• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN INTERPRESTASI DATA 4.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

4.3 Profil Informan Mahasiswa Asal Papua Dan Mahasiswa Asal Daerah Lain

4.3.6 Eva Celia Homer

Eva Celia Homer adalah salah satu mahasiswi yang berasal dari Papua yang sedang berkuliah di Universitas Sumatera Utara. Eva berkuliah di Universiats Sumatera Utara, Fakultas Ekonomi, Departeman Ekonomi Managemen. Ia telah berumur dua puluh dua tahun di Monokwari. Ia bersuku Maibrat yang merupakan Papua bagian barat. Ia telah lama tinggal di Medan kurang lebih tiga tahun.

Salah satu alasan Eva berkuliah di USU adalah karena dari hasil ujian Beasiswa Afirmasi yang di selenggarakan oleh pemerintahan Papua. Sebelumnya

62 Eva tidak ada keinginan untuk berkuliah di USU, karena menurut Eva untuk berkuliah disini terlalu jauh. Eva belum mengetahui tentang USU karena pada awalnya keinginan Eva adalah bisa diterima kuliah di ITB Bandung pada saat hasil ujian Beasiswa Afirmasi tersebut keluar. Perasaan Eva pertama kali ketika sampai di USU sangat bingung. Eva sama sekali tidak mengetahui sama sekali tentang bagaimana kondisi berkuliah di Sumatera. Eva juga sangat sedih harus berpisah dengan orangtua untuk berkuliah disini.

Pertama kali Eva datang ke Medan bersama dengan teman-teman yang berasal dari Papua yang juga akan berkuliah di USU. Ketika mereka datang kemari, mereka mengikuti pengarahan-pengarahan yang dibuat oleh USU dan dengan perwakilan dari daerah masing-masing itu sendiri untuk memperkenalkan lebih dekat lingkungan yang berada disini dan mereka bertempat tinggal di asrama putrid USU.

Rutinitas awal yang dilakukan oleh Eva adalah hanya sekitar lingkungan kampus dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kampus yaitu ospek. Eva mengakui kalau pada mulanya Eva sangat malas untuk bisa mengenal dengan lingkungan sekitar tetapi karena faktor keadaan yang memaksa, perlahan-lahan Eva mau berbaur dengan lingkungan kampus sehingga Eva mengakui bahwa sangatlah sulit untuk bisa berbaur dengan lingkungan disini. Dapat dilihat dari segi cara dan bahasa yang digunakan yang terkadang masih asing didengar dan cara bergaul mereka yang terkesan lebih mementingkan diri sendiri tetapi walaupun begitu, penerimaan masyarakat sekitar masih terbuka dengan adanya kami yang sedang berkuliah disini.

63 Eva juga sudah mendapatkan teman-teman mahasiswi lainnya yang berasal dari daerah lainnya. Eva juga sudah pernah berkunjung ke daerah asal teman-teman kampusnya hanya sekedar rekreasi. Mereka sudah sedikit-sedikit memperkenalkan budaya mereka masing-masing. Eva juga mulai mengikuti kegiatan organisasi baik yang berasal dari kampus, ikatan mahasiswa asal Papua maupun dari keagamaan, dan aktif sebagai anggota. Itulah cara Eva dapat untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang sebelumnya sangat asing sekali bagi Eva.

Eva juga sudah betah untuk tinggal di daerah ini. Hal yang sangat disukai oleh Eva disini adalah orang-orang disini sangatlah pekerja keras, kemudian Eva sangat menyukai dari kondisi cuaca, tempat tinggal walaupun yang sangat jauh berbeda, dan makanan yang mempunyai harga yang relative lebih murah dibandingkan di daerah asal. Tetapi hal yang tidak disukai oleh Eva di lingkungan disini adalah terkadang kami masih saja ada yang mengejek tentang kondisi fisik kami, kemudian sebagian masih ada yang menilai kami kalau kami kasar, selalu tertutup, tidak mau berbaur dengan orang lain. Padahal tidak menutup kemungkinan kalau kami selalu terbuka dengan teman-teman yang berasal dari daerah lain.

Mengenai interaksi keluarga, Eva sering berkomunikasi terutama dengan orangtua hampir setiap hari. Hanya waktu liburan tiba, Eva pulang ke kampungnya. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu yang lama dan biaya transportasi yang sangat mahal harganya.

64 4.3.7 Debora Indriyan

Debora adalah salah satu mahasiswa yang berasal dari daerah lain yaitu berasal dari Pematang Siantar. Pada saat sekarang ini ia sedang berkuliah di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Budaya, Departemen Sastra Inggris. Ia telah berumur dua puluh tiga tahun. Ia bersuku Batak Toba. Ia telah tinggal di Medan untuk berkuliah di USU kurang lebih sekitar tiga tahun.

Debora merupakan salah satu mahasiswa yang berasal dari daerah lain yang ikut tinggal di Asrama Putri USU. Menurut Debora, banyak sekali mahasiswa yang berasal dari Papua yang tinggal disini. Debora juga salah satu mahasiswi yang mempunyai teman yang berasal dari Papua. Debora sering berinteraksi dan bergaul dengan mereka. Mereka sudah menjalani pertemanan kurang lebih sekitar 1 tahun.

Menurut Debora dengan adanya keberadaan mereka disini sebenarnya tidak ada yang mengganggu. Debora sangat senang mendapatkan teman yang berasal dari Papus. Menurut Debora semakin menambah pengetahuan dan mengenal teman-teman yang berasal dari daerah yang berbeda. Mereka datang kesini tujuannya untuk belajar. Mereka juga aktif dan berbaur dengan lingkungan sekitar seperti mengikuti kegiatan-kegiatan dalam organisasi-organisasi yang ada di USU seperti organisasi keagamaan maupun organisasi dari ikatan mahasiswa mereka itu sendiri. Menurut Debora cara mereka bergaul dengan lingkungan sekitar sudah mengikuti nilai-nilai yang ada disini tetapi yang Debora lihat sendiri, pada awalnya mereka lebih cenderung tertutup, takut dan tidak ramah untuk bisa bergabung dan bergaul dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain malah

65 terkadang lebih ramah teman-teman yang berasal dari daerah lain yang harus menyapa duluan untuk bisa bergaul dengan mereka. Mereka mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan di Asrama Putri ini seperti mempunyai kebiasaan untuk menonton bersama dalam satu kamar khusus untuk mahasiswi Papua dan menurut dari berita dari mahasiswa lainnya kalau mereka terkadang sering bertelanjang bulat yang katanya melakukan salah satu dari adat mereka.

Debora sudah cukup lama bergaul dengan mereka. Menurut Debora terkadang mereka masih mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang berasal dari adat mereka sendiri. Mereka juga mau mengajarkan budaya-budaya mereka sendiri seperti dari segi bahasa, tarian, dan sebagainya. Walaupun terkadang dari segi cara mereka berbicara kasar dan sulit dimengerti tetapi sebenarnya mereka mau dan terbuka untuk bergaul dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain.