• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. Kesimpulan Dan Saran

B. RPP Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas/Semester : X IPA / 2

Mata Pelajaran : Biologi

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 kali pertemuan)

A.Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam mengamati bioproses.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.

3.10. Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan

4.10. Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2.1. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah

1.2.2. Menunjukkan sikap mengagumi cara berpikir ilmiah

2.1.1. Bersikap teliti, jujur, aktif, kerjasama dan tekun dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium

2.1.2. Teliti, jujur, tanggung jawab dan bekerja sama dalam melakukan pengamatan

3.10.1.Mendeskripsikan perubahan lingkungan

3.10.2.Menjelaskan dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan 3.10.3.Mengidentifikasi dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan

4.10.1.Membuat desain penelitian produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan

4.10.2.Melakukan eksperimen terkait pembuatan produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan dengan mengkomunikasikan hasil produk yang telah dibuat

D. Tujuan Pembelajaran

1.2.1.1. Siswa menunjukkan sikap peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan

1.2.1.1.2. Melalui refleksi siswa menyadari kemampuan pola pikir ilmiah yang dimiliki sebagai anugerah dari Tuhan

2.1.1.1. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti, jujur, aktif, kerjasama dan tekun dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium

2.1.1.2. Melalui kerja proyek siswa dapat melakukan pengamatan secara teliti, jujur dan bertanggung jawab

3.10.1.1. Melalui studi pustaka siswa mampu mendeskripsikan perubahan lingkungan

3.10.1.2. Melalui pengamatan siswa dapat mengidentifikasi dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan

4.10.1.1. Melalui kerja proyek siswa dapat membuat desain penelitian produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan

4.10.1.2. Setelah melakukan percobaan siswa dapat mengkomunikasikan hasil produk daur ulang limbah melalui presentasi

E. Materi

Jumlah limbah penduduk yang semakin meningkat disebabkan bertambahnya aktivitas manusia dalam menunjang kehidupannya. Hal ini berakibat jumlah limbah (sampah) yang dihasilkannya juga semakin meningkat.

1. Pengertian Limbah

Limbah adalah benda yang dibuang manusia karena tidak digunakan atau tidak diinginkan lagi. Limbah dapat berasal dari

rumah, sekolah, kampus, pasar, industri dan pusat perbelanjaan. Dibedakan dari sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu :

a. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai), yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.

b. Limbah yang tidak akan sangat lambat mengalami perubahan secara alami misalnya plastik, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya).

2. Permasalahan Limbah

Pada saat ini, belum semua limbah penduduk perkotaan terlayani oleh fasilitas umum pengelolaan sampah. Masih banyak sampah yang dibakar atau dibuang di badan air atau di lahan kosong.

3. Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang Limbah

Limbah dapat dikurangi dengan cara mendaur ulang limbah (recycle) dan pemanfaatan ulang limbah (reuse). Daur ulang adalah pengunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi pokok lain:

a. Tujuan daur ulang dan pemanfaatan ulang daur ulang dan pemanfaatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :

1) Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran. 2) Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam. 3) Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat.

b. Langkah daur ulang atau pemanfaatan ulang untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Pemisahan limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.

2) Penyimpanan limbah yang sudah dipisahkan tapi disamping dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kerta bakas atau botol bekas.

3) Pengiriman atau penjualan barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat juga dijual atau diberikan ke pemulung.

c. Limbah yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan ulang jenis material limbah yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang adalah sebagai berikut:

1) Kertas

Semua jenis kertas dapat di daur ulang, misalnya kertas koran dan kardus.

2) Pecah belah

Botol kecap, botol sirop, gelas, piring, atau kaca yang telah pecah dapat didaur ulang untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.

3) Aluminium

Kaleng bekas makanan dan minuman dapat didaur ulang untuk dibuat kaleng pengemas.

4) Baja

Baja sisa konstruksi bangunan dapat di daur ulang sebagai bahan baku pembuatan baja baru.

5) Plastik

Limbah plastik dapat didaur ulang dengan jalan dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus untuk berbagai keperluan, misalnya tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol shampo.

6) Sampah organik

Sampah organik mudah terurai, sehingga sisa makanan dan daun-daunan dapat didaur ulang menjadi kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual untuk pupuk tanaman.

d. Limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang

Sebagian limbah dapat dimanfaatkan kembali secara langsung tanpa melalui proses daur ulang. Limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung adalah sebagai berikut:

1) Ampas tahu

Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak. Ampas tahu mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak. 2) Eceng gondok

Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas. 3) Limbah sayur

Ada beberapa jenis limbah sayuran yang dapat digunakan sebagai pakan ternak diantaranya bayam, kangkung, kubis, sawi dan kulit jagung.

4. Membuat Produk Daur Ulang

Akhir-akhir ini, kegiatan membuat produk daur ulang marak dilakukan. Selain tidak memerlukan biaya tinggi, daur ulang mudah untuk dipelajari. Berikut akan dibahas beberapa produk daur ulang.

a. Kertas Daur Ulang Daur ulang kertas bertujuan mengurangi limbah kertas dan memprosesnya menjadi kreasi daur ulang yang bernilai seni.

b. Pupuk Kompos Cara pembuatan pupuk kompos adalah sebagai berikut:

1) Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dari sampah anorganik (plastik).

2) Masukkan sampah dedaunan dan ranting itu ke dalam bak penampungan.

3) Tutup bak atau tempat penampungan itu agar proses dekomposisi berlangsung optimal dan terhindar dari terpaan sinar matahari dan guyuran hujan. Sampah yang diproses menjadi kompos harus dalam keadaan basah, tetapi tidak sampai berair. Bak sampah ditutup sehingga sampah tidak cepat kering karena penguapan, atau terlalu basah karena hujan.

4) Tumpukan sampah harus dibolak-bolak setidaknya seminggu sekali agar pengomposan berlangsung merata. Dalam waktu

dua hingga tiga bulan, tumpukan sampah itu akan terurai menjadi kompos.

c. Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan cacing cara pembuatan pupuk kompos dengan bantuan cacing adalah sebagai berikut:

1) Sampah dedaunan dan ranting diletakkan di kotak-kotak plastik dan diletakkan di rak susun.

2) Pada bagian bawah kotak-kotak itu diberi beberapa lubang untuk jalan keluar air rembesan.

3) Pada rak paling bawah ditempatkan tumpukan sampah paling lama, kemudian di atasnya diletakkan sampah yang lebih baru, dan di atasnya lagi sampah terbaru.

4) Pada kotak paling bawah itulah diberi sedikit tanah dan cacing tanah.

5) Penyiraman air dilakukan pada kotak di rak paling atas dengan jumlah yang cukup, tidak berlebihan.

6) Selanjutnya, kotak ketiga diangkat dan dipindahkan, karena pupuk kompos telah terbentuk dan siap dipakai.

7) Proses pembuatan kompos dengan bantuan cacing itu berlangsung sekitar satu hinga dua bulan.

8) Rak harus selalu dalam keadaan tertutup. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan tutup plastik warna hitam atau

warna gelap. Penutupan dilakukan untuk menghindari sinar matahari dan siraman air hujan agar proses dekomposisi berlangsung sempurna dan cepat.

5. Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari

Apabila di sekitar rumah kalian banyak terdapat sampah atau limbah, kalian dapat melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

a. Reuse yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa

pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.

b. Recycle yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan

cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.

c. Reduce adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat

mengurangi produksi sampah.

d. Replace adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat

mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.

e. Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang

dipakai.

f. Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agar

F. Metode Pembelajaran 1. Pengamatan 2. Diskusi 3. Eksperimen

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1:

Kegiatan (Waktu)

Kegiatan Guru dan Siswa

Pembukaan (10 menit)

1. Memberikan salam dan berdoa

2. Mengondisikan kelas dan pembiasaan.

3. Apersepsi: Siswa diminta mencermati gambar pada power point tentang perbedaan sungai yang bersih dan sungai yang sudah tercemar

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dan masing-masing kelompok mendapatkan LKS Kegiatan

Inti (60 menit)

Mengamati :

1. Siswa mengamati video kerusakan lingkungan tentang pencemaran sungai

2. Guru menilai keterampilan siswa mengamati Menanya :

1. Siswa diminta membuat pertanyaan berkaitan dengan video yang telah diamati

Mencoba :

1. Siswa melakukan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah kemudian siswa mencari usulan cara pencegahan dan pemulihan kerusakan lingkungan tersebut

2. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai keterampilan mencoba, dan mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah Mengasosiasi :

1. Siswa menggali informasi, melakukan analisis untuk menjelaskan dan menarik kesimpulan dari cara pencegahan kerusakan lingkungan

2. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah data dan merumuskan kesimpulan

Mengkomunikasikan :

1. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil dan kesimpulan diskusi

3. Kelompok menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah cara pencegahan kerusakan lingkungan 2. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan Penutup

(20 menit)

1. Bersama guru dan siswa menyimpulkan cara pencegahan kerusakan lingkungan

2. Memberikan tugas dengan membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk membuat karya dari daur ulang limbah pada sayur

3. Melaksanakan post test/evaluasi review tentang materi perubahan kerusakan lingkungan

4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam

Pertemuan 2 : Kegiatan

(Waktu)

Kegiatan Guru dan Siswa

Pembukaan (10 menit)

1. Memberikan salam dan berdoa

2. Mengondisikan kelas dan pembiasaan

3. Apersepsi: guru bertanya tentang apa kegunaan dari setiap karya daur ulang limbah sayur yang telah kalian dibuat? 4. Guru memperlihatkan contoh gambar/foto tentang karya

daur ulang limbah sayur yaitu sebagai pakan ikan yang diolah dalam bentuk pelet

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan

Inti (60 menit)

Mengamati :

1. Guru meminta setiap kelompok untuk menunjukkan hasil karya daur ulang limbah yang telah dibuat

2. Siswa secara individu mencermati berbagai hasil karya daur ulang limbah yang telah dibuat pada masing-masing kelompok

3. Siswa mencatat hasil pengamatannya 4. Guru menilai keterampilan siswa mengamati

Menanya :

1. Setelah siswa diajak untuk mengamati hasil karya daur ulang limbah yang telah dibuat guru akan bertanya tentang hasil dari pengamatan

2. Kemudian siswa bertanya lebih dalam tentang materi tersebut hal ini memunculkan rasa ingin tahu dan setelah itu guru memberi penjelasan salah satu pengolahan limbah sayur yaitu dapat digunakan sebagai pakan ikan dalam bentuk pelet

1. Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok yang sudah ditetapkan dimana masing-masing kelompok untuk mencoba mengemukakan pendapat mengenai hal-hal yang berkaitan tentang cara pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah sayur yang telah dibuat hal ini bertujuan agar siswa dapat mencoba berpikir tentang masalah yang diberikan

2. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai keterampilan mencoba, dan mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah Mengasosiasi :

1. Siswa menggali informasi, melakukan analisis untuk menjelaskan dan menarik kesimpulan dari fungsi/kegunaan dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah sayur yang telah dibuat

2. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah data dan merumuskan kesimpulan

Mengkomunikasikan :

1. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil dan kesimpulan diskusi

2. Kelompok menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah dari penjelasan fungsi/kegunaan dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah sayur yang telah dibuat

3. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan Penutup

(20 menit)

1. Bersama guru dan siswa menyimpulkan penjelasan fungsi/kegunaan dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah sayur yang telah dibuat

penjelasan fungsi/kegunaan dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah sayur yang telah dibuat pada setiap masing-masing kelompok

3. Melaksanakan evaluasi review tentang fungsi/kegunaan dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah sayur secara lisan

4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam

H. Alat dan Sumber Belajar Media/Alat belajar :

1. Laptop 4. White board

2. Viewer 5. Spidol

3. Foto/Gambar 6. Penghapus

Sumber Belajar :

1. Nurhayati, Nunung , Andi dan Yrama Widya. 2005. Buku Biologi

kelas X. Erlangga. Jakarta.

2. Septianing Rasti dan Aggarwal. 2013 . Buku IPA SMA kelas 1B. Yudhistira. Jakarta.

3. Internet

I. Penilaian

1. Jenis / Teknik Penilaian a. Tes tertulis

b. Non tes

1) Penilaian Produk/Proyek

J. Instrumen dan Penilaian hasil belajar 1. Instrumen Tes Tertulis

2. Instrumen Penilaian Presentasi 3. Instrumen Penilaian Produk

LEMBAR KERJA SISWA I A. Judul : Perubahan Lingkungan

B. Tujuan : Mengidentifikasi perubahan lingkungan di sekitar lingkungan sekolah

C.Alat & Bahan : 1. Alat tulis

2. Lingkungan sekitar sekolah D.Cara Kerja :

1. Bergabunglah dengan kelompok yang telah ditentukan! 2. Amati perubahan lingkungan di sekitar lingkungan sekolah!

3. Catatlah kerusakan/ perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar sekolah ke dalam tabel di bawah ini!

4. Analisis upaya pencegahan perubahan/ kerusakan lingkungan tersebut!

No Kerusakan/perubahan lingkungan Cara pencegahan 1 2 3 E. Kesimpulan : ... ... Nama Kelompok :

LEMBAR KERJA SISWA II

A. Judul : Membuat Produk Daur Ulang Limbah Sayur B.Tujuan :

1. Membedakan limbah sayur untuk diolah sebagai produk daur ulang

2. Menjelaskan hasil olahan limbah sayur sebagai produk daur ulang 3. Menciptakan nilai ekonomis dari produk daur ulang limbah sayur C. Alat & Bahan :

Alat:

Baki plastik, timbangan, mesin giling daging, alat tulis, kamera Bahan:

Limbah sayur (sawi dan kubis), air, dedak, tepung tapioka, vitamin ikan D.Cara Kerja :

1. Bergabunglah dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang!

2. Siapkan bahan-bahan seperti: limbah sayur (sawi dan kubis), air, dedak, tepung tapioka dan vitamin ikan!

3. a. Cuci limbah sayur kubis dan sawi dengan air bersih.

b. Jemur limbah sayur kubis dan sawi dengan panas matahari sampai kering.

c. Giling limbah sayur kubis dan sawi yang sudah kering menjadi tepung gunakan mesin penggiling tepung.

d. Timbang tepung limbah sayur kubis dan sawi kemudian siapkan dan timbang bahan-bahan seperti tepung tapioka, dedak, vitamin ikan dengan analisis bahan dan campur semua bahan aduk menjadi satu.

Analisis perhitungan komposisi setiap perlakuan konsentrasi pembuatan pelet sayur dalam 1000 gram yaitu:

1) Pada P1: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20% a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 20% = 200 gram b) Tepung tapioka = 1000 x 30% = 300 gram

c) Dedak = 1000 x 30% = 300 gram

d) Vitamin = 1000 x 10% = 100 gram

e) Air = 1000 x 10% = 100 liter

Perbandingan = 2:3:3:1:1

2) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30% a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 30% = 300 gram b) Tepung tapioka = 1000 x 25% = 250 gram

c) Dedak = 1000 x 25% = 250 gram

d) Vitamin = 1000 x 10% = 100 gram

e) Air = 1000 x 10% = 100 liter

3) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40% a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 40% = 400 gram b) Tepung tapioka = 1000 x 20% = 200 gram

c) Dedak = 1000 x 20% = 200 gram

d) Vitamin = 1000 x 10% = 100 gram

e) Air = 1000 x 10% = 100 liter

Perbandingan = 4:2:2:1:1

e. Setelah adonan terbentuk cetak dengan mesin penggiling pelet sehingga dihasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie. Kemudian potong pelet basah 0,5 cm dan terbentuk butiran- butiran lalu jemur di panas matahari seharian dan timbang pelet dan siap digunakan.

4. Dokumentasikan hasil pembuatan produk daur ulang limbah sayur! 5. Presentasikan hasil produk daur ulang limbah sayur di depan kelas!

E. Kesimpulan :

... ...

Kisi-Kisi Test Tertulis : KD Indikator Soal C1 C2 C3 C4 C5 3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan 3.10.1. Mendeskripsikan perubahan lingkungan 1 3.10.2.Menjelaskan dampak dari perubahan lingkungan bagi

kehidupan

2

3.10.3.Mengidentifikasi dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan 3 Keterangan : C1 = Ingatan C4 = Analisis C2 = Pemahaman C5 = Evaluasi C3 = Penerapan

SOAL Mata Pelajaran : Biologi

Bentuk Soal : Essay Kelas / Semester : X / 2

1. Jelaskan macam-macam limbah berdasarkan limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang! (Poin 10) 2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan pakan ikan dari pelet sayur sebagai

produk daur ulang limbah! (Poin 20)

3. Bagaimana pengaruh pakan buatan limbah sayur terhadap pertumbuhan ikan selama pemeliharaan? (Poin 20)

Kunci Jawaban Essay 1. Macam-macam limbah :

Limbah yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan ulang jenis material limbah:

a. Kertas

Semua jenis kertas dapat di daur ulang, misalnya kertas koran dan kardus. b. Pecah belah

Botol kecap, botol sirop, gelas, piring, atau kaca yang telah pecah dapat didaur ulang untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.

c. Aluminium

Kaleng bekas makanan dan minuman dapat didaur ulang untuk dibuat kaleng pengemas.

d. Baja

Baja sisa konstruksi bangunan dapat di daur ulang sebagai bahan baku pembuatan baja baru.

e. Plastik

Limbah plastik dapat didaur ulang dengan jalan dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus atau pengepak untuk berbagai keperluan, misalnya tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo. f. Sampah organik

Sampah organik mudah terurai, sehingga sisa makanan dan daun-daunan dapat didaur ulang menjadi kompas. Kompas dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual untuk pupuk tanaman.

Limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang a. Ampas tahu

Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak. Ampas tahu mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak

Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.

c. Limbah sayur

Ada beberapa jenis limbah sayuran yang dapat digunakan sebagai pakan ternak di antaranya bayam, kangkung, kubis, sawi dan kulit jagung.

2. Cara pembuatan pelet sayur adalah sebagai berikut:

a. Limbah sayur kubis dan sawi dicuci/bilas dengan air bersih.

b. Limbah sayur kubis dan sawi dijemur oleh panas matahari sampai kering. c. Limbah sayur kubis dan sawi yang sudah kering kemudian dibuat menjadi

tepung dengan digunakan penggiling tepung.

d. Tepung limbah sayur kubis dan sawi ditimbang dan siap untuk digunakan. Untuk dijadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah tepung tapioka, dedak, vitamin ikan dan air yang masing-masing ditimbang sesuai dengan analisis bahan dan semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.

Analisis perhitungan komposisi setiap perlakuan konsentrasi pembuatan pelet sayur dalam 1000 gram yaitu:

Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%

1) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 20% = 200 gram 2) Tepung tapioka = 1000 x 30% = 300 gram

3) Dedak = 1000 x 30% = 300 gram

4) Vitamin = 1000 x 10% = 100 gram

5) Air = 1000 x 10% = 100 liter

Perbandingan = 2:3:3:1:1

e. Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling pelet sehingga dihasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie. Kemudian pelet basah tersebut dipotong 0,5 cm dan terbentuk butiran-

butiran lalu dijemur di panas matahari seharian dan pelet ditimbang dan siap digunakan.

3. Selama pemeliharaan ikan tumbuh dengan baik, pertumbuhan ikan ini dapat dilihat dari bertambahnya berat ikan hal ini dikarenakan pada pelet sayur terdapat kandungan protein yang baik untuk pertumbuhan ikan.

Rubrik Penilaian Kognitif

No Kriteria Nilai

1 Siswa mampu menjelaskan macam-macam limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang dengan lengkap dan tepat

10

Siswa mampu menjelaskan macam-macam limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang limbah dengan sederhana

8

Siswa mampu menjelaskan macam-macam limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang limbah dengan sederhana dan kurang tepat

< 7

Siswa menjelaskan macam-macam limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang limbah

0

2 Siswa mampu menjelaskan pembuatan pelet sayur dengan lengkap dan tepat

20 Siswa mampu menjelaskan pembuatan pelet

sayur secara sederhana dan kurang tepat

10 Siswa tidak mampu menjelaskan pembuatan

Dokumen terkait