• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap – Tahap yang Digunakan dalam MDS

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2. Tahap – Tahap yang Digunakan dalam MDS

MDS dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap – tahap di bawah ini adalah tahap – tahap yang dirumuskan oleh Hair, dkk. (1998).

a. Penetapan tujuan MDS

MDS adalah cara yang paling tepat digunakan untuk mencapai

2 tujuan yaitu:

1)Mengidentifikasi dimensi-dimensi yang tidak dikenal yang

mempengaruhi tingkah laku seseorang.

2)Mendapatkan penilaian subjek terhadap perbandingan

Penetapan tujuan MDS tersebut bisa tercapai sesuai dengan

yang diharapkan jika 3 hal utama di bawah ini dilakukan

yaitu:

1)Memilih objek-objek yang akan dievaluasi

Peneliti harus menggunakan objek-objek yang bisa

dibandingkan dan memiliki hubungan. Jika objek-objek

yang dievaluasi tidak bisa dibandingkan (noncomparable),

peneliti berarti bukan hanya memaksakan untuk menduga

dimensi perseptual yang membedakan objek-objek yang

dapat dibandingkan, tetapi juga menduga dimensi-dimensi

yang membedakan objek-objek yang tidak dapat

dibandingkan. Dengan demikian, pertanyaan penelitian

tidak akan terjawab.

2) Memilih menggunakan data kemiripan atau pilihan

Selanjutnya peneliti harus memilih dasar dari penilaian

yang akan dilakukan yaitu berdasarkan kemiripan atau

pilihan. Dalam data kemiripan, subjek tidak menggunakan

aspek baik-buruk dalam menilai objek-objek sedangkan

data pilihan menggunakan aspek baik-buruk dalam

membandingkan objek-objek. Data kemiripan mewakili

kemiripan-kemiripan atribut dan dimensi perseptual dari

apa yang lebih dipilih individu dari objek-objek yang

dinilai.

3) Memilih menggunakan analisis agregat atau disagregat

Dalam mempertimbangkan apakah akan menggunakan

kemiripan atau pilihan, ada 2 cara analisis yang dapat

dilakukan yaitu analisis agregat dan disagregat. Dalam

analisis disagregat, peneliti menggunakan persepsi subjek

terhadap stimulus dan membuat output dari representasi

kedekatan stimulus dalam ruang multidimensional

sedangkan dalam analisis agregat, peneliti menghitung

rata-rata penilaian dari seluruh subjek dan mendapat satu

penyelesaian untuk satu kelompok yang terdiri dari subjek

– subjek secara keseluruhan.

Pilihan peneliti dalam menggunakan analisis

disagregat atau agregat didasarkan pada studi objektif. Jika

fokus penelitian adalah untuk mencari tahu keseluruhan

penilaian terhadap objek-objek dan dimensi-dimensi yang

mendasari penilaian tersebut, maka analisis agregat adalah

metode yang paling cocok. Tetapi jika fokus penelitian

adalah untuk mengetahui variasi diantara subjek – subjek, maka pendekatan disagregat adalah pendekatan yang paling

b. Membuat desain penelitian MDS

Hal-hal yang harus dilakukan untuk membuat desain penelitian

MDS yaitu:

1)Memilih akan menggunakan pendekatan

dekomposisional atau komposisional

Dalam pendekatan dekomposisional, pengukuran dilakukan

meliputi semua kesan dan penilaian subjek terhadap

objek-objek kemudian mencoba untuk mendapatkan posisi-posisi

berjarak dalam ruang multidimensional yang merefleksikan

persepsi-persepsi subjek tersebut. Pendekatan

komposisional adalah pendekatan alternatif dengan

menentukan atribut terlebih dahulu kemudian meminta

subjek melakukan penilaian berdasarkan atribut yang telah

ditentukan tersebut.

2) Menggunakan metode metrik atau non metrik

Pada metode metrik, input data yang digunakan adalah data

yang bersifat interval dan ratio sedangkan pada metode non

metrik, input data yang digunakan adalah data yang bersifat

nominal dan ordinal.

3) Menentukan akan menggunakan data kemiripan atau

pilihan

Ketika pengumpulan data dilakukan dengan data

yang paling mirip dan tidak mirip dengan objek-objek

lainnya. Ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk

mendapatkan persepsi subjek dalam data kemiripan,

diantaranya yaitu:

a. Perbandingan-perbandingan dari pasangan-pasangan

objek yang sudah ditentukan peneliti

b. Perbandingan-perbandingan dari pasangan-pasangan

objek yang ditentukan sendiri oleh subjek (subjek

bebas membuat pasangan-pasangan)

c. Menggunakan atribut tertentu untuk digunakan

sebagai dasar dalam subjek melakukan penilaian

Pada data pilihan, subjek melakukan penilaian terhadap

kesukaan terhadap pasangan-pasangan objek-objek. Ada 2

cara yang bisa dilakukan, diantaranya yaitu:

1. Subjek membuat tingkatan objek-objek dari objek

yang paling dipilih sampai objek yang paling tidak

dipilih.

2. Subjek diminta menunjukkan kemungkinan pasangan

c. Menentukan posisi objek di dalam peta perceptual

(perceptual map)

Setelah penilaian terhadap kemiripan-kemiripan dari

objek-objek tersebut didapatkan, kemudian data-data tersebut

dimasukkan dalam suatu ruang yang disebut peta perceptual

(perceptual map). Peta perceptual (perceptual map) juga dikenal

dengan peta spasial (spatial map) dan digunakan untuk

menunjukkan posisi hubungan dari semua objek.

d. Menentukan dimensi-dimensi dari peta perceptual

(perceptual map)

Berdasarkan kemiripan-kemiripan objek yang ada dalam peta

perceptual (perceptual map), kemudian hal yang dilakukan

selanjutnya adalah menentukan apa saja kira-kira dimensi yang

mendasari seseorang dalam melakukan penilaian terhadap

kemiripan – kemiripan objek – objek tersebut.

Cara menentukan banyaknya dimensi adalah dengan

melihat titik yang dekat dengan titik – titik yang memiliki perubahan nilai stress yang tidak banyak (monotonically

increasing line) sehingga grafik yang terbentuk hampir

merupakan garis yang mendatar. Titik yang digunakan untuk

menentukan dimensi dalam scree plot sering disebut sebagai

d. Menginterpretasi hasil dari MDS

Setelah menentukan dimensi-dimensi dari peta perceptual

(perceptual map), hal selanjutnya yang dilakukan adalah

memberikan label / nama terhadap dimensi-dimensi yang sudah

ditemukan tadi. Ada 2 cara yang digunakan dalam memberikan

nama terhadap dimensi-dimensi yaitu dengan prosedur subjektif

atau prosedur objektif.

f. Validasi hasil MDS

Validasi dalam MDS merupakan suatu tahapan yang penting

layaknya teknik multivariat yang lain. Uji validasi MDS dapat

dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah dengan

menggunakan split or multisample comparison, yaitu dengan

membagi dua data yang telah ada, atau mencari data baru,

kemudian mencari rerata dari perbandingan tersebut. Cara

kedua yang dapat dilakukan adalah dengan mengaplikasikan

dua metode MDS, yaitu pendekatan dekomposisional dan

komposisional. Pendekatan dekomposisional dilakukan terlebih

dahulu, selanjutnya hasil yang didapat dengan menggunakan

pendekatan ini dicek dengan menggunakan pendekatan

Dokumen terkait