BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
3. Cara Interpretasi
Interpretasi tes DAP didasari oleh metode – metode proyektif dari analisis kepribadian dan teori psikoanalisis dalam konteks klinis. Asumsi
dasar di tes DAP adalah figur manusia yang digambar berhubungan erat
dengan impuls – impuls, kecemasan – kecemasan, konflik – konflik, dan ciri – ciri kompensatoris individu yang bersangkutan. Asumsi dasar tersebut telah terbukti berulang kali dalam pengalaman klinis.
Figur manusia yang digambar dianggap sebagai gambaran akan diri
subjek, sedangkan kertas yang digunakan dianggap sebagai lingkungan.
Hal ini terjadi karena, disadari atau tidak, ketika menggambar figur
manusia, seseorang dihadapkan pada masalah yang membutuhkan
kemampuan memproyeksikan diri ke dalam semua arti tubuh dan sikap –
itu, sebenarnya bukan menjadi masalah untuk melakukan interpretasi
secara bebas terhadap aspek – aspek yang seringkali mencerminkan masalah – masalah riil dan tingkah laku dari individu yang menggambar. Misalnya, tangan dikepalkan maka secara harfiah diartikan bahwa subjek
menyatakan pertertentangan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan
interpretasi. Pertama, aspek – aspek yang langsung berhubungan dengan penampilan diri subjek. Aspek – aspek tersebut adalah ukuran figur, penempatan di kertas, kecepatan gerakan grafis, tekanan, kepadatan dan
variasi garis yang digunakan, keurutan bagian – bagian yang digambar, sikap mental (pendirian), penggunaan latar belakang, perluasan lengan ke
arah tubuh atau menjauhi tubuh, spontanitas ataupun kekakuan,
penggambaran figur secara profil atau pandangan menghadap ke muka.
Kedua, isi, yang mencakup detail – detail tubuh dan perlakuan pakaian, diinterpretasi sesuai dengan arti fungsionalnya. Selanjutnya hal – hal yang juga perlu diperhatikan adalah proporsi tiap bagian tubuh, kecenderungan
– kecenderungan ketidaklengkapan, jumlah detail dan daerah konsentrasi detail, jumlah dan fokus penguatan, hapusan – hapusan dan perubahan –
perubahan grafis, taraf simetri, cara membuat garis tengah dan suasana
yang diekspresikan dalam wajah atau sikap figur (Machover, 1965/1987).
Kategori – kategori penilaian DAP yang lebih rinci adalah sebagai berikut :
a. Aspek – aspek yang langsung berhubungan dengan penampilan diri subjek, meliputi :
1) Kesan Umum
Kategori – kategori penilaian pada bagian kesan umum adalah gambar merupakan figur orangtua atau muda, aktif
atau pasif, kaku atau rigid, gambar lengkap atau tidak,
sederhana atau tidak, tampan atau tidak, sedih atau gembira,
kuat atau loyo, formal atau acak – acakan , agresif atau pasif, gambar orang sedang duduk atau tiduran, serta
gambar orang seperti benda mati (“Tes Grafis”, 1996).
2) Lokasi Gambar
Kriteria – kriteria penilaian pada lokasi gambar figur adalah di atas, di atas garis tengah bagi orang dewasa dan di atas
garis tengah bagi anak kecil, di tengah, di bawah atau di
dasar atau di bawah garis tengah, di kanan atau
kecenderungan ke kanan, di kanan atas, di kiri atau
cenderung ke kiri, serta di kiri bawah (“Tes Grafis”, 1996).
3) Garis
Penilaian terhadap garis meliputi garis yang konsisten, garis
yang kabur, garis yang tebal, garis yang tipis, tekanan yang
keriting patah berulang disertai tekanan ringan, garis seperti
gergaji, garis terdiri dari garis – garis dasar, koordinasi yang jelek, garis yang tebal kotor shading berlebihan,
sketsa, dan gambar tidak lengkap (“Tes Grafis”, 1996).
4) Ukuran Gambar
Penilaian ukuran gambar meliputi gambar kecil, gambar
besar, gambar terdiri dari garis – garis dasar, dan gambar tidak lengkap (Eriany, 1998).
b. Aspek isi
1) Kepala
Kriteria – kriteria penilaian pada bagian kepala adalah kepala yang digambar tidak lengkap, kepala agak besar,
kepala terlalu besar, kepala yang digambar terakhir
(berdasarkan observasi), kepala yang digambar kabur,
gambar kepala besar pada jenis kelamin lain, bentuk yang
kurang tepat, serta kepala yang digambar aneh atau ganjil
(“Tes Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
2) Rambut
Kriteria – kriteria peniliaian pada gambar rambut adalah rambut botak (pada pria), adanya penekanan pada rambut
(gambar rambut terlalu ditonjolkan atau diberi perhatian
berlebihan), rambut yang ditekankan dengan shading,
rambut menyolok atau kacau (acak – acakan), rambut pada bagian tengah (jambul), rambut yang diulang – ulang, rambut putih pada pria, rambut pada wanita yang tidak ada
pada pria (rambut suri), penempatan rambut yang tepat,
rambut gondrong, rambut tipis atau tanpa tekanan,
jambang; kumis dan rambut – rambut lainnya, rambut pada rahang, jenggot secara khusus meliputi jenggot yang seperti
janggut kambing, jenggot dengan tekanan shading, serta
jenggot atau jambang yang ditekankan (“Tes Grafis”, 1996;
Eriany, 1998).
3) Alis
Pada bagian alis, kriteria penilaian pada tes DAP adalah alis
tebal, alis teratur, alis terangkat keatas, dan alis dengan
garis hiasan (“Tes Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
4) Mata
Kriteria penilaian pada mata meliputi mata berbentuk
bulatan, mata berbentuk bulatan dengan tekanan terkatub,
mata terlalu kecil, mata terkatup, mata tidak melihat, mata
dan diberi tekanan, mata yang tajam; besar; disertai kepala
besar (pada wanita biasa), mata yang setengah tertutup,
mata digambar tanpa ada variasi (pada orang dewasa laki –
laki), mata yang diberi kacamata, mata yang sipit, mata
juling, mata yang kecil dengan lingkaran bola mata yang
besar, mata yang tidak digambar, mata membelalak, dan
mata kecil tidak sebanding (“Tes Grafis”, 1996; Eriany,
1998).
5) Hidung
Pada bagian hidung, penilaian diberikan pada hidung yang
tidak digambar (“Tes Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
6) Mulut
Kriteria penilaian pada bagian mulut adalah mulut besar
(ditonjolkan), mulut ditekankan, mulut tebal dan lurus,
mulut tebal dan melengkung pada gambar wanita (pria yang
menggambar), mulut bulat, mulut terbuka, mulut terkatub
(tertutup), mulut mencibir, mulut yang cekung lekuk, mulut
yang cupid ban, slash of mouth, mulut yang mengarah ke
atas, mulut yang giginya kelihatan, mulut yang tertawa
(dihilangkan), mulut yang melengkung seperti busur (“Tes
Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
7) Telinga
Kriteria penilaian pada bagian telinga meliputi gambar
telinga yang diberi penekanan (pembesaran), telinga besar;
mulut lurus dan tebal, telinga lebar, telinga kabur atau tidak
jelas, telinga digambar akhir, dan telingan yang kurang
ditekankan (“Tes Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
8) Dagu
Kriteria penilaian pada bagian dagu meliputi gambar dagu
yang ditekankan, melebih – lebihkan dagu, perluasan dagu, tekanan pada dagu (pada gambar seks lain), dan jakun
(Eriany, 1998).
9) Leher
Kriteria penilaian pada leher meliputi leher yang panjang
dan tipis (kurus), besar dan gemuk, satu dimensi,
menghilangkan pangkal leher, dan leher yang ditutupi
dengan dasi atau krah baju (“Tes Grafis”, 1996; Eriany,
10)Pundak
Kriteria penilaian pada pundak meliputi pundak yang lebar
dan besar, pundak yang sempit (kecil), pundak yang
persegi, pundak satu sisi tak seimbang dengan bagian lain,
pundak sering dihapus dan diulang, serta pundak dengan
proporsi dan bentuk yang bagus (“Tes Grafis”, 1996;
Eriany, 1998).
11)Lengan
Kriteria penilaian pada lengan meliputi lengan dan tangan
yang dihilangkan (terpotong / tertutup), lengan tidak
digambar sama sekali, lengan digambar tidak sesuai dengan
tangan, lengan dilipat (dimuka/sedakep), lengan dilipat
dibelakang, lengan pendek sekali, lengan yang kecil dan
tipis, lengan seperti sayap, lengan di belakang, lengan
dengan garis tebal, lengan yang luas atau tebal, lengan yang
panjang, lengan yang sangat panjang, lengan yang Nampak
meraih, garis lengan yang lansung dan lancar, dan lengan
yang nampak terulur (“Tes Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
12)Tangan dan Jari
Pada tangan dan jari kriteria penilaian terdiri dari tangan
jari yang digambar akhir, tangan yang masuk saku atau di
belakang, tangan yang bergaris tebal, tangan yang dekat
genital (digambar dekat genitalnya), tangan yang disertai
dengan jari – jari yang jelas (nampak garis – garis lengkungnya), tangan disertai dengan senjata (pisau,dan
lain – lain), serta jari yang disertai dengan kuku (“Tes
Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
13)Tubuh atau Torso
Pada bagian tubuh atau torso, kriteria penilaian meliputi
tubuh yang dihilangkan, tubuh yang panjang dan kecil,
failure to close (tidak sambung), tubuh yang sangat kecil,
tubuh yang sangat besar (lebar), serta tubuh yang digambar
dengan shading tebal pada jenis kelamin lain (“Tes Grafis”,
1996; Eriany, 1998).
14)Pakaian dan Dasi
Pada pakaian dan dasi, kriteria penilaian meliputi pakaian
yang digambar, pakaian yang terlalu lengkap, pakaian
minim sekali, gambar tidak jelas antara berpakaian atau
tidak, pada tambahan ornamen (dasi, kalung, dan lain –
lain), serta dasi yang ditekankan (“Tes Grafis”, 1996;
15)Perhiasan
Kriteria penilaian pada bagian perhiasan adalah perhiasan
ada secara mencolok (“Tes Grafis”, 1996).
16)Saku
Kriteria penilaian pada saku adalah bila saku ditekankan
(“Tes Grafis”, 1996).
17)Kancing baju
Kriteria penilaian pada bagian kancing saku meliputi
kancing saku di bawah garis tengah, kancing baju sangat
jelas atau menonjol atau ditekankan, serta kancing baju
dalam manset (“Tes Grafis”, 1996).
18)Ikat pinggang
Kriteria penilaian pada ikat pinggang adalah ikat pinggang
yang ditekankan dengan shading kuat, dan tanpa ikat
pinggang (“Tes Grafis”, 1996).
19)Pinggang
Pada bagian pinggang, kriteria penilaian meliputi pinggang
garis pinggang yang tidak jelas atau tidak tegas, serta
pinggang yang terputus (“Tes Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
20)Leg atau Paha
Kriteria penilaian pada bagian leg atau paha adalah leg
tanpa kaki, leg panjang dan besar, leg pendek, leg
terpentang, leg yang dicorat – coret, leg yang loyo, leg
dengan bayangan atau arsiran tebal, dan leg dan feet yang
digambar pertama (“Tes Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
21)Lutut
Pada bagian lutut, kriteria penilaian meliputi lutut yang
ditekankan dan lutut yang digambar sangat teliti (“Tes
Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
22)Kaki atau Feet
Kriteria penilaian pada bagian kaki atau feet adalah gambar
kaki secara simbol, kaki yang dihilangkan, kaki digambar
sangat kecil, kaki digambar sangat besar, kaki sangat
panjang, kaki sangat dipentingkan, kaki yang digambar
mengangkat tumit atau berjingkat, kaki digambar
bersilangan, kaki digambar sangat teliti, kaki digambar
telapak kaki yang kecil, kaki digambar terlalu pendek, kaki
ditonjolkan dengan memakai sepatu, kaki digambar
memakai sepatu yang terlalu besar, kaki yang digambar
belum selesai (misal, telapak kaki belum digambar), dan
ruas kaki digambar jelas (seperti gambar wayang) (“Tes
Grafis”, 1996; Eriany, 1998).
B. MDS (Multidimensional Scaling)