• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. Metode Penelitian

F. Cara Kerja

1. Pembuatan kolam semen

a. Kolam semen dibangun dengan langkah sebagai berikut:

1) Ukuran tanggul per kolam dibuat 80 cm x 80 cm x 80 cm dengan menggunakan semen yaitu dengan komponen bahan seperti air, pasir, batu dan kapur dicampur.

2) Tanggul dibangun dan penimbunan tanah pada masing-masing sisi digunakan dengan cetok.

3) Agar tanggul tanah lebih kuat, maka pada waktu pembuatannya perlu dicampurkan atau disumbatkan tanah liat berpasir yang telah dilumatkan. Penyumbatan dilakukan bersamaan dengan waktu dibuat tanggul atau setelah tanggul selesai dibangun.

4) Pembuatan sumbatan dilakukan secara berselang-seling. Sebelum tempat (lokasi) tanggul ditimbuni tanah, terlebih dahulu digali sedalam 0,25 m. Lebar galian ini, disesuaikan dengan lebar tanggul yang dibangun di atasnya. Pada galian ini dimasukkan lumatan tanah liat berpasir setinggi 30 cm dari permukaan dasar galian.

b. Pembuatan dan pemasangan perlengkapan kolam ikan

Pembuatan dan pemasangan perlengkapan kolam ikan dilakukan bersamaan dengan pembuatan tanggul.

1) Pengelolaan air kolam dipermudah dengan diberi saluran air. Saluran air yaitu saluran air masuk dan saluran pengeluaran (pembuangan).

2) Saluran pintu air yang terbuat dari pipa dipasang. Pemasangan saluran air pada tanggul ini cukup dengan dibenamkan bagian tengah pipa ke dalam tanggul sehingga kedua ujungnya terbuka. Posisi pipa mendatar sejajar dengan permukaan tanggul. Salah satu ujung mencuat di atas permukaan kolam dan ujung lainnya mencuat pada sumber atau saluran air.

3) Ujung pipa yang dicuat di luar tanggul disambung dengan pipa siku dan disambung lagi dengan potongan pipa PVC setinggi tanggul kolam.

2. Pembuatan pelet sayur kubis dan sawi

Pelet alternatif yang siap digunakan harus dibuat dengan dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Limbah sayur kubis dan sawi dicuci/bilas dengan air bersih. b. Limbah sayur kubis dan sawi dijemur oleh panas matahari

sampai kering.

c. Limbah sayur kubis dan sawi yang sudah kering kemudian dibuat menjadi tepung dengan digunakan penggiling tepung.

d. Tepung limbah sayur kubis dan sawi ditimbang dan siap untuk digunakan. Untuk dijadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah tepung tapioka, dedak, vitamin ikan dan air yang masing-masing ditimbang sesuai dengan analisis bahan dan semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu. Analisis perhitungan komposisi setiap perlakuan konsentrasi pembuatan pelet sayur dalam 1000 gram yaitu:

1) Pada P1: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20% a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 20% = 200 gram b) Tepung tapioka = 1000 x 30% = 300 gram c) Dedak = 1000 x 30% = 300 gram d) Vitamin = 1000 x 10% = 100 gram

e) Air = 1000 x 10% = 100 liter

Perbandingan = 2:3:3:1:1

2) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30% a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 30% = 300 gram b) Tepung tapioka = 1000 x 25% = 250 gram

c) Dedak = 1000 x 25% = 250 gram

d) Vitamin = 1000 x 10% = 100 gram e) Air = 1000 x 10% = 100 liter

Perbandingan = 3:2,5:2,5:1:1

3) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40% a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 40% = 400 gram

b) Tepung tapioka = 1000 x 20% = 200 gram c) Dedak = 1000 x 20% = 200 gram d) Vitamin = 1000 x 10% = 100 gram

e) Air = 1000 x 10% = 100 liter

Perbandingan = 4:2:2:1:1

e. Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling pelet sehingga dihasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie. Kemudian pelet basah tersebut dipotong 0,5 cm dan terbentuk butiran- butiran lalu dijemur di panas matahari seharian dan pelet ditimbang dan siap digunakan.

3. Aklimatisasi Ikan nila

Sebelum dilakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian aklimatisasi ikan/ penyesuaian ikan terhadap lingkungannya. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk aklimatisasi ikan yaitu:

a. Untuk persiapan ikan nila uji, digunakan kolam semen yang telah dibuat untuk tempat aklimatisasi.

b. Ikan nila uji dimasukkan ke dalam kolam semen yang sudah disiapkan sesuai dengan penebaran ikan nila yang telah direncanakan yaitu 5 ekor benih ikan nila/ kolam.

c. Aklimatisasi ikan nila dilakukan selama 7 hari untuk melihat apakah ikan nila dapat menyesuaikan diri dengan kolam semen yang telah dibuat.

4. Pemeliharaan Ikan a. Pemilihan Ikan

1) Pemilihan ikan dipilih usia sekitar 3 bulan dengan panjang sekitar 10-12 cm berat 15-20 gram/ekor.

2) Ikan nila sebanyak 10 ekor ditebarkan pada setiap kolam semen. b. Pemberian pakan ikan

Untuk pakan ikan yaitu berupa pelet yang diberikan 2 kali (pagi dan sore) dalam sehari pada masing-masing kolam dengan komposisi sebagai berikut:

PM : Pelet Matahari (pabrik)/kontrol

P1 : Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20% P2 : Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30% P3 : Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%

Untuk perhitungan pemberian pakan disesuaikan dengan bobot ikan setiap minggunya pada ikan nila dengan perhitungan sebagai berikut: Misalnya: dalam 4 kolam masing-masing terdapat 10 ekor ikan nila awal berukuran 10-20 gram/ekor.

Rata-rata bobot ikan = (10+20) / 2 = 15 gram/ekor.

Perhitungan pemberian pakan = 15 gram x 10 ekor ikan nila x 3% = 4,5 gram = 0,0045 kilogram.

Cek bobot ikan setiap minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan. c. Pembersihan kolam semen

Hal ini dilakukan setiap seminggu sekali untuk dibuang sisa-sisa endapan yang terdapat pada dasar kolam agar kehidupan perkembangbiakan ikan menjadi lebih baik dengan cara :

1) Semua ikan nila dipindahkan pada ember yang sudah berisi air. 2) Air yang terdapat pada kolam dibuang melalui pipa saluran yang

telah dibuat.

3) Jika terdapat sisa-sisa kotoran/endapan dapat dibersihkan dengan disiram selang air melalui pipa saluran.

4) Jika sudah bersih dapat diisi kembali dengan air dan ikan yang berada dalam ember dapat dipindahkan kembali ke dalam kolam semen.

d. Pengukuran pertumbuhan ikan

Pengukuran berat ikan dilakukan 1 x seminggu yang dilakukan dengan cara :

1) Ikan satu per satu dipindahkan pada kolam pertama ke ember yang berisi air.

2) Ikan satu per satu diambil untuk dipindahkan pada ember dan ditimbang beratnya pada timbangan.

3) Hasil pengukuran berat ikan dicatat pada logbook.

4) Diulangi kembali langkah untuk mengukur ikan selanjutnya pada setiap 1 x seminggu.

5) Setelah diukur semua berat ikan hasil pengukuran kemudian dirata-rata sebagai hasil pengukuran akhir dari berat setiap ikan pada kolam.

Tabel 3.1. Pengamatan Keseluruhan Perlakuan Perlakuan Jumlah

Ikan

Berat Ikan Nila (gram) setiap minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PM (Pabrik) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata P1 (Pelet alternatif 20 %) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata P2 (Pelet alternatif 30 %) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata

Perlakuan Jumlah Ikan

Berat Ikan Nila (gram) setiap minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P3 (Pelet alternatif 40 %) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata

Dokumen terkait