dengan tariff pajak, bentuk penulisan rumusnya adalah = E12*D13 untuk tahun pertama dan seterusnya seperti rumus di atas untuk tahun – tahun berikutnya.
Laba setelah pajak (E14) merupakan hasil dari laba sebelum pajak dikurangi pajak dengan menuliskan rumus =E12-E13 untuk tahun 1 dan seterusnya seperti rumus diatas untuk tahun – tahun berikutnya.
Gambar 6.3. Perkiraan Laba Rugi dengan menggunakan Excel DATA 4 : Data Finansial Investasi
Ringkasan data yang terdapat pada sheet DATA 1, DATA 2 dan DATA 3 selanjutnya ditampilkan dalam sheet DATA 4 (Data Finansial Investasi). Semua data dalam sheet ini merupakan salinan dari beberapa sheet yang telah ada. Kita dapat melihat isian referensi sel pada masing – masing data, perubahan data hanya dapat dilakukan pada sheet DATA 1, DATA 2, dan DATA 3.
Gambar 6.4. Data Finansial Investasi dalam Excel STUDI KELAYAKAN INVESTASI
KASUS 1 : Metode Average Rate Return
Metode Average Rate of Return (ARR) menunjukkan persentase laba setelah pajak dihitung dari investasi rata – rata atau secara matematis dapat dijabarkan dalam rumus berikut ini :
Investasi Rata Rata Pajak Setelah Laba Rata Rata ARR
Prosedur penyelesaian kasus dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pilih sheet KASUS 1 dalam buku kerja BAB V.
2. Laba rata – rata setelah pajak () dihitung berdasarkan nilai rata – rata aliran kas masuk menggunakan fungsi average. Untuk membuat tabel otomatis (bahasan semua kasus dalam bab ini) digunakan fungsi IF.
=IF(C7=" ";" ";AVERAGE(C7:C13))
3. Investasi rata – rata (), karena investasi dalam kasus ini hanya terjadi sekali maka nilai investasi dibagi dua untuk mendapatkan rata – rata nya, perhatikan penggunaan fungus IF berikut ini :
5. Kesimpulan dari investasi tersebut adalah investasi tersebut LAYAK dijalankan.
Berikut adalah tampilan KASUS 1 dalam Excel
Gambar 6.5. Penilaian Investasi Metode Average Rate of Return KASUS 2 : Metode Payback Period
Payback Period merupakan salah satu metode perhitungan Capital Budgeting yang relative sederhana.Metode ini merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial investment dari suatu investasi dengan menggunakan arus kas masuk yang dihasilkan oleh investasi tersebut. Metode ini dapat ditulis dengan rumus :
Inflow Cash Investment Initial Period Payback
Gambar 6.6. Penilaian Investasi dengan metode Paybeck Period Prosedur penyelesaian kasus 2 adalah sebagai berikut :
1. Pilih shett KASUS 2 pada buku kerja
2. Jangka waktu pengembalian investasi atau payback period (E21) dihitung dengan rumus :
E21 = 2+(D19/E11)*1
Keterangan : angka 2 maksudnya dalam tempo dua tahun investasi sudah hampir dapat mengganti seluruh biaya yang telah keluar saat pembelian namun masih ada sisa investasi yang masih harus dibayar yaitu sebesar Rp 272.800.000,- (D19). 3. Kesimpulan dari investasi tersebut adalah investasi layak dijalankan karena memiliki payback period yang lebih pendek yaitu 2 tahun 1 bulan dibandingkan dengan payback period yang disyaratkan yaitu 3 tahun.
KASUS 3 : Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefenisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari EAT yang diharapkan akan diterima (PV of Future Proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV Of Capital Outlays). Secara manual
Prosedur penyelesaian kasus 3 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pilih sheet KASUS 3 pada buku kerja
2. Penilaian kelayakan investasi dengan metode Internal Rate of Return (D16) dihitung menggunakan kombinasi antara fungsi IF dengan IRR berikut ini :
=IF(C4=0;"";IRR(E8:E12;E3))
Gambar 6.7. Penilaian Investasi Metode Internal Rate of Return KASUS 4 : Metode Net Present Value
Net Present Value merupakan salah satu teknik capital budgeting yang banyak digunakan karena mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang. NPV menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
Prosedur penyelesaian kasus 4 tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pilih sheet KASUS 4 pada buku kerja BAB VI
2. Penilaian kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (D16) dapat dihitung dengan menggunakan fungsi NPV sebagai berikut :
=NPV(E3;E8:E13)
3. Dari hasil perhitungan excel tersebut didapati NPV sebesar Rp 2.000.407.851 lebih besar dari nol atau positif berarti usulan investasi dapat diterima.
Gambar 6.8. Penilaian Investasi Metode Net Present Value KASUS 5 : Metode Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI), disebut juga dengan istilah Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) merupakan perbandingan nilai sekarang aliran kas masuk di masa datang dengan nilai investasi. Rumus untuk menghitung PI yaitu :
Investasi Nilai Masuk Kas Aliran Nilai Index y ofitabilit Pr
Kriteria keputusan dari metode ini adalah :
Jika PI ≥ 1, maka usulan investasi diterima
Jika PI < 1, maka usulan investasi ditolak
Prosedur penyelesaian kasus 5 ini dengan menggunakan excel dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pilih sheet KASUS 5 pada buku kerja Bab VI
2. Hitung penilaian kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (D16) menggunakan fungsi NPV atau kombinasi antara fungsi IF dengan fungsi NPV berikut ini :
=NPV(E3;E8;E13) atau =IF(C4=0;" ";NPV(E3;E8:E13)) 3. Penilaian kelayakan investasi dengan metode Profitability Index
(D17) dapat dihitung dengan menggunakan rumus : =(E8-D16)/E8
Gambar 6.9. Penilaian Investasi Metode Profitability Index SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakanlah soal – soal berikut ini dengan menggunakan Excel seperti pada pembahasan sebelumnya.
1. Manajer keuangan PT. Merpati bermaksud membeli mesin dengan harga Rp. 80 juta. Dengan membeli mesin tersebut diharapkan perusahaan akan memperoleh pendapatan sebelum pajak (EBT) sebesar Rp. 17 juta per tahun ekonomis mesin tersebut diperkirakan 5 tahun. Karena dana yang dimiliki perusahaan terbatas, maka pembelian mesin tersebut akan menggunakan pinjaman Bank X dengan bunga pinjaman 15% per tahun.
Jika diketahui biaya modal 10%, tarif pajak 40% apakah PT. Merpatilayak membeli mesin tersebut, jika dievaluasi berdasarkan metode :
a. Payback Period
b. Discounted Plaback Period c. NPV
d. IRR e. MIRR
2. Untuk memperlancar jalannya operasi perusahaan, PT. Sukses Makmur 6 tahun yang lalu membeli satu unit mesin serie ADL dengan nilai investasi Rp. 240.000.000,-. Mesin tersebut diharapkan memiliki umur ekonomis 11 tahun dan memiliki nilai sisa Rp. 20.000.000,-. Dengan menggunakan mesin ADL tersebut biaya yang di keluarkan tidak melebihi yang sudah ditargetkan sebesar Rp. 150.000.000,- setiap tahunnya . Tarif pajak perusahaan adalah sebesar 40% dan biaya modal adalah sebesar 14%.
Saat ini ternyata mesin dengan serie ADL tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dan sudah ketinggalan jaman. Jika dojual hanya laku Rp. 10.000.000,-. Mesin yang lebih canggih dari serie ADL adalah mesin dengan serie ATK yang harganya Rp. 170.000.000,- dan memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 20.000.000,- . Dengan mesin baru tersebut diharapkan penjualan akan meningkat dari Rp.210.000.000.-menjadi Rp. 235.000.000,- per tahun dan biaya operasi per tahun akan berkurang sebesar Rp. 20.000.000,. Berdasarkan metode NPV, haruskah PT. Sukses Makmur menggantikan mesin lamanya dengan mesin baru ? Jelaskan!
3. PT. Harum Garmen adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Garmen. Pada saat ini perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesinnya dengan mesin baru yang lebih efisien.
Harga mesin baru tersebut Rp. 50 juta, taksiran umur 5 tahun, disusut dengan metode garis lurus. Taksiran nilai (salvage value) pada akhir tahun ke 5 adalah Rp. 5 juta. Adapun mesin lama diperkirakan tidak akan laku lagi dijual karena sudah ketinggalan zaman. Tambahan laba bersih setelah pajak (Net Income After Tax) yang dapat diterima dari penggantian mesin tersebut diperkirakan sebagai berikut:
Tahun Labah Bersih
1 Rp. 6 juta
2 Rp. 11 juta
3 Rp. 18 juta
4 Rp. 26 juta
Apakah penggantian mesin tersebut layak dijalankan jika dievaluasi menurut metode:
a. Net Present Value (NPV) ?
b. Modified Internal Rate Of Return (MIRR) ?
4. Sebuah perusahaan angkutan sedang merencanakan untuk mengganti truk-truk lama dengan truk-truk baru. Truk lama dibeli 5 tahun yang lalu seharga Rp. 200 juta dan masih dapat digunakan selama 5 tahun lagi. Pada akhir tahun kelima mendatang, nilai residunya = 0 dan bila dijual sekarang laku Rp. 50 juta. Harga truk baru lengkap dengan surat-suratnya adalah Rp. 500 juta dan hanya 5 tahun saja. Pada akhir tahun kelima nilai residurnyaRp. 150 juta menjadi Rp.1,25 juta. Disamping itu akan dihemat biaya pemiliharaan, solar, dan lain-lain dari Rp. 750.000,- menjadi Rp. 500.000,- perhari (rata-rata 25 hari dalam satu bulan). Jika tax rate = 35% dan biaya modal 20%, apakah perusahaan akan membeli truk-truk baru tersebut (Nilai menurut metode Net Present Value). 5. PT. Sinar yang berkecimpung dalam usaha pembuatan kertas
hendak mengganti lamanya setelah beroperasi 7 tahun dengan mesin baru. Mesin lama yang berharga Rp. 300 juta memiliki umur ekonomis 12 tahun yang memiliki nilai sisa setelah akhir umur ekonimis Rp. 60 juta.
Mesin baru yang ditawarkan kepada PT. SURJATI berharga Rp. 200 juta. Umur ekonomis mesin tersebut 6 tahun dengan nilai sisa Rp. 20 juta. Setelah menggunakan mesin baru ini diperkirakan sales akan meningkat menjadi Rp.450 juta dan menurunkan operating cost sebesar Rp. 40 juta/ tahun. Pada saat penggantian, mesin lama
Income Statement
Sales Rp. 400 juta
Operating cost Rp. 320 juta
Earning before depreciation
Interest & taxes Rp. 80 juta
Depresiation Rp. 20 juta
EBIT Rp. 60 juta
Taxes 40% Rp. 24 juta
dapat dijual dengan harga Rp. 80 juta. Bila cost of capital 20% dan depresiasi dengan straight line method.
Ditanya :
a. Berapa pengeluaran (capital outlay) untuk investasi penggantian?
b. Buat Income statement untuk mesin lama dan mesin baru ? c. Secara NPV, apakah mesin baru layak untuk dibeli ?
6. PT. Sofinro sebuah perusahaan kontraktor, sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin traktor lama dengan yang baru. Mesin traktor lama dibeli 2 tahun yang lalu dengan harga Rp. 120 juta umur mesin tersebut masih 10 tahun lagi, tanpa nilai sisa. Mesin traktor baru ditawarkan oleh penjual seharga Rp. 150 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun . Nilai sisa pada akhir tahun ke 10 Rp. 5 juta. Tambahan modal kerja yang dibutuhkan Rp. 4 juta. Meskipun harga traktor baru ini lebih mahal, tetapi biaya pemeliharaanya lebih murah. Sehingga biaya pemeliharaan dapat di hemat sebesar Rp 10 juta pada lima tahun, dan Rp. 8 juta pada litahunke dua sedangkan penjualan diharapkan dapat meningkat sebesarRp. 20 juta selama lima tahun, dan Rp. 25 juta pada tahun ke enam sampai dengan akhir umur ekonomis traktor baru tersebut. Mesin traktor lama saat ini laku dijual seharga Rp. 45 juta. Pajak perseroan 40%, biaya modal 20%. Dengan menggunakan metode net persent value, apakah pembelian mesin traktor tersebut layak? 7. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan 2 alternatif :
- Alternatife pertama adalah membeli sebuag truk untuk mengangkut batubara, dengan harga $ 50.000,- umur diperkirakan 10 tahun, dengan after tax cashflow sebesar $ 9.500 pertahunnya.
- Alternatif kedua adalah membeli sebuah truk dengan harga $ 50.000,umurnya 15 tahun dengan after tax cashflow sebesar $ 8.140 pertahunnya.
Jika kedua alternatif tersebut bersifat mutually exclusive. Proyek mana yang akan diterima ? Diketahui required of return adalah 10%.
8. Harga beli 6 buah mesin sebesar Rp 2 miliar dan diperlukan tambahan modal Rp 200 juta. Umur ekonomis per unit mesin ditaksir 5 tahun, dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa
Berdasarkan data di atas evaluasilah proyek tersebut berdasarkan metode Payback Period, Avarage Rate of Return, NPV, IRR dan Profitability Index.
Tahun Pendapatan Biaya
1 1,2 miliar 450 juta
2 1,5 miliar 480 juta
3 1,6 miliar 660 juta
4 1,8 miliar 890 juta