• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. KajianPustaka

3. Media Cerita Bergambar

Media cerita bergambar merupakan media yang dapat membantu guru dalam memahami penyampaian suatu materi bacaan cerita dengan menggunakan bantuan gambar untuk penjelasnya. Gambar merupakan media visual yang dapat membantu guru dalam mempermudah penyampaian materi pelajaran, gambar juga dapat menimbulkan semangat siswa dan dapat membuat siswa lebih mandiri dalam belajar (Daryanto,

2010:5-6). Cerita bergambar dapat mempermudah pemahaman dan dapat memperjelas pengertian dari suatu cerita yang diberikan oleh guru kepada siswa, selain itu cerita bergambar lebih menarik karena dilengkapi dengan gambar sebagai penjelas cerita.

Menurut Hamalik (2006:29) media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip dan projector. Seperti dengan yang dikemukakan oleh Sardiman, dkk (2006:29) mengatakan bahwa media gambar adalah media yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Wibawa dan Mukti (1993:60) menunjukkan bahwa gambar adalah media sederhana yang dapat digunakan dengan baik, sebab gambar disukai oleh siswa, mudah dicari dan dapat dicari dengan harga yang murah.

Dengan demikian media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Dengan media cerita bergambar siswa lebih dapat memperhatikan gambar untuk memperjelas pemahaman siswa mengenai cerita dan dengan memahami isi dari cerita, maka siswa akan dapat melengkapi cerita dengan kata yang tepat. Karena media cerita bergambar merupakan media yang disukai oleh siswa dan harganya yang

murah, maka media gambar memiliki nilai besar dalam proses pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.

B. Penelitian Yang Relevan

Indri Lestari (2009) melakukan penelitian tentang Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas III SDN I Balonggebang Kabupaten Nganjuk dengan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan). Tujuan umum dari penelitian tersebut ialah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan menggunakan strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan Mengembangkan) siswa kelas III SD Negeri I Balonggebang Kabupaten Nganjuk. Sedangkan, tujuan khusus penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan menggunakan strategi 3M siswa kelas III SD Negeri I Balonggebang kabupaten Nganjuk pada tahap meniru, (2) mendiskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan menggunakan strategi 3M siswa kelas III SD Negeri I Balonggebang kabupaten Nganjuk pada tahap mengolah, dan (3) mendiskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan menggunakan strategi 3M siswa kelas di SD Negeri I Balonggebang kabupaten Nganjuk pada tahap mengembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III SD Negeri I Balonggebang kabupaten Nganjuk dari siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan. Pada tahap meniru siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana terutama dalam ketelitian penggunaan ejaan dan tanda baca. Pada tahap mengolah, siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana terutama dalam mengolah bangun struktur karangan sesuai dengan imajinasi dan kreativitas siswa. Pada tahap mengembangkan, siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana siswa terutama dalam mengembangkan kerangka karangan dan ide menjadi karangan utuh. Hal tersebut berdasarkan pada perolehan nilai siswa di atas SKM yang ditentukan oleh sekolah, yaitu sebesar ≥ 70.

Siti Umayanah (2009) melakukan penelitian tentang Pemanfaatan Media Lingkungan Sekitar Sekolah untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Kelas IV SDN Resapombo 03 kecamatan Doko kabupaten Blitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sekolah siswa kelas IV SDN Resapombo 03 kecamatan Doko kabupaten Blitar pada tahap pra menulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Resapombo 03 kecamatan Doko kabupaten Blitar mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil yang diperoleh mencapai rata-rata 40% dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan hasil rata-rata 92%. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis penelitian yaitu jika

dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi memanfaatkan media lingkungan sekitar sekolah maka, dapat meningkatkan prestasi siswa SDN Resapombo 03 kecamatan Doko kabupaten Blitar dalam menulis karangan deskripsi.

Kedua penelitian di atas memiliki persamaan dan perbedaan degan penelitian ini. Persamaannya yaitu sama-sama bertujuan meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana dan ketiga penelitian ini sama-sama menunjukkan peningkatan hasil. Beberapa perbedaan dari penelitian ini dan kedua penelitian di atas yaitu, (1) cara untuk meningkatkannya atau melakukan penelitiaannya, dan (2) cara menentukan ketercapaian penelitiannya. Dalam penelitian di atas, peneliti pertama menggunakan strategi 3M dan peneliti kedua menggunakan media lingkungan sedangkan penelitian ini menggunakan media Cerita Berganbar. Kedua penelitian di atas melihat ketercapaian penelitian dari segi nilai rata-rata siswa sedangkan penelitian ini melihat ketercapaiannya dari banyaknya jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ KKM (70).

Kedua penelitian ini dapat menjadi salah satu cermin bagi peneliti dalam melakukan penelitian, seperti pada penelitian Indri Lestari yang menggunakan strategi 3M yaitu meniru-mengolah-mengembangkan karangan dan juga pada penelitian Siti Umayanah yang menggunakan media lingkungan sekitar maka dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran mengembangkan menulis karangan sederhana berdasarkan

kehidupan nyata siswa. Kedua penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menulis maka diharapkan penelitian ini pun juga dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana dengan media cerita bergambar.

Digambarkan secara singkat dalam literature map. Gambar 2.1 Literature Map

Penelitian Yang Relevan

Indri Lestari (2009) Peningkatan kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas III SDN 1

Balonggebang Kabupaten Nganjuk dengan Strategi 3M (Meniru-Menoleh-Mengembangkan) Siti Umayanah (2009) Pemanfaatan Media Lingkungan SekitarSekolah Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Kelas IV SDN Resapombo 03 Kecamatan Doko

Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Menggunakan Media Cerita Bergambar Pada Siswa Kelas III

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan pre-test, lemahnya kemampuan menulis karangan siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto disebabkan oleh beberapa hal yang diantaranya ialah kurang tepatnya pendekatan yang dilakukan oleh guru, baik itu yang menyangkut strategi pembelajaran maupun metode ataupun bahkan media pembelajaran yang jarang sekali guru menggunakannya saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga, siswa merasa kurang tertarik pada pembelajaran yang disampaikan oleh guru mereka yang berakibat siswa tidak mau memperhatikan penjelasan guru dengan begitu materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan sebaik mungkin. Dengan adanya hal ini, peneliti mulai mencari suatu hal yang kiranya tepat dan dapat digunakan saat pembelajaran Bahasa Indonesia yang berakaitan dengan menulis karangan sederhana.

Tahap berpikir anak kelas III masih berada pada tahap operasi berpikir konkrit, yang artinya mereka akan mudah menerima pengetahuan bila hal tersebut nyata dan ada. Jadi, diputuskanlah oleh penulis untuk menggunakan media Cerita Bergambar. Alasanya singkat saja, karena media ini merupakan salah satu media yang dapat membantu siswa dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan atau lingkungan sehari-hari siswa. Dengan demikian, siswa akan cenderung mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

D. Hipotesis Tindakan

Penerapan media Cerita Bergambar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana pada siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto.

23 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kemmis (Setiaji, 2010:1), penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi-situasi social (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri. Sedangkan menurut Bahri (2012: 3) PTK adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajar menjadi baik. Berdasarkan definisi dari kedua ahli tersebut mengenai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan bahwa PTK merupakan suatu tindakan untuk meneliti kejadian-kejadian di dalam kelas dalam usaha penikatan kualitas proses belajar agar menjadi lebih baik.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas diberikan oleh guru dan dilakukan oleh siswa. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji permasalahan yang muncul di dalam kelas mengenai rendahnya kemampuan menulis khusuusnya pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat untuk siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto.

Menurut Kasbolah (2001:10) PTK memiliki 4 tahapan kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan,

(c) pengamatan/pengumpulan data, dan (d) refleksi. Seperti yang digambarkan oleh Kasbolah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Bagan Penelitian menurut Kasbolah (2001:10)

Dari bagan menurut Kasbolah (2001:10) dapat dijelaskan bahwa PTK mulai dilaksanakan dari siklus I yang terdiri dari empat kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada kegiatan yang pertama yaitu pada kegiatan perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang ada mengenai kurangnya kemampuan menulis pada siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto. Dengan menggunakan media cerita bergambar, peneliti merancang agar permasalahan mengenai kemampuan menulis tepatnya pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat dapat teratasi. Kegiatan yang kedua adalah pelaksanaan, tindakan atau pelaksanaan PTK dilakukan

berdasarkan perencanaan sebelumnya yang didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik sehingga hasil yang dicapai akan optimal. Kegiatan ketiga adalah pengamatan, kegiatan pengamatan adalah proses mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil yang ditimbulkan setelah melakukan tindakan. Pada kegiatan ini, peneliti mengumpulkan data mengenai proses perubahan yang terjadi setelah menggunakan media cerita bergambar pada pembelajaran menulis untuk kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Kegiatan keempat adalah tahap refleksi, kegiatan ini merupakan tindakan untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini, peneliti menganalisis semua informasi yang diperoleh pada pelaksanaan kegiatan menulis cerita sederhana dengan kata yang tepat dengan menggunakan media gambar. Hasil refleksi akan dipakai sebagai dasar kegiatan siklus selanjutnya. Melalui siklus I, peneliti melihat peluang keberhasilan yang dicapai dan melihat hambatan dari kegiatan refleksi yang telah dilakukan. Apabila hasil akhir pada siklus I belum maksimal, maka peneliti akan melakukan penelitian kembali pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 yaitu sebagai berikut Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Siklus I

Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Keterangan

Pertemuan ke-1 Jumat 15 April 2016 I-VI 2 jam pelajaran Pertemuan ke-2 Sabtu 16 April 2016 I-VI 2 jam pelajaran Siklus II

Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Keterangan

Pertemuan ke-1 Senin 25 April 2016 II-IV 2 jam pelajaran

Pertemuan ke-2 Selasa 26 April 201 I-III

2 jam pelajaran

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Muh Tamantirto yang beralamatkan di geblagan, Tamantirto, Kasihan Bantul, Yogyakarta, pada kelas III semester II, tahun pelajaran 2015/2016.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah semua siswa kelas III SD Muh Tamantirto kasihan di Kabupaten Bantul yang berjumlah 31 orang siswa terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.

E. Objek penelitian

Penelitian ini memiliki obyek yang akan diteliti yaitu kemampuan menulis karangan sederhana di kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto semester II tahun ajaran 2015/2016.

F. Rencana Tindakan 1. Persiapan

a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Tamantirto.

b. Observasi dan wawancara dengan siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto.

c. Identifikasi Masalah.

d. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus. e. Penyusunan silabus, LKS, dan instrumen penelitian. f. Persiapan media pembelajaran.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a. Siklus I (2 kali pertemuan)

a) Membuat RPP dan LKS.

b) Mempersiapkan media gambar tunggal.

c) Membuat rubrik penilaian dan pedoman pensekoran untuk kegiatan “menulis karangan sederhana”.

2) Rencana Tindakan Siklus I a) Pertemuan 1 (2jp)

(1) Tahap pra menulis

(a) Guru menampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

(b) Guru memulai pembelajaran dengan menunjukkan beberapa gambar, kemudian dari gambar tersebut siswa diminta untuk mengidentifikasi tema dari gambar-gambar tersebut.

(c) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan, seperti : “Apakah tema dari gambargamabr tersebut?” (question)

(d) Melalui jawaban yang disampaikan oleh siswa, guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan simulasi bila terjadi bencana merapi. (modeling)

(a) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa. (learning community)

(b) Guru membagikan 1 amplop pada masing-masing kelompok. Amplop tersebut berisi gambar tunggal namun berbentuk puzle (gambar acak yang telah terpotong-potong).

(c) Berdasarkan gambar acak tersebut, siswa diminta untuk menyusunnya sehingga terbentuk gambar yang utuh. (inkuiri)

(d) Setelah gambar acak tersebut menjadi utuh, siswa menentukan judul yang tepat. Lalu, mulai menulis sebuah karangan sederhana.

(e) Kemudian, jika semua kelompok telah selesai mengerjakan tugas yaitu membuat papan “Cerita Bersama” (membuat karangan sederhana). Selanjutnya ialah masing-masing kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas yang diwakili oleh 2 orang siswa pada tiap masing-masing kelompok.

(f) Bagi yang tidak bertugas mempresentasikan hasil karyanya (2 siswa lainnya), maka tugasnya ialah

memcoba memperagakan seandainya apa yang ada pada gambar (gunung meletus) terjadi pada kehidupan mereka. (modeling)

(g) Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan pada guru. (3) Tahap pasca menulis

(a) Masing-masing siswa diberi lembar penilaian oleh guru dimana mereka harus menilai teman kelompoknya secara menyeluruh dan obyektif. Penilaian ini diberi nama “Penskoran Demokratis” yang artinya penilaian yang dilakukan oleh siswa pada siswa lainnya yang ada dalam kelompok. (autentik assesmen).

(b) Lalu guru membuat rangkuman secara tertulis bersama siswa tentang hal-hal terpenting pada suatu karangan, meliputi tokoh, alur, ataupun latar. (contruktivisme) b) Pertemuan 2 (2jp)

Pada pertemuan kedua, guru membagikan hasil pekerjaan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, siswa diberi tugas untuk menggambar suatu peristiwa yang pernah dialaminya dan menceritakannya dalam sebuah tulisan yang kemudian akan dipajang pada sebuah papan, papan ini diberi nama papan “Ceritaku”. Papan “Ceritaku” ialah papan yang berisikan karangan sederhana hasil karya siswa yang disertai dengan

gambar tentang karangan tersebut. Kemudian, setelah semua jadi masing-masing siswa dapat menunjukkan pada siswa lainnya dengan membacakannya di depan kelas. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan refleksi.(reflection)

3) Pengamatan Siklus I

Mencatat temuan-temuan yang ada selama proses belajar mengajar berlangsung.

4) Refleksi Siklus I

a) Melakukan evaluasi terhadap temuan-temuan selama proses belajar mengajar.

b) Menentukan langkah untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya (siklus II).

b. Siklus II (2 kali pertemuan) 1) Persiapan siklus II

a) Membuat RPP dan LKS

b) Mempersiapkan media cerita bergambar

c) Membuat rubrik penilaian dan pedoman pensekoran untuk kegiatan “menulis karangan sederhana”

2) Rencana Tindakan Siklus II a) Pertemuan 1 (2jp)

(a)Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

(b) Guru memulai pembelajaran dengan menunjukkan gambar seri, kemudian dari gambar tersebut siswa diminta untuk mengurutkan secara tepat dan mengidentifikasi tema dari gambar-gambarr tersebut. (inkuiri)

(c) Guru memulai pembelajaran dengan menunjukkan gambar seri, kemudian dari gambar tersebut siswa diminta untuk mengurutkan secara tepat dan mengidentifikasi tema dari gambar-gambar tersebut. (inkuiri) lakukan jika hal tersebut terjadi pada kehidupanmu?”(question)

(2) Tahap menulis

(a) Guru membagi siswa dalam kelompok. Masing-masing kelompok terditi atas 4 siswa. (learning community) (b) Guru membagikan 1 amplop pada masing-masing

kelompok serta bahan yang dibutuhkan (kertas + tali pita dan yang lannya). Amplop tersebut berisi 4 gambar seri.

(c) Berdasarkan bahan yang telah diterima, siswa dapat mulai menyusun keempat gambar tersebut sehingga menjadi gambar yang urut dan runtut. (inkuiri)

(d) Setelah susunan gambar sudah dapat tersusun, siswa dapat melanjutkan membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut. (contructivisme) (e) Kemudian, jika semua kelompok telah selesai

mengerjakan tugas yaitu membuat papan “Saku Cerita Kami” (membuat karangan sederhana). Selanjutnya ialah masing-masing kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas yang diwakili oleh 2 orang siswa pada tiap masing-masing kelompok.

(f) Bagi yang tidak bertugas mempresentasikan hasil karyanya (2 siswa lainnya), maka tugasnya ialah memcoba memperagakan seandainya apa yang ada pada gambar (banjir) terjadi pada kehidupan mereka. (modeling)

(g) Hasil karangan sederhana dikumpulkan pada guru. (3) Tahap pasca menulis

(a) Masing-masing siswa diberi lembar penilaian oleh guru dimana mereka harus menilai teman

kelompoknya secara menyeluruh dan obyektif. Penilaian ini diberi nama “Penskoran Demokratis” yang artinya penilaian yang dilakukan oleh siswa pada siswa lainnya yang ada dalam kelompok. (autentik assesmen)

b) Pertemuan 2 (2jp)

(1) Pada pertemuan kedua ini, guru membagikan hasil karangan sederhana siswa. Lalu siswa membuat “Cerita Bergambar” dengan didampingi oleh peneliti. “Cerita Bergambar“ adalah sebuah karangan sederhana yang dibuat pada sebuah kertas yang isertai gambar. Pada produk itu siswa dapat memberi warna bahkan hiasan yang menarik. Tugas ini hampir menyerupai tugas pada pertemuan sebelumnya namun yang membedakan ialah gambar serinya yang membuat siswa itu sendiri (tidak disediakan oleh guru).

(2) Siswa dan guru melakukan kegiatan refleksi (reflection) 3) Pengamatan Siklus II

Mencatan temuan-temuan yang ada selama proses belajar mengajar berlangsung.

a) Mengidentifikasi masalah baik kekurangan maupun kesalahan saat proses belajar mengajar berlangsung.

b) Membuat kesimpulan tentang kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana.

c) Melakukan pengamatan apakah pada siklus ini siswa mengalami peningkatan dalam menulis karangan sederhana atau belum, jika belum sesuai dengan target maka peneliti melanjutkan pada siklus berikutnya.

G. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penilaian PAP (Patokan Acuan Penilaian).

a) Mengubah skor menjadi nilai Tabel 3.2

Patokan Acuan Penilaian pada Siklus I

No. Kriteria Ketuntasan Skor Maksimal Kisaran Skor Nilai 1. 91%-100% 72 65-72 100 2. 81%-90% 55-64 90 3. 74%-80% 50-54 80 4. 66%-73% 45-49 70 5. 56%-65% 40-44 60 6. 51%-55% 35-39 50 7. 46%-50% 30-34 40 8. 41%-45% 25-29 30 9. 36%-40% 19-24 20

10. 0%-35% 0-18 10

Tabel 3.3

Patokan Acuan Penilaian pada Siklus II

No. Kriteria Ketuntasan Skor Maksimal Kisaran Skor Nilai 1. 91%-100% 72 65-72 100 2. 81%-90% 55-64 90 3. 74%-80% 50-54 80 4. 66%-73% 45-49 70 5. 56%-65% 40-44 60 6. 51%-55% 35-39 50 7. 46%-50% 30-34 40 8. 41%-45% 25-29 30 9. 36%-40% 19-24 20 10. 0%-35% 0-18 10

b) Menentukan jumlah siswa yang mencapai KKM (dalam %) Jumlah siswa yang mencapai KKM X 100%

Jumlah seluruh siswa

Peneliti membandingkan jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal dengan target akhir untuk menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau tidak dan apakah siklus perlu dilanjutkan atau tidak.

H. Variabel Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah variabel yang diperkirakan mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto semester 2 tahun ajar 2015/2016 melalui media cerita bergambar.Variabel bebasnya adalah media cerita bergambar, sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto semester 2 tahun ajar 2015/2016.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data (Sugiono, 2012:188). Pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Tamantirto pada siswa kelas III semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 mengenai kemampuan menulis dilaksanakan dengan menggunakan teknik tes dan non tes.

1. Tes

Menurut Arikunto (2009:31) tes adalah alat pengumpul informasi yang bersifat resmi di banding alat pengumpul data yang

lain karena teknik tes penuh dengan batasan-batasan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berguna sebagai alat pengumpul informasi yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa peroleh tentang materi menulis pada kompetensi dasar menulis karangan sederhana menggunakan pilihan kata yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik.

2. Non Tes

Teknik non tes merupakan teknik pengumpulan data tanpa menggunakan tes. Teknik penelitian non tes biasanya dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan secara sistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati dokumen-dokumen yang ada (Sudjiono, 2009:67). Dalam penelitian ini, teknik non tes terdiri dari observasi dan wawancara.

a) Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa ketika mengikuti pelajaran di kelas. Menurut Soeharto (1995) observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera pengelihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan. Observasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati menggunakan indera pengelihatan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Observasi bertujuan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto.

Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk memantau atau mengamati segala kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran di dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan adalah mengamati tentang cara siswa mendapat pengajaran dari guru dan mengamati kemampuan menulis siswa dalam kompetensi dasar menulis karangan sederhana menggunakan pilihan kata yang tepat dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik. b) Wawancara

Menurut Moleong (2005) wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III mengenai proses pembelajaran yang berlangsung dan melakukan wawancara mengenai kemampuan siswa menulis dalam kompetensi dasar menulis karangan sederhana

menggunakan pilihan kata yang tepat dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik. Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui tentang kemampuan siswa menulis sebelum dilakukan tindakan penelitian.

J. Instrumen Penelitian

Pada siklus I dan II, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah produk.Produk yang dihasilkan pada siklus I adalah Menulis Karangan Sederhana pada Papan “Cerita Bersama” berdasarkan gambar tunggal ini dikerjakan secara kelompok maka penilaiannya pun secara kelompok dan papan “Ceritaku” (individu).Produk yang dihasilkan pada siklus II adalah

Dokumen terkait